NovelToon NovelToon

Tengoku No Hoshi

Dendam Seorang Anak

 Simon Historia, seorang anak tinggal di Desa bernama desa Starry, sebuah desa kecil yang damai nan indah di sebuah perbukitan rerumputan hijau, setiap malamnya selalu terlihat kelap kelip bintang yang tak terhingga jumlahnya. Simon memiliki keluarga besar di desa ini, keluarganya memiliki 5 orang anggota keluarga yaitu: sang ayah bernama Gizaru Historia, sang ibu bernama Sara Historia, sang kakak perempuan tertua bernama Karin Historia, dan sang adik Aisha Historia.

Keluarganya selalu hidup rukun aman dan damai dengan para masyarakat disini meskipun mereka memiliki kekayaan yang berlimpah, masyarakat yang lain tidak merasa iri atau merasa direndahkan. Karena keluarga Historia selalu membantu masyarakat yang hidupnya memiliki kekurangan.

Gizaru bekerja sebagai komandan pasukan prajurit penjaga desa, mereka menyebutnya dengan pasukan Starfall, dan Sara bekerja sebagai orang dengan specialis obat obatan, mereka menyebut pekerjaan ini sebagai Tabib, Sara selalu berbagi kebaikan dan sumbangan harta kepada masyarakat yang kurang mampu, itu sebab nya keluarga ini sangat disenangi oleh masyarakat.

...****************...

Pada suatu hari,lonceng darurat berbunyi menandakan musibah akan datang.

Muncul beberapa pasukan dari benua asing kerajaan Tartarus, mereka dikenal sebagai kerajaan yang menyembah iblis sebagai tuhan demi mendapatkan kekuatan. Dan ada negara Gharib yang dipimpin oleh Kerajaan Alwuhush. Mereka memulai perang di desa Starry.

Mereka menggunakan desa Starry untuk dijadikan medan perang. Mereka seenaknya menggunakan wilayah yang bukan tanah mereka untuk dijadikan medan perang untuk mencegah kerugian Negara mereka sendiri.

perumahan hancur para warga lainnya dibunuh, bahkan anak anak pun mereka bunuh tanpa ampun. Mereka berusaha berlari menuju hutan.

Gizaru pergi menghadapi pasukan Tartarus dan Alwuhush. Tentu saja dia tidak akan mampu melawan kedua pasukan Kerajaan besar tersebut. Gizaru diserang habis habisan oleh mereka.

hati mereka sakit melihat sang ayah sudah mati terbunuh tergeletak ditanah.

Aisha kaget dan terdiam. Tanpa disadari, ada pohon tumbang mengarah pada Aisha, dengan sigap Sara mendorong Aisha untuk menyelamatkanya. Sara pun tertimpa pohon besar, setengah tubuhnya hancur dan sesaat sebelum pingsan sara sempat mengatakan sesuatu pada mereka.

"Aisha, Karin, Simon......... ibu menyayangi kalian......" kata terakhir Sara sebelum dia mengehembuskan nafas terakhirnya, Simon, Aisha, dan Karin pun hanya bisa menangisi kepergian sang ibu sambil berlari menjauh dari tubuh Ibu dan Ayah mereka.

 "balass.... dendamm....bunuh mereka semua yang membuatmu menderita....."tiba tiba suara itu terdengar samar samar dalam fikiran Simon. Namun dia mengabaikan hal itu.

...****************...

Mereka beristirahat di sebuah goa. tanpa sadar mereka melihat darah bercucuran dari badan Karin, tak disadari Karin terkena tembakan panah disaat mereka berlari menuju hutan sebelumnya.

“kakak…….. jangan tinggalkan kami juga…..” ucap Aisha dengan suara bergetar. Tak sempat berkata kata, dikarenakan Karin berlari sambil terluka dia kelelahan dan akhirnya dia pun mati disana. Sejak saat itu, Simon mulai memperhatikan Aisha, berusaha menjaganya agar dia tak kehilangan satu satunya keluarganya yang tersisa.

Kini hanya ada Simon dan Aisha yang selamat dari peperangan. Merekapun menguburkan Karin didalam goa tersebut. Dan meninggalkanya. Saat mereka ingin pergi mereka bertemu dengan 3 serigala api, Simon yang panik berusaha melawan dengan melempari batu namun usahanya sia sia, Simon dan Aisha pun berlari. Diam diam Simon berencana untuk memisahkan diri dari Aisha dan menyembunyikanya sementara dia akan memancing serigala agar mengejarnya.

Usahanya berhasil, namun tak lama kemudian dia bertemu jalan buntu dan harus memilih antara maju menuju api atau mundur menuju sungai, tanpa berfikir lama tentu dia memilih melompat ke sungai dan menarik salah satu serigala untuk masuk ke sungai bersamanya, dan serigala itu lenyap menjadi uap karena mereka tak tahan air, lalu tanpa dia sadari Aisha berlari menuju kearah 2 serigala itu.

