NovelToon NovelToon

Path Of The Cultivator God

Bab 1 - Anak Yang Ditakdirkan

Pada sore hari itu, Haoyu sedang dalam perjalanan pulang menuju sekte-nya setelah sesi latihan terbuka di hutan. Namun ditengah jalan, ia melihat Demon Beast tingkat Intermediate menghalangi jalannya kembali.

Dihadapan seekor Demon Beast dengan ukuran medium tidak membuat hati kecil Haoyu gentar sedikitpun.

Tingkatan Demon Beast sendiri terbagi menjadi 5 level:

- Demon Beast tingkat Beginner : Small Demon Beast (kebanyakan seukuran pria dewasa hingga ke bawah)

- Demon Beast tingkat Intermediate : Medium Demon Beast (bisa 2-4 kali lebih besar dari ukuran manusia)

- Demon Beast tingkat Expert : Big Demon Beast (ukurannya bisa sebesar gunung dan ke bawah)

- Demon Beast tingkat Ancient : Great Demon Beast (ukurannya bervariasi)

- Demon Beast tingkat Ultimate : Supreme Demon Beast (Demon Beast tingkat ini sangat langka, dan hanya ada beberapa di dunia)

Meskipun Demon Beast tingkat Intermediate sering kali dikatakan cerdas, Haoyu sepertinya yakin bahwa dia bisa mengakali yang satu ini.

Haoyu dengan cepat melompat ke pepohonan di tepi hutan dan bergegas ke dahan pohon yang lainnya saat Demon Beast itu menatapnya dengan heran.

Demon Beast itu memang kuat, tapi tidak bisa beradaptasi seperti manusia.

Ia menatap Haoyu dengan kebingungan dari bawah sana, dan kemudian mengaum dengan keras saat mencoba mencari jalan ke atas. Haoyu sepertinya bisa menghindarinya untuk saat ini.

Sebenarnya, Haoyu memiliki pemahaman yang sangat baik tentang tata letak hutan, dia sudah berada di hutan itu selama bertahun-tahun, itu artinya dia memiliki keunggulan dalam pemahaman geografi hutan. Itu sebabnya, dia berniat membawa Demon Beast itu ke tempat penyergapan yang sangat baik.

Haoyu memimpin Demon Beast itu ke dalam jurang kecil. Demon Beast kesulitan bermanuver ketika Haoyu tiba-tiba berbelok ke arah lain, dan tubuhnya yang berat menyebabkannya terjebak di jurang.

Haoyu melihat celah ketika Demon Beast itu berusaha bangkit setelah terpeleset dan terjatuh dari jurang yang tidak terlalu dalam. Bilah pedangnya dengan cepat mendarat di leher Demon Beast itu, menumpahkan darah dan mengakhiri hidupnya. Tubuh Demon Beast itu terjatuh lemas, dan tak bergerak di jurang.

Setelah tubuh Demon Beast itu tidak bernyawa, Haoyu memeriksanya dan mencari dengan teliti di sekitar mayatnya. Haoyu berniat mengumpulkan semua bahan berharga yang dapat di ambil dari Demon Beast.

Demon Beast itu memiliki banyak sisik yang bisa digunakan untuk ramuan, dan tulangnya bisa digunakan untuk membuat kerajinan, yang artinya itu akan terjual dengan harga yang lumayan. Haoyu bahkan juga mengumpulkan dagingnya untuk dimasak olehnya.

Setelah mengumpulkan barang-barang berharga dari mayat Demon Beast itu, Haoyu berjalan pulang ke Sekte dengan perasaan puas.

Matahari mulai terbenam saat Haoyu tiba kembali di Sekte.

Sekte ini bernama Sekte Sword God, salah satu sekte terkuat di dunia Kultivator. Anggota Sekte Sword God dilatih dalam seni pedang, serta teknik budidaya fisik dan mental. Sekte ini memiliki hubungan dekat atau lebih tepatnya memiliki rasa persaingan yang kuat dengan Sekte Infernal Shadow, dan sering terlibat dalam kompetisi dan duel dengan anggota Sekte Infernal Shadow untuk hiburan. Sekte Sword God saat ini dipimpin oleh Dewa Pedang, Liu Zhangye yang merupakan sosok tangguh dan dihormati di dunia Kultivator.

Haoyu melihat murid-murid junior lainnya menyelesaikan sesi pelatihan terbuka mereka dan menuju ke dalam.

