NovelToon NovelToon

VENOM

Ibu Istri Idaman

Terlihat dari suasana sekitar kamar yang di penuhi dengan banyak tertata buku-buku terbangun seorang gadis dari tidurnya yang tak lain adalah Venom. Waktu baru saja menunjukan pukul 02.38 WIB.

Venom yang terbangun langsung keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur untuk membuat secangkir susu putih.

Saat ke dapur Venom melihat ayah dan ibunya sedang duduk di ruang TV.

"Loh, ayah ama ibu udah bangun? " tanya Venom dengan lembut

Venom adalah anak yang berbakti pada kedua orang tua, pergaulannya tidak sama seperti kakaknya, Venom juga termasuk wanita yang cerdas, selama duduk di bangku sekolah Venom selalu juara.

Saat duduk di bangku kuliah sekarang yang sudah semester 2,nilai Venom paling tinggi dari semua mahasiswa yang sekelas dengan dia.

"Venom sayang, kok udah bangun? " Sapa Ibu Dewi

"Ve kebangun Bu, ya ini keingat mau buat susu Bu.Ibu sama ayah mau Venom buatin Susu gak? "

"Gak usah nak, kamu saja. " Kata Pak Dedi

"Baiklah ayah, Ve buat susu dulu. "

Venom pergi meninggalkan ayah dan ibunya dan langsung menuju ke dapur.

"Bu, ayah sekarang khawatir dengan Venom, sepertinya tawaran Ibu Sukma akan ayah terima."

"Ayah, Ve itu pergaulannya beda dengan Almarhumah Viona,kita harus memikirkan secara matang-matang dulu ayah. "

"Iya bu, tapi apapun ceritanya bu, ayah akan terima tawaran ibu Sukma."

Venom menghampiri Ayah dan Ibunya sambil membawa secangkir susu.

"Ayah sama ibu lagi bahas apa?"

Ibu Dewi dan pak Dedi saling menatap.

"Gak kok nak,Venom pagi ini Venom ada kuliah apa ada kegiatan lain? " tanya Pak Dedi.

"Hari ini Venom gak ada kegiatan apa-apa yah, emang ada apa yah? "

"Kalau begitu,Ve temani ibu hari ini ke Bekasi. " kata pak Dedi

"Oh iya ayah, Ibu mau ngecek proyek di Bekasi ya bu? "

"Iya nak, kalau gitu setelah minum susu,tidur lagi ajah nak, ibu ama ayah mau lanjut tidur juga. "

"Oh iya bu, ayah ama ibu kalau mau tidur, tidur ajah bu, Ve gak apa-apa kok disini sendirian, Ve juga mau selesaiin baca buku ini juga. " Jawab Venom

"Baiklah, kamu cepat istirahat ya nak. " Sambil meninggalkan Venom

"Baik Bu. "

Pak Dedi dan Ibu Dewi meninggalkan Venom diruang TV sendirian dan langsung menuju ke kamar mereka.

"Bu, sebentar coba ibu obrolin semuanya ke Venom. " Sambil menarik selimut.

"Ayah, apa ini bukan sudah terlalu cepat yah? Kita saja belum pernah ketemu dengan cucu ibu Sukma kan.? "

"Baik, nanti ayah akan omongin semua ke Ibu Sukma kita harus bertemu dan membicarakan perjodohan ini. "

"Ayah, ayah sudah benar-benar memikirkan ini? Anak kita sekarang hanya Venom seorang yah, pasti kalau dia sudah menikah, dia pasti akan meninggalkan kita dan akan ikut bersama suaminya. "

"Bu, semoga ibu menegerti dengan khawatiran ayah, kehilangan Viona, ini sangat membuat ayah terpukul dan malu, tolong ibu mengerti dan pahami, mumpung ayah masih sehat, ibu masih sehat, kita juga punya harta yang banyak, sekarang ini hanya untuk Venom dan pasti buat anaknnya Venom nanti. "

Ibu Dewi langsung terdiam dan langsung memejamkan matanya.

"Baiklah ayah, ibu ngikut saja." Sambil memejamkan mata.

Pukul 06.00 WIB seperti biasa ibu Dewi sudah bangun dan menyiapkan baju yang akan digunakan pak Dedi ke kantor.

Setelah menyiapkan baju, ibu Dewi langsung ke dapur membantu bi Nani yang sedang menyiapkan sarapan.

