NovelToon NovelToon

EMAS YANG TERBUANG

EMAS YANG TERBUANG

Hujan yang sangat deras di malam hari. Tiba-tiba berhentilah sebuah mobil sedan hitam di gang yg sempit.

Keluarlah seorang perempuan yang mengendong anak kecil.Lalu perempuan itu meninggalkan anaknya di depan toko begitu saja.Perempuan itu langsung lari dan masuk ke dalam mobil.

"Heeeyyy ... !" teriak seorang laki-laki paru baya sambil berlari mengejar mobil yg sudah pergi.

"Hiiks ... hiiiks," suara tangisan anak itu seakan-akan memanggil lelaki itu dan lelaki itu masi berdiri dan hanya memandangi anak itu.

Dengan ke adaan yg masih basah karna mengejar mobil,di dekati lah anak perempuan itu yg terlihat sangat polos sekali.

"Jangan takut ya ... sini Om gendong,"dengan mengulurkan kedua tangannya,lalu di gendong anak itu ia pun mencoba menenangkannya.

" Cup ... cupp ... cupp,Anak cantik ... Anak manis,sudah ada Om di sini tega sekali ibu mu membuang mu.Om akan membawamu ke rumah."

BAB 1

"Kenapa ayah belum pulang juga ya Bun?"

tanya anak laki-laki yang bernama Dimas.

"Bundah juga gak tau Nak,mana hujannya semakin deras."Jawab Ibu Dimas dengan muka cemas.Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dengan keras.

" Asalamualaikum,Bundaaaah buka pintunya!"dengan berlari Dimas menuju ke arah pintu dan membuka pintunya.

"Waalaikumsalam, Ayah kenapa baru pulang ... ?" tanya Dimas.

"Iya ... Bundah mana?" tanya pak Jaka ke Dimas,sambil berlari pak Jaka masuk kedalam mencari istrinya.Dimas hanya terdiam melihat ayahnya yg terburu-buru mencari ibunya.

" Bundahh!!" teriak pak Jaka.

"Ayah sudahhhh pulang!" sambil teriak bu Tika kaget melihat suaminya.

"Ayah bawa Anak siapa lagi itu ... ?" tanya bu Tika sambil menunjuk anak yg di gendong suaminya.

"Nanti Ayah ceritain ... tolongin dulu Anak ini gantiin baju,atau gimana kasian kedinginan!"seru Pak Jaka." Yaudah sini,Bundah cariin kain seadanya dulu besok Bundah jahitin baju," jawab Tika.

Setelah itu mereka kumpul di ruang tengah,bu Tika sambil menggendong anak itu yang sudah tertidur.

"Gimana Yah ... Ayah bisa bawa Anak orang mana secantik ini,selucu ini" tanya bu Tika, sambil memandangi anak yg di gendong.

"Tadi pas Ayah mau pulang,Ayah liat ibu-ibu bawa anak di depan toko.

Awalnya si Ayah bodo amat,tapi tiba-tiba ibu itu masuk mobil anaknya di tinggal gitu aja."

"Trus Ayah kejar gak ... ? sela Bu Tika"

" Ya bentar Bundaahh ini Ayah mau ceritaa ...."

"Ayah udah kejar lari hujan - hujanan,tapi itu mobil kenceng banget,langsung kabur gitu aja.Yaudah karna Ayah juga denger tu anak udah menangis,Ayah samperin aja trus Ayah tenangin.Tadinya mau nunggu reda tapi hujannya malah makin gede ,yasudah lah Ayah ajak pulang.Untung tadi Ayah bawa mantel di jok motor ja-"

"Apaaaa ... !Ayah bawa motor,bawa mantel juga,tapi kenapa ngejar mobil lari hujan-hujanan ...?"teriak Dimas dari dalam kamar.

" Iya bener kata Dimas Yah" sahut bu Tika.

"Kan Ayah gugup,tiba-tiba Ayah pengen lari aja ngejar mobil."

