Alisya Putri Hendriawan adalah seorang gadis yg berpenampilan tomboy. Dia hanya memakai celana jins panjang warna navi dan kaos oblong warna putih dengan rambut diikat ekor kuda.
Alisya berjalan menyusuri lobi kampus Universitas A. Dia berjalan tanpa menghiraukan sekitar yg menatap nya aneh. Karna Alisya selalu memakai masker kemanapun Dia pergi..
Setelah sampai dikelas nya Alisya segera duduk di bangku paling pojok.
.......................
Elvano Kaisar Bramarta adala seorang pria yg arogan, angkuh, dan sombong. Dia adalah anak dari pengusaha ternama di Kota A. Dia memiliki seorang kakak yg bernama Satya Kaisar Bramarta. Dia dan kakak nya hanya selisih umur dua tahun.
Hari ini Vano dan Satya berangkat ke kampus bareng. Satya merupakan senior Vano di kampus.
Sesampinya di kampus mereka sudah ditunggu dengan dua sahabat mereka yaitu Reno yang seangkatan dengan Satya dan kevin yang seumuran dengan Elvano.
"hai bro, akhirnya kalian sampai juga kita udah nunggu dari tadi"Ucap Reno sebari mengadukan kepalan tangan mereka ini adalah kebiasaan mereka saat bertemu.
"Yo cpetan kita masuk" seru Kevin seraya merangkul bahu Elvano
"kalian satu kelas kan?" tanya Satya
"iya Bang Sat" jawab Kevin singkat
"plagiat lo. Itukan panggilan kesayangan gue sama Bang Sat" kata Elvano
"Diem lo pada. Lo pikir gue maling di panggil Bang Sat" Satya kesal
"itukan salah lo sendiri kenapa nama lo Satya. Jadikan ade lo panggil Bang Sat deh. hahaha" ucap Reno tertawa
"awas lo pada. mau gue ceburin di kali grogol " Satya memperlihatkan tatapan membunuh nya.
"Hahahaha" sontak semuanya tertawa terbahak bahak.
Satya yg kesal langsung pergi meninggalkan tiga sejoli yg masih tertawa..
Elavano, Reno dan Kevin akhirnya menyusul Satya dengan masih tertawa.
Elvano dan Kevin masuk ke kelas mereka. Begitupun dengan Reno dan Satya yg masuk ke kelas mereka.
Saat Elvano dan Kevin masuk semua mata langsung tertuju pada mereka. Pesona ketampanan Elvano dan Kevin selalu membuat semua tersihir terutama para ladys.
Elvano duduk di bangku kedua dari belakang tepat di depan bangkunya Alisya. Sementara Kevin duduk di bangku yg sejajar dengan Elvano.
Alisya hanya diam tak bergeming dengan buku yg tengah di bacanya. Dia tak menghiraukan sekitar yang ramai karna kedatangan dua laki laki tampan. Alisya sama sekali tidak mempunyai teman. Karna kepribadiannya yg tertutup dan aneh dimata mereka.
Elvano yang selalu usil merasa aneh melihat gadis dibelakngnya.Dia menoleh ke belakang.
"heh lo cewe aneh, kenapa lo di ruangan pake masker mulu,kena plu burung lo"Ucap Vano sambil tertawa mengejek.
Alisya tidak menjawab dia hanya menatap Vano sekilas dan mengacuhkannya.
"Heh. kalo org ngomong tuh di jawab. bukan liat buku yang gajelas lo itu"Vano menarik buku Alisya dan melemparnya ke sembarang arah.
Brakk...
Alisya merasa geram dia menggebrak meja.Sehingga semua yang ada disana terlonjak kaget termasuk Elvano.
"Beraninya lo"Vano menggepalkan tangan nya menahan amarah.
Alisya tidak menjawab dia langsung menggambil bukunya dan duduk kembali tanpa menghiraukan keadaan sekitar.
Elvano merasa geram Dia langsung menarik tangan Alisya.Namun dengan sigap Alisya memelintir tangan Vano hingga badan Vano berbalik Memunggungi Alisya yang masih memegang tangan Vano dengan erat.
