NovelToon NovelToon

Jodohku Depan Mata

Yasmin Aminah

Yasmin Aminah.wanita lemah lembut dan juga mandiri. Yasmin nama panggilan nya. dan Yasmin bekerja di sebuah perusahaan ternama. Yasmin menjabat sebagai Manager keuangan. Yasmin sudah bekerja 15 tahun di perusahaan itu.dari semenjak Yasmin lulus kuliah. dan Gajih Yasmin cukup besar. Yasmin bisa di bilang wanita sukses.

Tapi di balik kesuksesan Yasmin. masih ada masalah yang selalu membuatnya terbebani. yaitu di usianya yang sudah 38 tahun, Yasmin belum menikah.

Sedangkan dua adik Yasmin sudah menikah. dan Yasmin di langkahi itu pun atas persetujuan Yasmin. padahal Ibu Yasmin tidak ingin Yasmin di langkahi, tapi karena Kedua adik Yasmin sudah ada jodoh Yasmin pun tidak ingin menjadi penghalang.

Yasmin tidak berhenti berdoa agar cepat bertemu dengan jodohnya. karena Yasmin ingin membuat Ibunya bahagia dan tidak sedih. tapi memang sampai sekarang jodoh Yasmin belum juga datang.

Yasmin orangnya sangat pendiam dan tutur katanya pun lembut, membuat laki laki sungkan padanya dan tidak berani mendekatinya.apa lagi Yasmin sudah terbilang sukses, jadi laki laki pun minder untuk mendekatinya.

Yasmin tinggal bersama Ibunya. Sedang kedua adiknya sudah punya rumah sendiri sendiri dan tinggal bersama pasangannya masing masing.

Sebenarnya Yasmin dulu pernah punya pacar. tapi putus karena keluarga laki laki tidak setuju dengan Yasmin karena umur Yasmin yang lebih tua.

Ibu pernah juga menjodohkan Yasmin dengan anak temanya. tapi tidak berjodoh. karena anak teman ibu ternyata hanya memanfaatkan Yasmin saja.

Yasmin sedikit trauma untuk menjalani hubungan lagi. tapi demi membuat Ibu bahagia,Yasmin tidak menutup hatinya untuk laki laki yang mau dekat dengannya. karena sesungguhnya Yasmin juga sudah ingin menikah.

Apa lagi kalau dengar tetangga ada yang bilang pada Ibu, punya anak perawan tua, ibu sangat sedih. makanya sekarang Yasmin melarang Ibu untuk kumpul kumpul dengan tetangga, agar tidak mendengar perkataan itu lagi.

Yasmin sering bilang ke ibu, kalau Tuhan sedang mempersiapkan jodoh yang terbaik untuknya. dan meminta kepada Ibu juga untuk tidak berhenti berdoa agar jodohnya cepat datang.

Pagi ini Yasmin pergi ke kantor sedikit buru buru. karena jam 9 nanti akan ada rapat dengan Direktur utama bersama direksi lainya.

"Ibu, Yasmin berangkat dulu yah."

"Kamu bukanya belum sarapan.?"

"Nanti sarapan di kantor saja. Yasmin jam 9 ada rapat penting."

Yasmin bicara dengan Ibunya sambil memakai sepatu.

Ibu yang melihat Yasmin belum makan apa apa, mengambilkan susu untuk Yasmin minum.

"Ini minum dulu sebelum berangkat."

"Iya Bu, makasih."

Setelah menghabiskan susu, Yasmin langsung berangkat menuju tempat kerjanya. walau sudah berumur 38 tahun, tapi penampilan Yasmin masih terlihat cantik. karena Yasmin pintar merawat tubuh dan wajahnya.

Sampai di kantor, Yasmin langsung menuju ruang kerjanya .

"Pagi Bu."

"Pagi," jawab Yasmin dengan ramah dan senyum. setiap Yasmin lewat ada saja yang menyapanya.

"Va,,masuk ke ruangan saya sekarang," Eva adalah sekertaris Yasmin.

"Baik Bu."

Eva mengikuti Yasmin masuk kedalam ruangan.

"Yang kemarin Saya suruh kamu selesaikan, apa sudah selesai Va.?"

"Sudah Bu."

