Cahaya violet menyala bagaikan kilau yang bersinar cerah di sekitar awan. Awan itu tidak hanya di atas, melainkan di antara gunung yang menjulang tinggi dan terdiri dari bangunan megah yang indah.
Ketua Sekte Bintang, Xia Chaoxing, meredupkan kekuatannya setelah awan-awan itu berubah menjadi sekumpulan titik-titik cahaya seperti kunang-kunang. Terlihat indah ketika berterbangan di malam hari.
Titik-titik cahaya itu seolah adalah bagian dari dirinya. Rambut hitamnya yang panjang terkibar oleh hembusan angin malam, menerpa wajah cantiknya yang tiada tanding. Dia tidak terlihat seperti manusia.
Sepasang iris hitam jernih bagaikan air yang tenang melihat ke atas. Dia mendongak, melihat bintang-bintang yang bersinar di langit. Sinarnya terlihat lebih cerah.
Bintang adalah bagian dari tiap manusia, seperti sebuah takdir dan kematian. Jika salah satu bintang hilang, maka seseorang telah mati.
Sayangnya, cahaya bintang milik Xia Chaoxing tiba-tiba meredup.
Xia Chaoxing diam untuk beberapa saat, berpikir. Ia pun tersenyum kecut dan menutup mata.
Beberapa panah tiba-tiba bermunculan. Itu bukan panah biasa. Bentuknya seperti bilah spiral yang runcing, melesat ke arah Xia Chaoxing bersama kabut hitam yang pekat.
Xia Chaoxing tidak bergerak dari tempatnya. Ketika dirasa panah-panah itu semakin dekat, sebuah perisai transparan muncul melindungi punggungnya. Sebaik apa pun kekuatan panah, mereka tetap hancur berkeping-keping setelah mencoba memaksa menerobos.
Xia Chaoxing membuka matanya. Tatapannya menjadi dingin. Suara lembut dengan nada tegas dan dingin keluar dari mulutnya, "Sekte Bintang kami tertutup dari dunia luar dan tidak pernah menyinggung seseorang. Aku ingin tahu, apa yang membuatmu berinisiatif datang untuk melakukan hal kotor?"
Sosok bersurai perak dari dalam kegelapan tersenyum dingin. Iris ungu gelapnya terpancar penuh niat membunuh dengan aura yang sangat kuat. Bahkan seluruh sekte dibuat waspada, membuat banyak murid berhamburan keluar membawa senjata.
Aura ini terlalu kuat untuk ditangani.
"Ketua Sekte adalah orang yang menarik. Apa aku tidak boleh datang untuk menyapa wanita kecilku yang sangat agung ini?"
Suara bass itu terdengar, tapi tidak ada seorangpun yang melihat sosoknya. Semua orang semakin waspada.
Wanitanya? Siapa yang dia maksud?
Raut Xia Chaoxing semakin tidak sedap dipandang. "Karena kau sudah datang, maka biar aku yang menyambutmu."
Beberapa bilah pedang muncul di sekitar wanita bersurai hitam itu. Tangannya berayun halus, sedangkan pedang bergerak dan meluncur ke arah yang ditargetkan.
Orang-orang sekte terkejut. Pedang-pedang itu melesat dengan kecepatan tinggi dan menyebar ke seluruh sekte untuk mencari sosok penyerang. Hingga akhirnya salah satu pedang mendekati inti astrologi, pedang itu berhenti meluncur dan hancur menjadi pecahan kaca.
Pada saat yang sama, sosok hitam muncul dalam kabut hitam. Kabut hitam itu sangat cepat dan tiba di hadapan Xia Chaoxing kurang dari satu detik.
"Kekuatanmu lumayan," katanya.
"Itu hanya sebagian kecil." Xia Chaoxing sama sekali tidak terlihat terkejut atau memiliki reaksi lain. Dia tetap sama, tenang dan dingin.
Pria bersurai perak dengan iris ungu gelap yang menampakkan perasaan haus darah. Penampilannya lebih tampan dari pria manapun, nyaris cantik. Dia putih hampir pucat, fiturnya lebih maskulin dengan tubuh tinggi menjulang serta porposional yang ditutupi jubah hitamnya.
Sepasang iris ungu gelap yang terlihat jahat serta rambut perak yang indah, itu hanya dimiliki oleh satu orang, Raja Iblis, Di Changxiu.
"Itu Raja Iblis!"
"Kabarnya Raja Iblis mencari bintang takdir-nya selama bertahun-tahun."
"Apa Ketua Sekte adalah bintang takdir Raja Iblis?"
"Tidak mungkin! Ketua Sekte sangat murni dan tidak pernah memiliki konflik dengan dunia luar, hanya mendedikasikan diri dalam sekte sebagai nyawanya. Bagaimana bisa Ketua Sekte adalah pasangan iblis itu?"
"Jika dipikir, mereka memang tidak akan cocok. Lalu apa yang Raja Iblis cari?"
Bintang takdir ....
Xia Chaoxing bosan mendengarnya. Dia adalah bintang takdir milik Di Changxiu berdasarkan ramalan yang terdapat pada bintang.
Bintang takdir adalah sebutan untuk pasangan seorang kultivator abadi yang ditakdirkan dan tidak dapat diputuskan. Muncul di tahun ke-1000. Jika bintang takdir, maka akan terlahir kembali 1000 tahun kemudian tanpa terputus.
Tiap orang memiliki bintang takdir sendiri. Tapi hanya bisa muncul setelah seseorang berusia 1000 tahun.
Orangtua Xia Chaoxing sudah mengetahui hal ini sejak melihat tanda bintang spiral di leher muncul saat kelahiran putri mereka. Mereka melindunginya dari iblis, menutup sekte selama bertahun-tahun serta semua informasi mengenainya, tidak lupa menyamarkan tanda itu. Selama 1000 tahun, tidak ada yang tahu bintang takdir Raja Iblis adalah Xia Chaoxing.
Sayangnya, Raja Iblis telah menemukannya.
Raja Iblis adalah penguasa alam iblis. Dia berdarah dingin, tidak peduli pada kematian dan kehidupan. Dia adalah sosok terkuat di tiga alam. Alam dewa telah runtuh, Raja Iblis menjadi penguasa dalam kegelapan dan telah menyebabkan banyak kematian. Tidak ada yang berani memprovokasinya.
Xia Chaoxing bukan manusia. Dia adalah serpihan bintang di langit yang dilahirkan menjadi manusia. Masuk akal jika dia menjadi bintang takdir Di Changxiu.
Sayangnya, Di Changxiu terlalu kuat untuk ditangani.
"Ini adalah pertemuan pertamaku dengan Raja Iblis. Jika Raja Iblis datang tanpa membawa niat membunuh, aku pasti akan menyambutmu." Xia Chaoxing berkata dengan tenang. Tatapannya tanpa emosi.
Di Changxiu menunjukkan senyum jahatnya. Iris ungunya menunjukkan perasaan berbahaya yang kuat ketika melihat wanita cantik di depannya.
"Apa itu berarti kau mengakuinya, bintang kecilku?" Nada suaranya mengejek.
Xia Chaoxing dapat merasakan tekanannya dengan jelas. Ia pun bertanya, "Apa yang kau inginkan dengan datang ke sini?"
Pria itu mengangkat dagu Xia Chaoxing, lalu berkata, "Kau."
