NovelToon NovelToon

Menikah Karena Terpaksa

Episode 1

Di sebuah Desa ada seorang wanita muda yang memiliki umur 20 tahun, wanita itu memiliki wajah yang imut karena pipi chubby dan memiliki badan yang kecil dia sangat cantik. Wanita ini tinggal bersama pasangan suami istri yaitu paman bernama Ikram dan bibi nya bernama Rus, karena orang tuanya sudah meninggal dunia. Gadis itu bernama Nabila Sagita putri dari Ibu Diana dan Bapak Hartawan

"Nabila bangun kamu, ini sudah siang jangan bermalas malasan kamu di sini" teriak bibi Rus dengan penuh kemarahan.

"Cepat bangun siapkan sarapan, setelah itu cuci pakaian yang sudah menumpuk di sana!" Bibi Rus terus berteriak.

Bibi Rus dari sejak awal memang tidak menyukai Nabila, setiap pagi dia selalu memarahi Nabila. Ia merasa tidak akan pernah ikhlas menampung Nabila di rumahnya. Bibi Rus selalu beranggapan jika Nabila menjadi beban di rumahnya, maka dari itu bibi Rus selalu memperlakukan Nabila sebagai pembantu di rumahnya. Namun paman Ikram sangat menyayangi keponakannya itu, paman Ikram selalu membela Nabila jika dia sedang di marahi istrinya Rus.

Nabila yang masih berada di kamarnya terkejut mendengar suara teriakan dari luar kamarnya yang ternyata teriakan itu berasal dari bibi Rus, Nabila pun segera bangun dari tempat tidurnya, duduk dan langsung beranjak dari ranjang. Saat ia keluar ternyata bibi Rus sudah menunggu di depan pintu kamarnya dengan memegang pinggang.

"Maaf bibi, saya telat bangun" ucap Nabila sambil menundukkan pandangannya dari bibinya yang terlihat sangat marah itu dan Nabila takut jika akan di marahi bibinya.

"Kamu ingat ya Nabila, kamu jangan merasa suami saya baik sama kamu. Kamu harus berleha leha di rumah ini jangan mau seenaknya saja. Ini bukan tempat penampungan gratis! Sudah pergi sana, cepat siapkan makanan perut saya sudah lapar" bentak bibi Rus kepada Nabila dengan wajahnya yang sangat marah.

"Baik bi," jawab Nabila dengan wajah yang sedih,

Nabila pergi dari hadapan bibi nya dan memasuki dapur untuk menyiapkan makanan, apapun yang ada di dapur Nabila masak apa adanya.

Setelah selesai memasak Nabila segera membereskan semuanya dan dia mulai melakukan aktivitas seperti biasanya untuk mengurus urusan dalam rumah bibi dan pamannya itu, ya seperti layaknya seorang pembantu.

Saat semuanya selesai Nabila memberitahu bibi dan pamannya jika masakannya sudah siap, Nabila sengaja membersihkan rumah terlebih dahulu karena bibinya selalu marah jika pekerjaan rumah belum di lakukan.

Mereka menyantap makanan bersama sama, bibi Rus tidak pernah berani untuk memarahi Nabila jika di hadapan suaminya, karena suaminya sangat menyayangi Nabila layaknya seperti anak sendiri. Namun, bibi Rus iri karena Nabila selalu di perhatikan oleh suaminya itu.

Nabila hanya lah lulusan SMA dia bingung, dia ingin sekali melanjutkan pendidikannya namun ia juga sadar jika tidak memiliki biaya.

Nabila ingin mencari pekerjaan di kota, karena Nabila tidak ingin terus menerus menyusahkan bibi dan pamannya, dan Nabila telah memutuskan untuk merantau di Kota Jakarta, namun Nabila akan tetap meminta izin kepada pamannya terlebih dahulu.

Nabila mencoba mendekati paman dan bibinya yang sedang duduk di halaman belakang rumahnya, ia rasa sudah waktunya untuk bekerja agar tidak merepotkan orang lain meskipun itu adalah keluarga sendiri.

"Paman...." Panggil Nabila,

Paman Ikram langsung menatap Nabila yang sedang berjalan dan memanggilnya, namun tatapan Nabila terlihat sedang bersedih.

