Last Time Love
Prolog
What is the meaning of love?
Rael
Cinta itu, mahakarya terindah yang tercipta dari sebuah rasa.
Mahakarya terindah, katanya.
Apa yang membuatmu percaya akan cinta?
Nadisha
I don't know, because I don't believe it.
Rael
Cinta, melahirkan sebuah kebahagiaan yang nyata.
Rael
Cinta, membuatmu merasakan apa yang namanya kehangatan.
Rael
Cinta, membantumu menemukan rumah yang tepat.
Rael
Cinta, adalah hal terindah yang ada di bumi.
Lantas, apa yang membuatmu tak percaya akan cinta?
Nadisha
Cinta, hanya sebuah formalitas semata.
Nadisha
Tiada cinta yang nyata.
Nadisha
Cinta, hanya akan membuatku ditinggalkan.
Nadisha
Cinta, hanya akan membuatmu lemah.
Nadisha
Cinta, hanya akan membuatmu sengsara.
Nadisha
Hanya cinta, yang akan membuatmu tidak berguna.
Rael
Cinta, memang membuatmu merasakan sakit.
Rael
Tapi cinta juga lah, yang menuntunmu keluar dari rasa sakit.
Rael
Sekali saja, bagaimana jika kamu merasakan cinta?
Rael
Kamu, harus merasakannya.
Nadisha
Agar gue bisa ditinggalkan?
Nadisha
Atau agar lo bisa ninggalin gue setelah membuat gue jatuh?
Nadisha
Gue, nggak pernah butuh cinta.
Nadisha
Nggak sekalipun, Rael.
Nadisha
Gue, bisa berdiri sendiri.
____________________________________
"Kamu bisa melihatku?"
____________________________________
Nadisha
[ melihat pergerakan saham dalam laptopnya ]
Nadisha
[ mendengar sesuatu ]
Nadisha
[ melirik hape miliknya ]
Nadisha
📞 Something wrong, Li?
Liona
📞 Nothing, I just wanna call you, babe.
Liona
📞 Lo sibuk mulu soalnya.
Liona
📞 Ketemu sama lo udah kayak mau ketemu presiden.
Nadisha
📞 Lo kan tau, gue sibuk banget akhir-akhir ini.
Liona
📞 Pemilik Amonia Cafe yang terkenal itu jelas sibuk sih.
Liona
📞 Beda sama mahasiswi biasa kayak gue.
Nadisha
📞 Skripsi lo udah?
Liona
📞 ANJING, **** YOU, NAD!
Nadisha
📞 Selesain dulu skripsi lo, baru nelfon gue!
Liona
📞 Tai kucing sama skripshit.
Nadisha
📞 Jangan dilanjutin, Li!
Liona
📞 Lo nggak mau nyoba kencan buta?
Nadisha
📞 Udah gue bilang jangan dilanjutin.
Liona
📞 Nad, hidup butuh cinta.
Liona
📞 Lo nggak bisa menjalani hidup just with work, work, and work.
Nadisha
📞 Liona, berapa kali harus gue bilang?
Nadisha
📞 I don't need to.
Nadisha
📞 Udah dulu, ya? Gue sibuk.
Nadisha
📞 Kalau lo cuma nelfon gue buat ngebahas about love or dating, gue nggak ada waktu buat itu.
Nadisha
📞 Hope your sleep is tight.
Nadisha
[ menghela nafasnya ]
Nadisha
[ kembali melanjutkan perkerjaannya ]
Tapi, untuk dibilang benci, benar-benar keterlaluan sih.
Aku hanya tidak mempercayainya.
Nadisha
( I don't need love )
Nadisha
( Gue bisa hidup sendiri, tanpa cinta )
Nadisha
( Karena nyatanya, selama ini tanpa cintapun, gue bisa jadi diri gue yang sekarang )
Nadisha
[ menampar pipinya sendiri ]
Selain cinta, aku juga tidak percaya akan kebetulan.
Kebetulan yang menciptakan keajaiban.
Nadisha
[ melirik ke samping ]
Nadisha
( Dia mulai lagi )
Nadisha
[ mematikan laptopnya ]
Nadisha
[ menutup laptopnya ]
Nadisha
[ menaruhnya di meja belajar ]
Nadisha
[ menarik selimutnya ]
Nadisha
[ memejamkan matanya ]
Untuk segala hal, aku menyukai rumah tempatku bersandar dua minggu ini.
Tempatnya nyaman, lingkungannya asri, dan interior yang bagus.
Hanya saja, satu hal yang tidak aku suka dari sini.