Andai tidak ada tatapan haus darah itu, Xia Chaoxing akan berpikir bahwa Di Changxiu benar-benar menginginkannya, bukan nyawanya. Sangat lucu.
"Maka Raja Iblis harus lebih berusaha lagi." Xia Chaoxing menarik semua pedang yang ia tebar barusan, lalu menyatukannya menjadi sebuah pedang tunggal yang dihunuskan di tangan kanan. Pedang perak yang bercahaya dan berkilau seperti bintang, auranya memiliki niat membunuh yang besar. Bentuknya ramping dan sederhana seperti kaca, tapi memiliki kesan yang rumit.
Ketika pedang ditebaskan, ribuan gelombang muncul dari tanah dan membuat batasan besar yang memisahkan keduanya. Di Changxiu dipaksa mundur oleh tekanan. Xia Chaoxing maju bersama bilah pedang runcing di tangannya.
Xia Chaoxing adalah swordmaster. Jiwanya telah menyatu dengan niat pedang sehingga memiliki kepekaan tinggi terhadap pedang. Selama 1000 tahun, dia berkultivasi dalam kesunyian bersama pedang di tangannya. Membuat pedang itu seolah bagian dari tubuhnya.
Di Changxiu adalah Raja Iblis. Dia tidak membutuhkan senjata untuk bertarung. Namun, di saat-saat tertentu, ia pasti akan membutuhkan senjata yang terbuat dari darahnya. Darahnya akan menjadi kegelapan, kegelapan akan menjadi senjata. Senjata itu akan menjadi senjata paling mematikan yang tidak dapat ditanggung oleh siapa pun.
Kemampuan Xia Chaoxing sangat tinggi. Dia merupakan eksistensi tertinggi di tiga alam, terlepas dari keberadaan Di Changxiu. Pengikutnya juga sangat banyak. Itu sebabnya, akan sulit menangani wanita agung seperti Xia Chaoxing meski lawannya adalah Raja Iblis sendiri.
Karena pertempuran kali ini akan sangat besar, Xia Chaoxing berpikir untuk keluar dari wilayah sekte agar tidak menyakiti orang-orangnya. Kekuatan Raja Iblis sangat mengerikan.
"Bintang pelindung, lindungi kami!"
Dalam sekejap, cahaya violet muncul dari langit dan menerjang wilayah sekte. Itu membentuk perisai besar dan memberi ilusi, sehingga orang luar tidak dapat melihat adanya tempat megah di antara awan-awan.
Para murid sekte dengan sigap mengerahkan formasi untuk mendukung kekuatan bintang. Semua orang berkumpul dan berbaris melindungi wilayah mereka.
Di luar sana, Ketua Sekte mereka akan bertarung dengan makhluk terkuat di tiga alam.
Di antara kerumunan murid, pria dengan jubah putih muncul dan mendapat penghormatan dari murid sekte. Banyak anggota kuat lainnya dalam sekte yang muncul, tapi tidak berdaya ketika melihat sosok mengerikan di luar sana.
"Xiao Xing ...."
Shao Yue, pria berjubah putih yang tampak khawatir itu maju untuk membantu Xia Chaoxing. Dia adalah senior Xia Chaoxing sebelum menjadi Ketua Sekte dan telah berteman sejak kecil. Bagaimana ia bisa membiarkan juniornya bertarung sendirian?
"Ketua Sekte telah membuka formasi bintang pelindung. Tidak ada dari kita yang bisa keluar ataupun masuk." Salah satu tetua sekte mengingatkan. Seharusnya Shao Yue mengetahui hal ini, tapi dia akan menjadi implusif jika ada hal yang berkaitan dengan juniornya.
Tidak ada yang berani melontarkan kata-kata lain. Bertarung dengan Raja Iblis, mereka tidak berani membayangkan akibatnya. Ketua Sekte telah melindungi mereka dari Raja Iblis, tidak tahu akan bertahan sampai kapan.
Orang lain tidak dapat melihat adanya tempat indah dan megah selama formasi bintang pelindung diaktifkan. Namun, Di Changxiu berbeda. Dia dapat melihat seorang pria terbang menaiki pedang untuk menerobos formasi bintang pelindung. Suasana hatinya semakin buruk.
Sebelum pria itu sempat mendekati formasi, Di Changxiu menekan formasi dengan kuat hingga mengakibatkan guncangan besar. Xia Chaoxing dengan sigap menghadangnya, lalu menebas pedangnya untuk menangkis serangan. Pandangannya terarah pada Shao Yue yang terkena tekanan.
"Pergi!"
Shao Yue terkejut akan nada dingin yang ditransmisikan ke telinganya. Ia berhenti di udara, melihat Xia Chaoxing yang membelakanginya untuk menghadapi Di Changxiu. Tinjunya terkepal erat.
Bahkan sampai saat ini, ia masih tidak bisa melindungi Xia Chaoxing.
Mengabaikan Shao Yue, Xia Chaoxing melancarkan serangan pedang ke arah Di Changxiu beberapa kali. Pedangnya berayun cepat seperti bayangan, sosoknya menari di udara bersama cahaya violet yang berkedip.
Di Changxiu menahan serangannya beberapa kali di udara. Energi gelap di tangannya meluncur seperti kumpulan kegelapan yang mengerikan, menghantam pedang Xia Chaoxing dan menekannya dari berbagai arah.
Xia Chaoxing tidak merasa bingung atau sejenisnya ketika kegelapan akan melahapnya. Dia merubah tubuhnya menjadi butiran bintang kecil yang berhamburan, menembus kegelapan dan muncul bersama pedang yang diluncurkan di depan Di Changxiu.
Pedangnya dihentakkan dan menghantam kegelapan di tangan Di Changxiu. Di Changxiu mengeluarkan tombak untuk menangkis pedang, lalu memutarnya dan memberi serangan sihir yang lebih kuat sampai Xia Chaoxing harus mundur.
Pedang perak itu terhempas cukup jauh. Xia Chaoxing tidak panik. Dia menarik pedangnya kembali, lalu meluncur dalam beberapa bayangan yang menyebar mengelilingi target. Bayangan-bayangan itu menghunuskan pedang ke titik vital Di Changxiu dan menyerang bersamaan.
Menggunakan teknik tinggi untuk mengalahkan musuh kuat bukan hal sia-sia. Namun, kekuatan pihak lain jelas lebih kuat. Di Changxiu meliputi tubuhnya dengan kegelapan sehingga pedang-pedang yang dihunuskan itu menembus kegelapan dan hancur begitu saja.
Xia Chaoxing tidak kehabisan akal. Semua keterampilan ia keluarkan secara berturut-turut untuk menghabisi Raja Iblis. Tapi sepertinya itu tidak cukup. Kekuatannya masih belum cukup!
"Sial!" Xia Chaoxing telah kehabisan banyak qi dan meluncurkan serangan terakhir. Ini yang terakhir!
Bilah pedang besar muncul di belakangnya, melesat dengan kecepatan tinggi dan membelah diri menjadi beberapa bayangan utuh. Pedang-pedang berukuran besar menyatu dengan cahaya bintang di langit, membentuk energi bintang yang memadat di sekitar dan memberi tekanan pada Di Changciu.