"Ya nak, ada apa?.." tanya paman Ikram sambil menatap Nabila

"Paman bolehkah saya pergi ke kota untuk mencari kerja, siapa tau saya mendapatkan pekerjaan." Nabila menatap paman dan bibinya secara bergantian.

"Nak, kamu disana tidak memiliki siapa siapa keluarga pun tidak ada, paman khawatir jika kamu kenapa kenapa di sana sendirian nak. Kamu juga jauh dari kami sulit untuk kami memantau mu nak..." Paman Ikram memang sedikit khawatir kepada Nabila jika harus merantau apalagi tidak memiliki keluarga dan orang pun tidak ada yang dia kenal.

"Alaah kamu mau mencari pekerjaan apaan, di kota itu tidak mudah mencari kerja. Atau kamu mau menjadi simpanan om om ahaha" sindir bibi Rus.

"Bu jangan seperti itu bicaranya, Nabila itu mau mencari pekerjaan yang halal. Kita juga tidak pernah tau jika rezekinya Nabila, bisa saja Nabila mendapatkan pekerjaan yang baik dan bisa saja dia menjadi orang sukses di kota.." ucap paman Ikram sembari menegur istrinya.

"Halah mas kamu itu bela dia terus, kamu tau kan kita udah kasih dia makan secara gratis. Dia juga harus tau caranya berterima kasih, dia juga tidak harus bekerja di luar biarkan dia di rumah ini dia bisa membantu ibu di sini, dia bisa memasak..." Bibi Rus memang tidak memiliki hati, dia memang selalu ingin menjadikan Nabila seperti pembantu.

Namun Nabila tidak mendengarkan ucapan bibi nya, ia rasa jika harus mendengarkan bibinya semua tidak akan pernah ada habisnya karena bibi nya tentu akan selalu ingin menang sendiri.

"Paman bagaimana apakah boleh?" Tanya Nabila penuh harapan.

"Baiklah paman akan izinkan kamu, tapi kamu harus berjanji untuk selalu memberikan kabar kepada paman dan bibi mu disini, dan jangan lupa untuk menjaga diri baik baik..." Tegas paman Ikram memberikan saran kepada Nabila.

"Terima kasih banyak paman sudah memberikan izin kepada Nabila, tentunya Nabila tidak akan pernah lupa untuk selalu memberikan kabar kepada paman dan bibi." Ucap Nabila dengan wajah bahagia, yang sangat berbeda dengan wajah bibi Rus menampilkan kekesalannya karena bisa bisanya suaminya itu memberikan izin kepada Nabila untuk merantau ke kota.

Setelah itu, Nabila pun pergi ke kamarnya dan mulai mempersiapkan pakaiannya yang akan dia bawa. Nabila tidak membawa banyak barang barang, dia hanya membawa satu tas yang berisi pakaiannya saja.

Sebelum Nabila akan pergi merantau, Nabila menyempatkan diri untuk berziarah ke makan kedua orang tuanya yang memang tidak jauh dari kediaman paman Ikram.

"Ayah... Ibu.. Nabila akan merantau ke kota jakarta, disana Nabila akan mencari pekerjaan, doakan Nabila agar segera mendapat pekerjaan dan sukses seperti orang orang. Semoga ayah dan ibu selalu bahagia di sana. Meskipun Nabila sendiri tidak tau harus kemana setelah sampai di sana karena Nabila memang belum pernah berkunjung ke kota. Ayah Ibu Nabila pasti akan selalu merindukan Ayah dan Ibu, suatu saat Nabila akan selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi ayah dan ibu. Nabila pamit dulu ayah ibu assalamualaikum" sebelum pergi Nabila mencium nisan kedua orang tuanya, lalu dia pulang kerumah pamannya.

Keesokan harinya Nabila bersiap siap untuk pergi ke terminal bus. Untuk biaya perjalanannya Nabila masih mempunyai tabungan sepeninggalan kedua orang tuanya.

Nabila juga tidak lupa untuk berpamitan dengan bibi Rus meskipun raut wajahnya yang terlihat sangat cuek dan biasa saja. Nabila pergi ke terminal di antar oleh Paman Ikram menggunakan sepeda motornya yang butut.

Episode 2

"Paman Nabila pamit untuk pergi mencari pekerjaan, doakan Nabila agar segera mendapatkan pekerjaan di sana.." ucap Nabila sambil berpamitan dengan pamannya.

