Girl POV.
Halo reader. perkenalkan namaku Elsa Mega Angkasa. panggil aja Aku Elsa. emm.. aku orangnya supel, asyik, gak manja ya reader. aku mirip sama mamaku. gak kaya kedua kakakku yang mirip sama papaku. dan inilah aku reader.
Dan ini temanku Sian. dia gadis yang cantik dan lembut penuh dengan aura keibuan reader. Dia smart dan penuh dengan kehangatan. dia idola para cowok. ini dia Sian.
Ini temenku yang kedua reader. namanya Rose. dia kelihatannya saja galak. tapi dia yang paling care jika diantara kita berempat ada yang kena masalah. dia orang pertama yang akan turun tangan jika aku terkena masalah. dia akan jadi benteng agar aku tak terkena badai. dia akan jadi bahu untuk aku bersandar. dialah Rose.
Dan yang terakhir, ini temenku yang paling centil. tapi judes. nah loh kok bisa? ya bisa lah. maka dari itu dia sekalipun belum pernah pacaran. tapi ada satu yang diam-diam dia sukai. cuma sayang, orangnya dingin abis. nah nama temenku yang terakhir itu Meisya.
Dan kami adalah The most wanted Universitas Angkasa Abdi Bangsa.
\=================================
Boys POV.
Halo Reader. kenalin, Gue Jackson Wang. anak tim Basket universitas ini. siapa sih yang gak kenal gue? semua mahasiswa cewek pada ngantri buat kenalan sama Gue. eitz.. tapi tunggu dulu. hanya bagi dia yang sexy yang bisa kencan sama gue. ini gue. si kapten basket dengan julukan 'Hot captain'.
Halo reader. Gue Arian. panggil aja Ian. gue anak basket juga kaya Jackson. gue orang kedua yang di gilai oleh para wanita. namun tak ada satupun yang menarik dimata gue selain pacar gue sendiri. Sian, salah satu The Most Wanted universitas ini. dan ini gue.
Halo reader. Gue Dion. Gue anak mapala. ya meskipun gue gak sama kaya Jackson dan Ian, tapi Gue orang ketiga yang di gilai sama anak cewek. Gue orangnya pendiem reader, tapi Gue yang paling to the point dan suka ceplas ceplos. sampai ada satu orang cewek yang patah hati karena gue tolak dengan perkataan yang kasar. ya mau gimana lagi kalau guenya udah gak suka masa mau gue paksa. iya gak reader? nah.. ini gue nih reader.
Hello reader. tau gak reader, disini authornya pilih kasih. cuma gara-gara aku bukan orang Asia jadi yang terakhir dikenalin. tau gak Reader, padahal aku yang paling keren, jago dance. pintar juga cool tapi masa aku yang terakhir reader? tapi ya gak papa reader. yang penting aku ganteng. iya gak?
Nah ini dia reader. mereka adalah tokoh - tokoh terpenting dalam novel ini. sekilas itu contoh ilustrasi tokohnya. selamat membaca ya readers....😘
\=================================
"halo bebeb Sian. sendirian aja nih." sapa Ian kepada pacarnya.
"Ehh bebeb Ian. iya nih gak tau nih anak-anak pada kemana. biasanya mereka dulu yang keluar kelas. ehh ini malah gue dulu yang nunggu disini. lah bebeb Ian juga sendiri aja? mana yang lain?" tanya Sian.
"itu mereka." tunjuk Ian kearah dimana ada Dion dan mark sedang berjalan kearah mereka.
"woi pacaran aja lo berdua. kasihan nih sama kita-kita yang jomblo ini." kata Mark.
"yee.. jangan salahin kita dong Mark. kan dia temen gue juga jomblo kenapa gak kalian pepet aja." kata Sian.
"Meisya sih mending. lah kalo Rose. udah kaya macan PMS." ucap Dion dingin.
Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan mereka.
"siapa yang lo sebut macan PMS?" ucap Rose galak.
"tuh kan lihat. belum apa-apa udah bentak-bentak." kata Dion.
"Hai.." sapa lembut Meisya.
"nah ini baru namanya cewek. gak kaya lo." ucap Mark dengan nada menggoda ke Meisya.
"sekali lagi lo ikutan temen lo yang kaya kulkas ini, gue sumpahin pantat lo burik." kata pedas Rose.
Tiba-tiba HP Sian berbunyi.
