NovelToon NovelToon

Jodoh Yang Tertunda

Aisyah

Di Mesir

Brak brak

Terdengar suara tabrakan mobil. Ricky langsung membelokkan mobil ke arah sumber suara. Ia turun dari mobilnya dan melihat apa yang terjadi. Rupanya ada seorang wanita terkapar di aspal jalan itu. Sepertinya wanita tersebut korban tabrak lari. Nampak jalan sudah sepi, karena sudah larut malam.

"Sepertinya masih hidup, aku harus segera membawanya ke rumah sakit!" Monolog Ricky.

Ia pun segera memapah wanita tersebut ke dalam mobilnya. Ricky melakukan mobil dengan kecepatan tinggi. Dan tidak sampai 10 menit ia sudah sampai di rumah sakit.

"Siapa pun tolong saya!"

Beberapa suster keluar dan mendorong brangkar untuk membawa pasien yang baru saja keluar dari mobil.

"Apa anda suaminya?"

"Tidak, bukan!"

"Harap tunggu di luar saja!"

Ricky pun segera menghubungi polisi agar kecelakaan tersebut bisa segera diusut. Mungkin ada CCTV di tempat kejadian yang bisa membantu penyelidikan polisi. Ricky pun sempat melihat dan menghafal nomer plat mobil yang menabrak wanita tersebut.

Perempuan tersebut dibawa sudah masuk ke ruang UGD oleh perawat. Ricky duduk dengan memangku tas wanita tersebut. Tanpa berpikir panjang, Ricky mencari sesuatu di dalam tas yang bisa menolongnya.

"Ada Handphone-nya! Mungkin aku bisa menghubungi seseorang."

Tertera nama seseorang di panggilan terakhir. Namanya Shanum.

"Hallo assalamu'alaikum..

"Hallo, wa'alaikum salam. Maaf ini siapa? Aisyah mana? Ini nomernya Aisyah!"

"Maaf saya orang yang sudah menolong wanita pemilik Handphone ini! Saat ini saya sedang berada di rumah sakit Indonesia."

"Ada apa dengan Aisyah?"

"Dia mengalami tabrak lari."

"Anda jangan berbohong! Jangan-jangan anda yang telah menabraknya?"

"Silahkan anda langsung datang je rumah sakit kalau tidak percaya!"

"Maaf, saya tidak bisa keluar malam-malam begini! Untuk sementara saya titip Aisyah! Nanti akan saya kabari Kakaknya."

"Baiklah, tolong segera kabari Kakaknya!"

Ricky mencari dompet wanita tersebut, berharap mendapatkan identitasnya. Beruntung ia menemukan kartu tanda penduduk di dompetnya.

"Tuan, tolong segera urus administrasi! Karena Nona ini akan kami pindahkan ke ruang rawat inap."

"Baiklah!"

Ricky segera ke tempat administrasi.

"Nama Pasien?"

"Aisyah Maharani."

"Usia?"

"21 tahun."

"Status?"

"Belum kawin."

"Anda siapa?"

"Saya yang membawanya ke sini. Dia mengalami tabrak lari."

"Oh, baiklah! Anda yang akan membayar adminstrasinya?"

"Iya."

"Silahkan ditandatangani formulirnya."

Ricky pun menandatanganinya. Aisyah dipindah ke ruang rawat inap.

"Nona Aisyah mengalami shock berat. Dan ada luka yang cukup parah di kaki dan sikunya. Selain itu tidak perlu ada yang dikhawatirkan."

"Terima kasih dokter."

"Iya sama-sama, kami permisi dulu."

"Silahkan!"

"Huh... gini nih kalau nggak dengerin omongan Bunda. Dilarang keluar larut malam, meskipun ngerjain tugas, masih saja dilanggar. Kualat kamu ky!" Gerutunya.

Aisyah tertidur lemah di brangkarnya. Karena merasa ngantuk Ricky pun tertidur di sofa dalam ruangan tersebut. Sampai akhirnya adzan Shubuh berkumandang. Ricky bangun dari posisi tidurnya yang kurang nyaman. Ia pergi ke kamar mandi kemudian shalat di Mushalla rumah sakit. Setelah itu dia kembali ke kamar Aisyah.

