NovelToon NovelToon

Pendekar Senjata Pusaka : Turnamen Pulau Naga

Pendekar Pengelana Darka

“Ah akhirnya sampai juga “ Ucap seorang pria setelah sampai di puncak bukit yang iya tuju. Berpakaian lusuh dengan perban yang yang melilit di sekujur tubuhnya. Pelindung kaki dan tangan menempel namun tak sepasang, hanya satu bagian saja yang terpasang, di tangan kirinya dan kaki kanannya. Membawa pedang panjang yang terikat oleh selendang dan rantai berjangkar yang di gantung di pinggang kirinya. Dia lah Darka pendekar pengelana yang mengikuti turnamen pulau Naga, hanya untuk mendapatkan hadiah terbawah di Turnamen ini.

“ sesuai dugaan ku tempat ini memiliki sumber air “ ucap Darka menuju sumber mata air di atas bukit itu.

“ Oke air aman, jangkauan pandang luas dan gerbang pulau Naga terlihat dari sini. Sumber makanan harusnya aman karena bisa berburu dan yang lebih mantapnya lagi di lembah timur bukit ada buah-buahan dan Umbi-umbian. Tinggal satu lagi tempat berteduh " ucap Darka melihat disekitar dan iya merasa cocok dengan tempat ini.

" Oke waktu membuat rumah kayu tersamarkan!!! “ ucap Darka sesudah itu iya bersiap dengan peralatannya dan mulai membangun rumah pohon dan ruang bawah tanah di atas bukit itu.

Memerlukan Hampir seharian penuh, Darka membangun rumah pohonnya, sebuah ruangan 3 x 3 meter telah selesai iya buat dalam waktu 7 jam. Darka memang selalu bekerja dengan cepat namun harus sesuai prediksinya serta kondisi yang mendukung. Jika salah satu faktor tersebut tidak terpenuhi maka iya akan kesulitan untuk mengerjakannya.

Selesai membangun rumah pohonnya, Darka membuka perbekalan yang iya sudah siapkan sebelum Turnamen Pulau Naga dimulai. Sebungkus nasi kepal dengan telur rebus, sayur bayam dan sambal sebagai pelengkap siang harinya. Namun sayang seribu sayang belum juga sempat menyantap makanannya, tamu tidak diundang datang. Lima ekor Raksasa Babi mengendus aroma makanan dari bawah bukit. Darka yang belum menyadari kedatangan mereka, tiba-tiba mendapatkan serang dari belakang dirinya. Sebuah gada kayu terbang ke arahnya.

“ Duak “ Gada itu membentur tanah dengan keras. sepersekian detik Darka sadar dan menghindar serangan tersebut. Darka kaget dengan kedatangan mereka berlima.

“ Ba Ba Babi!!! “ ucapnya setelah melihat lima ekor raksasa Babi berdiri tegak di hadapannya.

“ Wuahahaha ternyata manusia solo ya! “ ucap pimpinan raksasa Babi tersebut, senang karena menemukan mangsa yang seorang diri.

“ Yah meski tidak dagingnya kurang tapi ini akan menjadi mangsa yang mudah “ ucap pimpinan raksasa Babi melanjutkan.

“ Anak-anak kita serang!!! “ perintah pimpinan raksasa Babi ke 4 anggotanya untuk menyerang Darka.

“ Sialan aku tidak mengira bahwa makhluk penghuni pulau ini bisa bicara, itu berarti mereka cukup pintar “ pikir Darka setelah mendengar mereka bisa berkomunikasi.

“ Baik lah tunjukan kemampuan kalian wahai babi evolusi “ ucap Darka bersiap bertarung dengan para raksasa Babi tersebut.

Darka mengambil gada milik raksasa Babi yang dilempar tadi dan meremukkan pegangannya, agar bisa pas di genggamnya.

“ Nguiiik “ Tiga raksasa Babi menerjang kearah Darka. Darka memasang kuda-kuda dan bersiap menghalau terjangan mereka bertiga.

