NovelToon NovelToon

Cinta Membuka Luka

Bab 1 Arini ( Sedang Di Revisi )

" Brataseno : Karyo tolong carikan wanita yang seperti ini ," Brataseno mengambil sebuah poto dari dalam tas kerjanya , poto yang sudah agak usang keliatan dari pinggiran potonya yang nampak menguning .

 " Baik tuan Jawab Karyo ," Sambil membungkukan tubuh nya , tanganya mengambil sebuah poto yang di berikan Brataseno , dengan sedikit menajamkan mata nya Karyo menatap poto seorang gadis cantik yang terlihat sangat bersahaja .

" Dengan suara Baritonya Brataseno ," membentak Karyo yang terlihat terkesima oleh Keanggunan Arini , Cepat pergi dan jangan berani berani menatap wanitaku ! ucapnya dengan suara kerasnya menggelegar , dan jangan lupa ! harus sama persis dengan yang di poto itu ! Perintah Brataseno , dengan langkah gagahnya , Brataseno meninggalkan ruangan khususnya yang berada di lantai dasar gedung perkantoran milik ia sendiri .

" Baik tuan , dengan langkah cepatnya Karyo masih mengejar langkah tuanya ", bagaimana tuan ? kalau nanti tidak sama persis yang ada di poto ? Tanya Karyo .

" Harus sama persis ! Kalau tidak , cari lagi ? dunia itu luas Karyo ! masa cari perempuan yang sedikit sama saja kau ngak bisa , bentak Brataseno dengan suaranya khasnya .

 " Siapa yang ngak tahu seorang Brataseno Anggara , "? Pria kelahiran 32 tahun , yang selalu menyedot perhatian publik dari berbagai kalangan , Brataseno seorang Pengusaha muda yang bergerak dalam bidang usaha , pertambangan , tambang yang di kelola Brataseno minyak dan gas bumi , tidak heran , banyak wanita cantik dan berkelas , berani antri dan bersaing untuk mendapatkan seorang Miliuneur , yang gagah dan tampan bak seorang dewa , dengan postur tubuh 187 Cm , wajah khas Turki dan Asia , karena Nyonya Ayu asli keturunan jepang > Indonesia sedangkan Ayahanda nya asli keturunan turki .

" Dengan kekayaan yang sangat Melimpah Ruah ," dari Kakek Buyut nya , Brataseno hidup dengan kemewahan , yang menjadikan akhlak ny sedikit di luar kendali dan sifat nya yang Egois dan Arogan , Tetapi dengan sifat yang begitu menyebalkan , Brataseno tetap jadi incaran kaum hawa dari mulai gadis perawan dan emak emak. Jelas kalau emak emak untuk puteri nya .

" Tetapi , dari sekian banyak wanita ," Brataseno hanya tertarik dengan satu nama saja , wanita cantik sederhana dan baik hati tentunya .

" ARINI , nama lima suku kata ," yang selalu jadi ratu dalam hatinnya , bukan karena cantik , karena yang cantik juga banyak tetapi karena Brataseno jatuh hati tanpa duga dan tanpa syarat .

" Flashback , beberapa tahun yang lalu .

" Brataseno , turun dari mobil sport mewahnya ," dengan gagah dan sangat cool , rambut nya yang klimis menambah pesona untuk Brataseno sendiri .

" Ceklek ..., pintu mobil dibuka ," tangan Brataseno meraih sebuah tangan putih yang sangat halus kulitnya .

" Ayo sayang kita sudah sampai di butik ibu ku ," Brataseno dan wanita nya berjalan masuk ke dalam butik milik ibu nya .

" Semua karyawan dan pekerja lepas waktu ," tampak hormat , dan mereka membungkukkan tubuh nya ke arah Brataseno .

" Selamat datang tuan , apa yang bisa saya bantu tuan ? Ucap mereka serempak

" Tolong ambilkan gaun berwarna hitam ," pesanan tempo hari ucap Brataseno sambil duduk di sofa ruang tunggu .

" Baik tuan , balas mereka serempak .

