Di kamar yang minim penerangan dan hanya cahaya monitor komputer menyala di tengah tengah kegelapan kamar dengan pria dihadapan monitor komputer yang menyala.
Seorang pria bernama Ren sedang duduk di hadapan komputer yang tengah menampilkan sebuah permainan games yang sedang trending saat ini yang bernama Ten Yuusha.
Di layar monitor menampilkan seorang pria berambut putih perak terkapar bersimbah darah di padang tanah suram yang terdapat banyak sekali pedang tertancap disana.
Darah keluar dari mulut pria berambut putih tersebut ,serta perut yang telah tertusuk oleh great sword dengan rune aneh.
Pria berambut putih perak tersebut bernama Rey Vardl ,seorang antagonis utama di dalam game Ten Yuusha dan juga bos chapter 7.
Rey terkapar dengan perut ditusuk great sword dengan darah keluar terus menerus dari mulutnya ,tatapan kosong menatap awan awan mendung yang menandakan sebentar lagi akan ada hujan turun.
"Rey... ,kamu telah kalah." Ucap seorang pria berambut hitam dengan nada tegas namun nafasnya terengah engah dengan tubuh penuh luka ,dan sedang berusaha untuk berdiri menahan tubuhnya dengan pedangnya.
Pria berambut hitam tersebut adalah seorang karakter utama di seri game Ten Yuusha ini yang bernama Kisuke Arata.
Arata menatap kearah Rey yang terkapar di tanah dengan great sword yang tertancap di perutnya dengan tatapan tajam.
Rey mendengarnya secara samar samar hanya terkekeh lama kelamaan tertawa gila membuat Arata heran menatapnya.
Tawaan Rey mulai mengecil secara perlahan Rey nyawa pandangan Rey menghilang dan Rey pun telah mati bersamaan turunnya hujan.
Monitor pun menampilkan sebuah reward karena telah mengalahkan last bos di chapter 7 game Ten Yuusha.
"Aku benar benar tidak menyangka kalau bos ini sesulit ini ,bagiku sekarang dia adalah bos tersulit yang pernah ku hadapi dan juga....." Ucap Pria menatap monitor tersebut terputus sesaat.
"Karakter paling ku benci." Ucap pria tersebut sambil menatap kearah mayat Rey yang tergeletak di tanah di ujung layar monitor yang dipenuhi reward.
Rey adalah antagonis dengan penggambaran karakter yang hampir sempurna bagi pria itu.
Licik ,Kuat ,Tampan ,Jenius serta memiliki pemikiran yang cukup matang sebelum bertindak adalah karakteristiknya ,kekalahannya dengan karakter utama yaitu Arata saja juga adalah salah satu perkiraan Rey dari dulu.
Karena Rey pernah mempelajari sejarah tentang seorang yang memiliki takdir sebagai orang yang akan melawan Raja iblis untuk melindungi makhluk makhluk tak bersalah.
Kekalahan Rey bukan berarti Rey tidak bisa melawan Arata namun karena takdir sebagai seorang pahlawan membawa kedamaian serta melindungi makhluk makhluk lemah.
Alasan pria tersebut membenci karakter Rey karena Rey pernah melakukan genosida terhadap desa lahirnya salah satu heroin di game sekaligus merupakan waifu dari pria itu.
"Hah~,dia sudah mati tapi entah kenapa kematian seperti angin lewat saja." Ucap Pria tersebut setelah menghela nafas lelah karena dirinya sudah menghabiskan lebih dari 7 jam hanya untuk memainkan game Ten Yuusha.
Rey antagonis yang tak memiliki backstory jika ada pun hanya beberapa sekilas tapi hanya menampilkan dia sedang merencanakan sesuatu.
Rey adalah karakter yang akan muncul chapter pertama game Ten Yuusha dan bertahan sampai akhir akhir chapter terakhir.
Pria tersebut telah melakukan save pada game tersebut lalu merentangkan kedua tangannya sambil meredakan sendi sendinya yang terdiam cukup lama.
"Saatnya untuk tidur ,sisa 3 chapter lagi tapi tubuh ku seperti berat sekali." Gumam Pria tersebut dengan nada lega setelah meredakan beberapa sendinya.