“ Duakkk “ memanfaatkan Gada raksasa Babi itu, Darka langsung menghempas mereka bertiga secara bersamaan. Tiga raksasa Babi itu terlempar jauh hingga menabrak pohon yang jauhnya 20 meter dari Darka dan tiga raksasa Babi itu langsung terkapar tak sadarkan diri.

“ Apa segini saja kemampuan kalian wahai Babi evolusi?, ayolah buat aku terhibur ayo ayo !!! “ ucap Darka memancing.

“ Sialan!!!, Boca kita serang dengan formasi B! “ ucap pemimpin raksasa Babi itu kepada raksasa Babi yang satu lagi yang merupakan wakil ketua raksasa Babi ini.

“ Siap boss “ jawab Boca dan langsung menggali ke dalam tanah sedangkan pimpinan raksasa Babi mulai mengerahkan serangan kepada Darka.

“ Tesz tez tesz “ ayunan Gada yang sangat kuat mengarah ke Darka, sampai-sampai tanah yang menjadi tempat pertarungan terbang dan terpecah menjadi debu, yang membuat jarak pandang Darka menjadi menurun.

“ Tuhzzz “ seruduk dari bawah tanah mengarah tepat kearah Darka. Darka masih sempat menghindar namun dari arah depannya, ayunan Gada tepat mengenai dirinya.

“ Duak “ Darka terpental jauh kebelakang dan mendarat di hutan belakang rumah pohonnya.

“ Oh menarik “ ucap Darka merasa takjub dengan kemampuan para raksasa Babi itu. Terutama sang pemimpin dan wakilnya yang bisa mengatur strategi seperti ini. Darka bangkit dan segera kembali ke arena pertarungan, namun tiba-tiba tiga raksasa Babi yang terlempar oleh Darka barusan sudah bangkit dan mengepung Darka.

“ Hohohoho, ini semakin menarik “ ucap Darka dan bersiap dengan pedang di punggungnya.

“ Tank Tink Tank Tink “ pedang Darka beradu dengan Gada mereka bertiga. Di Situasi yang terpojok ini, Darka mencoba menggubah alur pertarungan. Dengan jangkar yang telah iya ikat di lengannya iya bersiap menggunakan kemampuan berayunnya.

“ Thuuzzzh “ suara jangkar yang menembus angin menuju batang pohon dibelakang tiga raksasa Babi itu. Darka mulai berayun ke pohon demi pohon sambil menghindari serangan demi serangan tiga raksasa Babi itu. Setelah berayun cukup lama akhirnya Darka sampai di tempat pimpinan dan wakil raksasa Babi berada.

“ Thuuzzzh..... Sreezzz “ Darka mendarat di hadapan mereka berdua.

“ Apa???, manusia ini bisa selamat dari serangan telak ku ! “ ucap pimpinan raksasa Babi terkejut karena Darka bisa selamat dari serangannya barusan.

“ Tentu saja serangan selemah itu, mana bisa membuat ku lecet “ ucap Darka bohong padahal iya sempat terkilir di lengan kirinya setelah mendarat di atas pohon barusan.

“ Cih, baiklah Boca kita lanjutkan formasi B “ Ucap pimpinan raksasa Babi kepada wakilnya Boca. Namun sebelum mereka melakukan formasi B, tiga raksasa Babi lainnya tiba di sana.

“ Hahahaha kalian bertiga akhirnya tiba juga, kalau begitu kita lakukan formasi B sempurna, Boca, Boci, Bocu, Boce !, Mari kita hancurkan manusia ini ! “ ucap pimpinan raksasa Babi itu dengan semangat yang membara.

“ NguiiKkkkkk “ jawab mereka berempat dengan keras.

“ Thuuzzzh Thuuzzzh Thuuzzzh Thuuzzzh Thuuzzzh “ mereka berlima melakukan formasi B sempurna, Pimpinan dan Bocu sebagai penyerang atas sedangkan Boca, Boci, Boce sebagai penyerang bawah.

