"Papi aku nggak mau"
"Tidak ada penolakan,ini sudah keputusan papi"
"Enggak!! aku tetap nggak mau"
"Dan papi tetap dalam keputusan papi,dan kamu tidak bisa menolaknya".
"Kenapa papi selalu egois? Kenapa papi selalu memikirkan perasaan papi sendiri,sedangkan aku?"
Mr.Gibson yg mendengar perkataan putrinya mulai tersulut emosinya
"Liana kamu pikir apa yang papi kasih buat kamu selama ini itu apa? Papi selalu memikirkan masa depan kamu,dan papi tau mana yang terbaik buat kamu!"
"Tapi bukan dengan cara menikahkan aku dengan pria yg tidak aku kenal pi aku enggak mau pokoknya"
"Cukup liana! Kamu terlalu papi manjakan sehingga kamu bisa seenaknya sekarang.Dia adalah pilihan papi yang tepat tidak ada penolakan."
"Papi "
"Cukup liana!! Menerima atau bahkan tidak menerimanya papi tetap dalam keputusan papi.Ini satu satunya cara agar bisa mendidik kamu buat lebih tau bertanggung jawab!"
"Dengan menikah? Apa papi yakin? Lelucon macam apa ini? Bilang saja papi ingin menambah kejayaan perusahaan!!"
plak
"LIANA PAPI SUDAH KATAKAN CUKUP DIAM DAN IKUTI KEPUTUSAN PAPI,KENAPA KAMU SEMAKIN BESAR KEPALA SEKARANG?"
"Terserah papi."
Mr.Gibson tersadar dengan apa yang barusan dia lakukan saat putrinya beranjak pergi meninggalkannya
Liana Elizabeth Gibson
Gadis cantik ini adalah putri bungsu dari Mr.Gibson & Mrs.Elizabeth
tumbuh menjadi gadis cantik tanpa pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.
Elizabeth adalah nama sang mami yang di berikan padanya.
Elizabeth meninggal saat melahirkan liana karena mengidap penyakit jantung.
Liana tumbuh menjadi gadis yang sangat di manjakan oleh ke 2 kakak kembarnya.
...Justin Elkana Gibson...
...Adalah putra pertama...
...James Aldrian Gibson...
...Adalah putra ke dua...
Kehamilan elizabeth tidak terduga bagi Gibson karena dokter sendiri telah mengatakan Sang istri mengidap penyakit jantung,tapi ternyata pada saat itu bersamaan sang istri di nyatakan positif hamil.
Elizabeth yang kokoh mempertahankan janinnya percaya bahwa semuanya akan baik baik saja.
Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.
...***...
"Tuan Lucas maaf mengganggu di depan ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan anda"
"Biarkan dia masuk"
Sepeninggalan sang sekertaris menyusul seorang wanita yang masuk ke ruangannya.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Lucas tanpa menatap wanita yang berada di depannya.
"Tentu saja menemui pacarku,apa aku salah?"
"Aku sedang sibuk lebih baik kau pulang"
"Sayang tapi"
"Sudah ku katakan jangan membantah apapun yang aku ucapkan"
"Tapi,kita sudah 2 bulan tidak bertemu,kau selalu di sibukkan dengan pekerjaanmu"
"Lucas,apa kau tidak merindukanku? Kau selalu di sibukkan dengan begitu banyak pekerjaan dan selalu pergi meninggalkanku".
"Tidak !! aku sama sekali tidak merindukan siapapun."
"Lucas! Apa apaan kau ini?"
"Rea,sebaiknya kau pulang,aku akan ke belanda untuk urusan bisnis,jadi berhenti menggangguku!"
"Sayang,beristirahatlah dulu,hampir seluruh negara di dunia ini kau kunjungi apa kau tidak lelah?"
"Tidak!"
"Sayang dengarkan aku,ayah bertanya padaku kapan kau akan melamar ku"
"Tidak akan pernah terjadi! Jangan pernah bermimpi!"
"LUCAS! kau brengse*k"
"Tentu saja,apa kau lupa siapa aku? Sudah ku katakan jangan pernah berharap aku akan menikahimu!"
Bagai di sambar petir Rea sangat merasakan sakit di hati nya.
"Lucas,jadi selama ini? Kau tidak pernah menganggap hubungan kita?"
"Selama ini? Sejak kapan? Apa aku pernah menyatakan perasaanku padamu?"
Rea diam.
"Tentu saja tidak pernah,Aku tidak sembarang memilih wanita untuk menjadi pendampingku Dan seharusnya kau tidak berharap lebih padaku."
