NovelToon NovelToon

Tersummon Ke Dunia Lain.

Bab 1 | Chapter 1 : Apa yang terjadi?

Perkenalkan namaku Reinhart Oshikawa. Aku laki-laki berusia 17 tahun. Saya memiliki ciri-ciri rambut hitam yang tidak terlalu panjang, bisa kubilang hanya sebatas sampai leherku saja. Warna mataku yang berwarna merah membuat diriku semakin kelihatan tampan.

Saya tidak memiliki pacar, bahkan hanya memiliki 1 teman di kehidupan SMA ku ini. Namun tanpa saya sadari, kehidupan SMA saya berubah seketika.

Disaat ini kami sedang melakukan tamasya perjalanan sekolah, dengan menaiki Bis. Saya sebenarnya tidak begitu tertarik dengan jalan-jalan ini, menurut diriku ini hanya membuang waktu saja. Berpergian, mengeluarkan uang, pulang tamasya tubuh keadaan lelah.

"Huh..Membuang waktu saja." kataku dengan kesal.

"Eh? Apakah kamu menikmati jalan-jalan ini reinhart?"

Pria yang berbicara denganku merupakan temanku, beliaulah satu-satunya temanku yang ada di SMA ini, pria ini duduk di sebelah ku.

Dan nama pria ini ialah Sasagawa Cukimay, nama yang lucu bukan? Aku bahkan memanggil nama pria ini Cuki.

Cuki memiliki ciri-ciri memakai kacamata bulat, rambutnya hitam dan pendek, sepertinya tinggi badan kami sama.

"Cuki, kamu lihat wajah aku?"

Cuki melihat wajahku, dia mengamatinya, "Aku melihat nya...Memangnya kenapa?"

"Adakah wajahku ini terlihat gembira?" Lanjutku.

"Eh... sepertinya iya." Katanya dengan ragu-ragu.

"Huh...terserah kamu saja deh, aku tidak sedang bercanda, kamu tahu?" Kataku kesal dengan Cuki.

"Ha-ha-ha! Aku tahu kok Reinhart, kamu terlalu serius sekali.. Oleh Sebab itu aku sedikit membuat candaan." Cuki terus tertawa merasa puas sudah melakukan candaan denganku.

Namun aku sama sekali tidak tertarik dengan candaannya. (Author: Sok dingin lu.)

Ada apa author? Mengganggu saja, sudah sana lanjutkan buat novel ini.

Ehem... Lanjut ke novelnya. Perjalanan terus berlanjut, bahkan hari sudah mulai menunjukkan waktu malam.

Disini kejadiannya akan dimulai sebentar lagi, disaat itu aku tidak tahu bahaya yang akan datang menimpa kami semua di Bis ini.

(Kenapa denganku ini.. Tidak biasanya aku begini? Entah kenapa rasanya seperti gelisah dan takut akan sesuatu.)

Aku terus mengamati sekitaran luar jendela bis, namun semuanya kelihatan baik-baik saja, Pohon hijau dimana-mana hanya saja matahari mulai terbenam yang membuat pohon-pohon itu tidak terlihat lagi.

Semakin lama bis ini bergerak, semakin menjadi-jadi rasa gelisah dan takut di dalam diriku.. Tidak biasanya aku seperti ini, bahkan tanganku gemetaran, tubuhku kaku.. Ini seperti mengalami kematian? Bukan...ini bukan kematian...Ini! Ini!!

Cahaya yang sangat silau dan terang kami lewati dengan bis, seketika membuat bis mengalami guncangan yang hebat.

Semuanya panik, bahkan Cuki juga panik. semuanya ketakutan, menangis. Aku melihat ke luar jendela bis namun tidak menemukan apapun, hanya dunia dalam gelap saja.

"Tolong kami tuhan..."

"Apa yang terjadi?"

"Kenapa semuanya gelap? Kita dimana?"

Ketakutan menjadi-jadi, bahkan bis masih saja bergerak dengan guncangan yang hebat, semuanya bergetar hebat.

(Sialan! Apa yang terjadi?!)

Dengan begitu kami semua mengalami ketakutan akan kematian. Kami menduga diri kami semua sudah tiada di dunia kami, dan kami saat ini sedang melakukan perjalanan ke dunia yang sebenarnya, dunia sesudah kematian.

...----------------...

Kami semua pingsan, tidak ada yang tahu apa yang terjadi selama perjalanan kami tadi.

Disaat aku mulai sadar, bukan aku saja semua murid di bis. Kami sangat terkejut dengan apa yang kami lihat di luar jendela bis.

"Ini...Dimana?!"

"Ini bukan dunia kita!"

Semuanya berteriak ketakutan, panik mulai timbul dalam diri mereka masing-masing. Namun aku berusaha untuk tetap tenang di situasi ini, ada satu yang sangat menggangu ku dari tadi. Benar dimana Guru bimbingan kami serta Pak sopir?

"Kalian semua tenanglah! Mohon bertenang!" Satu pria berbicara di depan dengan keras dan tegas, seketika membuat seisi bis diam menatap ke pria tersebut.

Pria itu merupakan kelas ketua kelas kami, dia bernama Shinji Okazaki seorang pria yang sangat atletik bahkan banyak disukai dan digemari oleh kalangan gadis-gadis, itu membuatku iri sekali melihatnya.

Memiliki ciri-ciri rambut biru, serta tinggi badan sekitaran 179 sentimeter. Bahkan dia lebih tinggi dariku, sialan...

"Bagus, dengan begini aku mohon izin kepada kalian untuk bertenang dahulu." Katanya dengan santai.

"Bertenang kau bilang?!" Kata pria rambut gondrong, "Kita disaat ini sedang di situasi gawat! Dan kau bilang untuk tenang?!"

Yang menentang ketua kelas hanya ada satu orang di kelas ini, yaitu...

"Tenanglah Ziin."

Ya, dia bernama Ziin seorang pria yang bisa dikatakan berandalnya di antara murid-murid ini, memiliki dua bawahan bernama Hodera dan Galiard.

Ziin berdiri dari bangku duduknya, "Kau bilang tenang?!" Ziin berjalan dan menghadapi Shinji.

