NovelToon NovelToon

Adikku Pelakor

Episode 1

     "TOK TOK TOK"

     "Maaaa...Mamaaa...Maaa..buka pintunya.

" TOKO...TOK...TOK"

Mama Rose yaitu Mama dari Kayla dan Adela berlari tergopoh-gopoh membuka pintu untuk anaknya.

     "Mama lama amat sih buka nya?" Gerutu Adela seraya berlalu ke dalam rumah dengan tubuh terhuyung dan aroma bau minuman keras menyengat di penciuman hidung Mama Rose..Di hempaskan badannya ke atas kursi sofa.

     "Kamu minum lagi del?" Tanya Mama Rose.

    "Kalau aku minum memangnya kenapa sih Ma?memangnya salah?ujar Adela menaikkan kaki ke kursi.

     " kamu itu perempuan Del"

     "Yang bilang aku laki-laki siapa ma?" Sudah,sudah ah.jangan ngoceh terus!"

     "Kamu itu sejak Papamu gak ada,kok jadi keluyuran terus yah?coba kalau masih ada Papamu,pasti kamu sudah di pukul papamu"

     "Yah maka dari itu,biarkan papa mati" gak ada yang mukulin Adela.hahaha"

     "Anak durhaka kamu Del" umpat Mama Rose

     "Aduuuuh Mamaaa..jaman sekarang masih saja percaya yang namanya durhaka.udah.udah ah..Adel masuk saja.dari pada dengerin ocehan Mama terus" Adela melangkah masuk kamar dengan langkah terhuyung seraya bernyanyi-nyanyi.

Mama Rose hanya bisa menggeleng-geleng kepala dan mengurut dadanya yang serasa sesak.

     "TOK TOK TOK"

Mama Rose kembali membukakan pintu.

     "Hai Oma.." Sapa Risa menghambur ke pelukan Mama Rose

    "Ayo masuk sayang..Kayla..suamimu kerja kan?"

     "Iyah kerja...Ma...Adel ada di rumah kan?"

     "Biasa,adikmu itu kalau pulang pasti mabuk" jawab Mama Rose.

     "Yaaa..tadinya aku pikir mau minta tolong anterin ke dokter.tapi yah sudah lah,biar aku pergi sendiri saja.Kayla titip Risa yah Ma."

     "Yah sudah..Risa sama Mama saja.bisa kan kamu pergi sendiri?"

     "Bisa dong.hehehe..yah sudah,Kayla pergi dulu yah Ma.."

     "Iya..iya..kamu hati-hati yah.." Ujar Mama Rose sambil mengajak main Risa.

Kayla pun meninggalkan mereka.

    "Yeeee..main sama omah..main sama omah..hahaha" Risa berlompat-lompat riang.

     "Iiiiih..apaan sih nih...berisik banget.Risa!! Jangan berisik!!!Adela teriak keluar kamar.membuat Risa langsung terdiam.

     "Adel!!biar saja Risa seperti itu..kenapa sih kamu?"hardik Mama Rose

     "Berisik Ma..Adel mau tidur!iiih...."

     "Sama ponakan kok gitu amat" ujar Mama Rose kesal.

    "Huuuu...selalu saja di manjain" gerutu Adela kesal.

     "Tadinya kakakmu mau minta anterin ke dokter.tapi kamunya lagi mabuk.kasihan dia jalan sendirian"

     "Huuu..bisa nya cuma ngebudakin Adel aja"

     "Astaga,kau ini Del...cuma minta tolong anterin ke dokter kok malah di bilang ngebudakin"

     "" iyahlah.itu namanya  ngebudakin.jangan mentang-mentang Kak Kayla banyak uang,jadi ngebudakin adiknya terus."ujar Adela seraya memasuki kamarnya lagi.

     "Yaaah Tuhaaan..ampuni hambamu ini telah salah mendidik anakku ini..." Batin Mama Rose dengan air mata yang meleleh.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Kayla memasuki lorong gelap,dimana disitu hanya terdapat penerangan lampu 2 watt.Ia tidak tahu ini tempat apa atau pun dimana.

Namun baru saja beberapa langkah terdengar suara aneh bagai desahan.

"Ah...kak..terus kak..terus Sayang.."

Suara siapa itu?rasanya suara itu tidak asing lagi di telinga Aku?"gumam Kayla terus dengan langkah kakinya menelusuri jalan itu.

