NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikah

Isu

"Kamu sama Bram masuk ke kamar hotel yang sama sambil ciuman?" gelak Ansel sambil memegang perutnya yang sakit akibat ngga bisa menahan ledakan tawanya.

Emra dan Emir pun ngakak. Mengetawai nasib malang Hazka.

"Pantas saja semua mikir kamu g-ay," kekeh Daniel.

Mereka berlima sedang berkumpul di kafe untuk meluruskan gosip panas yang beredar tentang Hazka.

"Puas lo! Ketawa aja terus," ambeg Hazka sebal.

"Syukurlah, adek gue ngga jadi sama lo," kekeh Ansel lagi Untung Kirania akan menikah sebentar lagi sama Thoriq, sahabatnya, anak pondok pesantren asli, ngga seperti Hazka yang abal abalan.

"Aku juga ngga bakal mau sama Kirania lah. Galak gitu. Aku maunya cari istri tuh yang lembut, pintar masak, juga manja. Bukan alpha women begitu." Hazka menyebutkan kriteria favoritnya yang sama sekali jauh dari ciri ciri Kirania.

Keempat laki laki tampan yang terikat persaudaraan ini makin keras tertawanya.

"Ya, akhirya sama Bram," sela Ansel dalam kekehannya.

"Enak aja. Aku ditarik Bram karena dia dkejar Hesti," bantah Hazka mendengus marah.

Malam itu, Hazka baru saja akan masuk ke kamarnya setelah capek meeting seharian, tapi tiba tiba Bram datang dan mendorongnya ke dalam kamarnya sambil ngga lupa mengecup sekilas pipinya.

Sialan!

Sampai sekarang bekas ciuman itu masih terasa menjijikan di pipinya

Setelahnya di dalam kamar, Bram langsung bersujud memohon mohon diampuni kelancangannya. Dia terpaksa melakukannya agar Hesti menjauh darinya karena menganggapnya g-ay.

Hesti, artis yang baru nanjak itu tergila gila dengannya akibat hubungan semalam mereka. Setelah itu selalu mengejar ngejarnya dimana pun dia berada.

Padahal Bram hanya memperlakukannya sama seperti perempuan lainnya yang hanya sekali saja bisa menikmati tu-buhnya seumur hidup. Tapi artis itu terlalu tinggi menaruh harapan padanya dan ngga mau berhenti mengejarnya.

Hesti yang marah langsung mengundang wartawan dan langsung menggerebek keduanya yang masih berada di dalam kamar hotel.

Karena keduanya sama sama laki laki muda yang terkenal kaya dan tampan, belum punya pacar tetap, juga background orang tua yang merupakan pengusaha kelas kakap, gosip itu menyebar dengan sangat sukses.

Harusnya berada dalam.saru kamar bersama gender yang sama biasa saja, ngga perlu seheboh ini beritanya, tapi playing victim yang Hesti lakukan memang luar biasa mengetuk hati para kuli tinta dan kuli medsos.

Imbas yang paling besar, saham perusahaan keluarga sempat merosot karenanya.

Hasilnya Bram langsung ditunangkan dengan putri relasi orang tuanya, tanpa bisa dibantah lagi. Bulan depan mau dinikahkan. Tapi Hazka masih keukeuh ngga ngerasa bersalah dan tetap merasa straight. Menolak untuk dinikahkan.

Orang tua Hazka belum.punya calon yang bisa dipantaskan dengan Hazka. Karena bagi mereka, Kirania tetaplah calon terbaik yang bisa membimbing Hazka. Sayangnya keduanya menolak tegas dan yang menyedihkan Kirania akan menikah.

Tapi gosip yang terus berkembang dan semakin meresahkan. Walaupun Hazka berusaha mengacuhkannya, tapi tetap saja karena isu itu banyak relasinya agak was was berada di dekatnya. Hazka cuma bisa mengumpat dalam hati. Hanya dengan keempat laki laki inilah dia bisa curhat walaupun harus dilecehkan tiada henti.

"Sampai sekarang om dan tante ngga nyuruh nikah?" tanya Ansel setelah puas tertawa.

"Katanya kalo.ketemu.calon yang tepat, akan langsung dinikahkan," omel Hazka dengan suara ketus. Sayangnya mami dan papinya ngga mau merima calob buke. Padahal mereka mau menikah kontrak dengannya. Setidaknya sampai gosip berakhir, sethaun dua tahun ngga apa juga.

