NovelToon NovelToon

Mantan Tercinta

Prolog

Visual untuk tahun 2020

ARIEL ERLANGGA

ANGGUN ANGGRAINI

Anggun Anggraini (20 tahun)

Anggun adalah gadis yang berasal dari Kampung yang jauh dari Kota Metropolitan.

Anggun hanyalah lulusan SMA, dia tidak bisa melanjutkan pendidikannya dikarenakan keterbatasan biaya, padahal Anggun termasuk gadis yang cerdas. Dia lebih mengalah pada keadaan dan mengubur dalam cita citanya selama ini.

Anggun gadis yang cantik. Kulitnya putih, hidungnya mancung, dengan rambut hitam yang panjangnya sebahu membuat aura kecantikannya semakin terlihat.

Selama ini, Anggun juga dikenal dengan sifatnya yang ramah, baik, sopan dan juga tegas, Anggun tidak takut dengan apapun selagi berada dijalan yang benar.

Ayahnya sudah lama meninggal karena sebuah kecelakaan, Ibunya yang sudah berumur 42

Tahun, mengidap penyakit kanker usus, selama ini Anggun tidak mengetahui perihal penyakit yang diderita ibunya. Dia hanya beranggapan kalau Ibunya sering sakit karena faktor usia.

Sebagai anak tunggal, Anggun memutuskan merantau ke Kota dan mencari uang untuk biaya pengobatan lbunya. Sudah hampir dua tahun ini, Anggun bekerja sebagai pelayan Restoran di Kota besar, selama itu juga Ibunya tinggal dengan keluarga pamannya.

Selama di Kota, Anggun menyewa rumah kecil yang tidak jauh dari tempatnya bekerja.

Pemilik rumah itu juga meninggalkan sofa

di ruang tamu yang membuat rumah itu terlihat semakin sempit, kendati demikian Anggun selalu merasa nyaman.

Sudah satu tahun ini juga, Anggun memiliki kekasih yang sangat posesif padanya. Dia adalah seorang pria bernama Ariel.

*****

Ariel Erlangga (24 Tahun)

Ariel adalah anak seorang pengusaha sukses di Kota besar ini. Dia juga seorang Mahasiswa di salah satu Kampus ternama, dia dikenal sebagai seorang playboy sejati.

Ariel tidak pernah berniat serius dengan wanita manapun.

Dengan wajahnya yang tampan, tinggi badan yang sempurna, berkulit putih, tubuhnya yang atletis ini, dia dengan mudah mendekati Mahasiswi di Kampusnya. Semua wanita bisa dia dapatkan. Tapi tidak dengan Anggun.

Ariel jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Anggun. Pesona Anggun mampu memikat hatinya. Sayangnya Anggun bukanlah gadis yang mudah untuk dia dekati.

Anggun sudah sering menolak cintanya. Dengan sifat Ariel yang keras kepala dan pantang menyerah, dia terus saja datang untuk mendekati Anggun.

Akhirnya perjuangan Ariel tidak sia sia, sudah satu tahun ini, Anggun menjadi kekasihnya.

Ariel sangat posesif dengan Anggun.

Dia bisa menjadi sangat emosi kalau melihat Anggun berdekatan dengan laki laki lain.

Apa lagi dengan Fery pemilik Restoran di tempatnya bekerja.

*****

Anggap saja postur tubuh Ariel lebih tinggi dari ini ya😃

Malam minggu ini Ariel membawa Anggun ke Restauran yang lebih mewah, selama satu tahun pacaran baru sekarang Ariel memberanikan diri untuk mencium bibir Anggun.

Ini bukan yang pertama untuk Ariel, Ariel sudah pernah melakukannya dengan mantannya dulu. Tapi ini adalah ciuman pertama untuk Anggun.

Mengetahui itu, Ariel menjadi semakin posesif dengan Anggun, selama ini juga anggun belum pernah dikenalkan kepada kedua sahabatnya.

Di lain tempat ...

Di rumah mewah yang memiliki dua lantai dan didominasi warna putih ini, terlihat seorang wanita duduk di dalam ruang tamunya yang mewah.