"Teruusss kekejar gak,enggak kan emang Ayah atlit lari,bisa ngejar mobil.Seenggaknya ayah tadi pake motor ngejarnya pasti- "

"Gak ke kejar juga Ndah,masa Ayah harus ninggalin anak itu sendiri malem malem demi ngejar itu mobil."

"Huuft" hela nafas bu Tika.

"Lagian kenapa deh Ibu itu tega banget ninggalin anak nya.Ya Tuhan ... mana gemes banget lagi " ucap Bu Tika.

"Gak tau lah Ndah,tapi untungnya Ayah ada di situ jadi kita bisa nolongin.Mending kita tidur cepat yuk besok bangun pagi."

"Iya Yah ... " jawab bu Tika.

"Dimas ... tidur besok sekolah jangan menguping mulu !" teriak pak Jaka sambil berdiri menuju ke kamar.

" Besok minggu Ayah,Dimas gak sekolah ... !" sahut Dimas.

"Iyaa ya besok minggu,kenapa Ayah jadi pelupa ya Ndah ... ?"

"Ingat umur udah mulai tua " sahut bu Tika.

"Mana ada Ayah udah tua,tua-tua gini juga masih ganteng kan kaya anak muda.Bundah aja kalo Ayah ngojek kepikiran terus kan takut ...."

"Kalo sampe ini Anak bangun,Bundah tampool Ayah,tidur gak." bu Tika yang melotot sambil menutup mulut Pak jaka,lalu mereka pun tidur.

EMAS YANG TERBUANG

Suara Adzan subuh saling bersahutan,yang mengartikan sudah pagi.suara - suara motor yang saling adu klakson.

Pak Jaka dan keluarganya tinggal di kota yang terpencil tak terlalu banyak warga yg tinggal.

Plaaaakk ....

" Aduh apa ini waaaa ... ta-tangan siapa ini ...!" suara teriakan pak Jaka yang kaget karna tangan Anak kecil di mukanya.

"Apa Yaaahh ...?" bu Tika yang di dapur pun mendengar suara teriakan pak Jaka lalu lari menghampiri suaminya.

"Enggak Ndah ... Ayah lupa ada Anak kecil dirumah kita.Kok dia bajunya udah ganti,Bundah beliin emang ada uang?" tanya pak Jaka ke Istrinya.

"Niii uang ... " bu Tika yang reflek memukul pak Jaka dengan centong nasi yg di bawa dari dapur.

"Bundah tadi pas ke toko liat ada yang buang baju,pas bundah liat ada baju anak cewek,trus masih bersih ya udah Budah pakein aja."

"Kirain Bundah ada uang,kalo ada kan Ayah mau- "

"mau apa!udah ayo sarapan di tungguin Dimas tu." sela bu Tika.

"Yasudah ayok sayang," anak itu pun di gendong pak Jaka.

Mereka pun menuju keruang tengah untuk sarapan bersama," nungguin Ayah bangun kayak nungguin artis lama banget ... " celetuk Dimas.

"Hmmmm ... Ayah baru aja bangun udah kena pukul Bundah,kena pukul Anak ini,kamu juga nambah-nambahin"ujar pak Jaka.

"Udah-udah masih pagi udah berdebat aja,sarapan dulu sini," ucap bu Tika.

Sambil sarapan mereka pun saling berbincang-bincang tentang kejadian semalam.

"Ayah ... kita kasi nama siapa ya Anak ini ...?"

tanya bu Tika.

"Dimas tau! kita kasi nama Jenni aja,biar kayak artis-artis," saut Dimas.

"Huaa ... !" anak itu pun menangis kencang.

"Eeeh sayang cup cup cup ... "bu Tika mencoba menenangkan anak itu.

"Kayaknya dia gak suka kalau namanya Jenni ... trus siapa ya enaknya,gimana kal- "

"Indah" sela pak Jaka.

