Ikuti kisah Runrun dengan judul: You are mine, apa yang terjadi dengan kehidupan asmaranya. Apa manis semanis madu, apa asam seasam jeruk nipis.😄🤔🙏
****
"Runrun, serius untuk meninggalkan dunia modelling?" tanya aunty Zevanya.
Setelah meninggalkan Indonesia, Runrun tinggal dengan omanya di Perancis.
"Betul aunty, Runrun bosan dengan dunia modelling. Penuh intrik didalamnya," kata Runrun kepada Zevanya.
"Begitulah dunia modelling, harus tahan mental. Kita harus jaga pergaulan," kata aunty Zevanya.
"Apa kau tidak merasa sayang, meninggalkan kariermu. Padahal, kariermu lagi di puncaknya. Ada yang ingin menarikmu untuk masuk kedalam dunia peran?" tanya Zevanya, dengan memandang wajah keponakannya dengan intensnya.
"Tidak aunty, Runrun sudah bosan. Runrun mau mencari tantangan yang lain lagi," kata Runrun dengan tegas kepada Zevanya.
"Apa Runrun akan mengikuti saran Papa, untuk kuliah ekonomi?" tanya Zevanya.
"Runrun tidak suka duduk manis didalam kantor, biar itu nanti si kembar Jonas dan James yang memenuhi keinginan papa."
"Kapan Runrun kembali ke Indonesia ?" tanya Zevanya.
"Mungkin minggu depan, Runrun ada satu kontrak pemotretan lagi."
"Sepertinya Raditya akan senang, akhirnya anak kesayangannya akan kembali." Zevanya ingat, betapa marahnya Raditya. Begitu mengetahui bahwa Runrun ingin mengikuti jejaknya di dunia modelling, Raditya sempat menuduhnya telah mengotori pikiran Runrun. Sehingga ingin terjun ke dunia modelling.
"Setelah Runrun kembali, semoga marahnya Raditya sudah reda,"kata Zevanya, dengan menatap keponakannya tersebut.
Setelah kepergian Runrun ke Paris, Raditya tidak pernah bertemu dengan Runrun selama hampir 3 tahun. Hanya Anaya yang sering mengunjungi Runrun ke Paris.
Sebenarnya, Raditya bukan tidak mau tahu tentang Runrun, Ternyata secara diam-diam. Dia telah memerintahkan seorang bodyguard untuk masuk ke agency model tempat Runrun bernaung untuk menjadi model juga. Dari situlah Raditya mengetahui tentang kegiatan Runrun sehari-hari dan dengan siapa saja dia bergaul, dia juga tidak ingin anak gadisnya sampai salah jalan.
🌻🌻🌻
"Oma..!" panggil Runrun, setelah dia memasuki apartemen. Dimana dia tinggal selama ini, selama di Paris. Apartemen yang dibeli oleh Anaya, untuk tempat tinggal Runrun.
"Kemana oma?" sudah dua hari omanya datang mengunjunginya.
"Oma..!" panggil Runrun sekali lagi, dengan suara yang lebih keras dari yang pertama.
"Sini Runrun." terdengar suara omanya dari balkon.
"Kenapa oma diluar, udaranya dingin diluar Oma," kata Runrun.
"Oma mau lihat suasana sore hari dari balkon apartemen." kata omanya.
"Oma sudah makan?" tanya Runrun.
"Sudah." jawab omanya.
"Mana mrs Marie ?" Runrun tidak melihat keberadaan mrs Marie dalam apartemen.
"Mrs Marie tadi keluar, katanya ada kenalannya yang datang mencarinya." Mrs Marie adalah suster yang menjaga omanya.
"Oma, ayo kita masuk. Udara semakin dingin, Oma tidak pakai baju hangat lagi." Runrun mendorong kursi roda omanya untuk masuk ke Apartemennya.
"Oma, Runrun mau katakan. Bahwa Runrun mau berhenti dari dunia modelling ," kata Runrun pada Omanya.
"Baguslah, dunia modelling itu banyak godaannya. Kalau tidak hati-hati akan terjerumus ke pergaulan bebas." Omanya merasa senang, mengetahui Runrun mundur dari modelling.
"Iya, Runrun juga tahu. Selama ini, Runrun selalu mawas diri," kata Runrun pada omanya.
"Kenapa dulu Raditya menentang keinginan Runrun terjun dalam dunia modelling, karena takut Runrun nanti salah langkah," ucap omanya.
