NovelToon NovelToon

Queen Of The Black World

Aera Cassy

Di sebuah taman yang ramai ada seorang gadis cantik sedang duduk sendiri di sebuah kursi yang ada di taman, dengan tatapan lelah dia melihat orang lalu lalang dan bersenang senang.

"Hah, harus kah aku pulang sekarang, tapi kalo pulang skrng pasti ayah akan memarahiku, kalau pun tidak pulang aku harus tidur di mana." Monolok gadis itu.

"Bun, kapan bunda pulang, adek sudah rindu sama bunda. Setelah bunda pergi kerumahnenek sifat ayah langsung berbeda bun, ayah selalu memarahi adek tanpa sebab, ayah juga tidak segan memukul adek, dan ayah juga sering membawa perempuan lain kerumah bun." Monolok gadis itu seakan sedang mengadu kepada sang bunda.

"Hah, ayo pulang kaki jangan takut." Sambung nya

Setelah sekian lama berjalan akhir nya dia sampai di depan rumah nya.Dia berhenti sejenak di depan rumah, Di sana di melihat rumahnya sangat tenang.

"Pasti banyak orang mengira kalau rumah ini sangat lahnyaman dan tentram karna mereka melihatnya dari luar, coba mereka melihat dari arah dalam mungkin mereka tidak akan bilang seperti itu lagi." Ucap gadis itu menatap rumah nya.

Dia pun masuk dengan sangat berat hati.

Saat dia mas dia melihat ayah nya sedang bercanda gurau dengan perempuan yang sering sekali ayah nya bawa untuk tinggal di rumah itu.

"Selalu saja seperti itu, lihat lah wajahnya sangat semangat sekali, namun saat ada bunda wajah nya seketika berubah, akukehilangan sosok ayah dari mu tuan." Omel gadis itu sembari matanya melihat tingkah laki laki yang berstatus sebagai ayah kandungnya itu.

Dia pun melangkah masuk dan langsung menuju kekamarnya untuk melihat handphone nya, apakah ada pesan dari bundanya. ( Emang kemana bundanya pergi), ya bunda gadis itu sedang pergi kerumah orang tuanya karna nenek dari gadis itu sedang sakit, jadi bundanya yang berstatus sebagai anak harus pulang untuk merawat nya.

"AERA MAU KEMANA KAMU, BUAT KAN SAYA DAN KEKASIH SAYA MINUM." Teriak ayah nya setelah melihat gadis itu di tangga.

Mendengar itu gadis itu pun kembali turun untuk membuat kan ayah dan kekasih ayah nya itu minum.

"iya yah aera buatkan sekarang." Jawab nya cepat.

Ya gadis itu bernama AERA CASSY, gadis cantik berusia 17 tahun ini merupakan putri tunggal dari pasangan DEYANIRA JASMINE dan ROY MAHENDRA Acra biasa gadis itu di panggil, dia tidak pernah menyandang nama mahendra dari ayah nya alasannya karna ayah nya tidak lagi menganggap Aera ada, dan bunda nya deyanira selalu terlihat sedih dan kecewa setiap melihat suaminya itu, entah apa alasan nya aera tidak tau. Yang aera tau ayahnya saat ini sedang berselingkuh dari bundanya dan ayah nya juga sering berbuat kasar terhadap bunda dan dirinya, pernah sekali aera tidak sengaja melihat bundabya di pukuli sampai tak berdaya oleh ayah nya itu, alasan nya hanya karna bunda menyentuh pena ayah yang terjatuh dari atas meja. Setelah kejadian itu bunda izin untuk pulang kerumah kakek nenek aera untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Aera sendiri tidak tau dimana kakek nenek nya tinggal sekarang, yang aera tau dulu bundanya pernah bilng kalau kakek nenek nya itu tinggal di surabaya tapi sudah pindah entah kemana aera tidak tau karna bundanya tidak memberitahukan nya pada aera.