"Iya, bertenang. Kau tahu, yang diriku pelajari di situasi begini hanya satu, jangan panik. Jika panik, kita akan hancur.. Aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, kamu tahu?" Begitulah yang diharapkan dari ketua kelas, tidak takut dengan anggota nya.

"Oh? Sudah mulai berani kamu dengan ku?" Balas Ziin dengan mulai marah.

"Tentu saja aku harus berani bukan? Aku ketua kalian, benar kan?" Seketika membuat mentalnya Ziin dan kacungnya melemah.

Benar juga apa yang dikatakan oleh Shinji, selama dia masih memegang jabatan ketua nya. Dia akan terus menjadi pemimpin kami, tapi itu dahulu, sekarang sudah berbeda ceritanya kalian tahu kan?

"Hei, Shinji dimanakah guru dan pak sopir berada? Dari tadi aku tidak merasakan kehadiran mereka..."

Satu perempuan bertanya kepada Shinji, perempuan yang cantik bahkan disebut perempuan kharisma tinggi di kelas kami. perempuan itu bernama Adella Yanagaki.

Berambut coklat panjang sampai pinggang, membuat dirinya makin menambahkan aura kecantikan nya.

Setelah Adella menanyakan itu, membuat seisi bus mengalami kepanikan lagi.

"Tenang..mungkin saja, Bu guru dan Pak Sopir sedang mencari bantuan.. Mungkin saja sebentar lagi mereka akan datang kesini dengan membawa bantuan..."

Namun tanpa disangka-sangka, setelah Shinji mengatakan hal yang bisa membuat orang-orang kembali memunculkan harapan mereka.

Tiba-tiba dibelakangnya, muncul sesosok perempuan yang disinari aura bercahaya hebat, membuatnya seperti sesosok malaikat.

"Siapa itu?"

"Malaikat?"

Shinji mundur beberapa langkah melihat sosok tersebut.

Sosok tersebut menghilangkan aura cahaya nya, yang membuat kami bisa melihat lagi.

Cantik begitu cantik, wajahnya yang manis serta pakaiannya yang terlihat seperti orang suci, membuat dirinya semakin terlihat seperti malaikat.

"Kamu benar, anak muda. Bantuan sudah datang kepada kalian."

Seketika membuat kesadaran orang-orang kembali mendapatkan harapannya, namun ada yang aneh menurutku, jika bantuan sudah datang kenapa guru dan pak sopir itu tidak ada bersama nya?

"Baiklah, mari ikut denganku!" Ucap perempuan malaikat itu mengajak murid-murid untuk ikut bersamanya.

Tidak, ini bukan ajakan.. Ini seperti pengendalian pikiran! Apakah aku saja yang tidak dikendalikan? Aku melihat ke Cuki, dia terkendali. Namun Shinji, Ziin dan Adella mereka.. Seperti ragu untuk ikut, apakah mereka tidak dikendalikan?

Tidak! Mereka juga dikendalikan! pengendalian pikiran malaikat itu membuat murid-murid ini beranggapan bahwa dia adalah malaikat sungguhan..Aku harus menghentikan mereka ini, tidak.. Untuk apa aku menghentikan mereka?

Aku sebenarnya juga tidak terlalu peduli dengan mereka, bukan? Tidak, sebaiknya untuk saat ini aku harus mendapatkan relasi.

"Berhenti!" Kataku dengan lantang kepada perempuan malaikat.

Seketika pengendalian pikiran yang diciptakan nya menghilang, membuat murid-murid ini sadar. Bahkan Ziin, Shinji dan Adella juga terpengaruh? Cih, aku tidak percaya.

"Jika kau adalah sang penyelamat kami, dimana keberadaan Bu guru dan Pak sopir bersama kami? Kau kan malaikat, seharusnya kau tahu mengenai itu kan?" Lanjutku.

Dengan kata-kata ku barusan membuat murid-murid menjadi sadar kembali. Namun, tidak dengan malaikat perempuan ini, dia diam memandangi diriku dengan tatapan jijik.

Namun entah kenapa, aku bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.. Apakah mereka semua tidak merasakannya? Aura yang dipancarkan oleh Malaikat ini sangat mengerikan, bahkan tubuhku merasakan gemetaran.

Tapi, sejak kapan aku bisa melihat hal-hal ghaib ini? Aku tidak tahu kalau aku baru saja mendapatkan kekuatan hebat, apakah karena di dunia ini?

"Bagaimana?" Kata malaikat itu kepadaku.

"Eh?" Lanjutku.

"Bagaimana kau tidak terpengaruh oleh pengendalian pikiranku?" Jawab malaikat perempuan itu dengan kesal dan tatapan nya juga marah terhadapku.

Bingo, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya. Malaikat ini memiliki kemampuan semacam sihir ya? Apakah itu nyata, heh. Sepertinya di dunia ini bisa terjadi.

"Eh pengendalian pikiran?"

"Tidak mungkin, malaikat ini mengendalikan pikiran kita tadi?"

"Tapi.. Bagaimana orang itu tahu dengan ini?"

Semua tatapan murid-murid kini tertuju kepadaku dan aku tidak terlalu memperdulikan dan memperhatikan itu, yang kufokuskan sekarang adalah dengan malaikat perempuan ini, apakah dia baik atau jahat? Namun dia seperti nya adalah perempuan malaikat yang jahat, untuk melakukan sesuatu terhadap kami.

Kini tatapan seperti menantang kepada malaikat perempuan itu, malaikat perempuan itu yang melihat tatapan ku langsung membuat dirinya menjadi aneh, dia gelisah dan seperti ketakutan.. Aku tidak tahu kenapa dia seperti itu, padahal aku hanya menatapnya.

"[status window]" Ucap Malaikat perempuan itu.

Status window, Apa itu..? Apakah itu mantra sihir yang dapat melihat sesuatu?

Namun sepertinya Malaikat perempuan itu sedang mengamati diriku, dia terus menatapku dari atas hingga bawah.

.

[ Name : Reinhart Oshikawa

Ability : Magic Eyes of Fear, Unknown..

