NovelToon NovelToon

Ku Balas Kesakitanku

Malam kelam

Hari pernikahan yang di mimpikan Anandi pun telah tiba, betapa bahagianya ia hingga lupa pada segala hal.

Anandi Soraya, gadis berusia 26 tahun yang seorang yatim piatu. Namun ia mampu menjalankan perusahaan orang tuanya hingga saat ini. Dan berkat usahanya itu perusahaan Anandi pun menjadi perusahaan terbesar ke dua setelah Blassky Gruop.

Acara pernikahan Anandi di saksikan banyak rekan bisnis nya. Tamu yang hadir pun terdiri dari orang orang sukses lainnya, banyak yang ikut mendoakan pernikahan Anandi. Hingga suasana pun kian hangat...

Kini, Anandi jadi wanita terbahagia satu satunya di dunia. Karna ia berhasil menikahi Rega Silegar tohir, pria tampan yang telah menjadi kekasihnya selama 5 tahun terakhir.

Tamu yang berdatangan masih sangat banyak, dan hari makin gelap. Ny Mae yang adalah ibu mertua Anandi mulai hari ini pun menyarankan Rega sang anak untuk membawa Anandi pergi dari altar pernikahan tersebut.

"Rega anakku. Kasihan istrimu... Dia kelelahan, sebaiknya. Bawa dia ke kamar..." Pinta Ny. Mae.

"Tapi... Bagai mana dengan pestanya? Apakah ini tidak memalukan?" Anandi sungkan.

Ny Mae menghampiri Anandi 'Tenanglah sayang. Biar ibu yang atur" Balas Ny Mae.

"Baiklah... Aku akan membawa istriku pergi" Ucap Rega mulai berdiri lalu menggendong Anandi ke pelukannya.

"Aah" Pekik Anandi terkejut.

"Nah. Rega Anakku, jangan lupa... Saran ibu mu ini. Sebelum tidur, minumlah jus buatan ibu. Setelah kamu meminumnya, ibu pastikan... Kamu akan kuat semalaman!" Tegas sang ibu seraya menggumam.

Wajah Anandi sungguh memerah karna malu "Nah sayang. Dengarkan kata ibu mertuamu itu. Kita akan bertanding malam ini. Jadi kamu jangan tidur dulu ya" Goda Rega.

"Sayang. Kamu bisa saja sih mas" Umpat Anandi malu malu.

'Sudah sudah. Jangan banyak bergurau... Lekaslah bawa menantu ku ke kamar, karna aku sudah tak sabar ingin segera menimang cucu" Tegas ny Mae.

"Baiklah ibu..."

"Mas... Aku malu" Bisik Anandi menutup wajahnya oleh ke sepuluh jemarinya.

Para tamu undangan menatap kegirangan, mereka malu dan sedikit tersipu tak banyak dari mereka yang membisik "Itu seperti kita saat usai pernikahan ya sayang" Gumam para tamu.

"Itu karna aku sudah tak sabaran" Balas suami sang tamu itu.

Rega pun meninggalkan pelaminan, dan kini ia mulai menghampiri kamar hotel pengantin yang telah ia pesan dan di dekor seindah mungkin.

"Mas. Izinkan aku turun" Pinta Anandi malu malu.

"Tidak sayang. Sekarang kau adalah milikku dan aku tak akan pernah melepaskanmu" Tegas Rega.

Mendengarkan kalimat Rega yang begitu menggoda Anandi, membuat Anandi sungguh malu dan tersipu. Rega pun mulai sampai di kamar hotel KLEK! Ia membukanya dan mulai masuk...

"Mas... Biarkan aku turun" Pinta Anandi.

"Tidak... Aku akan merebahkan mu di matras itu. Karna aku tahu kamu sungguh lelah" jawab Rega dengan begitu lemah lembut.

"Kau memang suami siaga mas. Aku sungguh beruntung mendapatkan suami seperti mu" Ucap Anandi.

Srukkk! Rega pun menurunkan Anandi di matras empuk itu. Ia merebahkan tubuh Anandi dan mulai duduk di sisi ranjang "Kamu gugup?" Tanya Rega menatap nanar Anandi dengan wajah merona merah.

"I-ia... Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku sekamar dengan seorang pria jadi wajar jika aku gugup" Balas Anandi kaku.

"Kamu pasti lelah. Aku akan ambilkan jus jeruk buatan ibuku" Ucap Rega.

