**Singkat!**hi semua.......
masih inget sama Kevin dan Sarah, nah di sequel yang udah aku janjiin sebelumnya setelah dapat 500k kunjungan aku bakal buat sequelnya, walaupun sekarang udah lebih dikit dan aku minta maaf banget karena telat post sequel ini soalnya mau nyelesaiin **Without Time Until Last **(yang belum baca, baca dulu aja ngga masalah soalnya udah end juga jadi nggak perlu nunggu update tiap hari).
balik lagi ke Kevin dan Sarah di Billionaire Obsession of Martine, sequel kali ini bercerita perihal drama anak-anak mereka Freederic dan LiLuna. mungkin kalian akan berfikir "ah kecewa sama Kevin dan Sarah karena menjodohkan anak mereka secara sepihak". jadi Kevin dan Sarah itu sudah mengenal baik siapa yang akan di jodohkan dengan putranya, gadis baik dari keluarga sahabat Kevin sewaktu sekolah dulu, tapi karena beberapa hal perjodohan , termasuk karena alasan Freed yang sudah membuat hamil kekasihnya Catrine. jadinya perjodohan antar keluarga itu dialihkan ke anak keduanya LiLuna yang saat ini masih menjadi mahasiswi Jurusan bisnis.
di Arranged Marriage With Nerd, author akan melihat dari sudut pandang penulis yang serba tau semua cast nya jadi bukan pihak cewe ataupun pihak cowo pemeran utama nya, soalnya ada dua jenis hati yang berbeda dengan kenyataan dalam cerita nya.
di episode pertama ini, aku mau kenalin cast nya sekaligus namanya, biar lebih singkat
Main Cast Utama dan Pembantu!
1. Nathaniel Addison (Nathan)
2. LiLuna Alexandria Martine (Luna)
3. Queen Alice Joan (Queen)
4. Harvey Stevenson (Harvey)
5. Jeslyn Aldwin (Jeslyn)
6. Gavino Deon (Gavin)
7. Freederic Alexander Martine (Freed)
8. Jeane Addison (Jeanne)
itu adalah cast utama dan pembantu, Kevin dan Sarah nya udah ada di Billionaire Obsession Of Martine, yang belum baca silakan baca dulu siapa tau jadi ketagihan.
Los Angeles, Amerika Serikat
Suara music dansa menggema di seluruh menjuru ruangan luas penuh dengan tamu undangan, beberapa kali seorang wanita berpakaian gaun pengaantin mengeluh karena kelelahan menyapa semua tamu undangan. Namanya Catrine Madison, istri sah Freederic
Alexander Martin sejak tadi pagi saat mereka berjanji dihadapan Tuhan.
“sayang, aku sudah lelah”. Bisik Catrine
“sebentar lagi”.
Dari jauh nyonya Martine tidak suka melihat putranya bersanding dengan wanita bernama Catrine itu.
“mommy”. Panggil Luna selaku putri kedua keluarga Martine
“ya honey”.
“mommy melihat kakak ipar?”.
“iya”.
“mommy tidak menyukainya?”.
“tentu saja menyukainya, dia akan melahirkan cucu mommy dan daddy”.
Luna mengangguk.
Freederic harusnya menikah dengan anak keluarga Addison yaitu Jeane Addison yang baru saja datang bersama keluarganya, namun karena Catrine hamil anak Freederic mau tidak mau pernikahan mereka dibatalkan dan Freederic menikahi kekasihnya.
Tuan Martine menyapa tuan Sebastian Addison dan istrinya Natalie Addison bersama putri mereka Jeane Addison.
“aku sangat meminta maaf atas kekacauan ini”. Ucap Tuan Martine yang berdiri dengan nyonya Martine
“tidak masalah, kau melupakan hal lain Kev”.
“maksudmu?”.
“kau melupakan kalau aku memiliki seorang putra dan kau memiliki seorang putri”.
Nyonya Addison melihat Luna yang berdiri di ujung memakai gaun panjang berwarna putih emas dengan kacamata dan juga rambut yang ditata rapi, Luna tersenyum pada tuan dan nyonya Addison saat menyadari bahwa dirinya
tengah diperhatikan.