Magicule : 1.000 EEM/Existence Energy Magic

Race : Unknown

Equipment : Unknown ]

.

"Tidak mungkin! Tidak mungkin! Tidak mungkin!" Malaikat perempuan itu menjadi aneh dan semakin ketakutan.

"A-Apa yang terjadi dengan dia?"

"Dia kenapa?"

Murid-murid ketakutan melihat malaikat perempuan itu menunjukkan ekspresi ketakutan yang hebat. Aku juga kebingungan apa yang terjadi dengannya.

"Kau!" Malaikat itu menunjuk ku, "Bagaimana bisa kau memiliki Magic Eyes of Fear?! Dan juga kau hanya manusia biasa, kan? Kenapa kau langsung memiliki 1.000 Existence Energy Magic?! Siapa kau sebenarnya?!"

Semua pertanyaan nya dilontarkan kepada diriku sambil menunjuk diriku, hal itu tentu saja membuat murid-murid lain menatapku dengan kebingungan apa yang terjadi sebenarnya?

"A-Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti Magic Eyes of Fear, Existence Energy Magic, apa itu semua?" Kataku dengan kebingungan.

"Jangan bercanda! Serahkan mata sihir ketakutan itu kepadaku!" Malaikat itu bertindak, dia mulai melakukan pergerakan dengan maju kearahku.

Mengulurkan tangan kanannya yang seketika membuat menjadi panjang sekali. Situasi ini membuat seisi bis keadaan panik dan ketakutan, murid-murid berteriak ketakutan namun, hanya beberapa saja yang masih belum paham situasi ini.

(Gawat... Tangannya meraih, dia akan segera menuju wajahku..)

Namun disaat aku menatap tangan nya yang menjadi panjang, membuat seluruh tangan kanannya hancur dalam sekelip mata atau bisa dibilang hancur tidak tersisa.

"Tangan kananku?! Kau!!"

Malaikat perempuan itu semakin marah, kali ini dia melompat ke arah ku dan sepertinya benar-benar ingin membunuhku.

(Sialan..Aku bahkan belum pernah mendapatkan pacar, aku bahkan belum pernah berciuman dengan lawan jenis, apakah ini akhir hayat ku? Mati ditangan malaikat mengerikan ini?)

Namun tiba-tiba muncul cahaya lagi yang membuat seisi bis lagi-lagi mengalami pencahayaan luar biasa.

"Apa lagi ini?!"

"Sialan!"

Murid-murid menutup mata mereka semua namun, tidak bagi diriku ini karena aku dapat melihat cahaya apa yang datang menghalangi jalan malaikat perempuan itu, Dia juga malaikat, namun berwujud laki-laki. Apakah dia salah satu teman dari malaikat perempuan itu?

Kemudian dia menghilangkan seluruh pencahayaan aura nya. Membuat murid-murid dapat melihat lagi.

"Sialan kau, Rezd! Kau menghalangiku, biarkan aku membunuh anak itu!"

Malaikat laki-laki bernama Rezd ini tertawa terbahak-bahak setelah mendengarkan kata-kata itu dari malaikat perempuan.

"Membunuh anak ini? Buka matamu Haniel, Jika saja bukan karena penghalangku kita berdua akan mati oleh mata anak ini, keberadaan kita akan hancur oleh anak ini."

Benar saja ada sebuah penghalang yang melindungi mereka berdua, lagian apakah karena mataku? Memang nya mataku kenapa?

"Apa lagi yang terjadi? Ada dua malaikat?"

"Apakah kita benar-benar mati?"

"Haniel, kau kembalilah." Kata Rezd kepada Haniel.

"Sedangkan kau?" Haniel kembali bertanya dengan kesal.

"Aku akan mengurus mereka semua." Ujar Rezd tersenyum jahat.

"Baiklah, kalau kau yang berkata begitu. Pasti akan mudah kau lakukan." Dengan begitu Haniel malaikat perempuan itu pergi begitu saja meninggalkan Malaikat laki-laki ini bernama Rezd.

Namun Rezd masih saja dilindungi oleh penghalang yang melindungi dirinya.

"Baiklah, dengan begini sudah tidak ada yang mengganggu kita. Namun sebelum itu, kau harus ku atasi terlebih dahulu." Rezd berbicara kepadaku.

Aku masih tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba aku bisa mendapatkan mata sihir ketakutan ini

Bahkan Haniel tadi bilang aku memiliki 1.000 Existence Energy Magic? Kenapa ini terjadi kepadaku?

Bab 1 | Chapter 2 : Hah? Ini Dunia lain?

"Baiklah, dengan begini sudah tidak ada yang mengganggu kita. Namun sebelum itu, kau harus ku atasi terlebih dahulu." Rezd berbicara kepadaku.

Rezd berbicara serius kepadaku, apa yang akan dilakukan nya kepadaku? Tidak, Aku harus melawannya. ya harus melawannya!

"Ha-ha-ha! Mengatasiku? Sementara kau saja masih didalam penghalang mu itu Malaikat Rezd." Aku mengejek Rezd.

"Memang benar, ini dikarenakan matamu itu sangat berbahaya bagi eksistensi yang lain. Aku akan menyegelnya sementara sampai kau dapat mengendalikannya." Ujar Rezd.

Rezd menjentikkan jarinya, seketika terjadi sesuatu terhadap mataku. (Eh?) Aku hanya merasakan sedikit sensasi di kedua mataku, namun hanya sementara kemudian itu kembali normal, Aku melihat Rezd tidak memakai penghalang nya lagi.

"Fuh.. Akhirnya bisa lega."

Namun disaat Rezd lega, tiba-tiba dia disergap oleh beberapa orang termasuk diriku.

Aku, Ziin, Adella dan Shinji. Kami menyergap dan mengepung Rezd dari segala sisi di dalam bis itu. Kami menyergap nya dengan menggunakan persenjataan alat perkemahan kami.

"Katakan, kami dimana?" Kata Shinji.

"Siapa kau sebenarnya?" Kata Ziin.

"Kemana perginya temanmu tadi dan juga kalian ini makhluk apa?" Kata Adella.