"Iya Indaah kayak mantanmu namanya Indah kan!" saut bu Tika dan pak Jaka pun terdiam.

"Gimana kalo lisa ... ?" saut Dimas.

"Iya tu lisa bagus namanya" jawab pak Jaka.

"Udahh stop ... ! dia nangis bukan karna nama mungkin laper.Ayah sama sekali gak ada uang buat beli susu,kasian Anak ini masi minum susu kayaknya," jelas bu Tika.

"Ayah gak ada uang Ndah,orang tadi aja Ayah mau minjem sama Bundah kalo ada buat beli rokok.Soalnya semalem ... oooohhh iya Ayah lupa bentar Ndah."

Pak Jaka yang teringat sesuatu,pak Jaka pun keluar dan mengambil sesuatu dari dalam jok motor,lalu di tunjukkan ke bu Tika.

" Ini Ndah ... "pak Jaka memberikan beberapa plastik putih dan sebuah tas kecil ke istrinya,dan istrinya pun membukanya.

"Ayaaaaaah ...!" teriak bu Tika.

"Kenapa gak dari tadi Ayah bilang siih kalo Ayah beli perlengkapan susu ... "ujar bu Tika.

"Ya maaf Bundah,Ayah lupa ... " ucap pak Jaka dengan muka melas.

"Wkwkwk Ayah ... ayah" decak Dimas yang mengejek ayahnya dan pak Jaka hanya melototin mata Dimas.

Bu Tika pun segera membuat kan susu ke anak itu dan meminumkannya," tu kan diem ... jadi bukan karna nama-nama apalah tadi" ucap bu Tika.

"Yang tas kecil tadi tas apa Yah?" tanya bu Tika ke pak Jaka.

"Gak tau Ndah,soalnya Ayah dapet itu di samping Anak ini.Eehh coba buka Ndah siapa tau ada uang nyalip gitu!" ujar pak Jaka.

Tuuk ... ! bu Tika memukul kepala pak Jaka.

"Aduuuh ... maksud Ayah petunjuk Bundahh ...." jawab pak Jaka.

Bu Tika yang sembari menggendong anak itu,mencoba membuka tas kecil yang di bawa suaminya lalu dibukalah tas itu.Bu Tika menemukan sebuah kertas yang bertulisan,

"KAYLA ANINDHIRA PUTRI."

"Oohhh ... " pak Jaka dan Dimas saling bertatapan mata.

"Oke jadi kita panggil Kayla aja gimana?" tanya bu Tika.

"Oke!"sentak pak Jaka dan Dimas bersamaan.

"Uututut Kayla yang cantik,sekarang kamu menjadi bagian keluarga kami.Semoga betah yah sayang.Walaupun rumah kami kayak gubuk.Makan pun seadanya semoga kita bisa ya sayang besarin kamu seperti kak Dimas."Doa bu Tika ke Kayla yang tertidur di gendongan bu Tika.

"Kak? Dimas jadi Kakak ... waaaaahhhh,Dimas akan jadi Kakak yang sangat sayang sama Kayla," ujar Dimas yang kaget dia akan menjadi seorang kakak.Bu Tika dan pak Jaka hanya tersenyum melihat Dimas.

Jam yang sudah menunjukan pukul 07.00,

"Ayah belum berangkat ngojek ... ?" tanya bu Tika.

"Berangkat dong Bundah ... kan Ayah yang harus menjemput rejeki kita.Walaupun rejeki gak perlu di jemput,Ayah jemput aja ahh biar cepet ..." ujar pak Jaka.

"Oohh gitu ... suami yang bijak," celetuk bu Tika.

"Assallamuallaikum"

"waallaikumssallam."

Bu Tika mencium tangan pak Jaka,saat bu Tika mau menutup pintu pak Jaka tiba-tiba menarik tangan bu Tika.

"Apa lagi Yah ... Bundah udah salim sama Ayah,kenapa lagi?" tanya bu Tika yang kebingungan.