Nampak Aisyah sudah sadar. Ia memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Kamu baik- baik saja?"

"Siapa anda?"

"Saya yang membawamu ke sini semalam. Kamu terkapar di aspal, tidak ada yang menolongmu."

"Astagfirullahal 'adzim.... " Aisya mencoba untuk duduk, karena ia merasa badannya pegal. Sontak Ricky menawarkan diri untuk membantunya. Ricky pun membantunya untuk duduk. Sialnya kaki Ricky terpeleset dan ia justru tidak sengaja mencium pipi Aisyah. Teman Aisyah yang baru tiba di kamar itu pun melihatnya.

"Hei, apa yang kamu lakukan kepada Aisyah?"

Ricky langsung berdiri.

"Maaf Aisyah, barusan itu di luar kendaliku! Aku terpeleset."

Shanum malah menuduh Ricky yang bukan-bukan. Aisyah pun sudah memberi kesaksian,bahwa Ricky tidak berbuat macam-macam kepadanya. Namun Shanum tetap menuduh Ricky. Sialnya di dalam kamar itu tidak ada CCTV.

"Nona, saya tidak berbuat apa-apa. Demi Allah...."

Shanum melihat penampilan Ricky yang bisa dibilang kelihatan orang berada. Shanum menarik tangan Ricky untuk keluar dari ruangan Aisyah.

"Tuan aku mohon, kamu nikahi Aisyah! Ia dalam bahaya."

"Apa maksudmu?"

"Sebenarnya Aisyah di Mesir tinggal bersama Kakak angkatnya. Tapi Kakaknya itu ingin menjual Aisya untuk mengganti hutangnya kepada Tuan Yasir. Mungkin semalam Aisyah berusaha kabur dari rumah Kak Aqil karena ia dipaksa untuk menjadi budak Tuan Yasir."

"Astaghfirullah... masih ada perbudakan di zaman modern seperti sekarang. Pantas saja dia keluar larut malam. Lalu apakah kamu sudah menghubungi Kakak Aisyah?"

"Belum, aku takut Kak Aqil marah."

"Apa tidak ada cara lain untuk menolong Aisyah?"

"Sepertinya itu satu-satunya cara untuk bisa menolong Aisyah lepas dari Kakaknya. Karena meski diberi uang sebanyak apa-pun, Kak Aqil pasti akan tetap menjadikan Aisyah senjatanya. Kecuali Aisyah sudah memiliki suami. Dia pasti tidak akan berani macam-macam. Tolong pikirkan Tuan, saya mohon!" Shanum menangkupkan kedua tangannya seraya memohon kepada Ricky.

Ricky yang pada dasarnya memiliki kepedulian yang cukup besar terhadap orang lain pun menimbang permintaan Shanum.

Handphone Ricky berbunyi. Ada notif pesan masuk.

💌 Tita

Assalamu'alaikum, Kak.

Maaf sudah mengganggu waktu belajar Kakak. Kak, aku minta pendapat dong!

Abi dan Ummi ingin menjodohkanku dengan seseorang. Lalu aku harus gimana?"

💌Ricky

Wa'alaikum salam

Kamu pasti tahu yang terbaik untuk dirimu, Ta. Abi dan Ummi juga pasti sudah memilih yang terbaik. Ikuti kata hatimu, kamu berhak mendapatkan yang terbaik.

-

"Mana- mana Aisyah?" Tiba-tiba seorang laki-laki datang dengan tampang bengisnya. Shanum panik melihat laki-laki itu.

"Kak, Aisyah di rumah sakit! Dia kecelakaan!"

"Bodoh! Salahnya sendiri kabur dari rumah, kalau dia tidak kabur! Tidak mungkin akan begini!"

Sontak Ricky menyimpan Handphone-nya. Ia pun masuk ke kamar Aisyah. Ia melihat laki-laki itu kasar kepada Aisyah. Dan ternyata laki-laki tersebut adalah Aqil.

"Bangun! Ayo pulang! Jangan enak-enak kamu di sini!" Aqil menarik tangan Aisyah.

"Au, sakit Kak!"

"Tuan, tuan, lepaskan dia! Anda telah menyakitinya!"