"Sabar saja dulu. Masih bisa bebas nyari pasangan," ejek Daniel.

"Sesama jomblo harus saling mendukung," cela Emra mengingatkan, kemudian tergelak.

'"Bedalah. Aku jomblo yang sudah jelas straight, kalo dia jomblo.abu abu," bantah Daniel yang disambut tawa kerasnya dan yang lain. Kecuali Hazka yang hanya bisa misuh misuh saking kesalnya.

*

*

*

Pagi ini suasana di masjid yang cukup ternama terlihat sudah rame karena tamu tamu dari pihak dua keluarga calon mempelai sudah sebagian datang memenuhi undangan.

Pernikahan pengusaha kaya raya dengan salah satu anak.pondok pesantren terkenal melibatkan banyak media.yang meliput.

"Sebentar lagi kamu.akan jadi istri Thoriq, Kiran," senyum Nayara-istri Ansel merekah.

Kirania tersipu malu. Akhirnya mas thoriq melamarnya juga.

Saat dikenalkan dengan sosok itu, Kirania merasa sangat mengaguminya. Santun, agamis dan Kirania yakin bisa menjadi imam terbaik untuknya.

Dia sudah setres menghadapi kakak laki laki dan para sepupunya yang selalu saja ringan tangan menja-mah banyak perempuan. Walau Emir.dan Kalandra sedikit lebih baik.

Kirania suka laki laki seperti Thoriq yang sangat menjaga pandangan dan tangannya dari para perenpuan. Selama mengenalnya dan setelah dia dikhitbah, lakj laki itu ngga pernah menyentuhnya. Sangat menghormatinya membuat Kirania merasa tersanjung.

Ngga seperti laki lak yang berada disekitarnya. Terutama kakak laki laki dan sepupu sepupunya. Mereka sudah sering saling menyentuh padahal belum resmi menikah.

Tapi Kirania merasa lebih nyaman dan aman saat bersama Thoriq.

Sebentar lagi laki laki berwajah teduh itu akan datang dan mengucapkan kalimat akad, yang akan membuatnya menjadi seorang istri yang paling diinginkan. Istri Thoriq Azikra.

Memang semua terjadi atas campur tangan Ansel. Karena Thoriq satu satunya sahabatnya yang paling lurus. Kirania juga ngga ngerti kenapa Thoriq bisa akrab dengan Ansel dan sepupu sepupu red flagnya, juga sama si manja yang takut jarum suntik itu.

Saat Thoriq mengatakan akan mengkhitbahnya, tentu saja Kirania langsung terima. Dia ngga mau dijodoh jodohkan terus dengan Hazka.

Walau pun Hazka juga sama sepertinya menolak, tapi keluarga mereka sudah seperti sepakat, akan menjodohkan jika mereka berdua ngga nikah nikah juga. Sayangnya Kirania sudah menerima lamaran pihak lain.

Untungnya orang tua Hazka yang selalu memanjakannya ngga pernah marah dengan keputusannya. Kalo saingannya Thoriq, mereka ikhlas putranya dilewatkan bahkan dicampakkan.

Apalagi gosip yang semakin merebak yang menimpa laki laki itu, semakin membuat kedua orang tuanya sudah ngga berani membandingkan putranya dengan Thoriq. Sangat jauh sekali dan pasti akan kebanting banget.

Padahal orang tuanya butuh perenpuan baik baik yang mau menikahi putranya dengan tulus. Bukan perempuan yang selalu diajaknya kencan semalam. Bahkan kini bukan hanya dengan perempuan, gosip yang berkembang kalo Hazka juga melakukannya dengan laki laki.

Kirania sama seperti orang tua dan para sepupunya, ngga percaya, walau agak sedikit ragu. Tapi Kirania ngga tega juga, tapi dia ngga bisa mengorbankan dirinya pada red fllag yang takut jarum suntik itu. Masa depannya akan hancur.

Efek negarif isu yang viral

Hazka menatap wajah kusut papinya saat melihat layar monitor yang membentangkan prediksi saham semua perusahaan keluarganya yang mengalami penurunan yang signifikan, akibat isu hubungannya dengan Bram.

Hesty pun semakin aktif bercuap cuap di media setelah ditolak mentah mentah keluarga Bram, menceritakan ketakpercayaannya akan pengkhianatan Bram yang dilakukan bukan dengan perempuan, tapi laki laki.

