NovelToon NovelToon

Bangkitnya Ketua Geng Motor [Sistem Bad Boy]

Prolog

Bugh…bagh…

Terdengar suara pukulan mentah yang melayang pada seorang remaja lelaki dengan usia sekitar 16 tahun. Dia tengah menjadi bulan-bulanan oleh anak yang terlihat setahun lebih tua darinya.

“Berengsek kamu ya! Beraninya kamu memegang cewekku!” ucap pemuda yang menghajar anak di bawah setahun darinya karena kesalahpahaman di antara keduannya.

“Tidak kak, saya tidak bermaksud memegang pacar kakak,” ucap adik kelas yang berbeda sekolah itu mengucap kebenarannya.

“Berarti kamu sudah ada keinginan untuk memegang dia bukan?! Dasar!” ucap pemuda tersebut yang langsung melayang pukulan yang sangat keras untuk terakhir kalinya.

Bagh… Bugh..

“H—hhokk…” ucap pemuda yang tidak kuat menerima pukulan terakhir kalinya karena kakak kelas yang berbeda sekolah dengannya langsung saja ditahan oleh seorang gadis yang berusaha menahan agar kakak kelas tersebut tidak memukulinya lagi.

“Sudah cukup! Sudah beberapa kali aku bilang kalau kau tidak usah menjadi sok pahlawan di depanku! Bahkan kau berani memukuli anak yang tidak bersalah! di mana hati nuranimu?” ucap gadis tersebut yang terlihat sedang membela pemuda yang dipukuli oleh temannya tersebut membuat pria tersebut tidak suka jika gadis incaran membela orang lain.

“Dia sudah berani memegang dan menyentuhmu! Kau tidak pernah mengizinkan aku menyentuhmu tetapi mengapa kau membiarkan kepada orang asing untuk memegangmu?!” ucap pria tersebut yang menaikan satu oktaf kepada gadis tersebut tetapi berusaha untuk menetralkan amarahnya di depan gadis yang amat dia cintai.

Disaat bersamaan ketika keduanya sedang bertengkar, pemuda yang menerima banyak pukulan tersebut sudah tidak sanggup tubuhnya menopangnya hingga pada akhirnya dia ambruk dengan wajah yang sudah terdapat banyak memar dan juga lebam.

Brukk…

Pemuda dengan kacamatanya yang layak untuk kutu buku seperti dirinya pada akhirnya jatuh pingsan karena pukulan terakhir membuatnya hampir saja tidak bernapas hingga membuatnya terkapar tidak berdaya.

Mengapa hidupku selalu saja dibuli? Apa baiknya aku menjadi anak yang berprestasi dan didandani culun oleh mami sehingga aku menjadi korban buli meski tidak separah sekarang. Padahal aku baru memasuki bangku SMA tetapi sudah mendapatkan perlakuan seperti ini.

Batin pemuda tersebut yang sudah tergeletak lemah di tanah tanpa ada yang menyadari karena baik gadis maupun si pemukul sibuk beradu mulut.

”Kau cemburu padanya? Aku tidak percaya itu! lagi pula kau siapaku?” ucap gadis itu yang merasa jika pria yang didepannya sudah tidak waras karena sok cemburu padahal tidak terjadi apa-apa.

”Mengapa kau menyangkalnya? Apa kurangku dengan dia? Cukup, aku tidak ingin berdebat dengamu, ” ucap pemuda tersebut yang tidak ingin membuat gadis di depannya makin menolaknya karena dirinya yang tidak mau mengalah di hadapan gadis tersebut.

”Aku sudah bilang kepadamu, dia hanya membantuku dan jika dia tidak membantuku menarik tanganku maka aku sudah tewas,” ucap gadis tersebut yang langsung pergi dengan kesal karena merasa sia-sia saja menghabiskan waktu dan energinya hanya berbicara kepada orang yang paling dibencinya.

Gadis itu membalikkan badanya dan pergi begitu saja sementara sebelum berjalan jauh dari pemuda tersebut, tangannya ditarik oleh pria tersebut sembari menampilkan mimik yang terkejut mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh gadis tersebut. Gadis tersebut yang langsung menutup mulutnya dikarenakan merasa dirinya sudah banyak bicara dan dengan sifat protektif cowok yang didepannya maka dirinya akan ditatap hidup-hidup oleh mahkluk super menyebalkan.