Pada saat pria tersebut hendak berdiri layar monitor yang sudah pria itu matikan tiba tiba menyala dengan tulisan chapter 0 tertulis di monitor menyala putih terang membuat pria tersebut terkejut serta heran.
"Aku sudah mematikan saklar-" Ucap pria tersebut tersela melihat tulisan eror yang menutupi chapter 0 dengan glitch yang sangat parah.
'Lagian yang aneh adalah kenapa bisa ada chapter 0 pada di game tidak ada chapter 0 sama sekali, game akan bermulai dengan perjalanan karakter utama sedang berlarian di kejar oleh beberapa monster pada chapter 1' Pikir Pria tersebut.
Namun disaat pria tersebut tengah kebingungan sebuah cahaya terang menerangi seisi kamar yang gelap beserta membuat pria tersebut buta beberapa detik dari monitor yang tadi bertulis eror dan glitch.
"Eh?" Ucap pria tersebut terkejut pandanganya seketika buta beberapa detik.
Kedua mata pria tersebut tertutup karena cahaya kejut bagaikan serangan di mata pria tersebut ,setelah beberapa detik kedua mata tertutup pria tersebut merasa dirinya tidur di kasur empuk.
Hal ini membuat pria itu terkejut padahal dirinya masih berada di kursi di depan monitor komputernya sekarang dia berada di kasur yang belum pernah dia rasakan.
'Apa ini? Perasaan kasurku tidak empuk seperti ini' Pikir pria tersebut kebingungan yang masih menutup kedua matanya.
Lalu dia berusaha untuk membuka kelopak matanya, dan betapa terkejutnya dia mendapati dirinya berada di kasur dengan mata tertuju ke langit langit yang kamar yang dihiasi ornamen ornamen mewah dan elegan.
"A-aku dimana? Mimpi?" Gumam Pria tersebut terbata bata sebelum menyadari jika suaranya cukup berbeda dengan dirinya sebelumnya yang berusia 40 tahun.
Suara anak kecil serta nada penuh dengan berwibawa dan sombong terdengar dari mulutnya.
Pria tersebut terkejut lalu melihat tangan kanannya yang memilik kulit putih pucat dengan sebuah tanda di tengah tengah telapak tangannya.
"Sejak kapan aku memiliki kulit putih pucat? Apakah aku sudah mati karena kelelahan?" Gumam Pria tersebut dengan kebingungan namun wajahnya.
Hal mengejutkan bukan pada warna kulitnya sangat berbeda dari kulit sebelumnya tapi yaitu sebuah tanda di tengah tengah telapak tangannya yang berbentuk mata dengan pupil vertikal.
"Jangan bilang." Gumam pria tersebut dengan wajah penuh keringat dingin lalu dia bangun dari tidurnya dan berjalan kearah cermin yang berada di dekat sana.
Betapa terkejut serta ketakutan terlihat di wajah pria tersebut karena mendapati dirinya telah berpindah tubuh ke tubuh karakter paling dia benci dan serta paling mempunyai banyak bendera kematian di atas kepalanya.
KRAKKK PYAR
"Sial!." Umpat pria tersebut dengan kesal sambil memukul cermin kaca dengan keras sampai pecah ,kepalan tangannya berdarah.
"Dari semua makhluk atau pun bahkan monster saja aku tidak apa apa kenapa aku harus hidup di tubuh karakter paling tidak kusukai dan sekaligus juga paling banyak bendera kematian." Gumam Pria dengan kesal.
Pria tersebut kesal dan merasa seperti diberi sebuah hukuman dari dewa karena tidak pernah beribadah semasa hidupnya.
Memang benar Pria tersebut sekarang berada di tubuh karakter paling dia benci di game Ten Yuusha yaitu Rey Vardl atau sekarang kita bisa sebut pria tersebut dengan nama Rey Vardl.
Napas tidak teratur ,wajah penuh keringat dingin serta ketakutan akan kematian terpampang jelas di wajahnya.
Rey berusaha untuk tenang dengan menghirup udara secara perlahan dia mengeluarkan nya.
Dia menatap kearah kepalan tangan nya yang telah diselimuti darah merah pekat dan merasakan rasa sakit di kepala.
"Ini beneran tidak mimpi." Gumam Rey mengeratkan kepalan nya.
Sebuah ketokan pintu terdengar di telinga Rey, Rey menoleh kearah pintu di ujung sana.