Freederic menghampiri Jeane dan keluarganya.
“terima kasih sudah datang, maaf karena mengacaukan semuanya”. Ucap Freed
“tidak apa-apa Freed, sebuah pernikahan harus didasari dengan cinta dan kita tidak saling mencintai, kau cocok dengan Catrine”.
“terima kasih Jeane”.
Selama beberapa menit mereka berbincang-bincang, dalam kesempatan tersebut Jeane menghampiri Luna yang hanya sendiri meminum minumannya yang Jeane tau itu tidak ada kandungan alkoholnya.
“hai”. Sapa Jeane
“hai”.
“aku Jeane”.
“kau yang akan di jodohkan dengan kakakku, Freed?”.
Jeane mangangguk.
“maafkan kakakku”.
“aku juga tidak mencintainya, aku memiliki kekasih juga dan kami akan menikah tahun depan”.
“ohh ya namaku Luna”.
“aku tau dari mommy mu, kau gadis yang manis”.
Luna tersenyum, baru pertama kali bertemu Jeane tapi Luna sangat menyukai pribadi Jeane yang sangat baik padanya dan sering menebarkan senyuman, bahkan Luna sendiri bingung kenapa kakaknya tidak memilih Jeane, mungkin mereka berdua terlambat bertemu sebelumnya.
“aku berharap kau menjadi kakakku”. Ucap Luna
“tentu saja kau akan menjadi adikku nanti”.
“kenapa harus nanti?”.
“setelah kau bertunangan dengan adikku”.
“maksudmu?”.
“tidak, aku hanya bercanda. Bagaimana kuliahmu? Kudengar kau mengambil jurusan bisnis”.
“iya aku mengambil bisnis dan tahun ini aku akan selesai, mungkin menggantikan Daddy karena Freed membantu paman Barom”.
“dia akan pindah ke Hongkong?”.
“iya pastinya”.
Dari jauh nyonya Addison memanggil Jeane.
“lain kali kita mengobrol”.
“ya”.
Luna melambaikan tangannya pada Jeane yang pergi menemui keluarganya, saat tengah menikmati udara di balkon ballroom acara itu, Freed menghampiri Luna yang sendirian.
“apa yang kau lakukan?”. Tanya Freed sambil meminum wine yang ada di gelas nya
“hanya mencari udara segar, kau sungguhan akan pergi ke Hongkong?”.
Freed mengangguk. “kau bisa liburan kesana kalau kau mau”.
“tentu saja aku mau”.
“setelah kelulusanmu”.
“tapi kau akan datang dihari kelulusanku?”.
“ya aku pasti datang, kita sudah sejak kecil bersama, kau adikku satu-satunya, daddy dan mommy selalu menitipkanmu padaku saat mereka di luar negeri”.
Luna mengangguk,, namun wajah sedihnya tidak pernah berubah sejak tadi, dia teruss terdiam sambil melihat langit.
“apa yang kau fikirkan?”. Tanya Freed
“bagaimana kalau daddy dan mommy juga menjodohkanku?”.
Freed menghembuskan nafasnya “daddy dan mommy menyayangimu, kau bisa memilih apa yang kau mau, jika hal itu terjadi kau bisa menolaknya”.
“apa bisa?”.
“yang harus kau tau adalah mereka tidak akan memilihkan orang yang salah untukmu”.
“lalu kenapa kau memilih Catrine?”.
“waktu, aku terlanjur jatuh hati pada Catrine, jika aku bertemu lebih dulu dengan Jeane aku akan jatuh cinta dengannya”.
“aku menyukai Jeane”.
“semua menyukai nya, dia wanita yang baik dan lemah lembut. Kemarilah”. Freed merentangkan tangannya.
Luna berjalan mendekat kearah Freed dan berhambur kepelukan pria itu “kenapa kau harus pergi Freed?”.
Freed mengusap rambut Luna lembut “aku bisa menemuimu kapanpun, jangan khawatir”.
“freed”. Suara Catrine membuat Freed melepaskan pelukannya pada Luna.
“kakak ipar”. Panggil Luna
“maaf karena mengganggu kalian”.