"Coba mana. Saya mau periksa dulu. Soalnya kita mau bawa ke rapat nanti."

Eva kembali ke mejanya.lalu mengambil berkas yang di minta Yasmin.

"Ini Bu."

"Iya terimakasih. kamu siapkan yang mau di bawa rapat ya Va."

"Baik Bu ."

Yasmin lalu mulai memeriksa berkas yang sudah Eva kerjakan.Yasmin harus teliti karena salah satu angka saja akan jadi masalah.

Jam sudah menunjukan pukul 9 kurang 5 menit. Yasmin langsung keluar dari ruangannya dan mengajak Eva menuju ruang rapat.

Di ruang rapat belum banyak yang datang. baru beberapa orang saja.

Setelah menunggu 10 menitan, orang pun datang satu persatu. dan di susul Pak Direktur utama yang datang.

Rapat pun di mulai. sekitar 30 rapat akhirnya selesai. pak direktur meminta Yasmin untuk tidak pergi dulu karena mau ada yang di bicarakan.

"Ibu Yasmin. saya akan menugaskan anda di anak cabang yang di Bandung. karena di sana laporan keuangan sedang berantakan. apa Ibu Yasmin bersedia.?"

"Kira kira berapa lama Saya di sana ya Pak.?"

"Itu tergantung Ibu. kalau Ibu Yasmin cepat menyelesaikan masalahnya. Ibu bisa langsung pulang ke sini lagi," Yasmin masih diam mendengarkan.

"Saya sangat berharap Ibu Yasmin bersedia. soalnya kalau sampai keuangan di sana tidak bisa di selesaikan, anak cabang akan mengalami kebangkrutan dan karyawan akan kehilangan pekerjaan mereka. kalau ibu Yasmin bersedia untuk pergi, lusa Ibu berangkat ke Bandung.untuk tempat tinggal ada apartemen untuk ibu tinggali."

Yasmin diam sambil berpikir dan Yasmin rupanya memikirkan nasib karyawan yang akan kehilangan pekerjaan mereka.

"Baik Pak, saya mau. Saya akan pergi ke Bandung untuk membantu. tapi kalau sampai saya gagal untuk membantu anak cabang di sana tolong Bapak jangan marah atau kecewa. karena Saya hanya manusia biasa."

"Tenang saja Ibu yasmin. saya sangat percaya dengan kemampuan Ibu Yasmin. pasti Ibu Yasmin bisa menyelesaikan masalah di sana."

"Terimakasih kalau Bapak percaya sama Saya."

Pak Direktur lalu berjabat tangan dengan Yasmin. dan pak Direktur pun pergi.

Pak Direktur lalu pergi dari ruang rapat.dan Pak Direktur rupanya tersenyum tipis saat sudah di luar. karena Pak Direktur rupanya punya rencana di Bandung untuk Yasmin.

Sore hari Yasmin pulang ke rumahnya. Yasmin di mobil sambil berpikir kalau dirinya pergi, Ibunya nanti gimana.

"Ibu Aku antar ke rumah adek aja kali ya. nanti aku bilang ibu dulu aja lah."

Sampai di rumah, Ibu sedang nonton tv di ruang keluarga. Yasmin lalu cium tangan ibu dan ikut duduk.

"Bu. Yasmin ada tugas dari kantor untuk ke Bandung besok lusa."

"Ya sudah pergi aja."

"Tapi Yasmin lama Bu di Bandung nya."

"Lama. mau berapa hari?"

"Bukan berapa hari bu.tapi kemungkinan dua bulanan atau bisa lebih."

"Lama banget."

"Iya. anak cabang kantor tempat Yasmin kerja ada masalah. dan Yasmin di suruh membantu menyelesaikan masalah di sana."

"Oh gitu."

"Iya. Ibu, Yasmin antar ke rumah adek yah."

"Ngga usah, ibu di sini aja. kan ada mba yang menemani."

"Tapi tetap aja Yasmin kuatir kalau Ibu di rumah sendirian."

"Ngga usah kuatir. Ibu akan baik baik aja ."

"Ya sudah, nanti Yasmin bilang adek adek agar mereka sering menengok Ibu. "

"Ya itu lebih baik."