"Mata sihir ketakutan, Eksistensi sihir energi apa maksudnya itu?" Kataku.

Kami semua menggunakan nada ancaman kami serta dengan menggunakan peralatan alat perkemahan kami untuk mengepung Rezd.

"Oya? Aku sudah lama tidak dikepung begini, hahaha. Ada begitu banyak pertanyaan, kan? Kalau begitu."

Rezd mengangkat dan mendorong tangannya kepada kami, membuat bis hancur dengan mudahnya tanpa adanya persiapan. 30 murid termasuk diriku berada di luar.

Untuk pertama kalinya kaki kami menginjakkan tanah di dunia ini, dunia yang tidak kami kenali.

"Selamat datang di dunia kardinal atau dunia tengah! Dunia dimana kalian bisa menggunakan Sihir, dunia yang bisa mewujudkan imajinasi mu dengan sesuka hati." Kata Rezd menjelaskan dunia ini.

Pertama kali aku memandang dunia ini, hatiku langsung mengatakan "Indah." ya dunia ini sangat indah, dunia tengah atau dunia kardinal merupakan dunia dimana kami bisa menggunakan sihir dan bisa mewujudkan imajinasi kami sesuka hati? Apakah ini nyata?

Bahkan bukan hanya aku saja yang kagum, Cuki dan murid lainnya kagum melihat suasana di dunia tengah ini.

"Perkenalkan juga namaku Rezd," Rezd menundukkan kepalanya, dia sangat sopan santun sekali, "Aku dan temanku Haniel merupakan ras malaikat yang bertugas menjaga hukum sebab-akibat di dunia kardinal ini. Maksudnya disebabkan kalian sudah terpanggil ke dunia ini, Akibatnya kalian harus melaksanakan perintah dari administrator." Kata Rezd nada dingin.

"Administrator? Apa yang kau katakan ini?!" Kataku dengan kesal kepada Rezd.

"Husst... Tidak boleh ada lagi pertanyaan, cukup empat saja. Dan aku sudah menjawab 3 dari 4 pertanyaan, tersisa satu pertanyaan lagi."

Tidak mungkin... Jadi yang tadi kami berempat mengatakan itu kepada Rezd, dia menganggap itu merupakan pertanyaan?! Tidak mungkin...

"Baiklah pertanyaan selanjutnya, Mata sihir ketakutan milikmu memiliki kemampuan yang luar biasa, kemampuannya diantaranya dapat memberikan rasa takut lebih besar kepada siapapun yang melihatnya, bahkan mata sihir ketakutan bisa lebih besar menghapus keberadaan siapapun yang melihatnya. Bahkan mata itu masih banyak memiliki kemampuan lainnya, namun untuk sementara aku akan menyegelnya."

"Kemudian, Eksistensi energi sihir atau EEM itu merupakan kapasitas Magicules kalian. Magicules atau Magical partikel dapat diartikan materi spiritual yang dipengaruhi pikiran. Magicules mirip seperti atom yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, seperti kalian manusia." Rezd menjelaskan.

"Eh, Maksudmu?" Lanjut Shinji.

"Lebih simpelnya, Kalian tidak dapat melihat energi partikel Magicules yang ada di dalam tubuh kalian, jika kalian ingin melihat nya maka harus memiliki kemampuan yang dapat melihat Magicules."

"Memangnya Magicules, apa artinya bagi dunia kardinal ini?" Kataku bertanya semoga Rezd sialan ini mau menjawab nya.

Rezd, dia ternyata mau menjawab pertanyaan ku. "Magicules dapat berguna untuk kalian menggunakan beberapa keterampilan maupun kemampuan. Contohnya seperti ini."

Rezd mengulurkan tangannya kedepan, "Perhatikan, [Thunder Burst]" Kemunculan petir yang mengerikan membuat gunung-gunung yang ada di seberang kami hancur satu persatu.

Semuanya bahkan termasuk diriku terkejut apa yang baru saja kami lihat, dalam pikiran kami semua satu kami menyebut makhluk ini "Dia Monster."

"T-Tidak mungkin..."

"K-Kau menghancurkan gunung-gunung besar itu hanya sekali serangan?"

Yang lainnya pasrah dengan keadaan, yang lainnya ketakutan melihat fenomena yang terjadi. Sementara aku, sangat tidak percaya apa yang baru saja kulihat, ini sangat luar biasa!

"Kufu-fu-fu itu hanya baru satu persen EEM ku. Baiklah itu tadi merupakan perkenalan mengenai Existence Energy Magic, jika kalian ingin melihat kemampuan kalian katakan [Status Window], maka itu akan membuka jendela yang melihat statistik kalian." Rezd disini benar-benar seperti guru bagi kami, dia mengajarkan kami beberapa hal mengenai sihir di dunia ini.

Semuanya seperti melihat kemampuan mereka dari jendela status, ya?

Aku bahkan melihat jendela status ku juga.

.

......

[ Name : Reinhart Oshikawa

Ability : M̶a̶g̶i̶c̶ E̶y̶e̶s̶ o̶f̶ F̶e̶a̶r̶, Unknown...

Magicules : 1.000 EEM/Existence Energy Magic

Race : Unknown

Equipment : Unknown ]

.

Jadi ini jendela status ku, ya? Sangat berguna sekali bagiku. Namun ada dua hal yang mengganggu ku saat aku melihat jendela status ku, Magic Eyes of Fear ku tersegel, aku tidak akan tahu sampai kapan Rezd sialan ini membuka segelnya.

Kemudian Race ku unknown? Race itu ras, kan? kenapa unknown yang berarti tidak dikenal? Aku ini manusia, kenapa jendela status ini bilang aku tidak dikenal ras ku.

Bahkan beberapa ability ku masih banyak yang belum tidak dikenal, huh sepertinya aku harus mendapatkan beberapa kemampuan setelah ini.

Magicules ku 1.000? Benar yang dikatakan Haniel beberapa sebelumnya, aku ini sebenarnya apa?

"Baiklah, kalian pasti sudah tahu mengenai jendela kalian. Baiklah apakah ada pertanyaan? Kali ini aku akan memberikan kalian kesempatan tiga kali untuk bertanya."