“tidak apa-apa, aku hanya mengucapkan perpisahan pada Luna”.
“kau harus menjaga keponakanku kakak ipar”.
“tentu saja”. Catrine menghampiri Luna dan memeluknya “aku akan datang dengan Freed di hari kelulusanmu”.
“thanks”.
Mobil mewah berwarna hitam dengan bunga di belakang membawa Freed dan Catrine meninggallkan rumah utama keluarga Martine, Luna melambaikan tangan bahagia kepada mereka berdua, sedangkan tuan dann nyonya Martine hanya berdiri tak jauh dibelakang Luna
dengan wajah biasa saja. Saat Luna melihat kebelakang, dia menunduk
“mommy dan daddy menakutkan”. Lirih Luna sambil berjalan melewati daddy dan mommy nya masuk kerumah.
Luna masuk kekamarnya, dia mengganti gaunnya dengan kaos putih polos dipadukan dengan celana jeans pendek, tak pula dia mengkuncir kuda rambutnya dan memakai kacamata. Luna menuruni tangga dengan style pergi jalan-jalan.
“mau kemana sayang?”. Tanya nyonya Martine
“aku udah janji dengan Harvey untuk menjemputnya di bandara”.
“Harvey pulang hari ini?”.
“iya mom, dia akan mengambil Jurusan bisnis yang sama denganku”.
“baguslah kau ada temannya”.
Pelayan meenghampiri mereka memberikan sebuah surat. “thanks maid”.
“iya nyonya”.
“kau mendapatkan penawaran menjadi model majalah lagi Li”. Ucap tuan Martine sambil meminum wine nya.
“biarkan saja dad”. Jawab Luna tegas
“mommy juga tidak suka kau menjadi model Li”. Ucap nyonya Martine
“ya sudah aku pergi dulu mom dad”.
“hat-hati sayang”.
Luna membawa mobilnya sendiri menuju bandara, wanita itu juga membuat kertas besar bertulisakan Welcome Harvey dan berharap Harvey segera datang menjumpainya. Seorang pria membawa koper, memakai kacamata hitam, menghampirinya.
“Luna?”. Tanya nya
“Harvey”.
Mereka berdua saling memeluk. Dan meninggalkan bandara, selama di mobil menuju apartemen yang sudah dibeli oleh Harvey mereka terus mengobrol, Luna sangat antusias bercerita mengenai Freed dan juga kehidupannya, hingga pembicaraan Harvey menuju alasan Luna memakai kacamata, karena setahunya mata Luna tidak bermasalah.
“mommy yang memberikannya padaku”.
“hanya karena alasan kau tidak mau menjadi model”.
“iya”.
Mobil mereka berhenti di basement gedung apartemen dimana Luna dan Harvey akan tinggal di gedung yang sama. Saat berada di lift mereka satu lift dengan Nathan dan Jeslyn, Jeslyn tidak menyukai Luna sejak dulu karena nerd dan selalu mendapatkan pujian dari
guru-guru nya.
“Nerd”. Ucap Jeslyn di iringi tertawaan Nathan.
Luna dan Harvey tepat didepan Jeslyn dan Nathan, Harvey yang mendengar ucapan Jeslyn berniat membalikkan badan namun ditahan oleh Luna hingga lift terbuka di lantai 8 dimana apartemen Harvey dan Luna berada, bukan satu apartemen tapi hanya satu lantai dengan apartemen yang bersebelahan, dilantai 8 ada lima pintu apartemen dengan pemilik yang berbeda dan sebagian orang-orang kaya yang jarang pulang kerumah.
Luna dan Harvey langsung melangkahkan kakinya keluar dari lift, di dalam apartemen Harvey, Luna duduk di meja makan sambil meminum jus buatan Harvey dengan buah-buahan yang dibeli Luna sebelum menjemput Harvey di bandara.
“kau mengenalnya?”. Tanya Harvey sambil duduk didepan Luna
“ya”.
“temanmu?”.
“teman akan mengataimu?”.
“tidak”.