Ibu Dewi adalah istri yang patuh pada suami, Ibu Dewi termasuk istri yang mendekati sempurna. Walaupun dirumah memiliki beberapa pembantu, namun Ibu Dewi tidak melepas kepada pembantunya untuk hal makanan dan menyediakan pakaian pak Dedi kepada pembantunya.

Walaupun ibu Dewi termasuk wanita karir, namun Ibu Dewi selalu memprioritaskan suaminya.

"Ulan, ini uang buat belanja, nanti kamu jalan ama pak Romi saja. "Kata Ibu Dewi.

" Pak Romi bukannya hari ini mau jalan bersama ibu ke Bekasi? "

"Hari ini saya mau jalan bersama Venom saja. "

"Oh baik bu, kalau gitu saya sampaikan ke pak Romi dulu bu. "

"Bi Nani, seperti biasa, sediain di meja ajah ya, saya mau mandi dulu. "

Ibu Dewi langsung meninggalkan dapur dan langsung ke kamar. Terlihat Pak Dedi sudah duduk di meja kerjanya.

"Ayah udah bangun sayang. " Sambil mengecup kening pak Dedi.

"Selamat pagi ibu sayang" Sapa Pak Dedi

"Ayah, hari ini ayah sarapan bubur ayam ya yah. " Sambil membuka baju

"Iya, apapun masakan ibu, pasti itu yang terenak". Sambil mendekati Ibu Dewi.

" Ayah, ibu lagi bau loh yah, baru selesai masak. "

"Ibu, sayang...kan tau, ayah paling suka kalau ibu lagi keringetan seperti ini. " Sambil mencium leher ibu Dewi.

"Ayah... Ayah... Ibu gerah lo yah. " dengan suara manja.

"Yuk kita ke kamar mandi ajah, sambil mandi bareng. "

Pak Dedi dan Ibu Dewi sambil ciuman menuju kamar mandi. Walaupun umur mereka sudah diatas 50an, namun hubungan seks mereka masih menggebu, masih rutin seminggu bisa 4-5 kali.

Pak Dedi dan Ibu Dewi termasuk pasangan yang romantis, Ibu Dewi termasuk istri idaman seorang suami, dari pelayanan ranjang, pelayanan makanan Ibu Dewi menjadi idaman, walaupun sudah berumur, namun Ibu Dewi masih suka merawat diri, terlihat cantik dan terawat. Makannya walaupun punya harta banyak Pak Dedi tak pernah mengkhianati ibu Dewi.

Setelah mandi berdua ayah dan ibu Venom langsung ganti baju.

"Yah, hari ini ayah tetap jadi ketemu ama ibu Sukma. "

"Nah iya, pagi tadi pas ayah bangun, ada WA dari ibu Sukma. "

"Oh ya yah? Apa kata ibu Sukma? " sambil dandan

"Ibu Sukma pingin ketemuan Insaa Allah makan siang nanti, Siapa tau ibu sama Venom bisa makan siang bareng juga sama ibu Sukma. "

"Yah, ibu ikut saja apa keputusan yang terbaik buat ayah, tapi kalau untuk hari ini, ayah saja dulu yang ketemuan ama ibu Sukma ya. Biar leluasa ngobrolnya, gimana selanjutnya Bismillah ayah. "

"Ya sudah bu, kalau gitu jangan lupa ibu cakap-cakap kecil untuk hal ini ke Venom ya bu. "

"Iya ayah, yuk kita sarapan yah. "

Ibu Dewi dan Pak Dedi langsung menuju ke ruang makan.

"Pagi Ayah... Pagi bu." Sapa Venom

"Pagi nak... " Sapa ibu Dewi

"Cantik banget anak ayah. " Sapa Pak Dedi

"Anak siapa dulu donk yah. " Jawab manja Venom.

Beberapa menit kemudian, selesai sarapan Mereka bertiga meninggalkan rumah dan langsung menuju ke tempat kerja masing-masing.

"Ve, Kita mampir ke ATM dulu ya. "

"Baik Bu, Hmmmm selesai dari lokasi, kita mampir ziarah ke kuburan kak Viona ya bu. "

"Iya Venom... Gak terasa ya udah 4 bulan kakakmu meninggalkan kita. " Sambil meneteskan air mata.

Venom memberhentikan mobilnya di depan ATM.

"Bu, biar Venom ajah yang ke ATMnya. "

"Ini nak,5 juta ya nak" Sambil memberikan ATM.

