NovelToon NovelToon

Back To The Past

Bab 1 - Back To The Past

"Ah nikmat Sayang."

"Sstt, jangan sampai ada orang yang mendengar suara mu."

"Tapi aku tidak bisa menahannya lagi, emh."

"Pelan-pelan."

"Kapan kamu akan mengakhiri hubungan dengan Rachel? aku sudah sangat lelah menunggu."

"Sebentar lagi, sampai dia setuju untuk berinvestasi di perusahaan ku."

Sepasang kekasih gelap itu tertawa bersama dengan suara pelan, Harley dan Viana mana tahu jika Rachel telah mendengar semua pembicaraan itu.

Di tangga darurat perusahaan Lynford Kingdom, keduanya saling memagut mesra. Rachel bahkan bisa melihat dengan jelas saat tangan Harley bergerak liar menjamah tubuh Viana. Meremass dadda Viana dengan sangat keras, hingga membuat tatapan Rachel mendelik seketika.

Tubuh Rachel gemetar, tak menyangka pria yang selama ini dia agung-agungkan sebagai kekasihnya justru berselingkuh dengan sepupunya sendiri.

Tak bisa Rachel cegah air matanya lolos begitu saja. Jatuh bahkan sampai ke lantai. Gadis berusia 25 tahun itu sontak mundur perlahan. Keluar dari tangga darurat dengan membawa hatinya yang remuk redam.

Rachel pernah merasakan sakit hati yang lebih parah dari ini, dikhianati. Dia pikir hatinya telah mati rasa, namun nyatanya Harley berhasil kembali menoreh luka yang sama.

Dan sakitnya tetap saja mampu Rachel rasakan dengan jelas. Pernikahan telah mereka bicarakan, tapi kini semua terasa percuma. Karena nyatanya bukan dia yang diinginkan oleh Harley.

Keadaan di kantor sudah mulai sepi, para karyawan mulai pulang saat waktu menunjukkan jam 5 sore.

Beberapa saat lalu Harley menemui Rachel di ruang kerja, membahas investasi dalam jumlah yang sangat fantastis. Rachel harus berpikir ulang, mendiskusikan semuanya dengan sang kakak, namun keputusannya itu membuat Harley kesal.

Harley pergi dan Rachel berniat mengejar, lift semua penuh dan akhirnya dia memutuskan untuk melewati tangga darurat. Namun akhirnya dia justru menyaksikan fakta yang menyakitkan tersebut.

Rachel bahkan sampai kesulitan untuk berjalan, semua tenaganya terkuras habis oleh rasa sakit.

"Viana, bagaimana bisa?" gumam Rachel, bicara terengah diantara daddanya yang sesak.

Diantara langkahnya yang kembali ke ruang kerja Rachel melepas cincin pemberian Harley, dia bahkan membuangnya asal hingga jatuh entah kemana.

Masuk ke ruang kerja Rachel menangis sejadi-jadinya. Sumpah, dia telah menyerahkan semua hatinya untuk Harley, namun teganya dia dipermainkan seperti ini.

'Aku tidak akan diam saja, aku bersumpah akan balas kalian berdua,' batin Rachel.

Saat membatin seperti itu tiba-tiba terdengar suara petir yang menyambar di luar sana.

Hati Rachel tersentak dan dia coba hapus semua air matanya. Berjalan mendekati jendela dan melihat hujan yang mulai turun. Secara mendadak hujan lebat membasahi Kota, seolah ikut menangis atas semua rasa sakit yang dialami oleh Rachel.

Cukup lama Rachel menatapi hujan, sampai tak sadar jika hari telah malam. Di luar sana gelap mulai menguasai, cahaya hanya muncul dari lampu-lampu gedung yang masih menyala, lampu-lampu kendaraan dan lampu-lampu jalanan yang mulai menyorot.

Rachel yang gamang tak bisa berpikir apapun, pada akhirnya dia mundur dan memutuskan untuk pulang. Semua pembalasannya akan dimulai esok hari.