"Pinjem uang dong Ndah ... Ayah gak ada uang.Nanti Ayah ganti berkali lipet deh,nanti Ayah di sana bengoong doang dong.Bundah mau ayah digodain?"

Pak Jaka yang belum selesai bicara tiba-tiba bu Tika memberikan uang ke pak Jaka dengan muka asam nya.

"lain kali sambil salto aja biar nggak bengong,kalo gak sambil nyanyi!!" ucap bu Tika sambil menutup pintu.

Pergilah pak Jaka untuk kerja.Ojek adalah pekerjaan pak Jaka dan menjahit adalah pekerjaan bu Tika.Walaupun tidak selalu banyak pesanan menjahit tapi keluarga ini selalu tercukupi.

"Bundah ... Dimas mau main sama temen-temen ya?" tanya Dimas.

"Kamu gak ada pr kalo ada,mending kan di kerjain dulu biar nanti kalo main tenang" ujar bu Tika.

"Nanti malam aja ya Bun ... ada yang Dimas gak ngerti,mau tanya Ayah ... assallamuallaikum."

Sambil berlari keluar Dimas membawa bola.

"Tanya Ayah ... di kira Ayah nya pintar bisa jawab gitu,bapaknya aja cuma jago gombal"gumam bu Tika yang berbicara sendiri.

EMAS YANG TERBUANG

"Assallamuallaikum" terdengar suara wanita.

"Waallaikumssallam,eh Bu Yuni ada apa pagi pagi udah kemari aja?" tanya bu Tika basa basi.

" Ya mau jahit lah Bu Tika masak mau sarapan di sini,emangnya warung," ceplos bu Yuni.

"Ooh iya ya,masuk Bu Yuni duduk di dalam" pinta bu Tika.

"Enggak usah Bu Tika cuma celana satu doang ini,ni celana anak saya tolong jahitin pada bolong.

Bingung saya sama anak jaman sekarang.Celana di bolongin kayak gini!" sambil menunjukkan celana ke nu Tika,bu Tika tampak kebingungan.

"Oooh ini ... Ya gimana ya Bu Yuni emang celana nya emang kaya gini,bolong lutut nya masak mau di jahit,kan emang fashion nya kaya gini ..." jelas bu Tika.

"Pesien-pesien apaan ... lutut item mau di pamer pamerin apa!!" jawab bu Yuni keras.

"Iya deh Bu saya jahitin,lagian ngapain di beliin kalo Bu Yuni gak suka?"sambil membawa celana yang di kasih bu Yuni.

" Saya enggak ada beliin,anak saya beli sendiri.Beli onlen-onlenan apalah itu ... bener bener tu bocah!"teriak bu Yuni sambil menunjuk nunjuk celana yg di bawa bu Tika.

"Iya bu iyaa ngerti,tolong ya Bu Yuni ... pelan pelan suaranya." pinta bu Tika yang takut Kayla terbangun.

"Abisnya Bu Tika mancing mancing saya siih,tau kalo saya gampang emoo_" belum selesai Bbu Yuni bicara dia mendengar suara anak menangis.Benar saja Kayla terbangun dan menangis,kaget karna mendengar bu Yuni ber teriak.

"Lah suara anak siapa itu,suaranya dari dalam rumah Bu Tika ... " tanya bu Yuni kaget,tapi suara tangisan Kayla sudah hilang,dia berhenti menangis.

"Mana ada suara anak nangis,itu si Dimas mengigok tidurnya." jelas bu Tika,mencoba meyakinkan bu Yuni.

"Mana ada Dimas ngiggok suara nya jadi bayi." Bu Yuni yang masih penasaran karna suara Kayla.

Bu Yuni mencoba masuk tapi bu Tika menghalangi pintu,tapi apa daya bu Tika di dorong Bu Yuni yg badanya jauh lebih besar darinya.

" Bu Yuni jangaannn!!!" teriak bu Tika sambil menarik tangan bu Yuni.

