NovelToon NovelToon

G.O.A.T FOOTBALL

1.

Juli, 2020.

Enschede, Belanda.

Virus yang merebak ke seluruh dunia menganggu ritme kehidupan seluruh umat manusia di dunia.

Liga sepak bola juga harus terhenti.

Musim 2019/2020, pertandingan hanya dimainkan sebanyak 13 kali.

Awal bulan Juli 2020, FIFA telah membeberkan informasi bahwa kompetisi sepak bola bisa kembali di mulai.

Saat ini, di sebuah rumah yang cukup mewah, sebuah keluarga besar tinggal dengan cukup damai dan terselamatkan dari virus yang mematikan.

Beruntungnya, keluarga mereka tidak menelan korban kematian akibat virus tersebut.

Saat ini, di dalam rumah suasananya sangat hangat.

Semua anggota keluarga berada di ruangan keluarga dan semua mata tertuju pada seorang pemuda berusia 19 tahun yang memiliki paras tampan dan tubuh tinggi.

Pemuda tersebut saat ini sedang menerima panggilan dari klub sepak bolanya dan semua keluarga kebetulan sedang berkumpul, jadi mereka ingin tahu ada berita apa.

Semua anggota keluarga menatap bahwa ekspresi pemuda tersebut masih tenang dan ini membuat mereka gugup.

Setelah beberapa saat, panggilan diakhiri.

Pemuda tersebut menyimpan ponselnya dan melirik semua anggota keluarganya.

"Ada apa Leon?" Ayahnya Adam bertanya pada putranya.

Pemuda bernama Leon itu lalu tersenyum dan berkata :"Klub memberitahuku bahwa pada pelatihan musim panas ini, aku di suruh bergabung dengan tim utama."

Mendengar ini seluruh keluarga langsung bersemangat.

Mereka langsung bersorak dan memberikan selamat pada Leon.

Leon Floris.

Itulah namanya.

Floris di ambil dari nama belakang ibunya yang merupakan wanita cantik asal Belanda, Audrey Floris.

Ayahnya Adam Putro merupakan pria biasa asal Indonesia.

Keduanya menikah dan saat Leon lahir di Indonesia, ayah dan ibunya langsung membawanya kembali ke Belanda untuk bertemu kakek dan neneknya dan akhirnya menetap di sini.

Leon tergabung dengan sebuah klub sepak bola asal Belanda yaitu FC Twente.

Mungkin itu adalah bakat bawaan dari sang ayah yang pernah bermain sepak bola di Indonesia.

Meski ayahnya tak sempat bermain untuk tim profesional tapi kepiawaiannya dalam sepak bola jangan di tanyakan lagi.

Saat ini Leon berusia 19 tahun.

Saat berusia 17 tahun, Leon mendapatkan kontrak magang dari klub selama 1 tahun dan di beri waktu untuk memperlihatkan kualitasnya.

Setelah kontrak magang akan habis, Leon mendapatkan kontrak profesionalnya.

Dia di kontrak oleh klub selama 5 tahun dengan gaji 2000 euro/bulan.

Leon sebenarnya tidak mempedulikan gaji karena keluarganya masih terbilang cukup kaya.

Setelah mendapatkan kontrak magang di usia 17 tahun, Leon bergabung bersama tim U - 18 Twente.

Dia bermain di Liga Pemuda.

Kemudian karena performanya yang cukup menarik, akhirnya mendapatkan kontrak profesional.

Saat usianya menginjak 18 tahun, dia di promosikan ke tim U - 21 atau tim kedua dari klub Twente yang bermain di Liga tingkat 4 sepak bola Belanda.

Hanya saja liga di hentikan karena virus yang merebak.

Meski begitu, Leon sempat tampil bersama tim U 21 tersebut.

Leon memiliki rahasia besar yang tidak akan pernah dia ungkapkan sampai kapanpun.

Sebenarnya dia memiliki sebuah cheat yang bernama sistem 'Goat Football'.

Leon mendapatkan sistem ini saat dia selesai menandatangani kontrak magang bersama klub.

Awalnya Leon kebingungan dengan sistem ini dan tidak tahu cara mengoperasikan nya.

Tapi seiring berjalannya waktu, Leon beradaptasi dengan sistem yang membantunya tumbuh ini.

Di ruang keluarga, setelah Leon memberikan kabar baik, Leon izin untuk kembali ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Leon membuka layar virtual dari sistem Goat Football.

[GOAT FOOTBALL]

Nama : Leon Floris.