Venom menunggu di luar karena masih ada yang sedang menggunakan mesin ATMnya. Saat selesai Venom langsung masuk ke dalam ruang mesim ATMnya. Sebelum memasukan kartu Venom mengambil kartu yang masih terletak di mesin ATM. Venom langsung menarik ATMnya dan langsung menyusul seorang laki-laki yang baru keluar dari ruang mesin ATM.

"Kak... Kak... Ini ATMnya kakak kelupaan. " Berjalan Mendekati mobil merah BMW

Seorang laki-laki berkulit putih tinggi tegap, berambut gondrong yang sudah mendekati mobil BMW merah berbalik arah melihat seorang gadis yang nampaknya memanggil dirinya.

"Oh iya, thank you. "Ambil ATM dan Langsung meninggalkan Venom

"Hmmm...baru naik BMW udah sombong, duh... " Langsung berbalik masuk ke dalam ruang ATM.

Setelah melakukan transaksi, Venom langsung masuk kembali kedalam mobil. Ibu Dewi dan Venom melanjutkan perjalanan ke lokasi proyek.

Secepat Inikah?

Sepulang dari lokasi proyek Venom dan Ibu Dewi mampir berziarah ke makan Viona.

Terlihat wajah Venom dan Ibu Dewi yang amat kehilangan. Tatapan kesedihan dipancarkan dari mata mereka.

Hanya beberapa menit mereka mampir berziarah dan langsung kembali meninggalkan makam Viona.

Saat di mobil, handphone Ibu Dewi berbunyi tak lain dan tak bukan telepon daei suami tercinta.

"Asslamualaikum ayah, iya yah.? "

"Waalaikumsalam, Ibu ama Venom sekarang dimana? "

"Ini baru selesai ziarah dari makam Viona, sekarang kita mau cari rumah makan untuk makan siang. "

"Kalau gitu Venom ama Ibu langsung ke restoran ajah, kita makan siang bareng ama ibu Sukma, nanti Ayah share Lokasinya" Jawab pak Dedi

Ibu Dewi langsung menatap Venom, anak gadis yang kini belum tau apa yang sebenarnya direncankan ayah ibunya.

Sebagai istri yang selalu mengikuti perintah suami, ibu Dewi langsung mengiyakan tawaran suami.

"Venom sayang, sebentar ayah akan kirim lokasi restoran untuk kita makan siang, nanti kita makan siang bareng ya. "

"Wahh oke bu, dengan senang hati, tumben ayah ngajak makan siang bareng. "

"Ayah lagi membicarakan sesuatu hal dengan ibu Sukma, Venom kan tau, ayah itu kalau ketemu dengan relasi selalu minta di dampingi ibu. "

"Bu, semoga nanti Venom bisa menjadi seorang istri seperti ibu ya bu" Sambil tersenyum

Sepertinya ini kesempatan yang bagus buat Ibu Dewi ngulik soal perjodohan Venom bersama cucu ibu Sukma.

"Ibu yakin nak, Ve pasti bisa akan seperti ibu, ingat loh, kalau udah punya suami, surga kita itu ya pada suami kita. " Sambil tersenyum menatap Venom

"Hmmmm entahlah bu, tapi dari yang Venom perhatikan selama ini, Ibu itu benar-benar istri yang patuh pada suami, Venom akan jadikan ibu sebagai panutan Venom nanti kalau Venom sudah berumah tangga. " Sambil tersenyum

"Emang Venom sudah mau menikah muda? "

"Oh iya, Ibu juga dulu nikah muda juga kan bu? Nah, ini ayah udah kirim lokasinya" Sambil membuka maps.

"Ya, ibu sama ayah kamu itu di jodohkan. "

"What? Dijodohkan? Masa sih bu? "

"Iya, karena ayah yang terlalu pekerja keras, dan ibu juga sama, maka kami di jodohkan. "

"Wah untung ajah ibu gak nolak. "

"Ibu gak mau nak, membangkang kepada orang tua, toh lihat, Alahmdulillah rumah tangga ayah sama ibu adem ayem. "

"Iya juga ya bu, seneng banget liat ayah sama ibu., saling mengisi. "

"Ya cuman kamu jangan salah, Ibu tuh sama ayah kamu, bisa berhunbungan suami istri setelah tiga bulan kemudian. "

"What? Kok bisa bu?"Dengan nada penuh tanya

"Ya karena ibu masih malu, sebelumnya ibu kan emang gak pernah pacaran. "

"Terus ayah gak ngambek bu? "

"Ya ngambek gimana, dua bulan kemudian setelah kami menikah, kami menerapkan pacaran dulu."

