Namaku putri aku adalah anak dari seorang supir berusia 18 tahun. Aku terlahir sebagai anak tunggal. Ayahku bernama Suryono adalah seorang supir dari keluarga yang cukup kaya di kotaku dan ibuku bernama Ninik hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Walaupun aku terlahir dari keluarga sederhana tapi aku tidak pernah minder bergaul dengan teman - temanku. Seluruh kebutuhan saat sekolah masih bisa tercukupi dengan baik. Aku tidak pernah mengeluh dengan takdir hidupku. walaupun hanya cukup makan dan untuk bersekolah.
Raiyan adiwinata adalah anak ketiga dari keluarga Adiwinata berusia 19 tahun Dia anak yang tampan ramah sopan baik hati dan selalu memperlakukan orang - orang yang bekerja di sekitarnya sudah seperti keluarganya sendiri walaupun saat berada di luar rumah Raiyan adalah anak yang sangat dingin jarang senyum
Andre adiwinata adalah papa dari Raiyan adiwinata dan bos dari ayahku. Dia adalah seorang pengusaha yang sukses di kotaku. Nina adiwinata adalah mama dari Raiyan adiwinata yang seorang dokter yang terkenal di rumah sakit di kotaku.
Nayla adiwinata adalah anak tertua dari keluarga adiwinata berusia 32 tahun sekaligus kakak perempuan satu satunya yang dimiliki oleh Raiyan adiwinata. Dia sudah menikah dengan teman masa kecilnya Hasan sekarang menetap di luar kota dan memiliki dua anak kembar laki laki yang bernama Nino dan Naufal yang berusia 6 tahun.
Dr. Johan adiwinata adalah anak kedua dari keluarga adiwinata berusia 28 tahun seorang dokter tampan yang tampan dan baik hati. Hanya Johan saja yang mengikuti jejak dari sang ibu yang berprofesi sebagai dokter. Dia sudah menikah dengan teman masa kuliah kedokteran dulu yang bernama dr. Raisa yang berusia 27 tahun. Dr Johan dan dr. Raisa memiliki seorang putri yang bernama Kayla adiwinata yang berusia 2 tahun. Dr Johan dan dr. Raisa bekerja di rumah sakit yang sama dengan dr. Nina
Steven dan Kevin adalah teman dari Raiyan adiwinata. Mereka berdua sudah berteman dengan Raiyan mulai dari TK. Jadi kemana-mana selalu pergi bertiga. Sifat dari Steven dan Kevin sama dengan sifat Raiyan sangat ramah sopan baik hati jika berada di sekitar keluarganya tapi jika berada di luar rumah mereka bertiga seperti kulkas berjalan.
Maya hadiwilaga adalah teman SMA Raiyan steven dan Kevin. Dia adalah anak satu - satunya keluarga hadiwilaga. Dia sangat tergila-gila dengan Raiyan tapi selalu ditolak oleh Raiyan. Sifat Maya ini sombong suka membully teman satu sekolah jika ada yang dekat dengan Raiyan. Tidak ada yang boleh dekat dengan Raiyan selain dirinya
Ramdan dan Sherli hadiwilaga adalah orang tua dari Maya yang berprofesi sebagai pengusaha. Sherli hadiwilaga sangat suka berbelanja sampai habis ratusan juta. Saat mengetahui Maya menyukai Raiyan Adiwinata kedua orang tua maya sangat mendukung putrinya. Siapa yang tidak mau berbesan dengan pengusaha yang mendominasi semua aspek perusahaan di kota ini.
Dina dan Tantri adalah teman dari Putri. Mereka berteman sejak kecil karena berada di lingkungan yang sama. Dari kecil sampai SMA mereka bertiga selalu bersekolah di sekolah yang sama. Mereka bertiga jika sekolah selalu berangkat dengan ceria ditemani dengan gelak tawa. Tidak ada di kamus mereka hari diawali dengan kesedihan. Orang tua Dina dan Tantri adalah seorang guru dan karyawan swasta
Kring ... Kring ... Kring ...
