NovelToon NovelToon

Titik Terendah

Pemecatan

Sebuah motor matic membelah jalan beriringan dengan kendaraan lain, tak jarang kendaraan besar melaluinya lebih dulu.

Sepanjang jalan menuju kepulangan pandangan Dirga tak fokus, fikirannya entah kemana hingga suara klakson kendaraan bermotor lain menyadarkannya

"Astagfirullah, untung jalannya pelan dipinggir"

Dirga melihat pengendara motor yang membunyikan klakson hanya geleng-geleng kepala dari kejauhan hingga tak terlihat.

Hingga akhirnya hatinya mulai tenang dia melanjutkan perjalannya kembali.

...****************...

"Mas kamu sudah pulang?" Tanya Istriku saat aku baru saja sampai dirumah.

Aku hanya bisa tersenyum saja, aku tidak tau harus bilang apa kepada Istriku, aku takut dia marah dan kecewa kalau tau kejadian yang aku alami hari ini dikantor.

"Mas ayo masuk, nanti aku siapin makanannya, kamu mandi gih sana biar lebih seger" Ucapnya dengan wajah berseri-seri.

Aku masuk kedalam dan langsung mengambil handukku, didalam kamar mandi, kepalaku benar benar pusing memikirkan kondisi sekarang ini.

Setelah selesai mandi aku langsung duduk di meja makan, Istriku sudah menyiapkan makanan untukku, seperti biasa dia selalu melayaniku dengan sepenuh hati.

Namaku, Dirga usia 28 tahun, sedangkan Istriku bernama Rihana terpaut 3 tahun yang usia nya masih 25 tahun, pernikahan kami sudah berjalan 3 tahun tapi kami belum juga di karuniai seorang anak.

"Mas kok tumben kamu melamun sih? Apa Makanan ku engga enak?" Tanya Rihana saat melihat Dirga yang hanya diam saja dari tadi.

"Makanan kamu enak kok sayang" Jawab Dirga, Dirga langsung menyendok makanan nya dan menyuap nasi kedalam mulutnya.

"kamu harus Makan yang kenyang Dirga" Ucap Ibu mertua nya Dirga, Dirga tinggal bersama dengan orang tuanya Rihana, tidak hanya dengan Ibu nya Rihana tapi dengan kakak nya Rihana yang sudah mempunyai Suami juga.

"Iya Bu." Jawab Dirga.

Bu Yanah, Ibunya Rihana yaitu mertuanya Dirga, Bu Yanah sangat baik dan sering memuji Dirga, awal nikah dengan Rihana Dirga mengajak Rihana untuk mengontrak atau mencari rumah baru, tapi Bu Yanah tidak memperbolehkan nya, Bu Yanah malah menyuruh Dirga untuk tinggal seatap dirumahnya.

Karna kemauan Bu Yanah yang kekeuh Akhirnya Dirga mau tak mau menuruti kemauan mertuanya, dan kini akhirnya Dirga tinggal bersama Rihana beserta iparnya dirumah Mertua.

...****************...

saat malam Rihana dan Dirga hanya berada di dalam kamarnya, Dirga hanya diam saja dan belum menceritakan kepada Rihana tentang dirinya yang sudah di terkena PHK dari kantor.

"Mas kamu kenapa sih diam saja dari tadi? Ada masalah di kantor?" Tanya Rihana menatap suami nya.

Dirga kemudian mengangguk lemah.

"kamu ada Masalah apasih Mas cerita dong sama aku, biar aku tau? Dari tadi kamu cuman diam aja bikin aku penasaran tau" kata Rihana manautkan alisnya.

"harus mulai dari mana ngomongnya, Mas bingung mau ngejelasinnya ke kamu" Ucap Dirga.

"Tinggal jelasin aja kok pake bingung segala sih Mas, udah ngomong aja, Mas itu lagi ada masalah apa?" Tanya Rihana.

"Jadi gini sayang" Dirga menahan bicaranya karna ragu "Mas sudah tidak bekerja lagi" Ucap Dirga membuat Rihana syok.

"Apa Mas, kamu becanda ya Mas? Atau aku salah dengar?

"Mas engga bercanda, Mas beneran di berhentikan dari kantor" Ucap Dirga lagi.

"Kok bisa sih Mas? Memang nya kamu bikin masalah apa di kantor sampai harus di pecat?!