"Wah berarti seperti istilah Pacaran Setelah Nikah donk Bu. "

"Ya bisa dikatakan seperti itu. "

"Hmmm Almarhumah kak Viona tau gak Bu, kisah ibu ama ayah? "

"Kan kamu tau kan, kakakmu jarang sekali dirumah, ya kalaupun yang bisa makan malam bersama kan kadang hanya kita bertiga. "

"Kenapa bisa ya bu, kak Viona bisa jadi begitu cara bergaulnya bu. "

"Ya kan yang membiasakan kakakmu begitu kan nenek Rahaga, tapi ibu dan ayah juga salah, harusnya kami juga tak membiarkan kakakmu seperti itu, Viona adalah anugrah pertama dari Allah, namun kami tak bisa membuat dia bahagia.Kisah Viona ini menjadi cobaan terberat buat ayah dan ibu selama kami berumahtangga."

"Hmmm sudahlah bu, insaaAllah semua amal ibadah kak Viona diterima.. " Sambil menetaskan air mata

Akhirnya Venom dan Ibu Dewi tiba di restorant, ternyata Pak Dedi dan Ibu Sukma sudah menunggu kedatangan ibu Dewi dan Venom.

"Nah itu mereka sudah datang. "

"Selamat siang ibu Sukma" Sambil berjabtan tangan dan memeluk Ibu Sukma

"Iya Ibu Dewi, duh makin hari makin cantik bu Dewi. "

"Nah ini dia Venom anak kami Bu. "Kata pak Dedi

Venom mendekati Ibu Sukma dan berjabatan tangan

"Duh cantik sekali kamu nak,mari silahkan duduk." kata Ibu Sukma.

"Venom bu, ayo pesen ajah pasti udah pada laper kan. " Kata Pak Dedi dengan nada ngeledek

"Iya pesen saja, kami juga sudah mesen, nah ini pesanan kami sudah datang. "

"Makannya ada 3 yah, ayah udah pesenin ibu? "

"Gak bu, itu buat Marcelo cucu ibu Sukma, dia sementara otw kesini."

"Owalah kirain ayah udah mesen punya ibu. "

"Iya nih ibu Dewi, ya mumpung ada waktu, kan kita bisa makan siang sekelurga. Nah itu anaknya sudah datang. " kata Ibu Sukma

"Selamat siang semuanya. " Sapa Marcelo

Venom dan Marcelo saling bertatapan.

"Hmmm lu cewek yang nemuin ATM Gua kan? "

"Lah... Lah... Udah saling kenal rupanya. "Kata Ibu Sukma

Marcelo langsung berjabatan tangan memperkenalkan dirinya ke Ibu Dewi, Pak Dedi dan Venom.

Setelah perkenalan Ibi Dewi dan Venom memesan makanan mereka.

Sejam berlangsung percakapan perkenalan antara keluarga Venom dan Marcelo, namun para orang tua belum sama sekali menyentil soal perjodohan Venom dan Marcelo.

Sebelum Ibu Dewi dan Venom datang, Pak Dedi sudah membicarakan semuanya bersama ibu Sukma bahwa pernikahan mereka akan dilaksanakan bulan depan, dan pertunangan mereka akan dilangsungkan minggu depan.

Pak Dedi meminta Ibu Sukma agar segera memberitahukan kepada Marcelo, dan Pak Dedi akan membicarakan perjodohan ini kepada Venom malam ini, jadi untuk makan siang ini, cukup hanya perkenalan tanpa ada kata-kata perjodohan.

Setelah makan siang, Marcelo ke kasir dan membayar semua makan siang mereka. Setelahnya mereka saling berpamitan.

Setelah berpisah, Ibu Dewi langsung ikut ke mobil pak Dedi, dan Venom pamit mau ke toko buku dan langsung pulang ke rumah.

"Bu, gimana menurut ibu si Marcelo? " tanya pak Dedi

"Entahlah yah, ibu gak yakin deh yah Marcelo bisa membahagiakan Venom, sepertinya Marcelo itu masih suka dengan dunianya, maksud ibu, dia belum puas dengan masa masa nakalnya. " Jawab Ibu Dewi dengan sedih

"Nah terus? Gimana bu? Ayah udah bilang ke Ibu Sukma, Minggu depan pertunangan mereka, bulan depan pernikahan mereka, ayah gak mungkin ngebatalin apa yang udah ayah ucapkan. "

Ibu Dewi terdiam, entah apa yang harus di jawabnya, Pak Dano sopir mereka seakan tak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

"Bu, ikhlaskan ya, insaaAllah Venom akan bahagia, ayah yakin, Venom pasti akan bahagia. " Sambil menggenggam tangan ibu Dewi.