Tidak berbeda dengan serangan sebelumnya formasi B sempurna hanyalah formasi B dengan anggota yang lengkap saja. Berawal dari membuat tanah berterbangan, lalu debu yang menyelimuti area pertarungan lalu serangan dari balik debu dan bawah tanah, begitu seterusnya sampai sang target terkena serangan dan tumbang. Pada awalnya Darka sempat merasa takjub dengan kemampuan mereka berpikir dan membuat strategi. Namun setelah menghindari begitu banyak serangan, Darka menyadari bahwa mereka berlima hanya melakukan serangan itu-itu saja. Meski Darka telah menghindari serangan demi serangan mereka tak ada satupun perubahan pada pola serangan yang dilakukan oleh mereka. Jadi setelah mempelajari pola serangan mereka Darka menjadi bosan dan segera ingin mengakhirinya.

“ Senjata pusaka Leluhur : Pedang Bhairawatha mengamuk lah!!! “ ucap Darka kepada pedangnya yang mulai merubah bentuk menjadi lebih besar dan lebih tajam.

“ Duak “ suara kaki Darka menginjak Boca disaat iya berusaha menyerang Darka dari bawah tanah. Darka langsung mengangkat Boca dan!??.

“ Cuakz “ suara tebasan itu mengakhiri hidup Boca dan membagi tubuhnya menjadi dua.

Dari balik debu samar-samar 2 serangan sedang mengarahkan ke Darka.

“ Srinkkk krekk “ Rantai Darka berhasil mengikat lengan Bocu dan pimpinan raksasa Babi.

“ Duarrr “ dari bawah tahan Boci dan Boce muncul kepermukaan dan bersiap menerjang Darka. Darka langsung menghempaskan pimpinan dan Bocu ke arah mereka berdua.

“ Duakkk “ mereka berempat terlempar jauh ke belakang dan menghantam tebing di sebelah sumber mata air dengan sangat keras.

“ Apa ? Bagaimana mungkin !? “ ucap pimpinan raksasa Babi sambil berusaha bangkit dan tidak menduga Darka bisa membaca serangan mereka berlima. Sedangkan Boci, Bocu dan Boce kembali tepar untuk kedua kalinya.

“ Prok Prok Prok Prok Prok “ Darka bertepuk tangan.

“ Hohohohoho kalian sangat hebat, tapi masih belum cukup untuk mengalahkan ku “ ucap Darka sambil menghampiri pimpinan raksasa Babi itu.

“ Apa kau masih punya strategi yang lain? “ tanya Darka kepada pimpinan raksasa Babi itu.

“ Tidak “ jawab pimpinan raksasa Babi itu dengan polos.

“ Baiklah, terus apa kalian masih mau lanjut bertarung denganku? “ tanya Darka.

“ MASIH !!! “ jawab pimpinan raksasa Babi itu tegas.

“ Oh, menarik masih ingin ya? Baiklah ayo kita lanjutkan “ ucap Darka dan langsung menebas kepala pimpinan raksasa Babi itu. Pimpinan raksasa Babi langsung kehilangan tubuhnya dan meninggal tanpa sempat menutup matanya.

Darka mengambil kepada pimpinan raksasa Babi itu dan berkata.

“ Aaah, gak jadi deh kagum, ternyata mereka hanya sedikit pintar. Andai saja mereka mau menyerah, nyawanya pasti ku ampuni. Tapi ya sudahlah, daging sebesar ini harusnya bisa bertahan sampai 5 minggu kalau ku dendeng sampai kering. Jadi terimakasih raksasa Babi semoga hidup kalian selanjutnya menjadi mahluk yang lebih tinggi “ ucap Darka yang menyayangkan pilihan mereka berlima, namun iya berterima kasih karena sudah datang dan berkorban untuk dirinya dan tidak lupa Darka mendoakan mereka agar kelak di kehidupan berikutnya mereka berlima bisa hidup sebagai mahluk yang lebih tinggi derajatnya.Setelahnya Darka langsung menguliti kelima raksasa Babi itu dan memotong-motong dagingnya agar bisa di asapi olehnya nanti. Hari pertama yang sangat spektakuler di pulau Naga.

