POV Nisa
Assalamualaikum ....
Hai, perkenalkan aku Daanisha Ummaira Rasyid umur 17 Tahun,aku putri tunggal dari pasangan Rasyid Baihaqi yang biasa ku panggil ayah dengan Alaya Anastasya, yang bisa ku panggil bunda, walau mereka sangat sibuk bolak balik ke LN, mengurus pekerjaannya masing-masing.Meraka selalu menyempatkan waktunya untukku
Lahir sebagai anak tunggal dan orang tua sangat sibuk kadang membuatku kesepian untuk memiliki Dua sahabat Arina ,Syahira,walau Syahira pindah ke LN, komunikasi masi lancar
Di usiaku bisa dibilang Masi mudah aku sudah, memiliki berbagai usaha sendiri Tampa sepengetahuan orang tuaku,berkat uang jajan yang selama ini diberikan kedua orang tuaku,dan atas bantuan Abqori yang biasa aku panggil AA'Qori ,dan pak Alif orang yang aku tolong dia saat Aku Masi kelas sembilan,ada juga si mbok selalu ada menemaniku,kadang mendampingiku kesekolah jika orang tuaku tidak sempat
Karena kecerdasanku aku mengikuti kelas akselerasi dari SD, sampai SMA dan selesai di usiaku 15 Tahun, sekarang aku menempuh pendidikanku di salah satu universitas yang sama dengan syahira,secara online,Tampa pengetahuan kedua orangku,aku setiap hari kesekolah hanya formalitas saja,aku disekolah mengulang pelajaran yang diajarkan guru,dan kuliah online
Dalam perjalanan pulang dari sekolah aku melihat ibu ibu yang diganggu sama per**an,aku menghentikan motorku dipinggir jalan lalu membatunya
"WOE berhenti ga, lo beraninya sama orang tua, tidak takut kualat "teriaknya pada preman itu
"Anak kecil tidak usah ikut campur sama urusan kami ,pulang sana mengganggu aja"kata preman dengan muka sangarnya
"Saya memang kecil bang tapi sini maju saya kasi tau bagai mana anak kecil ini mempunyai nyali besar"
Kedua preman merasa tertantang dan juga kesal kesenangannya terganggu langsung menyerang tapi sayang sekali hanya satu gerakan saja kedua preman itu sudah jatuh tersungkur bahkan salah satu ada yang pingsan
"Gimana ,masi mau mengganggu orang lain lagi ?tidak enak kan diganggu juga ?makanya insyaf bang cari kerja yang halal ,masa istri dan anak Abang mau dikasi makan haram mau jadi apa nanti anak Abang "
Kemudian membuka tasnya mengambil amplop lalu memberikan kepada si preman
"Ini ambil bawa teman Abang ke klinik, sisanya bagi dua jadiin modal usaha buat Abang dan maaf sudah melukai Abang "
Nisa lalu menghampiri ibu yang ditolong barusan
"Tante tidak apa apa?mari Tante saya antar pulang" tanya pada isi ibu dengan suara lembut
"Tante tidak apa apa nak , terimah kasih sudah menolong Tante ,kalau tidak ada kamu nak entah apa yang terjadi pada Tante, sebagi ucapan terima kasih Tante maukah menemani Tante makan siang?"
