Di buah kedai mie yang terletak di pinggir jalan raya kota Vloris ada dua orang lelaki dan wanita yang sedang berpacaran.
"Karina bagaimana makanannya" tanya Rafael sambil memandangi Karina yang terlihat cantik walaupun dengan riasan yang tebal serta bibir yang merah karena lipstik.
"enak sangat enak" jawab Karina yang sedang menyantap semangkuk mie di sebuah kedai pinggir jalan.
Ini adalah hari jadian mereka yang sebulan di mana setelah mereka berpacaran. Rafael mengingat di mana dia mulai menyukainya Karina dan mencoba memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya. Dan dia tidak menyangka bahwa Karina juga akan menerimanya secara langsung.
Ini kesekian kalinya mereka makan mie di pinggir jalan, hal itu karena Rafael tidak mempunyai uang untuk membawa Karina makan di restoran mewah.
"lain kali kamu harus membawaku untuk makan daging ya" ucap Karina sambil menikmati mie yang dia makan.
"baiklah lain kali kita akan makan daging sampai kamu kenyang" jawab Rafael dia berpikir agar setelah ini akan bekerja lebih keras lagi untuk menghasilkan banyak uang agar bisa mengajak Karina makan di restoran mewah karena Rafael sangat menyayangi Karina.
"kring" bunyi hp dari Karina. Karina langsung menoleh ke hp dan melihat yang menelponnya adalah seorang pria. Panggilan itu berasal dari Viktor sehingga Karina tidak langsung mengangkatnya.
"siapa yang menelpon mu" tanya Rafael.
" ayahku yang menelpon sebentar ya aku angkat dulu" ucap Karina sambil meletakkan sumpit dan menjauh dari Rafael.Karina berbicara seperti berbisik bisik agar Rafael tidak mendengarnya.
Sementara Karina sedang mengangkat telepon, Rafael mulai membayangkan kembali masa-masa indahnya bersama Karina dan hari ini dia sangat bahagia bisa makan bersama dengan Karina sambil merayakan hari jadi yang ke sebulan mereka jadian.
Setelah selesai mengangkat telepon Karina kembali duduk di kursinya.
"Karina aku ada sesuatu untukmu" ucap Rafael sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya.
"apa ini" tanya Karina sambil menerima kotak kecil itu.
"buka saja kamu akan segera mengetahuinya" ujar Rafael sambil tersenyum.
Karina segera membuka kotak kecil itu dan melihat isinya. Ternyata isi kotak kecil itu adalah sebuah cincin emas dengan ukuran yang kecil.
"wah sebuah cincin cantik sekali" ucap Karina.
Rafael menggunakan tabungan selama sebulan ini untuk membeli cincin itu. harga cincin hanya 2 juta tapi bagi Rafael uang segitu adalah jumlah yang besar baginya yang hanya bekerja sebagai driver ojek online dengan gaji kisaran hanya 4 juta.
"terima kasih Rafael" ujar Karina sambil tersenyum kepada Rafael.
Rafael sangat senang melihat Karina sangat menyukai hadiah yang dia berikan kepadanya.
Rafael memperhatikan sebuah tas yang terlihat sangat mewah dan mahal yang di kenakan oleh Karina.
"Karina tas mu terlihat sangat bagus dan sepertinya mahal" tanya Rafael.
Mendengar pertanyaan dari Rafael Karina mulai terlihat bingung tapi dia berusaha untuk menutupinya.
"oh tas ini anu aku kemarin membeli dengan cara menyicilnya tas ini sangat bagus dan juga harganya tidak terlalu mahal" Karina mencoba menjelaskan.
Mendengar jawaban dari Karina Rafael juga tidak melanjutkan pertanyaannya lagi.
Hari sudah sore selesai makan Rafael langsung mengantar kembali Karina pulang ke rumahnya menggunakan sepeda motor nya.
Setelah sampai di rumahnya Rafael menurunkan Karina dan memastikan Karina telah masuk ke rumah lalu Rafael segera pergi untuk kembali ke kontrakannya.
Akan tetapi Rafael tidak mengetahui bahwa Karina kembali keluar setelah Rafael sudah pergi. Dia jemput oleh seorang pria gendut yang menggunakan sebuah mobil berwarna hitam.