" Arini , tolong ambilkan gaun hitam yang dipesanan ibu Ayu ucap salah satu karyawan butiq

" Dengan cepat , Arini membawa gaun hitam pada sosok Brataseno dan wanita di sampingnya , Brataseno

" Seketika Mata Elang Brataseno menatap wajah ayu Arini , dan dengan sedikit nakal mata nya menelusuri seluruh lekuk tubuh arini yang terbungkus oleh setelan

Rok dan blues seragam dari butiq nyonya Ayu

" Ini tuan , nona gaun yang sudah nyonya simpan untuk anda ucap Arini ," menyerahkan gaun hitam yang tampak mewah sekali .

" Sayang , bagaimana kalau kau menunggu disni , aku mau coba gaun ini ucap wanita yang terus menempel ditubuh Brataseno .

" Baik , aku tunggu di sini ! Ucap Brataseno dengan tidak melepaskan pandangannya dari wajah Arini .

" wanita itupun berjalan masuk ke ke kamar pas ," ruangan itu , dan Arini mengekor nya dari belakang sambil membawa gaun di tanganya .

" Nona , bagaimana apa mau saya bantu memakainya "? ucap Arini dengan hormat .

" ngak usah ucap wanitanya Brataseno , itu pertemuan Brataseno dan Arini pertama kali.

"

Bab 2 Mecari Yang Mirip Denganya ( Sedang Di Revisi )

" Brataseno , bertemu sahabat sahabat nya di sebuah Cafe ternama di ibu kota ," Brataseno , Gilang , Dimas dan Sailendra adalah satu angkatan semasa sekolah di salah satu sekolah menengah atas di ibu kota , pertemanan mereka terbawa sampai saat ini .

" Gua ngajak lo semua bertemu ," bukan ada hal yang harus di bahas , masa lo selama ini ngak kangen ? Duduk duduk gini sambil ngopi ? Tanya Brataseno pada kawan kawanya , lagian lo alasannya sibuk kerja ? Dan ngurus keluarga ? Ingat lo kerja saja lo di perusahaan gua , sibuk mana gua sama lo ? Ucapnya sambil merebahkan tubuh nya di atas sandaran lounge chair cafe , Brataseno duduk dengan santainya , ia merogoh rokoknya electriknya yang harganya selangit dan menghisapnya , serta membuangnya asap nya ke atas , hidup harus dinikmati kawan , jangan sampai lo mumet dan stres karena kerja dan keluarga .

" Gimana lo sekarang dengan Arini "? Brataseno mengalihkan pandangannya pada Gilang yang sedari tadi hanya terdiam .

" Gilang diam , karena merasa sungkan dan malu ," karena dulu Gilang pernah menghianati persahabatanya dengan Brataseno.Gilang menerima tawaran dari nyonya Ayu Kirana untuk menikahi Arini .

" Alhamdulillah gua ma keluarga baik baik," saja ucapnya dengan singkat .

" Hmm , baguslah balas Brataseno ," sambil sedikit tersenyum kecut .

" Nikah lo dah lama , tapi Arini masih belum hamil ? Tanya Brataseno dengan sedikit memicingkan sebelah matanya pada Gilang .

" Gilang , mendengar pertanyaan itu hati nya merasa was was ," takut rahasia besar nya terbongkar Brataseno . Gilang sebelum menjawab pertanyaan bos dan sekaligus mantan kekasih istrinya , ia menghela nafas panjangnya , sambil meng selonjorkan kakinya yang tampak kaku sedari tadi .

" Gua tiap malam berusaha bikin anak , jawabnya dengan sedikit memanas manasi Brataseno , dah bermacam macam gaya gua lakuin dengan Arini , tapi mungkin Allah belum kasih saja , ucapnya dengan sedikit menyikut hati Brataseno.

" Dimas dan Sailendra ", yang mendengar pembicaraan kawanya yang agak agak menyerempet ke hal yang tak di inginkan , ia mulai mengalihkan tofik .