"Tidak hanya Mas yang di keluarkan tapi karyawan lain juga, karna kantor Mas mengalami kebangkrutan sayang, jadi semua karyawan di berhentikan oleh pihak kantor, dan ini uang gaji Mas untuk yang terakhir kalinya" Dirga memberikan amplop coklat persegi kepada Istrinya, tapi saat dijalan Dirga sudah mengambil uangnya sedikit dari amplop itu untuk modal nya nanti mencari pekerjaan lain.

"Apa kamu bilang? Ini gaji yang terakhir kalinya! Terus kamu mau ngapain? Mau nyantai nyantai aja gitu dirumah! Kamu ngerasa udah engga perlu nafkahin aku lagi, Mikir dong Mas, aku ini butuh makan, belum lagi beli skincare, kalau kamu engga kerja gimana coba!" Suara Rihana yang mulai meninggi

"Tolong sabar dulu dong sayang, Mas juga akan cari kerjaan lagi kok habis ini, kamu jangan marah marah dulu, Mas engga akan diam aja kok dirumah" jawab Dirga.

"Yasudah tapi awas saja kalau kamu sampe gak kerja Mas, mau ditaro dimana muka aku, masa punya suami pengangguran" Ucap Rihana, Rihana menyimpan uang yang diberikan oleh Dirga, setelah itu Rihana keluar dari kamarnya karna malas meladeni suami nya.

...****************...

"Kenapa kamu Ra?" Tanya Bu Yanah saat Rihana keluar dari kamar nya.

Sebelumnya Bu Yanah sedikit mendengar suara Rihana dari dalam karna suara Rihana yang lantang Tapi samar karna kamar tertutup

"Kesel aku sama Mas Dirga Bu, masa dia dipecat dari kantor nya" Ucap Rihana.

"Apa di pecat?" Tanya Bu Yanah ikut kaget.

"Iya Bu, katanya di kantornya bangkrut jadi semua karyawan di berhentikan untuk sementara.

"Terus bagaiman?

"Ya terus sekarang Mas Dirga gak kerja lah Bu, udah nganggur!"

"Suruh cepat-cepat cari kerjaan lain dong, masa kamu biarin suami kamu nganggur, nanti kalau Dirga nganggur kita gak bisa shopping lagi, gak bisa makan yang enak enak lagi, kan biasanya Ibu selalu dapat uang cuma dari Dirga" Ucap Bu Yanah.

"Mulai sekarang Ibu minta uang aja ke suaminya Mba Diana, kan selama ini dia tidak pernah memberikan Ibu uang, masa Ibu ngandelin Mas Dirga terus sih."

"Ihh kaya kamu tidak tau Mba mu aja, Mba kamu kan pelit ke Ibu, gimana mau minta ke suaminya kalau Mbamu saja pelit begitu."

"Ahh Ibu Giliran sama aku dan Mas Dirga saja Ibu berani minta, giliran sama Mba Diana Ibu gak berani, yasudah jadi intinya mulai sekarang Ibu jangan minta uang ke aku lagi, karna sekarang Mas Dirga udah gak kerja, paling aku bantu hanya untuk dapur aja, itupun aku yang membeli nya kewarung, dan Ibu ingetin kepada Mba Diana dia juga harus Ibu mintain uang, jangan bisanya cuma numpang makan aja sama suami nya itu" jawab Rihana ketus

"Kamu tidak boleh bicara gitu dong Han, nanti kalau Mba mu dengar terus marah karna gak terima gimana? Kalau sesama sodara gak boleh gitu, sekarang mending kamu pikirin biar suamimu kasih uang lagi untuk kamu dan Ibu."

"Ibu ini jangan pilih kasih begitu lah, giliran sama Mba Diana aja sayang banget giliran denganku saja maksa Mas Dirga bekerja terus."

Selama ini Rihana memang meresa tak terima karna sang Ibu lebih mengandalkan suaminya dibanding kakak dan kakak iparnya.

Melamar

"Mba mu juga ngasih Ibu uang kok tapi sudah Ibu pakai untuk arisan Ibu, Mbamu juga kerja, lah kamu dan suamimu masa mau nganggur semua disini, kan dulu Dirga itu kerjanya enak ngasih Ibu uang jadi Ibu mau nyuruh Dirga tinggal disini, kalau sekarang kere begini Ibu juga malas" ucap Bu Yanah terang-terangan sambil menunjukan wajah aslinya.