"Lucas cukup! 'hiks' kau tidak punya perasaan Aku sudah sangat mencintaimu apa kau tau itu? Aku bahkan mengorbankan harga diriku."
"Jangan berbicara omong kosong !!”
Lucas pergi meninggalkan Rea sendiri di dalam ruangan kerjanya.
Rea adalah wanita yang mengenal lucas sejak SMA bahkan dirinya terkenal begitu sangat terobsesi pada pria itu. Buktinya kemanapun lucas pergi rea akan berusaha membujuk lucas untuk di ikut sertakan dalam perkumpulan mereka.
Mengambil jurusan yang sama saat berkuliah dan menetap di negara yang sama.
Rea begitu sangat menyukai lucas,berkata pada ayahnya bahwa dirinya telah berpacaran dengan lucas membuat ayahnya begitu senang.
Tapi di pihak lain lucas yang tidak pernah menganggap rea sebagai seorang yang spesial tidak begitu memusingkan wanita itu.
"Lucas aku tidak akan melepaskan mu !! kau tau ini sudah memakan waktu yang sangat lama untuk aku menyerah!"
...***...
"Bibi,suruh liana turun makan bersama." Perintah mr.gibson
Tak berselang lama terlihat Liana yang turun dari lantai 2
"Kita makan malam bersama." Tak menjawab perkataan papinya liana duduk diam menyantap makan malam.
makan malam berjalan tanpa ada perbincangan seperti malam malam biasanya
Mr.Gibson menatap putrinya yang terlihat habis menangis karena matanya yang terlihat sembab
"Liana papi minta maaf tadi itu tangan papi refleks menampar"
"Tidak perlu di bahas pi,semuanya baik baik saja.
Aku duluan makananku sudah habis"
Liana berdiri meninggalkan meja makan
"Liana besok malam kita akan makan malam bersama dengan calon keluarga kamu, papi harap kamu meluangkan waktumu."
Langkah yang awalnya berhenti,kini kembali melangkah tanpa menjawab iya atau tidak untuk perintah papinya. Toh dirinya tau sekuat apapun dirinya membantah tetap dia akan tetap di nikahkan.
...***...
”Kak El,kapan pulang?"
”Seminggu lagi,kenapa?”
"Enggak aku hanya rindu"
"Apa kamu ingin sesuatu ?"
"Tidak,aku tidak ingin apa apa"
"Kamu lagi di mana?"
"aku lagi Rumah Sakit"
"Apa terjadi sesuatu? Bagaimana pekerjaanmu?apa ada kendala?"
"Hm"
"Bisa kaka tahu? Kaka akan membantumu."
"Papi"
"Kenapa papi ?"
"Apa kaka belum tahu?"
"Apa terjadi sesuatu? Kesehatan papi menurun?"
"Ah bukan tapi itu hm..papi akan menjodohkan ku dengan anak rekan kerjanya."
"APA?"
"kaka jangan berteriak kupingku sakit"
"Kaka akan menelfon papi dulu."
Tut
"Ku harap kak El akan menyelesaikan masalah ini untukku."
"Dokter liana",panggil seorang perawat
"Ya?"
"Dokter,terjadi kecelakaan lalu lintas 3 korban dalam keadaan kritis Tapi kami tidak dapat menghubungi dokter Han."
Liana melihat jam di tangannya,2 jam lagi akan ada makan malam seperti perkataan papinya kemarin.tapi jika di biarkan korbannya
Tidak tidak dia adalah dokter ini adalah sumpah dan tanggung jawabnya.
"Siapkan ruang operasi Saya akan menangani pasien lainnya."
"Terima kasih dokter."
...***...
2 jam berlalu sedari tadi liana tidak menjawab panggilannya.
Mr.Gibson mungkin liana sedang sibuk
"Maafkan putri saya Mr.Cullen seharusnya dia sudah pulang dari tadi."
"Tidak apa apa menantu ku adalah seorang dokter setiap saat pasti dia akan sangat di butuhkan oleh para pasien."
"Mrs.Cullen anda sangat pengertian."
"Tidak apa apa jika mereka berdua tidak ada, putraku juga tidak dapat menghadiri pertemuan penting ini dia sedang dalam perjalanan bisnisnya".
"Tentu saja mr.Cullen putramu sangat hebat dia masih sangat muda tapi begitu banyak talenta yang ada dalam dirinya."
"Baiklah mari bahas tanggal pernikahan mereka."
Pembahasan mulai terdengar!
"Aku setuju lebih cepat lebih baik Aku akan menyiapkan semuanya.."