”Apa maksud dari perkataanmu ? Mengapa kau tidak bilang kepadaku?” tanya cowok tersebut dengan tatapan tajam tetapi berusaha untuk tidak memberikan rasa intimidasi yang biasa dia layangkan jika dia mengintrogasi temannya atau musuhnya.

”Apa-apaan kamu sih? Itu salah siapa sehingga aku tidak fokus?” tanya gadis tersebut kesal.

“Apa maksudmu?” tanya pemuda tersebut yang tidak mengerti apa yang dikatakan oleh gadis yang amat dia cintai dan sayangin.

......................

“Anak muda, apakah kau sudah tersadar?” ucap suatu suara yang menghampiri pemuda yang tergeletak tidak berdaya di tanah tanpa ada yang memperhatikan karena sepasang muda-mudi sibuk beradu mulut.

Anak laki-laki yang berpenampilan culun tersebut terlihat sekali jika tidak ada tenaganya untuk membuka matanya meski dia mendengar sayup-sayup ada yang bertanya mengenai keadaannya.

Siapa yang bertanya kepadaku? Aku sudah tidak bertenaga, ku harap ada yang mau membantuku membawakan diriku ke rumah sakit.

Batinnya dengan penuh harap tetapi kemudian dia merasa ada yang aneh karena seolah-olah hening seketika padahal dia masih mendengar sayup-sayup suara pasangan gadis dan pemuda yang masih berdebat di gang sempit di mana tempat dirinya menjadi samsak oleh pemuda yang dibakar rasa cemburu yang berlebihan.

Ada yang aneh? Mengapa menjadi hening sekali? Perasaanku tadi aku sempat mendengar suara gadis dan pemuda yang sibuk berdebat meski hanya sayup-sayup saja.

“Selamat datang dan selamat anak muda, kau merupakan orang yang pertama berhasil mengaktifkan sistem,” ucap suara itu kembali membuat pemuda tersebut bertanya-tanya meski tubuhnya dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Sistem? Aku mengaktifkan sistem apaan? Perasaan dari tadi aku dibogem dan dipukuli hingga tepar ini malah dibilangin sedang mengaktifkan sistem, ada-ada saja.

“Benar ucapan kamu, wahai anak muda, kamu secara tidak sadar berhasil mengaktifkan sistem dan sebagai sistem yang diaktifkan oleh kamu maka aku wajib menyelamatkan kamu,” ucap suara tersebut yang seolah-olah mengerti dan membaca pikiran pemuda tersebut.

“Jika begitu maka aku harus membuktikan kepadamu sehingga kamu percaya kepadaku,” ucap suara tersebut yang entah apa yang dia lakukan namun berhasil membuat pemuda tersebut terbangun dengan kondisi tubuh dan wajah yang ajaibnya memar dan lebamnya pulih dan tidak menimbulkan bekas.

“Aku di mana ini? Apa aku sudah di alam lain? Apa benar aku sudah meninggal?” ucap pemuda tersebut yang sudah berdiri kembali serta berhasil membuka matanya dan terkejut jika dirinya berada di dimensi lain.

”Tidak, anak muda, kau masih hidup dan benar dengan ucapanmu, kau berada di dimensi lain dan ini adalah dimensi inti sistem yang berada di dalam tubuhmu sekarang, anak muda, ” ucap suara tersebut menjelaskan kepada pemuda mengenai keberadaan pemuda tersebut.

”Dimensi inti sistem? Apa itu, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan,” ucap pemuda terebut yang masih belum mengerti apa yang dikatakan oleh suara tersebut.

”Tidak apa-apa, anak muda, tidak apa-apa kalau tidak mengerti sekarang,” ucap suara itu lagi.

”Kalau begitu apa yang harus aku lakukan ? Setahuku jika seseorang berhasil mengatifkan sebuah sistem maka untuk bisa menjadi level yang sempurna maka orang tersebut harus menyelesaikan misi yang diberikan oleh sistem, apakah aku juga akan seperti demikian karena aku juga mengaktifkan sistem meski aku tidak sadar?” tanya pria tersebut kepada suara tersebut yang tanpa memiliki wujud.

“Benar sekali anak muda, kau akan kuberikan misi untuk menaikan level supaya kamu bosa menjadi orang yang sempurna dan tidak diinjak-injak lagi,” ucap suara tersebut yang membenarkan perkataan pemuda tersebut.

......****************......

Wah akhirnya terbit juga novel baru buatan Auhtor Bam25. Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

01

“Baiklah kalau begitu, aku akan mencoba menyelesaikan misi yang kamu berikan kepadaku,” ucap pemuda tersebut.