Keesokan harinya di pagi seperti biasa Rafael Pranata sedang bekerja mengantarkan pesanan makanan. Rafael berkerja sebagai seorang driver ojek online.
Rafael sangat tampan sehingga banyak para gadis yang menjadi langganan ojol dengannya termasuk Karina. Pertama kali Rafael kenal dengan Karina karena tanpa sengaja Rafael mengantarkan makanan ke rumahnya. Mulai saat itulah mereka mulai dekat dan saling bertukar nomor hp.
Rafael hidup sebatang kara sejak berumur 15 tahun. Dahulu dia tinggal bersama seorang kakak akan tetapi kakaknya pergi berpamitan untuk mencari kedua orang tuanya dan belum kembali sampai sekarang.
Sedangkan kedua orang tuanya sudah meninggalkan Rafael sejak dia berusia 10 tahun mereka pergi begitu saja entah kemana. Hanya sebuah hp jadul yang di berikan oleh kakaknya sebelum pergi.
Dia berpesan kepada Rafael agar menjaga hp itu baik-baik dan berjanji kelak ia akan menghubungi Rafael bila sudah menemukan kedua orang tuanya. Oleh karena itu Rafael menjaga hp itu dengan hati-hati berharap suatu hari kakaknya akan menelponnya.
Kini 10 tahun sudah berlalu sejak kepergian kakaknya akan tetapi belum ada sama sekali kabar darinya. Kini usia Rafael juga sudah menginjak usia 25 tahun.
Hari ini langit sangat cerah waktu menunjukkan tepat pada pukul 7 pagi Rafael menjalankan pekerjaannya seperti biasa mengantarkan sebungkus pesanan makanan ke sebuah apartemen.
Rafael telah tiba di depan sebuah apartemen, kamar pemesannya berada di lantai 5. Rafael segera menaiki lift untuk menuju ke sana. Beberapa saat kemudian Rafael telah tiba di pintu kamar apartemen itu.
"tok tok tok" Rafael mengetuk pintu kamar apartemen itu.
Setelah beberapa saat kemudian pintu kamar apartemen itu terbuka muncullah sosok seorang wanita. Sosok wanita itu terlihat tidak asing bagi Rafael.
Wanita itu membungkus tubuhnya dengan sebuah handuk serta rambutnya yang masih basah, sangat terlihat wanita itu habis mandi.
Ketika wanita itu akan mengambil pesanan makanannya barulah Rafael menyadari bahwa wanita itu adalah Karina yang merupakan kekasihnya.
"Karina mengapa kamu berada di sini dan apa yang sedang kamu lakukan" tanya Rafael sedang bingung dia mengetahui bahwa Karina sama sekali tidak mempunyai apartemen karena Karina berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Karina terkaget melihat Rafael yang tiba-tiba sudah ada di hadapannya. Karina hanya diam beberapa saat serta bingung hendak mengatakan apa.
Sementara itu Rafael melihat Karina yang kebingungan dia mulai menoleh ke dalam kamar. Di dalam kamar Rafael melihat sesosok pria yang sedang duduk di atas ranjang menggunakan celana kolor sambil memegang sebatang rokok.
Sebelum Rafael curiga dan menyadarinya Karina mulai mendorong Rafael untuk pergi.
"kamu segera pergi aku sedang sibuk nanti kita bicarakan lagi" ucap Karina sembari mendorong tubuh Rafael.
Akan tetapi Rafael tidak mau pergi dan malah langsung mendobrak masuk kedalam kamar.
Begitu Rafael masuk di langsung terkejut melihat pemandangan di dalam di mana terdapat bra dan celana dalam masih tergeletak di atas ranjang. Pikiran Rafael sontak langsung kacau dan kemana mana.
Seketika pandangan Rafael langsung tertuju kepada lelaki yang sedang duduk di atas ranjang. Lelaki itu terlihat gemuk dan juga sudah cukup tua dan tidak terlihat asing oleh Rafael.
Rafael menyadari bahwa lelaki itu adalah Viktor manager di perusahaan ojol tempatnya bekerja. Viktor terkejut melihat Rafael tiba-tiba muncul di hadapannya.
"sialan beraninya kamu" Rafael sangat marah ia mulai mendekati Viktor dengan tangan mengepal hendak memukulnya.
"apa yang mau kamu lakukan" ucap Viktor melihat Rafael yang mendekatinya.