30 murid termasuk diriku terkejut dengan apa yang dikatakan Rezd, hanya tiga pertanyaan yang boleh kami tanyakan kepadanya? Sialan...

"Apa?! Bagaimana bisa kau melakukan itu, tiga pertanyaan tidak cukup bagi kami untuk bertanya kepadamu!"

"Itu benar!"

"Hentikan ini semua!"

Semua kegaduhan terjadi, saling cek-cok terjadi di antara 30 murid mengenai siapa yang akan bertanya.

"Begitu, ya? Baiklah kalau kalian tidak, tidak apa-apa."

"Tidak! Kami akan menerimanya!" Kata Shinji dengan tegas.

Semua tatapan tertuju kepada Shinji, dan Rezd yang melihat Shinji langsung mengeluarkan senyuman kagum nya.

Akhirnya kami melakukan perundingan, dalam beberapa menit dan Rezd memberikan kami kesempatan untuk melakukan perundingan. Aku ikut, namun aku hanya mendengarkan mereka.

"Baiklah kami sudah selesai." Kata Shinji kepada Rezd.

"Baiklah, kalian boleh bertanya hanya tiga kali."

Seorang pria mengangkat tangannya, "Keberadaan, ada berapa jenis keberadaan di dunia kardinal ini?" Rezd mendengarkan pertanyaan anak muda itu terkagum-kagum.

"Aku akan menjelaskannya, Kalian para manusia dan dunia kardinal merupakan keberadaan 3D atau 3 dimensi, dan Aku ras malaikat merupakan keberadaan 5D atau 5 Dimensi."

"Apa, 5 dimensi?! Tidak mungkin...”

“Apa yang tidak mungkin? kalian sudah melihat makhluk keberadaan 5 dimensi di hadapan kalian ini.”

“Keberadaan kami para manusia dan dunia kardinal merupakan 3D, kenapa bisa makhluk 5D seperti dirimu menginjakkan kaki ke dunia kardinal tanpa adanya kerusakan di dunia kardinal?!" Seorang murid perempuan mematahkan argumen Rezd.

"Ha-ha-ha jawabannya simpel nona manis, karena aku menahan EEM." itu membuat kami semua terkejut, "Apa kalian tidak melihat yang tadi setelah kuhancurkan gunung-gunung dengan mudahnya? Sudah kukatakan itu hanya sepersen EEM ku saja, kalau aku sudah menggunakan setengah persen EEM ku, mungkin Dunia Kardinal tidak akan sanggup menahan keberadaan ku."

Tidak mungkin, ini sudah diluar logika.. Makhluk keberadaan 5D mereka itu nyata...

"Dan juga ada makhluk dengan keberadaan lebih tinggi dari pada kami, dia adalah administrator keberadaan nya sampai 8D, mereka semua tinggal di dunia atas atau bisa disebut Divine world. Kami Ras malaikat juga tinggal di dunia tersebut."

Penjelasan Rezd semakin diluar akal logika, makhluk 8D itu...itu nyata, bagaimana bisa keberadaan mereka ada?

"Oh iya, para Iblis juga, mereka sama seperti kami para malaikat. Namun mereka tinggal di Abyss World. Abyss world pertengahan di antara dunia Kardinal dan Dunia Ilahi."

"Hentikan semua itu! Jangan mengada-ada berbicara tentang keberadaan makhluk kalian!" Ziin bertindak.

"Oho, Apa kau marah?"

"Tentu saja! Kami di panggil ke dunia lagian untuk apa?!"

"Kufu-fu-fu jawabannya karena kalian akan dijadikan Hero oleh Administrator."

Hero, apa maksudnya ini semua? Kami dipanggil hanya untuk dijadikan Hero?

"Jangan bercanda, Rezd!" Kali ini aku benar-benar sangat marah, aku sangat marah sekali. Semuanya melihat ke arahku saat aku membentak Rezd.

"Apa kau pikir kami mau dilakukan begini?! Menjadi Hero dengan seenaknya kalian?!"

"Kau, begitu ya. Ha-ha-ha!" Rezd kemudian mengabaikan ku dan kemudian dia kembali menghadap murid lainnya.

"Jadi apakah diantara ini ada yang ikut denganku? Kalian akan difasilitasi kehidupan mewah kalian, terutama keberadaan kalian akan naik dari 3D menjadi 5D sama seperti kami malaikat dan iblis, bagaimana?”

Sepertinya ajakan Rezd berhasil, para murid mulai tergoyahkan iman mereka. Mereka mulai mendekati Rezd dan berdiri di sampingnya.

"Jangan.. Rika.." Adella menghentikan temannya.

"Maaf Adella, namun aku ingin kehidupan ku sudah terjamin..."

Rika yang merupakan temannya Adella mulai pergi menuju Rezd. Kini hanya tersisa kami berempat aku, Shinji, Ziin dan Adella. Sialan si cukai malah ikut, kamu memang teman sialan cukai, aku akan memukulmu nanti. Sementara dua kacungnya Ziin juga mengkhianati kepercayaan Ziin.

"Baiklah, sudah ditentukan," Rezd mendekati ku, "Baguslah, untung saja kau tidak ikut, Kau itu merupakan keberadaan yang berbahaya bagi kami, Reinhart." Setelah mengatakan itu kepada Rezd tertawa terbahak-bahak.

"Selamat tinggal, makhluk rendahan, selamat tinggal." Rezd mulai melakukan percepatan miliknya.

"Buka kembali segel mataku! Rezd sialan!" Aku berteriak marah kepada Rezd.

"Kufu-fu-fu itu tidak bisa, oh iya aku lupa bilang kepadamu, segel itu tidak akan bisa dibuka. Artinya itu akan tersegel selama-lamanya ha-ha-ha!" Tertawa Rezd berdenging sampai ke telinga ku, itu membuatku sangat marah.

