NovelToon NovelToon

Endless Hunter

Prolog

Apakah kalian pernah berpikir, kalau semua kriminal di dunia itu benar-benar jahat? Ataukah kalian pernah berpikir darimana asalnya para kriminal? Dan bagaimana jika tidak ada kriminal di dunia ini?

Semua ini tidak masuk akal sekali. Sebagai buronan kelas nomor 1 di negara ini, Mechroid, aku tidak terima disebut sebagai penjahat. Belum tentu semua kriminal itu benar-benar seorang penjahat.

Ya, bukan berarti aku berada di sisi para kriminal. Aku bukanlah Robin Hood yang mencuri si kaya untuk diberikan ke si miskin. Aku juga bukanlah penjahat murni natural seperti psikopat atau perampok. Aku hanyalah orang Amnesia yang tidak sengaja memicu sesuatu sehingga menjadi buronan nomor 1 di negara ini.

Tujuan hidupku saat ini adalah, mencari ingatanku yang hilang. Setelah kecelakaan saat itu, aku tidak ingat apa-apa. Identitas, kehidupan, pekerjaan atau bahkan status ku tidak dapat ku ingat.

Namun ingatan yang samar-samar aku seperti mengingat kalau aku berada di dalam laut setelah terjatuh dari kecelakaan pesawat.

Tanganku tersisa satu. Tetapi dengan kepintaran ku, aku merakit tangan kiri ku sendiri sebagai alat bantu ku juga.

Dunia yang penuh dengan banyak keajaiban ini telah menentukan hidupku sebagai buronan papan kelas atas.

Tetapi aku masuk sebagai kategori hijau dalam daftar buronan ini. Yaitu kategori yang didedikasikan khusus untuk kejahatan biasa, atau bisa disebut bukan pembunuhan.

Biasanya kategori ini dihargai dengan harga paling tinggi mencapai 300 juta saja. Sangat berbeda dengan kategori merah dan kuning.

Kategori kuning yaitu kategori yang didedikasikan khusus untuk penjahat kelas menengah seperti pengeboman, pemerkosaan, pengancaman yang menggemparkan masyarakat dan warga sekitar, perencanaan untuk kudeta negara, dan peretasan yang berlebihan.

Kategori ini pernah hampir mencapai 900 juta. Pasti enak sekali orang yang menangkapnya.

Dan terakhir ada kategori merah. Kategori mengerikan yang paling ditakuti oleh masyarakat dan warga negara ini. Dikarenakan kejahatan yang dilakukan kategori ini biasanya adalah pembunuhan berantai, pembantaian orang tak bersalah, genosida satu kota, dan yang paling parah adalah kudeta negara ini.

Kategori ini pernah mencapai harga yang diluar nalar. Yaitu kisaran 10 miliar untuk 1 orang saja. Dan untuk kelompok kriminal yang paling tinggi hanyalah 5 miliar.

Dibuatnya kategori seperti ini untuk mensortir kejahatan yang dilakukan orang-orang tersebut.

Karena belakangan pada tahun ini sedang dalam puncaknya kriminalitas yang menyebar di seluruh kota negara ini.

Lalu dibuatlah faksi, mafia, bahkan pembunuh bayaran untuk memburu para penjahat tersebut.

Menurut pemerintah, bisa saja disebut sebagai pahlawan. Tetapi menurutku, itu hanyalah sebuah bisnis saja. Maksudku, siapa yang tidak mau uang di masa kini?

Dan bodohnya lagi pemerintah sudah lepas tangan untuk mengurusi kriminal seperti ini. Mereka lebih khawatir jikalau pengunjung dari luar negara berkunjung ke negaranya. Misalkan orang penting dari negara lain ingin datang ke negara ini, tetapi kriminal masih berkeliaran pada saat itu.

Polisi bisa apa? Alat-alat dan teknologi canggih mereka pun tidak pernah sekalipun menyentuh ku sama sekali. Entah bagaimana dengan para kriminal lain di luar sana.

Sayangnya aku juga masih disebut sebagai salah satu kriminal tersebut, nomor 1 pula di kategori hijau.

Banyak bounty hunter atau pemburu imbalan yang sudah mencoba menangkap ku. Tetapi belum ada satupun yang berhasil sama sekali. Itulah mengapa aku bisa peringkat buronan ku meningkat sampai nomor 1.

Konyol bukan?

Ini adalah cerita ku. Dimana aku akan menjalankan hidupku sebagai seorang kriminal, dan juga buronan nomor satu di negara Mechroid ini. Tentu saja itu bukan keinginanku. Melainkan aku ingin meluruskan semua ini. Dengan caraku sendiri.