Di Changxiu merubah ekspresinya ketika melihat serangan tersebut. Itu adalah hukuman bintang. Ketika medan bintang terbentuk, tidak ada seorangpun yang dapat begerak apalagi menghindari area. Cangkupan area serangannya sangat luas dan dapat menyebabkan kerusakan besar. Mungkin cukup untuk membumi hanguskan sebuah kota besar.
Pedang-pedang yang dilapisi cahaya violet dari bintang meluncur seperti hujan bintang jatuh. Di Changxiu tidak dapat berpindah tempat untuk beberapa waktu, lalu melihat ke arah Xia Chaoxing yang mengendalikan serangan di langit.
Iris ungu pria itu menunjukkan jejak rasa jahat. Dia mengayunkan tombaknya, mengeluarkan beberapa jaring panjang yang diarahkan langsung pada Xia Chaoxing. Dalam kondisi seperti ini, mustahil bagi Xia Chaoxing untuk bergerak sehingga jaring-jaring itu berhasil mengikatnya dan menariknya dari ketinggian langit.
Xia Chaoxing untuk pertama kalinya merasakan rasanya terkejut. Tubuhnya terikat dan jatuh ke bawah, tepat ke arah pria bersuari perak yang menunjukkan perasaan berbahaya dengan sepasang iris ungu gelap yang jahat. Meski begitu, Xia Chaoxing sama sekali tidak melepaskan serangannya.
Saat keduanya semakin dekat, Di Changxiu berbisik, "Aku tidak bisa menanggung hukuman bintang. Gantikanlah!"
Di Changxiu menarik lengan Xia Chaoxing dan membawanya ke atas, menggantikannya mendapat serangan hukuman bintang. Raut Xia Chaoxing dipenuhi kejutan, tidak sempat menarik hukuman bintang dan berakhir terkena senjatanya sendiri.
Punggungnya memanas dan terbakar. Tekanan menimpanya ke bawah dan menubruk Di Changxiu di bawahnya. Mereka jatuh menerobos formasi bintang pelindung. Perisai pecah, menutup formasi dan mengakibatkan banyak murid terluka akibat serangan balik. Ilusi menghilang, Sekte Bintang terekspos dunia luar.
Di Changxiu melepas Xia Chaoxing ketika hampir tiba di daratan. Xia Chaoxing jatuh, tapi masih berusaha mempertahankan tubuhnya dengan pedang. Sedangkan Di Changxiu mendarat dengan aman seperti bulu. Dia tidak terlihat terluka meski terbentur formasi bintang pelindung.
Orang biasa akan mati jika terkena hukuman bintang. Tapi Xia Chaoxing bukan manusia biasa. Ia adalah bagian dari bintang, sehingga tidak akan mati semudah itu di bawah hukuman bintang. Meski begitu, dia mengalami cedera yang mengerikan.
Pakaiannya penuh darah, terutama bagian punggungnya. Ada cahaya violet yang berkobar seperti api di punggungnya. Darah disemburkan, sebelum akhirnya cahaya violet itu redup dan menghilang.
Shao Yue segera menghampiri Xia Chaoxing dan memapahnya berdiri, diikuti dengan para tetua. Xia Chaoxing memuntahkan seteguk darah sekali lagi, merasakan dadanya yang sakit, napasnya tercekat, tubuhnya bergetar. Pandangannya juga memburuk.
"Xiao Xing, sisanya biar aku yang menangani. Kau pergilah, jangan sampai ditemukan!" Shao Yue sangat khawatir dan langsung berdiri di depan Xia Chaoxing untuk menghadapi Raja Iblis.
Di Changxiu yang melihatnya hanya mendengus. Ia tidak suka Shao Yue dan sangat ingin membunuhnya sekarang.
"Shao Yue, aktifkan pelindung bintang sekali lagi." Xia Changxiu berkata dengan nada bergetar, tapi dia tetap tenang. Dia berusaha berdiri sendiri dan melepaskan diri dari papahan para tetua.
Shao Yue tidak setuju. Mengaktifkan pelindung bintang, berarti menggunakan sisa kekuatan Xia Chaoxing agar terus melekat pada sekte dan melindungi sekte dengan hidupnya. Formasi pelindung bintang sudah hancur, hanya bisa dibangkitkan menggunakan inti kehidupan Xia Chaoxing. Ini sama saja cari mati dan menjebak jiwanya di tempat ini!
Sebelum Xia Chaoxing membantah Shao Yue, Di Changxiu menggunakan kegelapan untuk menarik Shao Yue ke genggamannya dan akan membunuhnya. Ia membenci pria ini.
"Jangan berpikir untuk tetap hidup sebagai jiwa di tempat ini. Atau aku akan membunuhnya dan sektemu. Kau sangat peduli, kan?"
Xia Chaoxing menjadi kacau ketika melihat Shao Yue dicekik oleh pria itu di udara. Para tetua semakin gemetar sampai tidak dapat melakukan apa pun.
"Ketua, jangan pikirkan kami!" Para tetua benar-benar khawatir pada Xia Chaoxing. Mereka telah melihat usaha Xia Chaoxing selama ribuan tahun sampai tahap ini. Meski mereka harus mati, Xia Chaoxing tidak boleh mati!
Jika Xia Chaoxing menjadi jiwa, Di Changxiu tidak dapat membunuhnya. Xia Chaoxing masih bisa hidup sebagai jiwa di tempat ini dan mencari solusi menyingkirkan Di Changxiu.
Tapi melihat seluruh orangnya dipertaruhkan, Xia Chaoxing tidak memiliki pilihan. Ia menarik ucapannya untuk menjadi jiwa di sekte. Isi pikirannya sangat jelas terlihat dari tatapannya yang mengeras.
Dia membenci pria itu.
"Kau ingin menyelamatkan dirimu sendiri atau menyelamatkan ribuan orang, bintang kecil baik hati?" Di Changxiu bertanya dengan nada mengejek. Sebenarnya, semua pilihan tetap ada di pihaknya. Jadi dia bisa tenang mempermainkan emosi semua orang.
"Kenapa?" Pertahanan Xia Chaoxing runtuh.
"Apa orang mati harus tahu banyak hal?" Di Changxiu menolak memberitahu.
"Aku akan menyerahkan diriku. Lepaskan dia! Jangan ganggu mereka!"
Shao Yue menatap Xia Chaoxing dengan terkejut dan terus menggeleng. Lehernya masih tercekik. "Jangan ...."
Di Changxiu tersenyum senang. "Pilihan yang bagus."
Pria itu akhirnya membiarkan Shao Yue lepas dan jatuh sambil terbatuk-batuk. Shao Yue memuntahkan darah akibat tidak bisa menerima banyak tekanan. Para tetua segera membantunya, tapi Shao Yue terus berusaha menghampiri Xia Chaoxing yang telah menyerah.
"Kakak, aku serahkan sekte padamu." Xia Chaoxing sedikit tersenyum. Itu adalah senyum yang langka, membuat banyak orang tidak dapat berkata-kata.
"Xiao Xing!" Shao Yue berteriak memanggilnya, tapi para tetua menahannya dengan tangis yang tertahan. Ia juga terluka sangat parah.
Xia Chaoxing mengabaikan teriakan Shao Yue dan tangisan banyak orang. Mereka adalah keluarganya, ia akan mengingat baik-baik dan tidak akan melupakan mereka. Tidak akan, bahkan di kehidupan selanjutnya.