"Runrun tidak salah langkahkan Oma." Runrun memeluk omanya.
"Iya, cucu oma paling baik." tangan omanya menepuk-nepuk lengan Runrun yang memeluknya.
🌻🌻🌻
"Mas,rindu dengan Runrun." ucap Anaya pada Raditya,yang sedang membaca berkas yang menumpuk di meja kerjanya.
"Kunjungilah,biasanya kalau rindu.Nay langsung terbang untuk mengunjungi anak nakal itu..." ucap Raditya,yang sibuk dengan pekerjaannya.
"Kita pergi bersama mas?" Anaya mengajak Raditya untuk pergi bersamanya mengunjungi Runrun.
"Mas masih sibuk." jawab Raditya.
"Alasan mas,bilang saja masih marah pada Runrun.Sampai kapan mas marah begini pada Runrun?" tanya Anaya.
"Sampai dia keluar dari pekerjaannya itu,dan kembali kesini." kata Raditya.
"Kalau Runrun tidak kembali sampai dia tua,mas terus marah?" tanya Anaya.
"Mungkin.." jawab Raditya dengan tegas.
🌻🌻🌻
Disatu sore, seorang gadis keluar dari bandara. Ditangannya dia menarik koper kecil.
"Akhirnya, aku menghirup udara Indonesia." Runrun merentangkan tangannya dan menarik napas lega, karena telah tiba dengan selamat di negaranya. Negara yang di tinggalkannya tiga tahun yang lalu, untuk mengejar mimpinya menjadi model.
"Mama...!" teriakan anak kecil berlari menubruknya dan memeluk kakinya.
"Adik kecil, saya bukan mama adik kecil ya." Runrun kaget, melihat anak kecil berusia sekitar 3 tahunan memeluk kakinya dengan eratnya. Dan memanggilnya dengan sebutan Mama.
"Mama..!"panggil anak kecil tersebut kembali.
"Aduh... anak siapa ini? kemana orang tuanya?" mata Runrun mengitari sekitar bandara untuk mencari keberadaan orangtua sianak.
Runrun jongkok, untuk mensejajarkan dirinya dengan anak kecil tersebut.
"Adik , Mama dan Papanya mana?" tanya Runrun pada anak kecil tersebut.
"Mama..!" pelukan diberikan anak tersebut kepada Runrun.
"Aduh! mana ini Mamanya, dikira orang aku mau culik anak nanti." suara hati Runrun.
Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari arah belakang Runrun, menegur anak kecil tersebut.
"Cindy, jangan sembarangan memeluk orang. Papa cari dari tadi." tegur pria tersebut pada anak kecil yang bernama Cindy.
"Mama..." Cindy terus menyebutkan Runrun sebagai mamanya.
"Cindy..!" bentak pria tersebut kepada anak kecil tersebut..
Mendengar bentakan laki-laki tersebut kepada anak kecil yang memeluknya, Runrun berdiri dan melihat kearah laki-laki tersebut. Dan dilihatnya laki-laki memakai celana jins dan memakai topi cowboy, tepat berdiri didepannya. Terlihat wajahnya keras melihat kearah anaknya yang dipanggilnya tadi dengan nama Cindy.
"Tuan! bisa tidak, jangan main bentak saja dengan anak kecil..!" tegur Runrun.
"Anda siapa ? berani sekali mengajari saya, suka saya. Apa yang ingin saya lakukan padanya, dia ini anak saya sendiri." mata laki-laki tersebut tajam menatap Runrun.
"Saya warga negara yang tidak suka melihat tindakan anda, yang main bentak saja dengan anak kecil." Runrun juga menatap tajam kearah laki-laki tersebut.
"Mama..!" Cindy terus memeluk Runrun.
Seorang wanita setengah baya berlari mendekati Cindy.
"Aduh nona Cindy, kenapa berlari tidak pelan-pelan. Bibi capek mengejar." kata wanita setengah baya tersebut, dengan napas yang tersengal-sengal.
"Bawa Cindy ke mobil Bi." perintah laki-laki tersebut.
"Tidak mau, Cindy mau Mama!" teriak Cindy, dia tidak mau melepaskan pegangannya terhadap kaki Runrun.
"Tarik saja Bi!" perintah laki-laki itu lagi.
Cindy terus menangis dan menolak dipegang pengasuhnya.
"Mama..!"Cindy terus memanggil Runrun dengan mama.
"Cindy,mama kamu sudah mati..!" ucapan Laki-laki tersebut membuat Runrun kaget mendengarnya.