Aqil menghempaskan tangan Ricky. Ricky terpental dan jatuh ke lantai.

"Kak lepaskan Aisyah! Kakak mau saya laporkan?" Pekik Shanum.

"Laporkan saja! Aku tidak takut!"

"Tuan, Aisyah calon istriku! Aku akan segera menikahinya!" Sahut Ricky.

Sebenarnya Ricky ingin sekali menonjok Aqil, tapi ia menahannya. Ia tidak ingin memperkeruh suasana. Apa lagi saat ini mereka sedang di rumah sakit.

Aqil melepaskan tangan Aisyah, ia menoleh kepada Ricky.

"Apa yang kamu katakan? Coba katakan sekali lagi!"

"Aku akan menikahi Aisyah."

prok prok prok

Aqil bertepuk tangan.

"Bagus... jika kamu ingin menikahinya keluarkan uang sebesar 100 ribu pound.Apa kamu sanggup?"

"Sanggup!"

"Wow luar biasa! Baik, aku tunggu besok di rumahku! Antarkan Aisyah nanti setelah dia keluar dari sini!"

Aqil keluar dari kamar Aisyah dengan harapan besar. Ia berharap Ricky benar-benar memberikan uang kepadanya agar dia bisa bebas dari hutangnya.

"Tu-tuan... kenapa anda berkata begitu kepada Kak Aqil?" Tanya Aisyah.

"Dengarkan aku! Aku akan membantumu! Menikahlah denganku! Bukankah itu satu-satunya cara untuk membawamu bebas dari Kakakmu itu? Selanjutnya, terserah nanti."

"Tapi kalau seperti itu apa bukan mut'ah namanya? Aku takut Allah melaknatku."

"Tidak, kita bukan menikah kontrak. Kita menikah layaknya pernikahan orang biasanya. Kita jalani seperti air yang mengalir."

"Aisyah, ini kesempatan untukmu." Ujar Shanum.

Bersambung..

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lanjut yuk kak...

pemanasan dulu 😁

Terima kasih sudah mampir di novel author yang ke 4, semoga karya ini juga bisa diterima dengan baik sama readers 😍🤗

Ke Mesir

Ricky pun menelpon orang tuanya yang berada di Indonesia.

"Bunda, Ricky akan menikah."

"Apa? Ricky jangan bercanda!"

"Ricky serius Bunda. Ricky telah melakukan kesalahan yang tidak disengaja."

Ricky pun menceritakan kronologi kepada sang Bunda. Namun ia menutupi tentang Aisyah dan Kakaknya. Justru Ricky bilang kalau ia tidak mau diperkarakan hanya karena tidak mau bertanggung jawab. Wanita di Mesir sangat menjaga diri. Kesalahan kecil Ricky bisa saja diperkarakan. Ricky tidak mau dianggap sebagai Laki-laki yang tidak punya akhlak.

"Astaghfirullah... Lalu bagaimana dengan Tita? Bukankah kamu mencintainya Nak?"

"Om Ferdi akan menjodohkan Tita dengan orang lain Bunda. Aku tidak mau merusak hubungan keluarga yang sudah kalian bina selama ini. Biarlah aku dengan orang lain, dan Tita dengan orang lain. Kami juga tidak pernah mengungkapkan perasaan kami. Mungkin Tita hanya mengangguk sebagai Abangnya, Bun."

"Lalu apa yang harus Bunda lakukan?"

"Cukup do'akan Ricky saja."

"Tidak! Ayah dan Bunda akan terbang ke sana besok! Tunggu kami!" Sahut Ayah Haris.

Mereka pun menutup percakapan.

Tidak lama kemudian Ricky mendapat telpon dari kantor kepolisian, bahwa orang yang telah menabrak Aisyah sudah ditemukan. Mereka ingin meminta keterangan dari Aisyah dan Ricky.

-

Di Indonesia

Bunda Raisya menghubungi Salwa. Namun tidak diangkat. Ia ingin memberitahu kabar tersebut kepada anak tertuanya. Bunda Raisya beralih menghubungi Salman. Ia meminta Salman untuk datang ke rumahnya.

Beberapa menit kemudian Salwa pun menelpon balik.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikum salam, hiks..hiks..."

"Bunda, kenapa Bunda menangis?"