Lalu di lihatnya pintu di hadapannya.ia mencoba masuk,tapi langkahnya tersendat.Kayla menghentikan langkahnya karena suara desah itu mengganggu pendengarannya.

"Sayang.. lagi yah..."

"Suara itu?seperti aku kenal?seperti tidak asing lagi?siapa yah?" Perlahan kaki Kayla melangkah setapak demi setapak.dan ia berhenti karena di matanya menangkap bayangan.

Semakin besar rasa penasarannya untuk melihat,Semakin ia ingin terus melangkahkan kaki nya lagi.

Satu langkah...dua langkah...ti...?

Matanya lebih jelas

menangkap bayangan itu.

Namun kali ini mata nya menjadi terbelalak lebar dengan mulut terbuka lebih lebar lagi.

Di lihatnya sosok Pria yang sedang berpacu di kamarnya,di tempat tidurnya.

pria yang seharusnya miliknya,kini ada di sarang wanita lain.

"Ka....Ka....Kamu...Kevin...Ke..vin..." Suara Kayla tersendat.Tubuhnya terasa kaku.lidahnya pun kelu.Serasa seribu sembilu menusuk hatinya.Menjadikan sesak di dadanya.

Kakinya pun kaku tidak dapat di langkahkan lagi.Seluruh tubuh nya gemetar.bibirnya pun tergetar.

Tak kalah nya seperti goncangan ranjang yang ia pandangi berisi dua sosok manusia berlainan jenis.

Namun yang membuat ia terpukul adalah sosok-sosok yang ia kenali sehari-hari.

Sosok-sosok manusia yang ia cintai.

Kini tak lepas dari pandangan matanya yang terbuka lebar.

"Kamu...kamu Kevin??Ka...kamu berjinah di ranjang ku?" suara Kayla bergetar,Dan membuat sosok pria itu terhenti dan menoleh ke arah Kayla.

"Kayla?" secepatnya Kevin bergegas bangun menghampiri Kayla dengan tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya.

"Tidaaaak...!! jangan sentuh Aku....!pergi...!" teriak Kayla.Di lihatnya pula sosok wanita yang tadi ada di bawah tubuh Kevin suaminya adalah adiknya sendiri.Tubuh Kayla semakin berguncang keras.jiwanya semakin terpukul.

"Kayla...Kay...Kayla...Maafkan Aku..Maafkan aku Kay..Aku khilaf!!" seru Kevin masih terus menghampiri Kayla.Namun Kayla mundur beberapa langkah.

"Kamu bukan manusia!!!kamu binatang!!!" teriak Kayla dengan mata membelalak lebar.Seluruh tubuhnya di banjiri keringat di setiap pori-porinya.

"Kakak ngapain kesini sih?ganggu saja"Kata-kata Adela terdengar dari tempatnya berbaring di tempat tidur.tanpa ada rasa salah.tanpa ada rasa berdosa.Adela bangun mengenakan daster nya dengan wajah tersenyum sinis.

" Kayla..dengarkan Aku Kay..Aku gak sengaja"ujar Kevin mencoba maju beberapa langkah menghampiri Kayla.Namun Kayla semakin mundur.ingin ia berteriak lepas,namun tidak bisa.Terasa kerongkongan nya tersendat sesuatu.

"Hek..hek...kheeek....Aaaaaaaargh" Akhirnya suara itu lepas dan terdengar menghentakkan telinga orang-orang di sekitar Kayla.

" Bu...Ibu...bangun Bu...bangun..."Suster menepuk-nepuk pipi Kayla yang masih berteriak dan menggelengkan kepalanya ke kanan kiri.

"Bu..bangun Bu..Bu..." Sekali lagi tangan suster menepuk pipi Kayla lebih keras lagi.membuat Kayla tersentak bangun dengan nafas tersengal bagai sedang melakukan lari marathon kiloan meter.

"A....Aku Aku dimana?" tanya Kayla masih dengan sengal nafasnya.

"Ibu di rumah sakit..Ibu mimpi " jawab Suster.Membuat mata Kayla melirik kiri kanan.akhirnya ia teringat,kalau dirinya sedang menunggu obat di apotik,sehabis cek kandungan tadi.

"Aaaah ternyata hanya mimpi..." Gumamnya.