 "JANGAN COBA COBA KAU LUKAI KAKAKKU HEWAN BUAS!!" sambil berteriak Aisha mendorong serigala itu ke sungai dan Simon menarik serigala disebelahnya. Merekapun berhasil mengalahkan serigala api, tapi dia baru sadar bahwa dia tidak bisa berenang, Simonpun terbawa arus sungai. Dengan perasaan panik dia berusaha untuk berenang sambil berpegangan pada batu besar, Aisha pun ikut panik tak tau harus melakukan apa.

tak lama kemudian datang seorang kakek melompat dan membawa Simon kembali naik ke darat,saat itu dikarenakan lelah setelah berlari larian dan menghadapi hewan buas lalu tenggelam. Simon akhirnya pingsan.

Si kakek mengendong Simon dan membawa Aisha menuju desa terdekat. Diperjalanan Aisha mengobrol dengan kakek itu.

“Kakek …….. terima kasih sudah menyelamatkan kakakku.”

 “sama sama nak…… , kenapa kalian bisa berada di hutan sendirian? Apa kalian tersesat?”

“iya aku dan kakaku melarikan diri dari peperangan di desa kami, hanya kami yang berhasil kabur dari bencana yang melanda desa kami.”

“malang sekali nasib kalian , aku akan merawat kalian berdua.”

Aisha merasa senang atas perkataan kakek itu namun dia juga sedih karena harus meninggalkan kedua orangtuanya.

...****************...

Singkat cerita mereka sampai disebuah desa bernama desa Jasmine, desa itu tak kalah indahnya dari desa Starry, desa ini berada di dataran bawah bukit dan penuh dengan bunga bunga melati yang sangat harum. Ada air terjun juga di pinggiran desa, membuat pemandangan di desa itu semakin indah.

Kakek itu membawa Simon dan Aisha ke rumahnya. Rumahnya terlihat lumayan agak besar.

Setelah meletakan Simon dikamar tamu kakek itu pergi ke pasar untuk membeli bahan herbal untuk membuat obat.

Simon pun akhirnya terbangun.aisha yang sedang menjaga Simon pun menghampirinya dan berkata." akhirnya kakak bangun juga.” lalu Aisha pun menyuruh Simon untuk istirahat lalu dia pergi ke pasar untuk memanggil si kakek.

Aisha dan kakek itu telah kembali dan menemui Simon di kamar tamu dan dia mulai memperkenalkan dirinya "namaku Tonbei aku adalah kepala desa Jasmine, selamat datang di desa kami anak anak." Simon bersyukur bisa selamat dari kematian.

Karena Simon terlihat baik baik saja, Tonbei memutuskan untuk mengajak Aisha dan Simon jalan jalan di desa untuk berinteraksi dengan warga sekitar. Desa ini memiliki taman yang indah, begitu banyak bunga bunga yang indah, bahkan katanya ada bunga yang bercahaya bagaikan bintang di malam hari.

Saat mereka berjalan jalan Tonbei sempat melihat sebuah gambar di bagian punggung baju milik Simon, dia merasa pernah melihat gambar tersebut, lantas terlintas ingatan seorang pria yang memiliki gambar tersebut dan sempat mengatakan bahwa namanya adalah Gizaru Historia. untuk memastikan dia pun bertanya pada Simon. "kau anaknya Gizaru? aku melihat lambang dibajumu sama seperti lambang dibajunya."

Simon pun menjawab "iya….. ternyata kakek mengetahui ayahku ya.”

“dia pernah menyelamatkan nyawaku saat dahulu dia sedang berkelana,dia benar benar seorang pria yang hebat.” ucapnya

Aisha dan Simon terlihat senang bahwa Tonbei mengenal ayah mereka, jadi mereka bisa mempercayai Tonbei.

Tiba tiba terdengar suara perut lapar, selama mereka kabur mereka memang belum makan apapun, Tonbei yang mendengar itu hanya bisa tertawa kecil dan mengajak mereka pulang kerumah untuk makan.

mereka pun kembali pulang, Tonbei mulai memasak makanan untuk mereka, umurnya mungkin sudah tua, namun tubuhnya tetap sehat dan bugar dikarenakan dia adalah seorang petarung pedang juga.aisha pergi membantu Tonbei untuk memasak sedangkan Simon berkeliling disekitar rumah agar bisa membiasakan diri dirumah itu.

Mereka pun selesai memasak, Aisha pergi ke gudang untuk memanggil Simon untuk makan. Merekapun menikmati makanan bersama, kebersamaan itu membantu aisha dan Simon melupakan kejadian yang menimpa mereka sebelumnya.

...****************...

malampun tiba*

Simon sedang merenung diteras rumah memikirkan apa yang akan dia lakukan untuk masa depannya, bagaimana caranya untuk bisa melindungi Aisha, dia berfikir untuk menjadi ksatria seperti Ayahnya tapi entah darimana dia bisa belajar ilmu seperti itu,diapun memutuskan untuk bertanya pada Tonbei besok.