Yasmin lalu pergi ke kamarnya untuk istirahat. dan Yasmin sambil menelfon kedua adiknya untuk memberi tau kalau dirinya akan kerja di Bandung untuk beberapa bulan. Yasmin meminta adik adiknya untuk sering menengok ibu.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

Semoga suka dengan cerita baruku ya kak,, terimakasih...

Sampai Bandung

Yasmin hari ini ke kantor untuk menyerahkan tugas tugasnya ke Eva dulu, selama dirinya di Bandung. Eva sudah jadi sekertaris Yasmin 5 tahun. jadi Eva sudah tau pekerjaan Yasmin.

"Nanti kalau ada yang membuat kamu bingung, telfon Saya saja ya Va."

"Baik Bu. Ibu memangnya mau lama.?"

"Ya ngga tau nanti. Kata Pak Wili, sebelum selesai permasalahan di sana, Saya belum boleh kembali."

"Seperti itu ya Bu."

Lalu ada orang yang datang. orang itu ternyata sekertaris dari pak Wili, direktur utama.

"Bu Yasmin. saya di suruh pak Wili mengantarkan berkas. berkas ini adalah berkas dari anak cabang yang di Bandung. Pak Wili menyuruh Bu Yasmin mempelajarinya."

"Oh iya Pak. Terimakasih."

Setelah itu sekertaris pak Wili pergi. begitu juga dengan Eva.

Yasmin lalu membaca semua berkas, agar besok Yasmin bisa tau masalah yang sedang di alami anak cabang kantor yang di Bandung.

Saat Yasmin baca ternyata seperti ada penggelapan uang. makanya anak cabang sedang goyah.

Sekitar jam 4 sore, Yasmin pulang kerumahnya. dan besok pagi Yasmin akan berangkat ke Bandung.

Sampai rumah, Yasmin istirahat dulu karena merasa lelah. Ibu lalu masuk ke kamar Yasmin.

"Besok jadi ke Bandung nya.?"

"Jadi Bu."

"Kamu mau bawa mobil sendiri .?"

"Iya Bu."

"Kamu harus hati hati. jangan ngebut."

"Iya. Yasmin akan hati hati."

"Kok belum rapikan baju."

"Nanti aja Bu. Yasmin cuman baju sedikit kok."

"Semoga nanti di sana kamu dapat jodoh. Ibu selalu mendoakan agar kamu segera dapat jodoh."

"Amin. terimakasih Bu atas doanya. semoga doa ibu di ijabah Tuhan."

"Kamu sudah mau 40 tahun. Ibu ingin kamu segera menikah. Ibu takut nanti tidak bisa melihat kamu menikah."

"Ibu ... ibu jangan bilang gitu ah. Ibu akan panjang umur. ibu akan melihat Yasmin menikah dan punya anak."

Yasmin memeluk Ibunya dengan sayang. di dalam hati Yasmin mendengar perkataan ibu terasa sedih. Yasmin juga ingin menikah, tapi memang belum bertemu jodoh.

Malam harinya Yasmin sudah merapikan baju bajunya dalam koper. setelah semuanya beres, Yasmin pergi ke kamar ibunya.

"Bu ... Ibu sudah tidur?"

"Belum. ada apa, masuklah."

"Yasmin ingin tidur sama Ibu ."

"Tumben. ada apa memangnya?"

"Kan besok Yasmin mau ke bandung agak lama. jadi Yasmin malam ini ingin tidur sama Ibu."

"Oh gitu. ya sudah kemari lah. kita tidur bareng malam ini."

Keduanya tiduran dan saling mengobrol tentang masa lalu. saat Yasmin dan kedua adiknya masih kecil.

Sampai akhirnya keduanya pun tidur dengan nyenyak. saat pagi datang, Ibu bangun duluan. dan melihat Yasmin yang masih tidur dengan nyenyak.

"Ya Tuhan. anak ku Yasmin sangat baik dan penurut. hamba mohon berikan dia jodoh. Hambamu ini sudah tua, saya ingin melihat Yasmin menikah dan hidup bahagia. kabulkan lah permintaan Hambamu ini ya Tuhan."

Setelah itu Ibu keluar dari kamarnya. Yasmin rupanya dengar perkataan Ibunya tadi. Yasmin mengeluarkan air mata karena merasa sedih.