" Gua , punya kenalan tutur Sailendra . Ia anak dari seorang pengusaha emas dan berlian dari kalimantan , orang nya begini ucap Sailendra mengangkat jempolnya , kalau lo mau? Gua kenalin ujarnya dengan sedikit menyipitkan matanya ke arah brataseno .

" Males gua , dapat kenalan dari lo ! Jangan jangan seperti dulu ," di pake dulu dah kenyang lo kasiin gua , ucapnya dengan sedikit mengangkat ujung bibir tebalnya agak naik ke atas .

" Sailendra dan yang lain mendengar pengakuan Brataseno ," semua tertawa.

" Haha....haha..haha...," Gila lo bisa"nya barang bekas , lo kasiin kakak ipar lo cetus Dimas yang sedari tadi hanya menyimak obrolan kawan kawanya .

" Itu kejadian sebelum gua jadi adik iparnya ," papar Sailendra dengan tersenyum gelinya , karena kalau dari salah satu mereka mendapatkan barang bagus , mereka langsung mengabari dan gantian memboking cewek yang sama .

" Awas lo ! Kalau masih main cewek di luar , ancam Brataseno , Gua kasih tau Kath , kelakuan bejat lo ucapnya dengan nada mengancam .

" Ngaklah gua dah tobat kakak ipar ," balas Sailendra dengan sedikit serius .

" Baguslah , memang harus begitu ucap Brataseno ," sambil mengambil cangkir kopi hitam nya , yang tinggal setengah lagi dan meminumnya hingga tandas .

" Ngak terasa , menit demi menit dan jam berganti jam ," malam pun semakin larut tetapi empat sekawanan ini tampak asyik dengan obrolan mereka ber empat .

" Ddrrrtrrt....Ddddrrrttt , ponsel Brataseno bergetar di atas meja ," Brataseno meraih dan melihat siapa yang malam malam begini menelpon nya .

" Hallo tuan , saya sudah mendapatkan pesanan yang tuan mau ," ucap Karyo dari sebrang sana , orangnya masya Allah , lebih cewek yang ada di poto tuan, jelas nya dengan membangga banggakan hasil temuanya .

" Jangan banyak ngomong , " bawa langsung ke mainsion , dan bawa ke ruang bawah tanah. Perintah Brataseno .

" Baik tuan , dan saya sudah kirim poto nya ," ucap Karyo dan seketika tlp Karyo mati , diputus sepihak oleh Brataseno .

" Brataseno , mematikan ponselnya ," dan ia segera membuka watshap nya , untuk melihat poto yang di kirim Karyo

" Hmm , Lumayan , gumamnya dalam hati." Maaf nih , Gua balik duluan ya , ada kerjaan penting ! ucap Brataseno pamit dengan kawan kawanya .

" Ya sudah bareng saja bubar ," balas Dimas ,lagian ini dah tengah malam , kapan kapan kita ngumpul ngumpul lg ujar nya .

" Ok , Brataseno , Dimas dan Gilang bangun dari duduknya ," di susul Sailendra dan mereka berjalan beriringan , mengingatkan mereka masa masa SMA .

Bab 3 . Pacar Kontrak ( Sedang Di Revisi )

" Mobil mewah Brataseno , " melesat dengan gagah nya di jalanan yang mulai sepi , waktu menunjukan pukul 00.00 pagi hari , dengan menambah kecepatan , mobil Brataseno mulai membelokkan mobil nya ke jalan yang cukup tertatata rapi dengan bunga bunga Aster di pinggir jalan , mobil mulai memasuki kawasan elite mansion milik Brataseno , dengan sigap dan cekatan penjaga pintu gerbang mainsion nya membuka dengan ardunio , sistim membuka pintu dengan otomatis .

" Brataseno mulai membuka pintu mobil ," yang sudah terpakir di tempat parkir khusus mobil mobil mewah nya , dan kunci mobilnya ia serahkan pada penjaga mainsion yang mengikuti mobil tuanya masuk ke area parkir

" Mang Abduh , apa Karyo sudah kembali ke mainsion ?" tanya Brataseno tanpa menoleh ke penjaga nya yang menyimpan kunci mobil mewah nya .