Setelah selesai merenungkan diri di teras, dia pun mulai pergi ke kamarnya, namun saat dia ingin masuk ke kamar, ada sebuah cahaya merah yang terlihat dari kejauhan, cahaya itu semakin besar dan semakin membesar. Karena Simon penasaran dengan cahaya itu, dia berusaha mendekat untuk melihatnya. Tapi tiba tiba meluncur sebuah tombak mengarah padanya, beruntungnya Tonbei berhasil menarik Simon dengan cepat .

"apa yang kamu lakukan?, masuk lah kerumah, ini berbahaya !!" ucap Tonbei sambil bersiap untuk bertarung menggunakan pedangnya. Simon sempat melihat tombak itu,diapun kaget melihat sebuah lambang tengkorak. Lambang yang sama yang terlihat di anak panah yang menusuk tubuh Karin.

Diapun pergi kerumah sambil membawa tombak itu.

Simon berlari kekamar dan berusaha untuk membangunkan Aisha dan membawanya pergi, rasa panik yang dirasakanya, takut akan kehilangan adiknya ditangan pasukan Tartarus lagi.

"AISHA BANGUN! KITA HARUS LARI CEPAT"ucap Simon sambil menarik narik tangan Aisha.

"ada apa kak kenapa kita harus lari lagi?." Ucap Aisha dengan suara lemas. Simon menjelaskan kondisi diluar.

"DIMANA BOCAH HISTORIA ITU!!" seseorang berteriak.

"KALIAN BERIKAN BOCAH BOCAH ITU ATAU KAMI BUNUH SEMUA WARGA DISINI!!" suara teriakan terdengar lagi.

“aku tak akan membiarkan kalian mendekati mereka.” Ucap Tonbei.

tanpa basa basi lagi pasukan tartarus menyerang Tonbei, terlihat dia berusaha melawan sendirian,meskipun dia ahli, namun dia kewalahan melawan begitu banyak musuh.

...****************...

Pertarungan berlangsung cukup lama,dia sudah mulai kelelahan dan banyak luka, umurnya yang sudah tua membuatnya sulit untuk bertarung, Tonbei pun akhirnya pingsan disana, seorang prajurit menghampirinya dan menodongkan pedang padanya menandakan dia akan membunuh Tonbei saat itu juga,Kilas balik kematian keluarga Historia muncul dalam ingatan Simon. Lalu tanpa peringatan dia berlari dengan cepat, dia melemparkan tombak itu kearah prajurit yang hampir menebas tonbei, prajurit itupun terpental karena serangan mendadak dari Simon.

Simonpun mengambil pedang milik Tonbei. Lalu dia berteriak pada para pasukan itu

"Jangan kau sentuh dia!, aku yang kalian cari kan?!! lawan aku kalau berani dasar mahkluk rendahan!!." ucapnya. Karena merasa tertantang dan direndahkan oleh anak kecil mereka langsung marah dan menyerang Simon.

saat bertarung percikan Petir muncul disekitar tubuh Simon dan setiap dia menebas prajurit itu mereka terkena efek sengatan Petir yang membuat mereka tidak bisa bergerak. Bahkan saat ada yang memegangnya mereka juga terkena efek sengatan.

Pertarungan berlangsung singkat, Simon berhasil membunuh semua sisa prajurit itu, namun Simon masih belum merasa puas, dia mengambil salah satu tubuh seorang prajurit dan menyeretnya ke sebuah pohon.

 lalu dia juga memunguti senjata milik pasukan tartarus, dia mulai melempar pedang pedang itu kearah tubuh yang diseretnya. Dia terus melempari kumpulan pedang sampai menusuk seluruh tubuh orang itu. Dalam hatinya dia berkata “meskipun aku melakukan ini aku masih belum puas." Ucap Simon dengan wajah sedihnya.

disaat Simon akan melempari sebuah pedang, Tonbei menahan tanganya dan berkata" cukup nak balas dendam bukanlah hal yang baik, aku tau kamu marah, kamu ingin membalas perbuatan keji mereka, tapi itu semua percuma saja itu akan membuatmu sama saja seperti mereka."

mendengar kalimat itu Simon terdiam dan Tonbei pun mengajaknya kembali kerumah, Aisha yang cemas berlari dan memeluk Simon dengan erat, tak percaya apa yang sudah dilakuan oleh kakaknya tapi dia tak takut pada Simon padahal dia sudah melakukan hal kejam seperti itu didepanya.

 "aku bersyukur kakak baik baik saja."ucap Aisha sambil menangis.

...****************...

Setelah kejadian itu Simon meminta kakek Tonbei untuk melatihnya belajar ilmu bela diri,

dan dia memutuskan akan menjadi orang yang kuat demi balas dendam pada kerajaan itu.

