NovelToon NovelToon

SENYUM DIBALIK DUKA

pagi hari

Mengetuk pintu kamar veyo

Tok! Tok! Tok!

Bunyi ketukan pintu terdengar dari luar kamar veyo

"Vey, bangun sayang, udah pagi kamu gak sekolah!"suara bunda terdengar dari luar

"Iya, Bun, lima menit lagi Vey turun."Veyo bangkit dan turun dari ranjang dan menuju kamar mandi.

setelah itu,Veyo turun sudah lengkap dengan baju sekolahnya, karena, hari ini pertama Veyo sekolah di tempat baru setelah dia pindah karena ikut sang ayah pindah tugas.

Di Meja makan sudah ada bunda dan papa Veyo,

"Pagi, Pa."Veyo mencium pipi papanya

"Pagi, Bunda Cantik."mencium pipi bundanya

"Pagi, sayang."jawab Papa dan Bunda bersama sama

"Udah, siap sayang!" untuk ke sekolah barunya,semoga disana kamu punya banyak teman yah?" ucap sang papa

"Iya, Pa , semoga saja anak anak sini baik-baik dan Welcome dengan Veyo.

"Doain yah Pa, Bun supaya Veyo bisa dapat teman yg baik disini dan juga lancar belajarnya." Pinta Vey kepada kedua orang tuanya.

Do'a orang tua adalah do'a yang sangat ampuh.😊

"Aminnnn,"jawab bunda dan papanya Veyo bersama.

Akhirnya mereka melanjutkan makan paginya dengan penuh kebahagiaan.

Oh yah Veyo dan keluarganya terpaksa harus pindah ke kota kelahiran papanya di kota J kekota M, Papa Veyo seorang tentara yg harus siap dipindah tugaskan kapanpun dan dimanapun itu, jadi Veyo juga sang bunda harus bisa beradaptasi dengan tempat-tempat baru dan situasi baru, orang-orang baru.

Sebelum dipindah tugaskan Veyo sempat tinggal di kota J, Di Kota sebelumnya Veyo bersekolah di sekolah swasta dekat dengan rumahnya, meskipun Veyo terbilang anak orang yang bisa dikatakan berada.

Tapi dia lebih memilih sekolah di swasta daripada di negeri. Bukan karena dia tidak pintar hanya karena dia tidak mau dipandang sebagai anak seorang tentara dan orang tuanya sangat bangga dengan apa yang menjadi keinginan anaknya.

setelah selesai sarapan, Veyo kembali ke kamarnya untuk mengambil tasnya dan keluar lagi untuk berpamitan kepada kedua orang tuanya,

"Pa, Bun, Vey berangkat duluan yah," menjabat dan mencium tangan kedua orang tuanya.

"Iya sayang?"hati-hati, kenapa tidak berangkat sama papa saja, Vey?" kata sang bunda.

"Gak papa bun! Vey ingin menghafal jalan disini, dan menikmati udara pagi hari". Jawab Vey sambil tersenyum.

"Ya Sudah, Pa, Bun, Vey berangkat yah, bang ojeknya sudah didepan". kata Vey menjabat tangan kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum". melambaikan tangan dan berlari kecil.

"Waalaikumsalam!" teriak sang bunda menggelengkan kepalanya.

Setelah, sampai depan, bang ojeknya memberikan helm kepada Vey untuk digunakan supaya aman. Vey menerimanya dan memakainya. Vey duduk menyamping, sesekali menarik nafas dan dihembuskannya sebelum kemudian menepuk pundak abangnya untuk memerintahkan jalan.

"Bang, ayo jalan!"

"Kemana, Neng?" tanya bang ojkenya.

"Ke sekolah di depan itu bang!" tunjuk Vey.

Abang ojeknya yang mengerti langsung menstater sepeda motor bebek nya.

Udara dipagi hari, memang terasa sangat sejuk apalagi naik motor bisa melihat-lihat orang-orang berlalu-lalang pergi kepasar, ada yang sedang menunggu bis, ada yang cepet-cepetan naik angkot, ada yang lari pagi,

Vey tersenyum setiap melihat anak kecil yang digandeng sang mama, mengingatkan, dia akan masa kecilnya dulu yang selalu diantar sang bunda pergi sekolah TK sambil berjalan kaki,

Jarak tempuh antara rumah dan sekolah Vey tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu lima belas menit saja agar sampai di sekolahnya.