"Heh.. lepasin tangan gue"Teriak Elvano merintih kesakitan.
"heh.. lepasin tangan temen gue"Teriak Kevin sambil beranjak dari duduknya.
Tiba tiba datang seorang dosen yg berjadwal untuk mengajar di kelas Elvano.
"Ada apa ini. ribut ribut?" teriak Dosen saat melihat keadaan kelas yg ricuh.
Alisya yg melihat kedatangan Dosen langsung mendorong tubuh Elvano hingga ambruk di lantai. Dengan wajah santai nya Alisya segera duduk kembali di bangkunya.
"aww. Heh lo gila ya. Dasar Cewek bar bar" teriak Elvano yg dibantu berdiri oleh Kevin.
"Sudah cepat kalian kembali ke meja masing masing. pelajaran akan segera saya mulai" ucap Dosen seraya berjalan.
Akhirnya semua kembali keposisi masing masing. Mereka mendengarkan semua penjelasan Dosen. Tapi tidak dengan Elvano. Dia merasa geram karna telah dipermalukan oleh si gadis aneh.
'awas lo gadis misterius. gue bakal buat lo nyesel karna udah bikin gue malu hari ini.' Bantin Elvano menahan amarah.
Elvano dkk. sedang berada di kantin. Ini adalah waktu istirahat sekaligus waktu makan siang.
Kevin yg sedari tadi mengoceh menceritakan yg terjadi di kelasnya. Dia tak menghiraukan muka Elvano yg kesal.
"Gilaa. ada juga cewek yg gak tertarik sama lo Van" ucap Reno tak percaya
"hahaha. akhirnya seorang Elvano yg terkenal playboy itu gk bisa naklukin cewe aneh kaya gitu. ckckck" Satya mengejek sambil geleng geleng kepala.
"Diam lo semua. gue pastiin kalau nanti tuh si cewe aneh bakal bertekuk lutut di hadapan gue. Lo pada pegang omongan gue" ucap Vano sombong
"oke oke. gimana kalau gue kasih Lo taruhan. kalo lo bisa dapetin tuh cewek jadi pacar lo. Gue bakal kerjain tugas lo selama sebulan. Tapi kalau lo kalah Lo harus nurutin semua kemauan gue " Satya menantang Vano adiknya
" Siapa takut. Gue itu Elvano bukan urusan besar cuma buat naklukin tuh cewe aneh. " jawab Vano sombong
"Lo yakin van? Dia beda sama cewek cewek yg selalu Lo pacarin. Gue rasa lo bakal susah dech dapetin Dia." Ucap Kevin
"Lo tenang aja. Apasih yg gak bisa vano dapatkan. apalagi ini cuma satu org cewek" Reno menimpali
"tuh lo denger. Gue pasti bisa buat Dia bertekuk lutut sama gue." Vano membagakan diri
"jadi lo mau taruhan sama gue?" tanya Satya memastikan
"siapa takut" jawab Vano santai
"satu bulan lo harus bisa taklukin tuh cewek. deal" Satya mengulurkan tangannya
"deal" Vano menjabat tangan Satya
"wah. kayak nya bakal ada pertandingan seru ni." ucap Kevin
"bener banget. Gue pengen liat gimana caranya Vano taklukin tuh cewek aneh" ucap Satya.
Tiba tiba org yg di omongkan lewat di depan mereka sambil membawa buku dan minuman nya. Alisya berjalan santai tanpa menghiraukan 4 pasang mata yg sedang menatap nya.
"tuh cewek nya. bener bener aneh kan. masa kemana mana pake masker" ucap Kevin sambil menunjuk ke arah Alisya.
"Bener bener cewe aneh" Sayta sambil geleng geleng kepala.
"lo yakin van bisa bikin dia jatuh cinta sama lo.gue rasa dia ga suka sama lawan jenis. ha..ha.." Reno tertawa terbahak bahak.
"Sialan lo. mana ada cewe yang nolak pesona cowo tampan kayak gue" kata Vano Narsis.
"Halah palingan lo gagal"Satya mengejek
"Lo liat aja nanti " jawab Elvano sambil berjalan mengikuti Alisya ke kelas nya.