Keinginan Aisha

1 bulan kemudian simon hanya mempelajari ilmu pedang saja karena tonbei mengatakan padanya bahwa Quat Albarq (Kekuatan Petir) milik Simon sudah cukup kuat untuk sementara waktu ini , jadi dia hanya mengajarkan nya tentang ilmu berpedang saja.

berbeda dengan Aisha yang tidak mau belajar apapun,dengan alasan tak mau menyakiti orang lain dengan sengaja, Simon ingin membalaskan dendam orang tua dan kakaknya yang sudah mati. Dia bersumpah untuk menjadi lebih kuat, tak peduli bagaimanapun caranya.

setelah latihan Simon pergi menemui Aisha di teras sambil istirahat dan mencoba untuk membujuk Aisha." kamu yakin tidak ingin belajar Kekuatan apapun? aku tak ingin kamu bertarung jarak dekat sepertiku tapi setidaknya apa kamu tidak mau mencoba membantuku dari belakang?."

dengan lembut Aisha menjawab "meski aku marah atas kematian keluarga kita, tapi aku tetap saja tidak mau menyakiti orang lain meskipun mereka orang yang jahat."

dengan kekesalan Simon melempar pedangnya kearah pohon dan meninggalkan Aisha disana. Dia berfikir kenapa hatinya masih bisa merasa kasihan pada mereka yang sudah menyakitinya. Aisha hanya bisa menghela nafas dan mengabaikan sifat simon yang sedikit pemarah.

...****************...

malam tiba*

Simon sedang melamun di area latihanya, Tonbei yang kebetulan lewat pun berinisiatif untuk menghampirinya. Tonbei bertanya pada Simon.

"bagaimana perkembanganmu?"

"..... lumayan......" jawabnya.

“janganlah terlalu terburu buru, semuanya butuh proses, aku akan mendukungmu sampai akhir.” ucap Tonbei sambil memberikan makanan pada Simon sebelum dia pergi kembali kedalam rumah, meninggalkannya sendirian disana. Simon mengerti tentang maksud dari perkataan Tonbei, namun tetap saja dia tidak bisa menahan kesabaran, dalam perasaanya, dia sangat ingin membantai tartarus saat hari dimana dia kehilangan keluarganya, namun dia tidak berdaya dan terpaksa harus melarikan diri. Perasaan inilah yang membuatnya merasa seperti pengecut.

...****************...

Keesokan harinya*

dipagi hari Aisha pergi kepasar untuk membeli bahan makanan untuk dimasak dirumah.dia membeli sayuran yang sangat disukai Simon, berharap bahwa kakaknya akan senang dengan masakan yang akan dibuatnya nanti.

Singkat cerita Aisha selesai berbelanja dan menuju perjalanan pulang kerumah. Aisha tidak sengaja tertabrak anak kecil dan membuatnya terjatuh, Aisha mencoba melihat keadaannya, ada luka kecil di kaki anak itu namun karena Aisha tak memiliki pengetahuan dalam hal obat obatan dia tak tau apa yang harus dia lakukan. Tak berselang lama orang tua anak itu datang dan meminta maaf pada Aisha, sebaliknya Aisha kembali meminta maaf juga pada mereka.

saat pulang kerumah dan memasak sarapan Aisha kembali memikirkan anak kecil yang terluka itu, melihat darah yang keluar dari kaki anak itu dia merasa kasihan. Aisha mulai melamun saat memasak, karena tak fokus memasak Aisha Tak sengaja melukai jarinya ,dia langsung merasa terkejut dan tersadarkan akan sesuatu lalu Dia Teringat sesuatu perkataan Simon "apa kamu tidak mau mencoba membantuku dari belakang?", teringat akan perkataan kakak nya, kejadian dipasar, dan saat ini, Aisha memutuskan untuk belajar sihir Penyembuhan. Dia segera memasak sarapan dan ingin cepat cepat memberitahu kakak dan kakeknya atas keputusan yang dibuatnya.

...****************...

saat di ruang makan

setelah Aisha menyajikan makanan, tanpa berfikir lama dia mulai bicara pada Simon "kak, aku mau bilang kalau aku memutuskan........ mau belajar Quat Alshifa (Kekuatan penyembuhan) untuk membantu kakak." Aisha mengatakannya dengan penuh semangat.

Simon lalu bertanya “apa kau yakin membuat keputusan ini tanpa merasa terpaksa? Aku tau kemarin aku memintamu begitu tapi aku harap kau melakukan ini bukan karena paksaanku.”ucap Simon.

Aisha menggelengkan kepala dan mengatakan padanya bahwa dia tak merasa dipaksa dan ini murni keputusan yang dia inginkan.setelah itu tonbei mengatakan kalau dia mempunyai buku pelajaran sihir di gudangnya yang bisa digunakan oleh Aisha nantinya.

Selesai makan , pertama tama Aisha ingin membaca buku pelajaran tentang segalan jenis Qua yang ada didunia ini buku diberikan kakek tonbei padanya, Simon juga ikut dia juga ingin mencari buku yang mungkin akan membantunya.

Aisha mendapatkan buku tentang pelajaran Qua, sementara Simon masih melihat lihat rak buku dia mengeluhkan gudang yang kotor dan berdebu , dia pun menemukan buku tentang biodata monster , Simon berfikir mungkin buku ini akan berguna . merekapun pergi ke ruang tamu untuk membaca, dikarenakan di gudang agak gelap membuat mereka menjadi sulit untuk membaca.