1.1 : kebetulan

Di langit dengan keadaan bergemuruh petir, dengan awan yang menutupi keseluruhan badan pesawat yang berkobar api. Seorang lelaki terjatuh dari cargo pesawat dengan tangan kirinya yang sudah tidak ada lagi.

Ia terjatuh dengan keadaan setengah sadar. Dia sedikit melihat siluet seseorang yang mendorongnya dari pesawat itu.

Setelan jas nya kini sudah berlumuran darah akibat darah di tangan kirinya yang menciprat ke arah yang tidak menentu.

Suara petir memecah keheningan malam, menyampaikan pesan kekuatan alam yang tak terbendung, seolah memutar lembaran rahasia semesta.

Dalam keheningan luas laut, tubuhnya terjatuh seperti bintang yang hilang, tenggelam dalam pelukan samudera yang memeluk segala rahasia dan harapan yang terpendam di dasar laut.

Dalam pelukan laut yang gelap, suara petir di permukaan menjadi seruan tak terduga, menyulut api harapan di dalam jiwa yang tenggelam, seolah petir adalah panggilan bagi kehidupan yang tersembunyi di dasar lautan.

...[TCARRRRRR]...

Dengan mata yang terbuka, ia meraih realitas dari kenyataan gelap, namun keberanian yang masih berkobar di dalamnya menjadi api yang menyulut kembali semangat di tengah reruntuhan mimpi buruk yang baru saja dilaluinya.

"HAHHHH!!!" seorang lelaki baru saja terbangun dari mimpi buruk yang dilalui nya barusan.

"Eh ...?" ia memegang kepalanya dengan tangan kanannya, "Mimpi itu lagi ..."

Lelaki itu beranjak dari ranjangnya menuju ke kamar mandi sembari menggaruk-garuk kepalanya dengan tangan kanannya.

Dalam cahaya pagi yang lembut, langkahnya melintasi perbatasan mimpi dan kenyataan. Di depan cermin kamar mandi, wajahnya menjadi lukisan harapan, memantulkan semangat baru yang bersinar dalam pagi yang baru.

Tapi keseluruhan cerminannya kini memperlihatkan tangan kirinya yang sudah menjadi setengah cyborg, atau bisa dibilang tangan robot hasil rakitannya sendiri.

Sembari mencoba kembali mengingat-ingat apa yang terjadi kepada tangannya, hal itu hanya membuat kepalanya semakin sakit.

Ia pun masuk ke dalam ruang shower untuk mandi di pagi hari. Di bawah pancaran air deras, langit-langit kamar mandi menjadi panggung pertunjukan kebebasan. Setiap tetesan air menyirami tubuhnya seperti melodi pelukan, menghapus penat dan membangkitkan kesegaran di setiap sudut jiwa yang haus akan kehidupan.

Setelah selesai, ia kembali bercermin sembari menggosok giginya. Lalu ia memakai deodorant ke ketiak kanannya. Tetapi ia tidak bisa memakaikannya ke ketiak kiri.

"Huh ... Konyol," kesalnya.

Ia pun berpakaian menggunakan setelan kemeja putih dan berdasi biru. Setelan ini seperti bukanlah dari bahan biasa.

Ketika pintu lemari tertutup, tertera disitu ada poster yang menggambarkan wajahnya dengan tanda, "WANTED."

"Mungkin sudah waktunya menonton televisi ya?" sembari duduk di sofa ruang tamunya.

Ia pun menekan tombol remot tv nya dan langsung menunjukkan berita perampokan.

"Topik kali ini membahas seseorang yang sudah biasa kalian sudah ketahui siapa dalangnya ..." ucap presenter di televisi itu.

Lelaki itu tersenyum seperti sudah dapat menebak siapa yang akan dibahas kali ini.

"Vixeon Knight nama aslinya. Diberi julukan oleh masyarakat dengan nama 'Knightfall' kembali membuat perampokan senilai ø7.000.000 di bank kota Extrobile. Kini nilai pemburuan sudah meningkat mencapai ø30.000.000. Inilah alasannya mengapa ia menjadi nomor 1 di kategori hijau negara Mechroid ini!"

"Bingo!" perasaan senang dari lelaki itu.

Dia adalah bayangan yang melintasi halaman waktu, seseorang dengan luka-luka yang membangun keberaniannya. Mata yang menyimpan misteri, dan langkahnya yang meninggalkan jejak perjalanan melalui liku-liku kehidupan, menjadikannya tokoh utama yang tak terlupakan dalam alur kisah ini.