Lahir : 18 Agustus 2000

Tinggi / Berat : 180 cm / 69 kg.

Level sistem 5 : 10.000 / 500.000 exp.

Poin keterampilan : 0 poin keterampilan.

Kecepatan : 90

Akselerasi : 85

Kelincahan : 80

Menggiring bola : 80

Kontrol bola : 80

Atribut yang terbuka saat ini baru 5 saja.

Itu bisa terbuka setelah sistem naik level dan Leon di berikan kesempatan untuk membuka atribut baru di menu pohon atribut.

Leon bisa dengan bebas memilih atribut yang ingin di bukanya.

Atribut Leon saat ini terbilang cukup stabil, dimana ini berkat penggunaan poin keterampilan.

Awalnya Leon memiliki 140 poin keterampilan, tapi dia menggunakan semuanya.

Ada juga aturan mengenai pemakaian poin keterampilan.

Dimana poin keterampilan hanya bisa di alokasikan saat hari Senin saja mulai pukul 00:01.

Penggunaan poin keterampilan tidak hanya ada aturan waktu, tapi juga biaya.

Atribut dengan nilai yang berbeda memiliki biaya yang berbeda.

60 : 1 poin keterampilan.

70 : 2 poin keterampilan.

80 : 5 poin keterampilan.

90 : 10 poin keterampilan.

Awalnya atribut kecepatan Leon adalah 83, dia menggunakan 5 poin keterampilan sebanyak 7 kali yang meningkatkan atributnya menjadi 90.

Selama 7 kali penggunaan ini, Leon menghabiskan 35 poin keterampilan.

Lalu keempat atribut lainnya setelah di buka bernilai 70, lalu Leon menghabiskan 80 poin keterampilan untuk meningkatkan atribut atribut tersebut dalam 10 kali pertemuan hari Senin.

Untuk meningkatkan 4 atribut ini saja sampai bernilai 80, Leon hanya memiliki sisa 25 poin keterampilan saja.

Lalu Leon menghabiskan 25 poin keterampilan ini untuk meningkatkan atribut akselerasinya menjadi 85 dengan 5 kali pertemuan hari Senin.

Dengan sisa 0 poin keterampilan, Leon sudah tidak memiliki kesempatan lagi.

Leon juga merasa sangat sedih karena selama libur akibat virus, Leon tidak bisa berkembang.

Tapi meski begitu, Leon tetap berlatih di halaman belakang rumahnya sendirian.

Untuk poin keterampilan, itu di dapat dari kenaikan level sistem.

Selain mendapatkan kesempatan membuka atribut baru pada saat sistem naik level, poin keterampilan juga di berikan sebanyak 20 poin keterampilan.

Namun ada perbedaan, saat sistem masih level 0, kenaikan pada level 1 hanya mendapatkan 10 poin keterampilan saja.

Lalu saat mengikat sistem, Leon memiliki 50 poin keterampilan dimana sebagai hadiah pemula yang di berikan oleh sistem.

Dengan kenaikan level sistem ke level 5 ini, Leon mendapatkan 80 poin keterampilan yang membuatnya memiliki 140 poin keterampilan.

Kenaikan level sistem membutuhkan exp, dimana exp itu di dapat dari pertandingan.

Saat bermain di Liga Pemuda bersama U - 18, ada beberapa aturan pendapatan exp.

Starter : 3.000 exp.

Pengganti : 1.000 exp.

Gol : 3.000 exp.

Assist : 1.000 exp.

Kemenangan : 5.000 exp.

Saat bermain bersama tim U - 21, aturan pendapatan exp juga berubah yang membuat Leon bersemangat.

Starter : 10.000 exp.

Pengganti : 5.000 exp.

Gol : 10.000 exp.

Assist : 5.000 exp.

Kemenangan : 20.000 exp.

Pendapatan pendapatan dari exp inilah yang membuat level sistem Leon naik menjadi level 5.

Saat bermain di tim U - 18, Leon bermain sebanyak 26 kali.

Dimana 17 kali pengganti, 9 kali starter, 9 gol, 9 assist, dan 12 kemenangan.

Saat berada di U 18 pendapatan exp Leon adalah :

Pengganti : 17 x 1.000 exp \= 17.000 exp.

Starter : 9 x 3.000 exp \= 27.000 exp.

Gol : 9 x 3.000 exp \= 27.000 exp.

Assist : 9 x 1.000 exp \= 9.000 exp.