Biodata para monster itu lumayan banyak dari monster langit daratan sampai perairan, jenis jenis mahkluk aneh membuatnya sangat bingung , kenapa bisa ada hewan seperti itu di dunia ini. Disisi lain Aisha sangat fokus membaca buku Quat Alshifa.

...****************...

Berjam jam berlalu Simon sudah selesai melihat lihat isi dalam buku itu, namun aisha masih belum selesai dengan bukunya.

“ masih belum beres baca bukunya?. " Ucap simon yang sudah lelah menunggu aisha yang sudah lelah sampai berjam jam."sabar donk kak sesuatu gak bisa didapetin secara instan semua itu butuh proses yang panjang aku gak bisa mendapat apa yang aku mau sekarang juga, aku harus berusaha dan ambil sedikit demi sedikit hal yang aku mau." mendengar hal itu Simon pun mengabaikan perkataan Aisha lalu keluar untuk berlatih pedang.

setelah akhirnya menghabiskan waktu hampir 14 jam Aisha selesai dengan bukunya , dia sangat bersemangat dan akan mencoba menggunakanya ,tapi Simon tiba tiba datang dan berkata.“mau kemana kau? Lihat lah jam berapa ini.”

Aisha melihat jam, jam itu menunjukan pukul 8 malam dan sudah waktunya makan malam, Aisha kesal dan tetap memaksa pergi keluar untuk mencoba kekuatannya. Namun Simon melarangnya dan menyeretnya ke dapur untuk menyuruhnya memasak.

saat malam itu Aisha terdengar sangat berisik sekali,sering kali dia mengoceh pada kakaknya , namun Simon beranggapan bahwa salahnya dia sendiri karena membaca terlalu lama, Tonbei hanya bisa tersenyum melihat kelakuan kedua cucu angkatnya yang ribut sepanjang malam.

keesokan harinya Aisha langsung meyeret Simon dari kasurnya dan mengajaknya keluar untuk segera membantunya dalam praktek menggunakan kekuatannya.

Aisha meminta Simon untuk mencarikannya mahkluk hidup yang terluka, Simon lalu pergi untuk mencari hewan yang lemah, untuk mencegah bahaya saat Aisha praktek. Dia harus mencari hewan yang tidak ganas,alih alih berburu monster dia malah menemukan SkyFish yang siripnya robek menyebabkan ikan itu tidak bisa terbang, menurut buku biodata para monster, skyfish termasuk golongan hewan langit alias hewan yang terbang layaknya burung. Mahkluk ini tidak berbahaya bahkan dia adalah seekor hewan yang jinak. Simon pun membawa skyfish itu ke tempat Aisha.

Aisha terkejut melihat Simon membawa seekor skyfish yang terluka, "oh astaga…….. malang sekali nasibmu….. aku akan membantumu ya.." ucap Aisha. agar tidak bosan menunggu, Simon pergi melakukan rutinitas harian nya.

...****************...

Singkat cerita Aisha berhasil menyembuhkan sirip ikan itu meski hanya sedikit saja ikan itu masih belum bisa terbang sepenuhnya.

Aisha berteriak kearah Simon “HEIII KAKAKK!! AKU BERHASILL LOHH!!”

Mendengar itu Simon terkejut atas teriakan adiknya yang begitu keras. Dia kembali melanjutkan rutinitasnya.

"ada apa ini kenapa kau berteriak kegirangan?." ucap Kakek Tonbei yang kebetulan sedang lewat disana, dia menghampiri aisha.

"Kakek lihat aku sudah bisa melakukan Quat Alshifa!! aku hebat kan!!" ucap Aisha sambil memperlihatkan sirip skyfish yang sudah lumayan terobati. Kakek Tonbei tersenyum dan mengusap usap kepala Aisha.

Berbulan Bulan mereka berlatih,dan perkembangan mereka sudah lumayan meningkat. setelah belajar ilmu pedang simon mencoba melatih Quat Albarq (kekuatan petir) miliknya, dan Aisha bisa melatih beberapa Quat Aldire (Kekuatan Perisai )miliknya.

Suatu hari Simon dan Aisha ingin berburu hewan untuk persediaan makanan,selain untuk mencari makanan mereka disini untuk melawan monster juga untuk melihat sudah seberapa kuat kemampuan Simon, mereka melawan Slime, Banteng berkaki 8, ular terbang, dan Tanaman pemakan daging, Simon mengalahkan semuanya tanpa terluka sedikitpun, berkat tehnik perisai milik Aisha.

...****************...

saat ingin pulang mereka mendengar suara yang aneh terdengar seperti hewan yang kesakitan mereka mencoba mencari darimana suara itu berasal. Setelah mereka telusuri, mereka menemukan seekor naga yang ekornya tertimpa batu dia terlihat tidak berbahaya tapi Aisha Memberikan kekuatan pelindung pada Simon untuk berjaga jaga jika ada naga lain. Simon berhasil mengakat batu besar itu dan mengambil naga itu untuk dibawa kerumah, agar Aisha bisa menyembuhkanya dengan aman.