Setelah sampai disana, Vey melepas helm dan berjalan menuju gerbang sekolah dimana dia akan menimba ilmu. Sesampainya, Vey di koridor sekolah, Vey disambut ramah oleh murid-murid disana dan Vey, memberanikan bertanya kepada salah satu murid yang menyapa dengan senyum tadi.

"emb.., permisi! Kak mau tanya ruangan kantor Pak Kepala Sekolah dimana yah? Kalau boleh tau saya murid baru kak!"

"Oh iya, mari saya antarkan!"berjalan mendahului Vey.

Vey selalu tersenyum untuk menyapa murid-murid yang melihatnya.

"Oh, ya, nama kamu siapa? namaku Iren!" kata siswa itu.

"Nama, saya? VEYO PUTRI NATALIE panggil saja Vey!" Menjabat tangan Iren.

"Salam kenal yah aku anak x1 IPA 2!" Kata Iren.

"Iya, kak salam kenal juga," jawab vey.

Setelah, sampai depan pintu Iren mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum, permisi! Pak, Bu, saya Iren mengantarkan murid baru mencari pak kepsek." Ucap Iren kepada salah satu guru wanita disana

"Waalaikumsalam, Iren mari, silahkan masuk! Ada perlu apa mencari pak kepsek ren?"

"Ini, Bu?" ada murid baru namanya Veyo, dia ingin menemui pak kepsek." Dan langsung disahuti oleh Bu Sulis.

"Oh, ini to siswa pindahan itu?" jawab bu sulis sambil tersenyum. Mempersilahkan masuk kedua muridnya.

Veyo, menjabat dan mencium tangan Bu Sulis dengan sopan dan memperkenalkan diri.

"Iya Bu, saya Veyo Putri Natalie, pindahan dari sekolah swasta yang berada di kota J," tak lupa Veyo tersenyum dan menjabat tangan Bu Sulis.

"Sebentar, yah saya panggilkan pak kepala sekolah dulu,"pamit Bu Sulis bersamaan dengan Iren juga meminta izin untuk masuk kelas.

"Maaf, Bu saya ijin masuk kelas dulu!" ijin Iren

"Oh iya, Iren terima kasih yah?" ucap bu Sulis, kemudian berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Menepuk pundak Vey

"Aku, ke kelas dulu yah Vey, sampai ketemu di kantin!" pamit Iren

"Iya, makasih yah kak", Vey tersenyum.

Dijawab anggukan oleh Iren dan berjalan keluar menuju kelasnya di lantai 2.

Maaf yah aku gk sebutin nama kotanya cuman inisialnya saja😊

Kalok suka langsung masukin favorit yah,jangan lupa likenya ku tunggu,langsung lah vote juga boleh😊😊

tapi like dulu saja gak papa😊😊😊

DIKANTIN SEKOLAH

Setelah, hampir menunggu lama Pak Kepsek pun datang dengan ditemani bu Sulis yang tadi menjemput di ruangannya.

Berdiri untuk memberi salam kepada pak kepala sekolah.

"Assalamualaikum, pak!" sambut Veyo dan mencium tangan pak kepala sekolah.

"Waalaikumsalam, nak Veyo," jawab pak kepala sekolah.

"Oh, ya nak Veyo pindahan dari sekolah Swasta yang di kota J yah nak."

"Iya, Pak saya Veyo putri natali mungkin papa saya sudah memberitahu bapak".

"Iya, gak papa kamu sudah menelpon saya kemarin, dan memberikan berkas berkas pindahan kamu, oh ya panggil saya pak Andi semoga betah disini yah nak,

apa kamu sudah mengenal wali kelasmu nak Veyo!"

"Belum, pak!"tersenyum.

"Ini, beliau adalah guru sekaligus wali kelas di kelas X1 IPA 1, beliau yang akan membimbing kamu!"kata pak Andi.

"Iya, Pak, Bu mohon bimbingannya!" Pinta Vey.

Bu Sulis dan Pak kepala sekolah menanggung.

'Sopan sekali anak ini," Batin pak kepala sekolah.

'Anak yang sopan,' Batin Bu Sulis yang masih memperhatikan wajah Vey lamat-lamat.

"Ya Sudah, silahkan bu Sulis ajak Veyo ke kelas, dan nanti minta salah satu murid untuk menunjukan ruang LABORATORIUM dan lainnya di jam istirahat."

"Iya, Pak saya akan menunjuk Wildan saja!" Kata bu Sulis dan berpamitan ke kelas.

