NovelToon NovelToon

WAKTU YANG SALAH

Perkenalan

Perkenalkan namaku Aira Putri, teman-temanku memanggilku Ai, saat ini aku sedang menyusuri setiap kelas mencari kelas baru yang akan aku tempati, ini karena kelas 2 biasanya akan dibagi perjurusan, SMA N 2 Jakarta adalah sekolah yang ku tempati sekarang, dan aku di tempatkan di kelas XI IPS 1.

Rasanya sangat gugup karena aku tidak sekelas lagi dengan teman-teman ku saat di X, aku penasaran dengan teman yang akan menghabiskan waktu dengan ku selama dua tahun kedepan, semoga aku mendapatkan teman sekelas yang baik.

Aku menemukan kelasnya, kelas ini tepat di samping perpustakaan, dan lebih menyenangkannya ruang nya tepat bersebalahan dengan kantin sekolah belakang, di depan terdapat lapangan tenis dan taman bunga, sungguh indahnya.

Aku sangat senang karena teman sebangku ku sangat baik, sepertinya aku akan nyaman disini, namanya Sisi Noviani dan juga aku berkenalan dengan teman sekelas lainnya.

Kelas ini hanya berisikan 18 orang, karena ini kelas unggulan makanya  hanya sedikit yang masuk. ini sudah berjalan 2 minggu dan aku sudah mengenal mereka semua, karna ternyata ada sebagian dari SMP ku terdahulu itu memudahkan ku untuk akrab dengan mereka, apa lagi dengan 3 sahabat dekat ku, Sisi Noviani, Ani Ulina, dan Ira Purwono.

Sisi Noviani dia berumur 17 thn, berkulit sawo matang dan menurutku sangat manis saat tersenyum, susi adalah teman sebangku ku, dia merupakan anak pejabat kaya di kampungnya, dan menurutku sisi anak yang punya humor aneh, dia selalu tertawa akan berbagai hal, dengan suara yang sangat kuat tertawa membuat seisi kelas hanya mendengar tawanya, tapi dia juga anak yang baik.

Ani Ulina 17 tahun dan Ira Purwono 16 tahun mereka duduk di belakang kursi ku dan sisi, Ani anak yang pintar berkulit putih yang cerah dan memiliki sikap yang lumayan tomboy, dia sangat anti dipeluk atau pun bergandengan tangan baik dengan perempuan maupun laki-laki, kadang itu membuat kami bertanya apa dia tidak pernah jatuh cinta?.

Ira adalah pendiam, lebih banyak diam dan luayan dewasa, ira sebaya denganku dan punya hobi yang sama, kami adalah K-POP Loverz walaupun kami menyukai Oppa yang berbeda, Ira sangat menyukai Dong hae Super Junior sedangkan aku menyukai Yong Hwa CN BLUE, kami juga suka banyak artis lainnya, tapi bagi K-POP Loverz tentu punya yang paling NO 1 dihati mreka.

Kami berempat semakain akrab semakin hari. Setelah beberapa minggu mengenal mereka aku juga akhirnya berkenalan dengannya seseorang yang kuabaikan dan ternyata membekas di setiap hari-hariku.

Awal nya aku tidak begitu melihatnya, acuh tak acuh akan kehadirannya tapi setiap hari ku selalu dihubungkan dengan nya, apa lagi kalau bukan ke isengan teman- teman ku yang selalu menjodohkan ku dengan nya, kadang aku bingung bagaimana mereka berfikir begitu.

Dia sebetulnya anak yang populer di sekolah, dengan badan tinggi dan wajah yang yah.... menurut semua orang memang ganteng. apalagi Dia aktif sebagai Ketua Basket sekolah memang hampir semua anak laki-laki di kelasku adalah anak basket.

Rizki Pranagara laki-laki yang berhasil menarik perhatianku tanpa disengaja, Selain tampan dia juga terkenal sebagai anak orang kaya, tapi itulah yang disenangi banyak orang dari nya, sikap sopan dan baik hati bahakan Dia tidak pernah sombong dengan yang lain selalu merendah diri. Bahkan guru-guru juga menyukainya karna kepintaran dan sikap baik nya.