"Ya nanti Mas Dirga juga bakalan cari kerjaan kok Bu, aku tau Mas Dirga itu tipe suami pekerja keras dan bertanggung jawab" bela Rihana

"Yasudah baguslah kalau gitu" Jawab Bu Yanah.

Di dalam kamarnya Dirga sedang galau ingin bekerja dimana, karna sebenarnya Dirga sudah nyaman dengan pekerjaan nya yang selama ini dia geluti, tapi apa boleh buat, kantornya sudah bangkrut dan Dirga memang sudah di berhentikan.

Dirga membuka ponsel nya untuk mencari info loker di sosial media, Dirga berharap diri nya segera mendapatkan pekerjaan yang baru.

Setelah mencari info lowongan di ponselnya, Dirga meletakan ponsel nya di atas nakas, Dirga merebahkan badan nya di atas kasur, besok Dirga akan mulai mencari pekerjaan yang baru.

"Kok Rihana tidak masuk masuk kedalam kamar sih padahal kan ini sudah malam, sedang apa ya dia di depan." Gumam Dirga, karna menunggu Rihana tidak kunjung masuk kedalam kamar, karna terlalu lama menunggu Rihana akhirnya Dirga tertidur duluan karna sudah mengantuk.

Rihana masuk kedalam kamar nya dan melihat suami nya yang sudah tertidur pulas, Rihana bergegas tidur di sebelah suami nya, dia tidur dengan cara hanya memunggungi suami nya.

...****************...

"Belum tidur Bu?" Tanya Diana yang baru saja pulang kerja dengan suami nya.

"Belum, kamu pulang tidak bawa oleh oleh?" Tanya Bu Yanah sambil matanya memindai sekitar tubuh Diana.

Sedangkan suaminya Diana langsung masuk kedalam.

"Aduh maaf ya Bu aku lupa" Jawab Diana beralasan, padahal Diana memang tak mau dan tak berniat membawa makanan.

"Diana, mulai besok Ibu minta uang dengan kamu ya" Ucap Bu Yanah penuh harap.

"Apa? minta uang? Sama aku bu!" Tanya Diana kaget.

"Iya soalnya sih Dirga sudah di pecat dari kantor nya, jadi dia tidak bisa memberi Ibu uang lagi mulai hari ini, jangankan memberi uang untuk Ibu, si Rihana saja sekarang tak dikasih lagi mungkin"

"Terus sih Dirga dan Rihana yang pengangguran mau numpang hidup gitu di sini, enak banget sihhh dia tidak kerja mau tinggal di sini" kesal Diana.

"hus.... Kamu itu! Jangan keras-keras bicara nya tidak enak di dengar si Dirga nanti" kata Bu Yanah. "Kan masih ada suamimu, kan suamimu kata nya manager di kantornya, jadi untuk sementara ini kamu mintain uang ke suamimu untuk Ibu" sambung Bu Yanah.

"Kan tiap bulan Ibu aku kasih uang Lima ratus ribu masa Ibu mau minta kesuamiku lagi sih" Jawab Diana ketus.

"Uang dari kamu itu untuk bayar arisan, kalau Ibu gak bayar arisan gimana coba? apa kata tetangga sini nanti, sudah poko nya nanti kamu minta dengan suami kamu ya untuk Ibu" tutup Bu Yanah yang tak mau tau

"Liat nanti deh Bu" karna menahan kesal Diana langsung masuk kedalam kamarnya.

...****************...

"Mas tadi Ibu bilang mulai sekarang kamu kasih uang ke Ibu tiap bulan nya untuk belanja dan keperluan lain-lain" Ucap Diana kepada suami nya.

"Kok minta sama aku sih, kan Ibumu udah dikasih jatah tiap bulan nya sama si Dirga, masa minta lagi ke aku, rakus banget Ibu kamu itu" ketus Bowo.

"Sih Dirga sekarang jadi pengangguran Mas, maka nya Ibu sekarang minta uang sama kamu, sebab si Dirga udah engga bisa kasih Ibu uang lagi tiap bulan nya.

"Gak bisa! Mas banyak keperluan!" Bowo menolak memberi uang untuk mertua nya tersebut.