"Maaf Tante bukan tidak mau tapi saya harus pulang takut orang rumah nyariin"
"Oooh kalau begitu sekali lagi makasih ya nak Tante juga mau pulang itu anak Tante dah dateng"
"Iya tante assalamualaikum "Nisa pamit dan mencium tangan si ibu,kemudian menoleh kearah pemuda yang Baru saja sampai
"Bang jangan biarkan ibu Abang pergi sendiri" kemudian buru buru mengambil motornya takut pemuda itu mengenalinya,
Ya orang yang aku tolong itu ,sahabat kedua orang tuaku tapi dia tidak mengenaliku karena aku memakai masker,dan helm
Aku memang kemana mana pakai masker,itu aku lakukan biar orang orang diluar sana tidak mengenai wajahku,tau sendiri diluar sana tidak semua orang baik,apa lagi didunia bisnis persaingan sangat lumrah,jadi bukan cuma wajahku yang aku sembunyikan,bahkan identitasku pun jarang orang yang tau
POV Syafiq
Aku Syafiq Ghaesan Ar'rahman 23 Tahun,putra tunggal dari pasangan Adika Rahman yang biasa ku panggil abi dan Aisyah Madinah yang bisa kupanggil umi,setelah aku lulus kuliah Abi mempercayakan perusahaan padaku,karna ayah mau fokus sama perkebunan dan pabriknya
Aku buru buru keluar dari rumah setelah merima panggilan telepon dari umi, beliau minta menjemputnya di suatu tempat ,aku pergi sendiri karena Raihan Al 'Malik , sepupuku yang ku anggap Abang kandungku pergi ke perkebunan sama Abi
Setelah sampai di lokasi yang umi share Lok tadi,aku tidak langsung menghampiri umi karena beliau lagi ngobrol sama seorang entah siapa,dia tidak bisa mengenalinya karena orang itu Masi memakai helm,tp sebelum sampai didepan uminya orang itu suda pamit dan berkata sesuatu padanya dan bingung kenapa orang itu berkata begitu
Siapa dia, kenapa aku hatiku menghangat dan deg deg kan,Kenapa rasa ini sama ketika aku ketemu Dede cantikku
"Syafiq,ayo Mala diam mikirin apa fiq"mengajak anaknya kembali kemobil
"Eh iya umi" baru sadar kalau uminya dah lebih Dulu kemobil ,baru bergegas lari kecil kemobilnya,diperjalanan baru iya bertanya kepada uminya
"Umi apa yang terjadi dan siapa orang yang ngobrol sama umi tadi"
"Nanti dirumah umi ceritakan,umi mau istirahat ya nak"
Mendengar uminya berkata begitu dia diam dan kembali Fokus kejalan yang akan dilewatinya ,ga nyampe 15 menit mobil yang dikendarainya sudah terparkir dihalaman rumah dan di sana juga sudah terlihat mobil abinya,ternya abinya sudah pulang dari luar kota
"Ayo mi kita masuk kayaknya Abi sudah pulang itu mobilnya sudah nangkring disitu "sambil menunjuk mobil Fortuner hitam abinya lalu berjalan masuk kedalam rumah sambil keduanya mengucapkan selamat
"Assalamualaikum "ucap Syafiq berbarengan sama uminya
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"jawab Abi yang lagi duduk diruang keluarga sambil nonton tv
"loh bukanya tadi katanya umi pergi sendiri kok Mala sama Syafiq"
Umi Aisyah menak napas panjang lalu menghembuskan Dengan pelan kemudian memulai berceritakan apa yang dialaminya tadi ,untung umi tidak apa apa kata mengakhiri cerita
"Subhanallah hebat sekali anak itu mi, pasti orang tuanya sangat bangga memilikinya"
"Iya bie tapi sepertinya buka orang biasa karena melihat cara memperlakukan preman tadi dia tidak menyentuhnya tapi dia bisa mengalahkan lawannya dan dia juga memberi uang segepok kepada pr***n itu biaya pengobatan temanya kerumah sakit,dan sisanya disuruh bagi dua buat modal usaha"
"Tapi suara tidak asing rasanya aku mengenalnya Tapi tidak mungkin "Syafiq bergumam akh ga mungkin dia
"Kenapa Syafiq apa yang tidak mungkin?"tanya Abi Rahman yang mendengar memangnya
"Begini bie sebenernya selama ini Syafiq menaruh hati sama seorang bie tapi Syafiq takut mengutarakan perasaan syafiq takut dia membenciku,. Syafiq Sudan sholat istikharah,minta petunjuk dan selalu juga petunjuk itu mengarah kepadanya bie"
"Setip ketemu hatiku bergetar bie sama seperti tadi apa dia orang yang sama"
"Masyaaallah umi anak kita masi normal Masi suka perempuan "kekek Abi Rahman setelah mendengar cerita syafiq
"Ih ,Abi ya normal lah bie masa seganteng ini tidak normal" kata Syafiq dengan kesel karena dikira tidak normal sama abinya