" Sudah tuan , beberapa menit sebelum tuan datang," jawabnya dengan sopannya .

" Suruh si Karyo menunggu di teras taman samping mainsion ucap Brataseno sambil melangkah menuju pintu utama nya .

" Pintu yang sudah terbuka sedari tadi ," oleh pelayan pelayan yang bekerja di bagian dalam mainsion .

" Selamat malam tuan , kepala pelayan menyapa Brataseno dengan membungkukan tubuhnya dan di ikuti oleh seluruh pelayan yang hadir di situ .

" Hmm , ucap brataseno menatap kepala pelayan ," yang sudah seperti ibu kedua nya .

" Tuan , makan malam sudah siap di meja makan tutur nya dengan balik menatap putra kesayangan tuanya , karena mbok Asih pertama bekerja pada tuan Sampoerna untuk mengasuh Brataseno kecil , makanya antara bi Asih dan Brataseno , sudah tidak ada lagi dingding jarak antara majikan dan pelayan , mereka justru terlihat sebagai cucu dan nenek .

" Mbok , saya mau bersih bersih dulu ," ucap nya . tolong siapkan makanan untuk beberapa orang tutur Brataseno sambil melangkah menuju lantai 2 , kamar Brataseno terletak di lantai dua msinsion .

" Baik den , ucap bi Asih pada Brataseno ," yang berjalan masuk ke ruang makan yang sangat luas dan tertata apik .

" Brataseno membuka gagang pintu kamar dengan tangan kirinya , karena sandi kamar brataseno ada di ibu jari tangan Brataseno .

" Pintu kamar terbuka lebar ," dan Brataseno masuk dengan otomatis , pintu kamar tertutup dengan sendirinya .

" Brataseno menyimpan ponsel dan dompetnya di atas nakas ," dengan langkah panjangnya Brataseno membuka pintu kamar mandi .

" Ceklek ...pintu kamar mandi terbuka ," Brataseno masuk dan mulai mencuculkan pakaian nya , sebelum mengguyur tubuh nya , Brataseno mengatur suhu air dan setelah cukup hangat , kran di buka dan air hangat pun mengguyur tubuh kokoh Brataseno , setelah menyabuni dan merasa cukup bersih Brataseno menyudahi dan memakai jubah mandi nya .

" Brataseno keluar dari kamar mandi dan masuk ke walk in closet , " ia memakai baju tidur nya dengan memakai kimono dan setelah cukup rapi dan wangi , Brataseno keluar dari kamar dan turun menuju samping taman dimana Karyo dan seorang gadis sudah menunggu nya sedari tadi .

" Dari kejauhan Brataseno sudah melihat seorang gadis ," berambut hitam duduk di kursi taman , dengan membelakangi kedatangan dirinya .

" Mata Karyo , sangat awas ," dengan kemunculan tuan nya di taman samping .

" Karyo dengan gerak cepat bangun dari duduknya ," dan seketika membungkukan tubuh bantet nya , di depan pria yang sangat di hormati itu .

" Malam tuan , sapa Karyo ," dan gadis yang duduk membelakangi kedatangan pria yang ia tunggu , menoleh dan dengan kagetnya ia ikut bangun dan berdiri sejajar dengan Karyo.

" Brataseno , dengan mata elang nya ," menatap gadis yang di bawa Karyo , setiap inchi wajah cantik gadis itu di telisik manik Brataseno .

" Dengan gugup gadis itu bertemu pandang ," dengan pria yang selama ini jadi incaranya .

" Siapa namamu ?" Tanya Brataseno dengan sedikit maju melangkah mendekati gadis itu .

" Saya , Sisilia tuan , jawabnya dengan tatapan yang kelihatan malu malu , Sisilia ingat dengan kata kata rekanya , kalau Brataseno tidak menyukai wanita agresif , dengan kepolosan wajah dan penampilan yang di buat sesederhana mungkin , Sisilia cukup yakin kalau Brataseno akan tertarik dengan dirinya .

"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!