"Kalau Ibu marah gimana Mas?" Tanya Diana.

"Terserah, yang pasti Mas tidak akan memberikan uang kepada Ibumu titik"

"Mas kan ini rumah Ibu, kita kan numpang di sini dengan Ibu, jadi wajarlah Mas kita membantu keuangan untuk Ibu belanja, lagian selama ini kita udah numpang hidup juag ke si Dirga sama Rihana, masa Mas engga mau gantian?"

"Mas mau tinggal disini karna kehidupan kita enak di sini, kalau mau ngeluarin uang, lebih baik Mas pergi saja dari rumah ini dari pada harus ngehidupin adik kamu dan suaminya."

"Terus gimana? Kalau Ibu minta uang Mas?"

"Ya kamu jawab saja kita banyak keperluan, kaya gitu saja kok dibuat bingung"

"Memang nya kamu engga punya uang Mas? Kan kamu seorang manager, masa iya sih tidak punya uang sama sekali"

Raut wajah Bowo menjadi suram mendengar kalimat Istrinya "Mas punya uang kok, hanya saja Mas gak mau kalau harus memberikan uang Mas untuk keluarga ini."kemudian dia beralasan

"Tapi selama kita menikah kamu jarang ngasih aku uang loh Mas, kalau ada apa apa kamu selalu pakai uangku, kalau jalan keluar aja selalu pakai uangku" tukas Diana membuat Bowo gelagapan

"Uang Mas kan lagi investasi ke teman Mas sayang, nanti kalau udah ada hasilnya uang nya juga semuanya untuk kamu kok, kamu harusnya sabar sama dukung Mas " alasan Bowo.

"Bener ya Mas uang nya nanti untuk aku semua"

"Iya sayang, nanti akan Mas berikan semua uang nya ke kamu, sudah ah Mas ngantuk mau tidur" Ucap Bowo lalu langsung merebahkan badan nya dan memejamkan mata nya karna malas berdebat lebih jauh dengan Istrinya.

...****************...

Tengah malam Dirga terbangun, Dirga yang tiba-tiba saja mengalami kenaikan hormon mengajak Rihana untuk melakukan hubungan suami istri.

"sayang?" Dirga mengelus kepala Istrinya.

"Apasih Mas, aku ngantuk tau!" jawab Rihana dengan malas.

"Ayuk!" Ajak Dirga.

"Sudah Mas tidur, besok kamu harus bangun pagi, besok kamu harus cari kerjaan lagi biar engga jadi pengangguran!" Jawab Rihana malas yang matanya masih terpejam.

"Mas engga bisa tidur, sebentar aja sayang biar Mas besok cari kerja nya semangat 45" Ucap Dirga terus merayu istri nya.

Dengan terpaksa Rihana melayani suami nya, padahal Rihana sedang malas karna suami nya sudah tidak menghasilkan uang lagi, dulu saat Dirga masih berpenghasilan Rihana sangat perhatian dan melayani suami nya selalu setiap saat, tapi sekarang Rihana sangat malas melayani suami nya yang sudah tak memiliki pekerjaan.

Setelah melayani suami nya Rihana kembali tertidur, sedangkan Dirga mandi agar subuh dia tak perlu mandi lagi.

Dirga kembali tertidur di samping istri nya, Dirga merasa sifat nya Rihana berubah, tapi Dirga mengerti kenapa istrinya sekarang cuek dan dingin dengan nya.

"Besok aku harus mencari pekerjaan agar Rihana tidak marah lagi denganku, kasian juga kalau sampai aku nganggur pasti nanti Rihana pusing memikirkan uang belanja." Gumam Dirga sesaat sebelum terlelap

Tahu Dan Tempe

Pagi pagi sekali Bu Yanah sudah bangun dan memasak untuk sarapan, Bu Yanah memang selalu memasak untuk sarapan.

Selesai memasak Bu Yanah meletakan semua masakan nya di meja makan untuk di makan bersama nanti dengan anak-anak dan mantu-mantunya.

Diana dan Bowo sudah mandi dan sudah siap untuk berangkat kerja, Diana dan Bowo duduk di meja makan bersama dengan Bu Yanah.

Rihana da suami nya juga datang dan ikut duduk di meja makan.