“aku hanya tau karena dia sangat popular, Nathan dan Jeslyn, satunya Gavin, mereka satu perkumpulan yang sering membuly anak Nerd di kampus. Sisanya aku tidak tau mengenai mereka, dia akan satu jurusan dengan kita nanti”.
“baguslah, aku bisa menjagamu nanti”.
“hahaha”. Luna mengambil jaket denim nya yang di sampirkan di kursi dan memakainya kembali “aku akan pulang hari ini, terima kasih untuk minumannya, jangan lupa lain kali main kerumah, mommy merindukanmu”.
“oke tentu”.
“aku pergi”.
“hati-hati dijalan”.
Luna melambaikan tangan pada Harvey saat menghilang di balik pintu, wanita itu masuk lift bersamaan dengan Nathan yang juga ada di dalam lift sendiri.
“Nerd”. Celetuk Nathan di iringi kekehan kecil
“setidaknya tidak bodoh”. Ucap Luna lirih namun masih bisa di dengar oleh Nathan.
Nathan yang mendengar ucapan Luna menjadi kesal dan mendorong Luna di dinding lift, pria itu mencekik leher Luna tidak begitu keras. “kau bisa menarik ucapanmu Nerd?”. Ucap Nathan, namun bukannya membuat Luna ketakutan tapi wajah Luna menantang pria itu.
“apa perlu aku perjelas bahwa kau bodoh”.
Nathan menampilkan senyuman evil nya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Luna, bibir pink Luna membuat pria itu sedikit terhipnotis, dia merasa Luna sebenarnya sangat cantik dibalik kacamata bulat yang dipakainya. Nathan mengecup bibir Luna, m*lum*tnya kasar hingga Luna merasakan perih walaupun wanita itu mendorong dada Nathan tetap saja kekuatannya tidak sebesar itu. Pintu lift terbuka, ciuman Nathan terlepas Luna langsung mendorong Nathan dan menampar pipinya keras meninggalkan Nathan yang tersenyum mengingat apa yang dilakukan pada Luna. “manis”. Ucap Nathan sambil menyentuh bibirnya sendiri.
Nathan keluar dari lift menuju basement, mata pria itu melihat mobil Luna meninggalkan basement. Nathan melihat jam di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 9 malam, dia melupakan kalau harus menjemput Queen yang sudah selesai sesi pemotretan. Sedangkan di studio, Queen beberapa kali menghubungi Nathan tapi tak ada jawaban, wanita itu mendengus kesal dan berdiri berniat untuk menghantikan taksi.
Mobil Nathan berhenti tepat didepan Queen, pria itu langsung keluar dan menghampiri Queen. “maaf karena telat menjemputmu”. Ucap Nathan sambil menyentuh kedua tangan Queen.
“dari mana saja? Kau bersama Jeslyn?”.
“hanya minum sebentar”.
“aku tidak suka dengannya”.
“aku berteman dengannya sangat lama, jadi jangan berlebihan”.
“dia merusakmu nat”.
“sudahlah, aku akan mengantarmu pulang. Aku harus pulang kerumah hari ini”.
Nathan membukakan pintu untuk Queen, mengantarkan wanita itu pulang keapartemennya yang tidak jauh dari
gedung apartemen Nathan. Setelahnya pulang kerumah karna Jeane akan pergi ke London minggu depan dan akan di adakan acara penting yang Nathan sendiri tidak tau apa itu.
Mobil Nathan berhenti dipekarangan rumah keluarga Addison, pria itu masuk rumah meninggalkan mobilnya yang dibawa oleh sopir keluarga Addison. Nyonya Addison menunggunya diruang tamu dengan Jeane yang tengah memainkan tab nya.
“mommy, Jeane”. Panggil Nathan, pria itu mencium pipi kedua wanita yang di sayanginya itu.
“akhirnya kau pulang nat”. ucap Jeane
“tentu saja aku pulang”.
“kau masih berhubungan dengan Queen?”. Tanya tuan Addison yang baru saja keluar dari ruang kerjanya
“em iya dad”.
“beberapa kali daddy bilang untuk berhanti berhubungan dengan wanita itu”.
“Queen sangat baik padaku dad”.
“dia baik pada siapapun”.