Laki laki pebinor itu pun bukan dari kasta sembarangan. Dia Hazka Kamil Jabbari yang juga terkenal kaya dan tampan. Banyak digilai perempuan. Sayangnya masih jomblo.

Ternyata memang ngga minat dengan perempuan,hanya suka dengan yang setipe dengannya.

Gila! Hazka ngga abis pikir kenapa bisa orang orang itu percaya begitu saja tanpa menunggu klarifikasi darinya.

Hesty seolah olah sudah menyewa detektif handal, hingga dia memiliki banyak bukti kedekatan Hazka dan Bram. Di club, di tempat nge gym di restoran, bahkan di hotel.

Hazka tentu gerah mendengarnya, apalagi disorientasi se xsu alnya dipertanyakan banyak pihak.

Maminya sering menangis karena malu, sedangkan papinya kalang kabut dengan jatuhnya nilai saham. Kakek dan neneknya jadi sering keluar masuk rumah sakit sejak gosip ini merebak dan jadi viral.

Padahal waktu itu dia ngga hanya pergi bersama Bram. Bahkan ada Ansel, Emra dan Emir, bahkan Daniel juga. Tapi fotografer yang disewa Hesty sangat pintar mengambil sudut gambar yang tepat. Seolah olah dia hanya sedang berdua saja dengan Bram.

Ann jiiiiirrrr memang.

Pernah Bram memberikan ide gilanya untuk menculik Hesty dan membuangnya di salah satu pulau yang ngga berpenghuni. Biar dia hanya bisa curhat dengan monyet, pohon dan penghuni hutan lainnya. Ngga membuat kerusuhan lagi di dunia manusia.

Tapi tentu saja ide itu ditolak Hazka. Mereka bisa dijadikan tersangka utama jika Hesty menghilang dari peredaran secara tiba tiba.

Bram pun stres berat. Perjodohannya kurang berjalan lancar karena Bram ngga tertarik dengan gadis asal comot pilihan papinya. Gadis yang mau dengan laki laki yang ngga jelas straight atau engga. Kabarnya papinya akan menggelontorkan banyak dana jika anak perempuan relasi papinya itu mau menerimanya apa adanya

Bussyyyeeet! Harga dirinya tercampakkan sudah ke dalam kawah panas krakatau. Hancur ngga bersisa.

Sedangkan Hesty mendapat keuntungan besar dari playing victim yang dibuatnya. Karir artisnya meroket. Diundang TV hampir setiap hari. Belum lagi podcast podcast yang mewawancarai dirinya. Dari podcast Dini Sumargi sampai pada podcast si abang skincare.

Yang apes mereka berdua dan keluarga besar mereka.

Dasar artis kurang ajar!

"Saham papi baru akan stabil lagi kalo kamu sudah menikah," komentar papinya sambil melihat gemas putra semata wayangnya.

Dia pun tau gosip.itu ngga benar Tapi kenapa Bram melakukan cara ngga terpuji agar ngga dikejar artis karbitan itu.

Papi Bram yang merupakan relasi dan sahabatnya juga sudah menjelaskan saat minta maaf sebesar besarnya.

Artis itu memang pantas dapat piala penghargaan atas akting hebatnya yang shock dan patah hati saat menggerebek Bram dan Hazka yang masih berada di dalam kamar hotel.

"Apa papi juga akan membayar relasi papi seperti Bram agar aku bisa cepat menikah?"

Keduanya saling bertatapan dengan sorot tajam

"Jika itu memang harus, kenapa engga."

Hazka menghembuskan nafas kesal. Kalo gitu mending dulu dia menerima Kirania sebagai jodohnya dari pada mendapat jodoh yang ngga jelas. Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Tapi sayangnya Kirania sudah akan menikah. Besok. Dia dan keluarganya juga diundang.

Kembali Hazka menghembuskan nafasnya. Meninggalkan papinya yang kini tengah berkutat dengan ponselnya. Terlalu banyak yang menelponnya akhir akhir ini.

*

*

*

"Hai, datang juga," sambut Ansel sambil merangkul bahu Hazka. Dia baru saja tiba bersama mami dan papinya.

"Om, tante," sapa Ansel sambil menjabat tangan kedua orang tua Hazka dengan sangat sopan. Dia memang suka sembarangan, tapi terhadap orang tua, Ansel akan selalu menjaga etika sopan santunnya.