Beberapa gadis yang merupakan murid luar melambai halo saat mereka melihat Haoyu kembali, sepertinya Haoyu cukup populer di sektenya?

Haoyu kemudian melewati gerbang dan langsung menuju ke kamarnya.

Setelah berada di dalam, Haoyu kemudian membuka cincin penyimpanannya dan menempatkan semua harta yang ia kumpulkan dari mayat Demon Beast itu.

Haoyu mulai dengan memotong dagingnya menjadi potongan balok kecil-kecil dan disimpan di nampan kayu, sedangkan sisik dan tulangnya ditumpuk di atas meja.

Sektenya biasanya menerima sumbangan dari Kultivator senior yang memperoleh barang-barang ini, tetapi Haoyu masih berstatus murid luar yang baru beberapa hari ini masuk sekte secara resmi, oleh karena itu dia tidak diwajibkan dan dapat menyimpannya untuk digunakan sendiri.

"Aku berpikir untuk menjual apa yang aku bisa di pasar besok dan untuk saat ini aku akan terus berkultivasi." Haoyu kemudian memutuskan untuk terus berkultivasi sepanjang sisa malam itu setelah menyimpan semua harta Demon Beast miliknya untuk di jual di pasar di kota besok.

Tidak lama kemudian setelah berkultivasi, tenaga Haoyu terkuras dan memutuskan sudah waktunya tidur.

Haoyu berbaring di tempat tidurnya. Ia masih bisa mendengar murid luar di asrama berbicara sebentar sebelum mereka semua terdiam.

Ini hari yang panjang dan dia mengantuk. Haoyu lantas menutup mata dan memimpikan langit yang luas dan dunia Kultivator.

Namun, pada saat itulah Haoyu tiba-tiba merasa seolah-olah dipindahkan ke tempat lain.

Haoyu membuka mata, melihat sekeliling dengan kebingungan, tatapan matanya kemudian fokus pada sebuah ruangan kecil berbentuk lingkaran dengan altar di salah satu ujungnya.

Seorang lelaki tua dengan janggut putih panjang dan jubah putih berdiri di belakang altar, matanya bersinar dengan kebijaksanaan yang seolah melampaui waktu itu sendiri.

Dia menatap langsung ke arah Haoyu, dan untuk sesaat Haoyu merasa seolah-olah pria itu sedang melihat ke dalam inti jiwanya.

Kemudian pria itu berbicara, "Aku sudah lama menunggumu." Suara pria itu dalam dan seperti suka memerintah, dan tiba-tiba Haoyu merasakan rasa hormat dan kepatuhan terhadapnya.

Pria itu melanjutkan, "Aku telah melihat potensimu, dan aku senang kamu akhirnya tiba. Kamu memiliki kekuatan dan kemauan untuk menjadi seorang kultivator hebat. Namun perjalanan ini tidak akan mudah, dan Kamu akan menghadapi banyak kesulitan di sepanjang perjalanan. Apakah kamu siap menerima takdir ini?"

Dalam lubuk hati Haoyu saat ini, dia benar-benar seperti tercerahkan, setiap kata yang dikeluarkan oleh pria itu entah kenapa begitu melekat di hatinya. Hingga tanpa sadar dia mengangguk setuju.

Pria itu tersenyum lembut dan berjalan mengitari altar ke arah Haoyu. Meletakkan tangannya di bahu Haoyu, kemudian menatap mata Haoyu dengan tatapan tajam dan berbicara lagi.

"Jangan takut. Kamu telah dipilih untuk menjalani kehidupan yang memiliki tujuan dan takdir. Aku akan membimbingmu di jalan tersebut, dan membantumu mencapai potensi penuhmu. Akan ada tantangan, tetapi dengan ketekunan dan keyakinan, kamu bisa menjadi semua yang ditakdirkan untukmu, nak Haoyu. Apakah kamu menerima jalan ini?"

Haoyu adalah seorang anak yang mendambakan sebuah kehidupan dimana semua orang bisa hidup enak dan damai tanpa saling membenci satu sama lain, tidak terelakkan bahwa dia juga membutuhkan kekuatan besar untuk menggapai impiannya tersebut. Dan dalam titik ini, dia melihat kesempatan besar di depan matanya, setidaknya itu juga yang dikatakan oleh instingnya.

Maka dia lantas berkata dengan wajah penuh tekad, "Ya, aku siap!"