“Keputusan yang bagus anak muda, baiklah saya akan mengecek identitas Anda sehingga Anda resmi menjadi pemilik sistem ini dan saya akan memanggil Anda dengan sebutan Master,” ucap suara tersebut yang membuat pemuda langsung saja menyemburkan rona malu karena baru pertama kalinya dipanggil dengan sebutan tersebut.

“Anu… apakah Anda bisa memanggil saya dengan sebutan lain? Saya tidak terbiasa dengan sebutan itu,” ucap pemuda tersebut yang tersipu membuat suara tersebut pada akhirnya mengiyakan permintaan masternya.

“Baiklah, kalau begitu anak muda, kamu mau dipanggil apa?” tanya suara tersebut yang membuat pemuda tersebut berpikir keras mengenai nama panggilan yang akan disematkan untuk dirinya sendiri.

Sementara pemuda tersebut berpikir keras, sistem langsung verifikasi identitas pemuda tersebut dan berhasil menyelesaikan pengecekan identitas.

[Identitas berhasil, verifikasi berhasil, identitas sesuai dengan identitas pengguna sistem.

Pengguna : Giovanno Glen Putra

Usia : 16 tahun

Asal Sekolah : SMA Celt.

Alasan mengaktifkan sistem : korban bullian dan hampir mati karena dipukulin.

Selesai, Selamat Giovanno, Anda berhasil mengaktifkan dan membuktikan identitas Anda.]

“Sudah selesai, anak muda, jadi Anda apakah sudah memutuskan untuk dipanggil apa?” tanya suara tersebut setelah menyelesaikan pekerjaannya dan bertanya kepada pemuda yang bernama Giovanno.

“Sudah, saya minta dipanggil Nano saja,” ucap Gio yang memutuskan untuk dipanggil nama lain dan biasanya username untuk di gamenya yang biasa dia mainkan untuk menyamarkan nama aslinya.

“Baiklah Nano, mulai sekarang Anda adalah master saya, sistem yang Anda aktifkan adalah sistem bad boy jadi misi utama Anda adalah mengubah gaya dan tatanan rambut Anda mulai dari sekarang,” ucap suara tersebut yang langsung memberikan misi sekarang kepada Giovanno.

“Apa? Misinya sudah dimulai saja? Yang benar saja, aku juga tidak bisa langsung merubahkan penampilanku sekarang,” ucap Giovanno panik yang mengetahui jika misi pertamanya adalah mengubah penampilan.

”Mengapa tidak bisa? Penampilanmu yang sekarang sangatlah culun dan tidak ada aura ketua atau kepala,” jelas suara tersebut yang seakan-akan melemparkan panah kepada hati Giovanno.

Jleb…

Sakit tetapi tak berdarah itu yang pasti dirasakan oleh Giovanno ketika mengetahui penampilannya tidak ada menariknya dan dikatakan culun oleh sistem tersebut akibat panah yang tidak terlihat menembus jantungnya karena perkataan sistem tersebut.

”Aku tahu jika penampilanku tidak menarik tetapi aku benar-benar tidak bisa karena mami akan memarahiku jika aku berdandan ala anak berandalan,” jelas Gio yang membuat sistem akhirnya mengerti.

”Baiklah kalau begitu Nano, kau harus mencari cara agar kau bisa menyelesaikan misi kamu agar kamu bisa cepat mencapai pencapaian dari misi tersebut,” jelas suara tersebut yang menyarankan agar Giovanno segera mempercepat misi yang sudah dia berikan kepada Giovanno.

”S—saya mengerti, terima kasih banyak,” ucap Giovanno yang senang jika sistem tidak mendesaknya lagi.

”Baguslah jika kau mengerti, sekarang kau kembalilah ke alam sadarmu,” jelas suara tersebut yang membuat Giovanno seakan-akan ditarik keluar dari dimensi tersebut dan langsung bangun karena terkejut.

“Ahh… ini di mana? Apa yang terjadi dan mengapa aku sudah tiba-tiba berada di rumah sakit saja?” gumam Giovanno begitu terbangun di ruangan serba putih dan dirinya memakai setelan baju khas rumah sakit.

Begitu dirinya terbangun secara mendadak muncul sebuah suara yang dia kenal tetapi tidak dia ketahui siapa nama pemilik suara tersebut.