"Kenapa mimpi itu seperti nyata?aku seperti melihatnya jelas..tapi tidak mungkin mereka melakukan itu...Yah sudahlah.." Di ambil air mineral yang ia bawa dari rumah untuk menyirami kerongkongan nya yang kering.

"pasien dengan nama Ibu kayla?" Terdengar suara dari ruang Farmasi memanggil namanya.Kayla pun maju menghampiri nya.

"Ibu Kayla?"tanya pegawai Farmasi.

"Iya Bu..Saya... Saya Kayla"

"Ini vitamin di minum 1 kali sehari yah Bu"

"Baik Bu..terima kasih" Kayla mengambil vitamin yang Dokter kandungan resep kan tadi.Karena Dokter mengatakan kalau kayla kini sedang hamil beberapa minggu.Lalu langkah kayla menuju pintu keluar.

"kayla?" suara pria terdengar dari belakangnya menjadikan Kayla menoleh ke arah suara itu.

Tapi Kayla tersontak kaget melihat pria di hadapannya berdiri tegap dengan senyum yang tidak asing lagi.senyum yang dulu ia bangga-banggakan.senyum yang dulu ia puja-puja,yang tidak pernah ia bisa melupakan hingga kini.

"Agam?"

"Iyah..Aku..Kamu masih mengenali Aku?" tanya pria itu.

"Yah pasti aku mengenalimu" jawab Kayla pelan.

"Bagaimana kabar kamu..baik?" tanya Agam mantan Kayla saat SMA dulu.

"Aku baik-baik saja..maaf..aku harus pergi" Kayla melangkahkan kakinya.

. "Tunggu!!!" cegah Agam membuat langkah kayla terhenti sesaat.

"Bisa kita bincang-bincang sebentar?"

"Maaf, tidak bisa..Aku buru-buru" ucap Kayla melangkahkan lagi kaki nya yang terasa ingin cepat-cepat berlari dari hadapan Agam yang dulu pernah ia cintai.Namun cinta Kayla pudar saat mata kayla melihat sendiri,Agam sedang bercinta dengan Adela adiknya.

"Kayla..berilah aku waktu walau hanya sesaat untuk bicara dengan Mu..plis..."

"Maaf Agam..Aku buru-buru"gumam kayla memalingkan wajahnya.

"Aku masih mencintai dan menunggu Mu Kayla" ucap Farel menatap lekat mata kayla.

"Maaf Agam..Aku sudah berkeluarga...kita sudah masing-masing jalan." jawab kayla ketus.

"Aku ingin memiliki Mu kayla" ujar Agam pelan.

"Dasar gila!! Aku sudah mempunyai suami.kau dengar itu Agam!..Aku sudah tidak mencintai Mu sejak kau selingkuh dengan adikku sendiri!!" Hardik Kayla seraya melangkahkan kakinya lagi menuju ruang parkir.

Agam mengikutinya.

kayla menstarter motornya lebih keras lagi.

Agam mengikutinya dari belakang.

Motor kayla melaju cepat.Dan berhenti menepi di pinggi jalan.Lalu turun.begitu juga dengan Agam yang masih mengikutinya.

"Bertahun-tahun ingin Aku jelaskan kepadamu kayla.bisa kah kau sedikit bersahabat dengan Ku?"Batin agam

" Rupanya kamu tinggal Disini...baiklah..aku akan bilang ke adikku,kalau Kayla tinggal disini"Agam memutar balik kan mobilnya meninggalkan tempat kediaman kayla.

Sedangkan kayla melangkah masuk ke ruang tamu dengan galau di hati.

kenapa aku bisa ketemu dia lagi? dia yang sudah pernah selingkuhi aku dengan Adela adikku" dasar penghianat" gerutu Kayla menghempaskan tubuhnya di atas kursi sofa panjang.

" dulu Memang aku mencintainya..tapi sekarang tidak lagi.. lagi pula aku sudah menikah.. sudah mempunyai suami yang baik dan tanggung jawab.. aku rasa tidak kekurangan Dengan Suamiku Kevin... Dan semoga saja mimpiku tadi tidak menjadi kenyataan"gumam hati kayla

  

    

     

Kemesraan antara Kevin dan Kayla

EPISODE 2 POV Kayla

Aku di besarkan dari keluarga sederhana dari 2 saudara.yaitu aku dan adikku Adela.