Kemenangan : 12 x 5.000 exp \= 60.000 exp.

Total dari Liga Pemuda U - 18 saja adalah 140.000 exp.

Untuk U - 21, karena liga di hentikan, Leon hanya bermain sebanyak 13 kali bersama tim.

Dimana 8 pengganti, 5 starter, 5 gol, 2 assist, 6 kemenangan.

Total exp yang didapat adalah 270.000 exp.

2.

Enschede, Belanda.

Berada di rumah sepanjang bulan Juli, Leon masih terus berlatih untuk meningkatkan fondasi fondasinya sehingga ketika atribut atribut baru di buka, nilai nilainya tidak akan terlalu kecil.

Sambil menunggu pelatihan musim panas yang akan datang, Leon juga telah menerima pesan dari teman temannya di tim U - 21.

Ada banyak sekali yang mendapatkan kesempatan promosi.

Namun jika begitu terus maka skuad utama akan terlalu banyak, tapi saat obrolan di grup, beberapa pemain yang mendapatkan panggilan lebih dulu dari Leon mengatakan bahwa tim akan membersihkan beberapa veteran.

Leon hanya bisa menghela nafas melihat berita ini saat itu.

Dengan begitu skuad akan memiliki banyak pemain muda.

Memasuki Agustus, Leon sudah memantapkan mentalnya untuk berlatih di tim utama dan tidak ingin kembali ke tim kedua.

Jadi setelah menyelesaikan semua urusannya di rumah, Leon menyetir mobil miliknya ke tempat latihan.

Twente Training Ground, ini adalah tempat yang dimiliki tim untuk berlatih.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di tempat latihan.

Leon memarkir mobilnya dan memasuki klub.

Ada beberapa pemain yang sudah datang, Leon datang menyapanya.

"Haha, aku tak menyangka kita akan bersama lagi." Ujar Daan Rots penyerang tim U - 21.

Asalnya posisi Daan Rots adalah sayap kanan, tapi karena bertentangan dengannya, dia berpindah ke penyerang tengah dan saat menjadi penyerang, dia membuktikan kualitasnya.

Jadi keduanya tidak hanya menjadi musuh melainkan menjadi teman.

"Bersiaplah kamu kembali ke tim U 21." Ejek Leon pada Daan Rots setelah menyapa yang lain.

Beberapa pemain yang sampai di klub semuanya adalah para pemain yang satu tim dengan Leon di tim U 21 jadi mereka mengobrol dengan hangat.

Bek tengah di tim U 21 seperti Kik Pierie, Mess Hilgers, Jayden Oosterwolde juga ada di sini sekarang.

Setelah mengobrol bersama, mereka pergi ke ruang ganti untuk bersalin.

Dan benar saja, begitu memasuki ruang ganti, banyak nama di loker sudah di lepas.

Itu menandakan bahwa para pemain veteran sudah pindah.

Leon menatap loker loker tanpa nama dan memilih langsung, dia berdiri di depan loker dan menatapnya.

Dia bersumpah bahwa dia harus bertahan di tim utama.

Leon mengusap tempat biasa nama di tempel dengan halus.

"Leon, kerja keraslah. Kita pasti akan membuat nama kita menempel di loker loker kosong ini." Ujar Kik yang merupakan kapten di tim U - 21 dulu.

Leon menoleh dan melihat Kik Pierie sudah membuka bajunya.

"Haha tentu, aku akan membuat namaku menempel di loker ini." Kemudian Leon mulai berganti pakaian menggunakan seragam latihan yang sudah di simpan di tempat duduk di bawah loker oleh pihak klub.

Ini merupakan pakaian latihan baru untuk musim ini.

Jam 9 pagi, para pemain sudah mulai berkumpul di lapangan dan para pemain tim utama musim lalu juga menyapa para adik adik mereka yang mendapatkan promosi.

Leon menatap pada Vaclav Cherny yang saat ini akan menjadi satu satunya saingannya.

Sebab Lazarous yang bermain di posisi kanan juga sekarang sedang cedera.

Leon harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

Apalagi Vaclav juga masih muda dan baru berusia 23 tahun.

Pelatih Ron Jans yang baru di angkat 2 bulan lalu datang bersama staf kepelatihannya.

Dia berdiri di depan para pemain dan mengangguk.

"Baiklah, musim lalu, liga di hentikan karena adanya virus yang melanda seluruh dunia."

"Sekarang liga akan kembali di mulai."

"Jadwal pertama kita di mulai pada 13 September."