“Apa kamu sudah bangun? Maafkan aku ya, gara-gara aku, kamu jadi terkena tinju dan pukulannya, apakah ada yang sakit? Biar aku panggilkan dokter karena kamu baru sadar sekarang,” ucap gadis tersebut yang menghampiri ranjang rawat inap Giovanno karena baru saja dirinya menutup pintu karena sedang mengambil pesan makanan lewat salah satu jasa pemesanan lewat aplikasi.

Giovanno langsung terkejut dan sedikit ketakutan karena mengingat karena dirinya menolong gadis tersebut pada saat mereka secara tidak sengaja bertemu pada saat berangkat sekolah, dirinya jadi sasaran pacar dari gadis tersebut. Sementara gadis tersebut yang membaca mimik muka Giovanno langsung mengerti jika pemuda yang terbaring lemah dengan infus yang terpasang di lengannya sedang mengalami trauma karena cowok yang mendekati dirinya.

“Tidak apa-apa, dia sudah pulang, dia juga titip maaf kepadaku untukmu jika kau sudah bangun dan tenang saja karena dia sudah membayar biaya administrasi rumah sakit,” ucap gadis tersebut menenangkan Giovanno sehingga Giovanno sedikit lega mendengar jika cowok yang membuatnya pingsan sudah pergi dari kamarnya.

......................

Sementara itu di lain tempat tepatnya di kediaman Giovanno yang terbilang cukup besar karena kediamannya di blok Lancaster di perumahan Indah Surya yang dikenal perumahan elite karena blok tersebut merupakan blok yang di mana penghuni hunian dengan tingkat dua dengan luas bangunan yang rata-rata mencapai 200 meter.

Seorang perempuan yang setengah baya tengah keluar dari garasi mobil dan masuk ke dalam kediamannya sedang menanyakan kepada salah satu dari tiga ART yang bekerja di kediamannya sementara suaminya diknas di luar kota karena urusan bisnis.

“Bu, di mana Glen? Apa Glen sudah pulang?” tanya perempuan tersebut yang bertanya kepada satu dari tiga ART yang kebetulan membukakan pagar rumah untuk mobilnya dia masukki ke garasi rumah.

“Glen belum pulang, nyonya,” ucap pembantu tersebut yang mengetahui jika majikan kecilnya belum pulang semenjak jam dua siang karena sekolah majikan kecil seharusnya sudah selesai.

“Ya sudah kalau Glen pulang beri tahu aku karena aku ada yang ingin katakan kepada anak itu,” ucap ibu Giovanno yang langsung menuju kamar utamanya karena dirinya baru saja pulang kerja untuk langsung rebahan di ranjang yang berada di dalam kamar miliknya beserta suaminya.

“Baik, nyonya, saya akan memberi tahu jika Glen pulang,” ucap pembantu tersebut yang sudah melihat nyonya sudah tidak berada di ruangan tengah.

Aduh gak nyonya gak tuan, sibuk dengan urusan pekerjaan. Glen jadi diabaikan dan parahnya lagi nyonya sangat ingin Glen sempurna di bidang akademis sehingga Glen didik dan didandani culun padahal anak itu aslinya sangat cakep seperti tuan.

Batin ART tersebut yang merasa jika majikan kecilnya merasa kasian karena majikannya tidak memiliki waktu untuk menyempatkan dengan majikan kecil. Sementara nyonyanya dikenal sebagai ibu yang sangat tegas dan tidak mentolerirkan putranya berperilaku jelek, berpenampilan tidak moral serta mendapatkan nilai rendah sehingga majikan kecilnya didik untuk belajar dan les setiap sepulang sekolah. Tidak hanya itu saja, semua penampilan majikan kecilnya juga diatur dan disesuaikan dengan konsep nyonya sehingga wajah tampan dan tubuh yang proposal menjadi tersembunyi akibat nyonyanya.

Apa untungnya didandani nyonya menjadi culun? Padahal jika dia didandani tampan juga tidak begitu buruk.

Karena tidak mengerti jalan pikiran nyonya majikan, ART tersebut hanya bisa melanjutkan pekerjaannya sembari menunggu kepulangan majikan kecilnya yang tidak terasa sudah menginjak kaki di usia remaja karena sudah duduk di bangku sekolah menengah atas.

......****************......