Apa yang Mama nasehati untukku,pasti aku turuti.karena kata-kata orang tua memang benar.

Berbeda dengan anak-anak yang baru bertumbuh.yang merasa dirinya benar dan bahkan lebih tinggi dari orang tuanya.yang selalu menentang jalan pikiran orang tua.

Aku memang selalu enteng tangan dalam pekerjaan.itulah yang membuat Papa dan Mama aku sayang denganku.

Dan membuat adikku Adela selalu iri padaku.ia selalu menentang perkataan orang tua,terlebih perkataanku.Merasa dirinya lebih pintar dari orang tua.

          "Adela!!jangan rebut mainan kakakmu!!kamu kan sudah dikasih mainan yang lain" suatu hari Mama menghardik Adela.

         "Aku mau yang ini Ma..Mama jahat.gak mau beliin Adel mainan seperti ini.Mama jahat!" teriak Adela seraya menangis.

         "Kan sudah Mama belikan boneka yang itu.malah lebih bagus loh,Mama beliin buat kamu!" ujar Mama masih terus membujuk Adela.

         "Gak mau..gak mau...Adela mau yang ini..Adel gak mau yang itu!" tangis Adela.

         "Yah sudah kalau begitu Kayla,kamu ngalah yah..boneka yang Adel punya buat kamu" ujar Mama membujuk aku.Aku memang ngalah.Mama memberikan boneka yang Adela tadi bilang tidak mau.tapi setelah aku ambil,Adela merebutnya kembali.dua boneka di tangan dia.Mama Papa geleng-geleng kepala sambil mengurut dadanya.

         "Ampun ini anak serakah banget" gerutu Mama.

         "Yah sudahlah Ma..aku gak apa-apa..biar aja Adela main sama dua boneka itu" jawab ku.

Dan Mama membelai rambutku.itu pun membuat Adela menangis teriak-teriak minta di belai juga rambutnya.

Apapun yang aku dapatkan,selalu ia ingin merebutnya.

Perbedaan usia kami hanya 2 tahun saja.

Terkadang aku menaruh kasihan pada Mama Papa.pernah suatu hari Papa menangis karena ulah Adela yang tidak mau di atur.selalu maunya sendiri.

Namun sayang sekali.Papa meninggal saat aku masih sekolah kelas 2 SMA.

Karena penyakit jantung yang Papa derita.terlebih setelah Papa melihat Adela pulang malam.Adela tidak mau mendengar nasehat Papa.dan malah meledek nya.membuat Papa kesal bukan kepalang.akhirnya Papa meninggalkan kami sekeluarga.

Mama begitu tertekan hidup tanpa suami.

Lalu aku mulai pacaran dengan pria bernama Agam si pria tampan juga mempunyai orang tua yang berada.

Awalnya Agam berkelakuan baik padaku.lembut dan mudah tersenyum.juga menaruh perhatian yang besar padaku.Pria idaman semua wanita karena menjurus sempurna.Aku sangat mencintainya.

Mungkin karena keberadaan orang tuanya lama kelamaan ia menjadikan anak yang angkuh dan egois.selalu mau menang sendiri.

Namun lama kelamaan dengan semakin aku melihat kenyataannya menduakan aku,aku ingin menghindarinya.namun sulit bagiku untuk menghindarinya.karena wataknya menjadi keras.

Ia merasa selalu ia dapatkan apapun yang ia mau.walaupun dengan segala cara.

Aku sempat marah,tapi Dia lebih marah lagi.karena ia merasa benar.tidak merasa bersalah.

Termasuk beberapa wanita yang ia inginkan.

Apa lagi setelah aku tahu dengan diam-diam ia pacaran dengan adikku Adela.

Aku benar-benar kecewa.dan ingin meninggalkannya.tapi aku selalu gagal untuk berpisah dengannya.

Ia selalu memaksakan kehendaknya.

Dan kata maaf selalu terlontar dari mulutnya.membuat aku selalu menjadi luluh dan luluh kembali.

Walau batinku meronta-ronta keinginan untuk berpisah dengan Agam.

Lulus SMA aku mulai merantau tanpa sepengetahuannya ke kota lain.

Belakangan aku dengar dari Mama,kalau Adela sudah putus dengan Agam.

Bagiku sudah tidak ada masalah lagi.

