Catatan Maya
Siswi yang hilang, Roh yang kembali
Maya
[berjalan menuju kelas]
Rei
Hey Maya, kamu diapain lagi? Dipukuli?
Rei
Kan aku udah bilang, kamu gak usah mengusik pertemanan ku dengan Angela, disana aku aman kok, mereka sama sekali gak memanfaatkan ku.
Rei
*huff... Merepotkan sekali * ayo aku antar pulang
Maya
[menoleh] KENAPA!!!!?
Wajah Maya berubah menjadi seram
Maya
KENAPA!!!? KENAPA KAMU TIDAK MENOLONG KU!!!!!? KENAPA KAMU TIDAK MENOLONGKU!!!!?
Rei
Mamah sama papah pergi lagi ya... Kalo rumah ini gak dipakai jual aja. [murung]
Saat Rei berangkat ke sekolah, sekelompok gadis gosip mendekatinya.
Gadis gosip 2
Hei kok kamu kayak gak terjadi apapun? Kamu tau gak perkembangan kasus Maya?
Gadis gosip 3
Ayoolah... Dia masih belum ditemukann?
Ellie
Hey! Sudah hentikan!
Gadis gosip 3
Eh ada Ellie, kesenangan hilang....
Ellie
Mana perasaan kalian? Jangan ganggu Rei.
Siswi
Ah ya sudah ayo kita pergi!
Ketua kelasku yaitu Ellie, menghentakan kakinya dengan sebal.
Ellie
Kamu pasti muak ditanya soal Maya terus.
Aku pergi ke kelas meninggalkan Ellie
Ellie
Hey! Jangan lupa sore ini kamu piket!
Rei
Maya ini Maya itu. Aku gak tau apapun!
Siswi
Kamu dapat bocoran apa?
Siswa
Katanya Siswi yang ditemukan pingsan kemarin memang benar itu Maya
Siswi
Kok tahu? Nguping ya? Ya tuhan jangan² Maya beneran mati.
Siswa
Hush! Jangan keras²!
Aku merasa tak enak mendengar obrolan kedua murid itu
Sesuatu menepuk pundakku. Saat aku menoleh sudah ada teman² ku
Brian
Ngelamun aja masih pagi!
Rei
Ngelamun? Aku masih laper
Brian
Nih! aku ada Roti mau?
Karen
Oh iya Rei kata kamu orang tua kamu udah pulang. Mana Oleh-oleh nya?
Rei
Eh maaf orang tuaku tadi udah pergi
Tedy
Eh mana kesetiakawanmu?
Angela
Itu bukan salah Rei tahu
Angela
Jadi mereka pergi kemana?
Angela
Wah! Aku juga pingin beli baju disana!
Rei
Mau? Minta aja sama mamah
Angela
Gak perlu. Mamah kamu terlalu baik.
Brian
Kamu terlalu baik sama pacarku. Awas kalo dia naksir kamu.
Harry
Yo! Selamat pagi anak-anak!
Karen
Ah halo bapak ganteng!
Pak Harry wali kelas kami tertawa. Kami juga.
Namun di pintu Sudah ada Ellie memasang muka tegas.
Ellie
Rei? Mau kemana? Jangan kabur! Kamu belum piket!
Ellie
Karena ini jadwal kamu piket apa lagi?
Rei
Piket ya... Ya Sudah kalian duluan saja.
Angela
Ya Sudah nanti kamu nyusul ya
Kulihat Ellie menungguku di pintu
Ellie
Jangan dulu kabur ya aku harus jaga UKS
Aku mengelap papan tulis. Ingatan Maya seakan berputar.
Rei
Kapan terakhir piket bareng?
Ingatan saat saling jahil dan tertawa.
Saat Kudengar Maya menyanyikan senandung buatannya.
Rei
Kayaknya aku mendengar senandungmu.
Ku lepas penghapusku begitu saja
Rei
Tidak ini sungguhan! Aku mendengar senandung Maya!
Aku langsung berlari mengikuti suara itu. Suara itu menuju UKS. Sekuat tenaga aku membuka pintu UKS
Rei
Gak ada orang lain lagi yang masuk kesini?
Ellie
Gak ada tadi aku sendiri
Ellie
Maaf sudah terlalu kasar ke kamu soalnya waktu Maya masih ada dia bilang gakpapa piket sendiri biar Rei bersenang-senang dulu baru dia akan piket.
Aku selalu berpikir kalo Maya itu tidak suka kalo aku bersama Angela dan lainnya.