Dia juga tidak akan melupakan apa yang dilakukan Di Changxiu padanya dan keluarganya.
"Aku bersumpah akan membunuhmu di kehidupan selanjutnya, Di Changxiu." Nadanya sangat dingin ketika berhadapan dengan pria itu.
Di Changxiu hanya menunjukkan senyum jahat, lalu mengusap wajah cantik Xia Chaoxing dengan lembut. "Kau tenang saja. Selalu ada kesempatan di tiap kehidupan, meski hidupmu akan berakhir sebelum meraihnya."
Xia Chaoxing sangat marah. Tatapannya yang dingin dipenuhi amarah dan dendam. Hatinya tidak lagi putih dan bersih, hanya ada perasaan kacau dan niat membunuh yang dalam.
"Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya," bisik Di Changxiu, sebelum akhirnya mematikan jantung Xia Chaoxing untuk selamanya.
Xia Chaoxing jatuh ke pelukannya. Matanya terpejam, seperti seseorang yang tertidur. Dia tertidur di pelukan sang Raja Iblis yang mematikan denyut jantungnya.
Suasana sekte menjadi sepi dan suram. Di Changxiu mengusap helai rambut wanita di pelukannya sebelum berubah menjadi serpihan bintang yang berterbangan.
Tubuhnya bukan tubuh biasa. Dia terlahir sebagai manusia setengah bintang, dan akan kembali ke langit sebagai bintang. Sosoknya memudar terbawa angin serta serpihan bintang seperti kunang-kunang.
Rasanya kosong. Di Changxiu dapat merasakan kekosongan itu ketika melihat serpihan bintang yang berterbangan menjauh ke langit.
Bintang takdirnya mati. Di Changxiu tidak merasa senang, juga tidak merasa buruk. Dia hanya melihat dengan pandangan kosong, sebelum akhirnya menghilang dalam kegelapan.
Mereka akan bertemu lagi 1000 tahun kemudian. Dan 1000 tahun lagi. Dan 1000 tahun lagi dalam kebencian dan dendam yang sama.
"Tuan Putri!"
"Tuan Putri, di mana Anda!"
Teriakan demi teriakan menggema di hutan, memanggil sosok Tuan Putri yang menghilang tanpa diduga. Wajah para dayang dan pengawal terlihat panik sambil mondar-mandir dan berlari di sekitar hutan untuk mencari sang Putri.
Di kejauhan dari kelompok pencari, sepasang kaki ramping berlari cepat melintasi hutan. Kakinya tidak berhenti berlari, tidak peduli apa dia menabrak ranting dan dedaunan, serta apa pun yang diinjaknya. Matanya fokus ke depan tanpa menoleh.
Sosok hitam melesat sangat cepat melampaui gadis tersebut. Menyadari sosok hitam itu, dia mengumpat dalam hatinya dan berbelok ke arah lain tanpa tahu ke mana akan pergi.
Kemampuannya cukup gesit untuk seorang anak 12 tahun. Ketika sosok hitam itu melaju tepat di sebelahnya, wajahnya menunjukkan kepanikan dan berusaha terus menghindar. Anehnya, sosok hitam itu tidak menyerang.
Gadis itu berlari sangat kencang. Langkahnya berhenti ketika seekor ular besar muncul melebarkan mulut ke arahnya. Gadis itu merosot ke bawah, lalu berguling menghindari serangan. Ular itu menggerakkan ekor besarnya. Kekuatan spiritual hitam menyerang bertubi-tubi.
Gerakan gadis itu sangat gesit. Dia berguling menghindar dan melompat. Sebilah pedang muncul di tangannya, menebas ular itu dan memberi luka yang lebar.
Sayangnya, makhluk berbentuk ular itu beregenerasi dengan cepat. Dia menyerang lebih ganas dan tidak memberi kesempatan gadis itu melakukan pertahanan.
Gadis itu terhempas, terbentur pohon. Dia membeku ketika melihat ular besar mendekatinya dengan taring besar dan mulut lebar yang penuh aroma amis darah menjijikkan.
Bahkan di saat yang genting, gadis itu masih tidak berteriak. Dia mengantupkan mulutnya menggertakkan gigi, bersiap menghindar. Tapi gerakan ular itu sangat cepat. Taring panjang meluncur tepat ke arah tubuh kecilnya.
Namun, sosok hitam dengan cepat menghantam ular besar itu sampai menyingkir ke samping dan menghantam pohon sampai tumbang. Dentumannya terlalu keras. Ular itu mati hanya dalam satu pukulan. Tubuhnya terbelah dengan darah yang mengalir.
Gadis itu membuka mata. Sepasang mata hitamnya melihat ular yang kini menjadi bangkai. Dia sama sekali tidak mengedipkan mata ketika melihatnya, seolah sudah terbiasa dengan segala jenis kematian. Dia tidak terlihat seperti anak berusia 12 tahun.
Sosok hitam itu memunculkan wujudnya yang mengesankan. Rambut putih dan mata ungu gelap yang membara. Tatapannya menunjukkan perasaan jengkel dan jijik pada ular itu.
Gadis yang duduk di bawah pohon masih tidak mengatakan apa pun.
"Tatapanmu masih sama." Pria itu menunjukkan seringai jahat. "Mudah sekali menemukan putri kecil yang bersembunyi di istana."
"Di Changxiu, aku akan membunuhmu meski harus mengalami ribuan kematian," geram gadis itu. Tatapannya penuh kebencian terhadap Raja Iblis yang berkali-kali membunuhnya tiap bertemu.
Di Changxiu mendengus. "Aku akan menunggu hari itu."
Kegelapan keluar dari tangannya, melilit leher gadis itu sampai melayang di udara. Perasaan tercekik seolah tulang leher akan patah mendera. Napasnya tersumbat dan dadanya naik turun akibat sumbatan di lehernya. Wajah pucatnya semakin pucat.
"Tuan Putri!"
Suara dari kejauhan terdengar. Di Changxiu melepas cekikan ketika mendengar suara itu. Gadis itu jatuh begitu saja dan batuk keras di tanah. Dia sudah memuntahkan darah akibat cekikan keras itu.
Di Changxiu tersenyum miring. "Keberuntunganmu sangat bagus. Bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang putri yang dipenuhi kasih sayang, kamu benar-benar beruntung."
Gadis itu tertawa. Dia berusaha bernapas sebanyak-banyaknya sambil tertawa meski sedikit tersumbat. Tawanya terdengar geli.
"Apa kau iri?" Matanya menatap Di Changxiu, terlihat merendahkan serendah mungkin. "Kau tidak diinginkan orangtuamu sendiri. Kau hanyalah anak yang dibuang, jadi kau melampiaskan kemarahanmu padaku."
Di Changxiu memandang gadis itu dengan dingin. "Aku akan menertawakanmu ketika kau mendapat identitas yang menyedihkan sebelum kematianmu. Tidak, aku akan membiarkanmu hidup dalam penderitaan."
Di Changxiu sepertinya tidak sabar lagi. Dia mengangkat tangannya. Kegelapan di tangannya tidak memudar, melainkan menjadi tipis setipis pisau sebelum akhirnya ditebaskan ke arah sang Putri.
Gadis itu menutup mata. Kegelapan melesat ke dadanya, menembus jantungnya. Pandangannya gelap saat itu juga. Tidak ada rasa sakit. Semuanya gelap.