"Mrs.Cullen maafkan aku karena membuatmu sibuk mengurus semuanya,kalau saja istriku masih ada dia pasti ikut membantumu"
"Hei tentu saja aku yang harus menyiapkan semuanya,istrimu pasti akan bahagia melihat putri bungsunya akan menikah. Dan aku akan merawatnya seperti merawat putriku sendiri."
"Selama ini aku begitu sangat menginginkan seorang putri tapi malah mendapatkan seorang putra yang sangat nakal."
"Hahaha mrs.Cullen tapi dia seorang putra yang sangat hebat."
"Mr.Gibson kedua putra mu juga sangat hebat. Mereka saat ini sering terdengar dalam berita karena perkembangan perusahaan yang semakin pesat"
"Aku juga mendengarnya. Mereka sekarang lebih di sibukkan dengan berbagai pekerjaan."
"Jadi sudah di putuskan pernikahan mereka akan di laksanakan pada akhir bulan ini,jadi itu berarti 16 hari lagi,aku akan menghubungi orang orang yang handal dalam hal ini."
”Mrs.Cullen terima kasih banyak."
"Kalau begitu kami pamit pulang. Mungkin aku akan melihat calon menantuku di Femiting baju pengantin nanti."
"Aku akan menyuruh putriku berkunjung kerumah jika dia punya waktu luang"
...***...
"Dokter,bagaimana kondisi istri saya?"
"Semuanya berjalan dengan baik,pasien akan di pindahkan,dia masih belum belum sadar jadi dokter Han yang akan memantaunya"
"Terima kasih dokter."
"Sama sama." Liana membalas ucapan keluarga pasien dengan tersenyum.
Liana melihat jam di tangannya sudah menunjukan pukul 9 lewat dia sudah melewatkan pertemuan dengan calon suaminya.
"Papi akan marah,perjalanan dari sini ke rumah adalah 1 jam pasti mereka sudah selesai."
Drt drt drt
Kak Al Calling 📱
"Halo kak"
"Liana el bilang kamu di jodohkan?"
"Hm"
"Yang benar saja liana? Jangan bercanda
”Kaka pikir aku bercanda dengan hal seperti ini?
"Kenapa papi nggak memberitahu kami?”
"Aku nggak tau"
"Kamu menerima perjodohan itu ?"
"Aku menolaknya,tapi"
(Aku nggak boleh bilang kalo papi menamparku karena mencoba menolak)
"Halo liana tapi apa?"
"Ya itu tapi tetap saja papi tetap dalam keputusannya,dan seharusnya malam ini aku akan bertemu dengan keluarga mereka tapi aku ada operasi jadi nggak keburu."
"Liana,kaka akan coba berbicara dengan papi kamu tenang saja"
"Ok kak dan ku harap itu berhasil."
Tut panggilan telvon berakhir.
...***...
"Tuan El terima kasih untuk jamuan makan malam nya."
"Tentu ini bukan masalah,yang lebih penting kerja samanya berjalan dengan lancar."
"Tentu saja,anda tidak perlu khawatir,saya sudah mengenal Al dengan cukup baik,jadi saya juga tidak keberatan jika bekerja sama dengan perusahaan L Group"
"Oh benarkah? Saya tidak tahu jika anda berteman dengan Al."
"Kami adalah teman sejak SMA dulu,saya juga sering mendengar al menceritakan tentang saudara kembarnya jika saja dia tidak pernah menunjukan dan bercerita tentang saudara kembarnya saya pasti akan sangat salah mengenal yang mana Al dan yang mana El"
"Hahaha kami tidak terlalu mirip jadi itu bukan masalah besar untuk membedakan kami”
Kembali ke dua pria pengusaha muda itu membahas kerja sama yang akan terjalin.
Dan di akhiri dengan berjabat tangan.
Tbc.
Sudah 2 hari liana tidak berbicara atau bertegur sapa dengan Mr.Gibson bukan tanpa alasan,pada malam saat liana telat pulang dan melupakan pertemuan penting itu papinya memarahinya habis habisan.
Entah kenapa akhir akhir ini dirinya begitu sangat banyak mengomeli dan menceramahi liana.
Yang ada di kepala liana adalah kenapa papi nya tidak lagi mengalah saat liana memutuskan sesuatu Mr.Gibson seakan tidak peduli lagi padanya.
Bahkan ke dua kaka nya saja di abaikan jika membahas ingin membatalkan pernikahan yang sudah di depan mata mereka.
"Dokter liana? Dokter liana anda melamun?"