"Istri kamu mana?" Mami Ansel agak celingukan mencari Nayara.

"Di kamarnya Kiran, tante. Biasa, Kiran dikasih petuah macam macam," kekeh Ansel yang juga dibalas tawa kedua orang tua Hazka.

Hazka pun nyengir. Dalam hati berharap Thoriq bisa menaklukkan kekeraskepalaan Kirania. Dia ngga sangguplah. Kirania tipe alpha women, bersama Kirania akan membuatnya kehilangan kewibawaannya. Apalagi Kiran mengetahui rahasia terbesarnya. Ngga bisa berkutik dia ntar karena bakalan akan selalu distir Kiran.

"Ansel, bantu om cariin jodoh buat Hazka. Kalo bisa yang seperti Kiran," todong Papi Hazka to the point di sela tawanya.

Ansel tergelak mendengarnya, sedangkan Hazka menatap wajah papinya ngga setuju.

Lagian ngga mungkin ada, kan, yang seperti itu lagi, walaupun K-W, batinnya tersenyum geli.

Setelah kamu menikah, papi dan mami akan menurunkan standar mantunya, Kiran, batinnya lagi dengan hati senang.

"Itu limited edition, Om, ngga ada duanya," kekeh Ansel dibarengi Hazka.

Gimana, ngga, limited edition, posesiv banget sama iparnya. Sampai Ansel merasa kalo Kirania bukan adik semata wayangnya, melainkan adiknya Nayara.

"Calon pengantin laki lakinya sudah datang?" tanya mami Ansel mengganti topik setelah mereka cukup lama tertawa.

"Katanya lagi on the way sama orang tuanya, tante. Kalo keluarganya yang lain sudah datang."

"Oh iya ya. Sudah lama juga tante dan om ngga ketemu mereka. Apalagi Hazka."

Kembalj kekehan terdengar. Hazka sempat satu tahun mondok di pesantren orang tua Thoriq sebelum memutuskan kabur.

Sampai sekarang pun Hazka selalu enggan bertemu mantan gurunya, padahal mereka ngga pernah marah padanya. Hanya saja Hazka merasa malu mengingat kelakuannya dulu.

Ngga nyangka juga kalo Thoriq menyukai Kirania yang jutek dan Kirania ternyata juga mengidolai Thoriq.

Sangat di luar dugaan. Dulu Hazka berpikir pilihan Thoriq adalah santriwati santriwati di pondok pesantrennya. Yang santun dan lembut. Bukan seperti Kirania yang jutek dan bar bar.

Masak aja dia ngga bisa. Apa Thoriq ngga bosan kalo harus beli setiap hari?

Ansel pun meninggalkan mereka. Mami dan papinya sudah bergabung bersama keluarga Ansel yang lain.

Hazka mencoba mengusir kebosanan sambil berjalan jalan di taman masjid yang juga dihadiri tamu undangan

"Hazka."

Hazka menghela nafas kesal.

Kenapa harus menyapanya, sih. Pura pura ngga kenal aja

Apalagi ngga ada Danial atau si kembar yang menemaninya. Mereka berdua bisa jadi sasaran empuk fotografer Hesty karena sekarang hanya berdua saja.

"Kenapa, sih, harus takut begitu. Santai aja," kekeh Bram yang melihat wajah ketus Hazka.

"Hemm....," dengus Hazka kesal.

"Kenapa acaranya belum mulai, ya?" Bram melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah lewat dari waktu yang ada di kertas undangan.

Hazka juga merasa ada yang salah dalam menyambut proses akad Kirania. Sudah telat hanpir satu jam. Tapi calon pengantin pria belum juga datang.

Semua orang yang hadir mulai terlihat resah. Ngga lama kemudian terdengar pengumuman yang menggemparkan.

Calon pengantin pria dan keluarganya mengalami kecelakaan akibat tabrakan beruntun!

Mulai terdengar kasak kusuk.

Hazka dan Bram pun berlari ke arah Ansel dan si kembar yang tampak panik.

Keadaan yang harusnya bahagia seketika beribah menjadi kepanikan, kalut dan khawatir.

Keinginan Thoriq

BRAKK!

Puspa membuka pintu ruangan Kirania dengan kasar. Wajahnya tanpak pucat.