"Hei diem. gue mau nerima telfon dari calon ratu kampus kita." dan seketika semuanya terdiam. "Halo Hyorin KW?" ucap Sian mengejek.
"Gak berubah ya lo dari SMA. gue mau kasih kabar ke kalian. lo lagi sama Rose dan Mei gak? loudspeaker dong."
"oke." kata Sian yang langsung menekan tombol loudspeaker. "ada apa?"
"Gue fixs pindah kesini. soalnya gue udah diusir sama Kak Kevin yang mau berduaan sama bininya. sedangkan kalau gue kekeh mau netep disini harus satu apartemen sama Kak Key lo pada tau kan gue paling anti sama dia. jadi gue fix. bakalan balik sama kalian lagi aja."
Tiba-tiba HP Sian berbunyi.
"Hei diem. gue mau nerima telfon dari calon ratu kampus kita." dan seketika semuanya terdiam. "Halo Hyorin KW?" ucap Sian mengejek.
"Gak berubah ya lo dari SMA. gue mau kasih kabar ke kalian. lo lagi sama Rose dan Mei gak? loudspeaker dong."
"oke." kata Sian yang langsung menekan tombol loudspeaker. "ada apa?"
"Gue fixs pindah kesini. soalnya gue udah diusir sama Kak Kevin yang mau berduaan sama bininya. sedangkan kalau gue kekeh mau netep disini harus satu apartemen sama Kak Key lo pada tau kan gue paling anti sama dia. jadi gue fix. bakalan balik sama kalian lagi aja."
"serius kamu El? wah kita bisa kumpul lagi dong." sahut Rose.
"iya gue kangen sama elu El. kangen tidur meluk Elu." ucap Meisya.
"ye...kangen kumpul ama gue apa kangen gue traktir nih?"
"dua-duanya" ucap Sian, Mei dan Rose bersamaan.
"ya udah, gue beres-beres dulu ya. gue udah pesen tiket. hari ini gue udah pulang. barang gue udah gue paketin mungkin besok sampai ke rumah mama papa. besok malam kita ketemuan di cafe angkasa ya"
"oke." sahut Sian dan menutup telfonnya.
Para cowok yang tadi hanya diam mendengarkan, merekapun mulai bertanya-tanya.
"Siapa sayang?" tanya Arian ke pacarnya.
"itu lho temenku yang ada di LA. temen SMA ku di 88. dia bisa dibilang ratunya the most wanted SMA ku dulu. banyak cowok yang ngejar dia dulu. sebelum kita bertiga kenal dia, gue sempet mikir dia tu sombong karena orang tuanya yang memberi sumbangan terbesar disekolah. bahkan gue dulu iri sama kecantikan, kemolekan dan kepintaran dia. tapi hingga suatu ketika gue sedang ada masalah hingga gue dijauhi hampir semua anak disekolah. dan hanya dia yang deketin gue. sejak itu gue menjadi sahabat pertamanya saat itu." kata Sian.
"hingga di semester 2 kelas X gue pindah kesini. dulu penampilan gue cupu banget. temen gue cuma Rose si anak kutu buku. kita sering di bully. dan cuma dia sama Sian yang gak bully kita. hingga akhirnya dia yang ngerubah penampilan kita, sifat kita dan cara bicara kita dan akhirnya tak ada lagi yang ngebully kita. dan jadilah gue dan Rose yang cantik dan percaya diri ini." sambung Meisya.
"jadi tuh cewek yang membuat kalian bertiga menjadi the most wanted ini?" kata Mark.
"Tapi dia gak ngajak kalian nakal kan?" lanjut Dion.
"ya gak lah. asal kalian tahu aja ya, meskipun kita digilai sama semua cowok, kita sering ngedugem, sering nongkrong, tapi kita gak pernah pacaran sampai sekarang. bahkan Ian itu pacar pertama gue. gue kenal yang namanya ciuman juga karna dia. jadi jangan samain kita sama cewek murahan di luar sana ya." kata Sian membela diri.
"jadi gue yang mrawanin bibir lo? kalo gitu lagi dong, bibir lo manis." goda Ian.
"nih lo cipok buku aja. main sosor didepan umum." ucap seorang cowok yang baru saja datang menghampiri mereka.
"sialan lo Jack, awas aja lo ya. dasar Jones." kata Arian.