Aera adalah gadis yang baik, cantik, dan pintar bukan hanya pintar bisa di katakan aera adalah gadis yang sangat pintar. Namun aera tidak pernah menunjukkan kepintaran nya di depan sang ayah, alasannya karna sang ayah pernah berkata bahwa aera tidak akan pernah jadi anak yang cerdas

Bunda Pulang

Dipagi hari yang sangat sangat cerah aerah sudah sangat sibuk di dapur. Aera sendiri sudah bangun dari jam 4 pagi untuk memasak dan membersihkan rumah sebelum dia berangkat sekolah.

"Seharusnya sudah semua kan." Ujar aera sembari meletakkan lauk terakhir di atas meja makan.

"Ah akhirnya selesai." Sambungnya senang melihat hasil karyanya.

Selesai dengan meja makan aera pun pindah untuk menyiapkan kotak bekal yang akan dia bawa kesekolah. Aera sendiri tidak pernah membeli makanan di kantin sekolah karna dia tidak pernah membawa uang lebih saat kesekolah, aera selalu bawa uang hanya untuk ongkos ojek saja.

"Ok selesai, sekarang tinggal mandi dan siap siap berangkat sekolah." Monolok aera dengan dirinya sendiri.

Saat aera akan menuju kamar nya, aera melihat ayah nya keluar dari kamar bersama dengan perempuan yang berstatus sebagai kekasih ayah nya itu. Dengan perasaan yang tidak karuan aera pun melewati ayahnya dengan kepala menunduk. Dia tidak mau berangkat kesekolah dengan tubuh yang sakit semua hanya karna

Berani melihat wajah ayah nya itu, konyol memang tapi itu lah ayahnya yang selalu menganggap aera dan bundanya hanya sebagai benalu. Padahal dulu kata bundanya, ayah nya itu adalah sosok laki laki yang baik dan penyayang, bahkan sampai tidak pernah bermain kasar pada bunda nya. Ayah nya itu berubah semenjak ayahnya itu naik jabatan sebagai kepala dokter umum dan saat itu bunda sedang hamil aera dengan usia kandungan 5 bulan. Dan saat melahirkan pun ayah nya itu tidak datang, untung waktu itu bunda dibantu oleh asisten nya yang saat itu bunda sedang ada di rumah sakit untuk menangani beberapa dokumen.

Mungkin karna ada sesuatu hal yang aera tidak tau ayahnya bisa berubah drastis seperti itu. Menurut aera selama ayah nya itu tidak lagi memukul bundanya inaka aera masih bisa diam. Tanpa aera tau ternyata bunda nya sering di siksa oleh ayahnya itu.

Saat sudah sampai dikamarnya aera pun segera mandi dan bersiap untuk berangkat kesekolah.

"Ok siap, ayo berangkat." Ujar aera didepan cermin.

Sebenarnya aera tidak perlu bersekolah karna dia sudah lulus dari sekolahnya, namun karna dia menghargai perjuangan bundanya mencari biaya untuk menyekolahkannya maka aera meminta pihak sekolah untuk tidak

bilang ke bundanya kalau dia sudah lulus dan dia juga tidak mau membuat ayahnya terkejut dengan kepintarannya itu. Biar lah orang orang mendengarkan ocehan ayahnya yang menyebut aera bodoh.

Saat aera keluar kamar aera tidak lagi melihat ayah nya.

"Mungkin ayah sudah berangkat." Pikir aera.

Tin tin

"Itu pasti ojek nya." Ujar aera semangat.

Aera pun keluar rumah dan melihat tukang ojek langganannya sudah menunggunya.

"Pagi non aera."sapa bang jo si tukang ojek langganan aera. Menurut aera bang jo adalah tukang ojek yang asik untuk di ajak bertukar cerita, usianya sendiri aera tidak tau pasti tapi menurut aera masih sangat muda.

"Pagi juga bang jo." Jawab aera sembari tersenyum dan mengambil helem yang di berikan oleh bang jo padanya.

"Mari bang berangkat." Ucap aera.

"Siap non."saut bang jo.

Motor pun di lajukan membelah jalanan yang lumayan padat oleh kendaraan.

"Tumben hari ini macet ya bang."Ujar aera yang sedari tadi memerhatikan jalanan.

"Mungkin pada kesiangan kali non, jadi berangkat kerjanya jam segini." Saut jo sembari terkekeh.