Tersadar akan kehadiran seseorang liana sadar dari lamuannya
"Ah Dokter Yerin maaf saya tidak mendengarkan anda"
"Apa sedang ada masalah? Saya perhatikan dokter sering melamun akhir akhir ini"
"Tidak apa-apa mungkin saya hanya kurang beristirahat saja"
"Sebagai seorang dokter anda pasti tau kondisi diri anda sendiri, Jika anda butuh istirahat saya bisa menggantikan anda sebentar."
"Tidak perlu dokter terima kasih untuk bantuannya"
"Liana," yerin memanggilnya tanpa embel embel sebutan dokter
"Lo bisa ceritain ke gue kalo lagi ada masalah."
"Gpp,gue hanya kecapean doang."
"Bohong keliatan dari mata lo aja bisa ketauan kalo lagi bohong"
"Tapi jangan kaget terus teriak heboh, gue tenggelamin lo ke laut mati sana"
"Iya iya kagak cepetan cerita"
"Gue di jodoiin sama papi,tapi calon nya aja gue belum liat gimana rupanya."
"APA???"
Liana cepat cepat membekap mulut temannya agar tidak berteriak keras. "udah di bilang jangan heboh bodoh"
"Iya maaf kaget tau dengarnya."
"Makanya gue nggak mau cerita kalo kelakuan lo kayak gitu"
"Iya iya kagak lanjut lanjut lanjut" desak yerin.
"Ya pokoknya gitu papi nggak menerima penolakan. Kak el sama kak al aja nggak di dengerin apa lagi gue."
"Eh eh tumbenan bokap lo kagak mengalah biasanya kan apapun itu pasti bokap lo mengalah dan ngikutin keputusan lu nya"
"Nah makanya itu gue heran sama papi. 2 hari ini juga gue nggak bertegur sapa atau semacamnya tapi papi selalu ngomong kalo keputusannya adalah yg terbaik."
"Papi selalu ngomong kek gitu walaupun gue diam diam doang."
"biasanya kan dia kalo gue udah diam pasti dia langsung bilang,ya udah papi ngikutin kemauan kamu aja,tapi ini kagak Rin."
"Hm gue juga bingung,selama ini kan lo selalu di iyain sama bokap"
"Nah itu dia."
"Tapi liana nih ya menurut gue, apapun keputusan bokap lo pasti dia tau itu yang terbaik buat putrinya."
"Yerin gue juga tau tapi kan setidaknya masa iya gue ngelangkahin 2 kaka gue, mereka aja yang udah mau 26 tahun belum aja nikah."
"Liana lo itu anak perempuan, El sama Al kan Cowok,seorang ayah pasti akan lebih khawatir sama anak perempuannya dari pada anak cowoknya."
"Yerin apa gue salah ya?". "Gue jadi kepikiran sama papi terus Berasa ada yang hilang tau nggak? Perasaan gue kayak gimana gitu."
"Nah makanya itu,mending telvon bokap lo terus minta maaf,gitu kan beres."
"Yeah itu mah sama aja gue tetap mau di jodoin."
"Liana kan gue udah bilang setiap orang tua pasti tau yang terbaik buat anaknya."
"Tau,tapi lo kagak tau gimana perasaan gue di jodoin sama orang yg nggak pernah gue kenal."
"Suatu saat juga gue bakalan tau gimana perasaan lo itu!"
...***...
"Papi nggak harus paksa liana buat nerima perjodohan konyol ini pi."
"El ini sudah papi pikirkan sejak lama dan selama itu juga papi mencari tahu informasi tentang dia"
"Terus apa yg papi dapat? Walaupun dia pengusaha sukses pun tidak menjamin kalo liana bakalan bahagia sama dia pi"
"El sudah papi bilang dia adalah pilihan papi yg terbaik."
Terdengar di sebrang telvon el menarik nafasnya dalam
"Papi aku sama al bisa menjaga liana untuk selamanya,jadi ku mohon biarkan liana memilih untuk calon suaminya sendiri "
"Sampai kapan? Sampai papi mati dulu baru liana bertemu dengan jodohnya terus saat dia di altar pernikahan papi nggak bisa ngantar dia untuk terakhir kali begitu?"
"Papi jangan ngomong kek gitu"
"El dengerin papi,papi tau liana pasti sangat kecewa kamu sama al juga pasti marah. Tapi papi cuma mau mengantar dan melihat anak anak papi menikah sebelum usia papi habis."
"Papi "
"Cukup el,kamu sama al juga cepatlah untuk menikah. Papi sangat berharap pada kalian.
usia papi udah sangat tua,kesehatan papi juga semakin menurun el tolong kamu mengerti ya,kalo mami masih ada dia juga pasti mengerti"
Tuutt panggilan berakhir
...***...