"Iya nak, paman akan selalu mendoakan kamu. Kamu juga harus jaga diri baik baik ya nak..." Jawab paman Ikram, ia menahan kesedihannya di hadapan Nabila.

"Iya paman, Nabila pergi dulu assalamu'alaikum.." pamit Nabila kepada pamannya.

*Waalaikumsalam nak hati hati" sahut paman Ikram.

Nabila pun masuk ke dalam bus dan melambaikan tangan kepada paman Ikram yang masih menunggu Nabila,.

*****

Di kota Jakarta ada seorang laki laki tampan, gagah, dan berwibawa dia adalah seorang CEO yang terkenal dengan CEO pemarah, cuek dan dingin. Dia memiliki perusahaan terbesar dan terkenal di negaranya. Laki laki itu bernama Arya Wiguna seorang putra dari Bapak Deni Wiguna dan Ibu Lisa Mustika . Arya Wiguna merupakan putra tunggal, dia akan menjadi pewaris seluruhnya dari keluarga Wiguna.

Arya adalah seorang CEO dan memiliki banyak cabang perusahaan di berbagai negara, Arya orang terkaya tentunya dia selalu dikejar oleh banyak wanita. Namun sayangnya, Arya bukan type lelaki yang mau mempermainkan wanita.

Seperti hari biasanya, hari ini Arya pergi ke kantor bersama sekretaris sekaligus asisten pribadinya yaitu Dendra. Arya memang tidak memiliki sekretaris karena banyak yang sudah bekerja dengannya tidak tahan dengan sifat kejam dan dinginnya Arya. Sebab itu Arya menjadikan Dendra sebagai asisten pribadi sekaligus sekretaris nya.

"Dendra apa jadwal hari ini?" Tanya Arya sambil melihat ke arah kaca mobilnya.

"Hari ini jadwal Tuan kosong, maaf sebelumnya Tuan. Nyonya tadi menitipkan pesan kepada saya, Tuan di minta untuk pulang kerumah malam ini" jawab Dendra dan memberikan pesan dari orang ruanya.

Arya tinggal di apartemen sendirian, dia memilih ingin hidup mandiri. Dia tidak ingin tinggal bersama orang tuanya.

"Saya malas untuk pulang kerumah, karena setiap saya pulang mama akan selalu bersama wanita itu. Saya tidak suka di jodohkan, tolong sampaikan kepada mama katakan jika saya banyak pekerjaan dan tidak dapat pulang!" Perintah Arya dengan memberikan alasan untuk tidak pulang kerumah orang tuanya.

"Baik Tuan akan saya sampaikan" balas Dendra dengan tegas.

***

Nabila sudah sampai di Kota Jakarta, Nabila yang memang tidak memiliki keluarga di Kota harus mencari kosan untuk di jadikannya tempat tinggal, dia tentunya mencari kosan yang murah dan sesuai dengan uangnya.

Nabila terus berkeliling mencari kosan yang sesuai budgetnya. Setelah satu jam ia mencari akhirnya ia menemukan kosan yang sesuai keinginannya.

"Akhir nya sampai juga, alhamdulillah sekarang aku sudah menemukan kosan yang dapat aku tempati semoga saja aku akan cepat juga mendapatkan pekerjaan, aduh ternyata capek juga ya, dari kampung ke kota cukup melelahkan.." gumam Nabila sambil berbaring di atas kasur kosan yang baru saja ia tempati.

"Ya ampun lapar banget, mana nggak ada makanan lagi. Uang juga sisa segini, belum juga buat besok. Aku harus kuat, aku harus mencari pekerjaan. Kalau tidak aku bisa bisa mati kelaparan disini. Ya Allah semoga aku segera mendapatkan pekerjaan besok." Ucap Nabila.

Nabila pun bergerak dari tempat tidurnya dan mulai membereskan barang kosan nya, kosan Nabila cukup besar memiliki dua kamar, dan ada dapur untuk tempat memasak, tentunya kamar mandi di dalam kosan. Tidak hanya itu di kosan yang ia tempati sudah di sediakan kasur, kompor, dan alat memasak lainnya meskipun tidak lengkap, namun dapat mencukupi kebutuhan Nabila yang akan memulai kehidupannya di kosan.

Setelah dia membereskan kosannya, Nabila pun membersihkan tubuhnya yang sudah sangat gerah dan lengket karena keringat. Semua telah di lakukan Nabila, Nabila berjalan keluar untuk mencari warung dia akan membeli kebutuhannya.