"ehh malah ngatain gue lo. gak inget lo, kalau bukan karena gue lo juga gak bakal pacaran sama sahabat gue ini. gila aja gue bakal ngijinin kalian berdua. lo kan playboy kelas kakap. bahkan udah pernah juga lo buntingin anak orang. ya untungnya dia gak cuma ngelakuin sama lo jadi lo gak disuruh nikah sama tu anak. kaya gitu masih mau pacaran sama Sian yang polos." ucap cowok yang bernama Jackson itu.
"udah ahh Jack, jangan ungkit aib lama. gue beneran sayang kok sama Ian,." kata Sian melerai.
"tuh lihat Sian belain lo yang baru beberapa bulan jadian sama lo ketimbang belain gue yang udah dari procot sahabatan sama dia. awas lo ya kalau sampai macam-macam dan bikin Sian sakit hati." jengkel Jackson.
"iya iya sorry Jack. gak akan lagi deh." ucap Ian.
\=================================
Hari ini Elsa sampai di bandara internasional kota ini. dia dijemput oleh asisten pribadi keluarga Diwangkara.
"mama gak ikut jemput om?" tanya Elsa kepada Robi.
"Nyonya lagi masak makanan buat non, biar nanti non sampai rumah bisa langsung makan masakannya nyonya. katanya nona sudah kangen sama masakan nyonya." kata Robi.
"iya Om. kangen banget dua tahun gak makan masakan mama. ohh iya, Om udah daftarin Elsa kuliah belum?" katanya.
"Udah non. jurusannya sama seperti saat non di LA kan? designer." tanya Robi.
"iya Pak. tapi lanjutan S2 ya Om." kata Elsa enteng.
"loh non Elsa kan baru dua tahun di LA. kok udah lulus aja non?" heran Robi.
"yah Om gimana sih. Elsa kan gak kaya kak Key yang cuma nurunin cantik dan pinternya mama atau bang Kevin yang nurunin lakinya dan pinternya papa doang Om. kalo Elsa kan udah cantik kaya mama, tinggi kaya papa dan pintarnya perpaduan mama sama papa jadi jenius Om. 2 tahun udah lulus S1." kata Elsa membanggakan diri.
"iya dalam bidang akademis non emang Joss deh. tapi non, kok bisa sih non se jenius itu. padahal non jarang terlihat bawa buku. tiap hari maen di cafe non sampai malam. kapan non belajarnya?" ucap Robi.
"yah emang di rumah Elsa gak pernah belajar. tapi kan di cafe Elsa belajar Om. sama yang lain." jawabnya.
"ohh jadi belajarnya di cafe to. pantes gak pernah lihat non belajar." kata Robi yang memasukkan mobilnya di garasi keluarga Diwangkara.
"udah sampai non." ucapnya sambil membukakan pintu mobil tanpa harus turun dari kemudi. "barangnya ditinggal saja biar nanti saya yang angkat." imbuhnya.
"makasih ya Om."
"yah emang di rumah Elsa gak pernah belajar. tapi kan di cafe Elsa belajar Om. sama yang lain." jawabnya.
"ohh jadi belajarnya di cafe to. pantes gak pernah lihat non belajar." kata Robi yang memasukkan mobilnya di garasi keluarga Diwangkara.
"udah sampai non." ucapnya sambil membukakan pintu mobil tanpa harus turun dari kemudi. "barangnya ditinggal saja biar nanti saya yang angkat." imbuhnya.
"makasih ya Om."
Elsa langsung berlari masuk mencari mamanya. Dia berteriak memanggil mamanya. dan saat melihat sang mama turun dari atas dia langsung berlari memeluk mamanya itu.
"mama... Elsa kangen banget sama mama." katanya dalam pelukan mamanya.
"mama juga kangen nak sama kamu." kata mamanya, Alexa.
"kalo kangen kenapa mama gak main ke LA sama papa?" tanyanya yang kini mereka sudah duduk di sofa ruang keluarga.
"ya mau gimana lagi nak. papa kamu gak nge bolehin mama pergi sendiri. tapi kalau nunggu papa kamu ngajak, yang ada sampai lebaran monyet juga papa kamu gak bakalan ada waktu nak. tau sendiri kamu bisnis papa banyak. makanya kamu buruan lulus dan nerusin bisnisnya papa. kamu mau ambil yang mana aja papa pasti kasih." kata Alexa.
"kok El sih ma, kan ada kak Key sama Bang Kevin." kata Elsa yang tak ada sedikitpun minat di perusahaan papa nya.