Putri meraih ponsel jadulnya yang terus saja berdering, " halo.." sapanya saat mengangkat panggilan tersebut.
" Putri, Lo sekarang dimana kenapa belum sampai juga di sekolah " teriakan keras dari temannya itu membuat Putri membuka matanya dengan lebar lalu menatap layar ponselnya.
" Tantri ! Ada apa Lo teriak pagi pagi begini ? Ganggu waktu tidur gue saja ' ucapnya sambil terus menguap.
" Ya Allah Putri Lo kira ini masih pagi. Ini sudah jam 9 pagi. Ayo cepat siap - siap Lo ke sekolah. Lo lupa kalau hari ini hari pengumuman kelulusan kita .
Putri langsung bangun dari tidurnya mengucek matanya sambil bersandar pada ranjangnya dan melihat memang benar sudah jam 9 pagi.
" Putri ?! ayo cepat bangun dan mandi. Gue dan Dina sudah gak sabar nih buat lihat nilai ujian kita. Gue harap nilai kita bertiga bagus jadi bisa masuk kuliah di universitas yang bagus " ujar Tantri dengan antusias.
" Bentar dulu gue baru bangun tidur belum mandi juga. Paling cepat gue sampai sekolah jam 10 pagi "
" Ok gue dan Dina akan tunggu Lo di sekolahan. gak pakai drama"
" Terserah lo ! " balas Putri mengakhiri panggilan dari sahabatnya. ia turun dari tempat tidurnya membuka jendela kamarnya untuk menikmati udara sejuk pagi hari lalu menatap bayangan dirinya di cermin lemari pakaiannya.
Putri merupakan gadis cantik berusia 19 tahun. Memiliki postur tubuh yang ideal 165 cm rambut panjang ikal dan kulit sawo matang. Di sekolah Putri terkenal sebagai murid yang pintar dengan nilai yang memuaskan. Tapi satu kekurangan satu Putri masih belum mempunyai pacar.
Bahkan disaat teman - temanya sudah memakai gadget ia masih menggunakan ponsel jadul yang hanya bisa dipakai untuk menerima telefon dan mengirim pesan, mau bagaimana lagi karena ia berasal dari keluarga yang sederhana ayahnya hanyalah seorang supir dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa tapi Putri masih bersyukur karena dia masih bisa bersekolah sampai SMA dengan baik disaat teman - temannya di sekitar rumahnya yang sudah putus sekolah.
Ia pun keluar dari kamarnya, sunyi itulah yang dirasakannya.
" Hmm ibu pasti berada di belakang. Ayah sudah berangkat kerja tadi pagi " gumamnya yang mendapati rumahnya yang sangat sepi.
Ia pun melangkahkan kakinya ke dapur membuka tudung saji yang ada di atas meja makannya. Seperti biasa hanya ada dadar tahu tempe goreng sambal terasi sayur asam yang menjadi menu favorit keluarganya. Perutnya yang sudah keroncongan membuatnya mengambil piring lalu mengambil beberapa sendok nasi.
Ia pun mulai makan dengan lahapnya sesekali menatap ke sekeliling rumahnya yang sangat sempit tapi Putri masih bersyukur rumah kecil ini merupakan rumah peninggalan dari nenek ayahnya jadi tidak perlu pusing tiap bulan untuk membayar uang sewa.
" Ya Allah semoga nilai hamba tinggi, hamba ingin masuk ke universitas yang bagus ternama. Lulus kuliah dengan nilai bagus jadi orang sukses biar bisa beli rumah yang lebih bagus buat ayah dan ibu. Aamin" lirihnya.
" Putri apa yang kamu lakukan nak ?" itu jorok sekali ," keluh ibu Ninik sambil mengernyitkan keningnya melihat kelakuan anak gadisnya
Putri tidak perduli sambil terus menjilati jarinya sampai bersih. " mubazir Bu kalau tidak dihabiskan
Ninik melihat anaknya dari atas ke bawah.
" Ya Allah Putri kamu makan dulu tanpa mandi nak? Ibu dulu tidak pernah mengajarkan seperti itu ke kamu nak. "
" Tadinya aku mau mandi dulu Bu tapi perutku sudah mulai keroncongan jadi aku makan dulu " jawab Putri sambil cengengesan.