Kini perusahaan terasa sepi sekali, karena hanya dia yang bersisa di sini.

Merasa tak sanggup mengemudi sendiri, jadi Rachel melalukan pemesanan taksi. Dengan langkah lunglai dia pun keluar dari perusahaan tersebut. Betapa terkejutnya Rachel saat melihat seorang pria berdiri di depan sana, seorang pria yang sangat dia kenal, seorang pria yang juga selalu menorehkan luka, pria itu adalah Zen.

"Kita bertemu lagi," ucap Zen seolah tak pernah terjadi apa-apa.

Zen dan Rachel telah bersama sejak mereka SMA, bahkan memutuskan untuk jadi kekasih di masa remaja tersebut. Namun ketika lulus Zen bertemu keluarga kandungnya dan pergi ke negara lain tanpa pamit.

Kepergian Zen adalah masa-masa terpuruk bagi Rachel, sampai tiga tahun lalu Rachel mendengar kabar pertunangan Zen dengan wanita lain.

Saat itu semua harapan Rachel runtuh, akhirnya dia membuka hati untuk Harley. Pria yang mampu membuatnya sembuh dari luka masa lalu. Meski pada akhirnya Harley hancurkan kembali.

1 tahun lalu Rachel pun mendengar kabar tentang pernikahan Zen, lalu kenapa secara mendadak pria itu kembali menginjakkan kaki di Servo?

Rachel tidak mengindahkan sapaan Zen, hatinya kini sedang tidak baik-baik saja, dan jadi tambah kacau saat melihat Zen ada di sini.

Taksi yang Rachel pesan telah tiba, jadi dia langsung melewati Zen begitu saja untuk pergi dari sana.

Namun ternyata langkahnya tak mudah, karena dengan cepat Zen mencekal tangannya dan menarik kuat menuju mobil milik pria itu.

"Lepas!!" pekik Rachel.

Tapi dia kalah tenaga, dalam sekali hentak Zen berhasil membawanya masuk ke dalam mobil.

Tanpa perintah lagi, Reino asisten Zen segera mengemudikan mobil itu pergi dari sana. Memasuki jalanan kota dengan hujan deras yang mendera.

"Hentikan mobilnya! HENTIKAN!!" pekik Rachel, Zen bergerak kasar mendorong Rachel hingga bersandar di kursi mobil, menutup rapat mulut Rachel menggunakan salah satu tangannya.

"Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja," ucap Zen.

Namun kedua mata Rachel sontak mendelik saat Reino seolah sengaja mengemudi dengan kecepatan tinggi, lalu menerjunkan mobilnya masuk ke sungai Spring.

"AA!!" pekik Rachel, dalam sekejap dunianya seolah berhenti berputar. Ini gila, Zen dan Reino seperti hendak menariknya untuk mati bersama.

BYARR!! Mobil jatuh ke sungai Spring dan portal dunia lain seolah terbuka saat itu juga. Kejadian cepat itu membuat Rachel menutup mata dan tiba-tiba Rachel bangun di tempat yang sangat asing, dia berbaring di sebuah ranjang.

Deg! Jantungnya berdenyut kaget. Rachel bangun dan menatap sekeliling tempat ini. Kamar yang terlihat begitu mewah. Ini dimana? Apa yang terjadi? Aku masih hidup? Atau aku sudah mati? Semua pertanyaan itu seketika memenuhi isi kepalanya.

Rachel juga berulang kali meraba tubuhmu sendiri yang masih lengkap dan tak ada luka sedikit pun.

Semua kebingungan itu seketika buyar saat pintu di sebelah sana terbuka dan terlihat Zen masuk dengan penampilannya yang sangat rapi. Setelan jas lengkap dan kacamata yang kini selalu dia pakai..

"Persiapkan dirimu, sebentar lagi kita akan menikah," ucap Zen.