Bahaya Yang Mengincar

Tiga hari setelah serangan kelompok raksasa Babi. Di siang hari yang santai, sambil mengasah pisau dapurnya Darka melihat dari atas rumah pohonnya, kelompok manusia yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita masuk kedalam teritorial wilayah rumah pohon Darka. Darka terus bersembunyi diatas rumah pohonnya sambil terus memantau mereka berlima.

“ Hei, Waltz kita sudah keliling seluruh kawasan bukit ini tapi tidak satupun senjata pusaka yang kita temukan, apa kau yakin tempat ini masih menyimpan senjata pusaka? “ tanya seorang pria kepada Waltz.

“ Tentu saja aku tidak tahu, tapi tidak ada salahnya kita mencarinya disini ! “ Jawab Waltz.

“ Tapi ketua apakah menurutmu rumor yang mengatakan bahwa wilayah awal pulau Naga sudah tidak menyimpan senjata pusaka lagi itu benar? “ tanya pria yang satunya.

“ Bagaimana ya?, kita juga tidak ada pilihan yang lain, meski kita mencari jauh lebih ke dalam di pulau ini !?. Rumor juga mengatakan para makhluk penghuni pulau ini semakin kuat dan ganas. Jadi tak ada pilihan lain selain terus mencari dan mencari di wilayah ini “. Jawab Waltz menerangkan.

“ Iya iya kemarin aja!, kita melawan Monster kelinci aja !, sangat kepayahan apa lagi monster yang lebih kuat lagi dari itu?. Berabe kita!? “. Ucap pria yang pertama Bertanya ke Waltz yang ternyata ketua kelompok ini.

“ Benar kamu Ron, belum lagi masalah perbekalan!?, tampaknya di wilayah awal ini masih banyak bahan makanan yang bisa kita panen ! “ ucap pria kedua kepada Ron si pria pertama.

“ Betul sekali Ben!, itu juga termasuk faktor yang membuatku memilih bertahan dan tetap mencari senjata pusaka di wilayah ini saja “ ucap Waltz kepada Ben si pria ke dua.

“ Oke deh !, kalau begitu kenapa kita tidak jadikan tempat ini wilayah camp kita saja ketua!, selain ada sumber air kita juga dapat melihat gerbang masuk pulau dari sini “ ucap Ben.

“ Oh boleh juga itu, iya tempat ini “ ucap Waltz sambil melihat ke arah depan bukit yang memperlihatkan pemandangan yang luas dan nampak dari kejauhan gerbang pulau Naga berada di bawah sana.

“ Baiklah mari kita bangun camp disini!!!, dan ini akan menjadi wilayah kekuasaan kita “ ucap Waltz bersemangat.

“ Ayo !!! “ jawab Ron dan Ben dengan penuh semangat.

“ Ada apa ini ?, terlihat semangat sekali apa kalian menemukan senjata pusaka? “ tanya anggota wanita yang baru selesai mengambil air di mata air di puncak bukit ini.

“ Iya apa kalian menemukan senjata pusaka? “ tanya anggota wanita yang satunya.

“ Bukan senjata pusaka, hanya saja tempat ini akan menjadi wilayah camp kita “ jawab Waltz.

“ Aaahhh?, kukira kalian menemukan senjata pusaka!? “ ucap wanita pertama lesu setelah mendengar keterangan Waltz si ketua.

“ Tidak apa Orima meski tidak menemukan senjata pusaka. Memiliki camp sama pentingnya, karena ini akan mempermudah kita untuk menandai dan menelusuri tempat-tempat yang belum kita jelajahi “ ucap Ben.