Ini adalah titik awal dimana seorang anak yang bahkan tidak diketahui asal usulnya, yang kemudian dikenal sebagai "Dewa Kultivator" di masa depan nanti, mengambil langkah pertama menuju mimpinya.

Bab 2 - Anak Yang Disukai Semua Gadis

Lelaki tua itu tersenyum lagi dan melepaskan tangannya dari bahu Haoyu.

"Bagus, kalau begitu mari kita mulai. Mulai hari ini dan seterusnya, bersama-sama, kita akan menghadapi tantangan yang ada di depan dan berjuang menuju surga." Kata si lelaki tua itu sambil membelai janggutnya yang panjang.

Dia sepertinya sangat puas dengan kinerja Haoyu, dia bahkan mulai memikirkan hal-hal menarik yang akan dia lakukan bersama Haoyu sebagai guru dan murid di masa depan.

Namun sedikit kebingungan masih tersirat di wajah Haoyu yang polos, "Sebelum itu, bisakah kamu memberitahuku siapa dirimu yang sebenarnya, kakek?"

Lelaki tua itu berhenti sejenak sebelum berbicara lagi, sedikit senyuman di wajahnya.

"Aku sebenarnya memiliki banyak nama di setiap semesta yang berbeda, namun kebanyakan dari mereka sering memanggilku Sage of Cultivation, aku adalah makhluk abadi yang telah melampaui alam fana. Aku adalah salah satu makhluk paling kuat di surga, dan aku telah mengawasi dunia manusia dan dewa selama ribuan tahun. Tugasku adalah membimbing dan melindungi para Kultivator terpilih, dan membantu mereka di sepanjang jalan menuju kejayaan."

Haoyu sedikit terkejut, mengetahui orang yang berdiri di depannya saat ini adalah entitas yang menyamai dewa. Namun, itu tidak membuatnya goyah sedikitpun.

"Jadi apakah aku juga adalah Kultivator terpilih?"

Sage of Cultivation menganggukkan kepalanya, "Kamu telah terpilih sebagai salah satu dari sekian banyaknya kultivator yang aku bimbing selama bertahun-tahun, nak Haoyu. Kamu memiliki potensi, kemauan, dan tekad untuk menjadi Kultivator Sejati." Dia menatap Haoyu dengan pancaran sinar tajam di matanya, seolah menantang Haoyu secara langsung untuk mencapai tingkat kehebatan tersebut.

Haoyu merasa seolah-olah baru saja diberikan beban yang sangat berat di pundaknya, namun itu tidak akan membuat anak berkemauan keras sepertinya gentar, "Sekarang apa yang harus aku lakukan?"

Sage of Cultivation tersenyum lagi, lelaki tua itu kemudian menunjuk sekeliling ruangan tempat mereka berada sekarang, "Ruangan ini adalah tempat perlindungan sementara yang aman bagi para Kultivator terpilih yang aku bantu bimbing dan ada lebih dari ini. Karena seperti yang aku katakan, kamu bukan satu-satunya yang aku bimbing. Di sini, kamu aman dari bahaya Dunia Luar, dan kamu mendapatkan perlindunganku. Sekarang sudah waktunya kamu berjalan keluar dan memenuhi takdirmu, nak Haoyu."

"Apakah aku bisa kembali ke sini jika aku pergi sekarang?"

Sage of Cultivation tersenyum sekali lagi mendengar pertanyaan Haoyu.

"Kamu dapat kembali ke ruangan ini kapan pun kamu mau. Akan tetap aman dan damai bagimu untuk berlatih dalam isolasi. Ruangan ini akan menjadi tempat yang aman bagimu untuk beristirahat dan mengisi ulang energi Qi-mu. Aku akan selalu melindungi kamu di dalam ruangan ini."

Sekarang itu terdengar semakin menarik, Haoyu memiliki ruangan dimana dia bisa memulihkan tenaganya dengan aman, cocok untuk berlatih teknik dan juga berfungsi sebagai tempat berlindung yang dapat di akses kapanpun (bahkan dalam kondisi krusial sekalipun).

"Bagaimana caranya aku mengakses ruangan ini?" Haoyu menanyakan poin yang bagus.