Dia adalah Widia, seorang wanita paruh baya yang umurnya sudah 46 tahun, tapi masih terlihat cantik, bahkan rambutnya belum ditumbuhi rambut putih sedikitpun.

Ada 3 orang berbaju hitam, nampak berdiri dibelakangnya, sudah 3 hari dia menyewa Detektif untuk mengikuti Ariel anaknya.

"Jadi wanita ini yang membuat Ariel membangkang ku? Ariel menolak keluar negeri hanya demi wanita penggoda ini"

"Cari tau dimana alamat wanita ini!" perintahnya lagi.

Widia adalah mama Ariel dia terus meremas beberapa foto yang memperlihatkan kemesraan Ariel dan Anggun.

Dia sangat emosi saat tau Ariel memiliki kekasih yang hanya seorang pelayan Restauran. Jauh beda dengan Claudya mantan pacar Ariel dulu.

Claudya (22 Tahun)

Adalah mantan kekasih Ariel, Ariel memutuskan hubungannya dan lebih memilih Anggun, dan itu membuat Claudya tidak terima.

Claudya yang sudah tau kalau Ariel adalah anak pengusaha sukses ini, masih terus berusaha mendapatkan Ariel lagi, dia sudah terbiasa dengan kemewahan yang diberikan Ariel dulu, tapi sekarang Ariel sudah lepas dari genggamannya, Ariel meninggalkannya begitu saja.

ke esokan harinya.

Hari ini Anggun libur, dan Ariel membawanya ke Mall untuk menghabiskan waktu seharian bersma Anggun. Anggun keluar rumah dan langsung berjalan ke arah Ariel yang sudah menunggunya dan duduk diatas motor.

"kenapa sih liatin aku gitu?aku jelek ya."

"Enggak kok, Anggun ku paling cantik."

kata Ariel melepas ikatan rambut Anggun dan memakaikan helm kecil dikepalanya .

"Kenapa di lepas.?"

"Gini lebih cantik, kalau berdua baru boleh diikat rambutnya.'

"kok gitu sih, aneh banget kamu."

"Aneh gimana.?"

"Ya biasa juga kalau kerja rambutnya juga diikat kan..?'

"Iya tapi aku gak suka, dan lagi pula sebentar lagi juga kamu gak boleh kerja."

"kenapa.?"

"Karena aku gak mau kamu diliatin banyak orang, kamu itu punyaku, cuma aku yang boleh liatin kamu yang cantik ini."

"Kenyang banget aku digodain sama kamu."

"Loh emang ia kok, cintaku sudah mentok dikamu"

"Hahahha kamu tuh ya mulai lagi gombalnya, sudah yuk jalan, keburu sore loh.!"

"ok deh...silahkan naik ibu ratuku yang cantik."

Kata Ariel yang sudah menghidupkan mesin motornya.

Anggun hanya tersenyum merespon ucapan Ariel, setelah memastikan Anggun duduk dengan nyaman, barulah Ariel melajukan motornya ke jalan raya dan bergabung dengan kendaraan yang lain untuk menyusuri kota padat itu.

Sepanjang perjalanan Anggun melingkarkan tangannya di pinggang Ariel, sesekali juga Ariel memegang tangan Anggun. Ariel tidak pernah membawa mobil saat menemui Anggun, karena lebih suka saat saat romantis seperti ini. Inilah kisah cinta Ariel dan Anggun sebagai pasangan yang romantis.

Cemburu

Fery

Selama di Mall Ariel terus menggandeng tangan Anggun, bahkan sesekali dia juga mencium sekilas tangan Anggun.

Ariel berniat membelikan cincin berlian untuk Anggun, tapi Anggun menolaknya dan lebih memilih cincin biasa yang berinisialkan nama mereka masing masing.

"Kalau cewek lain pasti gak nolak dikasih cincin berlian."

kata Ariel setelah mereka duduk disalah satu cafe di Mall.

"Kalau nanti kamu punya banyak uang, aku juga gak nolak."

"Tapi kan sekarang uangku juga banyak yank.!"

"Itu uang orang tua kamu, bukan uang hasil jerih payah kamu, lihat deh cincinnya baguskan? nanti ya kalau aku kangen sama kamu, aku pasti liatin cincin ini terus."