~waktuyangsalah

Awal kau dan aku

~pukul 07.15

Semua orang berlari sebelum gerbang sekolah ditutup, jika tidak akan terkena hukuman terlambat, biasa nya sekolah masuk jam 07.20 untuk apel pagi dengan berbagai kegiatan, yang berbeda setiap harinya dan pulang pukul 14.00 kecuali anak unggulan pulang sekitar pukul 17.00

Seperti biasa satpan gerbang akan berteriak dan berpose seakan-akan mengancam siswanya pintu akan segera ditutop, maklum gerbang masuk sekolah seperti gang dari jalan utama, dan pemandangan pagi adalah setiap siswa berlari dengan kencanganya tapi tidak denganku yang masih santai berjalan, yah... aku memang bukan siswa yang bisa dibilang begitu terobsesi menjadi siswa teladan, apalagi dengan rok panjang ini, yang ada aku akan terjatuh dan malu di depan banyak orang, makanya aku sering terlambat tentunya.

Hari selasa, hanya ada kata nasehat dari Bapak Kepala Sekolah atau terkadang Nasehat dari Guru lainnya, dan selalu berganti. kami baris sesuai kelas dan aku selalu berakhir baris belakang karena datang di akhir penutupan gerbang tentunya, tapi bukan berarti setiap hari seperti ini, maklum Angkot suka berjlan lambat apa lagi sewanya sepi.

Seperti biasa kami membiasakan diri dengan kawan lainnya, dikelas hanya ada 3 baris bangku dimana baris pertama ada indah dan mayang, uci dan epi, bagas dan raza. Baris kedua Nelsi dan Taniya, Aira dan sisi, Ani dan Ira, kemudian baris ketiga Indra dan Awan, Fadil dan Riski, Andrean Varel.

Hari-hari berjalan seperti biasa, bergurau seperti biasa hingga ada yang berbeda hari ini, selama dikelas kami berempat selalu bergosip bersama kadang bergurau dengan andrean dan varel, aku cukup nyaman berinteraksi dengan andrean kami pernah satu kelas sewaktu SMP bisa dibilang sudah lama saling mengenal, dan teman sebangku andrean juga lumayan mudah diajak bergurau varel, dan kemudian fadil juga. indra anak yang luamayan pendiam tapi sebenar dia cuman anak yang garing menuruku dan awan juga sama seperti andrean kami teman sekelas sewaktu SMP kecuali riski aku memang kurang bisa bicara dengannya.

menurut ku dia anak yang pendiam, riski juga jago bernyanyi makanya kadang dia suka nyanyi-nyanyi gitu di bangku, dia bergaul dengan anak laki-laki lainnya, dan cukup akrab dengan ira karena mereka rupanya masih sepupuan.

~pukul 14.00

bel pulang berbunyi, kebanyakan anak laki-laki pulang kerumah mereka sebelum pukul 14.45 masuk lagi untuk kelas sore bagi kelas unggulan, kebanyakan siswa perempuan membawa bekal dari pada harus pulang balik, siswa laki-laki dikelas rata-rata membawa sepeda motor makanya mereka bebas pulang balik.

"Kita makan dimana say, di kantin atau dikelas" Ira memulai percakapan karna dia muali lapar

"ia nih mau dimana, kantin depan kantin kolam  atau kantin belakang?"  dengan antusiasnya sisi bertanya

"Hmmm.... kantin belakang kejauhan ibunda sisi, kelas kita kan di depan," gumam Ani

"Bosan kantin, gimana kelas lain aja kita yuks, mayan bisa gosip hahhahahahah," sambil tertawa aku memikirkan bagaimana penggosipnya para sahabatku ini.

"kelas sebelah aja gimana guys, heheheh sambil konser dulu disitu mumpung sepi" sisi sudah bergaya seperti memegang mic.

Akhirnya kami memutuskan untuk makan di kelas sebelah, supaya keingin bergosip, menari dan bernyanyi sisi tersampaikan.

~Pukul 14.30

Kami sudah kembali ke kelas begitu juga anak lainnya mulai berdatangan hanya tinggal seorang yang belum datang padahal sudah menunjukan pukul 14.40 sebentar lagi guru akan datang ke kelas.

"Ehh... tumben yang disamping gue belum datang yah?" aku bertanya tanpa maksud apaun, karena dia duduk kan tepat disampingku, akan aneh tentuny tiba-tiba kosong, tapi itu membuatku malah jadi malu sendiri.

"Hmmm.... kenapa tuh Ai kangen yah ama riski karna belum datang" sahut Ani dengan nada curiga

"HA APA...Ai nyariin rizki,,,, OMG ternyata slama ini duduk samping-sampingan menimbulkan rasa rindu dihati yah" teriak varel

"Cie Ai.... ihiiiiiiii" fadil teriak gak mau kalah dengan kejadian ini

"Ehhh bukan-bukan, aku kan cuman nanya karna kan dia duduk pas di samping kiri nih, kosong tuh, kanan kan ada sisi bukan maksud lain" aku mencoba meyakinkan mereka.