"buk" sebuah pukulan tiba-tiba langsung di lancarkan oleh Rafael sehingga mengenai hidung dari Viktor hingga membuatnya jatuh di atas tempat tidur. Viktor langsung memegangi hidungnya sontak darah langsung keluar dari hidungnya membasahi kain selimut yang putih.
"Rafael hentikan apa yang kamu lakukan" Karina berusaha menghentikan Rafael dengan menarik bajunya agar dia menjauh dari Viktor.
"sialan berani sekali kamu memukulku" ucap Viktor mencoba untuk melawan. Akan tetapi Rafael yang bertubuh tinggi dan berotot bukan tandingannya.
Rafael sejak di tinggalkan oleh kakaknya selalu rajin belajar beladiri secara otodidak dengan tujuan apabila ada orang jahat yang hendak mengganggunya dia mampu untuk melindungi dirinya sendiri.
Segera sebuah pukulan kembali lagi di lakukan oleh Rafael kali ini mengenai bibir dari Viktor sehingga bibir Viktor menjadi pecah.
Darah segar kembali keluar dari hidung dan mulut Viktor dia merasakan sakit dan memegangi wajahnya.
"kurang ajar berani sekali kamu tunggu pembalasanku" teriak Viktor sambil menahan sakit akan tetapi dia menjaga jarak agar tidak kembali di pukul oleh Rafael.
Karina berusaha keras untuk menarik Rafael hingga akhirnya dia berhasil menarik Rafael mundur selangkah.
"plak" sebuah tamparan keras dari Karina membuat Rafael terkejut.
"Karina apa yang kamu lakukan kenapa kamu malah menamparku" Rafael terkejut tiba tiba dia malah di tampar oleh kekasihnya sendiri yaitu Karina.
"kamu pantas mendapatkan nya" ujar Karina kembali sekali lagi menampar Rafael sehingga Rafael menjadi semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"lelaki tua ini telah melecehkan mu aku bermaksud menghajarnya untuk membalaskan dendam tapi kenapa kamu malah menamparku" tanya Rafael sambil memegangi pipinya yang panas karena bekas tamparan.
"dia tidak melecehkan ku" jawab Karina.
"apa maksudmu Karina" tanya Rafael semakin bingung.
"ini kulakukan karena kemauanku sendiri" jawab Karina sedikit tertunduk dan merasa bersalah.
Rafael sangat terkejut mendengar jawaban dari Karina dia tidak bisa mempercayainya begitu saja. Apa selama ini dia mengingat hubungan nya bersama Karina baik-baik saja.
"katakan padaku ini semua hanya bohong Karina" ucap Rafael sambil memegang kedua pundak dari Karina pandangan menatap Karina yang sedang tertunduk.
Karina masih diam tidak berbicara apa-apa akan tetapi lelaki tua yang berada di ranjang mulai tersenyum.
"hahaha sungguh kasian kamu Rafael sudah katakan saja yang sebenarnya sayang agar lelaki pecundang ini bisa paham" ucap Viktor dengan tertawa mengejek.
"diam kamu atau aku akan menghajar mu lagi" teriak Rafael sambil memelototi Viktor seakan akan memakannya.
"baik lah karena kamu sudah melihatnya aku akan langsung mengatakannya aku dan Viktor sudah seminggu ini bersama dan hari ini aku juga ingin putus darimu" jawab Karina sambil melepaskan pundaknya dari tangan Rafael lalu mendorongnya.
Rafael sangat terkejut mendengar jawaban dari Karina. Hatinya sangat terluka ini pertama kalinya dia menyukai seorang wanita. Akan tetapi ini juga menjadi pertama kalinya dia di sakiti oleh wanita.
"dan juga tas yang kemarin kamu lihat Viktor lah yang memberikan nya kepadaku" imbuh Karina.
"kenapa kamu lakukan ini kepadaku bukankah kamu bilang dulu sangat mencintaiku" ucap Rafael dengan suara lemah.
"itu dulu aku memang menyukaimu karena aku akui kamu sangat tampan dan juga baik tapi semua itu mulai hilang" jawab Karina.
"apa maksudmu kamu sudah tidak menyukaiku".