Sage of Cultivation kembali menjawab, "Simpel, bayangkan saja ruangan ini dalam pikiranmu, dan kamu akan muncul di dalam dindingnya. Kekuatanmu sebagai seorang kultivator terpilih akan memberikan akses ke ruangan ini kapan pun kamu mau. Sebagai tempat berlindung sementara, ruangan itu tidak dapat diserang oleh kekuatan eksternal."

"Kamu akan aman selama kamu ingin tinggal, dan pergi saat kamu membutuhkannya. Ruangan ini akan selalu ada di sini untuk kamu kembali jika kamu mau. Dan aku juga akan selalu berada di sini jika kamu ingin di ajari sesuatu, yah, tapi bukan berarti aku juga akan mengajarkan semuanya padamu. Aku akan bertindak sesuai kehendak takdir."

Haoyu mengangguk mengerti dan sangat bersyukur, mengetahui bahwa ruangan ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

Namun, aku juga merasa sedikit bersalah karena hanya aku seorang yang memiliki akses ke ruangan ini.

Bagaimanapun, Haoyu adalah seorang anak yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri, dia ingin semua keperluan orang-orang terpenuhi.

Paling tidak, aku ingin murid yang kesulitan berkultivasi diberikan tempat berlatih dan berlindung dengan cara ini.

Namun setelah semua, tidak ada lagi yang bisa dia katakan sekarang. Dan tidak mungkin baginya untuk meminta lebih kepada lelaki tua itu.

"Terima kasih, bolehkah aku pergi sekarang?"

"Tentu. Dunia menunggu, dan ada takdir yang harus kamu penuhi. Pergilah sekarang dan buatlah ceritamu dikenang di dunia Kultivasi. Aku akan selalu berada di dekatmu, mengawasi kemajuanmu. Ingat, kamu mendapat perlindungan dan bimbinganku di ruangan ini. Pergilah maju dengan keyakinan dan kemauan yang kuat."

Haoyu menyadari bahwa pandangannya menjadi kabur saat lelaki tua itu, Sage of Cultivation berbicara, dan dia tampak tertarik ke sisi yang berlawanan, namun dengan lembut.

Seolah-olah aku bisa pingsan kapan saja dan aku tidak bisa melawan sampai aku benar-benar menutup mata...

Detik berikutnya, sinar matahari pagi yang cerah memasuki ruangan, dan Haoyu terbangun. Matahari terasa hangat dan terasa nyaman di kulit Haoyu. Suara murid luar di halaman depan bergema di luar, dan dari jendela di samping tempat tidurnya, Haoyu dapat melihat beberapa murid luar berjalan menuju lapangan latihan.

Aku sudah kembali ke dunia nyata...

Haoyu kemudian ingin memastikan bahwa apa yang dia lihat sebelumnya bukan hanya mimpi, dia lantas hendak mengakses ruangan itu lagi dengan metode yang sudah dijelaskan oleh lelaki tua itu padanya.

Dan... Pumm, dia benar-benar berhasil kembali ke ruangan itu. Di sana dia melihat lelaki tua itu lagi dengan senyuman di wajahnya.

"Ah, aku minta maaf! Aku hanya ingin mencoba mengakses ruangan ini dan melihat apakah itu nyata atau tidak." Kata Haoyu menunduk kepada lelaki tua itu.

Lelaki tua itu melambaikan tangannya, masih dengan senyumannya, "Tidak apa-apa, tidak perlu minta maaf. Semuanya juga melakukan hal yang sama sepertimu, tapi sekarang kamu benar-benar harus kembali ke dunia nyata atau kamu akan terlambat."

Haoyu mengangguk dan memberi salam perpisahan, setelah itu dia pun kembali ke dunia nyata.

Tanpa membuang-buang waktu lagi, Haoyu bangkit dan berjalan ke lemari, di mana satu set jubah murid luar digantung. Dia segera mengganti pakaian tidurnya dan mengenakan jubah murid luar.

Jubah tersebut memiliki desain jubah murid luar standar, dengan atasan putih dan celana hitam. Jubahnya terasa ringan di kulit Haoyu dan pas dengan nyaman.

Haoyu kemudian berjalan ke halaman utama tempat para murid luar berjalan-jalan, berbicara dan bersiap untuk sesi latihan harian mereka.

Murid luar laki-laki yang tinggal di asrama menyambut Haoyu dengan senyuman dan olok-olok ramah. Murid dalam ke atas sedang sibuk berlatih seni bela diri atau bersiap untuk sesi mereka juga.