"Tuan muda saya tadi mendengar sebuah kaca pecah ,apakah tuan muda baik baik saja?" Suara wanita lembut dari balik pintu terlihat cemas.
"Tidak terjadi apa apa ,kamu boleh kembali." Ucap Rey tanpa mendekati pintu tersebut.
"Tapi-" Ucap seorang wanita tersela mendengar suara dari Rey dengan nada dingin.
"Pergi!" Ucap Rey dengan nada dingin membuat wanita di balik pintu kamar Rey terdiam sesaat mendengarnya.
"Dimengerti Tuan muda ,jika ada sesuatu yang menggangu anda boleh memanggilku." Ucap wanita dengan nada rendah lalu terdengar suara langkah kaki yang pergi menjauh.
"Sudah pergi kah?" Gumam Rey.
Rey mengambil kain untuk menghilangkan darah di tangan kananya akibat dia memukul cermin kaca.
Saat ini dia berada di tubuh Rey di umur 7 tahun, umur dimana kemampuan sihir seseorang akan bangkit.
Rey yang sudah tau cara untuk mengeluarkan sihir seseorang di dunia Ten Yuusha mencobanya.
Rey memfokuskan aliran aneh yang sering mengalir di dalam tubuhnya ke satu tujuan yaitu tangan kanan.
"Though Body." Gumam Rey.
Tangan kanan Rey yang sudah terkumpul mana cukup bercahaya kuning lalu menghilang beberapa saat kemudian.
Tangan kanan Rey saat ini terasa sangat keras ,sekeras benda padat tapi masih belum sekeras batu.
Thought Body merupakan sihir penguatan tubuh pada titik tertentu membuat tubuh pada titik tertentu akan keras dan berguna sekali untuk bertahan ataupun bertarung.
Efek pengerasan pada tangan kanan Rey menghilang karena Rey berhenti menyalurkan mana sihirnya kepada tangan kanan.
"Sekarang bagaimana rencana ku untuk menghentikan kematian pada chapter 7 ,ada beberapa rute yang bisa membuat selamat dari kematian atau berlawanan dengan tokoh utama...mungkin?" Gumam Rey memiringkan kepalanya.
Sebenarnya Tokoh Rey sering kali diperlihatkan setiap chapter Sampai chapter 7 yang dimana dia terbunuh.
Peran Rey setiap chapter sampai chapter 7 sangat penting ,dan ada beberapa opsi yang bisa Rey lakukan sekarang untuk menghentikan kematiannya namun kematian dirinya juga adalah pemicu kuatnya tokoh utama jika dirinya tidak mati maka tokoh utama tidak akan bertambah kuat ,kesempatan untuk melawan bos terakhir di chapter 10 akan mengecil karena peran Rey untuk membuat karakter utama kuat seiring berjalannya waktu sangat besar.
Bos terakhir di chapter 10 adalah seorang Raja Iblis yang sangat kuat yang telah hidup kisaran 100 tahun.
"Hah~, ini akan berat." Gumam Rey setelah menghela nafas lelah.
END
Note : Novel ini terinspirasi dari novel favorit saya dulu pada saat pandemi yang sudah lama gak up (gak bisa saya sebut ini gak tau kenapa review nya jadi lama gara gara nyebut judulnya) dan juga beberapa novel lain juga bersangkutan dengan akademi sihir dan bela diri.
...****************...
Rey hidup di keluarga Vardl bangsawan kelas atas yang terkenal dengan kepintarannya dalam mengurusi ekonomi wilayah yang sedang mereka kuasai.
Namun reputasi keluarga Vardl sekarang sedikit jelek karena lahirnya Rey sebagai anak tunggal dari keluarga Vardl ,Rey dikenal memiliki kepribadian sangat sombong dan suka menindas tidak peduli itu seorang bangsawan maupun rakyat jelata.
Rey saat ini yang masih berada di kamar mengingat perbuatanya sebelum dimasukin jiwa dari dunia lain.
Ten Yuusha berlatar di dunia fantasy serta sihir sihir dengan konsep nya sendiri dan ada juga peralatan peralatan cukup maju karena bantuan dari sihir.
"Ternyata si busuk ini juga sudah memiliki sifat penindas dari sejak kecil." Gumam Rey sambil tersenyum pahit.