"kamu terlalu miskin aku seorang wanita juga ingin di manjakan seperti wanita lainnya. Ingin mempunyai barang-barang yang aku suka tapi kamu tidak mampu membelikannya, bahkan di hari jadi kita yang ke sebulan kamu hanya mampu mentraktirku makan mie di pinggir jalan" ucap Karina dengan tegas agar Rafael segera paham maksud dari Karina.
"Karina mengapa kamu setega ini kepadaku aku berjanji akan bekerja lebih keras lagi agar mendapatkan banyak uang untuk membelikan barang yang kamu suka" Rafael masih berharap Karina tidak akan meninggalkannya.
"sampai kapan aku harus menunggumu sampai aku sudah beruban" jawab Karina sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
Viktor yang berada di ranjang pun mulai berdiri menghampiri Karina dan berkata "dasar miskin kamu tidak sadar diri tidak ada uang tidak ada wanita".
Segera Viktor tiba di samping Karina dan memeluknya sembari mencium pipinya.
Rafael sangat marah kedua tangannya mengepal dengan keras bahkan selama dia berpacaran dengan Karina belum pernah dia menciumnya bahkan dia hanya berpegangan tangan saja.
"bagaimana sayang kmu setuju dengan kata-kata ku" ucap Viktor kepada Karina.
"ah kamu membuatku ku malu" jawab Karina dengan manja sambil mencium memeluk Viktor dengan erat.
Rafael merasa ingin langsung meninju kembali Viktor akan tetapi dia menahannya dan menyadari bahwasannya Karina memang sudah bukan miliknya.
Rafael merasa sangat di permalukan dia hanya berdiam diri tubuhnya bergetar tangannya mengepal dengan kuat.
"apa lagi yang kamu tunggu apa kamu ingin melihat kami bercinta cepat pergi dasar pecundang" ujar Viktor.
Rafael masih diam belum bergerak dia masih merenung bagaimana bisa Karina mengkhianatinya padahal dia memperlakukan Karina dengan sangat baik.
"bagaimana sayang tadi malam sangat puaskan bagaimana kita lakukan sekali lagi" ucap Viktor menggoda Karina.
"ah kamu sabar lah kita usir dulu lelaki ini" jawab Karina.
"woi kamu Rafael pecundang perlu kamu Ketahui bahwa Karina sangat mahir di atas ranjang" ucap Viktor mengejek Rafael.
Karina yang mendengarnya merasa malu dan mukanya mulai memerah.
"kenap kamu masih belum pergi cepat pergi jangan mengganggu di sini" teriak Karina.
Rafael bingung mau berbuat apa mendengar perkataan Karina yang sudah sangat vulgar.
"ini aku kembalikan cincin murahan yang kamu berikan kepadaku kemarin" Karina melepaskan cincin dari jarinya dan melemparkannya ke lantai dekat dengan Rafael.
Akhirnya Rafael mulai menyadari bahwa Karina sudah tidak mencintainya lagi dan ternyata dia juga telah mengkhianatinya. Rafael mulai memungut cincin itu dan langsung memasukkannya ke saku celana lalu segera pergi dari sana.
"dasar pecundang tetaplah seorang pecundang" ujar Viktor.
"sayang kamu harus membelikan ku cincin yang lebih besar lagi ya dan juga mahal" rayu Karina dia merasa rugi telah membuang cincin emas yang di berikan oleh Rafael jika dia tidak mendapatkan gantinya yang lebih mahal.
"kamu tenang saja nanti kita pergi ke toko perhiasan kamu pilih mana yang kamu suka" jawab Viktor sambil memandangi tubuh Karina dengan penuh nafsu.
Segera Karina langsung mencium bibir Viktor dan berpelukan kemudian mereka langsung berbaring di atas ranjang.
Rafael mulai meninggalkan kamar itu dengan hati yang hancur. ini pertama kalinya baginya menyukai seorang wanita tapi mengapa dia harus di khianati pikirnya.
Semua telah dia lakukan untuk membuat Karina bahagia akan tetapi hanya karena uang dia di tinggalkan begitu saja.
Sampai di bawah apartemen Rafael segera meninggalkan tempat itu dengan mengendarai sepeda motor nya.
hati Rafael sangat terluka setelah di khianati oleh Karina. Kini Rafael pun mulai mengendarai sepeda motornya menuju ke kontrakannya. Akan tetapi dia berencana singgah di sebuah kedai untuk meminum alkohol agar bisa mengurangi rasa kesedihannya.