...****************...

waktu dirumah, Kakek Tonbei kaget dengan apa yang mereka bawa, selain membawa makanan mereka membawa seekor hewan buas. "darimana kalian mendapatkan naga kecil ini?." kakek bertanya dengan sedikit rasa khawatir dalam dirinya. "kami temukan dia tertimpa batu di gunung belakang air terjun."ucap Aisha , lalu kakek Tonbei berkata bahwa hewan itu bahkan seharusnya tidak ada di daerah sini, dia harusnya berasal "Jazirat Alsama'" atau disebut Pulau Langit.

Duo Manusia Naga

2 minggu sejak Simon dan Aisha membawa pulang seekor naga ke desa,mereka sempat mencoba melepaskan naga itu kembali ke hutan namun kelihatanya naga itu tidak ingin kembali kesana, karena setiap mereka melepaskanya dihutan, naga itu selalu mengikuti mereka kembali ke desa.

merekapun akhirnya memutuskan untuk merawat naga itu,namun meski naga ini adalah hewan suci dan langka, Simon dan aisha menunjukan naga itu pada warga disana agar mereka tidak menganggap bahwa seekor naga bukanlah monster ganas.

Suatu hari , kakek Tonbei memperhatikan bahwa Simon mungkin kuat, namun dia merasa bahwa Simon tidak mungkin berjuang hanya dengan Aisha saja, jadi kakek tonbei berfikir untuk mencarikan rekan yang mau menjadi kawan seperjuangannya. Tapi dia khawatir kalau orang lain melihat naga ini kabarnya akan bocor lalu Simon dan Aisha bisa bisa diincar oleh orang jahat, yang mengincar naga yang merupakan mahkluk suci.

Tonbei teringat suatu kisah seorang ksatria putih dan seekor naga putih

Tahun 300 seekor naga pernah turun ke bumi, dia bertemu dengan seorang ksatria putih sang ksatria sedang mengalami kekalahan dalam peperangan, lalu dia menjadi rekan seperjuanganya,berkat naga itu sang ksatria putih dijuluki dengan ksatria naga putih,sejak saat itu sang naga menjadi partner sang ksatria.

Setelah berbulan bulan , naga itu tiba tiba berubah menjadi wujud manusia, bentuk naganya masih terlihat seperti tanduk, kelopak mata, cakar di tanganya masih dalam bentuk naga,hanya saja tubuhnya berubah menjadi manusia.

Cerita itu tertulis dalam buku yang berjudul “Naga Surgawi” karena naga itu turun dari langit , orang orang pada waktu itu menganggap bahwa naga itu turun dari surga, namun 50 tahun lalu terungkap bahwa ada pulau diatas langit yang sangat tinggi di benua Mustira , yang sekarang dikenal sebagai benua para mahkluk aneh.

Konon katanya disana adalah benua yang indah yang ditempati manusia pada tahun 400. Sampai pada tahun 683, sang Raja yang hidup disana dikalahkan oleh para monster dan Raja itu terpaksa harus kabur dari kerajaanya sendiri, keberadaan Raja itu sampai sekarang tak diketahui ada dimana, entah dia hidup atau kah dia sudah mati.

Kakek Tonbei bermaksud memberitahukan soal cerita ini pada Simon dan Aisha , namun dia kembali berfikir, dia ingin mencoba menguji Simon dan Aisha untuk mengurus naga itu dengan baik, dan jika naga itu sampai berubah menjadi manusia karena kedekatanya dengan mereka, kakek Tonbei akan mengagap Simon pantas menjadi ksatria putih kedua.

Ditempat lain Simon sedang berlatih pedang dilapangan, sementara si naga kecil sedang memperhatikan disudut lapangan dengan tatapan penasaran.

dia menghampirinya, sedikit demi sedikit dia mendekat, tanpa sengaja Simon hampir saja menebasnya.

“apa yang kau lakukan!! Kau bisa terluka!”

Naga itu langsung merunduk ketakutan karena Simon tiba tiba berteriak padanya dengan tatapan marah. Simon merasa bersalah dan berusaha untuk menasehatinya.

“dengar….. jika kau ingin lihat , tunggulah aku selesai dengan latihanku, jangan tiba tiba datang dan mendekatiku seperti itu, jika kau terluka , aku yang akan disalahkan, apa kau faham?”

Si naga kecil mengangguk tanda bahwa dia faham atas nasehat yang Simon ucapkan. Mereka pun pulang untuk istirahat, Simon mengajaknya pulang untuk makan, si naga kecil pun senang dan berdiri di bahu Simon, seakan dia adalah burung kakatua milik bajak laut.

Kakek Tonbei sedang duduk di teras rumah terkejut melihat Simon dan si naga kecil yang terlihat seperti berbicara satu sama lain dengan senangnya. Disitulah awal dimana Simon dan si naga kecil itu menjadi dekat.

Hari demi hari Simon, Aisha dan si naga kecil semakin akrab dan kompak, saat si naga kecil bersama mereka sedikit demi sedikit dia berbicara bahasa manusia, kata pertama yang dia gunakan adalah ayah, tak disangka Simon yang bahkan masih dalam masa remaja, dipanggil ayah oleh seekor hewan suci.