"Ada 1 bulan lebih untuk mempersiapkan tim dengan baik."

"Sebelum itu, akan ada beberapa pertandingan pemanasan yang di mulai tanggal 21 Agustus."

"Selama 3 Minggu ini, kerahkan semua kualitas kalian masing masing dan perebutkan posisi kalian sendiri."

"Aku akan memainkan pemain yang bekerja baik saat latihan." Ujarnya.

"Ada banyak pemain muda sekarang yang baru promosi, jadi mari kita mulai perkenalan resmi terlebih dulu."

Segera para pemain muda yang baru promosi mulai memperkenalkan diri nya sendiri satu per satu termasuk Leon.

"Leon Floris, penyerap sayap kanan."

"Semoga bisa bekerja sama dengan baik mulai sekarang." Ungkap Leon tanpa rendah hati atau sombong.

Para pemain muda lainnya berkata 'Mohon bimbingannya'.

Namun Leon tidak, dia datang ke sini untuk merebutkan posisi utama jadi dia juga harus menentukan momentum pertamanya.

Terserah yang lain akan memandang nya seperti apa, Leon tidak peduli.

Setelah perkenalan, pelatih Ron Jans mulai meminta asisten nya untuk memeriksa kondisi fisik semua pemain.

Setelah beberapa waktu, hanya ada beberapa pemain yang memiliki kualitas fisik bagus dan siap.

Itu termasuk Leon yang selalu menjaga kondisinya, Leon tersenyum saat melihat Vaclav tidak dalam kondisi yang baik.

Kemudian, para asisten mulai merumuskan pelatihan pada masing masing pemain agar cepat memasuki kondisi fisik yang siap.

Seminggu berlalu dengan cepat, selama seminggu ini, pelatihan semuanya bersifat fisik.

Tentu untuk membalikkan kondisi para pemain dan menyimpan cadangan fisik juga.

Mulai Minggu kedua ini, pelatih Ron Jans akan mulai menerapkan ide taktisnya.

Segera dalam pelatihan ini, Ron Jans mengatakan formasi yang akan di gunakan nya.

Leon tersenyum saat formasi pelatih adalah 4 - 3 - 3.

Ini membuktikan bahwa masih ada kesempatan untuk memperjuangkannya.

Dalam Minggu kedua ini, para pemain mulai berlatih menerapkan konten taktis pelatih.

Dalam ajang pertandingan latihan juga masing masing harus menerapkan taktis yang sama.

Bagi para pemain yang tampil baik akan di pindahkan dengan para pemain lain yang memiliki pemahaman taktis baik juga sehingga pelatih dan staf bisa melihat sejauh mana pemahaman para pemain tentang taktis yang di terapkan ini.

Waktu berlalu seminggu lagi, dalam Minggu kedua pelatihan ini, Leon tampil baik.

Meski kadang dia melakukan beberapa aksi solo dan mengabaikan taktis tapi hasilnya luar biasa.

Dia mencetak gol atau memberikan assist.

Leon bukannya ingin melanggar perintah taktis pelatih yang dimana jangan terlalu bermain sendiri, tapi dia melihat kesempatan.

Untung saja pelatih tidak memarahinya melainkan memberikan apresiasi di depan semua pemain.

Pelatih mengatakan bahwa mereka harus memahami situasi dan menilai permainan dengan cepat lalu manfaatkan dengan baik.

Contohnya adalah Leon, dia menilai bahwa rekannya terlalu jauh dan lawan yang menjaganya sedikit kelelahan dan ada jarak lain dengan bek tengah nya jadi Leon memanfaatkan kesempatan tersebut.

Hasilnya untung positif.

Setelah 2 Minggu pelatihan ini, pelatih sudah mulai menilai siapa saja yang bertahan.

Leon yang akan pulang setelah berlatih mendapat panggilan dari staf klub untuk datang ke kantor dan memilih nomor punggung baru.

Pasalnya Leon bermain di tim U - 21 dan memakai nomor pemain akademi.

Leon mendengar ini bahagia, dia langsung mengerti bahwa ini adalah lampu hijau mengenai dirinya akan tetap di tim utama.

Leon melihat daftar nomor pemain yang kosong dan akhirnya memilih nomor 21.

Setelah di konfirmasi, sosial media klub juga memberikan informasi mengenai hal tersebut.

Leon pulang ke rumah dan memberitahu kabar baik pada keluarganya termasuk ayah dan ibunya bahwa dia telah menetap di tim utama mulai sekarang.