"Papa seperti apa kau ini, teganya kau mengatakan perkataan kasar seperti itu kepada putrimu..!" kata Runrun dengan emosi.
"Jangan ikut campur nona.." laki-laki tersebut mengangkat anaknya dengan satu tangan, dan membawanya pergi.Tanpa perduli, anaknya tersebut menangis dan menjadi tontonan orang banyak di bandara.
"Gila...!"sungguh sial, setibanya di Indonesia jumpa cowboy gila." gumamnya, dengan jengkel. Runrun menyebut laki-laki tersebut cowboy gila. Karena laki-laki tersebut memakai topi cowboy.
"Lagi stres itu cowboy, karena kehilangan kuda kali ya."Runrun tertawa sendiri.
"Ah..mau cepat sampai rumah, jadi terganggu gara-gara ketemu cowboy gila." Runrun mencari taxi bandara, untuk membawa pulang untuk bertemu dengan keluarganya.
Dalam perjalanan menuju rumahnya, Runrun melamun. Dia tak tahu sambutan apa yang akan diberikan papanya nanti.
"Kenapa jantung ini tidak tenang,moga kemarahan papa sudah reda." suara hatinya.
"Nona, kita melalui jalan mana. Jalan ini ditutup?" tanya supir taxi tersebut.
"Dari jalan belakang saja pak." kata Runrun pada supir taxi tersebut.
"Nona tahu jalannya, saya tidak tahu." kata supir tersebut.
"Tahu pak.." Runrun menunjukkan arah menuju rumahnya.
"Sini saja pak." Runrun berhenti didepan toko roti Anaya.
Runrun turun dari taxi, dan dia berdiri didepan toko dengan menatap kearah toko dengan perasaan yang rindu.
**Next**
Mohon dukungannya ya berupa like dan Rate.
Kalau tak suko jangan main kasih rate 1.lebih baik tinggalkan say.
Runrun lama berdiri didepan toko mamanya, sampai ada laki-laki keluar dengan memakai topi dan baju chef.
Laki-laki tersebut mengamati Runrun sedari tadi dari dalam tokonya.
"Runrun...?" laki-laki tersebut ayah Zulnya, dia yang sekarang mengelola toko roti Anaya. Sedangkan Anaya sibuk dengan tempat kursus kelas memasak roti.
"Ayah...!" Runrun berlari meninggalkan kopernya,untuk memeluk ayah Zul nya.
"Anak nakal, akhirnya kembali juga." sudut mata Zul basah,dia sangat senang akhirnya Runrun kembali setelah pergi selama 3 tahun ke Perancis.
"Ayah kenapa menangis...?" tanya Runrun, setelah melihat ada air mata disudut bola mata ayah Zul nya.
"Ayah senang Runrun kembali, ayah rindu ." kata Zul.
"Kalau ayah rindu, kenapa ayah tidak mengunjungi Runrun.Hanya ayah Togar yang datang?" tanya Runrun dan tangannya memeluk tangan ayah Togarnya.
"Runrun,ayah tu takut naik pesawat ." jawab Zul dengan suara yang pelan.
"Ayah..!" lucu,nanti ayah kalau mau naik pesawat kita suntik obat tidur dulu ." Runrun ngekeh mendengar Zul yang takut naik pesawat.
"Ayo kita masuk, kenapa malah dipinggir jalan kita cerita ." Zul mengambil koper Runrun,dan membawanya masuk.
"Ayah papa mana?" Runrun sedikit ragu untuk masuk, dia takut menemui papanya.
"Ada didalam, hari ini ntah kenapa tidak berangkat kekantor. Biasanya sudah pergi ." kata Zul.
"Mama ?" Runrun menanyakan keberadaan mamanya.
"Biasa lagi nemanin suaminya, kalau dirumah papa mu lengket seperti kena lem dengan mama mu."
"Sikembar mana?" Runrun tidak lupa menanyakan adik kembarnya.
"Masih disekolah, pulang mereka sore. Latihan basket biar tinggi seperti Runrun kata mereka ." cerita Zul mengenai kedua adik kembarnya.
"Mau setinggi apa mereka?" karena terakhir jumpai, tinggi Jonas dan james sudah hampir menyamainya.
"Mau setinggi tiang listrik ." kekeh Zul.
Ketika memasuki rumahnya,saat itu papa dan mamanya keluar dari ruangan kerjanya.