"Bang Kevin kan udah megang semua yang ada diluar negeri. dan yang didalam negeri itu nanti buat kamu sama kak Key. kamu tinggal pilih karena Kak Key gak mau milih. dia bilang takutnya kamu nanti gak mau ngurus kalau dia pilih duluan makanya mama nawarin kamu nak." ucapnya.
"sebenarnya Elsa lebih minat diusaha restoran, sekolah sama butik nya mama daripada perusahaan." kata Elsa lirih.
"ya udah kalau gitu kamu pegang semua usaha keluarga Angkasa ditambah agensi model dan designer punya papa kamu. gimana? biar yang lainnya di handle sama kak Key." usul Alexa.
"tapi Kak Key marah gak ma?" kata Alexa.
"Gak lah, gue gak akan marah. justru gue sengaja gak milih duluan karna gue gak mau lo kecewa kalo harus ngurus perusahaan. karena gue tau lo anak designer pasti milih nerusin usaha mama. ya walaupun gue suka sih sama agensi modelnya papa. tapi gue juga gak mau egois jadi kakak. jadi gue milih terjun di perusahaan aja." kata Key yang ternyata sudah berada dibelakang mereka. sedangkan Elsa melongo melihat kakaknya disini.
"Kak Key? kenapa kakak dirumah? bukannya kakak masih nerusin Master kakak?" kata Elsa sambil memeluk kakaknya.
"kakak udah selesai dek. sebenarnya kalo lo mau netep di LA, tu apartemen mau kakak kasih buat lo karena kakak udah pindah kesini. tapi lo udah salah sangka duluan dikira mau tinggal sama kakak. ya kali kakak mau tinggal sama lo. so pastinya gak lah. lo aja yang udah berburuk sangka." ketua Key.
"ya sorry kak. tapi Elsa juga udah pindah kesini kok kak. udah didaftarin di Universitas kita sama Om Robi." kata Elsa merasa bersalah.
"ya udah kalau itu keputusan kamu. terus kamu nerusin S2 kan?" tanya Key.
"loh kok S2? bukannya baru 2 tahun kok udah langsung S2 aja?" tanya Alexa bingung.
"ini nih mamaku yang cantik. anak bontot mama ini udah lulus S1 bahkan cumlaude lagi ma. dia itu lebih jenius dari Key sama Bang Kevin. dosen aja dia yang ngajarin bukan malah dia yang minta diajarin." jelas Key.
"ohh jadi anak bontot papa sudah lulus S1 toh." kata papanya, Elvano yang baru pulang kerja.
"papaaaaa..." teriak Elsa memeluk Elvano.
"gitu tuh kalau udah ada papanya, mama sama kakaknya dicuekin." kata Alexa.
"hehehe" Elsa hanya menjawab dengan tawa kecil.
malam itu mereka habiskan dengan makan malam keluarga dan berbincang seputar kehidupan mereka di LA dan rencana mereka selama disini. dan mulai besok Elsa sudah resmi mengambil tanggung jawab di agensi, butik dan sekolah atas nama keluarga Angkasa dan Diwangkara. sedangkan Key sudah mulai terjun ke perusahaan. namun Alexa dan Elvano tetap saja tak bisa lepas tangan. masih dalam pengawasan.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Pagi hari dirumah Elsa.
"dek, nanti kamu pesenin ruangan VIP ya di cafe kamu. nanti malam keluarga pacar kakak ingin ngajak kita makan malam. kamu sekalian ikut ya." kata Key kepada adiknya.
"loh kenapa gak direstoran Elsa aja kak? kan tempatnya lebih berkelas. kalo cafe Elsa kan kebanyakan buat kalangan mahasiswa." usul Elsa.
"iya Key, kenapa gak dirumah aja. toh mama kamu juga bisa masak." usul Elvano.
"wah gak deh kalo dirumah. ya udah di resto kamu aja dek. tapi yang makanan indo aja ya. soalnya orang tuanya Jawa tulen. boro-boro makanan luar, seafood yang sekarang udah merajalela sampai di kaki lima aja mereka gak terbiasa." kata Key.
"ya udah kalo gitu yang resto bintang 3 aja ya kak. nanti ku telfonin managernya buat reservasi ruangan VIP." tutup Elsa dan bangun dari duduknya hendak berangkat kuliah. "ya udah kalau gitu Elsa berangkat dulu ya semua." Elsa pamit dengan tradisinya sendiri. mencium kedua pipi orang tua dan kakaknya. dia memang tak pernah salim jika mau berangkat kuliah. tapi sebagai gantinya dia cipika cipiki dengan seluruh anggota keluarga yang ada dirumah.