Di tempat lain di kediaman keluarga Pandawa sedang duduk seorang nenek-nenek dan tiga orang yang sedang berbicara. Keluarga Pandawa merupakan keluarga kelas tiga yang berada di kota Vloris. kota Vloris merupakan salah satu kota terbesar yang berada di negara A.
Keluarga Pandawa di pimpin oleh seseorang wanita tua yaitu nenek Pandawa. Mereka berempat sedang membicarakan masalah yang penting sehingga anggota keluarga yang lainnya tidak ikut di hadirkan.
"Andi aku langsung saja mengatakannya bahwa aku akan menjodohkan anakmu Jesica dengan Aldo dari keluarga Cendawa" ucap nenek Pandawa.
Sontak Jesica yang mendengar ucapan dari neneknya langsung terkejut ternyata tujuan neneknya memanggil keluarga nya untuk datang ke tempatnya mempunyai maksud ingin menjodohkannya.
"nenek maaf aku menolak" Jesica menjawab dengan spontan. Jesica tidak menyukai Aldo sama sekali apa lagi Aldo di kenal sebagai seorang lelaki playboy yang suka bergonta ganti pasangan.
"Jesica apa yang kamu katakan tujuan nenekmu sangat baik untuk menjodohkan mu dengan Aldo Cendawa" seru Fitri yang merupakan ibu dari Jesica. Fitri merupakan menantu dari nenek Pandawa yang juga merupakan suami dari Andi Pandawa.
Fitri tidak puas dengan jawaban Jesica yang menolak di jodohkan dengan Aldo Cendawa. Fitri mengetahui bahwa Aldo merupakan anggota dari keluarga Cendawa di mana keluarga Cendawa merupakan keluarga kelas dua di kota Vloris.
Sungguh menguntungkan bagi keluarga Fitri jika anaknya mau di jodohkan dengan nya. Apalagi selama ini keluarga mereka merupakan keluarga yang paling rendah dari anggota keluarga Pandawa lainnya.
"tapi Bu aku tidak bisa aku tidak mencintainya" jawab Jesica.
Sontak nenek Pandawa langsung marah karena penolakan Jesica sehingga nenek Pandawa langsung menggebrak meja lalu berkata.
"aku tidak perduli pokoknya kamu harus menerimanya ini perintah" tegas nenek Pandawa.
Sebenarnya tujuan nenek Pandawa menjodohkan Jesica dengan Aldo adalah karena sebelumnya Aldo telah menemui nenek Pandawa. Aldo mengatakan bahwa dia sangat menyukai Jesica dan jatuh cinta kepadanya.
Kemudian Aldo meminta bantuan dari nenek Pandawa agar membantunya untuk mendapatkan Jesica sebagai gantinya Aldo akan memberikan beberapa kerja sama perusahaan yang menguntungkan untuk nenek Pandawa.
Mendengar penawaran dari Aldo Nenek Pandawa tentu dengan senang hati menerimanya ini sangat menguntungkan bagi perusahaan keluarga Pandawa sehingga dia sama sekali tidak memikirkan perasaan dari Jesica atau bisa di katakan bahwa nenek Pandawa tidak masalah mengorbankan Jesica dengan keuntungannya.
Jesica sendiri merupakan wanita yang terkenal di kota Vloris. Jesica terkenal dengan kecantikannya yang sangat luar biasa dia anggun tinggi tubuhnya indah dan juga baik serta ramah sehingga banyak para lelaki yang memujanya dan berharap bisa bersama dengannya termasuk Aldo. Jesica juga di kenal sebagai dewinya kota Vloris.
sangking cantiknya Jesica membuatnya terkenal di seluruh pelosok kota Vloris.
"aku tidak mau nek tolong Nenek jangan memaksaku, jika tidak ada hal lain yang ingin nenek katakan aku pamit dulu" ucap Jesica sembari berdiri dan pamit untuk pergi.
"sialan kamu berani menentang ku" teriak Nenek Pandawa sambil berdiri hendak mengejar Jesica yang sudah pergi.
Andi dan Fitri langsung menghampiri Nenek Pandawa untuk mencoba menenangkannya.