Simon terkejut mendengar kalimat itu, dan berusaha untuk mengatakan pada si naga kecil kalau dia bukan ayahnya dan menjelaskan bahwa orang tuanya lah yang hanya bisa disebut ayah, namun si naga kecil tidak peduli dan memanggilnya ayah, Aisha hanya bisa tertawa namun sekaligus senang ternyata si naga kecil sudah bisa berbicara.

Kedekatan mereka sudah seperti keluarga, seorang ayah dan anak , teruntuk aisha, si naga kecil hanya memanggilnya aisha saja.

Suatu hari Ismon, Aisha dan si naga kecil sedang berburu, mereka bertemu king Buffalo , raja dari banteng berkaki 8, disana mereka sangat terdesak karena king buffalo sangat cepat dan lincah, tepat saat Simon hampir celaka karena serangan king buffalo, si naga kecil berusaha untuk menghalangi dan terkena serangan king buffalo, dia pun terlempar sampai tertimpa bebatuan gunung.

Simon yang marah langsung menajamkan pedangnya dengan petir dan menyerang king buffalo dengan kecepatan tinggi ,dan memotong motong seluruh tubuh king buffalo sampai meledak. Merekapun pergi ke arah terlemparnya si naga kecil, disitu banyak sekali bebatuan yang menimpanya, awalnya Simon ingin menghancurkan batunya dengan kekuatanya, namun Aisha melarang karena dia bisa saja melukai si naga kecil.

Mereka pun menyingkirkan satu persatu batu yang menimpa,dan menemukan si naga kecil dan keadaan penuh darah dan tak sadarkan diri, mereka membawanya pulang untuk diobati.

...****************...

Suasana menjadi tegang , Simon sangat mengkhawatirkan keadaan si naga kecil,dia terus menemani si naga kecil saat dipengobatan, beberapa saat kemudian cahaya bersinar dari tubuh si naga kecil, tak tahu apa yang terjadi Simon berteriak memanggil kakek dan Aisha. Aisha pun mengatakan bahwa ini bukan sebuah penyakit, Tonbei hanya diam saja karena dia tau apa yang sedang terjadi.

Perlahan lahan, si naga kecil bangun dan sedikit demi sedikit dia berubah menjadi manusia. Terlihat rambutnya yang berwarna putih, memiliki tubuh manusia normal,namun dia masih memiliki tanduk dan cakar naga miliknya, saat dia membuka mata, pupil matanya berwarna kuning dan bagian sklera matanya bukan berwarna putih , melainkan berwarna hitam, berbeda dengan manusia yang berwarna putih.

Simon masih terkejut dengan hal yang terjadi pada si naga kecil dan dia bertanya.

“hei kecil …….bagaimana perasaanmu? Kenapa bisa….”

Lalu tonbei masuk dan menjelaskan fenomena yang terjadi pada si naga kecil.mereka pun akhirnya faham,mereka sangat senang karena sekarang si naga kecil bisa berkeliaran bebas sebagai manusia.namun simon merasa julukan si naga kecil sudah tidak bisa dipakai lagi sekarang, karena dia manusia, dia harus memiliki nama.

"kenzho…..Kenzho Historia….”

Semua orang terkejut mendengar simon mengucapkan sebuah nama yang asing.

“sekarang namamu adalah Kenzho Historia. "ucap Simon sambil memegang tangan Kenzho.

Dengan wajah ingin menangis Kenzho berkata. “ayah……sekarang aku benar benar keluargamu kan?....”

Simon mengangguk , Aisha senang sekarang dia punya adik lagi, jika dilihat tubuh Kenzho terlihat seperti laki laki usia remaja yang seusia dengan Simon, namun hubungan Kenzho dan Simon tetaplah seperti ayah dan anak.

Tetapi simon tidaklah mengaggap kenzho sebagai anaknya, namun dia menganggapnya sebagai saudara, karena memang mereka itu terlihat seperti kaka beradik.

...****************...

1 minggu kemudian

"Wah Enak sekali ya jadi bentuk manusiaa!,aku terlihat lebih besar daripada bentuk kecil seperti itu." ucap Kenzho sambil berlarian. Kakek Tonbei pernah mengatakan bahwa umur Kenzho menjadi sama seperti manusia pada umumnya, tapi dia tidak keberatan asalkan dia bisa hidup dengan bentuk manusia.

Di lapangan latihan*

“bisakah kau berhenti memanggilku ayah??” ucap Simon.

“ehhh kenapa??” jawab Kenzho dengan wajah sebal.

“dulu mungkin aku membiarkanmu karena kau hanya seekor naga yang kecil, namun sekarang lihatlah, kau itu seumuran denganku,kau harus mengagapku saudara laki laki.”

“baiklah saudara laki laki.”

Panggilah aku dengan namaku.”

“ah kau ini banyak maunya, baiklah namaku.”