Pemandangan inilah yang dilihat oleh para pengawal dan dayang, menyebabkan teriakan histeris menggema di hutan.
"Tuan Putri!"
Sepasang mata terbuka lebar setelah teriakan menggema di telinganya. Iris hitamnya yang jernih membulat, memandang langit-langit cokelat ruangan kumuh dengan perasaan rumit. Napasnya memburu, mentalitasnya terganggu sesaat ketika ketakutan muncul di matanya tanpa sebab.
"Lagi ...."
Mimpi ... tidak, itu adalah ingatan. Dia selalu mengingat tiap kehidupan yang ia alami selama inkarnasi. Itu selalu terulang. Dia dilahirkan kembali, lalu mati, lalu dilahirkan kembali dan mati lagi di usia muda. Itu terjadi selama 9 kali berturut-turut.
Ini adalah kehidupannya yang ke-10.
Xia Chaoxing, Pemimpin Sekte Bintang—sekte besar di Benua Changyuan—yang telah berumur 1000 tahun, mengalami inkarnasi ke-10 setelah rangkaian kematian tragis di tangan orang yang sama. Tiap dilahirkan, ia memiliki kesadaran sendiri dan ingat semua kehidupannya.
Saat kematiannya yang pertama, dia terbangun lagi sebagai bayi yang baru dilahirkan dan mengalami kejutan luar biasa. Awalnya baik-baik saja. Dia adalah Putri Bungsu sebuah Dinasti yang saat itu menguasai seluruh Benua Changyuan. Tapi, dia bertemu dengan Raja Iblis di usianya yang ke-17 dan mati. Mimpi tadi adalah kehidupannya yang ke-6.
Di kehidupannya yang ke-10, dia baru berusia 6 tahun. Dia tinggal di desa terpencil dan dipanggil Meng Yao. Meski begitu, dia tetap menyebut dirinya sendiri sebagai Xia Chaoxing, sang bintang. Itu adalah takdirnya terhadap bintang.
Hanya tinggal menghitung hari, dia akan bertemu Raja Iblis lagi. Xia Chaoxing selalu bersiap setiap saat bahwa dia akan dibunuh lagi dan lagi.
Terlepas dari kehidupan pertamanya, paling lama dia hidup sampai berusia 17 tahun. Terlalu tragis.
Sekarang dia ada di wilayah terpencil, jauh dari kekaisaran dan wilayah yang dipenuhi orang-orang kuat. Dia juga jauh dari Sekte Bintang. Tanpa terasa 10.000 tahun benar-benar telah berlalu sejak ia meninggalkan Sekte Bintang.
Di beberapa kehidupan sebelumnya, dia selalu berinkarnasi di keluarga kaya dan mencintainya. Dia hidup bergelimang harta, kekuasaan, dan cinta.
Tapi sekarang ....
Mengingat ucapan Raja Iblis hari itu, pasti pria itu akan menertawakannya habis-habisan dengan jahat.
Selain fakta bahwa ia hidup di desa terpencil, kondisi keluarganya sangat buruk. Ayahnya pergi entah kemana, dia sebatang kara bersama ibunya yang bekerja sebagai tukang cuci. Tapi baru-baru ini dia harus bekerja mengumpulkan ramuan, menjadi tulang punggung karena ibunya yang sakit keras.
Kehidupannya sangat susah!
Xia Chaoxing menerima upah dari pencarian ramuan di bukit. Beberapa koin perunggu sudah cukup untuk membeli beberapa obat di balai medis. Di tempat ia bekerja, dia langsung membeli obat.
Di masa lalu, Xia Chaoxing pernah menjadi putri dari seorang alkemis. Ia mengetahui banyak jenis obat-obatan dan pengetahuan medis. Sayangnya, dia tidak sempat mempelajari profesi alkemis karena Raja Iblis menemukannya sebelum itu tercapai.
"Yao Yao, sepertinya penyakit ibumu kian parah dari hari ke hari." Tabib yang menangani balai medis menghela napas sambil membungkuskan obat.
Xia Chaoxing hanya melihatnya, tidak mengatakan apa-apa. Dia menerima obat itu dan membayar. Sebelum keluar, dia menghentikan langkah sejenak dan berbalik untuk berkata, "Paman Xu, penyakit ibuku bukannya semakin memburuk."
Itu bukan penyakit, tapi kutukan! Sayangnya, Xia Chaoxing tidak dapat memberitahu. Dia hanya bisa membawa obat-obatan ini ke rumahnya yang berada jauh di pedalaman desa.
Dia berjalan di wilayah yang cukup sepi. Meski tidak kumuh, itu terdiri dari taman rumput pendek khas pedesaan. Hanya ada sedikit rumah di sini. Rumahnya terbuat dari kayu dan jerami.
Beruntung tempatnya berada tidak pernah terpapar salju. Selain hujan, mereka hanya ada musim kemarau. Itu adalah satu-satunya keberuntungan selain kenyataan kehidupannya yang sulit ini.
Selain mencari obat-obatan, Xia Chaoxing juga harus menjaga domba-domba di depan rumahnya. Jika bukan karena domba-domba titipan ini, ia dan ibunya mungkin tidak memiliki rumah untuk ditempati.
Ini sudah cukup bagus. Sekarang, pikirkan cara untuk menyelesaikan kutukan ibunya.
Memasuki rumah kayu, Xia Chaoxing langsung melihat ibunya yang terbaring lemah. Dia tidak langsung menghampiri, melainkan membawa obat-obatan untuk diseduh. Tangannya cukup telaten. Biasanya ia adalah orang yang dilayani. Namun, setelah mengalami hidup sulit ini, ia telah belajar untuk mandiri dan melakukan semua pekerjaan kasar sendiri.
Enam tahun sudah cukup baginya untuk menjadi mandiri. Dia telah memiliki kecerdasan sejak dilahirkan, jadi waktu yang ia miliki sangat cukup untuk merawat ibunya.
Mengenai kultivasi ....
Desa ini terlalu terpencil. Meski tidak sangat miskin, mereka masih asing dengan kultivasi. Saking sulitnya, di mata mereka, kultivator adalah dewa yang dapat membelah bumi dan langit.
Xia Chaoxing pernah menjadi orang terkuat 10.000 tahun yang lalu. Dia menggunakan kekuatan bintang untuk kultivasi, tapi saat ini tubuhnya tidak terlalu mendukung. Dia tidak memiliki cukup sumber daya!
Orang biasanya menggunakan kekuatan langit dan bumi untuk berkultivasi. Tapi jiwa Xia Chaoxing terbentuk dari serpihan bintang. Dia adalah setengah bintang dan berkultivasi menggunakan kekuatan bintang.
Untuk menyerap kekuatan bintang secara efektif, tubuhnya harus memiliki kriteria yang sesuai. Sumsumnya harus dibersihkan dari kotoran, kekuatan spiritualnya harus menjadi yang termurni. Dia juga harus memiliki tulang surgawi untuk menjadi fondasi utama.
Namun, desa ini tidak memiliki sumber daya yang dapat mendukung kultivasinya. Tulang surgawi juga tidak ada. Ia meninggalkannya di Sekte Bintang sebagai peninggalan. Selain dia, tidak ada yang bisa mengambil tulang surgawi, bahkan Raja Iblis sekalipun
Jadi rencananya adalah keluar dari desa ini dan mencari cara untuk melakukan kultivasi seperti orang biasa. Jika memungkinkan dan memiliki waktu, dia akan pergi ke Sekte Bintang untuk mengambil tulang surgawi.