"Maaf kan Yasmin Bu. Yasmin selalu buat Ibu sedih."

Yasmin melihat jam dan sudah jam 6 pagi. lalu Yasmin keluar dari kamar ibu dan akan ke kamarnya untuk mandi.

Yasmin lalu mandi dan akan bersiap. sekitar jam 7 pagi, Yasmin sudah siap dan membawa kopernya keluar. Ibu sudah duduk di kursi meja makan.

"Sudah siap.?"

"Sudah Bu."

"Ya sudah sarapan dulu."

"Iya Bu ."

Yasmin dan Ibunya makan berdua. selesai makan, Yasmin memanggil mba. Yasmin rupanya menitipkan Ibunya pada mba.

"Saya titip ibu ya Mba. tolong temani dan perhatikan Ibu."

"Iya mba Yasmin. Saya akan jaga ibu seperti ibu sendiri."

"Iya mba. terimakasih."

Yasmin lalu berpamitan pada ibu. Ibu mengantar Yasmin sampai ke mobil. setelah cium tangan dan cipika cipiki pada ibu, Yasmin pun naik mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan rumah.

Di mobil Yasmin sebenarnya sedih meninggalkan ibunya, tapi karena ini tanggung jawabnya. jadi Yasmin harus tetap pergi.

Yasmin membawa mobilnya dengan pelan. dan Yasmin sampai di bandung menempuh perjalanan 2 jam setengah.

Yasmin langsung menuju alamat apartemen yang akan di tempati. setelah mobil terparkir, Yasmin pun keluar dari mobilnya dan mengeluarkan koper.

Yasmin langsung masuk ke apartemen. Yasmin melihat apartemen nya sangat mewah.

"Ini apartemen kayanya apartemen mewah deh. pasti orang orang kaya yang tinggal di sini," kata Yasmin dalam hatinya.

Yasmin lalu menuju resepsionis untuk mengambil kunci apartemen. kantor cabang sudah mengurus semuanya. jadi Yasmin tinggal ambil saja kunci apartemen.

Yasmin masuk ke lif, dan di dalam lif ada dua anak kecil. satu sekitar 12 tahun dan satunya lagi sekitar 6 tahun. keduanya cewek. satu lagi sepertinya pengasuh keduanya.

Yasmin masuk ke dalam. dan berdiri di dekat dua anak itu.

"Kaka ... kenapa sih Papah ngajak kita pindah ke apartemen. Adek penginnya tinggal di rumah aja."

"Kaka juga ngga tau. tanya aja sama Papah."

"Papah kalau di tanya selalu aja marah. Adek jadi malas."

"Ya sudah kalau ngga mau tanya Papah, jangan tanya Kaka. Kaka juga ngga tau."

"Sudah sayang. di apartemen juga enak kok."

Yasmin hanya bisa dengar mereka sambil senyum tipis. ternyata mereka keluar dari lif bersama. dan berjalan menuju pintu apartemen.

Ternyata apartemen Yasmin dengan anak anak itu depan depan nan.

Keduanya masuk ke dalam apartemen masing masing.

Tapi sebelum keduanya menghilang dalam pintu.badik kecil itu tersenyum pada Yasmin. dan Yasmin juga tersenyum ramah.

Yasmin melihat apartemen nya sedikit kaget. karena ternyata sangat besar dan luas. kamar aja ada dua.

Yasmin keliling apartemen nya untuk melihat lihat. setelah itu Yasmin masuk ke kamar untuk merapikan baju bajunya.

Hari ini Yasmin belum pergi ke kantor cabang. besok baru akan masuk kerja.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Hari Pertama Kerja

Malam harinya, Yasmin pergi untuk membeli keperluannya. seperti bahan makanan dan lainya.

Yasmin tadi saat pertama datang, melihat ada supermaket di dekat apartemen. Yasmin berjalan menuju supermaket.

Saat mau masuk Lif, Yasmin berpapasan dengan laki laki yang mau keluar dari dalam Lif. mata keduanya sekilas bertemu. setalah itu pintu Lif pun tertutup.

Yasmin sudah ada di supermarket. Yasmin belanja cukup banyak, dari beras, lauk pauk dan bumbu bumbu. tidak lupa Yasmin beli kebutuhan lainya.

