NovelToon NovelToon

Don'T Tease Me Little Girl

Bab 1 Pertunangan

Kediaman mewah rumah keluarga Matson, sedang ramai didatangi banyak mobil-mobil tamu undangan. Ada berita besar yang beredar di kalangan para konglomerat, keluarga terpandang Haven Ganendra telah melamar putri terakhir keluarga Matson.

"Charlotte Orca Matson, maukah kamu menikah denganku" ujar Johanson Haven Ganendra, berlutut dihadapan Charlotte membawa bunga tulip dan cincin berlian yang sangat mewah, pusaka peninggalan sang nenek pendiri keluarga Ganendra

"Hmm..~ tapi kamu bukan pacarku, bagaimana mungkin aku terima lamaranmu, diantara kita tidak pernah ada perasaan cinta" ujar Charlotte langsung membelakangi sahabatnya

"Tapi kita sudah temanan dari kecil, aku sudah sangat suka padamu sejak lama, aku sangat yakin kau pun begitu, lagian tidak ada salahnya kita jadi suami dan istri bukan, kita ini kan sahabatan dari kecil" ujar Johanson sorot matanya penuh cinta dan harapan, ia terus membujuk Charlotte agar menerima lamarannya

"Hah...~" Charlotte menghela nafas, saat ini ia sudah beranjak dewasa umurnya sudah 18 tahun, mamanya melahirkan dia di usia yang tidak muda yaitu 45 tahun, kalau dihitung sekarang orang tuanya sudah sangat tua ibunya Herlina berusia 63 tahun saat ini, sedangkan ayahnya Harlord 70 tahun.

Tidak ada yang tahu, esok hari bisa saja orangtuanya mendadak sudah tidak ada, Charlotte yang baru beranjak dewasa sangat sedih karena terus memikirkan hal ini, keempat kakaknya juga sudah memiliki hidup mereka masing-masing, kalau sampai orangtuanya tidak ada, siapa yang akan menanggung hidupnya nanti, apa mau dia menjadi beban para kakaknya.

Johanson teman masa kecilnya kebetulan berasal dari keluarga terpandang, pastilah masa depannya sangat terjamin dibandingkan kakak laki-lakinya yang tidak jelas ada dimana sekarang.

Wajahnya cukup tampan, seumuran juga dengan Charlotte, ia juga sudah mengenal lama Johanson, sewaktu disekolah dulu, Johanson selalu jadi idola para siswi, pretasi akademis nya juga sangat baik, sepertinya Charlotte tidak akan rugi jika menerima lamarannya.

"Baiklah, aku setuju menikah denganmu" ujar Charlotte setelah menimbang-nimbang keuntungan menerima lamaran Johanson

"Aku sungguh senang sekali Charlotte, aku sangat bahagia kamu mau terima lamaranku , aku berjanji akan selalu membahagiakanmu kedepannya" ujar Johanson langsung memeluk erat Charlotte wanita pujaannya

Kembali kekediaman keluarga Matson saat ini, pesta pertunangan mewah di gelar meriah di ballroom kediaman orangtua Charlotte, para kerabat mereka tidak mau melewatkan kesempatan berkenalan dengan keluarga Ganendra yang terkenal dan terpandang di masyarakat se-Indonesia.

"Ow...astaga kamu cantik sekali sayang~" ujar Herlina memandangi putri kecilnya dengan balutan gaun bewarna biru di padukan taburan bunga-bunga dari kristal

"Aku gugup sekali mama, aku ragu apakah benar-benar bisa mencintai Johanson sahabatku dari kecil, sampai sekarangpun aku belum bisa menciumnya" ujar Charlotte ia sangat gugup

"Lotte sayang jangan takut, dulu mama dan papamu juga begitu, awalnya kita juga gak saling suka, tapi seraya waktu berlalu kami bisa saling mencintai sampai sekarang, apalagi kamu yang sudah lama kenal Johanson, mama sangat yakin kamu akan hidup bahagia dengannya" ujar Herlina tersenyum tulus menyemangati anaknya

Kata-kata ibunya benar, tidak ada salahnya menjalani pertunangan ini, Charlotte harus lebih menyakini dirinya, dan berusaha belajar mencintai Johanson memandang sahabatnya itu sebagai laki-laki pilihannya.

"Baik ma, Charlotte setuju"

_________

Disisi lain di kediaman keluar Haven Ganendra.

Johanson sedang berdiri bolak-balik, ia sangat gugup beberapa kali merapikan penampilannya lagi dan lagi.

"Hei bocah nakal, kau terlihat lebih tampan hari ini" tiba-tiba suara berat yang ia rindukan bergema di ruangan kamarnya

"Ya.. ampun kak Joe..!!" teriak Johanson sangat senang melihat kakaknya sudah kembali ke rumah

Johanson langsung berlari memeluk erat kakaknya Jonathan, ia sangat kangen sejak kakaknya kuliah di Amerika dia jarang sekali bertemu, karena setelah kembali kakaknya memutuskan hidup mandiri dan tinggal di apartemen miliknya.

