NovelToon NovelToon

Cinta Terlarang

Episode 01

Rendi duduk dideretan bangku mahasiswa yang akan diwisuda. ia sudah memakai pakaian dan atribut yang lengkap yang telah dipersiapkan ayah nya sehari sebelum acara wisuda dimulai. ia tersenyum melihat ayah nya yang duduk dideretan bangku tamu undangan yang menyaksikan acara wisuda putra dan putri mereka.

"Daddy," panggil nya dengan suara berbisik sambil melambaikan tangan nya agar ayah nya melihat posisi duduk nya.

Daniel membalas lambaian tangan putra nya dan tersenyum bahagia melihat putra nya yang kini telah dewasa.

"The best graduate of this year is Rendi Atmadinata." ujar seorang mc diacara wisuda universitas oxford yang diadakan digedung aula universitas tersebut.

Seketika semua peserta dan tamu undangan memberikan tepukan tangan untuk rendi atas prestasi kemilau nya.

Rendi berdiri dari tempat duduk nya dan melihat ayah nya yang juga memberikan tepukan tangan untuk nya.

"Congratulation" ujar daniel tanpa mengeluarkan suara nya dan memberi isyarat agar rendi segera turun kebawah untuk menerima ijazah dan sertifikat kelulusan terbaik nya.

Rendi berjalan sambil melambaikan tangan nya ke arah teman-teman nya. ia menerima penghargaan nya dan memberikan ucapan terima kasih nya.

"For the first time, i want to say thanks to university deans because you had given me a lot of knowledge and i want to say thanks to my dad, because of your love so i can standing here. i'm proud of you dad." ujar rendi sambil menunjuk ayah nya yang memandang nya penuh cinta.

Para audience memberikan tepuk tangan yang meriah untuk keberhasilan rendi.

Ia segera menemui ayah nya dan memeluk daniel sebagai rasa terima kasih nya untuk perjuangan ayah nya.

"I'm proud of you too." balas daniel ketika memeluk putra nya.

Rendi berkumpul bersama teman-teman nya setelah acara wisuda mereka selesai dan mereka mengambil beberapa foto untuk dijadikan kenang-kenangan.

"Rendi, saya mendengar dari ayah saya kalau kalian ingin kembali keindonesia kata nya, apa itu benar?" tanya teman wanita rendi "Grace" yang ayah nya ikut menanamkan saham diperusahaan CEG daniel.

"Tidak akan, mungkin ayah ku saja yang kembali kesana tapi aku tidak ingin." jawab rendi setelah mengambil foto diri nya bersama grace.

"Aku juga berharap kau tidak kembali kesana." ujar grace dan tersenyum manis kepada rendi.

"Kenapa grace?" tanya rendi yang membalas senyuman teman nya.

"Karna aku berharap aku akan menikah dengan mu suatu hari nanti." jawab grace sambil tertawa. Entah yang sebenar nya atau hanya candaan yang diucapkan grace kepada nya.

"Grace, bukan kah kau sudah tau kalau aku tidak pernah percaya dengan pernikahan?" ujar rendi.

"Ya, benar rendi. pernikahan itu sangat menyakitkan karna kita harus mematuhi beberapa peraturan yang dibuat oleh para wanita." timpal salah satu teman pria rendi yang sama seperti dirinya yang sangat membenci ibu nya karna telah pergi berselingkuh dengan pria lain.

"Aku setuju!! lebih baik kita terus hidup seperti ini tanpa terikat dengan pernikahan. life is freedom." ujar teman rendi lain nya.

Mereka tertawa melihat wajah grace yang menatap mereka sinis.

Grace memasang wajah kecewa nya karna rendi memiliki paham bahwa pernikahan hanya akan menyisakan luka dan tak pernah ada kebahagiaan didalam nya.

"Ayo kita mengambil gambar kita lagi." ujar grace sambil mengeluarkan ponsel iphone nya dari saku celana nya.

Daniel menghampiri putra nya yang terlihat sibuk bersama teman-teman nya.

"Rendi, daddy pulang duluan ya!! temui ayah dilapangan golf besok. ayah ingin berbicara pada mu." ujar daniel.