"Siapa gadis itu nak apa.abi mengenal orang tuanya,kalau Abi kenal akan Abi lamar untukmu besok"
"Iya Abi ,abi sangat mengenalnya dia putrinya om Rasyid tapi dia masih kecil bie ,dia Masi SMA "
"Tidak masala yang penting kita melamarnya dulu,ayo kita istirahat sebentar,nanti malam kita kerumahnya"
"Tapi BIe apa tidak terlalu cepat kan kita Belum ada persiapan Dan kita belum tau apakah dik Rasyid mau menjodohkan putri,apa lagi anak tunggal,pasti dia akan menyekolahkan anaknya"kata umi yang dari tadi hanya Jadi pendengar setia menjadi pendengar kedua pria tampan yang berada generasi itu
"Ga apa apa kita kesana dulu nanti kalau kita diterima baru kita lamar secara resmi "menimpali ucapan istrinya,
"Baiklah kalau begitu mau Abi,umi maa ngikut aja hehehe "Keke umi Aisyah yang putranya bahagia
"Assalamualaikum mang ,terimah kasi ya mang"
Daanisaha masuk ,dan bertambah kasi Kemang Ruli yang membuktikan pintu gerbang untuknya
"Waalaikum salam non sama sama"jawab mang Ruli sekuriti dirumahnya
Nisa masuk dalam rumah langsung kekamar membersihkan dari tidak lupa sholat lalu Tidur ,Nisa terbangun setelah mendengar suara azan , langsung bangun mengambil air wudhu lalu shalat Asar kemudian kedapur
"Eh non sudah bangun" sapa mbok Jum yang kebetulan ada di dapur
"Sudah mbok,lagi bikin apa mbok kayak sibuk banget" kata Nisa sambil berjalan kearah kulkas dan mengambil satu bua apel lalu memakan sampai habis
"Ini non lagi mau masak kata bundanya non nanti malam mau ada teman bapak makan malam disini begitu non"
"Oooh, ya sudah mbok biar Nisa aja mbok yang masak,mbok kerjain yang lain aja"
"Tapi non kan ini tugas mbok,nanti bundanya marah non"
"Tidak apa-apa ,mbok tenang saja Nisa yang tanggung jawab pokonya mbok terimah beres saja"
"Baiklah non mbok lanjut setrikaan dulu" kata mbok Jum pasrah,kalau ngotot mau membantu juga tetap saja tidak 7dibolehin karena si mbok tau kalau keahlian memasak anak majikan ini ga bisa diragukan lagi pokoknya semua hasil masaknya enak enak
Setelah si mbok pergi Nisa suda memulai beraksi didapur , pertama dia membuat puding buah ,sama brownis lalu masuk nasi kemudian, masak ayam bumbu woku, perkedel kentang,sop iga,cumi goreng tepung,gurame asam manis capcay udang ,sebelum azan magrib semua masakannya sudah siap, begitu jg si mbok pekerjaannya juga sudah beres
" Alhamdulillah sudah beres mbok Nisa kekamar dulu ya mbok mau mandi bau acem sebentar lagi magrib "pamitnya ke si mbok
"Iya non silahkan,non Nisa baik banget semoga non Nisa jodoh yang baik lirih si mbok "tapi Masi bisa di dengar Sama sepasang suami-isteri yang baru saja sampai dirumah
"Aamiin ya mbok doain saja ya mbok" kata mereka kompak
"Ha.....bunda ngagetin mbok aja hehehe "Keke mbok Jum ,lalu permisi menyajikannya untuk sholat kebelakang
"Iya mbok kami juga mau kekamar bersi bersih sholat" kata bunda Alaya lalu masuk kamar bersama suaminya
Setelah sholat magrib ayah duduk diruang keluarga sambil nonton tv sementara bunda didapur melihat apakah si mbok sudah selesai masakannya ternyata sudah beres,tidak lama suara bel berbunyi dan si mbok.buru bur keluar mau buka pintu tapi keduluan ayah jadi balik lagi kedapur
"Assalamualaikum "sapa teman ayah dan diikuti anak dan istrinya
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh ,mari masuk"ayah mempersilahkan tamunya masuk ,dan duduk diruang tamu tidak lama bunda keluar membawa minuman serta cemilan yang dibuat Nisa tadi sore silakan
"Tumben Ni,Abang main kesini biasa kalau diajak kata sibuk terus "canda ayah Rasyid pada sahabatnya
"Begini de sebenarnya ana ga enak menyampaikan kepada kalian tapi kalau dibiarin bahaya nantinya kemudian menceritakan apa yang diceritakan putranya" kata Abi Rahman
"Iya om izin kan Syafiq melamar anak om untuk jadi istri Syafiq satu satunya" kata Syafiq menimpali ucapan abinya
"Maaf nak bukanya tidak mau menerimamu tapi om tidak berhak menerimamu anak ,hanya Daanisahlah yang berhak karena dialah yang akan menjalankan kelak" kata ayah Rasyid
"Tapi Daanisah nya mana om kok tidak keliatan"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!