"Bagaimana mungkin kamu melamar anak orang begitu saja, dan besoknya kamu berangkat kuliah di Singapore" ujar Jonathan mengacak-acak rambut adiknya

"Ya ampuunn..!! rambutku..!! kakak jahat sekali" Johanson kesal dan merapikan kembali rambutnya

"Yah..., aku cuma gak mau saat aku kuliah di Singapore, dia ketemu dengan pria lain dan jatuh cinta, makanya sebelum itu terjadi lebih baik aku bertunangan dengannya bukan, lagian Charlotte juga setuju menikah denganku" ujar Johanson mencurahkan keluh kesahnya

"Yah.. Aku cuma merasa tindakan kamu terburu-buru sekali, belum kerja udah mau hidupin anak orang" ujar Jonathan blak-blakan

"Kakak ini kayak gak tau aja deh~, selesai kuliah ayah akan menyerahkan semua perusahaan padaku, sudah pasti aku bisa menjamin kehidupan Charlotte sampai kita tua nanti" Johanson sangat percaya diri

"Ya sudah, percuma aku berdebat denganmu yang keras kepala, aku doakan hubungan kalian lancar sampai hari pernikahan" ujar Jonathan menepuk pundak adiknya

"Thanks kak" Johanson sudah tidak gugup lagi

___________

"Lotte.. sudah lama kita tidak ketemu, tidak kusangka kamu terlihat sangat dewasa sekarang" ujar Helena kakak tertua Charlotte

"Makasih kak~" umur kak Helena berjarak sangat jauh dengan Charlotte yaitu 24 tahun

"Lotte, kalau berdampingan seperti ini kita mirip loh~" ujar Jennifer melihat dirinya dan Charlotte di cermin

"Iya kak Jen, masih kelihatan mudah loh~" Jennifer kakak kedua Charlotte berjarak 22 tahun darinya

"Gak nyangka kamu akan bertunangan diusia semuda ini, gak mau selesaikan kuliahmu dulu?" ujar Caroline kakak keempat berjarak 12 tahun dari Charlotte

"Tenang saja kak, saat ini aku dan Johanson cuma bertunangan setelah kami berdua selesai kuliah, kami baru akan menikah" ujar Charlotte

"Astaga~ kalau aku jadi kamu sih, mendingan aku tolak" ujar Caroline yang mulutnya gak peka dan blak-blakan

"Tok..tok...tok..."

"Charlotte...~" Harris kakak laki-laki Charlotte satu-satunya datang memasuki kamar

"Kak Harris...!!" Charlotte langsung berlari memeluk kakak kesayangannya

"Astaga..~ adik kecilku terlihat beda sekali, benar-benar sudah seperti wanita dewasa" ujar Harris tersenyum bahagia

"Hehe..~" kakak laki-laki yang selalu memanjakannya sejak dari kecil, Harris berjarak 13 tahun dari Charlotte

"Lotte sayang ayo turun~, Johanson dan keluarganya sudah datang loh" ujar Herlina

Herlina memandangi semua anaknya yang sedang berkumpul, kini mereka semua sudah tumbuh dewasa cantik, tampan dan menawan seperti dia dan Harlord dulu, ya waktu memang cepat berlalu.

___________

"Prok...prok...prok..." semua hadirin bertepuk tangan menyaksikan acara pertunangan Charlotte dan Johanson

Kini cincin tunangan sudah melingkar di jarinya, Charlotte harus segera belajar mencintai Johanson sahabatnya sedari kecil, ia sangat berharap kehidupan pernikahannya nanti akan sangat bahagia.

"Selamat ya Charlotte" ujar Zaskia teman baik Charlotte sekaligus teman Johanson

"Makasih~"

"Astaga gak nyangka kalian berdua bakalan tunangan, berita kalian pacaran aja gak pernah dengar" ujar Peter teman Charlotte dan Johanson

"Gak apa-apa dong~" ujar Johanson

"Johan~ selamat ya, terimakasih udah undang aku loh" ujar Veronica teman Johanson tapi bukan teman Charlotte

"Selamat juga buat kamu Charlotte~" Veronica tersenyum padanya

"Cih.., jangan bahagia dulu, ini baru pertunangan, bisa aja kan kalian putus sebelum nikah" ucap Veronica dalam hatinya

Veronica yang dari dulu naksir berat sama Johanson berani merangkul lengan Johanson dan mengajaknya ngobrol berdua tanpa peduli dengan reaksi Charlotte tunangannya, entah kenapa Charlotte yang melihat tidak ada rasa cemburu sedikitpun.