"Terima kasih" Balas Anandi, Netra Anandi tak lepas dari sosok Rega si pria yang paling ia cintai itu.

Akhirnya Rega kembali setelah menjauh beberapa langkah dari matrasnya "Ini. Minumlah jus ini, jus ini pasti akan menyejukan hatimu... Agar kamu tidak gugup lagi" Ujar Rega.

Anandi sungguh senang "Terimakasih..." Tanpa menaruh rasa curiga. Anandi pun meneguk segelas jus jeruk itu jingga habis tak bersisa.

"Kamu haus ya... Sampai habis dalam satu tegukan saja" Gumam Rega mulai membelai rambut istrinya.

"Ia... Aku sangat suka jus itu... Dan, rasanya... Sangat... Mengantuk" Bisik Anandi mulai memegang kepalanya dan terkulai lemas di pelukan Rega sang suami.

"Maafkan aku Anandi, ini ku lakukan karna dendam di masa laluku... Meski orang tuamu telah tewas, tapi aku belum puas. Ingatan itu tak akan pernah melupakan hal apa yang telah ayahmu lakukan pada Ayahku. Dan itu membuat Ayahku stress lalu bunuh diri dan meninggalkan ku... Perasaan kehilangan itu, masih utuh di ingatanku. Maka... Aku akan mengambil segalanya dari mu. Mulai saat ini" Tegas Rega mulai merobek robek pakaian pernikahan Anandi.

CTIK! Rega menjentikan jemarinya...

Lalu tak berselang lama, Seseorang pun keluar dari balik tirai "Apakah kau sungguh sungguh Rega?" Tanya pria mistrius berrambut pirang. Postur tubuh pria itu sungguh tegap dan kekar, kulit putih pucat dan tinggi ramping pria yang sangat tampan.

"Ya. Lakukanlah... Bukankah ini kesepakatan yang bagus. Aku memberikan mu barang bagus, dia adalah perawan tulen" Tegas Rega.

"Kau memang gila. Tapi aku tidak bisa menodai wanita yang tak bersalah"

"Tak usah merasa bersalah, nantinya... Aku akan membuat gosif jika istriku masuk ke kamar mu dan mencumbumu. Dan itu sudah cukup... Jika kau tak mau. Tak usah melakukan hal yang lebih, cukup menciumnya saja... seterusnya, biarkan publik yang menilai" Ujar Rega panjang lebar.

Dan akhirnya, pria itu pun mendekati Anandi, Rega menjauh dan bersiap dengan ponselnya di tangannya. Pria itu melakukan hal yang di anjurkan Rega, ia hanya perlu meciumnya saja.

Dan beberapa potretan pun di ambil "Kerja bagus... Aku akan segara mengaploadnya. Susah ya... Aku tak akan menganggumu lagi" Rega lekas keluar dari kamar itu.

BLAM!

Suara pintu terdengar begitu jelas hingga membuat Anandi membuka matanya...

"Enggh" Dengan susah payah, Anandi membuka kelopak matanya dan di lihatnya wajah asing meski samar tapi ia bisa membadakan antara Rega dan orang lain.

"Siapa kau!" Tanya Anandi mendorong pria yang telah mencumbunya itu.

"Ah" Pria itu hanya bisa kaget dan tak bisa melakukan apapun.

"Brengsek! Di mana mas Rega" Meski ia sangat pusing tapi ia berhasil keluar dari ranjang itu.

"Tunggu! Kamu mau ke mana?" Tanya Pria misterius itu seraya mencengkram pergelangan tangan Anandi.

"Lepaskan aku! Ini bukan urusanmu!" bentak Anandi seraya menghempas tangan pria itu.

Dengan susah payah, Anandi pun keluar dari cengkraman pria misterius itu...

Anandi keluar dari kamar tersebut dengan langkah sempoyongan bukan kepalang. Apa lagi pakaian pengantin yang ia kenakan sudah sobek di beberapa bagian.

Setelah lelah dan lemas, ia pun tak sadar telah menyender di sebuah daun pintu. Dan memegang heandle lalu pintu pun terbuka. Anandi jatuh di dalam sebuah kamar yang terbuka tanpa kunci, ia pun tergeletak di sana...

Dan di saat yang bersamaan, seorang pria yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya pun keluar dari bathroom. Dengan handuk di lilitkan di pinganggnya, tubuh kekar pria asing pun basah kuyup terguyur air hangat di sower bathroom hotel itu.