3.

18 Agustus,

Ini merupakan hari ulang tahun Leon, sepulang latihan, Leon langsung pulang ke rumah karena sebelum berangkat latihan dia diingatkan oleh ibunya untuk cepat cepat pulang.

Leon tentu tidak ingat bahwa ini adalah hari ulang tahunnya, jadi dia hanya mengangguk menuruti perkataan ibunya.

Sesampainya di rumah, Leon melihat sebuah mobil baru yang bagus di garasi rumah.

Leon turun dari mobil dan menatap mobil itu lebih dekat dan tersenyum.

Ini benar benar mobil yang bagus.

Leon kemudian naik ke atas dan masuk ke dalam rumah.

Saat memasuki ruang tamu dan ruang keluarga, Leon tidak menemukan siapapun.

Dia bingung.

"Ibu, ayah?"

"Halo?"

"Nenek, kakek? Kamu dimana?" Leon membuka pintu kamar kakek dan neneknya dan tidak menemukannya.

Dia bingung, semuanya sangat sepi, kemudian dia kebelakang karena bagian belakang belum di cek.

Bagian belakang rumah ada halaman yang luas.

Ada lapangan bola kecil, kolam renang dan tempat barbeque di sana.

Leon berjalan ke belakang dan menggeser pintunya.

Setalah pintu terbuka semuanya, Leon melihat ke depan dan tertegun.

Dia melihat semua anggota keluarganya dan kemudian bingung.

"Selamat ulang tahun nak." Teriak ibunya, lalu keponakan keponakan kecilnya menyalakan confetti dengan bantuan orang yang lebih tua.

Keponakan keponakan kecil itu tertawa bahagia.

Leon tentu tersenyum dan langsung ingat.

Dia berjalan ke depan dan memeluk ibunya lalu ke ayahnya.

"Selamat ulang tahun nak, sekarang usia mu sudah 20 tahun."

"Kamu sudah besar."

"Tapi yang sangat di sayangkan ibu adalah kamu tidak memiliki pacar."

Mendengar ini, Leon pucat.

Ibunya selalu membahas masalah ini setiap kali tidak ada topik.

Leon sebenarnya bukan tidak ingin, tapi tidak menemukan yang pas dan cocok.

"Cucuku yang paling besar, hei ini hadiahku." Ucap kakeknya.

Kemudian Leon memeluk kakek dan neneknya.

Dia melihat kakeknya mengeluarkan sebuah dokumen.

Leon mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah sebuah rumah.

Leon terharu dan menangis.

Ini benar benar luar biasa.

Hadiah ulang tahun ke 20 nya adalah rumah dari kakek dan neneknya.

Leon tentu tahu bahwa ini tidak mudah karena keluarga juga memiliki banyak uang berkat kerja kakeknya dulu yang membuka perusahaan bir.

Sekarang di urus oleh ayahnya yang di ajar dengan baik oleh kakeknya.

Banyak keuntungan setiap tahunnya jadi keluarga juga memiliki banyak uang.

Leon menyimpannya dan mencium kakek dan neneknya dan memberikan berkah agar tetap sehat dan bisa melihat dirinya di panggung yang lebih besar.

"Nak, ini hadiah dari ayah dan ibumu." Ayahnya kemudian menyerahkan sebuah kunci dari sakunya.

Leon berbalik ketika mendengar suara ayahnya dan melihat ayahnya sedang memegang sebuah kunci.

Leon tertegun dan langsung memikirkan sebuah pemikiran yang membahagiakan.

"Kamu pasti sudah melihatnya kan?"

"Mobil yang di garasi tadi kan?" Tanya Leon.

"Betul, sekarang itu milikmu. Kamu tidak perlu lagi menggunakan mobil kakek mu." Ujar ayahnya sambil tersenyum mengejek.

Jelas bahwa Leon menggunakan mobil kakeknya yang jarang di pakai, dan itu selalu membuat kakeknya memarahinya karena memakai mobil tanpa izin.

Pasalnya itu adalah mobil yang paling di sayangi oleh kakeknya.

Leon kemudian mengambil kunci dari tangan ayahnya dan tersenyum puas.

Dia mencium ayah dan ibunya dan berkata bahwa dia akan sukses dan tidak terlarut dengan kebahagiaan dan kesuksesan saat ini.

Setelah merayakan ulang tahunnya, Leon segera turun lagi ke garasi untuk melihat mobil barunya.