Rachel makin terkejut mendengar ucapan pria itu. Semuanya yang terjadi terasa seperti mimpi baginya. Tak bisa dia kendalikan.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku di sini? Bukankah tadi mobil kita jatuh ke sungai Spring? Jelaskan padaku Zen, apa yang TERJADI!" bentak Rachel.

Dia tak peduli meski di kamar ini pun telah masuk 3 orang wanita, para wanita yang mengunakan seragam, salah satunya bahwa membawa sebuah gaun pengantin.

Zen kemudian mendekati sang calon istri, dia membungkuk dan membisikkan sesuatu di telinga Rachel.

"Kita kembali ke masa lalu, sekarang bukan Januari 2024, tapi Januari 2023. Aku tidak akan menikah dengan wanita pilihan keluarga ku, tapi aku akan menikah dengan mu," bisik Zen.

...****************...

Assalamualaikum, halo semuanya kita bertemu lagi hihi.

Terima kasih yang sudah mampir, jangan lupa like, komen dan kasih hadiah.

I love you so much.

Salam dari Lunoxs.

Bab 2 - Karena Aku Ingin Memperbaiki Kisah Kita

Rachel makin tercengang saat mendengar ucapan tak masuk akal tersebut.

Bagaimana bisa mereka kembali ke tahun 2023. Lalu kini mereka akan menikah?

Rachel menggelengkan kepalanya dengan kuat, dia merasa ini semua hanya lelucon pria tidak tahu diri itu. Sejak dulu hingga sekarang Zen memang tidak pernah bisa berubah, selalu menjadikannya sebagai bahan mainan.

Setelah pergi sekian lama kini tiba-tiba datang dengan membawa banyak hal yang tidak masuk akal. Andai Zen datang untuk meminta maaf dan berharap mereka kembali menjadi teman mungkin Rachel akan bisa menerimanya, tapi apa yang dilakukan oleh pria itu sekarang? justru membual.

"Kamu pikir aku bodoh? Aku tidak akan pernah mempercayai ucapanmu!" balas Rachel, dengan gerakan cepat dia turun dari ranjang.

Sementara Zen justru langsung keluar.

Rachel yang ingin mengejar tubuhnya langsung ditahan oleh ketiga wanita yang ada di sana. mencekal tubuhnya dengan sangat kuat.

"Lepas!!" pekik Rachel, dia merasa sangat geram.

"Maaf Nona, kami hanya akan melepaskan anda jika anda menurut."

"Tidak! Ini tidak masuk akal! Aku tidak mau menikah dengan pria itu."

"Tapi Anda tidak punya pilihan untuk menolak, pernikahan akan digelar 1 jam lagi."

Rachel terdiam, dia menutup kedua matanya menggunakan satu tangan. Menandakan frustasi yang tak terkira.

Pada akhirnya Dia terduduk di tepi ranjang dan coba memikirkan semuanya dengan lebih tenang. Rachel melihat jam di pergelangan tangannya dan mendelik saat melihat tanggal 1 Januari 2023, pukul 8 pagi.

Rachel pukul jamnya sendiri berulang-ulang, karena berpikir jam itu rusak.

"Nona, apa yang Anda lakukan?"

"Sekarang hari apa?" tanggal berapa?"

"Sekarang hari Minggu, Nona. Tanggal 1 Januari 2023."

"Jangan asal bicara! Sekarang tanggal 1 Januari 2024!"

Kini justru ketiga pelayan itu yang bingung, Nona muda dihadapan mereka memang terlihat sangat cantik. Namun tak menyangka memiliki pemikiran yang aneh. Bagaimana cara menjelaskannya, jika saat ini memang 1 Januari 2023.

Rachel yang merasa tidak puas dengan jawaban itu seketika berjalan mendekati jendela kamar ini. Tempatnya bangun pun terasa begitu aneh, sebab yang paling dia ingat mereka semua mengalami kecelakaan di Sungai Spring.