Aku sudah melupakan cintaku bersama Agam

Aku berjuang di kota tempat ku merantau.

Disana aku bekerja pada sebuah perusahaan.dan disana pula aku mengenal pria bernama Kevin di satu perusahaan.

Kami menjalin kasih selama 1 tahun.

Bertepatan kantor memberi tugas pada kevin ke kota tempat aku dulu di besarkan.

Aku ikut kevin pindah ke kotaku.

Akhirnya kami merencanakan menikah di kota dimana tempat aku lahir.

Aku menikah dengan pria yang menurutku bisa untuk aku jadikan imam di rumah tanggaku.aku mengundurkan diri dari kantor,Aku ikut kevin.

Yang akhirnya aku mendapatkan buah kasih bernama Risa.

Hingga kini Risa berusia 6 tahun.yang berarti usia rumah tanggaku sudah hampir 8 tahun.

Hari ini aku cek ke rumah sakit,dokter menyatakan aku hamil.

Selesai mengambil obat di apotik,hatiku tiba-tiba terlonjak kaget melihat siapa di hadapan aku ini.

          "Agam?" gumamku dengan mata membelalak lebar.Setelah sekian lama aku tidak pernah berjumpa denganNya lagi.

         "Yah,aku Agam.rupanya kamu masih kenal denganku?"

          "Iyah..aku memang masih kenal" jawabku.

        "Lama kita gak jumpa yah" ucapannya.

          "Maaf,aku harus buru-buru pergi." jawabku seraya melangkahkan kaki ku.

Namun Agam menarik lenganku kasar.

         "Tunggu!"

         "Ada apa Agam?"

          "Aku merindukanmu"

         "Maaf,aku sudah berkeluarga" jawabku menepis tangannya.

        "Aku tidak perduli"

         "Kita sudah tidak ada apa-apa lagi Agam...kita sudah punya kehidupan masing-masing" bantah ku.namun Agam tidak memperdulikan kata-kataku.ia kembali memegang lenganku.

          "Kamu sudah meninggalkanku.membuat aku sengsara hidup tanpamu."

         "Tapi kamu sendiri yang punya banyak wanita.termasuk adikku sendiri"jawabku kesal.

         " tidak penting dengan adikmu.dia terlalu murah buatku.yang relah memberikan keperawanannya denganku secara gratis.hahaha...maka dari itu,aku tinggalkan dia"

         "Agam!!tega yah kamu.sudah ambil perawan adikku,lantas kamu buang begitu saja?astaga Agam..dimana rasa manusia mu?"

          "Tidak penting buatku.aku menginginkan wanita yang gak gampangan seperti dirimu."

         "Maaf,aku harus pergi" ujar ku kembali melangkahkan kakiku.namun lagi-lagi Agam menarik lenganku.

        "Sebentar,aku akan memiliki kamu lagi.kapanpun aku mau.mengerti kamu" suara Agam dingin dan bernada mengancam.

         "Silahkan kalau kau bisa.karena aku mempunyai suami yang sangat baik di banding dirimu..aku muak dengan kelakuanmu.mengerti" jawab ku bernada pelan namun cukup membuatnya sakit hati.

Terlihat dari tatapan matanya yang menatap tajam padaku.dengan gigi gemeletuk dia melepaskan tanganku.

Dengan memesan taksi online,aku pun kembali ke rumah Mama untuk mengambil Risa.

Disitu aku lihat Mama sedang mengajak bermain Risa.dan Risa sangat senang sekali.

Mungkin karena kangen dengan omahnya.terlihat Risa begitu bahagia.

Dan ku lihat juga Adela selalu di kamar.

Seakan tidak mau menemuiku.

Akhirnya Aku masuk ke kamar Adela.

         "Del,kamu kenapa?kok kamarmu bau minuman?"

         "Ah...aku ngantuk kak" jawabnya cuek.

         "Kamu kok sudah lama gak ke rumah kakak?"

        "Buat apa aku ke rumah kakak.kalau cuma buat jadi budak kakak"

         "Astaga.roh apa yang sedang merasuki dirinya." gumam hatiku seraya ku gelengkan kepala.sambil melangkah kembali ke ruang tamu.

         "Ma..gimana kabar Mama?sehatkan Ma?" tanya ku.

          "Mama sehat-sehat saja Nak..kamu sendiri gimana?"