Kini Elvano telah duduk di mejanya dan Alisya juga sudah duduk di mejanya. Vano mulai menjalankan aksinya dengan ingin berkenalan dulu.
"Hai. maaf ya tadi gue udah gangguin lo. kenalin nama gue Vano. " kata Vano mengulurkan tangan nya.
Sayang nya Alisya hanya melirik nya tanpa mau menjawab ataupun menjabat tangan Vano.
'Sabar sabar. Gue harus lebih ekstra lagi deketin ni cewek aneh ' batin Elvano menahan amarah sambil menarik kembali uluran tangan nya.
Tiba tiba Seorang Dosen masuk ke kelasnya. Dia memanggil Elvano dan Alisya yg kebetulan hanya mereka berdua yg ada di kelas.
"Alisya. Elvano kalian bisa bantu saya" kata Dosen menghampiri mereka.
'ohh jadi namanya Alsya' batin Elvano
"Bisa pak" jawab Alisya lembut.
Elvano sampai melongo mendengar Alsya bersuara. Suaranya begitu lembut. pikir Elvano.
"ayo kalian ikut saya. tolong bawakan buku buku ini di perpus ke ruangan saya" Dosen menyerahkan secarik kertas berisi nama nama buku yg harus mereka bawa.
"Baik pak" jawab Elvano sambil berdiri dan berjalan di ikuti Alisya.
Di perpustakaan mereka mulai mencari buku yg di minta Dosen. Alisya sudah menemukan buku nya tapi saat tanga nya mau mengambil buku itu tiba tiba tngan kekar juga ingin mengambil buku yg sama sehingga tangan itu menyentuh tangan Alisya.
'Lembut banget tangan nya' batin Elvano tersenyum nakal.
Ya pemilik tangan itu adalah Elvano. Alisya dengan segera melepaskan tangan nya dari tangan Elvano.
"maaf gue gk sengaja " ucap Vano gelagapan
Alisya tidak menjawab hanya mengangguk lalu berlalu pergi membawa dua buku yg sudah Dia dapatkan. Sementara buku yg tadi akan di bawa oleh Elvano pikirnya.
Tapi tiba tiba Elvano mengejarnya tanpa membawa buku yg tadi di suruh Dosen. Mau tak mau Alisya harus bertanya.
"Mana buku yg tadi.? kenapa kamu gk bawa?" tanya Alisya lembut
"Ehh. lupa hehehe. ya udah gue ambil dulu lo tinggu disini" Elvano berlalu pergi kembali ke perpustakaan.
'kenapa gue jadi bodoh kayak gini di depan tuh cewek. kan malu banget gue' batin Elvano sembari berjalan terus.
Tak berapa lama Elvano sudah kembali dengan buku di tangan nya. Tapi saat Dia sampai di tempat tadi Alisya sudah tidak ada. Ada rasa kecewa di hatinya karna Alisya tidak menunggu nya. Elvano terus berjalan menuju ruangan dosen.
Setelah mengantarkan buku yg di minta Dosen Elvano segera menuju kelas nya. Dia sangat bersemangat karna tadi gadis yg di jadikan alat taruhan nya itu sudah mau berbicara padanya. Padahal Elvano tau jika itu juga karna terpaksa. Tapi etah kenapa perasaan nya sangat bahagia saat Dia mau bicara padanya.
Elvano sudah duduk di bangkunya. Tapi Dia tidak melihat Alisya. kemana Dia. pikirnya.
Tak lama kemudian Alisya muncul rupanya Dia habis dari toilet. Dia berjalan melewati Elvano dan tak menghiraukan nya.
"hai. kenapa tadi lo tinggalin gue?" tanya Elvano sok akrab
Alisya hanya diam tk merespon sedikitpun.
'ya ampun ni cewek bener bener dingin ya. Tapi justru itu yg buat gue makin tertarik. Tunggu aja saatnya nanti lo bakalan jatuh kepelukan gue cewek aneh' Elvano berbicara dalam hati.