Dewi Bintang menciptakan jiwanya untuk dilahirkan, mengendalikan kekuatan bintang dan takdir melalui Tuang Surgawi. Dengan adanya tulang surgawi, hanya satu langkah menuju kedewaan.
Sejauh ini, Xia Chaoxing tidak memiliki kesempatan memperkuat diri. Kesampingkan dendamnya untuk saat ini. Dia masih harus menyingkirkan kutukan ibunya.
Xia Chaoxing tidak tahu kutukan macam apa yang menjangkiti ibunya. Dilihat dari garis hitam di sekitar lehernya, itu benar-benar kutukan. Semakin hari, kondisinya semakin lemah seolah energi kehidupannya dikuras oleh sesuatu. Xia Chaoxing hanya bisa memberinya obat daya tahan yang mengandung banyak energi kehidupan.
Dia menyuapi wanita pucat yang terbaring lemah itu. Ketika melihat putrinya, dia langsung bangun dan bersandar untuk minum obat. Dia sangat pucat dan dingin.
Xia Chaoxing terlahir tanpa perasaan. Baru-baru ini ia mengalami lonjakan emosi akibat kebencian dan dendam yang dalam. Ini pertama kali baginya. Perasaan benci itu memunculkan perasaan manusia di hatinya seperti sedih dan gelisah. Itulah yang ia rasakan saat ini.
Setelah minum obat, ibu Meng Yao—Meng Li—meraih tangan kasar dan kering putrinya. Ia tersenyum kecut. "Kamu bekerja sangat keras, jangan terlalu memaksakan diri. Seorang gadis harus merawat penampilannya."
Xia Chaoxing melihat tangannya yang kering, "Ini tidak penting."
"Maafkan ibu. Di usiamu, seharusnya kamu tidak merasakan hidup seperti ini. Besok ibu akan kembali bekerja dan membawakan makanan yang banyak untukmu."
Xia Chaoxing menggeleng pelan. "Aku tidak suka makan." Kutukan ini ... dia harus mencari solusinya.
Meng Li mengusap kepala putrinya dengan lembut. "Kadang ibu berpikir bahwa kamu bukan lagi anak-anak. Yao Yao, saat ayahmu datang, kamu akan mendapatkan kembali masa mudamu. Ibu minta maaf padamu."
Masa muda? Xia Chaoxing tidak yakin. Ketika mendengar kata 'ayah', dia awalnya tidak memiliki masalah akan hal itu, sebelum berinkarnasi ke kehidupan yang sekarang. Tapi dia tahu bahwa ayahnya pergi dengan tidak bertanggung jawab, meninggalkannya yang masih bayi dan ibunya bersama tua bangka sialan yang menjadikan ibunya selayak budak.
Baru saja dibicarakan, pintu rumah kayu terbuka dengan cara tidak sopan. Sosok wanita tua masuk ke dalam dengan langkah arogan, seraya bersedekap dada melihat wanita pucat di atas tempat tidur. Wajahnya memiliki banyak kerutan dan jelek, dia menimpalnya dengan riasan putih dan tebal seperti badut. Xia Chaoxing tidak menyukainya sejak lahir.
"Ibu mertua ...." Meng Li menunduk ketika melihatnya. Dia sangat lemah sampai harus ditopang Xia Chaoxing.
"Sepertinya kau hidup damai belakangan ini. Apa kau menjadi tidak tahu malu setelah menerima welas asih Tuan Jing? Kau hidup sangat nyaman, sedangkan keluargamu sendiri dilupakan. Benar-benar tidak tahu diri!" Wanita tua itu meninggikan suaranya. Nadanya terdengar jijik dan merendahkan.
"Ibu mertua, maaf. Aku pasti akan kembali dan tidak akan melupakan kalian."
"Hmph! Jangan berpura-pura lemah. Sejak menikah dengan Dao'er sampai sekarang, kau selalu menunjukkan penamilan lemah yang menjijikkan. Pantas saja Dao'er meninggalkanmu!"
Meng Li menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Sedangkan di sisi lain, wajah Xia Chaoxing tetap datar. Ada perasaan dingin dari pandangannya ketika melihat wanita tua itu.
"Meng Yao, kau adalah bagian dari Keluarga Meng. Lacur ini tidak akan memberimu masa depan yang baik. Kembalilah ke Keluarga Meng dan kamu akan menikahi pria kaya di masa depan. Jangan membuang waktu di tempat ini!"
Xia Chaoxing hanya memandang wanita tua itu secara langsung, tanpa melakukan apa pun.
Wanita tua itu semakin kesal dan menghampiri dengan geram. "Apa kamu sudah tuli? Apa kamu ingin memutus hubungan dengan Keluarga Meng dengan mengikuti lacur ini? Kau akan tahu bahwa keputusanmu adalah kesalahan besar!"
Meng Li terlihat sangat gelisah dan melihat ke arah putrinya. Untuk mendapat kehidupan yang baik, Meng Yao harus ikut dengan Keluarga Meng dibandingkan hidup sulit dengan dirinya. Setidaknya sampai dia dewasa. Tapi ada sesuatu yang mengganjal hatinya.
Keluarga Meng jelas tidak akan memperlakukannya dengan baik. Meng Yao hanya dianggap sebagai aset investasi untuk dijual pada keluarga kaya. Mereka mungkin akan mendidiknya dengan baik di awal, tapi Meng Li tidak setuju Meng Yao harus mengalami hidup seperti itu.
Pada akhirnya, semua keputusan ada pada Meng Yao sendiri. Meng Li tidak bisa berkomentar, karena semua pilihan adalah salah. Mereka mengalami jalan buntu.
Pada akhirnya, Xia Chaoxing menghela napas. Tatapan dinginnya bubar dan melihat ke arah ibunya. "Baik." Lalu menatap wanita tua itu lagi. "Aku akan ikut denganmu, ke Keluarga Meng."
Wanita tua itu tersenyum sumringah, sedangkan Meng Li merasakan perasaan rumit. Setidaknya, Meng Yao akan baik-baik saja.
Xia Chaoxing tiba-tiba melanjutkan kalimatnya, "Dengan syarat, kalian harus menjamin kehidupan ibuku."
"Ibumu bekerja di rumah Keluarga Meng dan mendapatkan uang—"
"Tanpa bekerja. Aku akan menggantikannya."
Meng Li memandangnya dengan tidak setuju dan penuh kegelisahan, tapi wanita tua itu langsung menyetujui syarat Xia Chaoxing sebelum dia berkomentar.
"Baik. Kamu memang anak yang pengertian. Tinggalkan lacur itu, kamu ikut dengan kami." Wanita tua itu menyeringai jahat ketika melihat ke arah Meng Li. Dia pun pergi dengan menarik tangan Xia Chaoxing.
Sebelum pergi, Xia Chaoxing bicara tanpa suara pada ibunya, "Aku akan datang malam ini."
Setelah itu, sosoknya benar-benar pergi, diakhiri dengan pintu yang ditutup secara kasar. Meng Li diam untuk beberapa saat, lalu merasakan matanya panas dan mulai terisak.
"Maaf ... maaf ...."