"Papa..!" Runrun menghamburkan diri kepelukan papanya, perasaan takut langsung menghilang begitu melihat sosok papanya.
"Kenapa peluk-peluk papa, sana pergi lagi. Ikut aja jejak aunty Zevanya ." suara dingin papa, tapi Runrun terus memeluk papanya. Dia tidak takut mendengar suara papanya tersebut, karena dia tahu bahwa itu hanya dimulut saja tapi hatinya tidak.
"Aduh mas, anaknya pulang kenapa di jutekin. Nanti kabur lagi ." Kata Anaya.
"Ya nih papa, kabur lagi nanti Runrun ." katanya.
"Kaburlah, papa ikat kaki mu dipohon toge ." ucap Raditya, yang kemarahannya sudah reda.
"Papa tidak rindu Runrun?" tanya Runrun, dan dia memeluk lengan papanya.
"Tidak, untuk apa rindu dengan anak nakal seperti ini ." Raditya mengacak-acak rambut Runrun yang bergerai panjang, dan dicat Runrun dengan warna pirang.
"Papa, jangan acak-acak rambut Runrun ." Runrun merapikan rambutnya.
"Kenapa rambut seperti sabut kelapa begini warnanya, ganti warna hitam ." perintah Raditya pada Runrun, yang tidak suka melihat rambut Runrun yang pirang.
"Gara-gara rambutnya, aku juga sempat tak mengenalinya tadi. Bule dari mana nyasar ke toko kita tadi ." cerita Zul.
"Papa ini warna ngetren ." Runrun tidak terima rambutnya dikatakan seperti sabut kelapa.
"Baru jumpa, sudah ribut. Papa dan anak tidak ada yang mau mengalah ." kata Anaya yang sedari tadi hanya melihat anak dan suaminya berdebat.
"Papa ini ma ."kata Runrun kepada mamanya.
"Kenapa pulang tidak bilang-bilang, ini pulang selamanya.Atau nanti kembali lagi ?" tanya Anaya kepada Runrun.
"Selamanya, karena Runrun rindu dengan papa Runrun ini..!" seru Runrun, dan memberikan kecupan dipipi papanya.
"Kenapa hanya papa dapat ciuman, mama mana ?" Anaya meminta agar dia juga mendapatkan ciuman dari putrinya.
"Mama minta dari papa saja ya." Runrun beranjak meninggalkan mama dan papanya.
"He..mau kemana? papa belum selesai bicara.." kata Raditya ketika Runrun pergi meninggalkannya.
"Runrun mau cari Nesum dan ayah Togar ." sahutnya.
🌼🌼🌼
Setibanya dirumah, Cindy tertidur karena letih menangis.
Galuh mengangkatnya menuju kamar Cindy,dan dibaringkannya Cindy ke kasur. Sebelum keluar kamar, dia mengelus rambut Cindy dan berkata.
"Maaf karena telah membentakmu tadi ." kemudian Galuh keluar dan berjalan menuju satu kamar, dibukanya kamar tersebut.
"Kami pulang, aku membawanya untuk mengunjungimu ." dia berbicara didepan foto didinding.
Kemudian matanya menatap tajam, kearah dua foto didinding di tempat yang berbeda .
"Dua wanita ular yang telah menghancurkan keluargaku ." Galuh melempar paku sehingga namcap difoto tersebut, setelah melempar paku tersebut Galuh tersenyum puas.
Galuh keluar dari kamar,dan menguncinya kembali.
"Den.." bi Siti menghampiri Galuh yang baru keluar dari kamar.
"Iya bi.." Galuh menghentikan kakinya, dan menoleh kearah bi Siti.
"Barang-barang disini tidak ada lagi, sepertinya harus belanja ." kata bi Siti kepada Galuh.
"Bibi saja pergi nanti diantar supir ." kata Galuh.
"Boleh saya bawa Cindy, kasihan tadi dia nangis sampai tertidur ?" tanyanya untuk meminta izin.
"Bawa saja bi, sekalian belikan bajunya. Sepertinya bajunya sudah kekecilan ." kata Galuh yang kemudian berlalu meninggalkan bi Siti.
"Den Galuh sebenarnya sayang dengan non Cindy,tetapi karena kebenciannya pada wanita itu dia seakan-akan tidak perduli dengan Cindy." guman bi Siti.
"Kasihan non Cindy,tidak punya ibu..." sambungnya lagi.
🌻🌻🌻
Runrun mencari Nesum didapur, dan dilihatnya Nesum sedang duduk dikursi. Dan disampingnya ada radio jadul yang selalu menemani dari dulu.