"Okey dad. tapi mungkin aku akan datang terlambat besok karna malam ini aku akan berpesta bersama teman-teman ku." jawab rendi dengan wajah ceria nya.

Daniel hanya menganggukkan kepala nya. ia mengerti bahwa berpesta saat kelulusan adalah hal yang biasa terjadi disana.

Daniel berjalan meninggalkan putra nya yang masih bercengkrama bersama teman- teman nya. ia mengingat kembali kenangan nya saat-saat masih menjadi mahasiswa diuniversitas ini.

"Tak terasa, begitu cepat waktu berlalu. putraku kini telah tumbuh dewasa, walaupun tanpa kasih sayang seorang ibu tapi aku yakin mental rendi berkembang secara baik." ujar daniel didalam hati nya.

Daniel masuk kedalam mobil nya dan membuka dompet nya. ia menatap wajah mantan istri nya, "Apa kabar mu disana? sayang sekali kau tidak melihat prestasi hebat yang telah dicapai putra kita." ujar daniel yang berbicara kepada foto yang berada ditangan nya.

Daniel dan alya tidak lagi menjalin komunikasi selama bertahun-tahun lama nya setelah ia berjanji kepada rendi putranya agar tidak akan lagi menghubungi ibu nya kalau daniel ingin melihat rendi menjadi anak yang baik.

Rendi menganggap ia sudah tidak memiliki ibu lagi. ia menganggap bahwa daniel serta opa dan oma nya lah keluarga rendi yang masih tersisa didunia ini.

Dendam dihati rendi kepada ibu nya begitu membekas dihati nya hingga menyisakan trauma ketika mendengar nama ibu. itulah sebab nya rendi tak mengijinkan daniel untuk menikah lagi karna rendi takut hati ayah nya terluka.

Rendi yang tumbuh dan dibesarkan dibelahan dunia dibagian barat, rendi terbiasa dengan kehidupan tanpa pernikahan dan ia hanya memperbolehkan daniel memiliki seorang wanita tanpa harus menikahi nya. rendi juga tidak pernah memanggil mereka dengan sebutan "ibu" meski daniel pernah hidup satu atap bersama pacar nya. rendi terbiasa memanggil mereka dengan sebutan nama mereka saja.

Episode 02

Rendi melihat teman-teman nya sudah ramai berkumpul di rumah salah satu teman mereka untuk mengadakan pesta kelulusan disana.

Ia segera memarkirkan mobil nya dan melihat grace sedang berdiri didepan pintu masuk. grace sengaja ingin menunggu kedatangan rendi diluar rumah.

"Kenapa kau tidak masuk duluan grace?" tanya rendi sambil memeluk bahu grace dengan sebelah tangan nya dan mereka berjalan bersama.

"Pesta ini tidak akan dimulai sebelum kau hadir rendi." ujar grace yang melingkarkan tangan nya memeluk pinggang rendi.

"Hei rendi, kenapa kau lama sekali? mari kita mulai pesta nya!!" ujar salah satu teman rendi ketika melihat diri nya telah hadir ditengah-tengah mereka.

Rendi mengangkat gelas nya yang berisi minuman keras.

"Untuk kesuksesan kita dimasa depan, cheers (mari bersulang)!!!" mereka saling melagakan gelas dan botol minuman mereka dan mulai menenggak nya dengan satu hembusan napas.

Terdengar suara musik rock n roll yang diputar oleh teman nya membuat suasana pesta terdengar riuh dari luar rumah tersebut.

Wajah rendi tampak memerah karna efek minuman keras yang banyak diminum nya. Rendi yang tidak biasa nya meminum minuman keras membuat nya mabuk berat.

Grace tersenyum melihat wajah merah merona pria yang disukai itu.

"Rendi, sebaik nya kamu berhenti minum." ujar grace sambil mengambil botol yang ada digenggaman rendi sebab rendi seperti nya sudah hampir kehilangan kesadaran nya.

Grace memapah tubuh rendi naik kelantai atas kekamar teman nya dan membaringkan rendi diatas ranjang.