"Hei Siapa di sana!" Pekik pria bertentramental tinggi itu.

"Zon sialan! Sudah ku bilang, jangan bawa wanita ke kamar ku! Tapi dia tetap saja melakukannya. Akan ku pecat dia!! Zon... Keluarkan wanita ini dari kamar ku!" Amuk pria mistrius di kamar 2020 itu

Malam pertama ku

Pria misterius itu menghampiri Anandi yang kala itu sudah tak berdaya dan mencoleknya dengan sebuah gagang sapu "Hei nona, aku tak tahu kau datang dari mana. Tapi ku mohon pergilah. Jika tidak maka aku akan memukulmu" Ucap pria itu begitu dingin.

Anandi yang kala itu memejamkan matanya pun mulai membuka kelopak matanya pelan ke arah pria itu. Dengan pandangan buramnya ia pun menatap ke arah pria itu, Anandi pun berdiri dari duduknya "Baguslah jika kau paham... Keluar dari kamarku sekarang" Tegas pria itu, pria itu pun membuang gagang sapu tersebut dan mulai mundur dari hadapan Anandi.

Namun pria itu tak pernah menyangka jika Anandi akan menyergapnya dari belakang GRAAAP!! Anandi memeluk punggung telanjang pria itu tanpa pria itu sadari "Apa!!" Pekik pria itu membelalakan matanya.

Pria itu sungguh marah dan mencengkram tangan Anandi dan menariknya kasar "Beraninya kau menyentuhku!!!" Amuk pria itu, pria itu menatap Anandi kasar dengan amarah yang meluap luap.

Tapi, respon Anandi malah berbeda, Anandi sungguh bergerak di luar kehendaknya "Tuan... Aku mohon... Tolong aku, ini sungguh menyiksaku" Lenguh Anandi begitu menggoda. Tapi sayang, pria di depannya adalah seorang pria dingin dan fobia wanita. Bahkan ia tak bisa menyentuh satu wanita pun di dunia ini...

"Aku mohon" Ulang Anandi mulai mengarahkan tangannya di dada kekar pria itu.

DEG! Sesaat pria itu sadar, jika Anandi tak berpengaruh buruk pada psikologisnya. Ia tak mengeluarkan teriakan atau pun reaksi berlebihan "Tuan... Tolong aku"

GLUK!

Pria itu pun lekas mendorong Anandi kasar di matrasnya yang megah. BRUK! Anandi pun terjatuh di ranjang, di ikuti langkah lebar pria itu.

"Tolong aku... ku mohon" Ulang Anandi lagi dan lagi.

"Heh. Aku tak tahu siapa kau sebenarnya, tapi aku akan menolongmu... Lagi pula. Fobia ku tak berlaku untukmu" Ucapnya.

Ia pun segera menguji coba tubuhnya yang selalu melakukan penolakan pada lawan jenisnya. Karna begitu takutnya pria itu pada wanita, pria itu pun mempekerjakan laki laki di perusahaannya. Hampir 70 persen karyawan di perusahaannya di dominasi oleh laki laki. Dan 20 persen di antaranya adalah waria...

Sisanya adalah wanita tulen, ia tak mau bertemu dengan wanita atau kontak fisik dengan mereka, hingga ia mempekerjakan para wanita di sebuah kantin area dapur kotor...

"Kau berbeda" Bisik pria itu seraya membelai rambut Anandi.

"Aku... Sungguh bisa menyentuhmu... Kau kah, wanita yang di takdirkan untukku" Bisik pria itu, ia mulai melepas handuk yang melilit pinggangnya itu, kemudian melakukan tugasnya...

"Aku sungguh bisa melakukannya..." Ulangnya.

Anandi seakan ada di tangan yang tepat, ia begitu luluh dan penurut, hingga pria itu memperlakukan tubuh Anandi semaunya...

"Aku akan memperlakukanmu dengan lembut" Bisiknya...

Pria itu mulai mencium kening Anandi, turun ke pipi kanan dan kiri, ia pun kini tengah melu*at habis bibir merah Anandi. Seraya menarik tangan Anandi ke arah batang lehernya lalu mengalungkannya...

Sudah terlalu lama sekali tak bisa melakukan gerakan normal ini. Dan rasanya sungguh nikmat sekali bathin pria itu.