"Nesum.." Runrun menggoyangkan lengan Nesum untuk membangunkannya.
"Siapa..?" Nesum memasangkan kacamata untuk melihat siapa yang membangunkannya.
"Runrun Nesum ." kata Runrun kepada Nesum, yang karena usia tuanya menyebabkan Nesum sedikit pikun.
"Runrun..!"kenapa Runrun bisa besar, kamu bohong.Runrun itu masih kecil." kata Nesum.
"Runrun kecil itu belasan tahun yang lalu, sekarang Runrun sudah besar Nesum ." Runrun berusaha untuk mengingatkan Nesum akan dirinya.
"Ah bohong." Nesum kembali memejamkan matanya.
Runrun sedih, karena Nesum tidak mengingatnya.
"Runrun, Nesum memang begitu Kadang-kadang mama juga dilupakannya ." kata Anaya.
"Apakah Nesum sakit ma?" tanya Runrun.
"Kata dokter, sakit tua saja.Tubuhnya tidak ada masalah." cerita mamanya.
"Opa mana ma?" tidak dilihatnya keberadaan opanya setibanya dia dirumah.
"Opa biasanya jam segini, lagi ngumpul di tempat orang-orang seusianya.
"Dimana itu?" tanya Runrun.
"Sekitar sini juga, papamu membeli rumah. Dan dijadikan tempat panti jompo,dan opa lebih suka disana karena banyak temannya.
"Banyak yang tidak Runrun ketahui lagi, padahal Runrun hanya pergi tiga tahun." kata Runrun.
"Tiga tahun bukan waktu yang sebentar." kata mamanya.
Mendengar ada orang berbicara, Nesum membuka matanya.
"Nay, Runrun sudah dijemput sekolah.Jangan lupa,nanti kena tabrak lagi dia." kata Nesum pada Anaya.
"Nesum,ini Runrun. Sekarang dia sudah besar, sekarang kita tidak perlu mengan tar-jemput dia sekolah lagi ." kata Anaya pada Nesum.
Nesum mengamati Runrun dengan serius dan teliti, keningnya berkerut tandanya Nesum sedang berpikir.
"Tambah cantik Runrun, kenapa Runrun pergi ?" Nesum menangis dan memegang kedua tangan Runrun dengan eratnya.
"Nesum, Runrun tidak akan pergi lagi." kata Runrun pada Nesum dan dia juga ikut menangis.
"Janji ya anak nakal, jangan kabur lagi." kata Nesum.
"Iya Nesum." Runrun berjanji pada Nesum.
"Kamu siapa?" tiba-tiba Nesum terdiam dan menatap Runrun.
"Mau beli roti ya, roti buatan kami enak." kata Nesum yang kembali melupakan Runrun.
"Nay, ada yang mau beli roti." kata Nesum pada Nay yang duduk disampingnya.
"Beginilah Nesum kita, sebentar ingat dan sebentar lagi lupa." kata Anaya.
"Ma, kita bawa ke dokter." kata Runrun.
"Sudah, waktu itu Nesum pergi, dan dia tiba-tiba lupa alamat sini. Untung ada yang mengenalnya, sehingga Nesum bisa kembali dengan selamat ." cerita Anaya.
"Apakah Nesum terkena alzheimer?" tanya Runrun pada mamanya lagi.
"Kata dokter tidak, tapi karena usia tua saja.Usia Nesum sudah 77 tahun ." kata Anaya.
Anaya mengajak Runrun untuk pergi meninggalkan Nesum yang sedang asik mendengar lagu keroncong dari radionya.
**Next
Hai kasih ratenya kakak readers tersayang.
happy reading ya**.
Hai readers jumpa lagi,bagi rate n like nya 😘😘😘
"Kakak....!" Runrun kaget,begitu mendapatkan pelukan dari belakang.Ketika sedang menikmati makanannya.
"Aduh..! kalian mau bunuh kakak ya." Runrun tersedak karena kaget,akibat ulah ke dua adiknya.
"Kenapa kakak pulang tidak beritahukan kepada kami,kami banyak mau minta dibelikan dari Perancis." kata Jonas yang masih memeluk Runrun.
"Lepas dulu..!" ucap Runrun pada Jonas.
"Sorry sis.." ucap Jonas,yang kemudian duduk dikursi samping Runrun.
"Bagi kak.." Jonas mencomot ayam goreng di piring Runrun.