Ialah Vixeon Knight, alias seorang kriminal nomor 1 di kategori hijau negara Mechroid yang sedari tadi disebut.

...****************...

Menceritakan sedikit karakter Vixeon ini, ia mengalami amnesia setelah ia terjatuh dari pesawat. Itu saja yang ia ingat untuk saat ini.

Lalu, cerita untuk kedepannya akan mengisahkan bagaimana ia bisa menjadi buronan nomor 1 sebelumnya.

...****************...

"Mungkin sudah waktunya mencari angin di luar apartemen mungkin ya?" Vixeon pun berjalan ke luar pintu menuju arah balkon.

Tanpa dia sadari, sebuah berita baru muncul setelah berita perampokannya.

"... Polisi sudah kesulitan sekali untuk menangkap para kriminal saat ini. Dengan begitu pemerintah mempersilahkan para faksi, mafia, gangster, bahkan pembunuh bayaran seenaknya untuk menangkap para buronan ini. Dan rumor mengatakan di beberapa tempat pelatihan pemburu imbalan dalam faksi juga sudah memiliki banyak member wanita yang akan ikut berburu dalam pemburuan para buronan ini."

Vixeon yang sedang minum soda kaleng sembari melihat pemandangan kota, ia sama sekali tidak mendengar berita tersebut. Sehingga ia suatu saat ia akan terkejut akan sesuatu yang dilaluinya nanti.

...****************...

Di sisi lain seorang lelaki berambut cerah, bermata hijau, dan kamera yang menggantung di lehernya sedang berjalan di koridor suatu bangunan. Ia kemudian membuka salah satu pintu di koridor tersebut.

Seorang pria tua yang sedang berdiri sembari melihat jendela melirik ke arah pintu di belakangnya, "Akhirnya kau datang juga, Fredrinn."

"Frederick pak, tapi sebutan itu tidak buruk juga," ujarnya sambil tersenyum tipis.

"Ya ya, apa saja," pria tua itu duduk di kursinya.

Nama yang tertera di meja itu adalah, "Sir Carter Lewis," yaitu nama pria tua yang duduk di balik meja tersebut.

 "Mari perlihatkan hasilnya," sembari memasang kaca matanya.

Fredrinn kemudian memberikan rol kamera yang dikeluarkan dari kameranya, "Hasilnya ada beberapa yang kurang jelas. Tapi orang itu pasti akan selalu jelas tampangnya."

"Hmm ..." Carter kemudian memasangkan rol itu ke dalam mesin yang menampilkan isi rol tersebut.

Setelah ditampilkan isinya, terlihat beberapa foto yang memperlihatkan beberapa buronan yang melakukan aksinya. Begitu juga disana ada Vixeon yang melakukan perampokannya menggunakan gas asap yang keluar dari tangan kirinya.

"Foto-foto ini sudah bagus. Beberapa masih terlihat buram. Tetapi foto orang ini sudah sangat keren sekali," puji Carter kepada Fredrinn.

Fredrinn tersenyum.

"Baiklah, bayaran seperti biasa. Akan ku transfer ke rekening mu. Foto ini akan ku setor ke pusat untuk dijadikan simpanan," katanya tanpa ekspresi yang berlebihan.

"Terimakasih, aku akan keluar sekarang. Masih harus menemui adikku," Fredrinn berpamitan.

"Ya, jangan lupa untuk meng-upload nya di sosmed--"

"Itu sudah menjadi tugas ku pak tua. Kau tak perlu khawatir," sembari menutup pintu ruangannya.

Carter tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

...****************...

Kembali ke Vixeon yang kini berjalan ke salah satu distrik di perkotaan. Ia berjalan melintasi gang yang tidak terlalu besar. Yaitu belakang bangunan dari apartemen atau bisa dibilang lahan parkir untuk apartemen tersebut.

Disana ada seseorang yang sedang duduk sembari memantulkan bola karet kecil ke tembok dan dipantulkannya kembali ke tangannya.

Vixeon yang melihat orang itu, ia berjalan perlahan mengendap-endap di belakangnya. Kemudian ...

"DORRRRRR" Vixeon pun mengejutkan orang itu.

Reaksinya hanya berwajah datar, "Hmm ... Apa aku harus kaget?"

"Huhhh," Vixeon langsung lesu setelah mengetahui reaksinya begitu.