“ Hmmm...., Ya sudahlah kami menurut saja “ Jawab Orima wanita pertama.

“ Terus apa yang kita lakukan sekarang untuk membangun camp “ tanya wanita satunya yang bernama Olina.

“ Tenang saja Olina biar kami para pria yang lakukan tugas ini!, wanita tunggu saja atau buat makanan boleh juga ! “ ucap Ron pamer.

“ Ya sudah kak ayo kita siapkan bahan makanan “ ucap Olina kepada kakaknya Orima yang merupakan saudara kembar.

Dibalik daun dan ranting pohon yang jadi rumah pohon Darka dibawahnya baru saja ada sekelompok orang tidak dikenal tiba-tiba mendeklarasikan wilayah Rumah pohonnya sebagai Camp milik mereka.

“ Apaaaa ??? sialan, pada akhirnya benar kata kakek hanya manusia yang bisa semena-mena di dunia ini “ ucap Darka dari balik rumah pohonnya.

“ Shett Thezz “ Darka meloncat dan mendarat di hadapan mereka.

“ Tarzan? “ ucap mereka semua terkejut setelah melihat Darka yang mendarat dihadapkan mereka.

“ Tarzan? “ ucap Darka sambil mengarahkan jaringan ke arah dirinya sendiri.

“ Iya kamu “ ucap Orima dan Olina sambil menutup matanya setelah melihat Darka yang mendarat tanpa sehelai benang pun.

“ Oi Tarzan gunakan pakaianmu dulu, mentang-mentang ada wanita senjatamu kau perlihatkan dengan semena-mena “ ucap Waltz.

“ Pakaian “ Ucap Darka sambil melihat dirinya sendiri.

“ Sialan karena terlalu panas diatas sampai lupa kalau aku tidak pakai pakaian “ ucap Darka dalam hati. Darka memanjat kerumah pohonnya dan kembali setelah iya berpakaian lengkap.

“ Aku sudah siap!, barusan aku mau bicara apa ya? “ tanya Darka kepada mereka berlima malah lupa dengan apa yang ingin iya utarakan barusan.

Mereka kebingungan dan melihat satu sama lain.

“ Oh iya maaf aku baru ingat. Sebelumnya ini adalah wilayah rumah pohonku jadi kalian tidak bisa membuat camp disini !!! “ ucap Darka melarang mereka membuat camp di wilayahnya.

“ Oh ini wilayah mu Tarzan ?. Oke mari kita bertarung !!!. Yang menang dapat wilayah ini “ ucap Waltz mengajak Darka untuk bertarung memperebutkan wilayah puncak bukit ini.

“ Bertarung?, apa anda yakin !?. Tapi sebelum itu perkenalkan namaku Darka bukan Tarzan jadi panggil aku dengan namaku jangan Tarzan. Dan satu lagi! ,alasan kalian tidak boleh membangun camp disini karena aku sering membawa marabahaya kemana aku pergi. Jadi lebih baik kalian membangun camp jauh dari diriku. Agar kalian tidak terkena dampak oleh marabahaya yang aku datangkan “ ucap Darka serius.

“ Ah marabahaya?. Bisa aja! ni orang hutan ngeles. Udah jangan banyak bicara kita bertarung saja ! “ ucap Waltz dan tanpa basa-basi langsung menyerang Darka dengan pedangnya.

“ Shettt Duak “ Satu gerakan menghindar dan bantingan membuat Waltz terkapar tak sadarkan diri.

“ Apaaa??? “ Ron, Ben, Orima dan Olina terkejut dengan apa yang terjadi barusan, karena saking cepatnya mereka hanya melihat Waltz tiba-tiba terbanting setelah mengayunkan pedangnya ke arah Darka.

2 jam setelah Waltz pingsan. Waltz terbangun di depan api unggun dan tercium bau ikan bakar di hadapannya.