           "Aku pusing-pusing terus Ma..tadi dokter bilang aku hamil lagi"

         "Oh Iyah?syukurlah Nak...semoga rumah tanggamu baik-baik saja yah.rukun sampai tua.kamu beda dengan adikmu Nak..Mama sudah capek dengan kelakuan adikmu.ujar Mama.

         "Amin...terima kasih Ma..yah Mama sabar dan Mama doa aja buat Adela Ma..pasti suatu saat dia sadar.sekarang aku pulang dulu yah Ma..." ujar ku seraya menarik pelan tangan Risa.

         "Yah sudah.hati-hati di jalan Nak"

Aku kembali memesan taksi online untuk pulang ke rumah ku.

Di sepanjang perjalanan pikiranku selalu mengingat kata-kata Agam.

          "Apa maksudnya dari kata-kat itu?"

Pikiranku terus menerawang kejadian tadi di rumah sakit.

Aku tahu betul watak Agam yang keras.

Selalu di dapatkan apa pun yang ia ingin kan.Tiba-tiba hatiku merasa takut.takut rumah tanggaku pecah karena dia.

Juga takut dengan mimpi buruk itu,yang seakan nyata adanya

         "Aaaah sudahlah..toh aku sudah mempunyai suami sebagai pelindungku.aku yakin Kevin bisa melindungi rumah tangganya."batinku sambil menggendong Risa tertidur pulas.

Tanpa di sadari,sebuah mobil mengikuti Kayla hingga ke rumahnya.

Kayla

EPISODE 3 Agam membeli Adela

Dalam sebuah cafee terlihat Adela dengan ke dua orang teman prianya.Rafi dan reno

          "Hei Adela..ayo sumbangin lagu buat Gua.gua sawer dah...hahaha"ujar Reno

          "Aaah.duit dari mana luh bisa nyawer gua.bokis luh"

         "Siiih ngegampangin Gua.hahaha" Reno masih tertawa-tawa.

         "Sudah...sudah..ayo mending di minum.jangan di diemin.mubazir tuh minuman" ujar Rafi mengangkat gelasnya.

         "Bos,ada yang mau ketemu?" ujar seorang waitress.

         "Siapa?" tanya Rafi.

         "Saya juga gak tau Bos.sebaiknya temui saja dulu di meja sebrang itu"

          "Tapi mau ketemu siapa?"

          "Ketemu Bos ini berdua" jawab waitress.

          "Oke oke..Gua aja yang temuin.nyari gara-gara itu orang" jawab Rafi beranjak bangun menghampiri meja sebrang.

          "Hai Bos..manggil aneh?" tanya Rafi dengan gaya petantang petenteng.

          "Duduk" suara pria itu datar dan dingin.

         "Udah Bos..aneh berdiri aja.ada apa Bos manggil aneh?"

          "Saya sudah bilang,duduk"ucapan pria itu membuat Rafi menjadi emosi dan menarik krah kemeja pria itu.

          " Jadi Luh mau nyari gara-gara sama gua yah?hah"suara Rafi meninggi.

Namun pria itu tidak sedikitpun gentar.ia menepis tangan Rafi.dan menepuk-nepuk krah kemeja yang tadi di pegang Rafi

Membuat tangan Rafi melayang meninjunya.

Namun tangan pria itu terlebih dulu menepis tangan Rafi dan mencengkram nya lalu di pelintir nya.

         "Aduh aduh aduh...iya iya..lepasin dulu.lepasin.sebenernya mau apaan sih gua di panggil disini?" jawab Rafi merasa tangannya sakit terpelintir.

          "Sudah di bilang,duduk!" suara lelaki itu pelan,tapi menusuk.membuat Rafi akhirnya duduk

          "Iyah..iyah...sekarang gua udah duduk.ngomong luh..mau apaan?jawab Rafi.

          " Berapa harga perempuan itu?"

          "Yaelah...cuma nanya itu doang aja harus ribut-ribut Bos.dari tadi kek bilang."

         "Gak usah banyak omong.cepat jawab.berapa?!"

               "1 juta Bos..kalau bos serius bisa nego deh dikit" jawaban Rafi membuat pria itu mengeluarkan amplop.

         "Ini ada 3 juta.ambil.sekarang bawa perempuan itu kesini!"