Backstory Rey cukup minim di game Ten Yuusha ,membuat banyak orang di dunia modern yang sudah bermain gamenya beranggapan jika sikap Rey adalah Pure Evil bukan Influence ataupun Broken.
Rey membersihkan kaca kaca cermin yang berjatuhan di sekitar sana lalu membuangnya ke jendela yang memperlihatkan hutan lebat saja.
Setelah membersihkan kekacauan yang telah dia lakukan Rey berjalan ke pintu dan membuka pintu.
Rey berjalan di lorong yang terdapat beberapa prajurit yang tengah menjaga mansion keluarganya.
Rey berjalan di antara para prajurit yang berbaik di pinggir lorong ,terlihat para prajurit menatap Rey dengan penuh ketakutan.
Rey juga pernah melakukan sesuatu pada prajurit prajurit di mansion nya membuat para prajurit ketakutan kepada dirinya.
'Benar kata orang orang di komunitas game jika karakter ini tidak ada iming iming karakter antagonis yang telah tersakiti atau pun terpaksa' Pikir Rey mencoba mengingat beberapa orang di komunitas game berasumsi jika karakter Rey Vardl adalah Pure Evil.
Rey pun berusaha tidak mempedulikan tatapan ketakutan yang mengarah kepadanya dan berjalan menuju ujung lorong yang merupakan ruangan keluarga berkumpul atau bisa disebut ruang tamu.
Rey membuka pintu cara menggesernya ,dia melihat kedua pasangan sedang duduk santai di sofa sambil meminum secangkir teh.
Kedua pasangan tersebut melihat kedatangan Rey senang dan menyambutnya dengan senyuman mereka berdua.
Ada juga seorang pembantu wanita berambut pirang memakai pakaian maid dan juga seorang pembantu yang tadinya mengetuk pintu Lisa.
Lisa tampak menatap kearah Rey Vardl tatapan ketakutan dan merasa kalau Rey mempunyai aura intimidasi walaupun Rey hanya diam masuk ke ruangan tamu.
"Oh? Rey! Apakah tidurmu nyenyak? Sampai sampai bangun di siang hari." Ucap Seorang pria berumur 38 tahun berambut hitam dengan iris mata putih gelap dia adalah ayah Rey sekaligus kepala keluarga Vardl bernama Renka Vardl.
"Apakah kamu tadi malam begadang? Rey begadang itu tidak boleh lho~" Ucap seorang wanita berambut putih gelap dengan iris mata merah pekat dia adalah ibu Rey bernama Keiko Vardl.
"Aku tadi malam sedikit tidak bisa tidur." Ucap Rey dengan nada datar.
"Tidak bisa tidur? Apa kamu sedang mimpi buruk nak?" Ucap Ibu Rey dengan cemas menanyakan kondisi mental anaknya.
"Apa kita harus pergi ke peramal ,mungkin itu adalah sebuah tanda apa yang terjadi di masa depanmu." Ucap Ayah Rey yang lebih cemas dari pada ibu Rey menatap kearah Rey.
Rey melihat sifat overprotektif dari kedua orang tuanya ,bisa dilihat juga kedua orang itu terlihat baik namun hal yang membuat Rey heran yaitu sifat Rey sebelum dimasuki jiwa dari dunia modern memiliki sifat sombong dan kejam sangat berbanding balik dari sifat kedua orang tuanya.
Rey pun menjawab kedua orang tuanya dengan nada datar namun dengan sedikit senyuman membuat kedua orang tuanya terkejut serta terpana melihat Rey pertama kalinya tersenyum bahkan dari Rey terlahir sampai saat berusia 7 tahun tidak pernah tersenyum setulus ini.
Lisa melihat pemandangan ini terpana serta terpesona melihatnya namun dia menggelengkan kepalanya setelah mengingat perbuatan apa yang telah dilakukan oleh Rey.
"Tidak usah ,itu mungkin mimpi buruk yang hanya lewat saja." Ucap Rey dengan nada datar namun ada sedikit racikan nada lembut.
"Katakan padaku sayang ,apakah kita berada di mimpi?" Ucap Ayah Rey dengan nada tidak percaya sambil menatap kearah ibu Rey.
"Aw! Sakit sayang." Pipi Ayah Rey dicubit oleh ibu Rey.