“ Apa yang terjadi kenapa dunia sudah gelap, DAN DIMANA TARZAN ITU ! aku akan mengalahkannya dan merebut wilayah atas bukit itu!!! “ ucap Waltz yang baru bangun yang masih sempoyongan.

“ Sudah, sudah.... Kita buat camp di tempat lain saja!. Kau sudah kalah juga !, selain itu setelah mendengar cerita hidup Darka aku rasa tidak ada kebohongan dari raut wajahnya. Jadi lebih baik kita membuat camp jauh dari dirinya “ ucap Orima kepada Waltz.

" Tapi!? waktu itu aku belum menge... " ucap Waltz terpotong sebelum menyelesaikan perkataannya.

" Sudah!. Orang itu jauh lebih kuat, meski kita mengabungkan kekuatan kita berlima! " ucap Orima.

“ Baiklah kalau begitu “ jawab Waltz lesu.

Kembali ke rumah pohon Darka. Darka yang baru saja memasak makanan untuk malah hari, mendapatkan tamu tidak diundang yang berupa bola api yang bisa terbang mengarahkan ke rumah pohonnya.

“ Huuuh untung mereka berlima mau mendengarkan diriku. Coba tidak !, mungkin mereka akan bermimpi buruk untuk selamanya “ ucap Darka setelah selesai memasak dan menyadari sesosok mahkluk yang sangat kuat menuju kearahnya.

Melihat keluar, nampak dari kejauhan sesosok mahluk astral yang berupa bola api mendatangi kediamannya. Dan Mahkluk itu disebut Banaspati.

 

 

Banaspati

Mengetahui bahwa lawannya kali ini adalah makhluk Astral, membuat Darka sedikit berhati-hati. Makhluk Astral diketahui memiliki kemampuan mengendalikan unsur alam sesuai dengan unsur dasar pembentuknya. Seperti saat ini Banaspati merupakan makhluk Astral berunsur api, maka iya sudah pasti memiliki kemampuan yang berhubungan dengan api. Selain itu makhluk Astral sangat sulit untuk dikalahkan. Mereka tidak bisa dikalahkan dengan senjata biasa, harus dengan Senjata Pusaka atau dengan cara tertentu.

“ Hmm, Banaspati ya?, tidak kusangka aku bisa melihatnya secara langsung “ ucap Darka bersiap dengan kuda-kudanya. Kaki kiri di depan sedangkan kaki kanan ke belakang, sedikit membungkuk, dengan tangan kanan menekuk di depan atas kepala sambil menggenggam pedangnya dan tangan kiri di atas paha kiri menggenggam rantainya. Menatap dengan seksama dan menunggu pergerakan Banaspati tersebut.

“ Hush “ Banaspati merubah wujudnya dari bola api menjadi wujud tengkorak hitam dengan kobaran api menyelimutinya. Dedaunan sekitar mulai terbakar menambah suasana cekam di malam hari ini.

“ Thessh “ Banaspati menyerang duluan. Jarak 100 meter dia tempuh dalam waktu 1,5 detik.

" Apa? " Darka terkejut dan " Duaaar " Ledakan besar menghantam Darka secara telak. Darka terpelanting kebelakang menghantam tanah dengan keras.

" Sial Ini benar-benar sakit " ucap Darka dan mencoba berdiri. Namun sebelum sempat melihat disekitar iya kembali mendapatkan pukulan telak oleh Banaspati.

" Duaaar " pukulan sangat cepat dari arah depan mengenai tepat perut Darka. " Thussh " Darka terpental keatas dan dari arah atas Banaspati sudah besiap dengan pukulannya.