"Adikmu Wa!"

"Adikku, siapa? Raka? Ricky? Ayuni?"

"Ri-ky..."

"Kenapa dengan Ricky Bun?"

Bunda Raisya menceritakan semuanya kepada Salwa. Salwa yang tidak tega mendengar cerita Bundanya pun segera meminta antar supir untuk pergi ke rumah orang tuanya. Ia sudah meminta izin kepada suaminya.

Bunda Raisya dan Ayah Haris memutuskan untuk terbang ke Mesir hari ini juga. Mereka meminta tolong kepada suami Salwa untuk melihat jet pribadinya. Bunda Raisya mengemas barang-barang yang akan dia bawa. Salwa pun ikut membantunya.

Tidak lama kemudian Tristan suami Salwa menjemputnya untuk pulang.

Bunda Raisya dan Ayah Haris berangkat ke bandara pribadi milik teman Tristan diantar oleh sopirnya. Sementara, Ayuni anak bungsu mereka dititipkan ke Salman. Meski Ayuni sudah kelas 12 SMA, mereka tidak akan tenang jika Ayuni dibiarkan sendiri bersama ART di rumah. Salman dan keluarga kecilnya akan tinggal sementara di rumah orang tuanya.

Perlu diketahui, Ricky anak ke empat dari lima bersaudara. Yang Pertama Salwa dan Salman yang merupakan anak kembar. Kemudian Raka dan Ricky juga kembar. Raka masih mengambil S2 di Jogjakarta. Sedangkan Ricky melanjutkan S2 di Mesir. Tadinya Ricky ingin sekali menikah muda, namun Ayahnya tidak mengizinkan karena Ricky harus memantau Hotel Ayahnya di Mesir. Ricky pun mengambil kesempatan untuk kuliah lagi.

...----------------...

Keesokan harinya

Di Mesir

Waktu shubuh di Mesir pesawat yang ditumpangi Bunda Raisya dan Ayah Haris telah sampai di Bandara. Mereka pun disusul oleh Hanafi seorang pegawai yang bekerja di salah satu hotel milik Ayah Haris di sana.

"Langsung ke apartemen Ricky."

"Baik Tuan."

Hanafi pun melajukan mobil ke apartemen Ricky.

Tok tok tok

Tidak ada tanda-tanda Ricky membukakan pintu. Bunda Raisya memutuskan untuk menelpon Ricky.

"Ricky, dimana kamu?"

"Di kamar, Bunda."

"Cepat bangun! Bunda dan Ayahmu sudah di depan!"

"Ah iya!"

Ricky pun keluar dari kamarnya dan membuka pintu.

"Ini sudah Shubuh, kok belum bangun?"

"Iya, Ricky ngantuk kemarin malam tidur di rumah sakit cuma sebentar."

"Ya sudah cepetan shalat! Lihat sudah hampir terang!"

"Iya Yah.

Ricky pun masuk ke kamar mandi kemudian shalat shubuh. Setelah itu ia menemui orang tuanya.

"Bagaimana, apa kamu masih ingin melanjutkan pernikahanmu?"

"Ricky akan tetap menikahi Aisyah Yah. Ricky sudah bilang sama Kakaknya Aisyah, kalau hari ini aku akan ke rumahnya untuk melamar Aisyah."

"Hem.. pasti yang namanya Aisyah ini cantik, sehingga kamu dengan senang hati ingin menikahinya? Dari dulu kan, kamu ingin menikah muda?"

"Bu-bukan seperti itu juga Yah. Aku hanya ingin melindungi kesuciannya.Meskipun aku tidak sengaja mencium pipinya! Tapi kalau dia wanita baik-baik, itu pasti akan hina baginya."

"Kamu benar, Ayah salut dengan pikiranmu! Apa pun keputusanmu akan kami dukung."

"Terima kasih, Ayah, Bunda."

-

Di Indonesia.

"Mbak, baru pulang?" Tanya Tita kepada kakak iparnya.

"I-iya Dek." Jawab Salwa

Tita merasa ada yang berbeda pada Kakak iparnya.

"Dek..."

"Iya, ada apa Mbak?"

"Apa kamu masih sering chat-an dengan Ricky?"