"Aneh kamu tuh, kalau kangen tinggal bilang, biar aku langsung temui kamu, lagi pula

sebentar lagi juga kita mau nikahkan.?"

"Eh kamu mau nikah muda.?"

"Iya lah, karena itu kamu, makanya aku mau kita nikah muda."

Tak tak tak

Seorang wanita muda berpakaian minim datang mendekati Ariel, dia berdiri disamping Ariel yang duduk berhadapan dengan Anggun, dia menatap Anggun dengan sinis.

"Ceh jadi ini perempuan penggoda itu.?"

Ariel menolehkan kepalanya melihat orang yang berdiri tepat di sampingnya.

"Claudya.?"

"Iya aku! baguslah kalau kamu masih ingat, aku pikir perempuan penggoda ini juga udah buat kamu bener bener lupa sama aku."

"Apa maksudmu Claudya, jaga bicara mu.!"

Ariel mulai mengeraskan suaranya dan berdiri berhadapan dengan Claudya, sementara Anggun masih duduk memperhatikan wanita cantik ini.

"Apa yang salah? memang iyakan? kamu dulu mutusin aku cuma karena perempuan inikan?"

"Itu bukan urusanmu lagi.!"

"Eh perempuan penggoda asal kamu tau ya, Ariel masih jadi kekasihku ketika dia mendekatimu dulu."

Claudya terus menunjuk Anggun.

"Cukup Claudya aku peringatkan ini untuk yang terakhir kalinya, jangan pernah mengganggu kami.!"

Ariel langsung menggandeng tangan Anggun dan mengajaknya keluar dari pusat perbelanjaan itu dan meninggalkan Claudya yang masih mematung memperhatikan mereka.

Ariel membawa Anggun pulang kerumahnya, sepanjang jalan Ariel terus mengajak Anggun bicara tapi Anggun terus mendiamkan Ariel.

Setelah sampai depan rumah Anggun melepas helmnya dan meletakkan begitu saja ditangan Ariel yang masih duduk diatas motor. Dan dengan cepat

Ariel langsung menggenggam tangan Anggun.

"Kenapa diam.?" Tanya Ariel

"Siapa perempuan cantik itu.?" Ketus Anggun.

"Anggun aku yang paling cantik , tidak ada yang lain."

Jawab Ariel sambil tersenyum.

"Bukan, apa dia itu mantanmu ?"

"Kalau iya kenapa? kamu cemburu.?"

Kata Ariel yang masih memegang tangan Anggun.

"Tidak, apa kamu akan meninggalkan aku juga nanti? sama seperti kamu meninggalkan dia.?"

Ariel memandang wajah Anggun dan menyingkapkan rambut halus Anggun yang terhembus angin kebelakang telinganya.

"Hey kenapa bicara begitu? mana mungkin aku meninggalkanmu dia itu Claudya yang jauh beda dengan Anggun aku ini."

"Apa aku perempuan penggoda.?"

"Hus bicara apa? jangan dengarkan dia, kamu tidak seperti itu, sekarang masuk dan istrahat ya.!"

"Ya sudah pulang sana...!"

"Aku selalu diusir, ok lah aku pulang jangan, pikirkan yang macam macam ya."

Anggun menganggukkan kepalanya dan berniat mundur, tapi Ariel menarik tangannya dan membuat jarak mereka lebih dekat.

"Kenapa.?" Tanya Anggun heran

" Sini cium dulu.!"

" Tap...

cup

Ariel mencium Anggun sebelum gadis itu melanjutkan bicaranya . Bahkan kali ini lebih lama dari ciuman pertamanya.

Ariel merasa candu dengan bibir Anggun. Ariel baru melepasnya setelah merasa Anggun sulit bernafas.

puk puk puk puk

Setelah Ariel melepaskan tangannya, Anggun langsung memukul pundak Ariel.

"Nakal banget sih kamu ih, dilihat orang gimana.?"

"Ya kita langsung menikah lah yank." Jawab Ariel sambil tersenyum

"Itu sih mau nya kamu."