"Gak apa-apa kok Ai, Rizki juga belum punya pacar, sebagai sepupunya aku bisa menjamin itu, dan aku merestui kalian tentunya" seru Ira

"ihh.... apaan si Ra kok malah ikutan bukannya bela aku, kan kamu tau aku cinta matinya am yong hwa"

"apaan tuh, apaan nih, gak nyangka ira suka rizki, nanti kami yah biar kamu dekat amanya" andrean sambil ketawa senang banget menggoda.

"ish gak tau ah.. bodo... nyebelin nyesal aku nanya" aku hadap depan karna malu di godain mereka.

"Tenang Ai sebagai sahabat mu, aku sisi akan berudaha menyatukan cinta kalian" sambil teriak, membuat seisi kelas ketawa, dan mengira itu betulan. Oh Tuhanku sisi kamu gak bantu aku sama sekali,

"Ai.. Ai..." varel manggilin aku

"apaan si rel?" dengan nada curiga pasti ada maksud nih bocah

"coba kamu cium deh, ada wangi-wangi parfum kan, makin lama makin kuat nih" ucap varel

"Terus.......?" ucapku sambil mikir apa maksud ni bocah yah

"Kalau sudah tercium wangi parfum seperti ini, dan semakin lama semakin tajam, itu pertannda pujaan yang hatimu yang sedang kamu tunggu sedang berjalan ke arah sini Ai" varel sambil bergaya penceramah

"Iiiiii apaan sih rel," dengan nada kesal aku menatap tajam varel

"Serius Ai, ini wanginya riski, bentar lagi pasti nongol deh" ucap varel membuat seisi kelas udah ketawa-ketawa dari tadi.

"ia Ai rizki itu suka banget ama parfum," ira bicara seakan - akan membenarkan ucapan varel

"iya iya, macam dukun aja kalian bisa tau itu parfum dia, masa ia ada parfum tercium dari jauh sampe ke ni kelas, ngaco emang kalian satu-satu" dengan nada tidak percaya pastinya, yah... emang itu mungkin? yah gak mungkin dong

"rizki itu lain Ai, dia pake parfum tuh satu botol dimandiin makanya wanginya bisa tuh tercium dari 10 kilometer ai" varel bicara serius meyakinkan Ai

"Nah itu rizki dateng...(sambil menunjuk pintu kelas) bener kan ai apa yang aku bilang, gk percayaan sih kamu. ini hal yang mesti kamu ingat ya ai biar lebih mengenal rizki ke depannya" (dengan menujukkan dua jempul nya ke ai) "ky lama banget sih loh, tuh Ai nyariin loh" tanpa berdosa nya varel dengan mudah membilang ke rizki

Ya tuhanku varel apaan sih nih, kan jadinya aku gak tau mau bereaksi gimana, nanti rizki mikir gua suka lagi ama dia, ini semua salah varel,

tentunya aku malu dengan ucapan varel, jadi aku melihat bagaimana reaksi rizki, dia cuman jalan santai ke kursinya, dengan ekspresi ada apa nih, kenapa siapa aku dimana. tapi setelah duduk rizki malah nanya varel "apa tadi rel"

"Ai nyariin loe, kok tumben lama banget datang, rindu deh tuh si ai" dengan mulut embernya fadil

Astaga..... gue emang gak tau mau di buat dimana muka gue, andrean dan varel trus aja bilang gitu, jadinya aku mutusin hadap depan ajalah, pada resek nih semua kawan.

Tapi tentunya, aku juga curi-curi pandang gimana reaksi rizki, gimana kalok dia salah paham, anggap itu benar... Aaaaaaaaaaaaaa ingin rasa nya ku pulang saat ini juga Tuhan tolong hambamu ini.

Rizki cuman dengeri ucapan kawan-kawannya sambil tersenyum dan diam lagi, dia juga gak ada mengjawab apa yg sedang di ucapkan para bocah-bocah nyebelin ini.