"Masih, memang kenapa Mbak?"

"Hem... apa dia nggak bilang apa-apa?"

"Nggak Mbak. Cuma tadi malam dia chat bilangnya hari ini dan besok dia akan sibuk."

"Oh..."

Salwa bimbang. Ia ingin mengatakan yang sebenarnya kepada Tita, tapi ia takut dikira lancang. Tapi kalau ia diam, ia takut Tita terlalu banyak berharap kepada adiknya.

"Dek, aku mau bilang sesuatu. Tapi tolong jangan dipotong, dengarkan saja sampai tuntas!"

"Iya Mbak."

Salwa mengambil nafas panjang, lalu ia bercerita tentang Ricky. Ia menceritakan mulai dari awal sampai akhir tanpa mengurangi atau menambahkan. Tita menyimak dengan baik, namun matanya mulai berkaca-kaca.

"Dek, atas nama adikku aku mohon maaf kalau selama ini mungkin Ricky memberikan harapan yang lebih sama kamu..."

"Ti-tidak Mbak. Kak Ricky tidak pernah memberikan harapan apa pun kepadaku. Kak Ricky hanya senang berbalas pesan denganku. Kami hanya bertukar pikiran saja. Aku menganggapnya Kakak, begitu pun sebaliknya."

"Tapi kok kamu sedih Dek?" Salwa menghapus air mata Tita yang sudah mulai menetes di ujung matanya.

"Aku terharu Mbak, Kak Ricky bisa segentle itu. Dia membuat keputusan yang berakibat besar dalam hidupnya Mbak."

Sebenarnya Tita kecewa. Ia menyimpan rasa kepada Ricky, begitu pun sebaliknya. Tapi mereka pintar menyimpan perasaan. Mengetahui Ricky akan menikah, Tita pun akan membuat keputusan besar dalam hidupnya. Ia mungkin akan menerima lamaran Raja. Laki-laki yang sudah dikenalkan dengannya beberapa bulan lalu. Dan Orang tua mereka berharap mereka bisa berjodoh. Namun Tita sampai saat ini tidak bisa memberikan jawaban apa pun.

Sekedar info, Raja adalah anak dari Bu Siska dan Pak Harun.Mereka adalah rekan bisnis Pak Ferdi. Raja adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua saudaranya perempuan semua. Raja juga merupakan seorang CEO di perusahaan milik keluarganya. Di usianya yang sudah 28 tahun, ia belum menemukan jodohnya. Pak Harun berharap, Tita mau menjadi pendamping Raja. Agar hubungan diantara mereka semakin erat. Tadinya Tita menolak untuk dikenalkan dengan Raja. Namun Tristan yang meyakinkan adiknya untuk mau membalas chat dari Raja.

"Berteman saja dulu, biar tahu seperti apa orangnya. Kalau pun tidak cocok tidak usah diteruskan. Kalau cocok ya mungkin kalian memang berjodoh. Raja laki-laki baik, Abang sudah menyelidikinya."

Itu kata-kata Tristan beberapa bulan yang lalu. Kali ini Tita memikirkan kembali perkataan Abangnya.

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sah

"Qobiltu nikachaha watazwijaha bil machril madzkur haalan."

"Sah..."

"Alhamdulillah."

Hari ini Ricky bukan hanya melamar Aisya, tapi ia langsung menikahinya secara agama. Aisyah pun mencium punggung tangan suaminya, kemudian kedua mertuanya.

Flash Back On

Siangnya Aisyah sudah boleh dari rumah sakit. Mereka langsung pergi ke kantor polisi untuk memberi keterangan. Ternyata orang yang menabrak Aisyah dalam keadaan mabuk berat. Saat ini ia sudah ditangkap polisi.

Sesuai janjinya kepada Aqil, Salman mengantarkan Aisyah ke rumah Aqil. Salman pun membawa uang sejumlah 100 ribu pound untuk diberikan kepada Aqil. Aisyah harus dipapah karena luka di lututnya menyebabkan ia kesulitan berjalan. Ricky tidak ingin menciptakan fitnah di masyarakat karena mereka belum menikah. Ia pun meminta tolong Shanum untuk memapah Aisyah.