Perlahan Rezd dan murid lainnya mulai menghilang dari hadapan kami, namun sebelum dia menghilang aku mengancam dirinya, "Rezd, Aku peringatkan kau! Kalian sudah membuat kehidupan ku kacau! Dengan begini, aku akan membalas dendam dengan kalian, aku akan menghancurkan seluruh semesta ini, tunggulah Rezd!"

Rezd lagi-lagi tertawa, "Silahkan," Tiba-tiba mimik wajahnya berubah menjadi serius dan kesal, "Kami juga akan melawanmu dengan serius nantinya, Sang Pembawa Kehancuran!" Rezd dan murid-murid sudah melakukan perpindahan percepatan menuju dunia ilahi. Kini hanya meninggalkan kami berempat di dunia kardinal ini.

Dengan begini, apa yang akan terjadi pada kami selanjutnya?

.

.

.

......

[ Name : Reinhart Oshikawa

Ability : 「M̶a̶g̶i̶c̶ E̶y̶e̶s̶ o̶f̶ F̶e̶a̶r̶」, Unknown

Magicules : 1.000 EEM

Race : Unknown

Equipment : Unknown ]

Bab 1 | Chapter 3 : Makhluk buas, Magic Lion

Rezd dan murid-murid lainnya, termasuk Cuki melakukan perpindahan ke dunia lain, meninggalkan kami berempat di dunia kardinal.

(Aku harus menjadi kuat, namun..)

Namun, kenapa mereka bertiga tidak ikut dengan murid-murid lainnya?

Apa yang akan mereka bertiga lakukan? Aku bisa saja meninggalkan mereka bertiga dan melakukan perjalanan sendirian di dunia ini.

"Sepertinya kita harus berpetualang di dunia ini?" Shinji berbicara kepada kami bertiga.

Namun, Adella dan Ziin menunjukkan wajah yang ragu akan perjalanan petualangan ini, kemudian Shinji meyakinkan mereka berdua seberusaha mungkin sampai akhirnya mereka ikut setuju dengan Shinji.

Tapi, "Kamu Reinhart, kan?" Bagaimana bisa dia tidak mengenaliku?

Benar, aku tidak terlalu menonjol di kelas namun, bagaimana lagi aku juga tidak terlalu suka dengan pergaulan.

"Iya, ada apa?" Lanjut kataku.

"Jelaskan kepada kami, mata sihir ketakutan yang disebutkan Rezd tadi apa maksudnya itu?"

Jika kau bertanya kepadaku, aku juga tidak tahu itu ketua kelas Shinji. Yang lebih pastinya saat ini, aku tidak bisa mengakses mata sihir ketakutan itu.

"Aku tidak tahu, untuk saat ini kemampuan mata sihir ketakutan milikku sudah disegel oleh malaikat bernama Rezd tadi."

"Jadi bagaimana? Apakah kamu akan ikut dengan kami, atau tidak?" Shinji melontar pertanyaan lagi kepadaku, kali ini seperti ajakan nya kepada diriku.

Adella dan Ziin menatap diriku, mengharapkan jawabannya keluar dari mulutku.

Namun, aku sangat tidak menyukai ini. "Huh? Ikut bersama kalian, apa kalian gila?"

"""Eh?""" mereka bertiga kaget sejadinya setelah mendengarkan perkataan ku.

"Apa maksudmu, sialan?" Ziin sepertinya mulai kesal kepadaku.

"Buat apa aku ikut dengan kalian? Kalian hanya akan menjadi beban."

Ziin begitu marah setelah mendengarkan perkataan ku. Dia langsung melompat dan mengangkat ku. (Sialan.. tenaga nya kuat sekali, aku sampai terangkat begini..)

"Kau ingin mati huh, cecunguk sialan?" Ziin menatap ku dengan ekspresi yang mengerikan. Namun, aku sama sekali tidak takut dengannya. Aku ikut membalasnya dengan menatapnya juga.

"Ha-ha-ha! Mati, kau bilang aku ingin mati? Kau saja melihat malaikat Rezd tadi menghancurkan gunung-gunung dengan sekali serangan saja langsung gemetaran kakimu, sementara aku tidak." Tidak bisa dibantahkan, aku memang melihat Ziin ketakutan gemetaran melihat Rezd menggunakan [Thunder Burst] menghancurkan gunung-gunung.

Sepertinya aku berhasil membuat Ziin menjadi goyah, dia diam tidak mengatakan apapun bahkan pandangan nya hanya kebawah.

Aku mengambil kesempatan ini dan melepaskan diri, kemudian aku menatap Ziin yang terkejut aku dapat melepaskan diriku dari genggamannya.

Adella dan Shinji hanya menatap kami, tidak mengatakan sepatah apapun.

Kemudian aku melanjutkan pembicaraan, "Kalian pikir, di dunia ini sama dengan dunia kita? Kalian salah! Pernyataan Rezd tadi bukankah sudah jelas "Di dunia ini, kalian dapat menggunakan sihir dengan Magicules yang kalian miliki." yang berarti, di dunia kardinal ini sudah banyak menggunakan sihir. Bertahan hidup di dunia ini pasti tidak mudah, akan banyak musuh-musuh yang dapat menggunakan sihir sama seperti Rezd tadi, mengerti?" Kataku menjelaskan kepada mereka bertiga.

"Jadi, kalau begitu kau akan kemana maksudku kau akan pergi kemana, Reinhart?!" Adella berbicara tegas kepadaku, aku menatapnya kemudian terkekeh.

"Tentu saja, aku akan melakukan perjalanan ku sendiri, belum lagi mata sihir ketakutan milik ku di segel oleh Rezd,"

Aku mengepalkan tanganku, "Aku akan mencari cara untuk membuka segelnya, dan juga aku akan mengumpulkan kemampuan lainnya. Jika kalian ikut, kalian hanya akan menghalangi dan menjadi beban bagiku."

Disaat aku akan pergi, seseorang menahan bahu ku agar berhenti. Kemudian aku menoleh ke orang itu, yang menahan ku ialah Adella.

"T-Tunggu, Aku akan ikut denganmu, ya?" Adella seperti nya sedang memohon kepadaku.

"Tidak." Adella terkejut seketika, "Kau tidak bisa ikut denganku, kau hanya akan menjadi beban bagiku."