Tangan nakal pria itu kini telah sampai di dua gundukan kembar yang sintal padat berisi itu "Ini... Ini kah yang di namakan buah surga. Rasanya aku tak percaya jika aku telah merasakannya sendiri" Bathin pria itu.

Jantungnya kian terpacu setalah menyentuh gundukan emoy itu. Netra pria itu membelalak setalah merasakan tubuh hangat dan indah milik Anandi. Rega sungguh kejam, ia menyabotase pernikahannya dan membuat Anandi kesulitan. Hingga ia harus bermalam dengan pria yang bukan muhrimnya.

Pria itu mulai meraskan sensasi aneh\, tubuhnya sungguh lihai meski ia bukanlah seorang playboy. Ia melumat habis seluruh tubuh Anandi malam itu\, bahkan ia memainkan dua pu*ing kembar Anandi secara bergantian. Hingga Anandi bergelinjat bukan kepalang\, beberapa kali terdengar lenguhan dan ia de*ahan manja.

"Ngggh... Aaaahhhhhh... Maassss" Lenguhan itu semakin membuat pria itu bersemangat.

Hingga ia pun lekas memulai setelah pemanasan yang cukup lama, Pria itu sudah tak tahan ketika mendapati tekanan di area kejantanannya. Adik kecilnya sudah meronta ingin segera masuk ke dalam sebuah gua sempit itu.

"Maafkan aku... Ini adalah pertama kalinya bagiku. Jadi, jangan salahkan aku..." Bisik pria itu, namun sebelum adik kecilnya masuk. Pertama tama ia pastikan sesuatu dengan jemari tengahnya.

Jemari itu mulai menyentuh area sensitif Anandi hingga membuat Anandi menjerit "Aaahh... Sa-sakit" Lenguhnya.

Pria itu pun terbelalak bukan kepalang "Ahk! Kau... Apakah kau masih perawan?" Bisik pria itu kaget.

Ia sungguh merasa beruntung, nampaknya... Wanita itu memang wanita yang telah tuhan takdirkan untuknya "Aku sungguh beruntung"

Hingga, setelah memastikannya sendiri, pria itu pun lekas memulai. Ia memasukan sang adik kecil itu pelan ke dalam liang sempit itu "Aaaahhh... Sakit masss" pekik Anandi.

"Bertahanlah, aku akan sangat lembut" Usai berbisik demikian, ia sungguh tak bisa menguasai tubuhnya. Ia sungguh terbawa suasana, hingga ritme hujaman kejantanannya menjadi sangat cepat dan dalam. Anandi menjerit jerit semalaman, Anandi sungguh tak sadar jika ia menghabiskan malam pertamanya dengan pria asing. Bahkan pria itu bukanlah imamnya...

"Aahhh... Unggg!!"

Lenguhan Anandi terdengar berulang ulang, pria itu membolak balikan tubuh Anandi bah ikan bakar, dan nampaknya pria itu bisa membuat Anandi bergadang semalaman.

Tarikan dan hantaman adik kecilnya sungguh lihai dan kencang. Bahkan matras itu di buat basah kuyup oleh cairan surga milik Anandi.

"Mas... Ungghhhh!!"

"Aaahhh... Ungghhhhh Sssssshhh..." Sepanjang malam, hanya suara itu yang Pria misterius itu dengar.

"Mulai hari ini, kau adalah milikku... Aku tak akan pernah membiarkanmu pergi. Kau adalah milikku... Milikku yang berharga" Tegas pria itu seraya melakukan hujaman terakhirnya sebelum ia tumbang setelah melakukan pelepasan.

"Aahhh..." Anandi pun terkulai lemas di hadapan pria itu.

Anandi pasti akan mengamuk jika sampai ia sadar bahwa kini di sekujur tubuhnya telah di penuhi tanda merah kepemilikan.

Entah akan semalu apa ia, ketika melihat ekspresi mertua dan suaminya setelah ia keluar dari kamar itu. Anandi kehilangan mahkota nya yang paling berharga itu atas kesalahan Rega. Mungkin saja, Anandi tak sadar jika Rega lah yang patut di salahkan.

Akankah pernikahan Anandi terselamatkan. Ataukah Rega yang akan menang? Sebab, inilah yang paling di inginkan oleh Rega... Rega ingin membuang Anandi. Lalu menguasai aset miliknya, ia ingin dunia tahu... Jika seorang Ceo dari perusahaan ternama itu, berani berselingkuh di malam pertama mereka. Akankah Anandi melewati ujian pertama di pernikahan awal mereka.