"Ky.. Ai minta nomor mu, biar dia bisa hub loe, nanya posisi loe udah dimana" ucap fadil sambil tertawa

Ya tuhan fadil mulut ember apaan coba kapan aku minta nomor riski, duhhh ini buk guru juga kok belum datang-datang sih, sekalas udah pada heboh bialng "cieee cieeeee. cieeeee"

apaan sih nyebelin banget aku cuman bisa teriak dalam hatiku"tolonggggggggggggggggggggggggggggg"

Aneh

Rizki menurutku sosok yang tenang di kelas, dia juga anak yang pintar, dan termasuk populer, terkadang ada kakak kelas atau pun adek kelas yang sengaja lewat kelas cuman untuk menyapanya, istilah nya Perembuan - perempuan CAPER (CARI PERHATIAN)

Di kelas saat guru belum datang dia akan melakukan hal aneh, yang emang itu udah kebiasaanya, info ini ku jamin kebenarannya tentu saja dari Ira, dia selalu menceritakan, kesukaan rizki itu ini, kebiasaannya gini, sampai silsilah keluaraga juga di ceritain ama ira, aduh pusing dehh...

Aku bisa liat dengan mata kepala ku sendiri betapa validnya info dari ai, rizki punya kebiasaan, berpose seakan-akan sedang mengadakan konser megah dan dia adalah vokalis utamanya.

"Ai ada penggaris besi gak?" tanya rizki, yang buat gue syockkk tolong ki jangan ajak aku bicara, aku lelah dengan semua gosip ini (menangis dalam hati) "ada ki, kenapa?" jawabku yang pasti membuat para bocah bocah iseng pengangguran gak ada kerjaan ini, bilang "ehmmm... ehmmm (berdehem)" tentu saja sengaja -.-

Tapi tentu saja aku gk mungkin bilang gak ada sedangan penggarisnya jelas-jelas dimejaku, dan akhirnya kuserahkan penggaris ini padamu rizki pasti nya tanpa sepatah katapun.

Rizki menerima penggaris yang ku beri menancapkannya di antara lubang meja kayu, dan mengambil pulpen di tangannya, membayangkan penggaris yang berdiri sebagai mic, dan pulpen sebagai gitar, dan mulai lah konser seorang Rizki Pranagara. (Sambil menyanyikan lagu Ungu)

Ku mau menjadi yang terakhir untukmu

Ku mau menjadi mimpi indahmu

Cintai aku dengan hatimu

Seperti aku mencintaimu

Sayangi aku dengan kasihmu

Seperti aku menyayangimu

I will be the last for you

And you will be the last for me

I will be the last for you

And you will be the last for me

#lagu_by_ungu

Rizki emang penyanyi yang bagus, kadang dia ikut acara lomba bernyayi juga sebagai perwakilan kelas, dan itu membuatnya semakin populer tentunya, saat rizki menyanyikan lagu romantis.

"Ai tangkapppppp" fadil teriak sambil melempar kertas, dan pastinya gk akan ku tangkap, pasti ni anak nyiapain rencana aneh lagi.

"Ai ambil kertasnya sebelum guru dateng, Sisi bantuin kasih ke ai dong" fadil ucap.

Aku menatap fadil dengan tatapan tajam, apa maksud dan tujuanmu Muhammad Fadil. "Ai itu kertas di dalam nya ada no rizki, cepat simpan nanti hialng lohh" dengan nada serius fadil berkicau membuat semua orang tertawa.

Ihhh apaan si fadil bikin malu aja. aku menatap fadil seakan akan ingin rasanya ku cekik juga dia sekarang, dan aku dapat melihat dengan jelas, rizki baru saja tersenyum tipis sekali, dan itu membuat ku semakin malu, kurasa wajahku udah berubah jadi semerah tomat.

"Yaampun Ai buka tas mu Ai, cepat buka nanti kertas nya hilang loh terbawa angin" ucap Sisi

"Sisi kok kamu ikutan ama fadil sih" dengan nada sedih aku ingin menangis melihat sisi

"Ai jangan lupa Chat kiki yah, biar tiap malam kalian bisa komunikasian gitu" varel dengan nada hampir tertawa

"Oppss.... baru beberapa bulan udah ada yang cinlok nie" ucap Awan

Nyebelin ingin ku mengutuk bibirku, kenapa aku harus nanya kemaren, cumana perkara itu astaga, hari-hari damaiku terus dikaitkan dengan rizki. (berteriak dalam hati, seseorang tolong aku)

Dan tentu saja ekspresi rizki selalu sama, hanya tersenyum tipis, seakan akan tidak terjadi sesuatu, dia gk dengar dan tetap dalam pose stay cool.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!