Kita tidak tau kapan dan di mana sebuah momen berkesan dan mengecewakan akan terjadi di hidup kita. Namun, di balik itu semua pasti segala harapan dan impian kita akan terwujud. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Bahkan aku sendiri yakin kalau kebahagiaan itu memang benar adanya meskipun hanya bersifat sementara.
Ini kisah ku, tentang pribadi yang ingin menjadi lebih baik di mata pasangan nya. Aku yakin pertemuan kita berdua bukan lah suatu hal yang kebetulan terjadi. Di bulan januari, aku merasa itu bulan yang sangat spesial dan berbeda dari bulan lainnya. Masa di mana kita saling mengenal satu sama lain, masa di mana kita saling mengungkapkan perasaan satu sama lain, dan momen yang paling teringat di benakku yaitu ketika kita saling menyapa dari kejauhan. Aku merasa sangat-sangat beruntung bisa menjadi salah satu orang yang dia sukai.
Sekarang aku paham kenapa orang-orang bisa tergila-gila akan cinta, bahkan apapun bisa mereka lakukan. Ternyata orang yang kita cintai itu sangat berpengaruh besar di kehidupan kita, bahkan mungkin peran nya jauh lebih penting dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Aku baru memahami satu bahasa cinta "rasa suka bisa membuat orang berharap lebih" yang sekarang sedang aku alami. Semoga perasaan itu cepat menghilang dari diriku sendiri, karena perasaan itulah yang akan membuat orang tersayang kita menjadi semakin tertekan. Perasaan egois itu tidak boleh ku pertahankan.
Aku Dara, gadis keturunan dayak melayu yang tinggal di pedesaan. Kini aku menginjak usia 16 tahun, yah tepatnya pada kelas 2 SMA. Dulu aku merasa sekolah begitu sangat membosankan karena kami hanya belajar lewat daring dari awal masuk. Namun, sekarang sudah jauh lebih beda rasanya karena kami sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Kamis ini, sekolahku mengadakan kegiatan pemilihan ketua OSIS beserta dengan anggota-anggotanya. Namun, pemilihan kali ini agak berbeda dari sebelumnya karena dipilih langsung oleh pengurus OSIS tersebut. Entah ini jalan takdir atau hanya sekedar kebetulan, aku terpilih sebagai ketua koordinator di bidang dokumentasi oleh pengurus OSIS yang lama. Setelah terpilih kami mendapati pengumuman bahwa semua nama-nama yang ada di kertas tertulis tersebut di wajibkan untuk berkumpul di lapangan sesudah sepulang sekolah. Pastinya banyak yang mengeluh mengenai informasi ini, bagaimana tidak? Semuanya pasti lelah dan capek karena dihantam oleh mata pelajaran habis-habisan setelah seharian belajar. Belum lagi cuacanya yang begitu panas di tengah hari, siapa yang tidak protes?. Tetapi meskipun begitu, kami tetap harus terpaksa mengiyakan pengumuman yang disampaikan oleh kakak kelas itu.
Sepulang sekolah, aku bersama kawan-kawan yang lainnya mengikuti arahan dari informasi yang diberikan dan berkumpul di lapangan upacara. Cuacanya yang sangat terik di tengah siang bolong itu membuat semua orang berkumpul merengek minta pulang. Sedangkan aku sendiri masih dalam perasaan bingung, kenapa bisa kami di kumpulkan secepat ini?. Bosan dengan rasa kebingungan tersebut, aku pun pergi menghampiri gio yang katanya akan terpilih sebagai ketua OSIS kami.
"Hai, gio. Aku boleh duduk di sini ga?" tanya dara.
"Oh boleh-boleh. Hmm nggak biasanya deh kamu duduk deket aku sini, mau nanya apa?" perjelas gio
"Hehe tau aja nih, penasaran sih sebenernya kenapa kita tiba-tiba dikumpulin?" tanya Dara
gio pun langsung menjawab "Aku nggak bisa ngasih info lengkap ke kamu. Tapi intinya bakal diadakan upacara penerimaan ketua OSIS sama anggota yang baru"
"Ya kalo itu sih aku tau, orang yang bakal jadi ketos juga kamu kok" ledek dara
"ha?aku?nggak deh kek nya, becanda kamu" alih gio.
"Eh bukan ya? oalah kayaknya temen ku salah ngasi info nih hehe, sorry ya gio aku pergi ke barisan dulu. Bye"
Aku pun dibuat semakin bingung dengan informasi yang kudapati dari gio, rasa penasaranku tidak berhenti di sini. Aku memberitahukan informasi itu kepada kedua sahabatku, Reni dan Lisa.