Yuk simak... Jngan lupa kasih masukan dan suport Autor, karna berkarya itu tidak mudah lho... Inspirasi bisa muncul di mana saja, semangat... Makasih para readers budiman...

"

Pria misterius

Malam panjang yang sangat panas dan melelahkan pun berlalu... Kini Anandi mulai membuka kelopak matanya yang telah lama terpejam itu. Ia mulai menatap langit langit kamar hotel itu, kemudian ia pun menoleh kanan dan kirinya "Mas..." Bisiknya di iringi senyuman ringan kala menatap penampakan seorang pria terlelap dengan membelakangi wajah Anandi.

"Semalam apa yang terjadi, Mas Rega membuatku kelelahan hingga lemas..." Gumam Anandi seraya menyingkap selimut putih kamar tersebut. Dan benar saja, tubuh Anandi sungguh polos tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhnya.

Ia sungguh senang, ketika melihat banyak sekali tanda merah di tubuhnya "Mas Rega memang hebat... Dia sungguh membuatku lelah semalaman, tapi apakah aku mabuk atau terlalu lelah? Kenapa aku tak bisa mengingatnya dengan baik" Bisik Anandi.

Ia pun kembali memejamkan matanya, lalu membalikan tubuhnya ke samping kiri di mana pria itu membelakanginya. Anandi pun menggoda pria yng ia kira Rega itu, Anandi mendekapnya dari belakang "Mas Rega... Semalam, apa yang terjadi, bisakah kita memulainya lagi... Karna aku sungguh lupa bagai mana rasanya" Goda Anandi seraya mengusap usap dada kekar pria itu.

Pria itu pun mulai merasakan sentuhan hangat Anandi, hingga ia pun bangun lalu menarik tangan Anandi dan membalikkan tubuhnya ke arah Anandi "Rega? Siapa itu? Apakah dia adalah pelangganmu yang lain?" Tanya pria itu.

DEG!!

Seketika, Anandi membelalak "Kau! Kau siapa kau!" Pekiknya lekas bangun dan menarik tangannya dari genggaman pria itu.

"Siapa aku? Kenapa kau baru bertanya setelah semalaman penuh bercinta dengan ku" Balas pria itu ikut bangun dan duduk di hadapan Anandi.

"Kurang Ajar!!" Anandi menarik selimut lalu menutup tubuhnya dengan selimut itu.

"Jangan kasar kasar padaku. Kau lupa ya, aku telah berjasa karna menolongmu... Bukannya kau sendiri yang memohon padaku. Jadi mulai sekarang, kau adalah milikku" Tegas pria itu seraya mengecup punggung tangan Anandi.

"Brengsek! Mana suamiku! Mas Rega, di mana dia..." Teriak Anandi meronta.

"Siapa yang kau maksud" Pria itu santai saja menjawab keluhan Anandi.

"Kurang ajar, keluar dari kamar ku!!" Amuk Anandi kelimpungan. Pria itu sudah kesal pada Anandi dan ia pun menarik tubuh Anandi kemudian menjatuhkannya di ranjang.

"Aaahh! Kau, dasar kurang ajar!! Lepaskan aku... Mas Rega!! Di mana kau... Tolong aku! Brengsek..." Anandi semakin kacau setelah pria itu menjatuhkannya di ranjang dan mencengkram ke dua tangannya, lalu menghimpit tubuhnya dengan perawakannya kekar dan perfect.

"Kau bilang kamarmu? Lihatlah sekelilingmu... Ini adalah kamarku. Kau datang ke kamarku lalu memelas sentuhan dariku. Kini, siapa yang patut di salahkan... Aku tak akan melepaskanmu. Karna kini kau adalah milikku" Tegas pria itu.

"Apa?" pekik Anandi dengan netra yang berkaca kaca.

"Aku akan membuat mu ingat dengan apa yang telah kita lakukan semalaman" Jelas Pria itu.

Pria itu mulai kembali melakukan apa yang ia lakukan tadi malam. Mulai dari melumat bibir Anandi dan melumat ke dua pu*ing kembar Anandi secara bergantian.

"Aaahhh... Lepaskan aku brengsek...'

"Diamlah... Nanti juga kau akan tahu... Karna aku yang akan membuatmu ingat tentang kenangan hari ini. Selamanya..." Tegas pria itu, ia kembali menggerayangi tubuh Anandi. Anandi tak bisa menahan lagi, ia berontak pun tak berpengaruh, tubuhnya telah habis di koyak oleh naf*u seorang pria yang tak ia kenali itu.