Wah akhirnya terbit juga novel baru buatan Auhtor Bam25. Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

02

Giovanno langsung terkejut dan sedikit ketakutan karena mengingat karena dirinya menolong gadis tersebut pada saat mereka secara tidak sengaja bertemu pada saat berangkat sekolah, dirinya jadi sasaran pacar dari gadis tersebut. Sementara gadis tersebut yang membaca mimik muka Giovanno langsung mengerti jika pemuda yang terbaring lemah dengan infus yang terpasang di lengannya sedang mengalami trauma karena cowok yang mendekati dirinya.

“Tidak apa-apa, dia sudah pulang, dia juga titip maaf kepadaku untukmu jika kau sudah bangun dan tenang saja karena dia sudah membayar biaya administrasi rumah sakit,” ucap gadis tersebut menenangkan Giovanno sehingga Giovanno sedikit lega mendengar jika cowok yang membuatnya pingsan sudah pergi dari kamarnya.

“Iya, terima kasih banyak ya,” ucap Giovanno yang menunduk malu dan juga ada sedikit trauma dikarenakan pukulan yang diberikan oleh cowok tersebut dan tidak hanya dipukulin saja, dirinya menerima ancaman berupa tidak boleh menatap gadis tersebut.

----Flasback On----

“Aku peringatan kamu ya, jangan pernah sekali-kali menatapnya, meliriknya atau memikirkannya! Selain itu, jangan pernah juga berani menyentuh, memegang ataupun bersinggungan!” ancam cowok tersebut sembari meninju dirinya dan juga memberi peringatan kepadanya.

“Jika aku sampai tahu jika kau berani melakukannya yang kedua kali maka aku akan menghajarmu tanpa ampun, apa kau mengerti!” ucap cowok tersebut.

“M—mengerti kak, saya mengerti,” ucap Giovanno dengan terbata-bata karena dirinya sudah tidak sanggup menahan rasa sakit dan nyeri akibat pukulan yang diberikan ke tubuhnya.

----Flashback Off----

“Kau tak usah takut kepadaku, aku tak akan membiarkanmu terluka. Aku janji!” ucap gadis tersebut dengan penuh kelembutan untuk mencegah Giovanno ketakutan karena trauma yang ditimbulkan oleh teman laki-lakinya.

“Iya… terima kasih banyak kak,” ucap Giovanno yang tidak ingin menatap wajah gadis tersebut yang bagaikan cahaya matahari yang menyinari gelapnya di hidupnya.

“Iya sama-sama, kalau begitu aku panggilkan dokter lalu aku pulang karena aku sudah dicari oleh temanku,” ucap gadis tersebut beranjak setelah dia berpamitan dengan Giovanno dan menuju ke luar pintu kamar rawat inap untuk memanggil dokter.

Sepeninggal gadis tersebut, Giovanno hanya bisa menatap langit-langit kamar rawat pasiennya yang cukup berkelas karena hanya dirinya saja meski kamar tersebut dapat menamping tiga orang lagi.

Sepertinya kakak laki-laki itu cukup kaya karena bisa menanggung biaya administrasi rawat inap untuk diriku di ruangan ini tetapi apa aku harus sepertinya?

Giovanno berpikir keras untuk bisa mengubah penampilannya tanpa harus diceramahi oleh mama maupun wali kelasnya yang memperhatikan setiap penampilannya.

Bagaimana caranya aku bisa mengganti penampilan? Karena selama ini aku tidak pernah bernampilan dikarenakan mami yang selalu mengurus penampilanku dan melarang mengganti penampilanku. Apa aku coba tanya ke sistem karena siapa tahu dia bisa membantuku? Tetapi bagaimana aku memanggilnya karena aku tidak diberitahu caranya oleh dia?

Giovanno pada akhirnya kembali terlelap karena masih terdapat efek obat yang berada di tubuhnya dan tanpa dia sadar jika dirinya kembali ke tempat tersebut.

”Nano… nak… Nano, sadarlah,” ucap suara tersebut lagi yang seakan-akan terngiang-ngiang di kepalanya membuat Giovanno perlahan-lahan membuka kelopak kedua matanya dan betapa terkejutnya jika dirinya berada di dimensi yang sama pada saat dirinya pertama kali di tempat tersebut.

”Apa kau yang memanggilku kemari?” tanya Giovanno yang membuka matanya ketika mendengar suara yang cukup familier di telinganya.

”Yap, aku memanggilmu karena kau membutuhkanku bukan?” ucap suara tersebut yang membuat Giovanno menoleh ke arah suara tersebut berada.