Sekte adalah tempat yang sibuk, di mana setiap orang sibuk meningkatkan kultivasi dan pelatihan mereka di pagi hari.

Saat Haoyu melihat sekeliling, dia melihat satu-satunya teman dekatnya melambai dan memanggil namanya.

"Haoyu! Kemari!" Teriaknya.

Haoyu tertawa dan tersenyum lebar, "Chen!"

Sepertinya sahabat Haoyu, yang bernama Chen itu berusaha menarik perhatiannya.

Haoyu dapat melihat bahwa Chen memiliki beberapa teman murid luar lainnya, tetapi matanya secara khusus terfokus pada Haoyu seorang.

Terlepas dari semua itu, Haoyu juga memperhatikan ada sekelompok gadis murid luar di sekelilingnya melihat kearah Haoyu sambil saling berbisik. Haoyu tidak yakin dengan apa yang mereka bicarakan, tetapi sepertinya mereka membicarakannya secara spesifik. Mereka semua juga tampak sangat cantik, dan tampak seumuran dengan Haoyu.

Sementara itu, Chen sepertinya memasang ekspresi khawatir di wajahnya saat dia memberi isyarat pada Haoyu untuk mendekat.

Haoyu pun mendekati Chen sesuai isyaratnya dan segera setelah itu Chen langsung meraih lengan Haoyu dan menariknya ke tempat yang lebih tenang di mana mereka berdua dapat berbicara secara pribadi.

Terlihat keheranan dengan tingkah aneh sahabatnya itu, Haoyu pun bertanya, "Chen? Ada apa?"

Chen menatap Haoyu sejenak, seolah mencoba menemukan kata-kata yang tepat.

Dia merendahkan suaranya lebih jauh lagi dan berbicara dengan berbisik.

"Gadis-gadis yang melihatmu... mereka semua membicarakanmu."

Haoyu memiringkan kepalanya dengan wajah polos, "Menurutku juga begitu...? Memangnya apa yang mereka bicarakan di belakangku?"

Chen sedikit ragu-ragu, "Mereka membicarakan... penampilan fisikmu. Bukan sesuatu yang memalukan, tapi mereka membicarakan betapa menariknya penampilanmu... dan mereka membicarakan siapa yang berpeluang menjadi pacarmu..."

Wajah Haoyu seketika menjadi sedikit merah saat dia berkata, "B-benarkah? T-tapi usia kita masih 13 tahun, bukankah terlalu dini untuk memikirkan pacaran di umur segitu?"

Chen menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu masih terlalu polos... ini bukan masalah umur! Semua orang mengagumi penampilanmu. Bahkan beberapa murid dalam membicarakanmu. Ini agak tidak biasa karena kamu masih murid luar baru yang rendah."

Tiba-tiba Haoyu melihat bayangannya di genangan air di dekat mereka. Haoyu menyadari bahwa dia pasti sangat menarik, karena bahkan murid dalam pun membicarakannya.

Sementara itu Chen memandang Haoyu dengan ekspresi geli, seolah-olah dia terkejut dengan betapa menariknya Haoyu sebenarnya.

Dulu, Haoyu di pungut dari hutan, pada saat itu kondisinya sangat mengenaskan, dia kurus, kering, dan kotor, semua orang terlihat prihatin terhadap kondisinya. Namun setelah di bawa ke Sekte dan diberikan perawatan yang layak, Haoyu perlahan berubah menjadi laki-laki yang sangat tampan.

"Aku cukup bingung sekarang setelah kamu menyebutkannya, Chen, apa yang harus aku lakukan dengan mereka?" Haoyu tanpa adanya perasaan sombong di hatinya, meminta saran pada sahabatnya, Chen.

Akan tetapi Chen malah terkekeh dan menatapnya dengan ekspresi nakal, "Itu agak rumit," katanya. "Seperti yang mungkin kamu ketahui, gadis murid luar bisa sangat kompetitif, jadi kebanyakan dari mereka akan senang menjadi pacarmu. Mereka mungkin akan memberimu petunjuk halus, atau mereka mungkin langsung mengambil tindakan. Masalahnya adalah hal ini menyebabkan konflik karena banyak gadis murid luar yang sepertinya menyukaimu."

Setelah mendengar keadaan mungkin tidak akan terkendali, Haoyu menjadi murung, "Tapi aku tidak ingin semua orang bertengkar hanya karena aku."