"Kamu bisa merasakan sakit berarti ini bukan mimpi sayang." Ucap ibu Rey dengan senyuman senang.
"Kalian ini kenapa?" Ucap Rey dengan memiringkan kepalanya berbicara dengan nada datar.
"Tidak apa apa, kami hanya terkejut melihat kamu tersenyum ,selama ini kamu tidak pernah tersenyum bahkan sejak kamu lahir ,kami senang melihat kamu bisa tersenyum setulus ini." Ucap Ayah Rey tersenyum senang.
Rey mendengarnya hanya memasang wajah datar ,namun dalam hatinya dia terkejut.
'Bagaimana bisa seorang bayi polos sampai berumur 7 tahun tidak pernah menunjukan senyuman sedikit pun' Pikir Rey.
"Apapun alasan kenapa kamu bisa tersenyum seperti itu, kami sangat senang melihatmu tersenyum setulus ini." Ucap ibu Rey merasa senang sebagai ibu Rey ,dia sangat cemas melihat sikap Rey yang tampak seperti tidak memiliki emosi dari kecil namun setelah melihat Rey tersenyum seperti ini hatinya seperti merasa lega.
Rey tidak tau harus menjawab apa ,dia hanya mengagukan kepala lalu dia berkata kepada kedua orang tuanya.
"Ayah.. Ibu ,aku baru saja membangkitkan kemampuan sihirku." Ucap Rey
Kedua orang tua lagi lagi terkejut mendengarnya ,yah bagaiman tidak mereka berdua sama sekali tidak punya kemampuan sihir sama sekali namun mendengar anaknya memiliki kemampuan sihir membuat mereka berdua terkejut.
Kedua orang tua Rey tampak saling memandang satu sama lain lalu menatap kearah Rey dengan tatapan serius.
"Rey ,jika kamu sudah tau kalau mempunyai kemampuan sihir ,apa yang kamu lakukan di masa depan? jangan khawatir ayah dan ibu akan selalu mensupport mu dari belakang." Ucap sang ayah membuat Rey tertegun sesaat.
Jika di game mungkin Rey akan memilih menjadi seorang Kesatria pedang dan sihir ,karena itu dia bisa bertemu dengan sang karakter utama di game Ten Yuusha di arc akademi sihir dan pedang.
Kali ini berbeda ,Rey bisa saja memilih untuk tidak menjadi kesatria namun konsekuensinya tidak dibaca oleh Rey karena ini adalah rute pertama yang bisa saja mengubah masa depan.
Jika tidak ada kehadiran Rey mungkin karakter utama di game tidak akan berkembang dan mustahil untuk bisa mengalahkan Raja Iblis yang akan memiliki rencana untuk menginvasi seluruh benua.
Kemungkinan kedua orang tua Rey dan Rey juga akan mati sangat besar ,dunia akan berakhir dengan dipimpin oleh Raja Iblis yang kejam.
Memikirkan segala kemungkinan yang tersebut ,Rey menghirup udara dingin lalu dia berkata.
"Aku ingin menjadi kesatria sihir dan pedang." Ucap Rey dengan nada datar.
END
Mansion milik keluarga Vardl memiliki halaman depan dan belakang cukup luas ,serta bagian samping kanan dan kiri mansion hanyalah berisikan pohon-pohon biasa.
Di halaman belakang mansion terdapat lapangan luas dengan beberapa prajurit memakai armor badan sedang berjaga disana.
Di tengah lapangan terdapat seorang pria berambut putih gelap dengan iris mata putih gelap tengah mengayunkan pedang kayu kearah sebuah puppet yang terbuat dari kayu keras.
BUKK BUKK BUKK
Ayunan demi ayunan mengenai puppet sampai beberapa bagian puppet ada bekas goresan yang cukup parah yang disebabkan terkena ayunan keras dari pedang kayu.
Pria tersebut dengan keringat basah kuyup berusaha mengayunkan pedang kayu dengan sekuat tenaga dengan di aliri mana sihir pada pedang kayu untuk bisa memperkuat daya tahan pedang kayu tersebut.
BRUKK
Puppet tersebut terkoyak menjadi dua bagian setelah terkena ayunan pedang kayu dari pria dengan keras.