Ternyata kamar Rachel berada di lantai atas.

"Apa tempat ini hotel?" tanya Rachel kemudian.

"Benar Nona, pernikahan Anda dan Tuan Zen akan digelar di hotel ini."

"Kenapa kota ini nampak begitu asing bagiku, apa ini kota Servo?"

"Maaf Nona, kita sekarang berada di kota Newest negara bagian barat."

Deg! Jantung Rachel makin berdegup, kenapa secara mendadak dia berpindah ke kota ini.

"Dimana ponselku?!" tanya Rachel dengan gusar, dia berniat menghubungi keluarganya. Rachel bahkan mencari sendiri tas dan benda pipih miliknya, namun tak ada satupun yang dia temukan.

"Maaf Nona, kita harus segera bersiap," ucap salah satu pelayan.

Dia sedang sangat frustasi namun orang-orang justru membuat pikirannya makin kacau. Rachel justru menemukan remote tv, jadi dia nyalakan televisi di dalam kamar itu dan mencari siaran berita.

Ternyata memang benar, dunia kini berputar di tanggal 1 Januari 2023. Dan kini Rachel terdampar di kota Newest ini tanpa kejelasan sedikit pun. Hanya Zen yang mengetahui semua jawaban.

Disaat Rachel tergugu ketiga pelayan segera meriasnya hingga terlihat sangat cantik.

'Jika ini Januari 2023 harusnya Zen menikah dengan kekasihnya, kenapa sekarang aku yang bersiap,' batin Rachel.

Dulu Zen adalah adik angkat kakak ipar Rachel, Zen dikenal sebagai anak yatim piatu sebelum akhirnya keluarga kandung Zen muncul. Salah satu keluarga berpengaruh di kota Newest.

Zen yang pergi tanpa pamit membuat Rachel tak mengerti lagi kehidupan pria itu, Rachel tak pernah tahu selama ini Zen menjalani kehidupan yang seperti apa.

Demi membuktikan semua keanehan ini, akhirnya Rachel menyetujui menggunakan gaun pengantin tersebut.

Tepat jam 9 pagi pernikahan mewah telah digelar di Ballroom hotel.

"Mari Nona, sekarang saatnya anda keluar," ucap sang pelayan.

Saat pintu Ballroom di buka jantung Rachel makin berdenyut ketika melihat di depan sana telah ada seorang wanita yang juga menggunakan gaun pengantin. Berjalan di hamparan bunga mawar putih hendak menuju altar pernikahan.

Semua tamu undangan, seluruh keluarga Zen dan besan pun sangat terkejut saat melihat pintu Ballroom kembali terbuka dan menampakkan seorang wanita dengan gaun pengantin, bahkan terlihat lebih mewah dari milik Amanda, seolah dalam acara ini pengantin wanitanya ada dua.

Zen yang tengah menunggu di altar pernikahan justru tersenyum miring.

"Siapa kamu?" tanya Amanda, tatapannya lurus tertuju ke arah wanita asing itu. Sebagai pengantin pilihan untuk Zen dia merasa tak senang melihat kedatangan wanita tersebut.

Wanita itu seolah hendak menghancurkan hari bahagianya.

"Dia adalah calon istriku yang sesungguhnya, Rachel Lynford." Zen yang menjawab.

Suasana di dalam ballroom jadi gaduh. Kakek Zen bahkan sontak memegangi dadanya yang sakit. Tak menyangka cucu yang selama ini dia banggakan kini dalam sekejab berubah jadi pengkhianat.

Zen berjalan menghampiri Rachel dan melewati Amanda begitu saja, dia mengulurkan tangannya meminta Rachel untuk menyambut.

Pemandangan itu membuat hati Amanda terluka dan merasa dipermalukan, akhirnya dia mengangkat gaunnya dan berlari meninggalkan tempat acara.