"Hih jorok..!" cuci tangan dulu." Runrun menepiskan tangan Jonas yang ingin mengambil ayam gorengnya.
"Bersih tangan kami ya kak " kata James.
"Kak Runrun kenapa pulang tidak bilang-bilang?" tanya James.
"Emang sengaja,kalau kakak bilang.Bisa-bisa dompet kakak jebol,dengan permintaan kalian." kata Runrun.
"Kak Runrun pelit..!" seru Jonas,yang kemudian beranjak dari duduknya.Tetapi sebelum dia pergi masih sempat dicomotnya ayam goreng yang tadi ingin dicomotnya dari piring kakaknya.
"Kembalikan Jonas!" teriakan Runrun pecah,sehingga mamanya yang berada didapur tergesa-gesa mendatanginya.
"Ada apa Run..?" tanya mamanya.
"Ayam goreng Runrun di larikan Jonas ma..!" adu Runrun kepada mamanya.
"Karena ayam saja,sampai teriakan penuh satu rumah." kata mamanya.
"Itu sayap goreng Runrun ma?" Runrun belum rela sayap ayamnya dilarikan Jonas.
"Besok mama belikan sayap ayam yang banyak,biar puas Runrun makannya." bujuk mamanya .
"Janji ya ma." kata Runrun.
"Sudah tiga tahun Runrun tidak makan sayap goreng buatan mama." kata Runrun.
"Aduh kasihan.." Jonas keluar dari kamar,Jonas tahu bahwa Runrun penikmat sayap ayam goreng.Makanya tadi dia mengusilin kakaknya.
"Iya,sudah teruskan makannya." mamanya kembali ke dapur.
"Kak,kita jalan keluar.Menikmati indahnya kota di malam hari?" James menghampiri kakaknya diikuti Jonas dibelakang.
"Males.." Runrun menolak keinginan adik kembarnya.
"Ayo kak Run..." Jonas mengeluarkan rengekannya yang selama 3 tahun tidak dirasakannya lagi.
"Please..!" James mengeluarkan mata puppy eyesnya,membuat Runrun menjadi goyah.
"Oke..." Runrun menerima ajakan si twin.
"Hie..good kak!" ucap si twin barengan.
"He tunggu dulu,besok kalian sekolah!" seru Runrun mengingatkan kedua kembar yang sedang bergembira.
"Kakak,kenapa pikun seperti Nesum.Besok itu libur hari sabtu." kata James.
"Ha sabtu,kenapa jadi lupa hari." guman Runrun.
"Sepertinya kakak harus makan juga obat seperti Nesum." bisik Jonas pada James.
James tertawa kecil mendapatkan bisikan dari Jonas.
"Awas dengar kak Runrun,bisa-bisa batal kita jalan-jalan malam." ingatkan James.
Runrun berdiri dari duduknya,dan membawa piring kotornya ke dapur.Dan dibelakang twin mengikutinya.
"Nay,ada yang mau beli roti." kata Nesum pada Anaya yang berdiri didepan oven.
"Itu bukan mau beli Nesum,dua bocah itu mau gratisan." ucap Anaya kepada Nesum.
"Nesum,kenapa melupakan kami yang ganteng ini ?" Jonas dan James duduk dilantai,dan tangan mereka memijat kedua kaki Nesum.
"Oh bukan mau beli roti,kalian tukang pijat?" Nesum menyangka Jonas dan James sebagai tukang pijat.
"Aduh..! Nesum turun pangkat kami." gurau James.
"Nay,kacamata ini rusak ya?" Nesum membuka kacamatanya.
"Kenapa..?" Runrun menghampiri Nesum dan melihat Nesum memperhatikan kacamata yang dipegangnya.
"Tukang pijatnya ada 2 orang ." Nesum lupa Anaya mempunyai anak kembar.
"Nesum,kami ini kembar..!" ucap Jonas dengan keras.
"Aduh Jonas kalau bicara jangan keras-keras,Nesum belum budek." kata Nesum.
"Nesum..!" ingat kami?" tanya James setelah Nesum menyebutkan nama Jonas.
"Ingatlah,emang kalian kira Nesum pikun." Nesum mengambil cemilan diatas meja dan kemudian memberikannya pada Jonas dan James.
"Ini kasih pada anak-anak kalian." ucap Nesum pada James dan Jonas yang terplongo mendengar perkataan Nesum.
Anaya dan Runrun ngekeh mendengar perkataan Nesum pada James dan Jonas.