          "Beneran nih Bos.aje gile..minta 1 juta boleh nego padahal...di kasih 3 juta.oke oke bos.tunggu sebentar" Dengan hati yang riang Rafi kembali ke meja nya.

         "Ada apa Raf orang itu manggil luh?"

         "Gini..gini..gini bro..dia bayar kita seharga 3 juta buat ajak ke hotel si Adel.pas kan uang ini kita bagi 3."

         "Yang bener luh Raf.." mata Reno membelalak.

        "Beneran Raf?" mata Adel yang sama nya membelalak lebar.

         "Yaelah luh pada.kalo liat duit,tuh mata pada adu gede-gedean...nih gua jelasin.buat luh Del..layani baik-baik itu orang.ini duit gua pegang dulu.setelah selesai,baru gua bagi nih duit.Nah..sekarang luh Del..samperin sono itu laki..selamat bersenang-senang"

          "Anterin gua dong Raf"

         "Alaaaa...kayak anak kecil aja pake minta di anterin segala.sono sendiri aja"

         "Ah luh..giliran duit nomor satu luh.minta anterin aja gak mau" gerutu Adela beranjak bangun menghampiri pria yang sedang duduk santai dengan kepulan asap rokoknya dan beberapa minuman di meja.Dengan baju jas hitamnya.

         "Selamat malam" sapa Adela membuat pria itu menoleh ke arahnya.

        "Duduk" ucapan yang singkat dan dingin.

         "Agam?" Kamu Agam kan?"dari mana kamu tau aku disini?"pertanyaan Adela tidak mendapat tanggapan dari Agam yang hanya diam dan dingin.

Membuat Adela menjadi salah tingkah.

         "Kamu masih mengenali aku Agam?makanya kamu ingin beli tubuhku?"

           "Kenapa memangnya?" suara Agam parau.

         "Agam,kenapa waktu itu kamu tinggalin Aku?padahal aku mencintai kamu Gam" 

         "Tidak cukup dengan cinta.tapi harus dengan pengorbanan." ujar Agam.

          "Aku sudah korbankan keperawanan aku.apa lagi?"ucapan Adela membuat Agam tersenyum sinis.teringat saat ia mengambil perawan Adela.

Saat itu Agam ingin memutuskan nya karena ia lebih menyayangi kakaknya Kayla.karena Kayla pergoki sendiri kalau ia bersama adiknya.

Tapi Adela mohon-mohon untuk tidak meninggalkannya.

Agam mengajaknya ke hotel,Adela nurut saja.

Sesampai di kamar hotel,Adela langsung menyerangnya bertubi-tubi.dan Agam membalasnya.Melucuti pakaiannya dan pakaian Adela.dengan relah Adela menyerahkan keperawanannya.

Adela diam saja ketika tombak itu memasuki liangnya.

Awalnya dia merintih kesakitan.

         " sakit Agam...."ucapan Adela tidak mendapat respon dari Agam.ia diam. namun tetap menghentakkan lebih cepat lagi.hingga pada akhirnya Adela pun mendesah merasakan nikmat.

Agam tersenyum sinis.di hentakkan lagi tombaknya lebih dalam lagi.

Adela terus mendesah.

         "Aaaah Agam..Agam...kok enak sih Gam...." desahan Adela membuat bibir Agam tersenyum puas.

Dan ia mencabut tombaknya.memindahkannya ke tempat yang terlarang.

         "Eeeh eh eh..salah..bukan di situ" ujar Adela.Namun agam tidak perduli.ia tetap menghunus kan tombaknya ke tempat terlarang itu.Tapi Adel berontak karena sakit yang ia rasa.tempat pembuangan limbah itu terluka.

Terlebih ia belum pernah merasakan apa itu senggama.apa lagi lewat liang terlarang nya.yang ia tahu,itu tempat pembuangan yang sangat menjijikan.

Adel menangis karena sakit.

         "Jangan di situ Gam..sakiiit...memang kalo orang dewasa harus dari situ yah?" tanya Adela polos.

         "Memang itu tempat yang paling enak..mau yah...?"

           "Nggak..aku gak mau.sakit!" teriak Adela.ucapannya membuat Agam geram.Namun apa daya kalau Adela menolak ia tidak bisa berbuat apa-apa.

kalau pun dia memaksa,akan fatal jadinya,karena Adela masih perawan.

Takut malah jadinya pendarahan.bisa repot nantinya.