" Shett " Darka berbalik badan dan bersiap menangkis pukulan dari Banaspati tersebut. Namun hal yang tidak diduga terjadi. Sepersekian detik sebelum Banaspati melancarkan pukulannya, yang pada awalnya Darka sudah berhadapan-hadapan dengannya tiba-tiba,

" Shink " Banaspati muncul di belakang Darka dan langsung memukulnya " Duaaar " Darka semakin tinggi keatas, sampai-sampai iya hampir tidak sadarkan diri. Mencoba melihat disekitar namun kembali serangan sangat kuat mengenainya.

" Shink... Duaaar " muncul sangat cepat dan menendang Darka kembali ketanah.

" Agh " Darka memuntahkan darah disaat iya menerima tendangan telak milik Banaspati tersebut.

" Duaaar " Darka membentur tanah dengan sangat keras.

" Sialan tubuhku benar-benar remuk dibuatnya " ucap Darka sambil merogoh sesuatu di dalam tas kecilnya. Sebuah pil iya ambil dan langsung iya makan dengan segera. Efek pil itu mulai beraksi seluruh tubuh Darka yang remuk kembali sembuh dengan sangat cepat.

" Aaahhh. Sialan tak kusangka aku harus memakan pil penyembuhan secepatnya ini. Tak kusangka..." ucap Darka terpotong karena kembali iya mendapatkan serangan dari Banaspati tersebut. Namun saat ini iya berhasil menghindarinya, namun belum sempat menyentuh tanah Banaspati sudah kembali meloncat mengarah ke arahnya. Darka mencoba menahan dengan pedangnya namun.

“ Duaaar “ iya kembali terpental dengan keras sambil menahan hawa panas yang masih melekat di depannya. Darka melempar jangkar rantainya ke arah batu dan berhasil mendarat dengan aman.

“ Ini tidak seperti yang dikatakan kakek dulu, makhluk apa-apaan ini “ Ucap Darka masih tidak percaya dengan kekuatan makhluk yang disebut Banaspati ini. Karena waktu dulu iya pernah di beritahu berbagai pengetahuan tentang makhluk-makhluk Astral oleh kakeknya, namun untuk kasus Banaspati ini sungguh jauh berbeda seperti yang di terangkan oleh kakeknya dulu. Membuat iya berpikir Bahwa.

“ Apakah ini karena efek pulau Naga ?, makanya Banaspati disini memiliki kemampuan jauh lebih kuat dibandingkan dengan yang dikatakan oleh kakek waktu itu. Jika memang seperti itu ini akan menjadi perjuangan yang sia-sia. Tapi sebelum itu aku harus memastikan satu hal dulu !. Jika memang berbeda ?, apakah titik kelemahan Banaspati ini !?, sama seperti yang di katakan oleh kakek. Jika memang berbeda !, aku harus berpisah dengan rumah pohonku ! “ ucap Darka panjang lebar.

“ Aaahh baiklah waktu beraksi ! “ ucap Darka langsung melempar rantainya didekat Banaspati itu berada.

“ Thuuszz “ Darka meluncur dan bersiap dengan pedangnya.

“ Tank Tink Tank Tink “ mereka beradu serangan di kegelapan malam yang dingin, namun mulai berubah perlahan menjadi semakin panas.

Menggunakan rantainya sebagai alat perpindahan, membuat Darka sedikit bisa mengimbangi kelincahan Banaspati ini. Namun meski sudah begitu, setiap serangan dari Darka benar-benar tidak bisa membuatnya terkena dengan telak. Meluncurkan ke kanan, berputar dan langsung menebas tapi dengan sangat mudahnya iya menghindarinya. Banaspati ini benar-benar makhluk yang sangat gesit, ditambah lagi dengan hawa panas yang dipancarkan oleh Banaspati semakin lama semakin panas. Membuat Darka kesulitan untuk membuka titik lemah dari Banaspati tersebut.

“ Sialan jika begini terus aku bisa mati terpanggang “ ucap Darka saat mundur ke belakang menjauhi Banaspati tersebut. Darka mengaitkan pedangnya ke ujung rantai yang satunya dan sekarang iya memegang rantai dengan pedang di sebelah kanan dan rantai dengan ujung jangkar di tangan kirinya.