Bagi Haoyu yang ingin semua orang bisa hidup rukun, itu sudah pasti masalah besar baginya. Terutama (meski ini memang tidak dapat disebut seperti itu), jika akar permasalahannya adalah dirinya sendiri.

Chen meletakkan tangannya di bahu Haoyu dan tersenyum penuh simpati.

"Jangan khawatir, itu bukan hal yang buruk. Semua orang menyukaimu, dan itu berarti kamu akan memiliki beberapa calon pacar yang bisa kamu pilih pada akhirnya. Kebanyakan orang tidak memiliki kemewahan untuk memiliki begitu banyak gadis cantik yang menyukai mereka sekaligus. Anggap saja itu sebagai pujian dan nikmatilah untuk saat ini, oke?"

Meskipun masih belum menyelesaikan masalahnya, setidaknya Haoyu merasa sedikit lebih baik, "Ya... mungkin aku akan mencobanya?"

Entah kenapa Chen semakin bersemangat, dia dengan penuh dukungan menepuk-nepuk kedua bahu Haoyu.

"Itulah semangatnya! Tenang saja dan lihat apa yang terjadi. Kamu bahkan mungkin menemukan seseorang yang spesial di antara gadis-gadis ini. Ingat, situasi seperti ini tidak terjadi pada semua orang. Bersenang-senanglah dan nikmatilah selagi masih ada!"

Haoyu menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan Chen, "Tidak, aku tidak bermaksud terlalu memikirkannya, untuk saat ini, mungkin aku akan lebih fokus meningkatkan kekuatanku."

Chen menarik tangannya dari bahu Haoyu dan balas dengan menganggukkan kepalanya tanda mengerti, "Yah, itu juga keputusan yang masuk akal. Di dunia yang kejam ini, Kultivasi-mu adalah hal yang paling penting, dan hal semacam ini dapat dengan mudah mengalihkan perhatianmu dan menjauhkanmu dari pengejaran surga."

Dimana pun dan kapanpun, Chen selalu ada untuk mendukung Haoyu, ini membuat Haoyu selalu merasa lebih aman jika dia bersama Chen. Dia bersyukur memiliki sahabat seperti Chen.

Haoyu tersenyum lebar, "Ya aku mengerti!"

"Bagus, kalau begitu kamu tahu apa yang harus kamu fokuskan. Ayo berlatih. Kita punya latihan baru khusus yang diterima dari petinggi kemarin, dan kita harus berlatih bersama."

Sekte ini memiliki pelatihan standar dengan bimbingan instruktur yang dipekerjakan di setiap sesi latihan, biasanya sekte lain juga sama.

Sesi latihan terbagi menjadi 3, sesi latihan pagi, siang, dan sesi latihan terbuka di sore harinya (dimana para murid diijinkan menjalani latihan sendiri atau keluar dari sekte untuk melakukan kegiatan lainnya).

Juga, sering sekali para petinggi sekte membuat sesi latihan khusus untuk menambah porsi latihan para murid di pagi hari hingga siang hari. Biasanya, orang yang akan menjadi instruktur dalam sesi latihan khusus adalah para murid tetua langsung (kasta murid tertinggi di sekte).

Haoyu semakin tidak sabaran, "Maka ayo kembali."

Bab 3 - Anak Dan Instruktur Wanita Cantik

Chen menganggukkan kepalanya dan membawa Haoyu kembali ke halaman utama, tempat para murid luar sekarang berkumpul untuk sesi latihan khusus.

Beberapa dari murid luar laki-laki memperhatikan Haoyu berjalan bersama dan menyeringai, tahu betul apa yang mereka berdua bicarakan tadi. Mereka semua sepertinya menganggap Haoyu beruntung dan diberkati karena memiliki begitu banyak gadis murid luar dan dalam yang cantik yang tertarik padanya.

Mereka menatap Haoyu dengan iri saat dia dan Chen berjalan kembali ke tempat latihan.

Dimana kamu memiliki suatu keunggulan yang dikagumi oleh banyak orang, maka disitu akan ada pula orang-orang yang mencelamu.

Haoyu sedikit tidak nyaman dengan tatapan kebencian dari murid laki-laki, namun Chen tidak terlalu memperhatikan tatapan itu, dan dia segera membawa Haoyu ke tempat latihan.

Setelah tiba di tempat latihan, di mana murid luar lainnya sedang menunggu dimulainya sesi pelatihan.