Rachel tak langsung menerima uluran tangan Zen, dia masih mengamati sekitar yang berubah jadi kacau.

"Apa kamu gila Zen?" tanya Rachel.

"Aku sedang menepati janjiku, kita akan menikah," balas Zen.

"Benarkah? Kalau begitu bawa aku ke altar, aku ingin mendengar mu mengucapkan janji suci," tantang Rachel, dia akhirnya menerima uluran tangan Zen.

Tak peduli dengan semua kegaduhan ini, tak ingin tahu ada masalah apa Zen dengan kehidupannya sekarang, Rachel hanya ingin melihat Zen.

Ingin melihat segila apa pria dihadapannya saat ini.

Dengan bibir tersenyum, Zen lantas membawa Rachel menuju altar.

Seluruh keluarga Zen memutuskan untuk meninggalkan ballroom tersebut, diikuti oleh para tamu. Sebab mereka semua merasa pernikahan ini terjadi dengan tak semestinya.

Namun Zen mengabaikan semua itu, dengan suara lantang dia tetap mengucapkan janji suci untuk menikahi Rachel.

Dan satu-satunya orang yang menyaksikan pernikahan itu hingga akhir hanyalah Reino, sang asisten pribadi.

"Sekarang kalian adalah suami dan istri," ucap seseorang yang telah menikahkan keduanya.

Rachel sedikit pun tidak merasa senang, tak ada perasaan yang menggebu. Dia justru menatap Zen dengan tatapan penuh tanya.

"Bagaimana bisa aku berada di kota ini? kenapa waktu kembali ke masa lalu."

"Karena aku ingin memperbaiki kisah kita."

Bab 3 - Tidak Mungkin

Rachel jadi merasa lucu sendiri ketika mendengar ucapan Zen. Dia sampai mengulum senyum lalu menatap penuh hinaan.

'Apa katanya? memperbaiki tentang kisah kita?' batin Rachel, sampai tak habis mikir kalimat seperti itu bisa lolos dari seorang Zen.

Dia menggelengkan kepalanya kecil.

Apa gunanya membahas tentang masa lalu, sementara mereka telah memiliki kehidupan masing-masing. Kembali ke tahun 2023 justru membuat semuanya jadi rumit. Kini Rachel jadi tidak pernah tahu bagaimana nasib hidupnya ke depan nanti. Akankah tetap sama atau berubah?

Bagaimana hubungannya dengan Harley? karena jika benar ini tahun 2023 maka hubungannya dengan Harley masih baik-baik saja. Bahkan di tahun inilah Rachel merasa begitu dicintai oleh sang kekasih.

Apakah di tahun ini Harley dan Viana telah memiliki hubungan di belakangnya?

Pertanyaan pertanyaan seperti itu justru terasa menganggu, dan penyebabnya adalah Zen!

"Tidak usah banyak bicara, sekarang katakan padaku kenapa aku bisa di sini? Kenapa tahun mundur 1 tahun ke belakang? Aku ingin kembali ke tahun 2024!" ucap Rachel dengan suara penuh penekanan.

Di altar pernikahan itu kini keduanya saling tatap dan berdebat, tak peduli jika masih sama-sama menggunakan baju pengantin.

Sementara Reino akhirnya pilih duduk karena telah lelah berdiri, entah sampai kapan dia akan melihat dua sahabatnya itu beradu argumen.

Namun Zen tidak menjawab semua pertanyaan Rachel , dia justru tersenyum. Bahagia karena akhirnya kini dia bisa menikahi cinta pertamanya.

Zen juga begitu terkejut dia benar-benar bisa kembali ke tahun ini. Bukan hanya dia yang melintasi waktu, tapi juga Rachel dan Reino.

Dulu semasa SMA mereka bertiga adalah sahabat baik.