“ Senjata Pusaka Leluhur : Rantai Gulanggang, bangunlah !!! “ Ucap Darka ke rantai miliknya untuk mengaktifkan kemampuannya.

“ Ayo !!!, pedang Bhairawatha dan rantai Gulanggang !!!, kita kalahkan Banaspati ini!!! “ ucap Darka dengan semangat.

“ Thuuuszz “ Darka melempar pedangnya lurus kearah Banaspati itu.

“ Pedang Bhairawatha!, mengamuk lah !!! “ ucap Darka dan langsung membuat pedangnya membesar seketika.

“ Sheth “ Banaspati itu menghindar dengan mudah dan bersiap meluncur ke arah Darka.

“ Aha “ ucap Darka setelah melihat pergerakan Banaspati itu.

“ Thusshh “ Banaspati melesat dengan cepat, Darka mengelak sambil melemparkan rantai jangkarnya untuk mengikat Banaspati tersebut.

“ Theedd “ rantai berhasil mengikat Banaspati itu. Darka menggenggam kuat rantainya dan menarik pedangnya sambil bersiap menusuk Banaspati tersebut.

“ Craack “ Darka berhasil menusuk bagian tengah dada Banaspati tersebut. Namun hal yang tidak terduga terjadi kembali. Gelombang hawa yang sangat panas keluar dari tubuh Banaspati tersebut, membuat tangan kiri Darka melepuh dan tidak kuat lagi menahan Banaspati tersebut.

“ Duuuuaarrr “ Banaspati itu terlepas dan mendarat sambil terus memancarkan hawa panasnya Darka terkejut karena tidak mengetahui hal ini. Jika mengacu dengan perkataan kakeknya dulu seharusnya setelah titik kelemahan pertama berhasil diserang maka Banaspati tersebut seharusnya kesakitan dan berubah wujud ke bentuk ke duanya. Namun saat ini Banaspati tersebut malah mengeluarkan hawa panas yang terlihat semakin kuat.

Darka bingung, namun iya melihat celah untuk menyerang titik lemah ke dua milik Banaspati tersebut.

“ WRAAAAAAAA “ Banaspati itu terlihat sangat marah. Dari tubuhnya hawa panas keluar semakin menjadi-menjadi. Darka yang berusaha mendekat tidak tahan dengan hawa panas yang dipancarkan ini.

“ Whuuusssszzz “ kobaran api biru tiba-tiba menyelimuti Banaspati tersebut, perlahan berubah menjadi hijau dan akhirnya....!!!

“ DUAARRR  “ ledakan sangat dahsyat keluar dari Banaspati tersebut.

“ Duuuhzzzzz “ Darka terkena ledakan itu dan terhempas sangat jauh dari sana. Ledakan itu menghancurkan puncak bukit itu dan gelombang ledakannya meluas sampai radius 3 kilometer jauhnya.

“ Thuuzzzzz “ Darka terhempas tak sadarkan diri di udara. Iya terusan terhempas hingga sejauh 6 kilometer ke udara bukit. Namun beruntung sebelum iya jatuh ke bawah iya terbangun dan berhasil mengaitkan rantainya di batang pohon dan mendarat dengan selamat. Darka benar-benar kelelahan dan akhirnya tumbang di bawah pohon tersebut.

Keesokan harinya Darka terbangun dan melihat luka bakar di sekujur tubuhnya.

“ Sialan Banaspati itu benar di luar nalar. Untung hanya luka bakar yang kudapatkan. Jika??? ... Ya sudahlah yang penting selamat. Lain kali jika aku bertemu lagi dengannya aku akan kabur saja !, Wuahahahahaha “ ucap Darka dan tertawa, setelah itu Darka langsung memakan pil penyembuhnya dan kembali seluruh luka-lukanya sembuh seketika. Darka beranjak bangkit dan pergi menelusuri daerah sekitar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!