Sebelum pulang Yasmin beli makanan untuk dimakan di apartemen. sampai di apartemen, Yasmin membereskan barang belanjaannya. semua sudah selesai, Yasmin lalu makan.

Karena besok tidak ingin telat datang ke Kantor, Yasmin tidur lebih awal.

Yasmin bangun pagi pagi dan langsung bersiap untuk berangkat ke kantor. Setelah mandi dan berdandan, Yasmin membuat sarapan. Yasmin hanya membuat nasi goreng dan telur dadar. Yasmin sambil sarapan menelfon ibunya. keduanya pun mengobrol sambil vc.

"Bu, Yasmin mau berangkat dulu ya. takut telat. soalnya ini hari pertama Yasmin kerja."

"Iya sana berangkat. hati hati di jalan."

"Iya Bu."

Yasmin keluar dari apartemen nya. saat mau mengunci pintu. pintu depannya terbuka dan dua anak yang kemarin di lihatnya juga keluar. mereka akan pergi ke sekolah. karena terlihat dari baju yang mereka pakai.

Yasmin dan anak kecil itu saling lempar senyum lagi. mereka berjalan beriringan menuju Lif. kedua anak itu juga di antar pengasuhnya.

"Mba ... Papah tadi berangkat kerjanya kok tumben pagi banget. sampai ngga bisa antar kita sekolah,"mereka sudah ada di dalam lif.

"Iya kak. kata Papah ada rapat di kantor. jadi Papah berangkat pagi."

"Trus kita naik apa sekolahnya."

"Naik taksi online."

"Tante ... Tante mau kerja yah?" adek yang kecil bertanya pada Yasmin. dan Yasmin lalu menjawab.

"Iya sayang. Tante mau kerja. adek mau sekolah yah?"

"Iya Tante."

"Adek, jangan bicara sama sembarang orang. kata Papah kita tuh ngga boleh sok akrab sama orang yang belum kita kenal," si Kaka langsung bilang ke adek nya karena menegur Yasmin. Yasmin yang mendengar hanya tersenyum.

"Iya Kak. tapi kan Tante tinggalnya depan apartemen kita. iya kan Tante.?"

"Iya sayang."

"Tetap aja ngga boleh sembarangan."

"Eh sudah sudah. jangan ribut. Maaf ya Bu, anak anak memang suka ribut gini."

"Iya mba, ngga papa."

Pintu lif terbuka. lalu adek si kecil melambaikan tangan ke Yasmin, Yasmin pun membalasnya. saat si Kaka melihatnya, Kaka langsung menarik tangan adek nya.

Yasmin menuju parkiran mobil. sedang mereka menunggu taksi depan lobi.

Yasmin membawa mobilnya meninggalkan parkiran apartemen dan menuju kantor. sekitar 20 menit mobil Yasmin sudah sampai di kantor.

Yasmin lalu masuk ke parkiran. setelah mobil terparkir, Yasmin keluar dari mobilnya.

Yasmin melihat gedung yang cukup besar ada di hadapannya. sebelum masuk, Yasmin berdoa dulu agar semuanya di beri kelancaran.

Yasmin langsung menuju resepsionis. "Permisi Mba. saya mau bertemu Pak Gunawan. ruanganya di mana ya.?"

"Apa ibu sudah ada janji.?"

"Sudah."

"Ibu naik ke lantai 5 ,lalu di sebelah kanan itu ruangan Pak Gunawan."

"Oh iya Mba. terimakasih."

"Sama sama."

Yasmin lalu naik lif dan menuju lantai 5. sampai di lantai 5, Yasmin melihat ke arah kanan. dan tertera di situ tulisan Ruang Manager Pak Gunawan.

Tok ... tok ...

"Masuk ..."

Setelah mendengar kata masuk, Yasmin membuka pintunya.

"Selamat pagi."

"Pagi. silakan masuk," Pak Gunawan menjawab sambil bangun dari duduknya.

Yasmin sambil tersenyum ramah mendekati pak Gunawan.

"Pagi Pak, saya Yasmin dari kantor pusat yang di jakarta."

"Oh iya. Saya Gunawan manager di sini. Silakan duduk Bu."