“DASAR BODOH!!! MAKSUDNYA PANGGIL AKU SIMON!”

“kenapa kau marah marah!! harusnya kau bilang sejak awal…..”

“KAU SAJA YANG TIDAK FAHAM!!”

Sambil berteriak Simon memukul kepala Kenzho, sampai sampai dia menangis. Aisha yang melihat dari kejauhan pun tertawa melihat pertengkaran itu, entah kapan terakhir kali Simon bisa marah seperti itu, maksudnya bukan marah karena benci, namun marah karena kasih sayangnya.

Beberapa bulan Kenzho sudah bisa beberapa kemampuan Simon. Sekarang Simon ingin melatih ilmu Quat Albarq untuknya, dia mengajarinya aura petir pukulan ledakan petir, seluruh kekuatan yang dia kuasai dia ajarkan pada Kenzho.

semasa latihan Kenzho mengeluh kenapa hanya dia yang mempelajari kekuatan simon,lantas Simon terheran memangnya apa lagi yang dia mau?. Kemudian kenzho mengatakan.

"Simon kamu bisa menjadi sepertiku juga, jika aku bisa menggunakan kekuatanmu, maka kau juga bisa menggunakan kekuatanku." ucapnya.

"memangnya kau punya kekuatan lain selain yang aku ajarkan?."ucap Simon sambil terheran.

kenzho menunjukan matanya yang seperti reptil, lalu mengeluarkan sayap naganya. dia terbang dan membuat Tehnik petir membentuk kepala naga. Dia langsung mengaum dengan keras, dan memancarkan petir dari mulutnyaa, dia menyebutnya Zayiyr Altiniyn Alraed (raungan naga petir)

Kekuatan naga pertama yang diajarkan kenzho adalah tehnik itu.

"aku akan mempelajari Quat Albarq sementara kau pelajari Quat Murawid Altiniyn (Kekuatan Penjinak Naga) ya Simon."

namun sebelum itu Kenzho meminta izin untuk meletakan tanganya dibagian dada kanan Simon, Simon mengizinkan hal itu, tak lama kemudian Simon merasakan sengatan petir masuk kedalam tubuhnya saat Simon melihat ke dadanya,disana terdapat lambang cakaran.

" itu adalah tanda kau seorang Dragon Tamer, sekarang kau bisa menggunakan Quat Muwarid Altinyn. Maksudku...... bukan berarti kau bisa menggunakan jurus naga tanpa latihan. tapi tanpa ini mustahil untuk menggunakannya. "ucap Kenzho.

untuk menggunakan Quat Muwarid Altinyn kita harus menjadi seorang Dragon Tamer. baru kita bisa mempelajari tehnik yang digunakan oleh naga tersebut.

"sebelum menggunakan tehnik ini kau harus menyalurkan Taqa milikmu pada anggota tubuh yang mau kau gunakan, contohnya seperti aku yang menggunakan raungan naga petir, aku mengalirkan Taqaku ke arah mulutku, oiya karena kau seorang Dragon Tamer, dan bukan naga asli sepertiku, kau bisa menyalurkan Taqamu ke matamu untuk mengaktifkan pengelihatan Naga, dan matamu akan sama seperti mataku."

Mereka pun mulai berlatih, Simon berlatih menjadi seorang Dragon Tamer, dan Kenzho berlatih tehnik petir milik Simon.

mereka berusaha setiap hari setiap jam setiap menit dan masih gagal melakukanya, Simon bertanya pada Kenzho apa rahasia agar bisa menggunakan raungan naga petir, tapi dia mengatakan tidak ada rahasia, hanya salurkan Taqa ke arah mulut untuk melepaskan raungan naga petirnya.

Seminggu setelahnya Simon sedikit merasakan ada getaran di area mulutnya, Kenzho mengatakan itu adalah tahap awal dari efek penggunaan tehnik itu.

...****************...

Akhirnya 2 bulan setelahnya Simon berhasil menggunakan tehnik raungan naga petir.

Setelah itu Kenzho menantang Simon untuk beradu kekuatan, dia ingin melihat raungan siapa yang lebih kuat.

"sekarang ayo kita lihat raungan siapa yang paling kuat...."

"baiklah...."

mereka pun mengaum secara bersamaan dan gelombang petirnya bertabrakan.

ledakan yang lumayan besar muncul, auman mereka keduanya sama kuatnya,mereka seperti melawan cerminan diri sendiri

Bahkan ledakanya membuat area sekitar menjadi gempa.

Tak lama kemudian Tonbei datang mendekati mereka berdua untuk memarahi mereka karena membuat kegaduhan dan kepanikan di desa,karena takut dihukum Simon dan Kenzho kabur ke hutan untuk bersembunyi dari Tonbei. Waktu itu Simon terlihat sangat senang dan tertawa bahagia.

dengan tatapan senang Simon mengatakan." aku sangat bangga padamu, saudaraku." Sejak dahulu dia sangat ingin memiliki saudara laki laki dan sekarang hal itu terwujud, Kenzho sudah menjadi anggota keluarga yang dia cintai.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!