Setelah aku mengatakan kata-kata sedikit menyakitkan, Adella meremas bahuku dengan kuat sekali. (Apa, dia meremas bahuku? ini lumayan sakit..)

"Kenapa, Kenapa disaat keadaan kita begini kalian tidak mau bekerjasama?! Kenapa?!" Adella mengeluarkan suara tegas dan marah, namun kata-katanya bukan hanya untukku seorang, melainkan untuk kami bertiga.

"Adella.."

"Teman-teman kita sudah tidak bersama kita, mereka pergi meninggalkan kita bersama dengan Malaikat tadi! Apakah kalian tidak berpikir bahwa kita harus bekerjasama untuk menyelamatkan teman-teman kita?"

Kau sangat baik Adella, sangat baik namun, dari kebaikan mu ini kau bisa saja di manipulasi oleh orang-orang jahat, seperti diriku.

Aku terkekeh, "Menyelamatkan teman-teman? Untuk apa aku melakukan hal merepotkan begitu?" Adella, Ziin dan Shinji begitu terkejut mendengar kata-kataku.

"Kau, bagaimana kau bisa berkata begitu Reinhart?!" Kali ini Shinji benar-benar marah kepadaku, dia melototi diriku dengan tatapannya, huh kau pikir aku takut?!

"Tentu saja, aku tidak ingin menyelamatkan mereka, karena apa? Karena mereka sendiri lah yang ingin ikut dengan Rezd! Rezd menjanjikan mereka dengan alasan menjadi Hero dan mendapatkan fasilitas yang layak bagi mereka! Tentu saja aku tidak akan menyelamatkan mereka, karena mereka sendiri yang membuat keputusan, kau tahu Shinji?!"

Adella langsung melepaskan genggaman nya, dia mundur beberapa langkah dariku tatapan nya terkejut dan tidak percaya. Ziin dia menatapku dengan penuh amarah bahkan tangannya siap seperti ingin memukulku. Sementara Shinji hanya bisa terdiam dan tidak bisa mengeluarkan kata-kata sedikitpun.

"Huh, aku tidak mau bergabung dengan kalian, lemah." Aku pun berjalan mulai meninggalkan mereka bertiga disana, berjalan meninggalkan mereka entah kemana tujuan ku saat ini.

...----------------...

Aku terus berjalan dan berjalan sangat menjauh dari Adella, Shinji dan Ziin.

Aku terus berjalan tidak tahu kemana akan tujuanku. Yang kutahu aku saat ini sedang berjalan menuju hutan didepan ku ini, hutan lebat di dunia kardinal sepertinya.

Sampai saat ini, aku belum menemukan manusia di dunia kardinal ini. Apakah Rezd memang berkata jujur bahwa manusia yang memiliki eksistensi 3D ada di dunia kardinal ini? Atau hanya kami berempat saja yang berada di dunia ini? Tidak, jangan mengambil kesimpulan seperti itu Reinhart, kamu hanya terus fokus ke tujuanmu ini.

"Menyelamatkan? Huh, aku sangat tidak suka dengan murid-murid lainnya Namun, Cuki semoga kau baik-baik saja dengan jalan yang kau pilih teman."

Aku terus berjalan sampai akhirnya aku memasuki wilayah hutan lebat ini sendirian, ya sendirian tidak ada siapapun disini.

Karena kelebatan hutan ini, sampai-sampai matahari tidak dapat memasuki sepenuhnya cahayanya dihutan ini. Ini seperti latar tempat film horor saja menurutku.

Terus berjalan dan terus berjalan sekalian melihat keadaan sekitar ku ini, namun tidak ada siapapun hanya hutan lebat saja.

(Gawat, bagaimana kalau tiba-tiba ada makhluk buas di hutan ini? Tidak, Reinhart, tidak! Jangan pikirin hal begituan..)

Tubuhku mulai merasakan kedinginan dari akibat ketakutan, siapa yang menyangka aku mulai mengalami takut akan situasi di hutan ini.

Namun, secara tiba-tiba dari sebelah kiri aku mendengar suara geraman yang begitu mengerikan, geraman seperti hewan raja hutan.

"Apa itu?" Namun, aku tidak mempedulikan itu dan terus saja lanjut berjalan.

Perasaanku makin tidak enak, bukan hanya sebelah kiriku saja yang mengeluarkan suara Geraman. Di sekitar ku sekarang, aku dapat mendengarkan suara geraman dari segala arah.

(Gawat, kalau benar ada hewan buas aku bisa mati di lahap mereka..)

Benar saja, beberapa hewan buas yang tidak kukenal keluar dari persembunyiannya. Makhluk buas ini bukan hewan buas yang kukenal di dunia lama, ini lebih seperti makhluk mitologi, mungkin?

(1,2,5 ada 5 hewan buas? Namun jenis apa mereka ini? Seperti singa, singa yang dilapisi aura sihir, sebaiknya aku gunakan [Status Window] namun, apakah status window bisa melihat statistik makhluk lain? )

Aku mencobanya. Aku menggunakan [Status Window] namun, seperti dugaanku aku bisa melihat statistik dari hewan buas ini.

.

......

[ Race : Magic Lion

Rank : B+

Ability : 「Magic Roar, Destructive Claws」

Magicules : 150 EEM/Existence Energy Magic ]

.

Magic Lion atau Sihir singa, sudah kuduga ini hewan buas sangat menyerupai wujud singa yang kukenal Namun, ada peringkat juga, B+.

Salah satu Magic Lion mulai melakukan serangan kepada, Magic Lion satu ini maju menghadapi diriku. (Gawat, Aku harus lari!)

Tanpa pikir panjang aku berlari menjauh. Namun, yang tidak terduga terjadi bukan hanya satu Magic Lion yang mengejarku, kelima magic Lion ikut serta mengejarku.

Aku mengalami kepanikan, tidak tahu mau pergi kemana. Aku hanya berlari dan berlari menghindari pengejaran Magic Lion.

"Sialan, ini bukan yang kuharapkan!"