"Bu sabar Bu aku akan membujuk Jesica ibu tenang saja" ucap Andi sambil membantu nenek Pandawa untuk duduk kembali.
"iya Bu ibu jangan marah-marah nanti sakit ibu kambuh lagi" ucap Fitri.
"apa kalian mengerti jika Jesica bisa menikah dengan keluarga Cendawa tentu akan banyak keuntungan yang bisa keluarga kita dapatkan" ujar Nenek Pandawa kepada Andi dan Fitri.
"aku mengerti Bu kami akan berusaha membujuknya" jawab Fitri. Fitri sangat berharap Jesica bisa menikah dengan dengan keluarga Cendawa.
Fitri mulai membayangkan keluarga akan di pandang tinggi di keluarga Pandawa lainnya dan tidak ada yang berani merendahkannya lagi.
Selama ini keluarga Fitri selalu di ejek bahkan di hina oleh keluarga Pandawa yang lainnya. Apalagi Andi yang merupakan anak tertua sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk mengurus perusahaan di tambah nenek Pandawa juga tidak menyukai seorang cucu perempuan.
Sehingga Jesica harus berkerja di perusahaan keluarga Pandawa dan hanya mendapatkan jabatan sebagai seorang manager kecil dengan gaji hanya 15 juta dalam sebulan jauh di bandingkan cucu Nenek Pandawa yang lainnya di mana mereka bisa menerima gaji 50 jutaan setiap bulannya.
Oleh karena itu semua keluarga Fitri seperti di kucilkan oleh keluarga Pandawa. Fitri sangat berharap kepada Jesica bisa mendapatkan suami yang mampu mengangkat derajat keluarganya.
Jesica telah berada di luar rumah kediaman keluarga Pandawa dan segera langsung masuk ke dalam mobil menunggu ayah dan ibunya yang masih berada di dalam.
Setelah berbicara dan meyakinkan Nenek Pandawa bahwa mereka akan membujuk Jesica untuk menerima Aldo, Andi dan Fitri pun berpamitan untuk kembali ke rumah.
Segera Andi dan Fitri langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang belakang sementara Jesica di kursi depan mengemudikan mobil.
Mobil yang di naiki mereka adalah sebuah mobil tua yang di mana sudah banyak catnya yang terkelupas dan juga terlihat sangat jadul.
"Jesica kamu pikirkan baik-baik perkataan Nenek mu tadi" ucap Fitri.
"Bu aku sedang pusing lebih baik lain kali saja kita bicarakan" jawab Jesica sambil mulai menjalankan mobilnya.
Jesica sedang pusing karena banyak sekali tugas di perusahaan yang harus dia kerjakan di tambah lagi Neneknya malah hendak menjodohkannya dengan seorang playboy. itu semua membuat Jesica semakin pusing.
Jesica tidak tahu bahwa pekerjaannya yang banyak itu di sebabkan oleh sepupu-sepupunya yang malas dan melemparkan pekerjaannya kepada Jesica.
Suasana di mobil itu menjadi hening Fitri tidak lagi membicarakan masalah perjodohan itu tapi Fitri berencana membicarakannya lagi besok ketika Jesica sudah tenang.
Mobil itu melaju menuju rumah mereka di mana rumah mereka terletak di sebuah kompleks perumahan yang tidak terlalu mewah atau bisa di bilang sederhana berbeda dengan keluarga Pandawa yang lainnya yang tinggal di komplek perumahan para orang kaya.
Hari sudah malam mereka pun telah sampai di depan rumah.
"ayah ibu kalian masuk duluan aku ingin keluar sebentar" ucap Jesica dia berencana untuk pergi sebentar menghilangkan kesedihannya.
"baiklah jangan terlalu malam kamu kembali" jawab Fitri. Sembari berjalan masuk ke dalam rumah bersama Andi.
Jesica segera mengendarai mobilnya dan pergi menyusuri jalanan kota Vloris. Malam hari di kota Vloris sangatlah indah di mana gedung-gedung tinggi di hiasi lampu berwarna warni.
Jesica terus mengemudikan mobilnya hingga dia berhenti di sebuah kedai minuman di pinggir jalan. Kedai itu terlihat sepi dan hanya ada seorang pria yang sedang duduk sambil menikmati minumannya. Lelaki yang duduk itu adalah Rafael yang sedang patah hati karena di selingkuhi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!