Elsa melajukan mobil sport miliknya yang sudah dua tahun belakangan tak pernah dia pakai. namun mobil itu masih terawat dengan bagus. bahkan tiap bulan Robi tak pernah telat untuk menservice dan mengecek mobil tersebut bilamana ada yang rusak langsung diganti. bahkan mobil itu sekarang sudah di cat dengan warna kesukaan Elsa. degradasi warna hitam dan biru. sungguh mobil yang berkelas karena itu limited edition. hadiah dari kakak kembarnya ketika umur 17th. sedangkan papanya membelikan motor Ducati agar dia bisa menyalurkan hobi balapnya di arena balap daripada dijalan raya. dan mamanya memberikan dia seperangkat komputer lengkap dengan alat lacak, alat retas dan juga alat untuk design. pokoknya dia anak keluarga Diwangkara yang paling dimanjakan. namun tak membuat dia sombong dan selalu terlihat biasa saja.
Sesampainya dikampus, semua mata memandang sebuah mobil sport mewah yang cuma ada beberapa biji di dunia. ya walaupun itu sekolah elit milik keluarga Angkasa, namun hanya 50% yang berasal dari keluarga Kaya, karena hampir setengahnya berasal dari golongan menengah kebawah yang memiliki kecerdasan tinggi dan sekolah dengan beasiswa dari yayasan.
Bahkan 90% lulusan dari Universitas ini menjadi orang yang terkenal dan kaya. oleh sebab itu banyak yang ikut menjadi donatur universitas ini setelah mereka lulus. merasa berterima kasih karena beasiswa yang dulu diberikan waktu sekolah. namun sekolah ini juga mempunyai persyaratan tinggi. walaupun dia anak orang kaya, bisa menyuap dosen, tapi universitas ini benar-benar bersih dari suap. jadi nilai mereka murni dari otak mereka sendiri. tidak ada hasil campur tangan orang tua. makanya belum lulus kuliah kebanyakan sudah banyak yang mendapat tawaran kerja dan magang dari perusahaan terkenal baik dalam maupun luar negeri.
Elsa memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran mobil yang kosong. namun saat dia melepas sabuk pengaman, kaca mobilnya diketuk oleh 3 orang gadis yang memasang muka galaknya.
"hei! keluar lo! " kata gadis itu.
"sorry, ada apa ya?" kata Elsa santai.
"lo buta ya? lihat tulisan itu. baca! DILARANG PARKIR DISINI SELAIN KELUARGA DONATUR DAN PEMILIK SEKOLAH." kata gadis yang bernama Salsa terlihat dari nametag pada jas almamaternya. "Lo itu anak baru ya?" lanjutnya.
"ohh.. siapa yang bikin peraturan ini dan masang tulisan itu?" kata Elsa masih santai.
"gue yang masang emang kenapa? papa gue itu masuk dalam 10 besar keluarga yang menjadi donatur terbesar di Universitas ini. jadi terserah gue dong kalo gue mau gimana aja." katanya sombong.
"cih baru 10 besar. kalo gue bilang gue pemilik universitas ini, lo mau gimana?" katanya.
"alah songong lo. jangan sok ngaku-ngaku deh lo. palingan lo cuma simpanan om-om yang masuk sini karena beasiswa. dapat mobil itu juga karena jual diri lo. gak usah sok deh." bully Salsa yang di sambut kedua temannya dengan tertawa keras.
Elsa sudah naik pitam. dia memanggil satpam dan menyuruhnya untuk mencopot papan larangan itu.
"Satpam." pak satpam pun dengan cepat berlari kearah majikannya. karena semua pegawai universitas sudah mengetahui bahwa anak pemilik Universitas ini sudah mengambil alih kepemimpinan. tapi dia tak mau kalau identitasnya terbongkar. "cepat sini dan copot papan larangan itu." perintah Elsa yang langsung berlalu meninggalkan Salsa yang tetep kekeh mempertahankan papan larangan namun tetap kalah dengan satpam itu.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hello guys, maaf ya. ini novel bukan up tiap hari. jadi jangan begitu ditungguin ya updatenya. kalo ada waktu senggang aku update kok.
salam dari Elsa😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!