"Terus kapan kita akan membicarakan hal ini ke Venom yah? "

"Malam ini, malam ini kita harus membicarakan hal ini ke Venom. "

"Ya Allah, jujur yah, Ibu masih berat, yah... zaman kita dan zaman Venom sekarang beda yah, jadi kalau kita akan samakan ama kisah kita, pasti beda yah. " sambil meneteskan air mata

Pak Dedi terdiam sambil menggenggam tangan ibu Dewi.

Tiny House (TH)

Setelah pulang dari makan siang, Ibu Sukma langsung kembali ke rumah, dan Marcelo kembali ke studio menemui teman-teman Bandnya.

Disebelah studio ini, Marcelo di bangunkan sebuah Tiny House oleh neneknya Ibu Sukma, karena kadang Marcelo sering tidak pulang ke rumah.

"Cel, gimana ama project yang di Surabaya, kita terima apa gimana nih? "Tanya Rio sang Drumer

" Nah nanti gua kabari ya yo, karena malam ini gua harus balik ke rumah nenek gua, kayaknya ada yang penting yang mau di bicarain ama nenek. "

"Tumben Cel, nenek lu biasaknya kalau lagi butuh lo atau kangen ama lu nyanperin kesini. " Kata Zq Sang Guitarist

"Itulah, makannya gua penasaran, takutnya gua di minta nenek buat ke USA ketemu nyokap, ya jadi gua belum bisa mastiin untuk project itu, seandainya nenek gua gak sebegitunya minta gua ke rumah, sekarang ini gua iyain tuh project.

" Ya udah Cel, mending lo pastiin ajah dulu sepertinya ada yang benar-benar serius yang mau di obrolkan ama si nenek. " Kata Metyo Bassist.

"Nah oke, jam 4 gua balik ke rumah nenek, eh lu pada udah makan? "

"Belum, lah lu taulah. "

"Ya udah Cal, lu pesen ajah, Nanti gua bayar, sekalian aja ama terserah siapa yang dah mau mesen Rokok dan minuman buat sebentar malam. " Kata Marcello

"Siap bos thankyou" Kata Ical Keyborist

Ical langsung memesan makanan, Rio yang memesan Rokok dan Minuman.

"Cell, tadi Dinda datang ke sini. " Kata Zq

"Oh iya Cell, Dinda katanya nanti mo balik lagi. " Sahut Metyo

"Ah serahlah, lu semua kan pada tau cuy, gua gak pernah mau ada serius-seriusnya ama cewek-cewek ini. "

"Ya secara ya kan, lu Vocalist, punya wajah ganteng, kaya, siapa yang gak mau ama lu. " Kata Rio

"Cell kalau lu gak mau ama Dinda, buat gua aja ya Cell" Kata Ical

"Ambil ajah, kalau perlu ada yang mau tuh sama si Rara, Angel, Kartika kalian ambil aja, toh wajah kalian juga ganteng semua, soal status sosialpun juga gak di bawah-bawah juga. " kata Marcello

"Hmmm karisma lu tuh yang susah di kalahin Cell, karisma Cucu tunggal dari Nenek Sukma, yang termasuk dalam deretan orang kaya di Indonesia. " Jawab Metyo

"Anjiiir, ya tapi bersyukur sih gua, selain gua punya nenek, nyokap, gua punya kalian sahabat yang gak pernah nyerah walaupun kita udah banyak usahanya untuk band kita. "Kata Marcello

" Tabungan band kita udah lumayan nih buat kita healing, gimana? Valentine go to Bali ajah Cel. " Kata Ical Keyborist yang sebagai bendahara di manajement mereka.

"Nah pak Bendahara udah bersuara, gimana kita semua go? " Tanya Cello

"Kalau gua rasa, kayaknya kita gak akan bisa di tanggal itu, kan si Valentina pernah ajuin ke kita mo make kita di Ultahnya. " Sahut Metyo

"Aduh iya ya,, lupa gua. " kata Ical.

"Yah nantilah, cari waktu yang tepat ajah nanti. " Kata Marcell

Tiba-tiba datang seorang wanita yang dengan berbadan kurus, tinggi yang pasti berkulit putih datang menghampiri mereka di studio

"Selamat siang menjelang sore semua. "

"Eh Dinda, " Sapa Ical

"Duh, baru nongol Din, dari mana? " tanya Marcello

Dinda langsung mendekati Marcello.