"Mari, pak saya dan Veyo pamit!" Berdiri dan berjalan keluar kantor

Saat berjalan di koridor-koridor sekolah, Vey dan bu Sulis saling bertukar kata dan dibalas senyuman oleh Veyo. Setelah, sampai bu Sulis mengenalkan Veyo ke murid-murid lainnya yang sedari tadi memperhatikan Veyo yang berjalan dibelakang bu Sulis.

"Perhatikan, semuanya! silahkan Nak Veyo perkenalkan dirimu."Veyo mengangguk sebagai jawaban.

"Hai, perkenalkan nama saya Veyo Putri Natalir, saya pindahan dari kota J, semoga teman teman bisa menerima saya yah dan, mohon bantuannya jika suatu hari saya membutuhkan bantuan teman- teman!" Salam Vey memperkenalkan dirinya sambil tersenyum.

"Ya Sudah, Vey duduklah di samping Wildan ada bangku kosong."

"Iya bu!" sambil berjalan menuju tempat duduknya.

Vey mendudukan badannya disamping Wildan yang sedari tadi memperhatikan kedepan.

"Hai!"sapa Veyo.

Wildan menengok

"Hai, juga!" sambil tersenyum.

"Siapa, namamu? mohon bantuannya yah."

diangguki oleh Wildan.

"Iya, namaku Wildan Aditya Prasetyo."

Mereka Pun melanjutkan pembelajarannya yang diterangkan bu Sulis. Setengah jam berlalu dan bel istirahat pun sudah mengkode murid-murid agar keluar dari kelas.

"Wildan." panggil Bu Sulis.

"Iya, Bu ada apa? Ada yang bisa saya bantu?"

"Iya, tolong kamu kasih tau ruangan laboratorium dan, ruangan ruangan lainnya kepada anak Veyo yah, dan ajak dia juga untuk melihat kantin di sekolah ini." Pinta Bu Sulis.

"Baik Bu! Ya sudah saya permisi dulu Bu mari!" Izin mereka berdua.

Sebelum keluar dari kelas Wildan dan Veyo dihampiri murid-murid lainnya yang ingin berkenalan dengan Veyo, dan dengan senang hati Veyo menjabat tangan teman temannya itu.

Mereka saling melempar senyum jika berpapasan. Setelah itu, Wildan dan Veyo melanjutkan jalannya untuk menuju kantin sekolah yang berada di ujung.

Suasana kantin sangat ramai karena murid-murid semuanya sudah kelaparan. Karena, setengah jam lalu otaknya terkuras untuk berfikir.

 Veyo dan Wildan memilih bangku yang ada di pojokan, Karena bangku itu saja yang masih kosong.

Sebelum menuju tempat duduknya Wildan sudah di stand makanan untuk memesankan Veyo dan juga dirinya sendiri, sesudah itu Wildan berjalan dengan Veyo ke bangku itu untuk menunggu makanannya datang.

Sesekali mereka bercakap-cakap tentang sekolah yang Vey tempati sekarang dengan diselingi canda tawa antara Veyo dan Wildan.

'Ternyata Veyo anaknya asyik juga, lucu,periang,mudah berteman apalagi senyumannya!' Batin Wildan berbisik.

Jangan, lupa untuk menjadi pembaca yang baik dan sopan.Tinggalkan jejak saran yah teman😊.

Likenya jangan ketinggalan😊😊,oh yah jangan di bully yah kalau tidak suka dengan novel ini silahkan menutup mata dan menghilang,Hihihihi.

WILDAN ADITYA PRASETYO

Kutujukan pandanganku kedepan kelas untuk melihat siapa yang dibelakang bu Sulis itu. Manis dan penuh senyum, saat dia memperkenalkan dirinya ku pandangi terus senyum itu seperti cahaya yang menyinari pagiku.Tanpa ku sadari dia sudah duduk disampingku dan menyapaku, membuyarkan lamunanku akan senyumnya yang berhasil menghipnotis mataku.

"Hai,siapa namamu!"senyum.

''Hah,senyum itu lagi,"batin Wildan membalas senyum Vey.

"Wildan,"menjulurkan tangannya.

"Aku veyo,panggil saja Vey, senang berkenalan denganmu,"senyum.

Dan merekapun memperhatikan pelajaran yang dijelaskan oleh bu Sulis. Tanpa sepengetahuan Vey, Wildan terus saja melirik sambil senyum senyum sendiri, dan tanpa Wildan sadari disebrang bangku sebelah kanan Wildan ada seseorang yang memperhatikan Wildan dengan tatapan senang, dia adalah Tio teman Wildan dari kecil dan teman sekampung dengan Wildan,Sengah jam berlalu jam menunjukan istirahat tiba.

kring kring kring,,,,,,bel pun berbunyi

Sebelum Wildan beranjak dari bangunnya, bu Sulis memanggilnya.