***

Pada pagi hari Nabila bersiap untuk mencari pekerjaan di Kota Jakarta, Kota yang memang belum pernah ia kunjungi.  Nabila pergi naik angkot lalu ia berjalan kaki dari satu toko ke toko yang lain, namun setelah banyak toko yang ia datangi belum ada yang menerimanya untuk menjadi karyawan di sana.

"Ya Allah begini ya mencari pekerjaan di Kota susah banget, mana haus lapar sedangkan uangku tinggal segini kuatkan aku ya Allah, ayo Nabila kamu harus semangat tidak boleh menyerah kamu harus yakin pasti akan mendapatkan pekerjaan.." Nabila sangat sedih karena ia merasa sangat sulit mencari pekerjaan di Kota, namun ia tidak akan menyerah meski matahari sudah sangat terik Nabila tetap akan bersemangat.

Nabila yang sudah mulai menyerah karena lelah berniat untuk pulang dan akan menyebrang jalanan, tanpa ia melihat kanan kiri dia berlari. Ia tidak tau jika di Kota sangat ramai kendaraan, dan

Braakkk....

Nabila terjatuh di dorong oleh seorang wanita ke pinggir jalan,

"Ya Allah hampir saja aku tertabrak," ucap Nabila sambil mengelus dada nya, untung saja ia selamat jika tidak pasti Nabila sudah tertabrak.

"Lain kali kalau mau nyebrang di jalan jangan main terobos aja mbak, lihat kanan kiri di sini sangat banyak kendaraan yang melintas.." tegur seorang wanita yang menolong Nabila.

"Iya mbak terima kasih banyak sudah menolong saya, jika tidak mungkin saya sudah tertabrak tadi.." ucap Nabila kepada wanita itu.

"Iya sama sama, sepertinya kamu lagi cari pekerjaan ya?" Tanya wanita itu, dia melihat Nabila membawa berkas.

"Iya mbak, saya sudah mencari pekerjaan sejak tadi pagi sampai sekarang namun belum mendapatkan pekerjaan.." jawab Nabila dengan wajah yang sendu.

"Bagaimana kalau kamu kerja di tempat ku kerja aja, tapi hanya menjadi Office Girl dan ke betulan juga di perusahaan tempat ku bekerja sedang mencari karyawan.." ucap wanita itu kepada Nabila sambil menawarkan pekerjaan mungkin saja Nabila tertarik.

"Wah serius mbak?" Tanya Nabila wajahnya yang sendu kini hilang berubah menjadi sumringah karena mendengar jika ada lowongan pekerjaan ya meskipun OG tapi itu tidak masalah karena ia menyadari kalau dia juga hanya lulusan SMA.

"Iya benar, aku juga kerja di sana" wanita itu meyakinkan Nabila.

"Iya mbak, saya mau banget. Apapun pekerjaannya saya mau asalkan saya bekerja dengan halal karena saya sangat membutuhkan pekerjaan.." jawab semangat Nabila demi untuk menyambung hidupnya

"Ya sudah besok kamu datang ke perusahaan PT Wiguna di sana.." wanita itu menunjukkan perusahaan yang memiliki bangunan sangat tinggi.

"Iya mbak, terima kasih banyak sekali lagi sudah membantu saya sampai menawarkan pekerjaan kepada saya.." ucap terima kasih Nabila kepada wanita itu.

"Iya... Kita belum kenalan, nama ku Ratna" ucap wanita itu sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Nabila.

"Oh iya, aku Nabila, mbak tinggal di mana?" Tanya Nabila penasaran.

"Aku ngekost di jalan guang gang bunga kurang lebih dari sini 30 menit.." jawab Ratna.

"Wah sama dong mbak, apa kita bertetangga ya" ucap Nabila senang, karena ia merasa mendapatkan teman di sana dan tidak sendirian.

"Oh iya bisa saja! Aku pergi dulu ya.. nanti bos ku marah gara gara nggak balik ke kantor, sampai ketemu besok" ucap Ratna

dan melambaikan tangannya.

"Iya mbak" balas Nabila yang juga melambaikan tangannya.