Murid dalam terpisah dari murid luar, tetapi semua gadis murid luar sepertinya sedang menatap Haoyu, pipi mereka memerah padam, dan mereka terus membicarakan Haoyu. Terkadang ada yang mendekati Haoyu untuk sekedar mencari perhatiannya, namun tidak ada yang berani berbicara terlalu lama dengannya, karena itu akan menyebabkan gadis lain cemburu dan konflik akan terjadi.

Setelah gelombang gadis murid luar, Haoyu menutup matanya dan berpikir.

Aku harap aku bisa fokus pada pelatihannya.

Instruktur untuk sesi pelatihan khusus kini telah tiba, dan semua murid luar dengan cepat berkumpul di sekelilingnya dalam lingkaran besar.

Instrukturnya adalah seorang wanita cantik dengan rambut hitam panjang keunguan, dan dia memiliki ekspresi lembut namun kuat di wajahnya. Dia mengenakan jubah murid tetua langsung yang elegan, dan dia jelas sangat populer di kalangan murid luar.

Ketika dia melihat Haoyu berjalan untuk bergabung dengan kelompok murid luar, dia tersenyum hangat padanya dan mengangguk sebagai salam.

Saat Haoyu menyadari bahwa instruktur sedang menatapnya dengan senyuman lembut, Haoyu segera mengangguk dan menundukkan kepala untuk balas memberi salam dan memberi hormat.

Instruktur itu kemudian mulai berbicara, dan semua murid luar segera terdiam dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Suara instrukturnya menenangkan, dan dia berbicara dengan sangat jelas dan tepat. Instruktur cantik itu menjelaskan, "Ini adalah latihan baru yang sangat istimewa yang telah dikirimkan kepada kalian sebagai hadiah oleh para tetua. Latihan ini dirancang untuk mengembangkan fokus mental dan pengendalian mental, yang diperlukan untuk berkultivasi di atas tingkat murid luar. Latihan ini akan membantu murid luar melatih keterampilan mental penting yang kalian perlukan untuk maju ke tingkat kultivasi berikutnya."

Tingkat kultivasi rata-rata murid luar biasanya adalah Qi Gathering : Minor Qi Refining Sky Level hingga Qi Gathering : Major Qi Refining Star Level.

Haoyu dan Chen adalah pengecualian karena sejauh ini hanya mereka murid luar yang diketahui memiliki tingkat kultivasi Body Refinement : Minor Bone Reinforcement yang pada dasarnya setara dengan beberapa murid dalam. Akan tetapi supaya tidak menarik terlalu banyak perhatian, mereka berdua menyembunyikan kekuatan mereka yang sebenarnya.

Tingkat kultivasi di dunia ini sendiri dibagi menjadi;

- Qi Gathering :

Minor Qi Refining (Earth Level, Sky Level, Star Level, Heavenly Level)

Major Qi Refining (Earth Level, Sky Level, Star Level, Heavenly Level)

Upper Qi Refining (Earth Level, Sky Level, Star Level, Heavenly Level)

- Body Refinement :

Minor Bone Reinforcement (Earth Level, Sky Level, Star Level, Heavenly Level)

Major Bone Reinforcement (Earth Level, Sky Level, Star Level, Heavenly Level)

Upper Bone Reinforcement (Earth Level, Sky Level, Star Level, Heavenly Level)

- Mind Refinement : Accelerated Thought (Early Level, Middle Level, Upper Level, Saint Level, King Level, Emperor Level, God Level.)

- Spirit Cultivation : Spiritual Force Release (Beginner Level, Intermediate Level, Elite Level, Master Level, Saint Level, King Level, Emperor Level, God Level.)

- Ascension, Divine Transformation : Cultivation Level : Foundation (sebenarnya ada lanjutan dari tingkatan kultivasi ini, namun mereka yang telah melampaui batas kultivasi ini telah naik ke alam yang lebih tinggi, itu sebabnya informasinya masih kurang.)

Selanjutnya Instruktur memberi perintah kepada semua orang untuk bergabung bersama dalam formasi melingkar di sekelilingnya.

Murid luar segera mengikuti perintahnya dan membentuk formasi melingkar besar, menempatkan instruktur di tengah.

Instruktur melihat sekeliling ke semua orang dan mengangguk setuju.

Instruktur kemudian melanjutkan dengan memberikan instruksi untuk bagian pertama dari latihan khusus baru ini.