“tapi aku mencintainya, kalau daddy menyuruhku pulang hanya untuk hal ini lebih baik aku kembali saja”.
“tidak hanya itu, kau harus berlajar menggantikan daddy menjadi presdir dan juga jangan lupakan kita akan pergi besok”. Ucap tuan Addison
“iya nat, ini acara sangat penting jadi kau harus berpakaian sopan, bukan seperti ini”.
“iya mom dad, Nathan naik ke kamar dulu”.
“baiklah”.
Nathan meninggalkan keluarganya yang masih dilantai bawah menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
Disisi lain, Luna baru saja sampai rumah, wanita itu laangssung masuk kerumah, dia kira kedua orang tuanya sudah tertidur, nyatanya mereka maish bermesraan di ruang keluarga sambil menonton film.
“mom dad”. Panggil Luna
“hi sayang, kemarilah”.
Luna menghampiri orang tuanya dan duduk di samping mereka. “kenapa?”.
“besok karna kau harus berdandan yang cantik karena kita akan kedatangan tamu spesial”.
“ siapa?”.
“kau bisa melihatnya besok sayang”.
“ oke mom”.
“mommy sudah menyiapkan gaun yang cantik untuk kau pakai besok, dan juga beberapa stylis akan datang
untuk mempercantik dirimu”.
“mommy dan daddy tidak menjodohkanku dengan seseorang kan?”. Tanya Luna khawatir
“tidak sayang, kau bisa berkenalan dengannya, anak teman daddymu, jika kau tidak suka ya tidak masalah, kami tidak memaksamu, kau bisa berteman dengannya, dia satu jurusan denganmu”.
“baiklah, Luna naik ke atas dulu mom”.
•
Dua mobil mewah keluarga Addison memasuki pekarangan rumah keluarga Martine, berhenti tepat didepan rumah digantikan oleh pelayan untuk memarkirkan mobil di tempatnya. Nyonya dan tuan Addison bergandengan disambut tuan dan nyonya Martine.
“astaga, kalian masih terlihat romantis”. Ucap nyonya Martine di ikuti kekehan tuan Martine
“silakan masuk”.
Mereka semua masuk, beberapa kali tuan dan nyonya Martine memandangi anak kedua keluarga Addison yang lumayan sangat tampan dan juga sopan, dengan pakaian rapi itu.
“ah iya dimana-“. Ucapan Jeane terhenti saat wanita cantik dengan dress warna putih rambut yang di ikat sedikit menuruni tangga, bibir indahnya tersenyum pada semua orang dan sedikit terperangah saat melihat Nathan duduk di samping Jeane.
“mom dad”. Panggil Luna sembari tersenyum, wanita itu meninggalkan kacamata bulatnya.
Nathan terus mengamati Luna dari atas hingga bawah ‘Nerd yang berubah menjadi seorang putri, aku tidak menyangka kalau dia putri kedua keluarga Martine’ fikir Nathan dalam hatinya
“perkenalkan Luna, disebelah Jeane namanya-“.
“Nathan”. Sebut Luna begitu saja yang menghentikan ucapan nyonya Addison “im so sorry mrs Addison, saya sudah tau Nathan, dia satu kelas dengan saya”.
“baguslah jadi kelian lebih bisa akrab”.
“tapi kami tidak akrab mom”. Ucap Nathan.
“sebaiknya kita makan malam terlebih dahulu sembari membicarakan kedepannya”. Ucap tuan Addison mengajak semua tamunya untuk makan malam.
Beberapa kali Nathan mencuri pandang pada Luna yang hanya diam menikmati makan malamnya, wanita itu sangat berbeda dari sebelumnya, dia adalah angsa yang keluar dari istana dan menjadi itik buruk rupa memakai kacamata bulat.
✶✮ 🎀 𝒜𝓇𝓇𝒶𝓃𝑔𝑒𝒹 𝓂𝒶𝓇𝒾𝒶𝑔𝑒 𝓌𝒾𝓉𝒽 𝓃𝑒𝓇𝒹 🎀 ✮✶
𝓽𝓱𝓪𝓷𝓴 𝔂𝓸𝓾 𝓰𝓾𝔂𝓼
#revisi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!