"Kamu mau kemana?" Tanya Bu Yanah menatap Dirga yang sudah rapih, padahal semalam Rihana bilang suami nya sudah di pecat dari kantor nya.

"Mau mencari pekerjaan baru Bu" Jawab Dirga.

"Iyalah harus begitu, kalau laki mah harus bekerja, kalau tidak bekerja malu sama orang-orang" sahut Bowo.

"Oh mau mencari pekerjaan, bagus deh kalau punya pikiran seperti itu" Ujar Bu Yanah Tanpa mengalihkan pandangannya kearah Dirga.

"Aku akan usahain agar mendapat pekerjaan, aku akan memasukan semua lamaran ke perusahaan yang membuka lowongan" Ucap Dirga.

"Ya semoga keterima ya" kata Bu Yanah dengan senyuman.

"Iya Bu makasih" Jawab Dirga.

"Bu aku berangkat ya" Ucap Diana dan suami nya setelah selesai sarapan.

Diana memang bekerja dari waktu masih gadis, Diana juga sama seperti Rihana sama sama belum memiliki anak.

Diana bekerja sebagai kasir di minimarket, sedangkan suaminya bekerja di perusahaan teman nya, tapi Bowo jarang sekali memberi Diana uang, bahkan selalu Diana yang keluar uang, gaji Diana selalu habis untuk kebutuhan nya dan juga suami nya.

"Dek Mas berangkat ya, doain agar Mas dapat kerja lagi" Ucap Dirga.

"Iya Mas hati hati ya" Jawab Rihana mencium punggung tangan suami nya dengan khidmat, Rihana sangat berharap Dirga mendapat pekerjaan lagi hari ini.

Setelah suami nya berangkat bekerja, dirumah ini hanya ada Rihana dan Ibunya, Bu Yanah lebih sayang kepada Diana karna Diana bekerja sedangkan Rihana hanya dirumah saja. Bu Yanah juga lebih sayang dengan Bowo di banding Dirga karna yang Bu Yanah tau Bowo lebih kaya dan banyak uang di bandingkan Dirga.

Dengan semangat 45 yang menggebu-gebu, ditambah layanan sang istri semalam Dirga melangkah keluar rumah dengan percaya diri.

Dia menghidupkan motornya, dan melajukan motornya ke setiap perusahaan yang membuka lowongan, Dirga mendapatka info lowongan dari iklan dan juga koran yang dia baca kemarin.

Dirga berharap hari ini dia bisa langsung di terima kerja, dengan sangat bersemangat Dirga menuju kantor tersebut untuka melamar pekerjaan.

Sampai di salah satu perusahaan, Dirga langsung bertanya kepada staf yang ada disana dan memberitahukan perihal tujuannya datang keperusahaan, dia ingin menitip lamarannya.

"Maaf Pak sedang tidak ada lowongan di kantor ini" Ucap seorang staf perempuan yang ada di kantor itu saat Dirga menitipkan lamarannya.

Kedua alis Dirga terpaut mendengar ucapan staf tersebut "Tapi kemarin saya lihat di kantor ini ada lowongan Pak" Jawab Dirga.

"Dapat informasi dari mana?" Tanya staf itu

"Dari iklan dikoran Bu" Jawab Dirga.

"Maaf Pak, iklan itu dibuat satu bulan yang lalu, dan sekarang sudah tidak ada lowongan lagi, karna kantor ini sudah dapat orang."

Dirga sangat kecewa, tapi Dirga tak menyerah begitu saja.

"Makasih Bu kalau gitu, saya permisi" Ucap Dirga, Dirga pergi dan meninggalkan perusahaan tersebut.

Dirga akan melamar ke kantor kantor lain, apa lagi ini masih pagi jadi Dirga masih banyak waktu dan masih sangat bersemangat.

Dengan mengendarai motornya, Dirga sambil melihat kanan kiri, Dirga berharap mendapatkan info atau lowongan yang lain.

...****************...

"hei Rihana, Kalau suami kamu gak dapet kerja hari ini gimana?" Tanya Bu Yanah yang mulai duduk disamping anaknya.

"Ibu kok malah bicara seperti itu sih Bu, bukan nya di doain malah bicara seperti itu." Kesal Rihana.

"Iya Ibu doain, kan kalau dapet kerja Ibu juga dapet uang nya" Jawab Bu Yanah.