Episode 3

Nabila pun pergi dan pulang ke kosannya dengan naik angkutan, sesampainya dia di kosan ia langsung melihat tabungan yang masih tersisa Rp 400.000-,

"Kira kira uang ku ini cukup tidak ya, sampai akhir bulan. Semoga saja perusahaan itu menerima aku meski pekerjaannya sebagai Office Girl" lirih Nabila sambil melihat uangnya.

Nabila akhirnya makan karena ia sudah sangat lapar, ia hanya makan dengan mie dan telur saja untuk menghemat uangnya. Apalagi Nabila belum mendapatkan pekerjaan, ia juga masih tidak yakin jika akan di terima bekerja di perusahaan yang besar itu.

***Pagi Hari***

Sang CEO sedang pusing, marah marah nggak jelas kepada karyawannya yang kerjanya menggosip saja.

"Hei kalian kalau mau mengobrol terus lebih baik pulang, dan nggak usah datang lagi ke kantor ini. Ini itu perusahaan sebuah kantor tempat untuk bekerja bukan cafe yang hanya untuk nongkrong dan mengobrol saja!" Bentak CEO galak dan pemarah itu.

"Maaf Tuan," ucap para karyawan wanita yang habis mengobrol itu, karena yang mereka gosipkan tidak lain adalah bosnya sendiri. Mereka semua pergi kembali ke meja kerja masing masing.

"Gila, Tuan makin hari makin tampan aja ya!" Salah seorang wanita di kantor.

"Iya tapi sayang makin dingin dan pemarah juga" jawab karyawan lainnya. Namun ternyata tanpa mereka sadari Tuan CEO sedang memperhatikan mereka.

***

Nabila sedang bersiap untuk pergi ke PT. Wiguna Muda yang di beritahu oleh wanita bernama Ratna. Nabila tidak lupa untuk sarapan dan mengunci pintu kosannya.

PT. Wiguna Muda

Nabila sudah sampai di depan perusahaan yang tinggi, perusahaan yang pertama kali ia lihat. Nabila pun tanpa lama lama ia masuk dan bertanya kepada resepsionis perusahaan.

"Maaf mbak, apakah benar di sini sedang membuka lowongan pekerjaan sebagai Office Girl?.." tanya Nabila kepada orang yang berjaga di meja resepsionis.

"Iya mbak, benar sekali. Kebetulan di sini sedang membutuhkan karyawan sebagai Office Girl. Apakah mbak mau melamar pekerjaan itu?" Tanya kembali kepada Nabila

"Iya mbak, saya sedang mencari pekerjaan dan saya mau melamar pekerjaan ini" ucap Nabila

Resepsionis perusahaan itu bernama Zia, dia pun mengantarkan Nabila untuk keruangan HRD.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Masuk..!" Romi HRD di perusahaan PT. Wiguna Muda.

Zia pun masuk ke ruangan HRD, sedangkan Nabila masih menunggu di luar ruangan.

"Maaf Tuan, ada seorang wanita ingin melamar pekerjaan sebagai Office Girl."

"Suruh dia masuk!" Perintah Romi

"Baik Tuan," Zia pun keluar dan berjalan menemui Nabila.

"Mbak silakan masuk, sudah di tunggu HRD.." ucap Zia kepada Nabila dan mempersilakannya masuk ke ruangan HRD.

"Terima kasih mbak." Ucap Nabila, dan zia membalas hanya dengan mengagguk saja.

Nabila pun masuk dengan rasa takut jika ia tidak di terima bekerja.

"Apakah kamu pernah bekerja sebelumnya?" Tanya HRD itu sambil melihat penampilan Nabila dari atas sampai bawah.

"Maaf Tuan, saya belum pernah bekerja.." jawab Nabila

"Kamu lulusan SMA ya?"

"Iya Tuan,"

"Baik lah kamu di terima bekerja di sini sebagai Office Girl, dan kamu harus mematuhi peraturan di sini!" Ucap Romi dengan tegas untuk mengingatkan kepada Nabila jika perusahaan memiliki peraturan.

"Baik Tuan,"

"Oke besok kamu boleh masuk kerja!"

"Terima kasih banyak Tuan," Nabila terlihat sangat senang, karena akhirnya dia mendapatkan pekerjaan juga.

Nabila keluar dari ruangan HRD dengan wajah yang gembira.

'Alhamdulillah Ya Allah, engkau telah mengabulkan keinginan ku, akhirnya aku mendapatkan pekerjaan..' batin Nabila berbicara sangat bahagia.