Anggun langsung berlari kecil menuju rumahnya dan meninggalkan Ariel. Ariel tersenyum memperhatikan tingkah malu malu calon istrinya ini, setelah itu dia langsung menghidupkan mesin motornya dan perlahan pergi dari rumah Anggun.

keesokan harinya

Anggun bekerja seperti biasa, sudah jam pulang tapi belum ada angkot yang lewat, hand phone miliknya juga tertinggal di dalam kamar, jadi tidak bisa menghubungi Ariel.

Tin tin tin

"Kenapa berdiri di pinggir jalan gini sih Anggun ?kayak patung pancoran aja."

"Lagi nunggu angkot loh Hani sayang.!"

"Lah motor nya mana.?"

"Masuk bengkel."

"Kamu tuh kayak hidup sendirian ya di dunia ini. Apa kamu tidak pernah menganggap aku ada.?"

"Bicara mu itu penuh drama tau gak."

"Naik aku antar."

"Tapi kan...

"Biar saya yang mengantarnya pulang!"

Anggun dan Hani saling memandang menyadari Fery yang mendekat dan berdiri di samping Anggun.

"Kalian beda arah kan? kebetulan

saya lewat rumah Anggun.."

Fery langsung berjalan mendahului Anggun dan menuju mobilnya yang parkir tidak terlalu jauh dari tempat mereka berdiri.

"Kenapa masih di situ?? kamu mau saya antar kan pulang juga Hani?"

"Eh em eng gak kok pak! ya sudah kalau gitu saya duluan ya pak." Kata Hani sambil melajukan Motornya.

Setelah Hani pergi, Anggun langsung berjalan dan mendekati Fery yang sudah membukakan pintu untuknya.

Setelah Anggun masuk, Fery mengitari mobil menuju pintu kemudi dan duduk disamping Anggun.

"Kenapa saya gak duduk di belakang saja pak.?"

"Saya bukan supir kamu."

Jawab Fery sambil tersenyum, Fery langsung memasangkan sabuk pengaman untuk Anggun.

"Maaf."

"Iya pak tidak apa apa." Kata Anggun sambil memalingkan wajahnya kearah jendela.

*****

Sementara Ariel mondar mandir seperti cacing kepanasan karena tidak ada satu panggilan yang dijawab Anggun.

Padahal seharusnya jam 4 sore seperti ini Anggun sudah ada di rumah. Ariel mau meminta Anggun melihatnya latihan basket di tempat yang tidak jauh dari rumah Anggun.

Brukkk

Bola basket itu memantul kesembarang arah setelah Ariel melemparnya begitu saja. Ariel melihat foto di Handphone miliknya dan mengenali wanita dan pria yang ada didalam gambarnya.

Foto Anggun masuk ke dalam mobil yang sama dengan Fery ,bahkan ada juga foto yang terlihat seperti sedang ciuman.

Ariel langsung pergi keluar lapangan meninggalkan orang orang yang memanggilnya. Benar saja waktunya sangat tepat ternyata dia sampai tepat waktu.

Mobil Fery berhenti di depan rumah Anggun, saat pria itu turun Ariel langsung mendekatinya.

Bug.....

Ariel memukul wajah Fery dan memegang erat kera kemeja Fery.

"Jangan pernah lagi mendekatinya.!"

Setelah mengatakan itu dengan cepat Ariel berjalan dan mambuka pintu mobil dan menarik kasar tangan Anggun.

"Turun Anggun.!"

"Ariel.?"

Ariel membawa Anggun menjauh meninggalkan Fery ditempatnya, melihat itu Fery kembali melajukan mobilnya.

"Ariel sakit, lepas.!" Kata Anggun sambil menarik tangannya dari genggaman Ariel.

Ariel melepas tangan Anggun tepat di depan pintu rumah Anggun.

"Sudah berapa kali aku bilang, jauhi dia kau tidak mau mendengarkan aku sekarang ya.?"

"Tapi Riel ak....

"Jangan buat aku cemburu Anggun, dia mencium mu tadi kan?"

Ariel masih tidak terima, dengan foto yang dikirimkan untuknya.

Meninggalkan jejak itu wajib loh🤭

Apa lagi ini karya pertama ..

Kritik dan saran diterima ya👍

Posesifnya Ariel

"kapan kamu melihatnya?"