"Bawa Aisyah ke kamarnya!" Ujar Aqil kepada Hana Istrinya.

"Tuan, ini uang yang kamu minta! Aku harap kamu menemani janjimu! Karena kalau tidak, hidupmu tidak akan tenang."

"Tenang saja, kau bisa pegang janjiku."

"Besok aku dan orang tuaku akan ke sini melamar Aisyah, perlakukan Aisyah dengan baik.Jangan membuat orang tuaku curiga!"

"Baiklah, aku akan menunggumu besok."

Aqil nampak sangat senang menerima uang tersebut dari Ricky. Dengan uang itu ia bisa membayar hutangnya.

Flash Back Off

"Bang Aqil karena Aisyah sudah menjadi istriku, tanggung jawabmu sudah berpindah kepadaku. Aku akan membawanya dan tinggal bersamaku."Ricky mengubah panggilannya kepada Aqil.

"Hiks... Adikku!" Aqil berpura-pura memeluk Aisyah.

"Bawalah dia kemana pun kamu pergi, dia sudah menjadi hakmu."

Hana sang Kakak ipar memeluk Aisyah dengan erat. Hana wanita yang baik, ia yang selalu melindungi Aisyah dari perbuatan buruk Aqil. Namun Hana tak berdaya saat dirinya pun akan mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya, jika ia ketahuan membantu Aisyah.

Orang tua Ricky pun membawa Ricky dan istrinya kembali ke apartemen. Ricky sudah sah menjadi suami Aisyah. Ia sudah tidak risih untuk memapah Aisyah. Bunda Raisya fan Ayah Harus melihat Aisyah adalah sosok perempuan yang baik. Mereka berharap Aisyah akan menjadi pasangan yang cocok untuk anak mereka.

Sampai di apartemen Ricky.

"Silahkan masuk Nak, ini tempat tinggal suamimu."

"Terima kasih, Nyonya."

"Kenapa memanggilku Nyonya? Panggil aku Bunda, dan panggil Ayah kepadanya! Kamu sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Kami akan menganggapmu seperti anak kami sendiri."

Aisyah terharu. Ia tidak menyangka akan dipertemukan dengan keluarga sebaik keluarga Ricky. Ricky membawa masuk barang-barang Aisyah dalam kamarnya. Namun Aisyah masih duduk di ruang tamu.

Bunda Raisya dan Ayah Haris membereskan baju-bajunya ke dalam koper. Mereka pun membawa koper tersebut keluar.

"Ayah dan Bunda, kalian mau ke mana?"

"Ricky, kami akan menginap di Hotel. Ayahmu ingin memantau Hotel."

"Kenapa tidak besok saja?"

"Kalian butuh privacy! Saling mengenal dulu! Ingat dia sudah menjadi istrimu, jangan kamu sia-siakan dia!"

Orang tua Ricky merasa mereka perlu untuk beradaptasi, mengingat keduanya menikah secara mendadak.

"Iya Bunda."

"Ya sudah, kami ke hotel dulu!'

Aisyah dan Ricky mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

Setelah kepergian orang tuanya. Ricky menunjukkan kepada Aisyah letak dapur di apartemen tersebut.

"Aisyah dapurnya di sini! Di dalam kulkas ini ada bahan makanan. Kamu boleh memakainya sepuasmu. Dan di sini tempat mesin cucinya. Mari ikut ke kamar!"

Namun Aisyah masih terpaku di tempatnya.

"Aisyah ayo! Jangan takut, aku tidak akan berbuat macam-macam."

Aisyah pun masuk ke dalam kamar itu.

"Ini adalah kamarku. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan tidur di sofa atau kamar sebelah."

"Terima kasih."

"Hem, sama-sama."

"Oh iya lemariku tidak cukup untuk menampung bajumu, lebih baik bajumu disimpan di lemari kamar sebelah. Mari aku antar."

Ricky pun membawakan barang-barang Aisyah.

"Dia orang baik, aku telah salah menilainya." Batin Aisyah.

"Dan ini uang, peganglah untuk kebutuhan sehari-hari, jika kurang nanti katakan saja kepadaku. Aku mempekerjakan seseorang untuk membersihkan apartemen 3 hari sekali. Dia akan datang hanya untuk bersih-bersih saja. Kalau untuk masak kadang saya masak sendiri atau beli. Kalau kamu mau keluar, jangan lupa pamit kepadaku. Sekarang kamu adalah tanggung jawabku."