"Eh girls, tau ga? barusan aku dapet informasi dari gio. Katanya sih bakal ada upacara buat penerimaan calon pengurus OSIS yang baru" kata dara
"Masa iya sih dar? berarti kita dikumpulin di sini sekarang karena mau ngasih pengumuman itu?" tanya reni
"Kurang tau juga sih ya ren kalau soal itu, kita denger aja dulu arahan dari guru pengurus OSIS nya" jawab dara.
Mendengar suara keributan yang tak kunjung henti, pengurus OSIS tersebut pun turun ke lapangan dan memposisikan diri di atas mimbar upacara. Tentunya kedatangannya itu membuat keributan di lapangan seketika hening. Ia mulai membuka ucapan dengan salam dan mengumumkan sesuatu yang membuat kami begitu kaget.
"assalamualaikum wr,wb. selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Kepada para siswa dan siswi yang bapak cintai, berdirinya bapak disini karena ada beberapa hal yang ingin bapak sampaikan. Sebelumya bapak ingin mengucapkan selamat kepada kalian yang telah terpilih sebagai calon pengurus OSIS baru, selamat" ucap pak adi kepada seluruh siswa yang berkumpul di lapangan.
"prok, prok, prok" tepuk tangan dari seluruh siswa-siswi yang berkumpul.
"Bapak selaku pembimbing pengurus OSIS yang lama akan menjabat kembali sebagai pembimbing pengurus OSIS tahun ini. Untuk nama-namanya yang sudah saya tunjuk pagi tadi, silahkan datang kembali ke sekolah tepatnya sore ini pada pukul 15.20 untuk latihan upacara" lanjut pak adi
"Pak, bagaimana dengan yang ada kegiatan sore ini? apakah tetap harus ikut?" tanya yudan
"Ini latihan upacara untuk penerimaan pengurus OSIS yang baru, bapak harap semuanya wajib ikut. Untuk namanya yang saya sebut silahkan memisahkan diri ke barisan sebelah kanan saya, jelas?" tegas pak adi
"Baik, jelas pak" ucap seluruh siswa-siswi.
"Kalau saya panggil namanya, silahkan langsung memisahkan diri. Gio, Tina, Ana, Sanjaya, Mark, Reni, Arif, Bagas, Lisa, setya, mulan, Dara,...----"sambil meneruskan bacaan nama di lembaran kertas.
"Aduh, kenapa bisa ada nama gue di situ dar?kan gue gak mau ikut" ucap lisa dengan nada sedih
"Udah, gapapa kok sa, kan ada kita berdua di sini. Reni juga ikut kok, iya kan ren?" seru dara
"Iya nih, masa gak mau jadi pengurus OSIS bareng kita" canda reni
"Dan yang terakhir yaitu Yudan, mana orang nya? biasanya yudan suka bolos nih". Singgung pak adi
"Eh, ee-enggak kok pak. Ini buktinya saya hadir hehe" jawab yudan dengan nada khawatir
"Iya baguslah kalau semuanya hadir, baik untuk namanya yang saya sebutkan tadi jangan lupa jam 15.20 wajib hadir untuk latihan upacara ya. Saya tunggu sore ini, dan bagi yang tidak hadir akan dapat hadiah dari saya. Sekian pengumuman dari saya, silahkan pulang ke rumahnya masing-masing dengan hati-hati. wassalamu'alaikum wr,wb". tutup pak adi
"waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, baik pak terimakasih" jawab seluruh siswa-siswi.
Mereka pun langsung bubar dari barisan dan menuju kendaraan bermotor masing-masing yang sudah terparkir di depan halaman sekolah. Aku sempat termenung sesaat, sedang menelaah apa yang telah di sampaikan barusan. Yah aku memang cenderung agak lemot dalam merespon sesuatu.
"Aduhh, sore ini ada latihan upacara ternyata. Yah gagal dong rencana mau bikin seblak, hah yasudah lah" gumamku sambil menaikkan standar motor.
Aku pun segera bergegas untuk pulang, di perjalanan menuju rumah aku tidak sengaja berpapasan dengan yudan dan sanjaya. Sanjaya sempat menggeber-geberkan motornya, seperti sedang mengolok-olok ku. Apa mungkin karena aku sangat pelan membawa motor ya?. Yasudah lah jangan dihiraukan dua orang gila itu, mereka juga gak jauh beda sama anak papi mami yang baru belajar mengendarai motor baru.
...****************...
Sesampainya di rumah, aku pun segera mengganti pakaian dan duduk di kursi meja makan sambil menatap menu makan siang hari ini. Ibuku mungkin sempat heran melihat tingkah anak nya yang seperti ini, ibu pun langsung membuka topik pembicaraan.
"Dara, kamu kenapa sayang?tumben sekali menatap makanannya selama itu. Ada masalah ya disekolah?" tanya mama yang begitu khawatir.