"Dokter liana," panggil seseorang.
"Dokter Han,ada apa?"
"Tidak saya hanya mau menyapa,dan berterima kasih karena dokter sudah menggantikan saya kemarin."
"Ah itu,tentu saja tidak masalah"
"Dokter mungkin sebagai gantinya saya akan mentraktir anda makan malam or something?"
"Oh tidak perlu dokter saya menolak untuk itu"
"Oh sayang sekali"
"Haha tidak apa apa,mungkin di kemudian hari saja."
"Baiklah"
Ke dua dokter itu mulai membahas perkembangan kesehatan dari pasien mereka
...***...
Drt drt drt
Papi Calling 📱
Liana hanya menatap hp nya tanpa mau mengangkatnya
Drt drt drt
Papi Calling 📱
Sekali lagi liana mengabaikan hp nya
Ting pesan masuk
Papi
”Liana berkunjunglah di rumah calon mertuamu,rumah mereka tidak jauh dari rumah sakit,papi harap kamu tidak mengecewakan papi lagi"
"Alamat: jln xx..."
Setelah membaca pesan,liana membuka maps dan mencari tahu alamat yg di kirim.
30 menit dari rumah sakit
Saat akan beranjak pergi meninggalkan ruangannya liana tidak sengaja berpapasan dengan dokter Anak
"Dokter seohyun" sapanya
"Dokter liana hai"
"Woah dokter sudah berapa bulan?"
Liana terlihat begitu antusias melihat perut buncit dokter seohyun
"Tepat hari ini usianya 6 bulan"
"Woah benarkah? Selamat dokter"
"Terima kasih" ucap seohyun tersenyum
"Apa aku bisa menyentuhnya?" Tanya liana terlihat ragu
"Tentu saja kemarilah"
Liana mendekat dan membungkuk untuk mensejajarkan wajahnya dengan perut seohyun
"Hai baby,sehat sehat ya di dalam aku tidak sabar menyapamu nanti"
"Iya dokter cantik". Seohyun membalas dengan meniru suara anak kecil
"Dokter apa menikah akan membawa kebahagiaan?" Liana menatap seohyun di depannya karena wanita di depannya yang pasti sudah berpengalaman
"Kenapa? apa dokter cantik ini akan menikah?"
Seohyun adalah seniornya di SMA dulu,Seohyun yg selalu menjadi perhatian bagi seluruh siswa membuat liana mengenali wajah cantik ini.
Dan tak di sangka mereka di pertemukan lagi di rumah sakit yang sama seohyun yg adalah dokter anak dan liana yg adalah dokter bedah.
Seohyun sangat cantik dan sangat baik bak malaikat di mata liana,bukan tanpa alasan liana mengagumi seohyun. Seohyun adalah malaikatnya,karena dulu seohyun pernah menolongnya saat hampir saja dia menjadi korban bulian bagi siswa siswa yang mengatakan liana mencoba menggoda Al yang notabenenya adalah kakaknya sendiri.
Liana menatap Seohyun ragu.
"Dokter tentu saja semua pernikahan akan membawa kebahagiaan, walaupun semuanya di awali dengan banyak air mata nanti kau akan mengerti maksud dari Tuhan untuk membawamu dalam kebahagiaan"
"Dokter saya mau tanya lagi,hmm saat berkunjung di rumah mertua apa yang dokter bawakan untuk mereka?"
"dokter liana akan berkunjung di rumah calon mertua?"
"Iya,ini untuk pertama kalinya"
"Oh benarkah?"
Liana menganggukan kepalanya
"Dulu waktu pertama kali bertemu mereka aku tidak memberikan apapun pada mereka."
"Tapi selanjutnya saat sudah menikah,aku hanya berkunjung dan membawa kue hasil buatan ku sendiri."
"Jadi aku bisa membawa kue atau lainnya?"
"Tentu bisa"
"Terima kasih dokter." ucap liana tersenyum tulus.
"Sama sama", "jangan lupa membalasnya dengan memberikan undangan" hahaha
"Tentu saja dokter,dokter dan bayi akan menjadi tamu spesial untuk ku"
Setelah selesai berbicara kedua dokter itu pergi untuk melanjutkan pekerjaan mereka
...***...
"Tuan muda, anda di minta untuk pulang besok,nyonya mengatakan bahwa kesehatannya menurun."
"Mama?"