Aera yang mendengar pun ikut terkekeh.

"Bang, kalo suatu saat saya minta tolong sama abang, abang bakal bantu gak." Ujar aera dengan nada sedikit serius.

"Saya siap siap aja non, yang penting ada ongkos buat beli bensin nya." Jawab jor terkekeh namun bisa di tangkap oleh aera bahwa jawaban jo serius.

"Bang saya boleh tanya." Entah kenapa aera seakan ingin tau tentang jo.

"Tanya aja non, selagi saya bisa jawab ya saya jawab." Saut jo sembari kembali fokus pada jalanan.

"Nama abang itu aslinya siapa?, terus usia abang berapa." Ujar aera penasaran pasalnya yang aera tau banyak orang memanggil laki laki di depan nya ini dengan nama jo saja.

"Nama asli saya KENZO JHONATAN non, usia saya 19 tahun." Jawab jo

"Jhonatan, kayak pernah denger nama itu." Monolok aera dalam hati.

"Bagus nama nya bang, masih pula pantesan mukanya masih sedap di pandang." Ujar aera sembari terkekeh.

"Ah non bisa aja kalo ngomong." Jawab jo sembari tersenyum.

"Abang tinggal dimana, "tanya aera lagi. Aera sangat penasaran, mungkin suatu saat bisa di ajak kerja sama pikir aera.

"Saya ngekos di depan pertigaan depan non." Jawab jo

"Tinggal sendirian bang." Lagi lagi aera bertanya.

"Iya non soal nya saya sudah yatim piatu." Jawab jo lagi namun dengan nada yang biasa saja.

"Eh sorry bang gak maksud saya."Saut aera merasa bersalah.

"Gapapa non, sudah lama juga kok." Ujar jo.

"Sampek non." Sambung jo

"Ah ok, makasih ya bang." Ujar aera sembari turun dari motor dan melepas helem yang di kenakan.

"Sama sama non, saya juga makasih sama non soal nya non aera sudah mau jadi pelanggan saya." Jawab jo tulus.

"Ini bang ongkosnya, sama sama bang." Ujar aera sembari tersenyum.

Aera pun masuk ke lingkungan sekolah. Disana aera bisa melihat suasana sekolah yang sudah ramai.Tak berapa lama aera berjalan dia pun sampai di depan kelas nya.

"Hai ra." Sapa sisil teman sebangkunya.

"Hai sil, sudah lama duduk."

Saut aera

"Gak juga ra, 3 menitan ada."

Jawab sisil.

SESILIA ABRAHAM atau yang biasa di panggil sisil dia adalah teman aera sedari kecil. Sisil dan aera sedah berteman sejak meteka duduk di sekolah dasar. Sama dengan aera sisil juga merupakan anak orang kaya namun sisil selalu menyembunyikan identitasnya. Sisil juga sebenarnya sudah lulus sekolah dan sudah melanjutkan kuliahnya. Orang tua

sisil adalah sahabat dari bundanya aera, aera tau itu karna dulu bundanya selalu menitipkannya di rumah sisil saat bundanya sedang bekerja.

"Ra bunda mu sudah pulang." Tanya sisil.

"Belum sil, mungkin disana nenek masih belum sehat betul kondisinya." Jawab aera sekenanya.

"emang bunda gak ngabarin."

Tanya sisil lagi.

"Ngabarin tadi malam, kata bunda nenek masih belum bisa di tinggal." Jawab aera sembari mengeluarkan buku pelajaran nya.

> Ditempat lain <

Terlihat seorang perempuan cantik berusia 35 tahunan sedang masuk kehalaman rumahnya. Disana dia melihat ada sebuah mobil terparkir di halaman rumah, yang dia tau itu adalah mobil suaminya.

Dengan langkah berat pun perempuan itu masuk.

"Pulang juga kamu, aku kira kamu nitipin anak bodoh mu itu pada ku selamanya." Sebuah suara mengejutkan perempuan itu.

"Gak kok mas, aku masih sanggup mengurus aera sendiri." Jawab sang lawan bicara sembari mengecilkan suaranya di akhir kalimat.