Di antara keramaian kehidupannya, ada satu sosok yang selalu menemani langkahnya. Bukan sekadar teman, tetapi kawan sejati yang menyimpan cerita dan senyuman setiap kali kehidupan memberikan tantangan.

Lelaki itu bernama Hatari Hirata, dan juga teman kepercayaannya Vixeon. Ia sudah bagaikan assist yang saling membantu sejauh ini selama menjadi kriminal.

"Jadi apa rencana mu kali ini Knight?" tanya Hatari.

"Entahlah, aku lelah. Aku hanya ingin beristirahat hari ini. Atau mungkin malam harinya aku beroperasi," tatapan matanya mengisyaratkan beban yang tak terungkap, seolah tubuhnya adalah medan perang yang perlu ditinggalkan sejenak.

"Kalau begitu mengapa kemari bodoh?" geram Hatari.

"Ya ... apa salahnya untuk melihat wajah temanku yang satu ini haha?" canda Vixeon.

Hatari kemudian menodongkan senjata api ke arah Vixeon, "Pergi sebelum benda ini memuntahkan besi yang dapat--"

"Lariiiiii ..." dengan cepat Vixeon minggat dari tempat itu menuju apartemennya.

Setelah Vixeon meninggalkan tikungan gang. Hatari hanya bisa menatapinya dengan reaksi datar, "Hmm."

...----------------...

1.2 : night

Malampun datang dengan jubah gelapnya, menjadikan kota ini panggung rahasia yang hanya diungkapkan oleh gemerlap lampu jalan dan bayangan-bayangan yang melintas di setiap sudut. Di tengah bisikan angin malam, kisah-kisah tersembunyi tumbuh subur, dan di kota yang tak pernah tidur ini, malam menggenggam rahasia yang seakan menanti untuk diungkapkan.

Dalam kegelapan malam, ia menjadi bayangan yang menari di antara temaram lampu kota, tangan-tangannya terampil mengais harta di malam sunyi. Seiring langkahnya yang penuh keahlian, kota menjadi panggung untuk pertunjukan diam yang hanya disaksikan oleh bintang-bintang dan langit gelap yang diam.

Vixeon tidak lelahnya mencuri hampir setiap malamnya. Tapi kemungkinan, ini akan menjadi malam terakhirnya sebelum ia akan benar-benar istirahat.

...[TCARRRRRR]...

Setelah mendobrak pintu kaca dalam gedung bank, ia segera berlari menuju atap dengan tergesa-gesa melalui tangga darurat.

Vixeon sudah merencanakan perampokan ini dengan matang. Tapi itu belum benar-benar akan sesuai dengan rencananya.

...[TAP TAP TAP TAP]...

Seseorang seperti sedang mengikuti kemana Vixeon akan pergi.

"Apakah dia lagi?" Pertanyaan itu terlempar begitu saja ke udara, disertai keraguan yang terlihat di matanya.

...[TAP TAP TAP TAP]...

Suara langkah kaki itu semakin cepat. Vixeon sudah mengenal sekali siapa orang yang mengejarnya saat ini.

"Kurasa harus mengaktifkan gadget ini lagi," sembari berlari, Vixeon mengubah lengan kirinya menjadi grapple hook.

Setelah itu, ia langsung lompat ke tengah dan menembakkan grapple dari tangannya ke paling atas.

...[SRRRRRTTTTT]...

"Sampai jumpa, pemburu amatiran!" dengan nada mengejek.

Vixeon terbang ke atas dengan tertariknya kabel di tangannya.

Dengan langkah hati-hati, dia mencapai puncak gedung dan merasakan embusan angin malam yang menggoda. Di rooftop yang sepi, bintang-bintang berbisik rahasia, dan udara malam merangkulnya seperti pelukan kebebasan yang lama dinantikan, memberikan kesegaran yang menyapu kepenatan di bawah sinar rembulan.

Tapi, kesepian di sana bukan berarti Vixeon sedang sendirian.

...[TCKKKKK]...

Bayangan tak dikenal menyelinap dari balik, dan tiba-tiba, dingin di punggungnya menggertak saat besi dingin menodongkan diri. Suara pelatuk pistol menjadi melodi ancaman, merayap di sepanjang jalannya seperti petir menyambar malam yang tadinya tenang.

Dengan cepat, Vixeon menendang ke belakang dan melakukan roll ke depan sembari berputar menghadap orang yang menodongnya barusan.

"Gerakan yang bagus. Tetapi itu tidak ada apa-apanya untuk ku," ujarnya dengan senyum licik.