Namun, Magic Lion sangat lah pintar dalam hal situasi ini, salah satu dari mereka melompat ke atasku, ini sangat membuat diriku terkejut lompatan Magic Lion ini sangat tinggi bahkan atlet bola basket tidak akan sanggup mengimbangi lompatan Magic Lion ini.

Sekarang, Magic Lion yang melompat tadi turun dan sudah tiba di depanku dengan tatapan keganasan nya. Aku dikepung, satu didepanku dan dibelakang ku ada empat Magic Lion.

(Apa yang harus kulakukan? Sialan, jika saja Magic Eyes of Fear tidak tersegel, aku bisa mengalahkan mereka dengan mudah.. Kalau saja aku memiliki sihir, sihir?)

Itu dia, aku mendapatkan jackpot ku. Dalam beberapa waktu sebelumnya, aku mengingat bahwa aku memiliki 1.000 EEM Namun, yang jadi pertanyaan ku adalah bagaimana caranya aku bisa mengakses sihir?

Kelima Magic Lion mulai mendekati diriku, mereka dengan siap akan menerkam diriku dan membunuhku. Aku kemudian teringat kembali dengan perkataan Rezd sialan itu, Di dunia ini kami bisa menggunakan sihir sesuka hati sesuai dengan kemauan kami.

(Pikirkan Reinhart, pikirkan sihir apa yang sangat bagus untuk kehancuran absolut.) Sampai akhirnya aku mendapatkan sihir apa yang akan digunakan.

Kelimanya Magic Lion mulai melakukan serangan mereka, mereka dengan bersama menerkam diriku Namun..

Aku terkekeh, "[Multilayer Barrier]!"

Kelima Magic Lion melompat dan menerkam diriku Namun, hanya sesaat mereka kembali terpental ke tempat mereka masing-masing, hanya saja ada bekas serangan yang diterima oleh mereka, namun mereka bisa meregenerasi dengan cepat.

"Eh, Mereka terkena serangan dari penghalang berlapis-lapis ini?" Aku tersenyum dan terkekeh, "Bagus, ini sangat bagus dalam hal defend and attack. Aku sudah mendapatkan satu kemampuan baru!"

Sepertinya kelima magic Lion marah, mereka melakukan penyerangan bersamaan dengan menggunakan [Magic Roar].

Namun, tanpa yang diduga [Multilayer Barrier] punyaku, tidak memberikan efek apapun terhadapku. Maksudku, penghalang ini sangat kuat bahkan penghalang ini bisa memantulkan serangan [Magic Roar] milik kelima Magic Lion.

Kelima magic Lion terkena serangan mereka sendiri, [Magic Roar]. Kelima magic Lion sepertinya mengalami kesakitan luar biasa, mereka meraung-raung kesakitan.

(Aku tidak bisa melakukan finishing dengan Multilayer Barrier saja, aku harus memikirkan sihir yang lebih bagus dalam hal penyerangan.)

Sekitar lima detik berpikir, aku mendapatkan jackpot ku lagi. Kali ini, sihir yang sangat cocok buat ku jadikan penyerangan.

Aku terkekeh, "Selamat tinggal, singa-singa jelek," Aku mengangkat tanganku, "[Black flame]"

Kelima magic Lion terkena sihir black flame ku, membuat mereka berlima terbakar yang sangat luar biasa. Api keluar dari tubuh mereka berlima membuat mereka terbakar, hancur.

Bahkan regenerasi cepat mereka tidak bisa melakukan regenerasi, tubuh kelima magic Lion dengan cepat hangus tidak tersisa sedikit pun, mereka berlima sudah menjadi abu.

Aku telah berhasil survive, kaki ku terasa lemas aku langsung terduduk jatuh tidak berdaya menyaksikan ini. (S-Syukurlah, aku bisa selamat..)

Namun, sepertinya Multilayer Barrier ku akan aktif dengan sendirinya tanpa perlu aktivasi ataupun persiapan.

Tiba-tiba, aku mendapatkan notifikasi melayang di udara. Aku tidak tahu, apakah ini teknologi dijaman ini?

.

...< Selamat atas berhasil bertahan dari Magic Lion. Karena telah berhasil selamat, kamu akan diberikan hadiah. Klik "Yes" untuk terima hadiah, Klik "No" untuk menolak hadiah. "Yes" atau "No"? >...

.

Mengalahkan, apakah itu tadi merupakan quest? Aku masih tidak terlalu paham.

Namun Hadiah, ya? Huh sepertinya menarik, aku penasaran hadiah apa yang aku terima, dengan begitu aku mengucapkan "Yes" dan meng-klik tombolnya.

Notifikasi itu berbicara kembali,

.

...< Anda telah membuka hadiah yang diberikan. Hadiah yang anda terima adalah 「Black Thunder」, 「Spatial Motion」 dan 「Pain Resistance」. Anda juga mendapatkan equipment tipe serangan, rank C+ Dagger Knife >...

.

Eh, Aku mendapatkan equipment tipe serangan, Rank C+ Dagger Knife? Apakah equipment tipenya ada banyak, seperti tipe pertahanan, Tipe kecepatan? Aku tidak tahu.

Aku memunculkan Dagger Knife yang baru saja kudapatkan. (Bentuk ini, memang Dagger Knife yang sangat mirip di dunia lamaku hanya saja, ini rank C+..)

Yah, siapa yang peduli yang penting aku sudah mendapatkan beberapa kemampuan sihir.

"Yosh," Aku berdiri, "Baiklah, saatnya untuk melanjutkan perjalanan kita."

Aku kembali berjalan, dihutan ini sendirian tidak ada siapapun teman di hutan yang lebat ini.

Aku juga tidak tahu, hewan buas apakah yang akan menyerangku lagi.

.

.

.

......

[ Name : Reinhart Oshikawa

Ability : 「M̶a̶g̶i̶c̶ E̶y̶e̶s̶ o̶f̶ F̶e̶a̶r̶」, 「Mulltilayer Barrier」, 「Black Thunder」, 「Spatial Motion」

Resistances : 「Pain Resistance」

Magicules : 1.000 EEM

Race : Unknown

Equipment : Dagger Knife C+ ]

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!