Waktu berjalan dengan sangat cepat. Kini Alisya sudah berjalan melewati lobi kampus menuju pulang. Dia berjalan tanpa memperdulikan sekitar yg saling bisik bisik tentang nya. Bukan nya tidak tahu tapi Alisya tak mau ambil pusing.
...................
Empat sekawan sekarang sedang berkumpul di sebuah kafe.
"Gimana bro udah berhasil belum deketin doi?" tanya Satya tersenyum mengejek
"susah banget ternyata. Tapi tenang aja gue udah tau siapa namanya sekarang?" jawab Elvano sombong
"siapa namanya?" tanya mereka serempak karna merasa penasaran
"Alisya" jawab Elvano senyum senyum sendiri
"ohh" ucap mereka lagi
"Eh kenapa tuh lo senyum senyum sendiri. udah kagak waras lo?" Kevin sewot melihat tingkah temannya
"Ahh. nggak papa ko" jawab Vano tersenyum
"wahh. ko gue mencium bau bau org jatuh cinta ni" Reno sambil mendengus denguskan hidungnya ke arah Elvano.
"wah. jangan jangan lo beneran suka lagi sama si cewek misterius itu" kata Kevin curiga
"Apaan si lo pada. mana mungkin gue suka sama cewek bar bar kayak dia. Gue aja belum tau gimana mukanya Diakan selalu pakai masker. Giaman kalau Dia jelek kayak mak emeh" jawab Elvano bergidik ngeri
"Hahaha " sontak semuanya tertawa terbahak bahak.
"gila lo. masa iya Doi disamain sama mak emeh" Reno masih tertawa sambil memegangi perut
"Ehh. ngomong ngomong siapa mak Emeh?" tanya Kevin setelah berhenti tertawa
Semuanya saling pandang dan langsung tertawa lagi.
"Ehh. lo tu oon apa ***** si. dari tadi ikutan ketawa tapi gk tahu siapa yg diketawain.." kata Satya sambil menoyor kepala Kevin
"ya kan gue ikutan kalian aja ketawa. Sekarang jawab dulu pertanyaan gue. Siapa mak emeh?" tanya Kevin
"mak emeh itu cantik banget kayak artis korea tau " jawab Reno asal
"Hahaha" semuanya tertawa kecuali kevin yg masih bingung.
"Emang iya gitu?" tanya Kevin masih tak percaya
"iya. masa lo gak tau mak emeh itu yg jualan tahu gejrot di komplek perumahan gue" jawab Vano santai
"Sialan lo pada. udah nipu gue" Kevin kesal
"Hahaha" semuanya tertawa .
Beginilah kalau 4 sekawan ini sudah pada kumpul pasti rame oleh canda tawa nya..
.....................
Di sisi lain seorang gadis baru sampai di kosan nya. Kamar yg hanya berukuran 4x4 meter itu hanya ada kasur kecil yg hanya cukup satu org. Dan ada meja belajar serta lampu belajar dan lemari kecil untuk pakaian.
Alisya baru selesai mandi langsung merebahkan tubuhnya yg terasa sangat lelah untuk pertama kali kuliah. Dia menatap langit langit kamarnya entah apa yg Dia fikirkan tapi tiba tiba air mata nya mengalir tanpa seizin pemiliknya.
'aku harus kuat menjalani hidup ini. kamu bisa Alisya. pasti bisa melewatinya' gumam Alisya dalam hati nya. Air matanya terus mengalir membasahi pipi mulus nya.
Setelah capek menagis Alisya memilih untuk keluar mencari makan Dia segera memakai maskernya dan berjalan keluar kamar kos nya.
Dia ingin membeli makanan untuk makan malam nya. Setelah Dia mendapat apa yg dicari Dia segera kembali ke kosan nya.
Tak berapa lama setelah makan malam Alisya telah siap dengan seragam kerjanya. Dia kerja paruh waktu di sebuah kafe sebagai pelayan. Meskipun begitu Dia memakai baju seragam pelayan dengan celana panjang tidak memakai rok ketat seperti yg lainnya. Alisya juga selalu memakai masker untung saja pemilik kafe tidak mempermasalahkan nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!