"Iya tuan"
"Kenapa baru bilang sekarang?" Bentaknya
"Maaf tuan nyonya baru mengabari tadi"
"Batalkan semua jadwal, gue berangkat sekarang"
”Tapi tuan anda akan ada klien pagi ini"
"Apa gunanya dirimu? Tentu saja lo yg akan bertanggung jawab untuk masalah ini."
"Kesehatan mama lebih penting dari apapun,bisa mati di kutuk kalo mengabaikan mama"
"Baik tuan”
...***...
"Halo nyonya,tuan muda akan kembali hari ini juga,dia membatalkan semua jadwalnya."
"Bagus lah kalau begitu."
"Dia anak yang akan cepat mengambil tindakan saat kau bilang mama nya sedang sakit."
"Iya nyonya"
...***...
"Kue apa yang di sukai mereka? Kok gue jadi bingung ya?"
"Atau bawain buah buahan aja? Atau?"
Liana melihat jam di tangannya sudah menunjukan jam 5 lewat
"Ok beli buah aja sama bunga mungkin?"
"Akhhh kok gini aja gue repot banget!"
Saat dirinya melewati tokoh bunga akhirnya liana memutuskan membeli bunga,dan saat dirinya akan memasuki mobilnya matanya menangkap tokoh kue yang terletak di di sebrang jalan akhirnya dirinya memutuskan membeli brownies.
"yeah terserah lah mau di terima atau enggak itu belakangan."
liana Kembali ke mobil dan pergi meninggalkan toko kue
"Ah jangan lupa beli buah buahan.”
Kembali mobil berwarna merah itu memarkirkan di parkiran Minimarket untuk membeli beberapa buah segar
"Apel,pisang,anggur,semangka,advokat,stroberi,
mangga,jeruk,ceri........... okay ini cukup"
Terlihat sangat berlebihan tapi dirinya tidak peduli.
Liana keluar meninggalkan minimarket dan menuju alamat rumah yang sudah tertera di GPS mobilnya.
Tidak membutuhkan waktu lama mobilnya masuk di perkarangan rumah besar itu.
Liana keluar dari dalam mobil dan membawa 3 barang yang sudah di belinya tadi.
Menekan tombol bel rumah dengan tangan yang penuh dengan belanjaannya.
Tidak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan seorang pelayan rumah.
"Selamat malam,anda mencari siapa?"
"Ah saya mencari..."
(Ya tuhan gue lupa nanya siapa nama calon suami gue sendiri)
"Cari siapa nona?"
Tangan liana udah pegal karena memegang plastik yang berisi buah buahan yg di belinya tadi
"Hm ini saya di suruh bawain ini dari papi saya,katanya mau ngasih teman rekan bisnisnya.”
Sang pelayan rumah terlihat bingung tapi merasa kasian juga karena terlihat gadis di depannya yang sudah tidak mampu menahan plastik belanjaannya
"Nona biar saya bantu."
"Ah terima kasih,"liana bernafas lega
Sedangkan di dalam rumah terdengar beberapa orang yang sedang berdebat.
"Nona mohon maaf,tuan dan nyonya sedang berbicara di dalam mohon nona menunggu sebentar bisa?"
"Ya tentu saja saya akan menunggu di depan sana"
Liana menunjuk bangku yang berada di taman depan rumah besar itu.
...***...
"Ma,aku nggak mau kenapa kalian memutuskan hal yang tidak di bicarakan terlebih dahulu denganku?"
”kali ini saja mama nggak mau kamu milih cewe yang nggak benar kayak rea itu"
"Ma dia bukan pacar aku jadi mama tenang saja."
"apa yang papa sama mama lakukan sekarang adalah pilihan dan tindakan yang sangat benar”
"Pa,papa apa apaan? Aku tidak mau”
"Kamu tidak akan menolaknya,dia sangat cantik,baik,dia wanita yang sangat lembut. Jadi mama yakin dengan pilihan mama"
"Mau dia cantik kek atau apalah aku nggak mau ma"
”kamu tau kesehatan mama sudah sering drop? jadi mama cuma mau melihat putra bungsu mama yang nakal ini menikah”
"Mama jangan berbicara seperti itu"
”Tentu saja mama harus berbicara seperti ini agar kamu mengerti"
"Pernikahan kalian 13 hari lagi,jadi jangan membuat kedua keluarga malu gadis itu sangat baik,keluarga nya juga sangat terpandang jadi jangan buat kami kecewa!!"
Ke tiga orang itu terlihat diam setelah sang kepala keluarga mengeluarkan perkataan terakhirnya
"Mohon maaf nyonya, tuan di depan ada seorang gadis yang sedang menunggu"
"Gadis? Siapa?"