“Nah, katakan sekarang apa yang ingin kau katakan kepadaku? “ ucapnya lagi membuat Giovanno mengutarakan keinginan hatinya.

“S—saya bermaksud menanyakan kepada sistem mengenai model atau penampilan yang cocok dengan saya. Saya harap sih tidak terlalu mencolok jika itu penampilan anak berandalan tetapi tetap rapi dan sopan, apakah bisa membantu merekomendasikannya?” tanya Giovanno yang merasa jika pertanyaan sudah cukup dia tanyakan kepada sistemnya.

“Anak muda, apakah kamu tidak tahu penampilan? Padahal usiamu sudah menginjak usia pra-dewasa,” ucap suara tersebut tidak percaya akan perkataan dari tuannya tersebut karena melihat usia dan penampilan yang ada pada seorang Giovanno.

Pertanyaan dan ucapan yang diberikan sistemnya membuat Giovanno tertohok dan mengangguk dengan jujur karena memang meski usianya menginjak pra-dewasa tetapi sampai saat ini dirinya tidak mengetahui cara penampilan yang dapat dan bisa membuat orang tertarik kepadanya.

“I—iya saya memang tidak mengetahui mengenai penampilan karena itu saya bertanya kepada Anda karena saya mengira Anda orang yang tepat untuk saya tanyakan,” ucap Giovanno diselingin dengan anggukannya yang membenarkan jika dirinya tidak bisa berdandan.

“B—baiklah kalau begitu Nano, saya tidak mempersalahkan Nano yang tidak bisa berpenampilan dan saya sangat berterima kasih kepada Nano yang berani jujur meski itu memalukan dan sebagai gantinya saya akan membantu Nano untuk mengubah penampilan Anda,” ucap suara itu membuat Giovanno terheran-heran bagaimana caranya sistem membantunya karena setahunya sistem tidak pernah berwujud.

“Dengan cara apa Anda dapat membantu saya?” tanya Giovanno yang penasaran dengan tindakan sistem untuk membantu dirinya dalam mengubah atau memilih penampilan yang sesuai dengan keinginannya.

“Kamu sungguh penasaran sekali ya?” tanya suara tersebut membuat Giovanno mengangguk karena rasa penasarannya yang amat besar. “ I—iya, saya amat penasaran dengan cara Anda membantu saya.”

Perkataan Giovanno membuat suara tersebut sedikit tertawa tetapi terhentikan karena tiba-tiba saja terpancar cahaya yang terang yang mampu menyilaukan kedua mata Giovanno sehingga Giovanno tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi karena dirinya langsung memejamkan kedua matanya begitu mengetahui adanya cahaya yang dapat menyilaukan kedua matanya.

“Nah, Nano, sekarang kamu dapat buka kedua matamu,” ucap suara tersebut yang membuat Giovanno membuka perlahan karena efeknya masih terasa. Begitu kelopak dan kedua matanya dapat terbuka dengan lebar dan sempurna, di hadapan dirinya terdapat sosok peri kecil berada tepat di hadapannya.

“Siapa kamu? Mengapa kamu bisa sampai di sini?” tanya Giovanno penasaran dengan munculnya sosok tersebut yang tidak dia tahu bagaimana caranya sosok tersebut bisa sampai ke tempat dimensi yang ada dirinya dan juga sistem.

”Wah…. wah… Nano, kau begitu cepat melupakanku ya?” ucap sosok tersebut yang langsung mendekat ke arah telinga Giovanno dan segera menjewer telinga tersebut sehingga membuat Giovanno menjerit kesakitan.

”Aw… aw… apa-apaan kamu? Mengapa kau berani sekali menjewer telingaku? Aduh lepaskan ini sakit sekali tahu, ” ucap Giovanno yang menjerit kesakitan dan meminta sosok kecil tersebut untuk melepaskan tangannya dari telinganya.

”Habisnya kau tidak mengenalku lagi, Nano, jadi terima saja hukumannya,” ucap sosok tersebut yang masih betah di telinga Giovanno membuat Giovanno tersadar jika sosok tersebut adalah sistem.

”Anda adalah jelmaan sistem? Maafkan saya yang tidak segera menyadari jika itu adalah Anda,” ucap Giovanno yang memohon maaf karena telat menyadari jika sosok mungil tersebut adalah jelmaan sistemnya karena untuk membantu dirinya.

......****************......

Lucu sekali nih, bisa-bisanya telinga Gio jadi korban jeweran jelmaan sistem. Penasaran ya?. Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!