Karena ia sangat bahagia mendapatkan pekerjaan, Nabila sampai tidak melihat jalan.

Bruukkk......

Karena Nabila tidak memperhatikan jalan dia menabrak seseorang yang berjalan dengan terburu buru.

Aakhhh.....

"Kamu kalau jalan itu jangan lihat ke bawah, jalan itu di depan bukan di bawah!" Bentak seseorang secara tiba tiba.

"M.. maaf saya tidak sengaja," Nabila meminta maaf tapi orang yang di ajak ngomong pergi begitu saja tanpa menghiraukan Nabila yang meminta maaf kepadanya.

"Kok ada ya orang nyebelin seperti itu kerja di perusahaan ini juga, semoga aku nggak ketemu dia lagi, males banget kalau ketemu orang seperti dia" ucap Nabila dengan kesal.

***

Keesokan hari nya Nabila sudah di depan untuk pergi ke PT. Wiguna Muda, di depan perusahaan ia bersiap untuk masuk.

"Hei kamu karyawan baru ya!" Bentak orang tiba tiba menegur Nabila.

"Iya mbak, saya baru kerja di sini" jawab Nabila dengan tersenyum ramah.

"Ini bawa sana dan bersihkan ruangan Tuan Arya! Pokoknya harus bersih sebelum tuan datang kalau nggak kita semua akan terkena hukumannya kamu paham." Ucap salah seorang OG yang tidak lain adalah Siti senior yang bekerja sebagai Office Girl juga, tapi dia seorang senior yang memang seenaknya saja memerintahkan orang lain.

"Iya baik mbak, oh ya ruangan CEO yang mana ya?" Tanya Nabila yang tidak mengetahui ruangan itu

"Di lantai 15, cepat sana pergi nanti keburu tuan datang!"

"Iya mbak"

Nabila masuk ke dalam lift khusus karyawan, naik ke lantai 15. Dia pun masuk ke ruangan CEO yang sangat luas dan mewah.

"Wah ruangan ini bagus sekali, dan sangat besar" Nabila kagum melihat interior ruangan milik CEO perusahaan itu.

Nabila pun mulai mengerjakan pekerjaannya, membersihkan ruangan. Tapi belum juga dia menyelesaikan tugasnya, tiba tia ada seseorang yang membuka pintu.

Nabila yang sedang berfokus pada pekerjaannya tidak sadar jika ada orang yang masuk ke dalam ruangan itu, dan orang itu juga tidak melihat jika ruangannya masih di bersihkan.

Ketika Nabila berbalik badan, ternyata orang itu menabrak Nabila, karena orang itu sedang fokus pada Ipad nya sendiri..

Brakk....

Ipadnya jatuh kelantai, untunglah tidak pecah mungkin screen protector nya tebal dan harganya tentu sangat mahal. Tuan Arya menatap Nabila dengan tatapan yang sangat tajam, dan Nabila langsung ketakutan.

"Kamu ngapain keruangan saya!" Bentak Tuan Arya sambil menatap mata Nabila.

"Maaf Tuan, saya bekerja sebagai Office Girl di sini. Dan saya di perintahkan untuk membersihkan ruangan ini.." jawab Nabila menundukkan kepalanya.

"Siapa yang menerima karyawan seperti kamu. Baru juga bekerja sudah mau menghancurkan barang saya. Bagaimana kalau sebulan, setahun! Bisa bisa semua isi ruangan ini hancur semua gara gara kamu.." ketus Tuan  Arya

'Ini orang marah marah terus kerjaannya, sepertinya dia aja yang memiliki perusahaan, tapi nggak mungkin lah. Mana ada pemilik perusahaan yang cuek dan kejam seperti dia itu!' batin Nabila.

Arya menatap Nabila dengan tajam, karena Nabila masih berdiam diri dan belum sama sekali menjawab ucapan CEO nya. Nabila bergidik takut melihat tatapan Tuan Arya seperti menatap makanan saja yang akan di makan dengan lahap.

"Sekarang keluar kamu dari ruangan saya" bentak Tuan Arya sambil mengusir Nabila.

"Ba,,,ik Tuan" Nabila keluar dari ruangan CEO itu dengan langkah yang cepat, sambil membawa semua alat bersih bersihnya tadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!