"I hate you mom and i really hate you along my life. (aku membencimu ma dan aku sungguh-sungguh membenci mu, sepanjang hidup ku)" ujar rendi sambil menangis dan meringkuk kan badan nya.

Grace merasa iba mendengar tangisan rendi yang terus menerus mengucapkan kata-kata kebencian nya terhadap ibu nya.

Ia menatap wajah rendi dan mengusap rambut nya.

"Rendi, tidak ada satupun didunia ini orangtua yang ingin menyakiti hati anak nya, hanya saja kita yang tidak ingin mengerti dengan perpisahan mereka." ujar grace sambil berbisik ditelinga rendi. grace percaya hipnoterapi bisa mengubah pola pikir seseorang.

Grace menatap wajah tampan rendi dan mengusap wajah nya. ia mencium bibir merah rendi. Grace berbaring disamping rendi dan memeluk nya sambil menepuk pundak rendi agar rendi merasakan kenyamanan.

Rendi membalas pelukan grace yang terasa menghangatkan tubuh nya. rendi merasa seperti memeluk alya, ibu nya.

***

Rendi membuka mata nya dan melihat grace yang tertidur disamping sambil memeluk nya. ia bangkit dan duduk diatas ranjang lalu menjitak kening grace yang masih tertidur pulas.

Grace terbangun karna terkejut dengan perlakuan rendi terhadap nya.

"What happen?" ujar grace sambil menggosok kening nya dan duduk diatas ranjang.

"Apakah tadi malam kau telah melecehkan aku?"ujar rendi karna melihat grace hanya memakai tanktop nya.

"Oh my god, i must be pregnant (oh tuhan, aku pasti hamil)." ujar grace yang mencoba menggoda rendi.

"You should marry me, rendi ( Kau harus menikahiku, rendi)" timpal grace sambil menindih tubuh rendi yang masih setengah duduk.

"Go away ( pergi menjauh)" ujar rendi sambil menolak grace menjauh dari tubuh nya.

Grace tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal rendi dan rendi dengan cepat berdiri dari ranjang nya.

"Aww, you stepped on my head ( kau menginjak kepala ku)." ujar teman pria rendi yang tertidur dibawah ranjang nya.

"i'm sorry, im sorry." ujar rendi sambil naik kembali keatas ranjang.

Rendi melihat jam tangan nya yang terletak diatas meja kecil disamping tempat tidur.

"Gawat, aku ada janji sama daddy." ujar rendi dan kemudian kembali turun dari ranjang.

"Rendi, where are you going?" ujar grace karna melihat rendi berjalan cepat meninggalkan mereka.

Rendi yang memakai pakaian khas olahraga golf nya menghampiri ayah nya yang sedang ingin memukul bola.

"Maaf ayah, aku benar-benar terlambat." ujar rendi sambil merapikan topi nya.

Daniel memukul bola golf dengan stik nya dan bola tersebut melambung hingga terjatuh di atas bunker.

Daniel memberikan stik nya kepada seorang caddie yang sedang berdiri dibelakang nya.

"Rendi, sebaiknya kau ikut pulang keindonesia bersama daddy." ujar daniel sambil melepaskan sarung tangan nya.

"No dad." jawab rendi singkat

"Tidak mungkin selama nya daddy mempercayakan CEG kepada orang lain. kau adalah putraku, generasi penerus atmadinata." ujar daniel sambil memegang bahu anak nya.

"Tapi aku tidak mau jika harus mengikuti aturan keluarga kita." jawab rendi yang tak ingin menikah sampai kapanpun.

"Daddy tidak meminta mu untuk menikah, tapi daddy mau kamu mulai belajar bisnis bersama daddy." ujar daniel

"Baiklah, apapun keinginan daddy pasti akan aku lakukan." jawab rendi yang tak ingin mengecewakan ayah nya.

Daniel tersenyum bangga melihat putra nya yang begitu mencintai ayah nya hingga apapun keinginan daniel pasti ia lakukan.

"Daddy, kapan kita akan kembali kesana?" tanya rendi setelah mereka tiba dirumah mereka.