Dan ini berkaitan dengan keajaiban yang mungkin aku menganggapnya kesialan.
Nadisha
[ membuka matanya ]
Nadisha
APA SEKARANG LO UDAH GILA?!
( arwah )
[ mengedipkan matanya ]
( arwah )
Kamu, bisa melihatku?
Nadisha
[ membelalakkan matanya ]
Aku sudah memutuskan, untuk tidak berhubungan dengan makhluk seperti itu lagi.
_____________________________________
"Bertahanlah, Nad!"
_______________________________
Nadisha
[ mengusap keringatnya ]
Nadisha
[ menatap sekitar rumah ]
Nadisha
[ sedikit ternganga ]
Nadisha
[ menggelengkan kepalanya ]
Nadisha
Ini lebih dari sekedar lumayan, untuk harga yang segitu.
Nadisha
Mereka nggak salah memberi harga, kan?
Nadisha
[ refleks menoleh ]
Nadisha
[ membelalakkan matanya ]
( arwah )
[ terbang mendekati Nadisha ]
( arwah )
Kamu bisa melihatku?
Hal yang paling kubenci lebih dari cinta, adalah kemampuanku.
Tentang bagaimana aku bisa melihat hal yang seharusnya tak kulihat.
Nadisha
( Stay calm, Nad )
Nadisha
[ berlari ke arah kucing ]
Nadisha
[ menggapai kucing ]
( arwah )
[ terbang mendekat ]
( arwah )
Ah, kamu tidak bisa melihatku, ya?
( arwah )
Lagi-lagi seperti ini.
( arwah )
[ menundukkan kepalanya ]
Nadisha
( Gue harus pura-pura nggak denger )
Nadisha
( Gue juga harus pura-pura nggak bisa lihat dia )
( arwah )
[ sumringah lagi ]
( arwah )
Yang terpenting, sekarang aku tidak sendiri.
( arwah )
Aku tidak kesepian lagi.
Nadisha
( He's fucking crazy )
Nadisha
( Pantesan harganya murah, ada penunggunya ternyata )
( arwah )
Kamu bisa melihatku?
Nadisha
[ menyingkap selimutnya ]
Nadisha
[ ingin bergegas pergi ]
( arwah )
Aku mohon, jangan pergi!
Nadisha
[ menarik selimutnya ]
Nadisha
[ merebahkan dirinya ]
Nadisha
Berhenti gangguin gue!
Nadisha
Sekali gue lihat lo nyosor ke gue lagi, gue nggak bakal segan-segan ngebuat lo hilang selamanya!
( arwah )
[ menelan ludahnya ]
( arwah )
Mari bicara esok hari.
( arwah )
Tidur yang nyenyak, Nad.
Nadisha
[ memejamkan matanya ]
( arwah )
[ menatap Nadisha ]
( arwah )
Aku hanya ingin bertanya sesuatu.
( arwah )
Kamu bisa melihatku, kan?
( arwah )
Kenapa kamu terus mengabaikanku?
Nadisha
[ turun dari tangga ]
( arwah )
Tolong jawab aku!
( arwah )
[ berterbangan di sekitar Nadisha ]
Nadisha
( Sial, gue nggak bisa liat depan karena dia terbang terus di depan gue )
Nadisha
[ bergegas menuruni tangga ]
Nadisha
[ menggelinding di tangga ]
Nadisha
[ terjatuh di dasar tangga ]
( arwah )
[ membelalakkan matanya ]
Pening di kepalaku, masih tak bisa menutupi mataku yang menatap ke arahnya.
Bocah biru itu, terlihat panik. Tangannya gemetar, mencoba menggapai diriku.
Masih kuingat jelas, bagaimana ia tadi ingin menahanku agar tidak jatuh.
Bahkan, sekarangpun, ia masih mencoba mencari bantuan.
( arwah )
[ menolehkan kepalanya ]
( arwah )
[ bergegas melihat ]
( arwah )
[ mencoba menggapai vas untuk memberi tanda ]
( arwah )
[ mencoba berulang kali, namun terus gagal ]
( arwah )
Ya Tuhan, tolong aku!
( arwah )
[ mencobanya lagi ]
Sabian
[ menerobos masuk rumah ]
Sabian
[ membelalakkan matanya ]
Sabian
[ mendekat ke arah Nad ]
Sabian
Ayo ke rumah sakit!
Sabian
[ menggendong Nadisha ]
Sabian
[ membawa Nadisha ]
Nadisha
[ melirik sekilas ke arah samping ]
( arwah )
Bertahanlah, Nad.
__________________________________
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!