"Hai Charlotte kamu sudah tumbuh besar rupanya" tiba-tiba suara berat yang tidak asing terdengar di telinga Charlotte

Suara yang sudah lama ia rindukan entah sejak kapan itu terakhir terdengar oleh telinganya, ia pun segera menoleh ke arah suara itu.

"...." Terlihat Pria tampan yang dewasa, memakai setelan jas modern, tatapan matanya sangat menawan, tarikan bibirnya membuat hati Charlotte berdebar-debar

"Kak Joe~" ujar Charlotte mukanya tersipu malu, entah sudah berapa lama ia tidak bertemu kak Jonathan kakak tiri Johanson, juga teman baik kakak laki-lakinya Harris.

"Gimana~ adikku yang dulu masih kamu gendong, sudah jadi cantik jelita kan~" ujar Harris membanggakan adik kesayangannya

"Ya tentu saja, of course..~ jujur aku sedang terpesona padanya sekarang" ujar Jonathan tersenyum ramah pada Charlotte

"...." Charlotte langsung menunduk, entah mengapa ia tidak kuat menatap mata kak Joe, ia merasa jantungnya akan segera meledak karena terus berdetak cepat

"Selamat atas pertunanganmu, Calon adik ipar~" Jonathan mengisyaratkan tangannya untuk bersalaman

"Ma....makasih kak Joe" ujar Charlotte, tangannya bersentuhan dengan kak Joe, seketika tubuhnya langsung bergidik tidak karuan, seperti ada aliran listrik yang mengalir menggetarkan tubuhnya

"Aku turut senang, kita akan segera menjadi keluarga kedepannya" ujar Harris

"Astaga..., tidak buatku bro, kamu kan tahu aku ini hanyalah anak yang tak dianggap lagi oleh ayahku, Johanson yang akan mewarisi semua kekayaan ayahku" ujar Jonathan dengan santai

Mendengar perkataan kak Joe, Charlotte mulai mengingat masa lalunya dulu saat pertama kali bertemu kak Joe, kakak tiri Johanson.

Bab 2 Teman Main

Jakarta, 2013

"Ayo dong..!! jangan mau kalah ama gua.." ujar Harris bermain Game PS di kamarnya

"Yah.. segitu aja udah sombong lu, jangan nangis kalau kalah" Jonathan sedang asik main PS

"...." Charlotte mengintip mereka berdua

"Aaagghh...!!" teriak Harris yang dikalahkan

"Haha..,jangan lupa traktirannya" ujar Jonathan sangat senang bisa makan gratis

"Iyah...Iyah.." pekik Harris yang kesal

"Ah..!! Ada han...hantuu...!!!" Joe ketakutan melihat bayangan anak kecil perempuan di balik pintu

"Astaga...Joe...!!, itu adek gua..!!"

"Loh..., masih ada lagi yang lebih kecil..??"

"Charlotte.., ayo sini~ jangan malu-malu kenalan sama teman kakak" ujar Harris memanggil-manggil Charlotte

Charlotte langsung datang, anak kecil yang cantik seperti boneka, raut mukanya datar tidak takut melihat orang asing.

"Halo adik manis~" ujar Jonathan memperkenalkan dirinya pada gadis kecil yang cantik

"Ha..halo.." ujar Charlotte dengan suara imutnya

Harris yang sangat sayang adiknya, membawa sang adik pergi jalan-jalan untuk makan bareng Jonathan.

"Gile lu mau bikin gua bangkrut..!!" Harris kesal melihat Joe yang gak tau diri

"Siapa suru lu kalah hahaha..~" Joe sangat puas hari ini dia makan enak

"Srup.. srup.." Charlotte menikmati ice cream

"Nyam...nyam..nyam.." Jonathan makan dengan sangat lapar seperti sudah lama dirinya tidak makan enak

Harris yang melihat temannya sejak masa sekolah jadi kasihan.

"Ibu tiri lu masih suka jahat sama lu ya..??" tanya Harris

"Yah..~ begitulah, bentar lagi gua juga mau dikirim ke Amerika" ujar Jonathan raut mukanya sedih

Jonathan anak pertama dari keluar terpandang Haven Ganendra, nahas ibunya meninggal karena kecelakaan sewaktu ia berumur 12 tahun, tidak lama ayahnya menikah lagi dengan wanita muda, dan memiliki anak laki-laki lagi, otomatis posisi Jonathan bergeser, ayahnya tidak lagi peduli padanya, sedangkan ibu tirinya berusaha menyingkirkan Jonathan dengan berbagai cara.