Ellie
Sedikit sih kalo dia minta obat luka
Ellie
Tapi sehari sebelum Menghilang, luka nya terlihat aneh
Ellie
Kayak bukan luka biasa tapi luka sayatan
Rei
*aku tahu selama ini teman-teman ku suka mengganggu Maya tapi luka Sayatan? *
Ellie
Catatan pengunjung UKS
Catatan :
Aku Maya Laviano hari ini aku ditarik oleh Karen di belakang Sekolah. Disana sudah ada Angela, Brian, dan Tedy, rambut ku mereka potong, jariku terluka saat melakukan perlawanan. Haruskah aku melaporkan ke guru? Kurasa Rei akan kecewa.
Aku pandang Ellie. Apakah dia yang menaruhnya? Tapi sepertinya dia tak tahu apapun. Aku langsung keluar UKS. Aku mendengar Ellie sempat memanggilku entah bilang apa.
Di kepala ku ada satu hal
Kecurigaan padaku, berkas laporan di ruang guru.
Tedy
Hoho.... Korban piket udah dateng!
Karena wajahku tidak baik, kulihat Karen menyadari ada yang aneh dariku.
Karen
Kamu kenapa? Ellie bikin kesal ya?
Rei
Hei... Kalian apakan Maya?
Raut wajah Mereka berubah tegang
Rei
Aku tahu kalian selalu menggoda nya saat aku tak ada kan!?
Brian
Hei kamu gak berpikir kita yang bunuh Maya kan?
Angela
Kita aja bunuh semut gak tega ya kan Tedy?
Karen
Pasti kamu sering nonton Korea ya?
Saat aku mau pulang, kulihat Brian yang bingung karena Angela yang tak mau pulang.
Angela
Kamu duluan aja nanti aku bisa pulang sendiri.
Angela
Aku turut berduka Cita atas hilangnya Maya..
Angela
Ya kami memang pernah menindas Maya sih... Itu karena dia mencoba menjauhi mu dari kami.
Angela
Aku tak ingin hubungan kita jadi tak menyenangkan.
Angela
Ya Sudah kalo begitu aku pulang dulu ya.
Aku memasuki kamarku. Menatap Pigura Foto bersama Maya. Ingatanku bersama Maya berputar.
Maya
Mana ada pembatasnya tinggi gini.
Maya menyadari apa yang aku perhatikan
Maya
Helleh.... Kamu naksir Angela ya....
Rei
S-sok tahu! Aku cuma lagi liatin mamang Cilok tuh!
Maya
Kamu salah tingkah selalu gak mutu. Terserah naksir siapa tapi... Dia udah ada pacar kan?
Rei
*ah perkataan Maya masih terginang saja. *
Angela
Hari ini gak ada ujian kan?
Aku belum selesai bicara tapi Angela sudah menyeretku pergi.
Rei
Hah..... Aku beneran bolos ya.
Angela
Kenapa? Gak suka jalan sama aku?
Angela
Yaudah yuk kita jalan!
Rei
Kamu udah makan berapa porsi?
Rei
Tapi kan baju kamu udah banyak
Angela
Hari ini menyenangkan ya... Aku mau ke rumahmu dong.
Aku masuk ke kamar dengan Angela
Angela
Jadi ini kesenangan...
Maya
JADI INI KESENANGAN YANG MEMBIARKAN KU MATI!!!!!?
seketika wajah Angela berubah menjadi wajah Maya yang membusuk.
Aku langsung mengabaikan dan ke sekolah
Saat aku masuk ke kelas. Perasaanku tak seenak sebelum nya
Kulihat ada sebuah wig rambut panjang yang Keluar dari laci Pak Harry.
Harry
Ayo ngaku siapa yang naruh wig ini di laci bapak?
Harry
Yah siapapun itu makasih ya kalian tahu bapak suka rambut panjang ya.
Karen
Ish! Siapa sih yang jahilin Pak Harry!
Kulihat Karen yang marah karena ada orang yang menjahili Guru Favoritnya
Tiba-tiba Polisi menghampiriku
Rei
Pak Harry? Bapak masih di kelas
Polisi itu langsung pergi
Harry
Kamu tinggal dulu disini ya. Bapak masih ada urusan sama pak Polisi.
Aku mencari beberapa bekas di meja ruang guru dan...
Tak sempat membukanya tiba² pintu terbuka, aku langsung meletakkan nya.
Harry
Tadi bapak bertanya ke beberapa murid dan mengatakan Maya dekat denganmu ya?