Ariel langsung menunjukan foto yang ada didalam Handphonenya membuat Anggun tidak habis fikir, kenapa ada orang yang mengambil dan mengirimkan fotonya untuk Ariel?

"Kamu marah karena Foto Ini?"

"Menurut mu!"

"Ya!! kamu lebih percaya foto Ini di banding aku, dia cuma memasang sabuk pengaman tadi, pasti kamu tidak percayakan??"

Ariel diam dan terus memperhatikan wajah Anggun.

"Jawab Riel kenapa diam?"

"Benar cuma itu?"

"Oh! kamu udah gak percaya sama aku ya?"

"Terus kenapa bisa pulang sama dia?"

"Motor ku masuk bengkel jadi...

"Kenapa tidak bilang? aku bisa jemput kamu tadi!"

"Hp aku tertinggal di kamar."

"Ck pantas saja panggilanku tidak ada yang dijawab!"

"Maaf, udah percayakan?"

"Iya tapi tetap jauhi dia!"

"Hmm besok kamu minta maaf ya sama pak Fery!"

"Jangan sebut namaya! aku gak suka!"

Melihat wajah Ariel yang cemberut membuat Anggun gemas, dia langsung mengangkat tangannya dan mencubit kedua pipi Ariel dan mengayunkan wajah Ariel.

"Kenapa posesif sekali sih Ariel aku ini? tenang aku tidak akan pindah ke lain hati."

Mendengar itu Ariel sedikit lebih tenang, kemudian dia merentangkan tangannya, memeluk Anggun dan membeli rambutnya.

"Anggun!"

"Hm..."

"Anggun!"

"Apa?"

"Terus seperti ini, jangan pernah pergi!"

"Tidak akan!, aku tidak mungkin pergi, mungkin kamu yang pergi?"

"Sttt jangan bilang gitu!, aku tidak mungkin pergi! aku tidak bisa jauh dari mu, jangan buat aku takut anggun!"

Anggun melepas pelukannya dan menatap mata Ariel, mata bertemu mata.

"Aku juga tidak mau jauh dari mu Riel, percayalah!"

Ariel tersenyum dan langsung mendekatkan kepalanya bermaksud ingin mencium Anggun, tapi Anggun mengerti maksudnya dengan cepat dia mendorong tubuh Ariel dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Mintak maaf dulu sama pak Fery baru boleh cium!" Teriak Anggun dari dalam rumah.

"Buka pintunya sayang, sudah berani jail kamu ya!" menggedor pintu

"Sudah pulang sana! sudah mau malam loh!"

"Iyaa aku pulang! kamu istirahat ya!" Teriak Ariel sambil berjalan menjauhi rumah Anggun.

*****

Sementara itu, setelah mendapat bogem mentah dari pacar orang yang posesif itu, Fery langsung melajukan mobilnya ke studio Foto milik temanya.

Kedatangannya mengejutkan orang yang ada di dalam, dia masuk ke ruangan yang

"Sial tu bocah" langsung duduk disofa yang ada disudut ruangan.

"Datang bawak buah kek, atau apalah yang bisa dimakan! bukan malah bawak cacian man!"

Jawab Yogi yang tidak mengalihkan pandangannya dari Camera yang ada tangannya.

"Auwww" suara Fery yang kesakitan.

Yogi langsung mendongak dan melihat temannya, dia berpindah kesofa yang sama dan duduk disamping Fery, lama dia menatap wajah Fery.

"Udah bosan punya wajah tampan huh, dari mana kau dapat tanda merah gini?"

"Dari bocah tengil Itu!" Fery pun menceritakan kejadian yang baru menimpanya.

"Hahahhaah makanya cari pacar jangan ganggu cewek orang! udah tau tuh bocah posesif, masih kau ganggu juga ceweknya!"

"Kau lebih paham gimana perasaanku ke Anggun kan? aku selalu ingat Manda tiap kali liat Anggun! udah aku coba jauhin Anggun tapi gak bisa ! perasaan aku makin dalam ke dia, Manda ada di dirinya !" ucap Fery seperti memendam kerinduan.

puk puk puk pukul Yogi memukul pelan pundak Fery

"Aku tau gimana perasaanmu, karena aku juga merasakan kehilangan, tapi kejadian itu sudah terlalu lama, ikhlaskan saja."