Belum sampai ke ruang tengah tiba-tiba Kayla muncul di hadapan mereka berdua,bu Yuni pun kaget melihat anak kecil di depanya.

"Bu Tika ... harus jelasin ke saya,kalo gak Bu Tika tau sendiri akibatnya" paksa bu Yuni ke bu Tika.

bu Tika pun menjelaskan ke bu Yuni di ruang tengah,di ceritakan semua apa yang terjadi semalam.

"Oh gitu ... terus Bu Tika gimana mau di urus atau gimana si Kayla ini,apa Bu Tika mampu. Mending bawa ke panti aja Bu Tika kasian Bu Tikanya sama kasian Anak ini" ucap bu Yuni.

"Gak papa asal Bu Yuni jangan aduin ke Bapak saya,bisa - bisa abis saya sama Mas Jaka di suruh cerai lagi.Bapak saya gak suka saya adopsi anak" jelas bu Tika memohon ke bu Yuni.

"Ya udah deh terserah Bu Tika aja,saya cuma ngingetin takutnya gak sanggup,atau malah ketahuan bapaknya Bu Tika.Yang sabar ya Bu Tika.Kalo gitu saya pamit ya Bu Tika" bu Yuni pun keluar dari rumah bu Tika.

"Huufftss ... untung sayang,ada yang ngertiin.Bundah juga pengen punya anak perempuan.Walau gk bisa kesampaian,tapi sekarang ada kamu di sinii.Ayo ... kita bikin sarapn buat Kayla ... Kayla suka telur"

ucap bu Tika sendiri yang mencoba menenangkan dirinya sambil mengendong Kayla.Bu Tika pun mencoba memberikan Kayla makan.

Siang telah lewatnberganti malam,jam yang menunjukan pukul 19.00.bu tika yang masih menjahit kan baju untuk Kayla dengan kain bekas seadanya dan Kayla yg sudah tertidur dengan dot di mulutnya.Dimas yang duduk di ruang tengah menunggu ayahnya pulang.

Terdengarlah suara motor yang tidak asing bagi Dimas.Dimas pun langsung membukakan pintu.

"Yeeey Ayah udah pulang,ayoo yah cepet masuk Dima mau tanya sesuatu" Dimas masuk dengan menarik tangan ayahnya.

"Assallamuallaikum" ucap pak Jaka sambil masuk rumah.

"Iya bentar dong Dimas ... Ayah mandi makan,sholat dulu,Bundah mana sama Kayla?"tanya pak Jaka.

" Bunda ada di belakang lagi jahit,Kayla sudah tidur Yah"jawab Dimas.

Pak jaka pun kebelakang,melihat istrinya yang masih menjahit.Melihat baju yang di buat istrinya pak jaka kagum dengan istrinya.

"Waaaaahh ... Bundah bajunya bagus bagus Ndah,rok nya lucu-lucu walaupun kainya beda beda tapi cakep Ndah.Kalau di jual lumayan ini ndah" ucap pak Jaka sambil memilah milah baju yang di jahit istrinya.

"Ayah udah pulang" sambil mencium tangan pak Jaka.

"Bundah tau Yah ... tapi mana laku.Udahlah mending Ayah cepet mandi terus makan anakmu nungguin jangan sampe kemaleman besok sekolah.

"Iya Bundah ... Bundah udah jangan jahit mulu,besok aja lanjutinya mending temenin kayla ... tapi Bundah Kayla rewel gak seharian,apa dia nyari ibu nya atau gimana..?" tanya pak Jaka.

"Iya tadi sempet nangis mulu,nyebut mama-mama.Mungkin capek trus ketiduran sekarang.Bundah juga bingung, takuut... rasanya pengen nangis sendiri Yah" tak terasa bu Tika yang teringat setiap melihat Kayla bu Tika selalu sedih dan kasihan.

"Sabar ya Ndah" pak Jaka mencium kening istrinya yang menunduk karna menahan tangis.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!