"Hah~,Hah~,Hah~" Pria tersebut terengah engah ,badan berkeringat membasahi baju yang dia gunakan.
Pria tersebut adalah Rey seorang anak tunggal dari keluarga Vardl yang terkenal akan kekejamannya.
Sudah beberapa hari Rey berpindah tubuh dengan di tubuh Rey ,sudah beradaptasi dengan keadaan dan serta berhasil berkembang dalam teknik pedangnya tanpa adanya guru sama sekali.
Awalnya kedua orang tuanya menawarkan untuk Rey di ajari oleh guru ternama di sekitar wilayah mereka namun Rey menolaknya.
Kapasitas mana sihir Rey cukup banyak dan mengesankan bagi seorang berumur 7 tahun.
Beberapa prajurit disana melihat tuan muda mereka yang tampak berkembang pesat dalam mempelajari teknik teknik dasar bela diri pedang bukannya bangga malah merasa ngeri menatap tuan muda mereka seperti monster yang baru saja lahir.
"Tuan muda ,ini handuknya." Ucap seorang pembantu berambut pirang memberikan handuk putih dengan menundukkan kepalanya kepada Rey ,dia adalah Lisa.
Rey mengambil handuknya tanpa berkata apa apa lalu membersihkan wajahnya yang berkeringat ,sambil melihat ke sekitaran.
Rey melihat para prajurit prajuritnya tampak menatap kearah dirinya dengan tatapan ngeri.
'Sebenarnya aku ini seperti apa di pandangan kalian' Rey menggerutu di dalam hati.
Disaat Rey sedang menggerutu di dalam hati suara lembut serta riang terdengar menyadarkan Rey.
"Tuan muda ,apakah anda mau berhenti sekarang? Hari mulai gelap ,anda pasti lelah setelah berlatih 4 jam ,terlebih ayahanda dan Ibunda sebentar lagi akan kembali." Ucap Lisa tampak sedikit cemas dengan kondisi tubuh Rey yang memaksakan untuk berlatih sampai 4 jam penuh.
Bukannya menjawab Rey hanya melirik pembantu pribadi tersebut ,pembantu yang bernama Lisa tersebut ,Lisa di dalam game Ten Yuusha malah menjadi salah satu heroin dari karakter utama yaitu Arata.
Diceritakan Lisa membelot dari Rey karena tidak tahan dengan kelakukan majikannya dan bekerja sama dengan Arata.
Dan juga Lisa seiring berjalan dia akan jatuh cinta kepada Arata ,dan juga kata para komunitas game Lisa cukup berperan penting dalam melawan Raja Iblis karena memiliki skill unique yang cukup aneh tapi sangat membantu yaitu skill yang dimana meningkat power sihir orang yang dicintai oleh penggunanya.
Namun sekarang Skill Unique milik Lisa belum bangkit karena belum menemukan seseorang yang dicintai.
Rey harus memikirkan cara membuat Lisa untuk bersekutu dengan Arata yaitu dengan membuatnya tidak tahan dengan sifatnya sendiri.
"Ini masih belum." Gumam Rey yang tidak sengaja didengar oleh Lisa ,membuat Lisa tersentak mendengarnya.
"Latihan ini tidak akan cukup untuk membuatku kuat untuk menjadi seorang kesatria." Gumam Rey membuat Lisa keheranan.
Rey pun menatap kearah salah satu prajurit yang berada di sana dengan tatapan dingin.
"Hey kamu! Kesini lah!" Ucap Rey dengan nada dingin menunjuk kepada pria berbadan besar memakai armor badan.
"Eh? Saya?" Ucap prajurit tersebut menunjuk dirinya sendiri.
"Benar!" Balas Rey membuat prajurit tersebut maju ke tengah lapangan lalu berlutut hormat.
"Ada urusan apa dengan saya ,Tuan muda." Ucap Prajurit tersebut dengan nada hormat kepada Rey sebenarnya dia cukup benci dengan Rey namun sebagai seorang yang bekerja dibawahnya dia harus patuh kepadanya.
"Aku melihat tubuhmu yang kekar dan besar ,itu membuatku tertarik dengan tubuhmu." Ucap Rey memegangi dagunya.
Prajurit tersebut keheranan mendengarnya namun wajah seketika berubah pada saat mendengar ucapan Rey.