"Masak apa hari ini? Ibu sudah tida ada uang soalnya" kata Bu Yanah.

"Memang nya Mba Diana gak ngasih uang sama Ibu?" Tanya Rihana.

"Diana ngasih uang nya bulanan, kalau sekarang dia belum gajian" Jawab Bu Yanah.

"Teus suaminya? Masa suami nya gak punya uang sama sekali Bu, gak bisa ngasih Ibu gitu?" tanya Rihana mulai kesal

"Ya nama nya orang kantoran pasti gajian nya juga sama bulanan, suami kamu dulu juga kan gitu."

"Yasudah kalau gitu biar aku kewarung" Ucap Rihana dan langsung pergi

Rihana pergi ke warung, karna dia tidak mau membiarkan ibunya berbelanja dan memberikan semua uang ke Ibunya, karna Rihana yakin kalau uang sudah jatuh ke tangan Ibunya pasti langsung habis dalam sekejap.

Rihana ingin berhemat sampai suami nya dapat pekerjaan lagi.

Sampai di warung Rihana hanya membeli tempe dan tahu, serta sayur bayam. Kali ini Rihana tidak membeli makanan sejenis ayam atau ikan.

Setelah membayar belanjaan nya, Rihana pulang kerumah dan memberikan belanjaan itu ke Ibunya.

"Nih Bu!" Tania meletakan belanjaan nya di meja, Bu Yanah langsung melihat apa saja yang Rihana beli.

"Hanya beli ini saja?" Tanya Bu Yanah.

"Iya Bu, gak ada uang soalnya" Jawab Rihana.

"Aduh pasti suami nya Mba kamu gak suka makanan kaya ginian Han, beli ikan sana!" Perintah Bu Yanah.

"Kalau gak suka ya biarin gak usah makan, kaya gitu saja kok ribet, kalau dia mau makanan yang enak ya suruh beli sendiri lah Bu, kenapa Ibu yang pusingin"

"Kamu tuh gak kasian apa sama Mba mu dan suami nya, mereka biasa makan makanan yang enak masa di kasih lauk tempe dan tahu.

"Haduh kalau tidak mau pusing, biar aku saja yang masak tapi ingat mereka jangan ada yang makan, ibu juga kalau gak mau makan ini biar aku dan Mas Dirga saja yang makan ." Geram Rihana, Rihana kesal karna Ibu nya masih membela Mba Diana, tapi Ibunya gak pernah memikirkan perasaan nya.

Rihana juga sebenar nya tidak mau makan makanan seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, skincare

Rihana juga sudah mau habis jadi Rihana harus lebih berhemat, tapi Ibunya malah gak pernah memikirkan perasaan nya.

Rihana lebih mementingkan perawatan wajah nya dari pada perut orang orang di rumah ini.

...****************...

"Asalamualaikum!" Ucap Dirga yang baru sampai rumah.

"Walaikum salam." Jawab Rihana menyambut suami nya, Rihana sudah tak sabar mendengar kabar tentang pekerjaan dari suami nya.

"Mas gimana sudah dapat pekerjaan belum?" Tanya Rihana.

"Dek tolong ambilkan Mas minum dulu dong, Mas haus nih" kata Dirga.

"Oh ya Mas!" Dengan sigap Rihana langsung mengambil segelas minum untuk suami nya.

"Nih Mas minum nya." Rihana memberikan 1 gelas minum ke suami nya.

"Panas banget cuaca hari ini." Ucap Dirga.

"Terus gimana Mas? Sudah dapat pekerjaan belum?" Tanya Rihana lagi.

"Mas sudah memasukan lamaran di beberapa tempat Dek, tinggal nunggu panggilan saja, semoga saja di salah satu perusahaan itu menelfon Mas." Ujar Dirga.

"Kirain aku sudah dapet kerjaan." Rihana jadi cemberut.

"Sabar dong Dek, nyari kerjaan itu gak mudah, tapi semoga saja gak sampai seminggu Mas sudah dapet panggilan, ambilin Mas makan dong Dek Mas lapar."

"Ambil saja sendiri Mas!" Rihana yang jengkel meninggalkan suami nya dan masuk kedalam kamar.

Dirga pergi ke meja makan didapur dan menyendok nasi kedalam piring nya, saat di lihat ternyata hanya ada lauk tahu dan tempe saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!