CAN I MISS YOU?
MAHESA SAKALA
Mahesa Sakala adalah anak dari pernikahan kedua Hamdan dengan wanita yang tidak dia cintai yang bernama Alana
Hamdan sangat membenci Sakala begitu juga Alana ibu kandung Sakala. Dia besar disebuah keluarga yang kaya raya namun hidupnya hampa, sejak kecil dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri
Mahesa Sakala
Om Bima ini pesanan susu hari ini ya
Bima
Kala jam segini kok sudah antar susu? Kamu gak sekolah?
Mahesa Sakala
Kala lagi gak sekolah om perut kala tadi sakit banget
Bima
Loh sakit kok malah antar susu sih Kala harusnya kamu itu istirahat saja
Mahesa Sakala
Kalau kala istirahat terus yang bayar sekolah, makan, dan sewa rumah kala siapa om...
Mahesa Sakala
Udah ya kala mau lanjut nganterin susu lagi bye bye om Bima...
Sakala mengayuh sepedanya menjauh dari rumah Bima pemilik toko roti yang biasa memesan susu segar padanya
Dirga
Siapa anak tadi paman?
Bima
Namanya Mahesa Sakala dia anak pak Hamdan pemilik peternakan sapi dan pengusaha sukses itu
Bima
Anak itu diperlakukan seperti budak oleh orang tua kandungnya sendiri, kasihan dia untuk makan sehari hari harus bekerja keras
Dirga
Berapa usia anak itu?
Bima
Sekitar sepuluh tahun dia itu sebenarnya tidak sehat dan sakit sakitan karena sering dipukuli oleh ayah dan ibunya
Setelah selesai mengantarkan semua susu itu untuk pelanggan Sakala beristirahat dibawah pohon besar dilapangan kosong
Mahesa Sakala
Tuhan... Kala lapar
Sakala memeluk perut ratanya
Mahesa Sakala
Uang ini punya bunda... Kala gak boleh pakai buat beli makan nanti bunda marah
Mahesa Sakala
Tapi kala lapar tuhan... Dari kemarin malam kala tidak makan hiks hiks Tuhan tolong kala...
Sakala kaget tiba tiba ada yang memberi dia roti daging yang masih hangat
Mahesa Sakala
Kakak siapa?
Dirga
Nama ku Dirga aku keponakan paman Bima yang tadi pagi kau antari susu
Mahesa Sakala
Kok kakak bisa disini? Lapangan ini jauh dari jalan raya
Dirga
Aku seorang reporter dan aku sedang mengambil beberapa gambar untuk bahan berita
Dirga
Kau sendiri sedang apa?
Mahesa Sakala
Setiap hari setelah mengantarkan susu kala suka istirahat disini
Dirga
Kau menangis? Apa karena lapar?
DIMARAHI BUNDA
Sakala memakan roti itu dengan lahap dan cepat
Dirga
Makan pelan pelan nanti kau tersedak
Mahesa Sakala
Kala harus cepat karena sebentar lagi kala harus pulang
Mahesa Sakala
Hari ini kak Julian akan pulang Kala harus bereskan kamar kakak
Dirga
Memangnya kalian tidak tinggal bersama?
Mahesa Sakala
Kak Julian tinggal di asrama dan jarang sekali pulang
Dirga
Kau anak yang lucu dan menggemaskan
Mahesa Sakala
Hehehe terimakasih
Dirga
Ini minum susu biar kau tumbuh tinggi
Mahesa Sakala
kakak sangat baik
Dirga
Tadi aku dengar kau harus bayar sewa rumah, apa kau tidak tinggal dengan orang tua mu?
Mahesa Sakala
Kala tinggal dengan ayah dan bunda tapi Kala harus bayar uang sewa rumah dan uang makan ke ayah dan bunda
Mahesa Sakala
Satu bulannya tiga juta
Mahesa Sakala
Makanya Kala bekerja jadi pengantar susu dipeternakan ayah
Dirga
Wajah mu kenapa merah merah?
Mahesa Sakala
Kala alergi udang tapi tadi malam kala harus kupasin udang buat bunda
Mahesa Sakala
Jadinya merah merah dan perih
Dirga
Kenapa kau lakukan jika itu menyakiti mu?
Mahesa Sakala
Karena kalau kala menolak nanti kala dipukuli sama bunda, kala tidak mau disuruh tidur sama sapi lagi
Mahesa Sakala
aduh udah siang kala harus pulang kak!