"Ah Nesum kami masih 12 tahun,belum boleh punya anak." kata James.
"Kak Runrun saja Nesum suruh punya anak." kata Jonas .
"He..jangan bawa-bawa nama kakak.Diam-diam kalian sudah punya anak ya,awas kakak beritahukan pada papa kalian dua." goda Runrun pada kedua adiknya.
"Togar,Zul.Ayo beri pada anak kalian." ternyata Nesum mengira Jonas dan James sebagai Togar dan Zul.
"Nesum,kami ini Jonas dan James.Bukan ayah Togar dan Zul." protes Jonas.
"Lebih ganteng kami Nesum." ucap James lagi.
"Nesum tahu,siapa bilang kalian Togar?" jawab Nesum.
"Nah Nesum ingat lagi." ucap Runrun.
"Sudah sana,katanya kalian mau pergi." kata mamanya Anaya.
"Mandi dulu." Runrun keluar dari dapur,meninggalkan kedua adik kembarnya yang masih asik mengobrol dengan Nesum yang kadang tidak nyambung.
Anaya menegur keduanya,yang selalu menggoda Nesum.
"Sudah sana kalian,apa tidak mau mandi.Mana mau kakak kalian membawa kalian jalan-jalan kalau bau asem." kata Anaya pada putra kembarnya.
"Siap nyonya boss..!" jawab kedua barengan,kemudian beranjak meninggalkan dapur.
"Nay,anak dua tadi siapa.Baik mereka mau mijat." kata Nesum.
"Anak Nay." jawab Anaya.
"Nay sudah nikah lagi?" tanya Nesum.
"Tidak Nesum!"
"Tidak nikah lagi,dari mana kedua anak itu muncul ?"
"Mas Raditya sudah pulang." kata Anaya. kepada Nesum.
"Suamimu Raditya sekarang.?" tanya Nesum sambil bangkit dari duduknya.
"Dari dulu suami Nay Raditya,Nesum mau kemana?" dilihatnya Nesum bangkit dari duduknya.
" Mau buat bolu pisang,tadi ada yang pesan." kata Nesum.
"Sudah Nay buat,sekarang Nesum istirahat saja ya." kata Anaya dan menuntun Nesum masuk kedalam kamarnya.
🌺🌻🌺🌻
Runrun dan kedua adik kembarnya keliling mall melihat-melihat,tanpa ada satu pun yang dibelinya.
"Kak kita beli es cream ya." ucap Jonas ketika mereka melewati gerai es cream.
"Ayo.." Runrun menuju gerai es cream dan dikiri kanannya kedua adiknya,membuat banyak mata memandang kearah mereka.Tapi mereka pura-pura tak tahu.
Jonas dan James sudah biasa mendapatkan pandangan orang terhadap dirinya,karena wajah kembar mereka.
Setelah masing-masing mendapatkan es cream favoritnya,sambil berjalan mengitari mall.Mereka memakan es creamnya.
"Kak masuk situ yok." James menyeret tangan Runrun untuk memasuki gerai pakaian.
Runrun mengikuti kedua adiknya,yang asik berkeliling melihat pakaai laki-laki.
"Kalian ini mau beli apa tidak sih,kaki kakak capek nih." Runrun memijat lututnya.
"Tidak ah,tidak ada yang menarik." Jonas meninggalkan gerai pakaian.
"Hih..dasar" Runrun ngedumel mengikuti keduanya yang berada didepannya.
"Mama...!" teriakan dan pelukan dikakinya dilakukan anak kecil,seperti yang terjadi dibandara.
Jonas dan James yang berada didepannya menoleh kearah Runrun,ketika didengarnya ada yang memanggil Runrun dengan panggilan mama.
"Kakak...!" Jonas terplongo,melihat ada anak kecil memeluk kaki Runrun.
"Cindy..." seorang wanita paruh baya tergopoh-gopoh mengejar anak yang bernama Cindy.
"Maaf neng.." wanita itu minta maaf pada Runrun.
"Tidak apa-apa bi." jawab Runrun.
Wanita tersebut melihat kearah wajah Runrun,dan kaget begitu melihat Runrun yang dijumpainya dibandara.
"Neng bandara..!" seru wanita tersebut.
Runrun melihat orang yang menyebutnya dengan sebutan neng bandara.
"Bibi..!" ucapnya setelah melihat siapa yang memanggilnya dengan panggilan neng bandara.
"Mama...!" Cindy merengek dan masih memeluk kakinya.