Meng Li menunduk dalam-dalam dan terisak penuh tekanan. Garis-garis hitam di lehernya semakin lebar seiring dengan isakannya.
***
Ribuan bintang bersinar di malam hari yang dingin. Xia Chaoxing duduk di tepian jendela, menutup matanya dan menangkupkan kedua tangannya. Ini juga caranya untuk menyerap energi bintang dan mendapatkan berkat takdir Dewi Bintang.
Beberapa waktu lalu, dia tiba di Keluarga Meng. Keluarga Meng adalah keluarga besar di Desa Cailuo. Meski mereka tidak begitu miskin, mereka juga tidak kaya. Mereka disebut keluarga besar karena jumlah keluarga dan penyebarannya.
Status perempuan di desa ini masih rendah. Perempuan, kalau bukan dijadikan pembantu tanpa bayaran, mereka adalah aset untuk dijual pada keluarga kaya untuk menghidupi keluarga lama dan sebagai alat untuk meneruskan generasi. Sedangkan pria adalah pemimpin, mereka sekolah dan menjadi sarjana di kota besar dan mendapatkan uang.
Meng Li adalah putri Keluarga Meng cabang. Dia dinikahkan secara paksa oleh sepupunya sendiri, Meng Dao yang merupakan Tuan Muda Keluarga Meng inti. Beberapa tahun yang lalu, Meng Li adalah wanita tercantik di desa. Kecantikannya membuat Keluarga Meng terkenal. Dia pintar dan berbakat dalam seni.
Suatu hari, Meng Li pergi ke kota untuk mencari nafkah karena ayahnya yang terlilit utang. Saat kembali dengan membawa banyak uang, dia langsung dinikahkan begitu saja sebagai pelunasan utang ayahnya kepada keluarga inti.
Meng Dao memang tergila-gila pada Meng Li. Setelah berhasil menikahinya, dia tidak puas karena Meng Li terus menolaknya dan sering bertengkar. Meng Dao yang notabenenya pria kasar pun menyiksa Meng Li, sedangkan semua orang di rumah menutup mata atas perilakunya.
Sampai akhirnya Meng Li melahirkan seorang putri bukannya putra, Keluarga Meng kecewa dan semakin mengucilkannya. Meng Dao juga pergi ke kota karena terkejar utang yang sangat banyak.
Sekarang, Xia Chaoxing menggantikannya. Dia mendapat kamar kecil di halaman belakang. Ini sebenarnya adalah kamar pelayan yang baru saja pergi karena Keluarga Meng tidak dapat membayarnya lagi.
Jarang ada yang datang ke sini. Itu justru baik bagi Xia Chaoxing. Dia bisa menyerap kekuatan bintang dengan tenang tiap malam dan menyelinap keluar setelah mencuri makanan untuk ibunya.
Tubuhnya masih sangat kecil, dia bisa dengan mudah bersembunyi di tempat terpencil dan dengan gesit berlari menghindari orang-orang. Anggota Keluarga Meng biasanya menganggur dan hanya tahu berjudi dan mabuk sambil menebar benih di mana-mana. Sedangkan para wanita belajar menarik perhatian pria, berharap bisa menikahi pria kaya dengan penampilannya.
Xia Chaoxing tidak ikut perkumpulan mereka, bahkan saat makan malam. Dia dikucilkan, itu adalah hal bagus. Setelah mencuri beberapa makanan daging yang mahal, ia pun melompat dari dinding halaman belakang dan berlari ke rumahnya.
Meng Li terkejut menyadari Xia Chaoxing kembali di tengah malam. Dia bangun, sedangkan Xia Chaoxing tanpa mengatakan apa pun meletakkan kain bungkusan ke atas tempat tidur dan menunjukkan banyak makanan yang ia ambil dari dapur. Dia tidak peduli apa orang akan menemukannya atau tidak.
"Yao Yao, apa nenekmu memberi semua ini?" Meng Li tidak berpikir ibu mertuanya akan sebaik itu. Ada daging, roti, nasi, dan sayuran. Ini adalah makanan termewah sejak ia menikah.
Xia Chaoxing tidak memberitahu apa pun dan langsung memberi ibunya salah satu roti isi. "Makanlah supaya Ibu mendapat energi."
Meng Li tidak bertanya lagi. Dia tersenyum lembut dan memakan makanan yang diberi putrinya. Xia Chaoxing juga ikut makan karena lapar. Ini adalah kesederhanaan dan kehangatan yang berarti.
Hanya ini yang bisa ia berikan. Xia Chaoxing akan melakukan segala cara agar Keluarga Meng tidak mengganggu ibunya. Dia akan berusaha sebaik mungkin sebelum pergi dari desa.
Setelah makan bersama, Xia Chaoxing membereskan semuanya dan menyisakan sedikit nasi untuk dimakan di pagi hari sebelum pergi. Dia tidak bisa datang saat matahari masih di atas.
Dia menyelinap diam-diam ke halaman belakang kediaman, lalu pergi ke kamarnya melalui jendela yang terbuka. Perjalanannya terasa lancar dan menyenangkan. Xia Chaoxing tidak pernah merasakan emosi seperti ini sepanjang hidupnya. Terasa asing, tapi memuaskan.
Ia pun masuk ke dalam meditasi mendalam untuk menyerap lebih banyak kekuatan bintang. Ia masih harus berkultivasi. Untuk mempersiapkan kultivasi, dia harus menyerap kekuatan bintang untuk membentuk fondasi baru.
Biasanya seseorang memulai kultivasi di usia 10 tahun. Menyerap energi qi dari langit dan bumi dan mengumpulkannya di dantian melalui lorong meridian. Meridian manusia terdiri dari 12. Energi langit dan bumi akan disalurkan melalui 12 meridian dan dikumpulkan dalam dantian di bawah pusar.
Setelah qi terkumpul, seseorang akan memasuki tahap pembangunan fondasi spiritual. Segala sesuatu yang dapat mendukung bela diri seseorang adalah kekuatan spiritual. Dengan membentuk kekuatan spiritual di 12 meridian, seseorang dapat mengeluarkan kekuatan spiritual dalam tubuh dan menciptakan keajaiban.
Di usianya yang ke-6, Xia Chaoxing telah mengumpulkan kekuatan bintang dan memasuki tahap pembangunan fondasi. Dia termasuk sangat cepat dan luar biasa dibandingkan orang biasa.
Ini bukan hal mengejutkan. Dia telah mengalami banyak kehidupan dan terus berinkarnasi. Dia bahkan sudah bisa bertarung di usia 10 tahun. Meski kekuatannya relatif lemah dan belum bisa melawan monster, setidaknya dia bisa melawan orang-orang dengan tingkat kekuatan yang sama.
Pembangunan fondasi hanyalah bagian dasar pembentukan akar spiritual. Tidak ada kekuatan serangan maupun pertahanan. Itu hanya bisa membantu hal-hal dasar seperti mengeluarkan hembusan angin kecil, mengeringkan objek, menggerakkan benda, dan pekerjaan kecil lainnya.
Tentu saja, dia tidak bisa menunjukkannya sekarang, atau nyawanya akan terancam. Bukan karena Raja Iblis, tapi karena keluarga tidak masuk akal ini. Ia akan mati konyol.
Meditasi mendalam tidak mengenal waktu. Ketika kesadarannya kembali, hari sudah pagi dan pintu kamar diketuk secara kasar.