Dirga
Aku antar ya aku bawa mobil
Mahesa Sakala
Sepeda kala gimana?
Dirga
Sepedanya taruh diatas mobil bisa kok
Dirga mengantarkan Sakala pulang
Alana
Dari mana saja kau?!
Mahesa Sakala
Habis antar susu bunda...
Alana
Antar susu?! Sampai siang begini?!
Mahesa Sakala
Ampun bunda hiks hiks hiks ampun sakit bunda
Dirga
Apa apaan anda ini dia hanya anak anak!
Alana
Siapa kau?! Ini urusan ku dengan anak sialan ini!
Mahesa Sakala
Kakak pulang saja hiks Kala tidak apa apa
Mahesa Sakala
Kalau kakak tetap disini nanti kakak dimarahi bunda sama ayah ku, aku tidak mau kakak dapat masalah karena aku
Dirga
Aku pergi dulu tapi nanti aku pasti akan kembali
Alana
Anak sialan berani kau bawa orang asing kesini! Biar apa?! Biar kau dibela hah?!
Mahesa Sakala
Tidak bunda hiks hiks tadi kak Dirga nolong kala bunda
Alana memukuli Sakala dengan tongkat kayu yang sudah dia siapkan
LUKANYA
Mahesa Sakala
Ampun bunda hiks hiks Kala sudah tidak kuat... Sakit
Mahesa Sakala
Hiks hiks sakit bunda...
Sakala tersungkur dilantai dengan tubuh yang lemas dan penuh luka karena dipukuli oleh Alana
Hamdan
Jika anak itu mati disini kesialan rumah ini akan bertambah!
Hamdan
Julian anakku akan datang singkirkan sampah itu!
Julian adalah anak pertama Hamdan dengan istri pertamanya yang sangat dia cintai
Alana
Seret dia ke kandang sapi! Biarkan dia tidur disana dan jangan beri dia makan!
pelayan membawa Sakala ke kandang sapi dan mengurungnya disana, Sakala pasrah karena kini dirinya benar benar lemah
Alana
Selamat datang Julian
Julian
Ck! Menjauh aku tidak mau disentuh oleh mu
Julian
buruk sangat buruk!
Hamdan
Julian anakku jangan begitu kau pasti lelah? Ayo ke kamar dan istirahat
Julian disambut dengan sangat baik sementara Sakala meringkuk kesakitan dikandang sapi
Bibi Jung
Tuan muda anda baik baik saja?
Mahesa Sakala
Bibi... Kepala Kala sakit sekali
Mahesa Sakala
kepala kala berdarah BI...
Bibi Jung
Bibi ambilkan obat ya
Mahesa Sakala
Tidak usah... Kalau nanti bunda tau bibi bisa kena marah
Bibi Jung
tapi tuan muda kenapa bisa sampai begini? Duh Gusti...
Mahesa Sakala
Tadi bunda pukul kepala Kala pakai tongkat kayu yang biasanya
Pelayan itu memangku kepala kala yang sudah bersimbah darah, wajah kala sangat pucat luka lebam merah keunguan menghiasi seluruh tubuh mungilnya
Bibi Jung
Gusti Allah... Ini gimana to tuan muda kok sampe begini!
Mahesa Sakala
Bibi kak Julian udah datang ya?
Bibi Jung
Sudah tuan Julian sudah datang...
Mahesa Sakala
Bibi bisa bantu kala?
Bibi Jung
Apa yang bisa bibi bantu den? Bilang sama bibi nak aduh Gusti ini gimana darahnya kok makin banyak ini!
Mahesa Sakala
bibi jangan panik... Bibi tolong bilang sama kak Julian, kala mau minta bantuan
Bibi Jung
Iya! Sebentar ya den
pelayan itu membaringkan Sakala dengan baik dan pergi ke kamar Julian dengan panik
Bibi Jung
Den itu! Den kala itu luka parah den!
Bibi Jung
Tadi dipukuli sama nyonya darahnya banyak sekali den
Julian
Biar saja bi saya tidak peduli
Bibi Jung
Ya Allah den tolongin den kasihan! Itu den kala udah sekarat den bibi mohon tolongin den!
Julian
Saya bilang biar saja bi saya tidak perduli! Kalau bibi mau tolong dia ya sudah tolong saja!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!