"Kemungkinan minggu depan karna opa dan oma ingin mengunjungi eropa sebelum kita pergi dari sini." jawab daniel

Rendi ingin memberitahu kepada teman-teman nya jika diri nya tidak akan lagi tinggal bersama mereka.

Grace terkejut mendengar ucapan rendi yang akhir nya menyetujui permintaan ayah nya untuk kembali keindonesia.

"Aku pasti akan merindukan kalian." ujar rendi sambil memeluk teman dan sahabat nya satu persatu.

"Rendi, aku berharap kau tidak akan pernah melupakan aku." ujar grace sambil mempererat pelukan nya.

Rendi dapat merasakan pelukan penuh rasa cinta dari grace. hanya saja rendi tak ingin mencintai siapapun. karna rasa cinta nya telah ia habiskan untuk ayah, kakek dan nenek nya.

Episode 03

Daniel dan rendi telah tiba dibandara heathrow london.

Setelah mengecap pasport mereka berjalan keruang tunggu pesawat.

Rendi memandang wajah ayah nya yang tampak lebih ceria dari biasa nya. entah apa yang ada dipikiran ayah nya hingga wajah nya terlihat bahagia.

Berbeda dengan rendi, wajah nya terlihat sedih. sebenarnya ia sangat tidak ingin kembali keindonesia. sebab, rendi telah menganggap london adalah tanah air nya dimana segala kenangan indah nya telah terukir disini.

Panggilan penerbangan membuyarkan lamunan rendi. ia segera bangkit dari tempat duduk nya dan menggeret koper nya serta menunjukkan tiket nya kepada seorang pramugari penjaga pintu masuk.

"Silahkan." ujar pramugari tersebut

Daniel dan rendi duduk dibangku kelas satu pesawat emirates yang akan segera membawa mereka terbang kejakarta.

Mata rendi tampak berkaca-kaca melihat kota london yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan nya.

Rendi mengusap air mata nya yang hampir terjatuh.

Daniel menyentuh tangan anak nya dan memberikan selembar tissue ketanga nya.

"Kenapa bersedih? seharus nya kau berbahagia rendi karna akan kembali ke tanah kelahiran mu." ujar daniel sambil tersenyum karna melihat anak nya masih memiliki sisi kekanak-kanakan.

"Daddy, nanti saat tiba diindonesia pastikan berita kepulangan kita tidak dimuat dimedia. aku tidak mau privasi ku ataupun privasi keluarga kita terekspose dimedia manapun." ujar rendi kepada ayah nya.

"Daddy sudah mengatur segala nya untukmu sayang, kamu tidak perlu khawatir." ujar daniel sambil meletakkan tangan rendi kepelukan nya.

"Thanks dad" balas rendi lalu memasang headphone ditelinga nya.

Setelah menempuh perjalanan panjang dan singgah dibeberapa bandara akhir nya mereka tiba dibandara soekarno hatta.

Rendi berjalan pelan sambil menggerat koper nya. ia mengingat kejadian 18 tahun yang lalu ketika ibu nya melepas kepergian nya dengan tangisan.

"Raju, janji ya sama mommy. kamu harus menghubungi mommy setiap saat."

"Raju, dengarkan lah ucapan ayah mu. kamu harus jadi anak yang penurut. mommy sangat mencintai mu." ujar alya waktu itu ketika melepaskan kepergian nya.

Begitu banyak pesan dan permintaan alya kepada nya tapi tak satupun yang ia jawab. raju hanya memandang wajah alya dan rendy secara bergantian. ia berpikir bahwa rendy lah yang telah memisahkan ayah nya daniel dengan ibu nya. ia juga membenci alya yang tega melihat ayah nya hidup menderita karna kehilangan keluarga nya.

Saat alya melambaikan tangan nya dan menangis memanggil nama nya rendi tak ingin melihat mereka. rendi berjalan lurus tanpa menoleh kebelakang. ia hanya melihat tangisan daniel sambil menggandeng tangan nya.

Begitu menyakitkan dan terluka nya hati rendi melihat daniel menghapus air mata nya dan mencoba tersenyum melambaikan tangan nya kepada ibu nya dan kekasih ibu nya.

Air mata rendi menetes dipipi nya.