Xia Chaoxing membuka mata. Irisnya sekilas memancarkan sinar violet sebelum kembali hitam, lalu melirik ke arah pintu dengan dingin. Dia beranjak dari tempat tidur, lalu membuka pintu.
Neneknya sudah berdiri dengan tampilan marah yang menjengkelkan.
"Apa kamu ini seorang pria? Seorang gadis seharusnya bangun sebelum matahari terbit. Apa ibumu tidak mengajarimu hal sedasar ini!" Wanita tua itu meraung membuat pagi hari yang cerah ini pecah begitu saja. Amarahnya sampai terdengar satu rumah.
"Ibu, ada apa pagi-pagi sudah teriak?" Pria kurus keluar dari kamarnya dan berkomentar.
Anak laki-laki berusia 12 tahun keluar dari kamar lainnya sambil mengusap kedua mata, "Huh, Nenek, aku jadi sangat terkejut dan hampir jatuh tadi."
"Ibu mertua pasti sangat kesal hari ini. Aku sudah membuatkan teh untuk menenangkan pikiran. Serahkan Yao Yao padaku. Dia masih kecil dan tidak mengerti apa-apa." Wanita lainnya datang dari dapur menghampiri wanita tua itu. Dia menuntun wanita tua yang sepertinya dibuat darah tinggi oleh reaksi dingin Xia Chaoxing, lalu memberinya teh hangat.
"Kamu lebih baik dan pengertian dari Meng Li." Wanita tua itu memuji setelah mendapatkan teh yang menyegarkan.
Wanita itu tersenyum senang. "Aku tidak bisa dibandingkan dengannya. Kakak Li adalah orang yang lembut, tapi juga lamban, mungkin karena terlalu sering berada di kota yang bebas. Ibu mertua jangan marah lagi, itu akan mengganggu kesehatanmu."
Seorang pria datang dari arah pintu luar sambil melempar-lemparkan beberapa koin perak ke udara dan menangkapnya lagi selama berjalan ke arah kamarnya. Hal itu menjadi perhatian anggota keluarga lain.
"Lihatlah, aku memenangkannya semalam. Kakak Cai'er, buatkan aku makanan setelah aku bangun nanti. Aku sangat lelah hari ini!" Dia masuk ke kamar dan mengunci pintu sebelum tidur.
Semua orang tidak menanggapi apa pun dan hanya menggeleng pelan. Wanita yang dipanggil Cai'er itu sedikit terkekeh sebelum akhirnya menghampiri Xia Chaoxing.
"Ikuti aku."
Xia Chaoxing tidak memiliki komentar apa pun. Dia mengikuti wanita itu ke arah dapur. Kepalanya menoleh ke belakang, melihat neneknya yang memasang wajah pahit. Tatapannya tak acuh dan pergi begitu saja.
Wanita itu adalah Fu Cai'er. Dia menantu rumah ini di pernikahan kedua Meng Yan. Meng Yan adalah putra kedua Keluarga Meng, adik Meng Dao. Dia memiliki dua istri dan empat anak. Istri pertamanya sudah meninggal. Meng Dao sebelumnya sudah memiliki istri. Mereka memiliki satu putra. Sisa anggota keluarga adalah Meng Hai, putra ketiga Keluarga Meng yang baru-baru ini menikah.
Orang tertua di Keluarga Meng adalah Meng Bao, Kepala Keluarga Meng dan istrinya Tan Liu. Tan Liu adalah wanita tua yang membawa Meng Yao kemarin.
Xia Chaoxing tidak ingin berurusan dengan mereka, tapi Fu Cai'er sepertinya tidak berpikir begitu. Dia mengenalkan Xia Chaoxing pada anggota keluarga sebelum benar-benar membawanya ke halaman belakang.
Rumah ini tidak terlalu besar. Tapi memiliki beberapa halaman yang cukup untuk mencuci dan menjemur pakaian, serta menyimpan beberapa barang luar. Halaman di luar tidak besar, tapi di bagian belakang memiliki dua kamar mandi yang terpisah dan disatukan oleh halaman belakang.
Ketika tiba, Fu Cai'er menunjuk ke arah beberapa ember pakaian kotor yang akan dicuci. "Ibu mertua berkata bahwa kau akan menggantikan pekerjaan Meng Li di rumah ini. Setiap hari, kau harus mencuci semua pakaian ini dan mengeringkannya di bawah sinar matahari sampai sore. Kau harus melipat semuanya dan merapikannya sore itu juga. Setelah mencuci pakaian, bersihkan semua halaman setiap hari dan kamar mandi seminggu sekali. Jangan berharap mendapat makan jika tidak selesai sebelum malam."
Sebenarnya itu bukan hal sulit. Xia Chaoxing biasa memiliki jadwal padat dan mengangguk patuh tanpa merasa terbebani. Ketika bersama ibunya, dia selalu mencuci pakaian dan membersihkan rumah sebelum mulai menjaga domba atau memetik ramuan sampai sore. Sebelum malam, dia juga membawa domba ke kandang. Semua pekerjaan itu tidak rumit.
Yang dia pikirkan saat ini, bagaimana kabar domba-domba? Meng Li mengatakan bahwa dia akan mulai bekerja hari ini, mungkin dia menjaga domba yang ditinggalkan Tuan Jing.
Tuan Jing adalah dermawan mereka. Pria itu dulunya menyukai Meng Li, lalu merasa marah ketika melihat Meng Li disia-siakan. Dia ingin menikahi Meng Li saat ditinggalkan Meng Dao, tapi Meng Li menolak dengan alasan moral. Oleh karena itu, Tuan Jing hanya bisa memberi Meng Li pekerjaan dan tempat tinggal sebagai upah menjaga domba. Meng Li menolak pemberian lain darinya.
Xia Chaoxing tidak terlalu peduli sebenarnya, tapi dia cukup berterimakasih atas nama ibunya. Sampai saat ini, Tuan Jing hanya mengunjungi sekali tiap bulan untuk menyapa dan membawakan beberapa barang dan makanan dari kota.
Jika dipikirkan, Tuan Jing adalah orang yang baik. Andai saja dia yang menikah dengan Meng Li, segala sesuatu tidak akan rumit seperti ini. Meng Li juga terlihat seperti menyembunyikan banyak hal dan sangat berhati-hati.
Dia selalu berkata bahwa ayahnya akan segera datang. Bukan pulang ....
Xia Chaoxing jadi penasaran. Sebenarnya dia anak Meng Dao atau bukan? Kenapa Meng Li selalu menyebut tentang ayahnya seolah ayahnya bukanlah Meng Dao?
Fu Cai'er mendengus kesal ketika melihat Xia Chaoxing yang hanya diam merenungkan sesuatu. Dia berpikir bahwa bocah itu bisu dan mengabaikannya. Dia pun pergi dengan raut angkuh disertai decihan jijik.
Xia Chaoxing sama sekali tidak memandangnya. Dia duduk di kursi kecil dan segera menyelesaikan cucian. Di tempat ini, dia kembali merasa seperti dirinya di masa lalu. Kosong dan kosong. Tidak ada emosi ataupun ekspresi, hatinya kosong. Dia hanya memikirkan bagaimana cara melepaskan ibunya dari keluarga beracun ini dan pergi dari desa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!