Rei
Aku dan Maya.... Teman Masa Kecil sejak Sekolah Dasar.
Harry
Pasti kamu sedih atas hilang Maya. Ini salah bapak.
Harry
Sebagai Guru harusnya bapak menyadari ada yang aneh dengan murid bapak. Jadi... Kalo kamu menemukan sesuatu kasih tahu bapak ya.
Harry
Berjanji untuk kasih tahu Bapak kalo ada sesuatu.
Pikiran ku teralih oleh berkas diruang guru. Aku menyelinap masuk sekolah.
Kulihat ada satpam sekolah sedang asyik nontom film.
Rei
*menyelinap kalo ketahuan bakal gawat. Terang-terangan ajalah. *
Apollo
Apollo Apolle.... Namaku Asep Saepulloh!!
Rei
Iya deh itu Bapak nonton apa?
Apollo
Gulat. Kamu sendiri?
Rei
Mau ngerjain PR tapi bukunya ketinggalan di kelas.
Apollo
Hah merepotkan saja.
Pak Apollo mengeluarkan kunck sekolah.
Rei
*ah aku tahu * kalo repot biar aku yang ambil. Nanti dikasih tahu kok!
Apollo
Ya udah nih kuncinya Jangan lama ya!
Rei
*kemarin aku dihantui sekarang menerobos sekolah, gila deh. *
Tiba-tiba aku merasa ada yang mengikutiku aku menoleh ke belakang tak ada apapun
Saat aku menghadap depan.....
Sesosok bayangan tampak berdiri beberapa kilométer dari pintu ruang guru. Secepatnya aku menerobos dan masuk ke ruang guru.
Catatan : 7 Oktober Maya Laviano yang disebut sebagai pelapor mengalami kekerasan sesama Murid. Pelapor ditemukan tak sadarkan diri. Sesuai penglihatan saksi dia berupa ditendang oleh Brian, Tedy, Angela, dan Karen. Saksi nya adalah Richard Harry pelaku penerima laporan ini.
Rei
Kenapa sosok itu tak mengikutiku? Dia mau memberitahuku sesuatu?
Aku pulang menyusuri malam yang gelap. Disana ada Brian menghampiriku.
Brian
Jangan pura-pura!! Jelas-jelas tadi kau mengajaknya pergi dihadapanku!!
Rei
Aku... Mengajak Angela Pergi?
Tuduhan buta dan pembalasan dendam
Brian terus memaksaku untuk mengatakan dimana Angela
Rei
SUDAH KUBULANG AKU GAK TAU APAPUN!!!!
Karena teriakan ku membuat beberapa orang terbangun dan mengusir kami
Brian membawaku ke taman. Disana sudah ada Karen dan Tedy. Sepertinya Brian memang Sudah menghubungi mereka sebelum aku datang.
Brian mendorongku ke tanah.
Karen
Hei ada apa ini? Untung aku dan Tedy belum pulang pas kamu telpon.
Brian
Jangan berpura-pura!!
Rei
Itu kanyataan nya!! Bukan kebohongan!!
Rei
Setelah menemui pak Harry aku langsung pulang!!
Brian
Siapa kau mengatakan aku menuduh?
Keributan kami dihentikan oleh suara ponsel Karen yang berbunyi
Karen
Hei... Ini dari Angela.
Brian
Angela! Kamu gakpapa!?
Setelah mendengar jawaban Angela. Brian langsung menuju ke sekolah.
Apollo
Hei! Mau kemana kalian!?
Kulihat Brian mencoba mendobrak pintu gudang. Aku ikut mendobrak. Di depan kami terlihat Angela tidak sadarkan diri dengan banyak luka di tubuhnya.
Dibelakang ada sebuah tulisan.
INI KAN CARA KALIAN BERSENANG-SENANG!?
Karen
I-ini... P-po-posisi yang sama de-dn-dengan....
Pak Apollo masuk ke gudang dengan Tedy
Apollo
A-aku akan mengadukan ini ke sekolah!
Keesokan harinya aku, Brian, Karen, dan Tedy di interogasi di ruang guru.
Harry
Sekarang jelaskan. Kenapa kalian menerobos ke sekolah tadi malam. Apa yang terjadi pada Angela?
Rei
Memangnya aku salah apa!?
Brian
Kemarin kulihat dia mengajak Angela pergi. Lalu lihat apa yang terjadi dengannya!
Rei
Tidak.. Aku tak menemuinya sama sekali tidak.
Brian
Lalu siapa yang kemarin muncul dihadapanku dan mengajak Angela pergi?