"Wildan,"panggil bu Sulis kedepan.

"Iya,bu, ad yang bisa saya bantu!"ucap Wildan.

"Iya,tolong kamu ajak Vey untuk melihat lihat ruangan Labulatorium dan ruangan lainnya,bisa kan Wildan".Oh ya dan ajak Vey kekantin juga.

"Iya,bu."jawab Wildan

"kalau begitu saya dan Vey permisi bu."

"Iya."jawab bu Sulis berdiri.

Sebelum menuju pintu kelas Wildan dan Vey dihampiri teman teman lainnya untuk berkenalan dengan Veyo. Dan dengan senang hati Veyo menyambut uluran uluran tangan teman temannya. Dan setelah itu Wildan dan Veyo melanjutkan perjalanannya menuju ruangan Labolatorium,Senyum Veyo terus terukir setiap melewati teman temannya.Setelah,tau ruangan labolatorium Wildan mengajak Vey untuk kekantin sekolah yang berada diujung.

Sampailah, mereka dikantin sekolah yang sudah dipenuhi dengan murid murid lainnya. sebelum menuju tempat duduk mereka, Wildan memesankan makanan untuk Veyo dan dirinya sendiri. Setelah itu mereka menuju bangku yang kosong dipojok ruangan. Karna hanya bangku itu saja yang belum terisi, Wildan duduk berhadapan dengan Veyo, sambil menunggu makanan mereka datang, Sesekali Wildan terlihat tersenyum saat berbicara dengan Veyo.

Tawa mereka menjadi pusat perhatian murid murid lainnya, Karna, sepengetahuan mereka Wildan jarang sekali tersenyum bahkan tertawa sebegitu bahagianya.Sampai akhirnya makanan mereka datang dan mereka menyantap makanan kesukaannya masing masing tanpa berucap sepatah katapun.

Tak lama datang Tio dari belakang dan menepuk pundak sahabat kecilnya itu.

"Hai,Wil."menepuk pundak sang empunya.

"Eh,kamu Tio,sini gabung."ajak Wildan.

"Hai,Vey kita belum berkenalan yah!"menjulurkan tangan kepada Vey.

"Vey!"menyambut uluran tangan Tio dan memberikan senyum yang manis.

"Aku temannya Wildan,kalow kalow kamu lupa Wil ngenalin aku."canda Tio kepada Wildan.

"Teman sekampung apa teman waktu sekolah SMP."kata Vey penasaran.

"Iya,bisa dibilang begitu sih Vey,karna sedari kecil kita sudah bersama sama,sampai sekarang."jawab Tio tersenyum.

Wildan hanya menyimak setiap kata yang diucapkan oleh sahabat kecilnya itu. Dari kejauhan ada Iren yang berjalan menghampiri Wildan,Vey dan Tio. Dengan senyum sumringah Iren menghampiri mereka dan berlari kecil.

"Wah,,,ada Vey juga ternyata,"sapa Iren.Wildan hanya menatap datar tanpa senyum yang terukir.

"Eh, Ren kenapa kamu baru kesini,kemana aja baru nongol."jawab Tio heran karna biasanya Iren yang duluan kekantin.

"Iya,tadi aku masih ngobrol sama teman sekelas,"jawab Iren tanpa mau menatap Wildan didepannya.

Saat ini Iren duduk disebelah Vey dan Wildan duduk dengan Tio, Setelah berbincang bincang cukup lama bel masukpun terdengar sesegera mungkin muri murid lainnya berjalan menuju kelasnya masing masing.

Wildan,Vey, Tio dan Iren berjalan keluar kantin bersama. dan dipertengahan jalan Iren memisahkan diri karna kelas mereka berbeda. Sedari tadi Wildan hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun yang dia keluarkan, membuat Vey merasa heran dengan kebungkaman Wildan.

Maaf kalau tidak klop atau kurang nyambung harap maklum masih butuh belajar lebih jauh lagi untuk memahami sebuah penulis novel😊😊😊.

Semoga suka yah dengan karya pertamaku ini 😊.

Salam senyum dariku😊😊😊.Kasih Like nya dulu aja kalok gk bisa ngasih VOTE😊.

Authornya sadar diri kok😂😂😂😂😂

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!