"Hentikan. Hentikan ku mohon" Tangis Anandi mengiringi permainan gila di ranjang hotel bersama pria yang tak ia kenali itu.

"Semalam kau yang memohon aku memuaskan mu. Sekarang malah kau memohon lagi untuk ku lepaskan, aku tak akn menuruti ke inginan mu untuk ke dua kalinya. Biarkan aku melakukan ke inginan ku..." Tegasnya.

Benar saja, pria itu sungguh melakukan hal yang ia ucapkan. Sekian lama pria itu tak bisa menyentuh wanita, namun hanya tubuh Anandi yang bisa menangkal fobia pria tersebut.

Saat adik kecilnya masuk ke area sensitif Anandi. Betapa terhina nya Anandi hingga ia histeris "Tidak!! Jangan... Jangan lakukan, ku mohon lepaskan aku" Tangis Anandi memelas, namun apa boleh buat. Pria itu sudah terbawa suasana... Dan Anandi hanya bisa menerimanya dengan ke piluan yang mendalam.

Pria itu menghujam berkali kali, Anandi di buat lemas, Anandi tak bisa meloloskan diri dari pria yang telah mempermalukannya. Meski saat ini Anandi dalam posisi menungging, tapi ia tetap tak bisa kabur, seban kedua tangannya di tahan di punggungnya. Sementara pria itu sibuk dengan Ritme yang kencang dan dalam.

"Aaahhh... Sssshhh, hentikan" Teriak Anandi seraya menangisi nasibnya.

"Aahhh... Sakit, tolong hentikan tuan..." Anandi mengulang permintaan yang sama.

Pria itu pun mencondongkan tubuhnya dan menarik lembut leher Anandi "Apa kau bilang, coba ulangi, siapa tahu aku akan mengabulkannya" Pinta pria itu.

"Tolong hentikan... Tolong lepaskan aku... Sssshhh..." Lenguh Anandi. Pria itu malah menikmati lenguhan itu, dan kian meraksak lebih dalam lagi.

"Uuuhhhhhh... Hentikan..." Pinta Anandi.

"Lagi... Yang keras, katakan lagi..."Pinta pria itu.

"Ssshhh..." Anandi kalah telak, kekuatan pria itu sungguh kuat, hingga ia tak bisa berbuat banyak, tubuhnya di buat lemas oleh hujaman ganas nya. Dan ia malah terkulai lemas...

Anandi di perlakukan bah pelacur, pria itu sungguh kuat, bahkan ia bisa melakukannya berjam jam dan berulang ulang. Anandi sampai pingsan karna lemas.

Dan pria itu terus melakukan pelepasan meski berjeda beberapa saat setelah pelepasan. Bahkan sejak pagi, pria itu sudah tiga kali melakukan pelepasan di gua sempit itu. Hingga membuat Anandi kewalahan.

Meski pingsan pun, Anandi tetap jadi santapan empuk pria dengan hormon berlebihan itu. Hingga ia sungguh hiper dengan tubuh Anandi, dan ia melakukannya semaunya hingga sepuasanya. Meski Anandi terus memohon, apa boleh buat... Anandi masuk ke dalam kamar yang salah dan jadi santapan empuk pria misterius itu.

"Ayo lagi. Aku ingin memakan mu lagi..." ucap pria itu. Padahal baru jeda lima menit pria itu melahap habis Anandi.

"Hentikan tuan, aku sungguh tak tahan, kau sungguh gila..." Teriak Anandi.

Dan pria itu tak mau sebuah penolakan "Aku tak perduli dengan komentar mu. Aku hanya ingin memakan mu saat ini juga" Tegasnya.

Akhirnya, pria itu melakukannya lagi untuk yang ke lima kalinya, Anandi menangis histeris dengan sedikit tenaga sisanya... Ia tak pernah menyangka jika tragedi nahas ini akan menimpa nya di hari pertama setelah pernikahannya bersama Rega di gelar. Ia seakan mencoreng wajahnya sendiri, bahkan ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri kala itu.

"Apa yang harus aku katakan ada suamiku... Bahwa kesucianku telah raip oleh pria brengsek ini..." tangis Anandi.

"Ceraikan saja dia... Dan menikah denganku..." Balas pria itu seraya terkekeh...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!