"Kiran, Kak Thoriq kecelakaan!"

Kirania yang sudah cemas karena acara udah molor hampir satu jam jadi terperangah. Dia bahkan hanpir jatuh kalo saja Rihana ngga menahan punggungnya. Nayara pun memegang lengannya.

"Puspa! Jangan bercanda," sergah Kiara yang melihat wajah pucat Kirania. Tapi wajah Puspa juga ngga kalah pucatnya. Bahkan gadis itu seperti sedang menahan tangis yang siap meledak.

"Ak aku serius. Baru saja diumumkan." Akhirnya tangis Puspa meledak juga. Rihana, Nayara dan Kiara pun tanpa sadar ikut menangis sambil menatap wajah Kirania yang seperti kehabisan darah .

Kak Thoriq.... Ngga mungkin, kan . Kaaak......

Selanjutnya pandangan Kirania terasa gelap. Tubuhnya terasa limbung dan ngga bertenaga. Menangis pun dia ngga bisa.

"KIRAN!" teriak para gadis itu bersamamaan.

Mereka memegangi tubuh Kirania, tapi agak kesulitan karena pakaian kebaya dan jarit sempit yang mereka kenakan.

"Kiraan!"

Mereka menoleh dan mendapat Emir muncul bersama istrinya Kamila.

"Kak Emir!" panggil Puspa panik.

Emir yang sudah mendekat langsung menggendong Kirania-adik sepupunya ala briydal. Gadis itu sudah ngga sadarkan diri

"Kita ke rumah sakit sekarang!" serunya juga panik agar para sepupu dan iparnya mengikuti langkahnya. Istrinya yang seorang dokter ikut menjejeri langkahnya sambil memeriksa denyut nadi di tangan Kirania.

"Kiran pingsan," kata Kamila memberitau.

Emir mengangguk sambil melangkah cepat. Mereka harus segera sampai ke rumah sakit. Menurut kabar, Thoriq kritis. Katanya ada yang ingin calon pengantin itu sampaikan.

Mereka segera menuju lapangan luas di belakang masjid. Sudah ada beberapa heli yang parkir. Mereka akan terbang untuk menghemat waktu menemui Thoriq.

Sementara itu Hazka yang sudah terbang bersama Ansel, Emra, Kalandra dan Adriana-istrinya, menatap ngga mengerti, kenapa Ansel mengajaknya pergi. Bahkan memaksanya.

"Rasanya aku ngga berkepentingan. Aku tadi lebih baik pake motor saja. Heli untuk keluarga," akhirnya dia berucp juga, mengeluarkan unek uneknya.

"Umi Thoriq yang minta kamu ikut, katanya permintaan Thoriq," jelas Ansel sambil melihat layar ponselnya.

"Kenapa?" tanya Hazka tambah ngga ngerti. Pertanyaan itu juga mampir di kepala yang lainnya juga selain Ansel. Tapi Ansel terlihat jelas sedang menyembunyikan sesuatu.

"Iya, kenapa Hazka dilibatkan," timbrung Emra juga penasaran.

"Nanti kita semua akan tau," jawab Ansel berteka teki.

"Huh......." Dengus Emra kesal. Hazka juga kesal tapi ada perasaan aneh yang lebih menguasai hatinya.

Kalandra yang sedang mengenudikan helinya melirik Ansel sekilas.

Dia sudah punya dugaan, tapi ngga berani mengatakannya. Dia hanya bisa berharap dan berdo'a semoga dugaannya salah dan ngga berdasar.

Mereka pun sampai di roof top rumah sakit dan bergegas menuju ruang perawatan Thoriq.

Dokter Misel-mama Kirania saling berpelukan dan menangis dengan umi Thoriq. Di keningnya ada perban, ada lecet juga di tangannya. Secara keseluruhan keadaan Umi Thoriq masih baik baik saja. Begitu juga dengan keadaan Abi Thoriq. Tangan kirinya digips. Tapi beliau juga nampak masih baik baik saja.

Tapi bagaimana keadaan Thoriq?

Mereka malah berkumpul di depan ruang ICU.

Akbar Wisesa Airlangga saling berjabat tangan dengan Abi Thoriq. Perasaannya ngga tenang. Penuh dugaan buruk walaupun berusaha ditepisnya.

Ngga lama kemudian rombongan Emir datang. Kirania sudah sadar, tapi tubuhnya sudah hilang kekuatannya. Baru kali ini Kirania merasa lemah ngga berdaya.