Tatapannya tajam seperti mata harimau yang siap menerkam mangsanya, menyiratkan bahwa di balik kata-katanya yang seolah merendahkan, ada kepercayaan diri yang tak tergoyahkan.

"Loh, bukannya kamu masih di bawah?" Vixeon heran beserta terkejut.

"Huh? Sedari tadi aku di sini bodoh," reaksinya terlihat tidak berbohong.

Mari kita perkenalkan, seorang bounty hunter yang berasal dari faksi "Whitejack" dengan sebutan "Agent Zero."

Nama aslinya masih belum diketahui. Vixeon masih belum memiliki perangkat yang dapat mengenali wajah seseorang.

"Lalu, siapa yang mengejar ku tadi?" Wajahnya berselimut misteri, mencerminkan ketidakpercayaan terhadap realitas yang baru saja diungkapkan.

"Hmm? Mungkin pemburu lain?" Zero menebak.

Vixeon melupakan apa yang terjadi barusan. Kini ia harus berhadapan dengan pemburu dari faksi Whitejack yang sudah mengejarnya dari dulu.

Meski sampai sekarang belum tertangkap.

...****************...

Beralih ke seseorang yang sedang berada di atas gedung tidak jauh dari gedung Vixeon dan Agent Zero.

Dari balik bidikan sniper nya, seorang wanita sedang mengarahkan bidikannya ke arah Vixeon. Yang bisa diketahui darinya adalah, ia bisa jadi bukan berasal dari faksi manapun.

"Hmm," tatapan yang fokus menuju arah bidikan dari scope nya.

Ketika ia hanya tinggal menarik pelatuknya, wanita itu berpikiran untuk mengurungkan niatnya.

Ia pun memundurkan tubuhnya untuk melihat mereka dari kejauhan.

"Sepertinya jangan sekarang," wanita itu pun mengemaskan peralatannya.

...****************...

Kembali ke Vixeon yang masih ditodong oleh Zero, keadaan semakin terdesak.

Vixeon diam-diam menekan tombol di lengan cyborg nya, "Sekarang tinggal menunggu momen."

Dengan teknik mengulur waktu, Vixeon mencoba mencari topik.

"Hey, apakah Blackjack tidak kelihatan? Biasanya mereka duluan yang menemukan ku," sembari berjalan mundur ke tepi gedung dengan perlahan-lahan.

"Aku tidak tahu apa tujuan mu kali ini. Kau pikir aku akan terkecoh untuk ke sekian kalinya?" Dengan mata yang tajam dan sikap yang tak tergoyahkan, ia menatap langsung ke mata Vixeon.

Keyakinan dalam nada suaranya seolah menjadi tembok yang tak mudah dihancurkan, dan di dalam keheningan yang menggantung, terdapat keberanian yang bersinar dari dalam dirinya.

"Hey hey, tapi kali ini sungguh benar-benar sebuah pertanyaan bukan? Kau tahu sendiri Blackjack lebih sering duluan yang mendahului kalian bukan?" Vixeon tertawa ringan, ia menyelinapkan senyum cerdik.

Suara tawanya seperti sentuhan keberanian di tengah ketidakpastian, mengungkapkan bahwa di balik setiap langkah, ada strategi yang lebih dalam dari sekadar permukaan permainan yang terlihat.

"Cukup dengan akal-akalan mu," Zero menarik pelatuknya, "Aku akan akhiri ini!"

"Kalau bisa!"

...[DORRRRRR]...

Vixeon mengayunkan tangan kirinya dengan cepat. Ia memukul ke arah berlawanan dengan peluru yang Zero tembak.

...[TCARRRRRR]...

Seperti tari keterampilan yang dia kuasai, tangan kiri cyborg-nya memukul peluru dengan kecepatan yang melebihi mata manusia. Detakan metalik bersatu dengan gemuruh ledakan, menciptakan simfoni kekuatan yang membelah udara, seolah menolak takdir yang tertera dalam peluru yang mengancam.

Vixeon kembali menarik tangannya dan bergaya seperti sedang melakukan reload, "Permainan ini belum selesai," ucapnya, sambil senyum yang menyiratkan kepercayaan diri.

Mata Vixeon berkilat, mencerminkan ketegasan dalam menghadapi tantangan berikutnya, seolah mengundang pertarungan yang lebih mendalam di dunia yang penuh intrik ini.

Zero tersenyum, "Oh ya?" sembari mengganti peluru yang ada di magazine senjatanya.

"Persiapan terbaikmu belum cukup," ujar Zero dengan dingin.