"Bagus kalo gitu, aku gak akan repot repot lagi ngurus anak bodoh itu ." Ujar sang laki laki.

Bunda Pulang 2

Hari sudah siang jam pelajaran pun sudah selesai, terlihat dari banyaknya anak anak berseragam keluar dari arah pintu pintu kelas.

Disana pun terlihat aera dan sisil sedang berjalan meninggalkan kelas mereka untuk pulang kerumah.

"Mau bareng ra." Ujar sisil menawarkan diri.

"Emang kamu pulang naik apaan ." Jawab aera bingung.

"Naik ojek hehehe." Ujar sisil sembari tertawa garing.

"Ye kalo gitu sih gk bisa, kita kan beda arah."jawab aera hambar menanggapi kata kata sahabatnya itu.

"Emang kamu ke sekolah naik apaan ra." Tanya sisil

"Ya naik ojek lah hahaha." Ujar aera sembari tertawa.

"Ku kira naik angkot tadi." Ujar sisil lesu.

"Udah ah yuk pulang tuh udah di tunggu sama abang ojek nya." Ujar aera pada sisil.

"Yuk lah." Sambung sisil.

Tak berselang lama aera pun tiba di rumah nya.

"Makasih ya bang, ini ongkosnya "Ujar aera pada jo.

"Sama sama non, terimakasih kembali non." Saut jo.

Aera hanya mengangguk kan kepala dan langsung masuk kerumah karna takut ayah nya itu marah saat melihat aera lama diluar rumah.

"Kok beda ya suasananya." Monolok aera

"Udahlah kekamar dulu. sambung nya.

Sesampainya di kamar aera langsung mandi dan berganti baju. Setelah selesai aera pun keluar kamar dan bergegas membersihkan rumah dan memasak untuk makan siang.

"Eh bunda, kok gak bilang ke aera kalo pulang." Ujar aera melihat deyanira yang sedang memasak di dapur.

"Kan kejutan sayang."ujar deyanira

"Heheh iya deh bun, ya udah bun aera mau bersihin ruang tamu dulu, keliatan nya kotor banget." Ujar aera semangat karna ada sang bunda di rumah ini.

"Iya sayang hati hati ya." Ujar deyanira

"Siap bun." Sahut aera membari mengambil sapu di bawah tangga.

Saat sedang membersihkan ruang tamu aera mendengar ada suara langkah kaki dan suara candaan dari arah luar. Mendengar itu aera pun menoleh kearah bundanya yang juga sedang menoleh kearah nya. Disana aera bisa melihat raut wajah bundanya yang tiba tiba berubah menjadi raut sedih dan kecewa.

"Apa bunda udah tau tentang ayah selama bunda gak ada di rumah." Monolok aera dalam hati.

Tak berapa lama muncul lah 3 orang yang berbeda usia. Bisa aera lihat kalo mereka pulang dari berbelanja dan terlihat sangat bahagia.

"Pa siapa mereka ianya gadis yang berada di sebelah perempuan yang berusia 30 an itu.

"Oh itu, anggap aja gak ada sayang "Jawab roy.

Interaksi itu membuat aera terkejut dan sakit di hatinya, pasalnya sang ayah tidak pernah memperlakukan dirinya seperti itu dan

yang lebih membuat aera terkejut adalah panggilan gadis itu terhadap ayah nya

"Dia manggil ayah papa."Monolok aera dalam hati.

"Mas ayo dong aku capek nih." Ujar perempuan yang berdiri di samping ayahnya dan itu berhasil membuyarkan lamunan aera.

"Ah ayo sayang kita duduk."

Ujar roy lembut.

"Sungguh sangat berbeda, aku tidak pernah melihat ayah semanis itu pada bunda, tapi sekarang aku dan bunda melihat ayah bersikap manis dengan orang lain." Ujar aera dalam hati sembari memerhatikan ayah nya dan dia pun tidak sengaja menoleh ke arah sang bunda dan aera melihat bunda nya terlihat menahan tangisnya.

Aera pun akhir nya meninggalkan ketiga orang itu di ruang tamu dan menghampiri bundanya. Sebelum aera pergi dia mendengar suara seseorang.