" Dasar jorok " sana kamu mandi dulu. Ninik mendorong anaknya untuk menaruh piring kotor di dapur menyuruh anaknya untuk cepat mandi
" Kamu tumben bangun kesiangan sih nak, biasanya sebelum adzan subuh kamu sudah bangun" ujar Bu Ninik.
" Tadi malam aku gak bisa tidur Bu kan hari ini penguman kelulusanku. Aku memikirkan bagaimana nilai ujianku bagus apa jelek. Apakah aku bisa kuliah di universitas yang bagus apa tidak. Aku baru bisa tidur dengan nyenyak jam 2 pagi Bu. "
" Oalah nak. Gak bisa tidur gara - gara fikirkan hari ini. Kamu kan sudah belajar dengan sungguh - sungguh sesuai yang diajarkan oleh gurumu di sekolah. Apapun hasilnya nanti serahkan saja pada Allah. Allah maha mengetahui apa yang terbaik buat umatnya. "
" Bener Bu. Bismillah "
" Lah iya cepat mandi terus cepat berangkat ke sekolah. Pasti kamu sudah ditunggu kedua sahabtmu Dina dan Tantri."
" iya Bu"
Setelah 30 menit acara mandi itu selesai. Putri sudah rapi siap berangkat ke sekolah untuk bertemu dengan kedua sahabatnya melihat hasil pengumuman kelulusan hari ini. Kalaupun Putri sampai di sekolah nanti akan mendapatkan Omelan dari kedua sahabatnya karena Putri lupa dan telat datang tepat waktu untuk hari penting seperti ini.
" Bu Putri berangkat sekolah dulu ya "
" Iya Nak hati - hati "
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit Putri sudah sampai di sekolah negeri yang ditempati untuk menempuh pendidikan selama 3 tahun ini. Halaman parkir sudah penuh ditempati dengan parkiran kendaraan murid - murid yang lain dan dewan guru.
"Putri ... " teriakan beberapa siswa yang lain sambil melambaikan tangan kepadanya.
" Apa yang kalian lakukan sama seragam kalian" tanya Putri sambil melihat ke arah seragam sekolah yang dipenuhi coretan coretan cat dan spidol.
" Biasa Putri ... Ini sebagai acara kelulusan. Kita semua lulus Putri. Lo juga lulus dengan nilai tertinggi. jawab Akmal.
" Beneran gue dapat nilai tertinggi " tanya Putri
" Bener " balasnya sambil mengeluarkan spidol yang mau digunakan untuk coret - coret baju Putri
" Tunggu Lo mau ngapain.."
" Gue mau buat kenang - kenangan di baju Lo. "
" Gue Gak mau"
" Kenapa"
" Gue mau nyumbangin baju gue ini ke orang yang lebih membutuhkan. Mau gue sumbangin ke anak SMP yang mau masuk SMA yang benar - benar ingin sekolah "
" Lo serius "
" iya "
" Lo kenapa gak ijinkan mereka buat coret - coret baju Lo " tanya Dina sambil menghampiri Putri
" Daripada di coret - coret gak jelas lebih baik diberikan ke orang yang lebih membutuhkan. Mereka enak dari keluarga kaya yang beli seragam baru gak pakai tinggu kumpulin yang dulu mereka belum minta seragam baru saja sudah dibelikan orang tuanya. Sedangkan masih banyak orang yang susah buat belikan seragam buat anaknya sekolah harus mengumpulkan uang sedikit demi sedikit baru bisa kebeli tuh baju. Lebih baik baju itu buat anak anak yang kurang beruntung yang ingin sekolah terus." jawab Putri
" Lo baik banget Putri dan maafin gue ya " kata Dina
" Ya gak apa - apa. Ayo kita kesana. Ayo kita lihat papan pengumuman" ujar Putri sambil menarik kedua sahabatnya
Maaf teman - teman kemarin lama gak update karena suami dan anak lagi sakit tapi sekarang sudah sembuh
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!