"Rendi, kenapa kamu menangis nak?" tanya daniel

"Aku merindukan london daddy." jawab rendi berbohong.

"Kau boleh pergi kesana kapanpun kau mau tapi saat jatah cuti akhir tahun mu." jawab daniel.

"okay dad." jawab rendi.

Daniel melihat anak pak hans "harry" telah tiba untuk menjemput mereka dan mereka menghampiri nya.

"Maaf, membuat pak daniel dan pak rendi menunggu." ujar harry karna iya terlambat untuk menjemput mereka.

"Tidak apa-apa harry." jawab daniel.

Daniel memperkerjakan anak pak hans sebagai sekretaris nya dan ia nanti yang akan membantu rendi juga untuk mengenal beberapa rumah sakit dan kolega yang bekerja sama dengan perusahaan nya.

"Silahkan pak daniel." ujar harry setelah membukakan pintu untuk daniel.

"Silahkan pak rendi." ujar harry kepada rendi yang menyusul dibelakang ayah nya.

"Panggil saya rendi saja" ujar rendi yang merasa risih dipanggil dengan sebutan bapak diusia nya yang baru saja menginjak 23 tahun.

"Baik pak rendi." jawab harry keceplosan

Harry duduk dibangku kemudi nya dan ia akan segera mengantarkan daniel dan rendi kerumah lama mereka.

Ditengah perjalanan menuju green hills estate. Daniel meminta agar harry berhenti disebuah toko bunga dan harry pun berhenti disebuah toko yang diinginkan daniel.

Daniel turun dari mobil nya dan masuk kedalam toko bunga tersebut, tampak wajah daniel sedang tertawa kepada sipenjual bunga. entah nostalgia apa yang dibicarakan mereka. yang rendi lihat ayah nya tertawa bahagia tidak seperti biasa nya.

Daniel keluar dari dalam toko bunga dengan dua ikat bunga lily ditangan nya dan seikat bunga mawar merah.

"Daddy, untuk apa kau membeli bunga sebanyak ini?" tanya rendi penasaran

"Kita akan mengunjungi adik mu." jawab daniel.

Daniel meminta harry agar berhenti disebuah pemakaman elite yang ada dijakarta.

Daniel meletakkan bunga mawar merah diatas makam bayi kembar nya yang bertuliskan nama dania dan darren.

"Daddy tau kalian pasti menyukai bunga ini kan? karna ibu kalian juga sangat menyukai nya." ujar daniel sambil berjongkok didepan makam anak nya.

Rendi yang berdiri dibelakang ayah nya dan mendengar sebutan kata ibu segera membuang pandangan nya dan menaikkan bibir atas nya. "menjijikkan" ujar rendi didalam hati nya.

Daniel mencium nisan anak nya dan mengusap-usap nama mereka.

Daniel segera berdiri dan berjalan kemakam nenek nya dan rendi mengikuti langkah kaki ayah nya. ia meletakkan bunga lily kesukaan nenek nya ditengah-tengah makam nenek dan kakek nya.

"Apa kabar granny, opa? aku telah membesarkan kembali nama Atmadinata dan membangun kembali bisnis mu opa." ujar daniel sambil duduk ditepi makam kakek dan nenek nya. ia juga mencium nisan mereka, begitu juga dengan rendi yang ikut mencium makam moyang nya yang bertuliskan nama belakang nya.

Kemudian daniel berjalan lagi mendekati makam qanita dan menaruhkan bunga lily yang sama seperti nenek nya. qanita dan neneknya memang sama-sama menyukai bunga lily.

"Apa kabar qanita? aku harap kau bisa hidup bahagia di alam sana." ujar daniel

"Daddy, qanita itu siapa?" tanya rendi penasaran.

"Dia adalah teman daddy, teman baik daddy." jawab daniel. ia tak ingin rendi tahu masa lalu kelam nya bersama qanita. daniel tidak mungkin menceritakan aib yang pernah ia lakukan bersama qanita.

Rendi hanya menganggukkan kepala nya dan mereka berjalan meninggalkan pemakaman menuju rumah mereka agar segara pergi beristirahat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!