Setelah dirasa orang orang yang berkepentingan sudah berkumpul, Abi Thoriq mulai membuka pembicaraan.

"Terimakasih sudah hadir." Beliau terdiam,terasa berat untuk melanjutkan. Dadanya terasa sangat sesak Tapi dia harus mengutarakan permintaan Thoriq.

"Bapak dan Ibu Akbar. Maafkan kami atas peristiwa ini."

"Sudah Pak Nur. Jangan katakan apa pun lagi. Ini bukan salah anda. Ini musibah," jawab Akbar cepat.

Umi Thoriq menghapus air matanya yang bergulir perlahan. Mereka hampir saja berbesanan. Apalagi saat melihat Kirania yang tampak hancur dalam gendongan sepupunya, hatinya pun sama hancurnya.

"Pak, Thoriq sekarang kritis." ucap Abi Thoriq dengan suara tercekat.

Terdengar seruan kaget. Kirania memejamkan mtanya. Kesedihan ini sangat luar biasa menghantam dadanya.

Kak Thoriq, jangan becanda, batinnya lemah. Takut dengan kenyataan yang menanti di depannya.

Harusnya ini adalah hari bahagianya. Sebentar lagi dia akan jadi istri teman kakaknya.

Tapi kini apa.yang terjadi.

"Kirania," panggjl Abi Thoriq perlahan.

Kini semua pasang mata diarahkan pada Kirania. Walau.lemah, tapi dia merasa akan terjadi sesuaru yang buruk.

"Thoriq meminta pesta tetap dilanjutkan. Dia ingin Kirania mengikat diri dengan sahabatnya, Hazka."

Seperti ada letupan dahsyat di telinga orang orag yang berada disana. Mereka berseru kaget

Kirania sampai menutup mulutnya dengan sorot mata membesar tak percaya.

Hazka kini tau kenapa dirinya dipaksa ikut oleh Ansel.

Tapi kenapa dia yang dilimpahi beban seberat ini!

Hazka tau saat ini maminya pasti sangat senang mendengarnya.

"Thoriq ngga bisa bertahan, Kiran. Harapan terakhirnya melihat Hazka menikahi kamu," ucap Umi Thoriq dengan air mata bergulir perlahan. Tak sanggup melihat luka di mata calon menantu kesayangannya.

Kirania seperti mendengar suara petir lagi di dekat telinganya.

Perasaannya semakin terguncang setelah mendengar perkataan Umi Thoriq.

"Kalo itu permintaan Thoriq, saya sebagai orang Hazka setuju. Kirania gadis yang baik," tukas daddy Hazka tegas.

Kirania memejamkan matanya

Sebenarnya apa yang terjadi.

"Syukurlah. Bagaimana ya, ibu dan bapak Kiran? Apakah setuju?

Kedua orang tua Kirania saling pandang dengan hati bergetar. Semuanya terlalu mendadak .Walaupun mereka ngga keberatan dengan Hazka, tapi yang terjadi saat ini sungguh membingungkan.

Mereka juga mengkhawatirkan perasaan Kirania-putrj bungsu mereka yang pasti saat ini sedang terguncang hebat.

Mama Hazka mendekati Mama Kirania.

"Hazka.akan menjaga Kiran," ucapnya meyakinkan.

Abi Thoriq menepuk bahu Hazka.

"Thoriq percaya, cuma kamu yang bisa menjaga Kiran," ucapnya terbata bata. Air matanya sudah berdesakan mau keluar.

Hazka terdiam, dia menatap Kirania yang menggelengkan kepalanya. Saat ini dia masih digendong Emir.

"Hazka. Kalo.Thoriq percaya sama kamu, om juga percaya," ucap Akbar sambil menggenggam erat tangan istrinya.

Hazka masih terdiam. Papinya memberi isyarat agar dia menerimanya.

Hazka menarik nafas panjang, kemudian menatap Kirania yang juga sedang menatapnya cemas.

"Saya terima, Om."

Dunia Kirania serasa runtuh. Dia mengira Hazka akan menolaknya, tapi ternyata engga. Hazka menerima permintaan abi Kak Thoriq.

Abi Thoriq menghembuskan nafas lega.

"Kalo begitu sekarang kita masuk menemui Thoriq," ucapnya seakan memberi komando.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!