Tatapannya menusuk, seolah meramalkan hasil pertarungan yang akan datang. Di tengah gemuruh pergantian peluru, ia mengumumkan keberanian yang tidak tergoyahkan, siap menghadapi apapun yang menantangnya.

"Kemari!" Vixeon semakin menantang.

...[DORRRRRR]...

Zero kembali menarik pelatuk dan menembakkan peluru yang baru ia masukkan sebelumnya ke senjatanya.

Vixeon dengan sombongnya akan mencoba memukul peluru itu kembali. Namun, ia terkejut setelah melihat peluru yang ditembakkan nya.

...[BZZZZTTTTTTT]...

Tubuhnya terkejut oleh sentuhan peluru yang mengejutkan, namun dengan sigap, tangan kiri cyborg-nya merespon seolah menari dengan gelombang listrik. Kilatan cahaya melintas di dalam tubuhnya, menyatu dengan kekuatan yang dia kendalikan. Rasa sakit bertemu dengan determinasi, menciptakan harmoni yang tak terduga di medan pertempuran yang berderap.

Vixeon terjatuh tak berdaya setelah ia merasakan setruman yang dahsyat dalam sekejap barusan.

Dengan peluru setrum yang berkelebat di udara, Zero tersenyum penuh kemenangan.

"Mungkin kali ini kau belajar bahwa kekuatan sejati tidak hanya ada di dalam senjata," ucapnya, sombong, sementara kilatan listrik membingkai senyuman sang pemenang di medan pertempuran yang masih membara.

Tertatih di bawah efek peluru setrum, Vixeon terpaksa menyerah pada keadaannya yang tak berdaya. Namun, di balik raut wajahnya yang tampak terkalahkan, tersirat senyuman licik yang meresapi kekalahan. Seperti pematang sungai yang tahu bagaimana merayap melewati rintangan, ia tampak memiliki rencana tersembunyi di balik keterbatasannya.

"Terimakasih," Vixeon tersenyum licik mengarah ke Zero.

"Hah?" Agent Zero balik keheranan dengan sikapnya.

Dengan gerakan gemilang, Vixeon menekan tombol di tangan cyborg-nya, dan tiba-tiba, tabir asap berkumpul di ujung jarinya. Seperti sang penyihir modern, dia menggenggam kekuatan yang tak terlihat, membiarkan tabir itu menyelimuti misteri dan membuat lawannya tenggelam dalam ketidakpastian yang mendalam.

...[PSSSSSSSSTTTTT]...

Dalam kebingungan dan ketidakpastian, Zero meraba kegelapan saat Vixeon menghilang. Asap yang tiba-tiba memenuhi ruangan membawa elemen misteri, menyatu dengan kejutan yang membuatnya terlena dalam dunia yang penuh tipu daya. Keberadaan Vixeon bagai bayangan yang memudar, meninggalkan Zero dalam ketidakjelasan yang menggantung di antara asap dan kekosongan.

"Hey!" seseorang memanggil dari balik asap yang perlahan memudar.

Zero kemudian menengok ke arah tepi gedung.

Disana sudah ada Vixeon yang berdiri dengan pose membentangkan tangannya, "Dengan kini, aku sudah meloloskan diri ke sekian kalinya. Aku malas menghitung."

Senyumnya yang penuh kepercayaan diri menari di bibirnya, seolah menantang takdir dan segala usaha untuk menangkapnya. Dalam kegelapan yang memeluknya, Vixeon merajut benang cerita baru dari setiap pelarian yang berhasil, membuatnya tampak seperti penari bayangan yang tidak pernah lelah menari di antara batas kebebasannya.

Ia pun melangkahkan kakinya ke belakang sampai terjatuh dari gedung.

Reaksi Zero terkejut, "A ... APAAA???"

Vixeon benar-benar menjatuhkan diri dari ketinggian 60 lantai bangunan gedung.

Terdengar dari jauh, suara mobil yang melaju cepat. Perlahan terlihat juga mobil itu setelah melewati tikungan.

Vixeon yang sudah merasa aman sembari terjatuh, tiba-tiba ...

...[TCARRRRRR]...

Dengan rambutnya yang berkibar di udara malam, wanita itu melompat dari kaca gedung dengan keanggunan yang memukau. Pemandangan itu meraih perhatian Vixeon, wajahnya mencerminkan ketidakpercayaan yang dalam, seolah-olah dia baru saja menyaksikan keajaiban yang tak terduga di tengah malam yang gelap.

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!