"Kakak,kapan kakak punya anak sebesar ini?" senyuman jahil keluar dengan pertanyaan yang diajukan James.
"Kakak ternyata di Perancis diam-diam melahirkan cucu untuk mama dan papa ya.." godaan keluar dari mulut Jonas.
"Maaf,anak ini bukan anak neng bandara." kata pengasuh cindy.
"Kakak sekarang jadi neng bandara?" kata Jonas.
"Tadi kakak bertemu anak ini dibandara." Runrun jongkok mensejajarkan dirinya dengan Cindy.
"Bi,jangan panggil neng bandara.Nama saya Runrun." kata Runrun.
"Cindy,apa kabar?" Runrun menyapa Cindy.
"Mama,Cindy rindu." tangan Cindy memeluk leher Runrun.
"Aunty juga rindu." Runrun balas memeluknya.
"Kakak sudah cocok punya anak." usil James muncul lagi.
"Shut up.." ucap Runrun pada James.
Jonas dan James ngakak melihat Runrun melotot kearah mereka berdua.
"✌️✌️kakak." James dan Jonas memberikan tanda dua jari pada Runrun.
"Mama kemana,Cindy rindu." ucapan rindu terus keluar dari mulut kecil Cindy.
Sebelum Runrun menjawab perkataan Cindy,suara menggelegar terdengar ditelinga mereka.
"Cindy lepaskan..!" perintah laki-laki tersebut.
"Papa,Cindy ketemu mama!" serunya,dan wajah gembira ditunjukkan dari raut mukanya.
"Cindy,dengar tidak kata papa..!" ucap laki-laki itu lagi.
"Den..!"biarkan dulu,nanti non Cindy nangis seperti di bandara." kata pengasuh Cindy.
"Bi,tidak bisa dibiarkan.Cindy mengakui semua orang sebagai mamanya." kata Galuh pada bi Siti.
"Tidak semua orang,baru kali ini saja ." kata bi Siti.
"Cindy,aunty mau pulang dulu ya." Runrun berusaha melepaskan tangan Cindy dilehernya.
"Tidak..!" Cindy mulai mengeluarkan air matanya,membuat Runrun menjadi serba salah.
"Cindy,diam sayang." Runrun mengusap air mata Cindy.
"Ayo kakak buat anak orang nangis." goda James.
"Hih kalian,bukannya bantuin." kata Runrun pada kedua adiknya.
"Bi bagaimana nih.." Runrun menoleh pada bi Siti.
"Cindy,biar auntynya pergi ya."bujuk bi Siti.
"Cindy mau dengan mama!" serunya.
Galuh mendekati Cindy,dan ingin mengangkat Cindy untuk menjauh dari Runrun.Tetapi pengangan Cindy ke leher Runrun makin erat.
"Cindy mau mama..!" teriak Cindy,sehingga banyak pasang mata melihat kearah mereka.
"Tu kan bibi sudah bilang biarkan dulu,nanti kita bujuk pelan-pelan." kata bi Siti pada Galuh,dan Galuh menatap Runrun dengan instens.
"Tidak ada kemiripan wajah gadis ini dengan wanita ular itu,kenapa Cindy memanggilnya mama." suara hati Galuh.
"Sudah jangan nangis,nanti tidak cantik lagi." usaha Runrun untuk menghentikan tangisan Cindy.
"Mama,Cindy mau beli baju." Cindy menarik lengan Runrun untuk mengikutinya.
Terpaksa Runrun mengikuti tarikan tangannya yang dilakukan Cindy menuju butiq pakaian anak-anak.
"Mas,kami adik dari istri dadakan mas itu." Jonas mengenalkan dirinya.
"Jonas..!"shut up." Runrun mendengar perkataan Jonas.
"Jangan marah kak✌️." ucap Jonas.
Galuh hanya diam mendengar perkataan Jonas.
"Aku James mas.." James mengulurkan tangannya,terpaksa Galuh menyambut uluran tangan tersebut.
"Galuh Cendana." Galuh menyebutkan namanya.
"Jonas putra perdana dan yang mukanya mirip itu James putra perdana tapi masih gantengan Jonas." kata Jonas.
"Kalian ada hubungan apa dengan Raditya perdana?" Galuh sangat familiar dengan nama perdana.
"Oh karena Raditya perdana kami ada mas." ucap James sambil tertawa.
"Dia papa kami mas." kata Jonas.
**Bersambung
Minta like n rate ya alls.
Happy reading ya**.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!