Semua berubah saat keluarga kandung Zen membawanya pergi. Bertemu dengan seluruh keluarga kandung, Zen pikir dia hanya akan menemukan kebahagiaan. Tapi nyatanya tidak, nyatanya dia hanya diambil untuk jadi boneka pewaris dan perkembangan bisnis keluarga Wallace.

Sang kakek bahkan memaksanya untuk menikahi wanita pilihan keluarga Wallace, Zen tak pernah diizinkan untuk mengambil keputusannya sendiri.

Semenjak kembali masuk ke keluarga ini, Zen terpenjara dan hanya bersama Reino dia mampu bertahan. Asisten pribadi sekaligus sahabat yang telah dia anggap saudara.

Hingga akhirnya Zen mendapatkan sebuah kesempatan emas. 3 hari lalu hujan deras membasahi kota Newest. Kecelakaan hebat terjadi dan Zen satu-satunya orang yang turun memasuki hujan itu untukk memeriksa beberapa korban.

Reino menyusul dan mereka berdua mengevakuasi para korban berdua. Sementara orang-orang masih betah berada di mobil mereka masing-masing. Berlindung dari hujan yang mengguyur deras.

Saat menyelematkan korban seorang nenek-nenek, Zen bahkan melepas jasnya untuk menyelimuti tubuh wanita paruh baya tersebut.

Siapa sangka nenek itu justru memberikan Zen kekuatan untuk melintasi waktu. Di pergelangan tangan kanan Zen terukir sebuah bintang kecil. Zen akan memiliki kesempatan untuk melintasi waktu sebanyak 3 kali. Setelahnya Zen harus putuskan dia ingin tetap tinggal di masa lalu atau kembali ke masa depan.

Zen hanya harus menyeburkan dirinya ke dalam air. Orang yang ikut bersama masuk ke dalam air akan ikut melintasi waktu.

Bintang itu akan menyala tiap kali Zen menggunakan kekuatannya.

Setelah memberi kekuatan itu pada Zen, sang nenek menghilang. Zen pun begitu terkejut saat melihat tanda bintang tersebut, susah payah dia coba hapus tapi tidak bisa.

Awalnya Zen membawa Reino untuk kembali ke masa SMA mereka, saat berhasil Zen senang sekali. Dia menemui keluarga angkatnya dan memeluk Rachel dengan erat. Dia bahkan memberanikan diri untuk mencium lebih dulu.

Lalu setelahnya Zen putuskan untuk mendatangi Rachel di perusahaan Lynford Kingdom. Itulah kenapa kemarin mereka bertemu, lalu Reino menyeburkan mobil mereka ke sungai Spring.

Hingga akhirnya kini mereka menikah.

"Aku tidak bisa menjelaskan semuanya padamu Hel, karena kamu tidak akan percaya. Tapi sekarang kita sudah menikah dan takdir sudah berubah. Kamu bukan lagi kekasih Harley, tapi istriku," jawab Zen setelah cukup lama dia diam dan hanya menatap Rachel yang sangat dia rindukan.

"Bagaimana bisa kita kembali ke masa lalu?" tanya Rachel yang masih belum menyerah.

"Lihat tanda ini, hapuslah jika kamu bisa." Zen menunjukkan tanda di pergelangan tangan kanannya.

"Apa itu?"

"Pintu lorong waktu."

"Jangan gila kamu!"

"Ini semua memang terasa gila."

"Aku ingin kembali ke 2024, ayo tunjukkan kekuatanmu jika itu benar."

"Sayangnya aku hanya bisa menggunakan kekuatan ini satu kali lagi dan aku tidak ingin menggunakannya sekarang. Aku ingin tetap di sini, bersamamu." balas Zen.

Rachel terdiam sesaat, kata-kata itu nyatanya kembali mampu membuat hatinya berdesir. Dia benci sekali karena Zen selalu mempermainkannya seperti ini.

"Aku ingin keluar," ucap Rachel, lalu memalingkan wajah dan ingin turun dari altar pernikahan tersebut.