Haoyu dengan telaten mendengarkan.

"Kalian semua berusaha pusatkan perhatian pada satu titik, seperti lilin atau batu. Kalian akan berusaha mempertahankan fokus selama mungkin. Semakin lama kalian dapat mempertahankan fokus, maka akan semakin baik. Kalian juga harus berusaha merilekskan otak dan pikiran sebanyak mungkin, dan membiarkan energi mental alami mengalir dengan bebas di tubuh kalian."

Haoyu mengikuti instruksinya dan memusatkan perhatiannya pada satu titik, seperti lilin, batu, atau daun.

Ternyata, Haoyu merasa sangat fokus dan mampu menjaga konsentrasi tanpa terganggu. Pikirannya tenang dan rileks, tetapi fokusnya sangat tajam.

Haoyu bahkan merasa bisa mempertahankan fokus ini untuk waktu yang sangat lama. Dan dia perlahan merasakan energi mental alami mengalir deras di seluruh otaknya, pikirannya menjadi semakin bersih dan mentalnya menjadi lebih kuat.

Instruktur memperhatikan fokus mental Haoyul yang mengesankan dan tersenyum hangat kepadanya. Dia berpikir.

Anak ini... Ternyata tidak hanya unggul penampilan saja?

Setelah sesi latihan khususnya selesai, Instruktur menghampiri Haoyu secara pribadi.

"Kamu benar-benar hebat dalam mempertahankan fokus yang begitu dalam selama latihan ini, padahal murid luar lainnya atau bahkan murid dalam sekalipun akan sangat kesulitan mempertahankan fokus sepertimu." Dia melangkah semakin dekat dengan Haoyu dan berbisik, "Kamu benar-benar membuat kakak terkesan."

Haoyu, yang masih anak-anak lugu, tahu bahwa wanita itu semakin dekat dengannya, jadi dia secara refleks menjauh sedikit dan berkata dengan gugup, "T-terima kasih atas pujiannya, Instruktur, tapi menurutku aku masih perlu latihan lagi."

Instruktur tersenyum kepada Haoyu dengan cara yang menghibur. "Jangan khawatir, kakak tidak akan melakukan apa-apa padamu. Tapi jujur saja, penampilanmu sangat bagus untuk siswa murid luar. Kakak sekalipun akan sedikit tergoda dengan pesonamu..."

Tatapan matanya membuat keringat dingin mengalir di dahi Haoyu.

Namun Haoyu tetap berusaha terlihat tenang di luar agar menjaga rasa hormatnya kepada Instruktur itu.

Akhirnya, Instruktur itu menarik dirinya dan berkata dengan santai, "Tapi kamu benar bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menguasai kultivasinya tanpa latihan terus-menerus. Itulah sebabnya kami berlatih setiap hari, untuk terus mendorong diri sendiri dan memajukan kultivasi kami. Jika kita tidak punya ruang untuk berkembang, kultivasi kita tidak akan maju. Jadi jangan berkecil hati, tetapi teruslah berlatih dan berusaha untuk naik ke tingkat selanjutnya."

"Saya pasti akan melakukan apa yang dikatakan Instruktur." Kata Haoyu sambil menunduk sedikit.

Instruktur tersenyum hangat atas kesopanan Haoyu, dia tampak benar-benar penasaran untuk mengetahui nama murid luar tampan yang ada di depannya saat ini.

"Ah, aku belum sempat menanyakan namamu. Maafkan aku, aku lupa karena terburu-buru dan terpesona olehmu. Siapa namamu?"

"Haoyu..."

"Haoyu, nama yang bagus dan imut." Instruktur tersenyum hangat dan sedikit memiringkan kepalanya saat dia mengetahui nama Haoyu dan akan menyimpannya baik-baik dalam ingatannya.

Dia lantas lanjut berkata, "Ah, ngomong-ngomong jangan memanggilku Instruktur lagi. Aku Feng Xieyi, kamu bisa memanggilku Sister Feng. Sister Feng adalah nama yang biasa digunakan murid-murid luar lainnya untuk memanggilku."

"Aku mengerti, Sister Feng."

Instruktur tersenyum ramah kepada Haoyu untuk terakhir kalinya.

"Itu lebih baik. Sekarang adalah sesi istirahat sebelum melanjutkan ke sesi latihan siang, jadi kamu harus beristirahat dulu untuk mengisi kembali tenagamu."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!