"Saya juga tidak kenal nyonya tapi dia bilang dia di suruh papinya untuk membawa buah buahan untuk rekan bisnisnya"
"Suruh dia masuk"
"Baik tuan"
"Intinya kamu harus menerima perjodohan ini kami tidak menerima penolakan.”
”Apa makan malam sudah siap?"
"Sudah nyonya"
"Baiklah mari makan malam bersama ini sudah sangat lama untuk hanya sekedar makan malam bersama , putra putra ku sangat sibuk dengan pekerjaan mereka membuat ku merasa kesepian"
"Jangan lupa putra sulung mu sudah menikah sayang”
Ke dua pria itu terlebih dahulu menuju meja makan dan nyonya rumah menuju depan rumah untuk melihat siapa yang datang berkunjung.
Tbc.
saat liana sedang melihat beberapa bunga yang ada di taman liana di kaget kan dengan suara seorang wanita
"anda mencari siapa nona?"
"ah kaget" spontan itu lah yang keluar dari mulutnya
"maaf membuatmu terkejut"
"ah tidak apa apa,aku kemari karena papi menyuruhku"
"papi?"
"maksudku Mr.Gibson" Liana memperjelas
"ah kamu liana?"
"iya maaf saya lupa memperkenalkan diri"
"kamu lebih cantik di asli dari pada di foto pantesan saya tidak mengenali kamu."
"terima kasih untuk pujiannya"
"ayo masuk pas nih di dalam anak saya sama papa nya lagi makan,kamu ikut makan malam bersama ya"
"terima kasih maaf ngerepotin"
"tentu saja tidak kamu akan menjadi menantuku,saya akan senang jika kamu ikut makan bersama"
...----...
"Papa liat siapa yang datang"
"siapa ma?"
"taraaaaa" nyonya rumah itu memperlihatkan Liana pada kedua orang yang berada di meja makan.
"selamat malam," liana memberi salam matanya tidak berani menatap ke dua pria yang sedang duduk di depannya karena merasa malu di perhatikan.
liana menatap kedua sepatunya,dirinya merasa sangat malu di perhatikan begitu
"Kalian jangan liatin Calon menantu ku seperti itu,liat pipinya sudah merah begini" kata Ny.Cullen
"dia Liana?" tanya tn.cullen
dan di jawab anggukan kepala oleh ny.cullen
"liana ayo duduk kita makan malam bersama," ny.cullen menarik kursi di sebelah putranya."duduk disini" perintah ny.cullen.
"terima kasih"
...***...
Makan malam yg begitu menyenangkan bagi tuan dan nyonya Cullen
"Jadi Liana apa papimu sudah memberitahukanmu tentang perjodohan ini?"
"sudah om"
"jadi kamu menerimanya?"
liana menganggukkan kepalanya dan kemudian menunduk.
"menolak saja akan tetap percuma",kata liana kecil namun dapat di dengar pria yg berada di sampingnya
"Liana pria yang ada di sampingmu adalah putraku, calon suamimu."
liana menatap pria yg berada di sampingnya,jujur liana tidak memperhatikannya tadi.
"Maxime Lucas Cullen,dia calon suamimu jadi kalian sudah saling bertemu mama harap kalian memiliki hubungan yang baik."
"Dan lucas gadis di sampingmu Adalah calon istrimu,Liana Elizabeth Gibson Putri bungsu dari Mr.Gibson"
"liana apa operasi mu malam itu berjalan dengan baik?"
"iya semuanya baik baik saja,maaf saya terlambat untuk datang malam kemarin"
"tidak apa apa kami mengerti seorang dokter akan selalu di butuhkan setiap saat."
"terima kasih untuk pengertiannya",ucap liana tulus.
"jadi Brownies ini kamu yang membawanya?"
"iya,itu saya yang bawah tadi saya bingung mau kasih hadiah apa buat pertemuan perdana kita."
"tidak apa apa Lucas dan papanya sangat suka brownies."
di dalam hati liana merasa lega.
pelayan membawakan beberapa buah yang sudah di bersihkan dan di letakan di meja
"woah liana kamu membawa begitu banyak buah," ucap tn.cullen
"tidak masalah,saya hanya tidak enak jika datang dengan tangan kosong"
"kamu gadis yang sangat sensitif ya?"
tanya ny.cullen
"huh?" liana dia buat bingung
"bukan masalah sayang,mama hanya melihat begitu banyak buah dan kue dan bunga yang kamu bawah dari sini mama bisa melihat kamu gadis yang mengutamakan kenyamanan seseorang."
liana yang mendengar ny.cullen menyebutkan kata mama seakan sedang berbicara dengan putrinya sendiri merasa terharu
ny.cullen yg melihat liana diam merenung sadar akan perkataannya.