"Bagaimana kita sparing? Tidak usah khawatir jika aku terluka ,kau tidak akan dipecat sama sekali." Ucap Rey membuat wajah prajurit tersebut berubah pucat.
"Tuan muda ,saya tidak bisa menuruti permintaan and-" Ucap Prajurit berusaha menolak namun tersela.
"Diam! Siapa bilang jika ini adalah permintaan, ini adalah perintah!" Ucap Rey dengan nada dingin.
Lisa terkejut melihat sifat Rey ,dan dia mencoba mendekati Rey namun terhenti setelah mendengar ucapan Rey.
"Kau mundur lah jika tidak mau terluka." Ucap Rey dengan nada dingin serta tatapan dingin membuat Lisa gemetar ketakutan dan hanya bisa menuruti perintah Rey.
"Lalu kau! Berdirilah!" Ucap Rey dengan nada dingin.
Prajurit yang tadinya hanya diam setelah mendengar suara dingin dari Rey hanya bisa menurutinya lalu berdiri.
"Ambil pedang itu." Ucap Rey melempar pedang kayu kearah prajurit tersebut.
Prajurit mau tidak mau mengambil pedang kayu dan menatap kearah Rey dengan tajam.
"Saya tidak akan bertanggung jawab jika Tuan Muda terluka." Ucap Prajurit tersebut mengarahkan pedang kayunya kepada Rey.
"Ya." Balas Rey dengan nada datar.
Prajurit tanpa sepatah kata melesat kedepan mengangkat pedang kayunya keatas dengan tatapan penuh benci terhadap Rey.
Prajurit tersebut menebas kearah Rey secara vertikal namun dihindari oleh Rey dengan minimal ke samping kiri lalu Rey berjalan maju sambil mengayunkan pedangnya yang tampak dialiri mana sihir memperkuat daya tahan pedang kayu tersebut.
KLAKK
Ayunan pedang kayu Rey mengenai perut prajurit yang dilindungi armor namun hantaman pedang kayu cukup membuat prajurit merasa kesakitan sampai sampai di berlutut memegangi perutnya dengan tangan kirinya.
Pedang kayu yang dipegang prajurit jatuh ke tanah karena prajurit tampak tidak kuat menahan serangan kuat dari Rey.
"Lemah." Ucap Rey dengan nada datar membuang pedang kayu tersebut kearah lain lalu mengepalkan tangan kananya.
"Though Body" Gumam Rey.
Kepalan tangan Rey bersinar kuning lalu menghilang sekejap ,Rey pun mengayunkan tangannya kearah pipi prajurit yang sedang mengerang kesakitan.
BUKK
Pukulan keras mengenai pipi kiri prajurit sampai membuat tubuh prajurit tersebut terpental beberapa meter.
Lisa melihatnya tercengang dan langsung berlari mendekati prajurit tersebut yang sedang terkapar tersebut.
"Tuan! Tuan!" Ucap Lisa menggoyangkan tubuh prajurit namun tidak respon sama sekali dari prajurit tersebut.
Para prajurit yang melihat disana merasa ketakutan melihatnya ,dan hanya bisa diam dengan keringat dingin di wajah mereka.
Dalam pikiran beberapa prajurit disana sama yaitu "Ternyata rumor itu benar." itulah yang dipikirkan beberapa prajurit disana.
Bersamaan itu suara dingin dan tanpa perasaan terdengar oleh beberapa orang disana membuat semua orang terdiam.
"Berhentikan dia sebagai prajurit ,keluarga ku tidak sudi menerima prajurit selemah dia." Ucap Rey dengan nada dingin sambil mengelap tangan kananya dengan handuk seolah dia baru saja menyentuh kotoran.
"Eh? Tuan muda ,itu sedikit berlebihan hanya karena kalah-" Ucap Lisa kaget mendengarnya mencoba membela prajurit yang telah pingsan tersebut namun tersela.
"Lisa! Apa kamu berani melawanku!?" Ucap Rey dengan nada dingin sambil menyipitkan kedua matanya membuat Lisa tertegun.
"B-baik!" Ucap Lisa terbata bata terlihat air mata menetes membuat Rey merasa puas dicampur dengan rasa bersalah.
'Maafkan aku' Pikir Rey.
END
Lisa Agnes
Source : Pinterest
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!