Dengan terpaksa Agam memindahkan tombaknya ke liang yang layak untuk di gunakan.

Agam tidak perduli dengan darah perawan yang mengucur.

Sejak kejadian itu,Agam menjauhi Adela

         "Agam..Agam...hei Agam..kok diam saja.melamun yah?"ucapan Adela menyadarkan ingatan Agam yang sedang melamun ke masa lalu.dan ia tersenyum.

Dengan jentikan jemarinya di atas kepala,membuat seorang waitress datang menghampiri.

" Bill nya yah"jawab Agam singkat.

         "Kita mau kemana Gam?" tanya Adela

         "Ke hotel" suara Agam tetap datar.

Tak lama waitress pun datang dengan membawa beberapa carik kertas bill.

Dan Agam membayarnya.

         "Ambil lebihnya" ucap Agam.

         "Terima kasih Om..terima kasih" jawab waitress itu riang.karena lebihnya cukup banyak.

Lalu Agam beranjak bangun.di ikuti dengan Adela.mereka bergegas masuk ke dalam mobil Agam.

Dan mobil pun melaju menelusuri jalan raya.

hanya dengan 15 menit mobil berwarna hitam memasuki sebuah hotel berbintang 5

     "Ada yang bisa kami bantu Pak?"

     " Superior room, Apa masih ada?" tanya Agam pada customer service.

     " Baik Ditunggu sebentar,atau silakan Bapak duduk terlebih dahulu"

     satu menit kemudian wanita cantik itu memberikan kunci hotel pada seorang room servis.

         "Silahkan Pak"ujar seseorang room servis mengantar mereka untuk menaiki lif menuju ke lantai 17.

Hingga akhirnya mereka sampai di satu kamar besar yang tertata Lux dengan pemandangan indah di mata yang melihatnya.

Agam langsung menuju kamar mandi membersihkan badannya,Sedangkan Adela menunggu di ranjang bernuansa serba putih.

bergantian dengan Agam selesai mandi Adela pun masuk ke kamar mandi

10 menit Adella menyelesaikan mandinya.

ia keluar dengan lilitan handuk di badannya.

 tanpa basa-basi lagi Agam membuka lilitan itu menjadikan isi dari lilitan itu terlihat mulus

Tangan Agam menjambak rambut Adela ke bawah untuk Adela menikmati sesuatu disana.

Dan tanpa basa basi lagi,ia memasuki lorong itu menghentakkan nya berkali-kali.

setelah puas dengan lorong itu,ia mencabut dan memasuki ke lorong satu lagi.

          "Agam...jangan disitu Agam!aduh"teriak Adela

         "Saya sudah membayar mu mahal.sekarang Kau harus turuti kemauan ku!" suara Agam berdengus.

         "Tapi jangan di situ Agam!"teriakan Adela tidak mendapat respon dari Agam yang langsung memiting tangan Adela dan memasukkan paksa lorong itu.

         " Aaaaah....sakiiit"

         "Kamu itu sudah gak gadis lagi.bahkan punya mu sudah menjadi barang umum.jadi gak usah munafik"ujar Agam sambil menghentak-hentakkan tombaknya lebih dalam lagi.

Hingga Agam mencapai suatu puncak di mana ia melepaskan hasratnya yang membuat ia bergelinjang dengan teriakan desah yang tinggi.

Selesai permainan dengan pergumulan yang berbeda untuk Adela.

Agam menyerahkan uang 10 lembar ratusan ribu.

         " ini tambahannya.untuk kau selesaikan setiap misi-misimu.sekarang katakan padaku,apakah kakakmu Kayla sudah mempunyai suami?"

         "Yah benar.Dia sudah mempunyai suami.sudah punya anak 1.bahkan sekarang sedang hamil anak kedua." jawab Adela sedikit gentar.

         "Bagus kalau begitu.kenapa kau tidak menyusul kakak mu untuk menikah?"

         "Saya masih belum mau menikah"

         "Karena kau masih mau senang-senang.begitu maksudnya?" tanya Agam tersenyum sinis.

          "Yah karena saya masih menunggu kamu" rayu Adela.

Namun Agam bukanlah tipe laki-laki yang suka dirayu Ia adalah tipe laki-laki yang ingin berkuasa sehingga Ia terus saja tersenyum sinis setiap ucapan Adela.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!