"Tadi aku mampir kesini kamunya gak ada, oh ya guys ini ada Makanan,makan gih, pasti pada belum makan kan. " Kata Dinda

"Wahh kebetulan, wes yang kita pesen buat makan malam ajah nanti" Kata Rio

"Oh udah mesen, ya udah ini ajah dulu ya di makan, mubazir loh. "

"Thanks Din... " kata Marcello

"Kamu gak makan Cell? " tanya Dinda

"Aku udah makan tadi bareng Nenek. "

"Oh kamu siang tadi gak ada ke rumah nenek. "

"Hmmm gak sih, makan di dekat restorant sini ajah. "

"Ohh iya... Iya... "

"Bro ni duit buat bayar pesanan, gua mau kesebelah dulu ama Dinda. "Sambil meletakan uang lima ratus ribu diatas meja.

Marcello mengajak Dinda ngobrol di rumahnya.

Ya sebenarnya di studio juga ada tempat buat mereka bercerita hanya saja Marcello pingin berduaan ajah.

"Duduk Din, oh ya gua mau mandi dulu ya gerah banget soalnya. "

Tanpa basa basi Dinda langsung memeluk Marcello dari belakang.

"Cell, aku kangen Cell, kamu gak kangen ya ama aku? "

Marcello langsung membalikan tubuhnya dan langsung menyosor bibir seksi Dinda.

Tanpa hu ha lagi terjadi untuk kesekian kalinya saling adu skill antara Marcello dan Dinda.

Akhirnya pesanan teman-teman Marcello datang juga.

"Alhamdulillah kenyang. " Kata Ical

Dari mereka berlima Ical adalah anak yang pergaulannya belum kebangetanlah istilahnya, makannya Marcello mempercayai dia untuk mengelola keuangan band mereka.

Rio, Zq dan Metyo adalah anak orang kaya juga walaupun tak sekaya Marcello. Ical hanya orang biasa-biasa, hidup dari orang tua yang brokenthome. Makannya Ical tinggal di studio. Di Studio juga ada kamar yang memang khusus dibuatkan Marcello buat Ical, karena di Tinny Housenya Marcello hanya ada satu kamar juga.

"Udah bisa gua bayangin, sekarang pasti Dinda lagi ngegoyangin Cello" Canda Rio

"Uhhh gua bisa bayangin gimana wajah ANUNYA si Dinda" Tambah Metyo

"Kalau gua lebih demen ama si Kartika sih. " kata Zq

"Kalau gua suka banget ama si Angel, gemoy banget sumpah. " Kata Ical

"Nah iya.. Iya.. Si Angel tuh, gua suka juga ama Angel.Bodynya itu makk poll njir "Tambah Rio

"Nah Rara... Rara gimana?"tanya Zq

" Si Rara itu best seller kata si Cello. " Kata Ical

"Best Seller gimana njir..kulit gak putih tapi iya sih dia manis, sexy.." jawab Zq

"Ya dia kan janda, x husbandnya Bule kata si Cello. " Jawab Metyo

"Cello udah cerita kan ama lo juga Met soal si Rara, yang waktu itu kita bertiga minum di TH" Kata Ical

"Nah itu dia yang gua ingat, dari semua cewek-cewek ini, si Rara yang jago muasin Cello"

"Haaa? Yang bener? " Tambah Zq

"Emang kek gimana??? Ketinggalan info" Kata Rio

"Pokoknya Rara the best kata si Cello, gua ajah pengen nyobain si Rara itu. "Kata Metyo

"Hahahaa... Cello sih udah kasih kode ke gua ma Metyo buat nyobain si Rara,katanya kita buat si Rara mabuk ajah dulu. "Ical sambil tertawa

" Kalau ada party begitu ajak kita berdua juga anjirr. " Tambah Zq

"Hahaha... Atau kita berempat taruhan, siapa yang bisa dapetin hati si Rara. "Kata Rio

"Kalau lu mo pake hati ke Rara gak mungkin, karenasi Rara tuh sukanya sama Si Cello. " Jawab Zq

Tiba-tiba datang seorang gadis gemoy berkulit sawo matang, dengan menggunakan hot pants warna biru dan knit shirt royal green dengan sendal hitam swallow mengahampiri mereka.

"Hallo everyone" Sapa Rara

Ke empat cowok langsung terdiam dan keempatnya menatap langsung wanita cantik dan seksi mirip wajah Kajol artis Bollywood.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!