"liana mulai sekarang kamu bisa memanggilku dengan sebutan mama,kamu akan menjadi menantuku aku akan merawatmu seperti putriku"
Mendengar perkataan calon mertuanya membuat air matanya menetes.
"Mama" panggilnya dan membuatnya mulai terisak
melihat liana yang menangis membuat Pria yg berada di sampingnya merasa bingung
ny.cullen beranjak dari kursinya dan menarik liana dalam pelukannya untuk menenangkan calon menantunya ini.
membawa nya ke dapur untuk menenangkan liana
Lucas yg melihat itu sangat bingung kenapa gadis itu menangis hanya menyebutkan kata mama
"pasti kamu bingung kan?"
lucas menatap papa nya tanpa mengeluarkan kata apapun
"Liana dia putri bungsu dari keluarganya. selama ini liana tidak pernah merasakan kasih sayang Elizabeth atau melihat maminya"
"sangat wajar jika dia menangis,selama ini dirinya hanya di berikan perhatian dari ke tiga pria yang berada di rumahnya tanpa seorang Ibu."
...-----...
makan malam sudah berakhir,liana berpamitan pulang
"Lucas Kamu anterin liana sampai depan sana terus minta nomor terlfonnya supaya mama bisa telfon dia saat mama mau perlu, cepat susul dia"
saat liana sudah akan sampai mobil hpnya bergetar
Kak Al Calling 📱
"Halo kak"
"Liana Kamu di mana?"
"aku sedang di luar tapi akan segera pulang"
"cepat kaka hanya sebentar kembali di rumah 1 jam lagi kaka akan pergi lagi"
"kak Al di rumah? kenapa baru menelfon sekarang? tidak perlu memberitahuku kalau begitu,aku sedang jauh dari rumah bahkan perjalanan sampai rumah 1 jam bagaimana bisa tepat waktu sampai rumah?"
liana berkata kesal.
"ya sudah berarti kita tidak bertemu lagi!!"
"aku juga tidak ingin melihat wajah es mu itu pergi saja kalo begitu"
tutt,liana mematikan telvonnya dan melanjutkan langkahnya.
"3 bulan tidak bertemu tapi apa apaan dia? tidak perlu pulang kalo cuma sejam doang di rumah"
liana akan membuka pintu mobilnya tapi suara seorang pria membuat niatnya terhenti
"Nona bisakah kau memberikan nomor Hp mu?"
"mama bilang dia akan menelfon mu jadi dia meminta nomormu."
liana mengambil hp Lucas dan mengetik nomor hpnya tanpa berkata
"Tunggu," kembali lagi liana berhenti
"kau adiknya Al?"
liana Menatap pria itu,"al siapa?"
"ya tentu saja James Aldrian Gibson Nama belakang kalian sama"
"kau mengenal kaka ku?"
"tentu,kami teman. Jadi kau adiknya?"
"Kau baru saja mengatakannya."
kembali panggilan masuk dari Al membuat Liana kesal
"kalo kaka sudah mau pergi ya sudah pergi saja aku akan sampai rumah 2 jam lagi puas?"
"Liana kaka minta maaf,tapi kaka sudah meninggalkan beberapa hadiah di kamarmu jadi jangan marah lagi okay?”
liana tersenyum mendengar kata hadiah tapi kembali dirinya pura pura kesal
"apa ka al menyogok ku dengan hadiah?"
"tidak itu hadiah memang untukmu tidak ada penyogokan"
"ya sudah ku maafkan untuk hal ini tapi tidak untuk hal yang terjadi minggu lalu,awas saja kalo aku dengar kamu keluar pergi minum lagi akan ku jahit mulutmu itu.”
Lucas yang mendengar perkataan liana membuatnya tertawa dalam hati.
dia baru ingat ternyata gadis yang Al bilang akan menjahit mulutnya jika ketahuan minum adalah adiknya. lucas pikir gadis itu pacar Al tapi ternyata adiknya.
"Tuan saya harus pergi pamitnya"
Lucas hanya menganggukkan kepalanya.
mobil liana sudah menghilang dari perkarangan rumahnya.
"Lucas gimana?" liana ngasih nomornya?
"hm,aku akan mengirim nomornya pada mama"
"tidak perlu mama sudah punya nomornya dari lama"
"lah terus kok nyuruh aku minta?"
"ya kan itu buat kamu"
"mama aneh'
”Lucas sekali lagi kamu ngomong gitu mama hapus kamu dari KK !!!"
Tbc..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!