Keduanya duduk di sofa, lalu membicarakan tentang pekerjaan.

Pak Gunawan orangnya ngga bertele tele dan langsung tegas.

"Kita semua di sini sudah berusaha untuk mencoba mencari solusi untuk permasalahan yang sedang di alami perusahaan, tapi Saya dan yang lain ternyata tidak mampu. dan sampai masalah ini terdengar oleh pusat."

"Semoga ibu Yasmin bisa membantu perusahaan ini agar tidak terjadi kebangkrutan. karena kasihan para karyawan kalau sampai mereka di PHK."

"Saya tidak bisa janji pak, tapi Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu perusahaan ini."

Lalu Pak Gunawan mengantarkan Yasmin menuju ruangannya. dan pak Gunawan juga mengenalkan Yasmin kesemua stafnya.

"Selamat bekerja Bu, semoga ruangan ini nyaman buat Ibu."

"Iya pak terimakasih."

Pak Gunawan kembali ke ruang kerjanya. dan Yasmin lalu membaca dan mempelajari semua dokumen perusahaan.

Siang hari, Yasmin menuju kantin karena sudah waktunya makan siang. Yasmin belum ada teman. dan semua karyawan di situ terlihat sungkan ke Yasmin. mereka hanya tersenyum ramah menyapa Yasmin.

Selesai makan, Yasmin masih membaca dan mengecek dokumen.

Hp Yasmin berbunyi tanda panggilan. ternyata yang menelfon pak Wili. pemilik perusahaan.

"Selamat siang pak."

"Siang Bu Yasmin. gimana menurut Bu Yasmin dengan permasalahan yang sedang di hadapi anak cabang perusahaan?"

"Saya belum bisa menyimpulkan pak. karena saya masih memahami semua berkas perusahaan. mungkin besok saya baru akan tau."

"Oh seperti itu. baiklah, saya percayakan semua kepada Ibu Yasmin. semoga ibu Yasmin bisa menyelesaikan dengan baik dan cepat."

"Iya Pak. terimakasih atas kepercayaan bapak pada Saya."

Lalu telfon pun mati. dan Yasmin mulai memeriksa berkas.

Jam menunjukan pukul 4 sore. Yasmin bersiap untuk pulang.Yasmin membawa dua map karena mau di pelajari di apartemen.

Sampai apartemen, Yasmin melihat si adek yang tinggal di depan apartemen nya sedang menangis. adek itu bersama pengasuh dan juga seorang wanita yang seumuran dengan ibunya.

Yasmin tadinya mau terus jalan. tapi saat di dekat adek itu, Yasmin menengok. dan Yasmin melihat wajah anak itu sangat sedih.

"Adek kenapa? kok nangis,"Yasmin mendekati si adek .

"Huhuuu ... Dede pengin ikut nenek pulang. Dede ngga betah di sini. di sini ngga ada teman."

Yasmin yang ngga tau apa persoalan yang sedang terjadi jadi bingung harus gimana.

"Kenapa ngga betah sayang. kan Dede ada Kaka, ada Mba. Tante juga ada. kalau Dede mau main Tante mau kok temani. tapi kalau Tante lagi ada di apartemen."

Yasmin sambil mengusap air mata Dede dengan lembut. wanita paruh baya itu terus melihat ke arah Yasmin dan Dede.

"Sudah yah jangan nangis. nanti cantiknya ilang loh."

"Dede ayo Mba gendong."

"Ngga mau. Dede mau gendong Tante aja."

"Eh ngga boleh. tante baru pulang kerja pasti capek," kata Mba.

"Ngga mau. huhuuuuu .... "

Yasmin yang ngga tega lalu menggendong Dede.

"Maaf ya Bu,saya lancang gendong Dede," Yasmin merasa sungkan pada ibu paruh baya itu.

"Ngga papa. Dede nya yang mau. maaf yah jadi merepotkan. Dede ingin ikut sama saya. tapi papahnya melarang ikut karena ada masalah keluarga."

"Oh, iya Bu."

"Ya sudah mba, ajak Dede naik ke atas. saya mau pulang dulu."

"Baik Nyah."

Ibu paruh baya itu keluar, dan mba membawakan tas kantor Yasmin karena Yasmin mengendong di Dede.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!