"Eh mama, engga kok mah. Sekolah Dara baik-baik aja mah, oh iya mamah pasti belum makan kan?mam yuk mah bareng Dara hehe" jawab Dara sambil tersenyum.
"Mama udah makan kok tadi sayang, kamu makan yang banyak ya biar sehat. Oh iya mamah tinggalin sebentar ya, mau ke tokoh beli bahan-bahan di dapur" Ucap mama
"Oh iya ma, eh iya itu ma. Dara nanti sore ada kegiatan di sekolah, mungkin pulang nya agak maghrib mah, gapapa kan?" tanya Dara dengan wajah cemas.
"Yaudah gapapa sayang, jaga diri aja ya. Hati-hati kalau pulang malam tuh soalnya malam-malam banyak serangga yang terbang" ucap mama Dara sambil bersiap-siap akan pergi keluar.
"Hehe iya mah pasti, mama juga hati-hati ya perginya. Oh iya Dara mau nitip eskrim ya kalau mamah pulang nanti" seru Dara
"Yaudah iya sayang, nanti mama beliin tapi bagi-bagi sama adik kamu. Mama berangkat dulu nak, jaga rumah ya"
"Okee siap ibu negara, pasti Dara jaga kok rumah nya. Bila perlu Dara iket pake rantai biar gak kabur rumahnya hehe" ucap Dara sambil tertawa terbahak-bahak
...****************...
Waktu sudah menunjukkan Pukul 15.00 tapi mama belum juga pulang, dara pun berpesan kepada adik nya untuk mengabari mama kalau dia sudah akan pergi ke sekolah. Setelah selesai berkemas, dara pun pergi berangkat menuju rumah sahabatnya terlebih dahulu agar tidak sendirian saat tiba di sekolah. Selesai menjemput kedua sahabatnya itu, mereka pun secepatnya berangkat pergi ke sekolah sebelum terlambat. Setibanya mereka di sekolah, mereka pun pergi menuju kerumunan yang sedang berbaris sesuai dengan instruksi dari pembina OSIS. Dara bertugas sebagai anggota paduan suara bersamaan dengan kawan-kawannya yang lain.
Di sepanjang mereka latihan, dara selalu gagal fokus gara-gara candaan dari seorang laki-laki di sebelahnya. Ia begitu risih dan sempat meminta untuk tukar posisi dengan orang yang ada di depan nya, namun orang itu menolak karena dia juga tidak akan bisa fokus jika berada di posisinya dara. Karena tidak tahan dengan keributan laki-laki tersebut, dara pun memberi kode ke salah satu seorang teman laki-laki itu.
"ehmm, duh berisik ya di sini. Apa pindah aja kali ya?" singgung Dara, ternyata ucapannya itu tidak sengaja terdengar oleh yudan.
"Pindah lah, siapa suruh lo di sini?. Sok sokan mau pindah tempat, di izinkan aja nggak" tegas yudan kepada dara
"Duh yudan, jangan kasar dong sama cewek. Kita aja yang pindah yok kasian dia dari tadi gak bisa fokus terus aku liat" ucap Mark
"hah? lo serius? wah gila sih markus merhatiin ni cewek sampe segitunya. Dasar cewek ganjen. Mark tuh udah punya cewek asal lo tau, jangan lo godain dah" tawa yudan dan teman-temannya yang lain
"Maaf ya, situ cewek apa cowok? Kok kolot banget mulut nya. Padahal aku cuman bilang di sini berisik aja!!" bantah dara dengan kesal
"Lo tau gua siapa?gua anak guru di sini!! Lo berani-beraninya ngehina gua di depan orang rame, liat aja apa yang bakal gua lakuin ke lo!!" saut yudan dengan nada tinggi sangat kesal.
"Idihh si baperan, emang aku takut sama kamu?" tantang dara kepada yudan.
Dara tidak tau bahwa awal mula perdebatan mereka itu bisa menjadi hal yang begitu serius, yang hanya bisa ia pikirkan untuk anak sesuainya itu cuma lah sekedar ucapan belaka akibat rasa sombong. Namun, siapa sangka di sinilah awal mula kisah SMA nya yang begitu berkesan sepanjang hidupnya terjadi.
Jam pun menunjukkan pukul 18.05 sore, mereka di pulangkan karena hari sudah menjelang maghrib. Dara, reni dan lisa pun pergi ke parkiran motor untuk segera pulang. Sementara itu, yudan bersama dengan teman-temannya yang lain sedang menunggu di depan pintu gerbang sekolah. Dara awalnya sempat takut, dia tiba-tiba kembali diingatkan dengan apa yang telah yudan ucapan di barisan tadi. Tetapi rasa takutnya itu masih dapat teratasi. Hingga pada akhirnya, sebuah insiden pun terjadi kepada dara.
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!