Zen menurutinya, namun dia langsung menggenggam tangan Rachel dengan erat. Secara bersamaan mereka keluar dari tempat acara.

Reino juga mengikuti.

Kali ini Zen tidak membawa Rachel ke kamar hotel, dia membawa sang istri meninggalkan hotel tersebut. Melihat pemandangan di luar sini Rachel makin yakin jika dia berada di kota Newest.

Rasanya ingin tak percaya dengan semua ucapan Zen, namun kenyataan yang dia lihat seolah menunjukkan kebenaran. Melalui siaran televisi, melalui Billboard yang terpasang di jalanan. Semuanya mengatakan jika ini adalah tahun 2023.

"Kemana kita akan pergi?" tanya Rachel.

"Pulang ke rumah."

"Rumah?"

"Rumah utama keluarga Wallace."

"Dimana tas dan ponsel ku?" tanya Rachel lagi setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil, Reino yang mengemudinya. Sebelum mengambil keputusan ini, Zen telah mengamankan posisinya sendiri di keluarga Wallace, dia tak akan bisa dijadikan boneka lagi dan Rachel akan berada di bawah perlindungannya.

"Sudah ku buang, saat berada di sini kamu tidak akan pernah bisa kabur dariku," jawab Zen.

Ha? Rachel sampai menganga mendengar ucapan pria tersebut, pria paling egois yang pernah dia kenal.

"Mommy dan semua orang pasti mencariku bodoh!" kesal Zen.

"Tentang mereka tidak perlu kamu cemaskan, Reino sudah mengirim tentang video pernikahan kita. Yang mereka tahu sekarang adalah kita bulan madu."

Rachel makin ternganga mendengar hal tersebut. Sementara mobil yang mereka naiki mulai melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Newest.

Yang diucapkan oleh Zen bukan lah kebohongan. Kini video pernikahan Zen dan Rachel telah disebar pada seluruh keluarga Lynford.

sampai akhirnya tiba pada Viana.

"Kenapa mendadak sekali Rachel dan Zen menikah? Bagaimana dengan Harley?" gumam Viana. Bingung tiba-tiba keadaan seperti ini terjadi.

Bagi orang-orang ini tetaplah tahun mereka, hanya Zen, Rachel dan Reino yang memiliki ingatan tentang masa depan.

Awalnya Viana memang terkejut saat melihat video pernikahan tersebut, namun kini tersenyum karena akhirnya dia bisa memiliki Harley sepenuhnya.

Dia bahkan tak segan segera mengirim video itu pada sang kekasih gelap.

Ting! Satu pesan masuk dan Harley membukanya.

Deg! kedua matanya terbuka lebih lebar, sementara jantungnya berdegup terasa nyeri. Dia memang menduakan Rachel, namun sampai kapan pun dia tak ingin kehilangan wanita itu.

"Tidak mungkin," desis Harley, sebab yang dia ketahui Rachel sangat mencintainya.

Seketika itu juga Harley putuskan untuk menghubungi Viana.

"Darimana kamu mendapatkan video itu?" tanya Harley dengan suara yang terdengar tidak sabaran.

"Zen sendiri yang mengirimkannya, semua keluarga juga sedang terkejut. Pernikahan itu diadakan di kota Newest. Pantas saja Rachel menghilang," jelas Viana, dia dan Harley juga tahu bahwa Zen adalah teman Rachel semasa SMA.

Harley sontak memutus sambungan telepon itu dan bergegas mengambil kunci mobilnya.

Viana di ujung sana begitu terkejut saat panggilan ini tiba-tiba putus. "Harley! Harley!!" pekiknya karena jadi kesal sendiri. Dia coba menghubungi sang kekasih, namun panggilannya diabaikan.

Sementara Harley segera mengemudikan mobilnya menuju bandara, dia harus segera tiba di kota Newest.

"Mana bisa kamu menikah dengan pria itu Hel, tidak bisa," geram Harley.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!