"Baik, terima kasih sudah menyelamatkan aku. Aku sangat berhutang kepadamu."

"Aisyah."

"Iya Tuan."

"Jan panggil Tuan! Kamu bukan budakku. Panggil saja namaku! Atau kamu bisa panggil Abang atau Kakak juga terserah. Umur kita tidak beda jauh."

"I-iya Bang."

"Ini sudah malam, masuk kamar dan tidurlah! Aku akan tidur di kamar sebelah sana."

"Ti-tidak Bang, lebih baik saya yang tidur kamar sebelah."

"Baiklah, kalau itu maumu! Ya sudah selamat tidur."

Sosok Aisyah yang cantik dengan bulu mata yang lentik dan berpenampilan sederhana memang terlihat menarik. Namun entah kenapa Ricky masih menjaga perasaannya untuk orang lain.

Ricky pun masuk ke kamarnya. Ternya ada beberapa pesan di handphone-nya. Salah satunya dari Tita.

💌 Tita

Ternyata alasan Kakak bilang sibuk karena Kakak akan menikah. Kenapa Kakak tidak langsung memberitahuku? Apa Kakak takut aku tidak merestui?

Selamat menempuh hidup baru ya Kak. Aku tidak tahu aku harus bersedih atau bahagia. Tapi aku akan mendo'akan yang terbaik intuk Kakak. Semoga Kakak bahagia dengan kehidupan baru Kakak.

Mungkin setelah ini aku akan menerima lamaran Mas Raja. Do'akan aku juga ya Kak. Setelah ini mungkin kita akan jarang berkirim pesan. Karena sedekat apa pun kita, kita harus menjaga perasaan pasangan kita.

Maafkan aku ya kak, mungkin aku punya salah sama Kakak

-

Ricky memejamkan matanya setelah membaca pesan dari Tita.

"Bodoh! Kamu bodoh Rik! Tapi kamu sudah mengambil keputusan ini! Tita maafkan aku!" Ricky bermonolog. Ia pun membalas pesan Tita.

^^^💌Ricky^^^

^^^Terima kasih Tita^^^

^^^Aku harap kamu juga menemukan pasangan yang baik. Dan mungkin Raja orang yang tepat untukmu.^^^

^^^Aku juga minta maaf, mungkin secara tidak sengaja aku melukai hatimu.^^^

-

Setelah membalas pesan tersebut Arif pun pergi ke kamar mandi untuk berwudhu' lalu dia merebahkan diri untuk beristirahat di tempat tidurnya. Ia merenungkan jalan hidupnya ke depan nanti.

Sementara di Indonesia sudah jam 12 malam.

Tita memang belum bisa tidur. Ia membaca balasan pesan dari Ricky. Hatinya luka namun tak berdarah. Namun Tita tidak bisa menyalahkan Ricky, karena diantara mereka memang tidak ada ikatan apa pun. Mereka hanya mencintai dalam diam.

Keesokan harinya.

Saat sarapan pagi bersama keluarganya, Tita menyampaikan keputusannya.

"Ummi, Abi, Tita akan menerima lamaran Mas Raja."

"Benarkah itu?" Tanya Abi.

"Iya, Bi.

"Kamu yakin dek?" Tanya Tristan.

"Yakin Bang."

"Alhamdulillah, nanti Abi akan mengabari Pak Harun."

Beda halnya dengan Salwa. Ia yang sedikit tahu tentang perasaan adik iparnya itu merasa kasihan. Namun ini sudah takdir. Mereka harus bisa menjalani.

"Semoga kalian bisa menerima takdir ini, dan menemukan kebahagian masing-masing." Do'a Salwa dalam hati.

Selesai sarapan, mereka kembali ke kamar masing-masing.

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Maaf up nya satu-satu ya kak... karena masih ngelarin novel satunya.

Yuk jangan lupa mampir ke novel author yang lain

Ketegaran hati Raisya

Cinta dalam do'a (Sequel Ketegaran Hati Raisya)

Terpikat Cinta Mas Duda

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!