"Aku janji akan membawa Anggun untul menemui Mama , apapun caranya!"

"Jangan cari masalah, kalau tidak mau berhubungan sama si Ariel itu, dia itu gak pernah suka samamu!"

"Aku gak perduli, niatku sudah bulat, tidak bisa diganggu gugat, apapun caranya aku harus bisa bawa Anggun pulang kerumah."

" Terserah lah! yang penting sudah aku peringatkan."

"Aku sayang sama dia, apa itu salah?"

"Kasih pengertian pelan pelan, dekati pelan pelan jangan kegabah. Itu anak masih punya orang tua!"

"Iya thanks sarannya." Kata Fery sambil memegang rahangnya yang msih memerah.

keesokan paginya

Perasaan Anggun hari ini benar benar cemas melihat wajah bos nya yang masih terlihat sedikit memar itu, yang menjadi bahan ghibah semua karyawan yang ada.

"Kenapa ya sama pak Fery?"

"Iya biasa cool abis, tapi tuh liat mukanya kok memar gitu?"

"Kayak baru di tonjok?"

"Hilang ganteng nya!"

Iya begitulah lah manusia jelek salah ganteng juga salah, selalu salah apa mau kalian sih ini? kepo banget.

"Tu tuh liat! kemarin pak Fery baik baik aja kan?" Hani heboh menunjuk pak Fery yang duduk di dalam ruangannya yang dilapisi kaca putih.

"Memangnya kenapa?"Kata Anggun pura pura tidak tau.

"Wajah ganteng nya ternoda sayang, masak kamu gak liat sih? jangan jangan rebutan cewek lagi?"

Uhuk uhuk uhuk

Anggun tersedak makanannya, dan dia langsung meraih botol air mineral yang ada didekatnya.

"Santai donk gun! kaget gitu? atau jangan jangan dipukul sama Ariel yang posesif itu ya? karena kamu diantar pulang sama Pak Fery ? "

Anggun langsung membungkam mulut Hani dengan tangannya

"Jangan kenceng kenceng ngomongnya, nanti ada yang denger!"

"Jadi bener, ampun dah liat si Ariel, ganteng sih iya tapi posesif banget sih? kasian bos tampanku ck!"

"Cuma salah paham!"

"Salah paham? tapi anak orang babak belur gitu!"

"Tau si Ariel suka lepas kendali, sering emosi dia!"

"Udah gitu kamu masih aja betah sama dia?"

"Iya gimana, udah cinta!"

"Cinta cinta, makan itu cinta!"

"Hahhhah kamu kok jadi emosi sih? makanya cari pacar!"

"Tau ah gelap!"

Ariel sering menjemput Anggun kalau pulang kerja, dari situlah Hani mengenal Ariel yang posesif itu, bahkan Ariel pernah hampir bertengkar dengan pelanggan laki laki karena mendapati Anggun ngobrol dengannya.

Bagaimana bisa Anggun tahan dengan sifat Ariel ini? bahkan Anggun juga dilarang senyum dengan orang lain, dasar Ariel parah.

Kalau saja Hani punya keberanian lebih,

sudah dia maki maki ituh si Ariel karena membuat bos tampannya kesakitan.

Setelah jam pulang kerja, Anggun langsung menemui Fery di ruangannya untuk meminta maaf atas sikap Ariel kemarin yang sudah diluar batas, bahkan sampai sekarang pria itu belum meminta maaf.

Fery yang berjiwa besar tidak mempermasalahkan kejadian itu. Dia memaklumi sikap bocah tengil yang memang keras kepala .

Ingin sekali dia meminta Anggun untuk mengakhiri hubungannya dengan Ariel, tapi dia sadar dia tidak punya hak untuk Itu, suatu hari nanti Fery pasti punya hak atas Anggun. Dia akan mencoba sedikit bersabar.

Saat Anggun keluar dari ruang kerja Fery, tiba tiba dia menghentikan langkahnya tepat didepan pintu. Karena Anggun sedikit terkejut dengan kehadiran Ariel yang sudah menatapnya dan menunggunya.

Bersambung......

jangan lupa jejak ya🤭

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!