Brian
Coba jelaskan yang lebih masuk akal dong!!
Harry
Tenangkan dirimu Brian!!
Apollo
Maaf pak kalo boleh. Semalam anak yang bernama Rei ini memang meminta izin untuk masuk ke sekolah katanya ada yang ketinggalan. Tapi pas dia keluar dia gak bilang apapun.
Semua mata tertuju padaku.
Rei
*Haruskah aku katakan yang sebenarnya? Tidak aku hanya akan dianggap mengalihkan pembicaraan. *
Rei
*Kalo aku jujur kenapa aku masuk ke sekolah malam itu.... Pasti akan lebih rumit. *
Terdengar pintu ruang guru di ketuk. Angela masuk dengan ditemani Ellie
Harry
Bagaimana? Kau sudah baikan Angela? Ceritakan apa yang kau alami.
Ellie
Angela? Ada apa....?
Angela
Kemarin... Setelah Rei mengajakku pergi... Mukanya berubah jadi....
Brian
Pak. Kurasa Angela belum bisa bersaksi sekarang.
Brian
Apa kamu!? Memanfaatkan perkataan Angela agar selamat dari tuduhan hah!?
Angela
Eh? Tidak aku masih bisa bersaksi.
Brian
Tenang saja. Tak usah membela nya.
Harry
Baiklah kita sudahi saja hari ini. Ellie antar Angela ke UKS. kembali ke kelas kalian.
Harry
Eh Rei kamu ikut bapak
Aku mengikuti Pak Harry ke taman.
Harry
Ini amarilis. Red Spider Lily
Harry
Hati² umbinya beracun.
Rei
Bapak baru bilang sekarang.
Harry
Di jepang bunga ini ditaruh di pinggir sawah untuk mengusir tikus.
Harry
Jadi di Jepang bunga ini dianggap bunga kamatian. Bunga Higanbana.
Harry
Maaf. Bentar lagi kelas akan dimulai ya?ayo kita ke kelas dulu.
Saat aku pulang kerumah aku memeriksa fotoku bersama Maya.
Jariku tergores kaca bagian ujung.
Kemarin tanpa sadar aku memecahkan foto Maya. Darah jariku menetes di kaca itu.
Terdengar serpihan kaca yang di lempar ke jendela kamarku.
Aku melihat Karen dibawah sana.
Karen
Hei! Kamu habis nangis?
Aku menyentuh pipiku. Basah.
Rei
Ah abaikan. Kenapa kamu kesini?
Karen
Kamu pikir Maya marah karena kita?
Rei
Hmm? Kamu dihantui Maya?
Karen
Mengingat apa yang terjadi pada Angela. Aku jadi takut setelah kejadian itu.
Kami terus berjalan tanpa mengatakan apapun.
Aku mengikuti Karen. Namun saat aku ikuti Karen. Dia semakin Jauh.
Karen
MAYA MAAFKAN AKU!!! MAYA MAAFKAN AKU!!!!
Akhirnya aku berhasil menyusul Karen.
Rei
Maya!!! Aku tahu ini bukan salahmu tapi..... APAKAH KAMU MAU MEMBUAT AKU MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA!!!?
Maya tampak melayang dihadapanku.
Rei
Biarkan aku menyelamatkan Karen...... Ini sudah bukan duniamu!!
Maya murung. Lama² dia Menghilang.
Aku Melihat Karen. Tubuhnya luka. Rambutnya terpotong secara asal.
Rei
Ini bentuk pembalasan atas yang Karen lakukan pada Maya?
Aku membawa Karen kerumahku. Secangkir susu hangat mungkin berguna.
Karen
Aku, Angela, Brian, dan Tedy. Memang sudah menyiksa Maya.
Karen
Salah memang. Bahkan kami memotong rambutnya dengan kejam bahkan kamu menyakiti lengannya sampai berdarah.
Rei
Berdarah!? Kalian sengaja membunuhnya!!?
Karen
T-tapi!! Tak ada satupun dari kami yang melakukan hal itu!!
Aku menahan emosiku. Yang penting dia sudah mengakui kesalahan nya.
Keesokan harinya aku ke sekolah dengan perasaan tak enak.
Rei
Kuharap kali ini baik saja. Hah?
Kulihat di depan sudah ada Brian dan Tedy. Dari pandangan nya sudah kuduga aku tak akan mendapat perlakuan ramah.
Rei
Bagaimana keadaan Angela?
Namun sebaliknya. Brian malah membekap mulutku dan membawaku ke gudang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!