"Eh lo buatin gue minum gue haus, oya sekalian buatin mama sama papa gue juga." Ujar gadis itu memerintah.

Mendengar itu aera hanya bisa mengangguk kan kepalanya lalu pergi ke arah dapur.

Dari arah dapur aera bisa mendengar perbincangan mereka.

"Sayang kamu nanti mau lanjut sekolah dimana." Tanya roy

"Belum tau pa, tapi aku pengen sekolah di tempat elite pa."ujar gadis itu.

Aera yang mendengar perbincangan itu sangat sangat iri kenapa sang ayah tidak pernah selembut itu padanya malah terkesan dirinya tidak dianggap sebagai anak.

Deyanira yang melihat anak nya sedih pun menghampirinya.

"Kenapa sayang." Tanya deyanira.

"Eh gapapa kok bun, aera kesana dulu ya bun mau ngasih minuman nya dulu." Ujar aera

"Gak usah sayang, sini biar bunda aja yang kesana, kamu kembalikan dulu sapunya di tempatnya." Sahut bunda

"Em ok bun, maaf ya bun." Ujar aera.

"Iya sayang gapapa." Sambung bunda

Bunda pun melangkah menuju ruang tamu untuk menyajikan minuman yang di bawa.

Sesampai nya di depan ketiga orang di ruang tamu aera menatap pilu punggung bundanya.

"Bun, sekuat itu kah hati bunda." Monolok aera dengan suara kecil.

Diruang tamu saat deyanira sendang menyajikan minumannya, deyanira tidak sengaja menyenggol tas milik perempuan yang berada di sebelah suaminya sampai tiba tiba sang empu marah kepadanya.

"Kamu sengaja ya nyentuh tas mahal saya." Sungut perempuan itu padanya.

"Gak kok dil, aku gak sengaja nyenggol tas kamu." Ujar deyaníra.

Aera yang mendengar itu kaget.

"Ternyata bunda kenal perempuan itu, tapi sebenarnya siapa perempuan itu." Ujar aera dengan suara kecil.

"Alah bohong, mas lihat tas kesayangan ku di pegang sama dia." Adu perempuan itu pada laki laki yang duduk di samping nya.

Mendengar itu roy

bukannya membela sang istri dia malah ikut memarahi sang istri lebih parah nya roy juga memukul deyanira hingga deyanira memohon ampun.

"Dasar perempuan gak berguna." Sungut roy pada deyanira sembari mukulinya.

Buk

Buk

Plak

"Akh, ampun mas, sakit mas." Ujar deyanira sembari menangis mendapat serangan dari suaminya.

Aera yang melihat bunda nya di dipukuli pun maju dengan amarah yang sudah tak tertahan lagi.

"CUKUP YAH CUKUP." Teriak aera marah melihat bundanya di pukuli tanpa sebab.

"DIAM KAMU ANAK BODOH, INI BUKAN URUSAN Mu." Sungut roy pada aera

"AYAH YANG DIAM, APA SALAH BUNDA SAMPAI AYAH TEGA MEMUKUI BUNDA HAh."

Sungut aera emosi dengan sikap sang ayah.

Roy sangat terkejut dengan bentakan aera, menurut roy baru kali ini aera berani meninggikan suara di depan nya.

"SAYA BUKAN AYAH MU, DENGAR ITU ANAK BODOH." Marah roy.

Deyanira yang mendengar kata kata suami nya itu sangat kecewa, padahal dia tau dulu suaminya itu sangat menginginkan aera, dan suaminya juga yang menyiapkan nama aera. Tapi sekarang suami nya dengan terang terangan tidak mengakui aera sebagai darah dagingnya sendiri.

Aera yang mendengar itu pun tersulut emosi.

"KALAU SAYA BUKAN ANAK ANDA TERUS KENAPA ANDA BISA MEMBUAT BUNDA SAYA HAMIL DAN MELAHIRKAN SAYA TUAN ROY MAHENRDA." Sungut aera frontal.

Mendengar itu deyanira terkejut pasalnya baru kali ini dia mendengar aera anak nya berkata kasar pada yang lebih tua dari usianya.

Roy yang mendengar itu pun terkejut dengan kata kata aera.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!