Ini adalah Porsche 718 yang keluar tahun kemarin.

Mobilnya berwarna hitam.

Leon meraba mobilnya dan segera masuk ke dalam.

Dia kemudian mencoba nya ke jalan sambil melihat rumah yang di beli oleh kakeknya.

Rumahnya berada di jalan lain, tapi masih sama di Enschede.

Leon kemudian sampai di komplek perumahan barunya itu.

Penjaga keamanan bertanya tujuan dan Leon menjelaskan.

Kemudian sesampainya di depan rumah baru miliknya, Leon tertegun.

Segera turun dan memarkirnya.

Leon kemudian mengeluarkan kunci yang sudah di bawanya dan segera masuk ke dalam.

Perabotan di rumah sudah lengkap semuanya sangat indah.

Leon berkeliling sebentar dan puas.

Dia ingin buru buru pulang untuk berterima kasih lagi pada kakek dan neneknya.

Sesampainya di rumah, seperti yang dia niatkan, dia berterima kasih lagi pada kakek dan neneknya juga ayah dan ibunya karena hadiahnya benar benar memuaskan.

Mobil dan rumah, ini benar benar luar biasa.

Saat ibu dan ayahnya melihat bahwa Leon puas, mereka menyuruhnya untuk segera pindah dan hidup sendiri.

Leon merasa bahwa hadiah hadiah itu tidak lagi indah.

Tapi segera dia mengerti, dia menyetujui permintaan ayah dan ibunya.

Kakek dan neneknya juga mengingatkan untuk kembali ke rumah sesekali untuk berkumpul.

Leon setuju dan segera mengepak pakaian di rumahnya.

Untuk barang barang lainnya, Leon tidak membawanya.

Pakaian juga yang di bawa tidak semuanya.

Jarak rumah nya sendiri dan orang tuanya juga tak terlalu jauh jadi tak masalah untuk bolak balik.

Leon kemudian sampai di rumah barunya lagi dan mengambil foto mobil yang di parkir di depan rumahnya.

Dia mengambil semuanya secara luas dan mengirimkan nya ke grup tim.

"Luar biasa."

"Setelah pertandingan persahabatan nanti, aku akan mengundang kalian ke rumah untuk merayakan bersama."

"Semuanya di persilahkan datang."

Setelah Leon mengirim pesan tersebut, segera grup juga menjadi ramai dan membahas nya.

Mereka juga tak lupa mengucapkan selamat kepada Leon.

Hanya beberapa pemain di tim U 21 yang mengatakan kepada Leon bahwa jangan lupa untuk membawa minuman yang sangat berkualitas.

Jelas para pemain tim utama musim lalu tidak mengetahuinya dan bertanya.

Akhirnya setelah penjelasan beberapa pemain lain, para pemain tim utama musim lalu langsung bersorak dan setuju untuk datang berkunjung.

Jelas mereka tak menyangka bahwa Leon masih memiliki latar belakang yang kaya.

Keesokan harinya, Leon berlatih seperti biasa dan para pemain juga menanyakan mengenai undangan ke rumahnya tersebut.

Leon mengiyakannya dan mengatakan bahwa kita harus fokus dulu untuk laga persahabatan agar perayaan juga menjadi maksimal.

Setelah menerima kebenarannya, mereka semakin menantikannya.

Rumah Leon masih memiliki halaman belakang dengan kondisi yang hampir mirip dengan rumah sebelumnya.

Hanya saja sedikit kecil, masih ada kolam renang di belakang jadi bisa merayakannya di situ.

Saat akan pulang latihan hari ini, Ennio penjaga gawang muda mendekat pada Leon dan berbisik bisik.

Setelah mendengarnya, Leon merasa itu menarik dan menyetujuinya.

Ennio memberitahunya bahwa dia akan datang bersama pacarnya dan akan mencoba meminta pacarnya untuk mengajak beberapa temannya.

Leon tentu setuju, hal seperti itu tidak setujui sangatlah di sayangkan.

Jadi selama beberapa hari ke depan, Leon berlatih bersama tim seperti biasa.

Leon menunjukan kualitasnya sebagai penyerang sayap yang bertipe inverted.

Leon selalu melakukan cutting inside dan mencoba menguntungkan dirinya sendiri.

Jika posisi dan kondisi di depannya bagus, dia akan langsung mengesekusinya, jika tidak dia setidaknya akan memberikan umpan terobosan ke temannya di dalam kotak penalti dan berharap dia bisa mendapatkan sebuah assist.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!