"Jangan sedih gitu bro, justru bukannya lu bakalan lebih senang bisa tinggal jauh dari ibu tiri lu" Harris menyemangati

"Yah.. Gua sedih karena harus pisah sama lu dan sama Johanson, apalagi adek gua itu manja banget sama gua"

"Sama dong, ini juga nih~" ujar Harris mengusap kepala Charlotte

"Hehehe kayaknya mereka seumuran" ujar Jonathan memerhatikan Charlotte

"Aa...oh tidak" Perut Harris tiba-tiba sakit

"Kenapa lu..??"

"Bentar gua ke toilet, titip adek gua ya"

"Eehh..!!" Jonathan bingung

"Kakak...!!!" Charlotte berkaca-kaca takut ditinggalin

"Hikss...hiks..hikss." Charlotte nangis

Jonathan panik gak tau mesti ngapain, orang-orang disekitar melihat ke arah Joe dan mulai mencibirnya.

"Cup...cup...cup..Jangan nangis, sini sama kakak" ujar Jonathan menggendong Charlotte supaya tenang

Charlotte yang melihat wajah tampan Jonathan langsung diam.

"Iya anak pintar..., bentar ya kak Harris lagi di toilet"

Karena Charlotte sudah tenang, Jonathan duduk kembali dan memangkunya.

"Ini kamu mau kentang, kak Joe suapin ya"

"Nyam nyam..." Charlotte sangat suka disuapi Jonathan

"Hadeh.. sorry lama.." Harris kembali

"Ya ampun tumben, Charlotte mau sama orang lain" Harris keheranan

"Hah.. masa sih, memang dia rewel kalau sama orang lain, kalem gini anaknya" ujar Jonathan tidak kerepotan sama Charlotte

"Iya dia tuh sama Carol aja rewel loh..., gak pernah se kalem ini kecuali sama gua, yah.. tapi baguslah dia bisa akrab sama lu" ujar Harris merasa lega

"Hahaha, ya bagus dong"

_________

Jakarta, 2014

"Malam kak Joe" ujar Charlotte, mendengar Jonathan datang, ia langsung menghampiri dan mengajaknya main boneka

"Heii.. Lotte..~" Jonathan menyapa, ia sudah menganggap Charlotte seperti adiknya sendiri

Karena Jonathan suka main dan numpang makan di rumah, Charlotte jadi sangat dekat dan menganggapnya sebagai kakak.

"Eh..!! cepat balik ke kamar..!!, jangan tidur disini..!!" Teriak Harris berkacak pinggang, melihat Charlotte yang tidak mau keluar dari kamarnya

"Gak mau.., Lotte mau bobo bareng kak Joe" Teriak Charlotte yang keras kepala

"Ya ampun, gimana mau main game ampe pagi nih kita?" Harris bingung menghadapi adiknya, padahal ia mau menghabiskan waktu sama Joe yang akan segera berangkat ke Amerika besok

"Udah gak apa-apa, biarinin aja dia bobo sendiri, kita sih lanjut aja main gamenya" ujar Jonathan dengan santai

"Ya udah deh"

"Zzz..z...Zzz.." Charlotte bobo, tapi gak mau di ranjang, maunya bobo dipangkuan Jonathan

"Sorry ya adek gua ngerepotin lu terus" ujar Harris sambil memegang stick PS melanjutkan game petualangan

"Ya.. gak masalah, asal gak rewel kayak si Johanson" ujar Jonathan, ikut bermain PS

"Besok berangkat jam berapa?"

"Tenang aja dapat penerbangan sore kok"

"Yah jangan lupa kontak gua terus bro, btw habis selesai kuliah gua yang sekarang, gua bakalan nyusul lu kesana"

"Eh..!! Seriuss..!! Beneran lu bakalan ke Amerika juga" Jonathan sangat senang

"Iya.., gua bakalan lanjut S2 di tempat lu, bokap gua juga udah setuju"

"Hahaha... bagus deh.." Jonathan kegirangan, ia bersyukur tidak akan berpisah dengan teman dekatnya yang sudah seperti keluarga baginya

Saat masa sekolah dulu, Jonathan sering di bully. Bukan karena bodoh, tapi karena ganteng, muka blasteran nya membuat para siswi terpesona. Jadi banyak siswa yang benci sama dia, karena penolakan cinta dari para siswi yang memuja ketampanan Jonathan.

Disekolah di bully, pulang ke rumah juga di bully oleh ibu tirinya. Masa sekolah joe benar-benar membuatnya stress, untung saja ada Harris yang selalu baik padanya. Saat Joe belum sarapan ia dibelikan roti dan susu, setelah bubar sekolah Jonathan numpang di rumah Harris untuk makan, kalau ayahnya sedang berada di luar kota, ia sering tidak dikasih makan oleh ibu tirinya.

Ibu tirinya berharap Jonathan sakit dan tidak bertumbuh dengan baik diusia remajanya, namun Jonathan yang cerdas bisa menghindari itu semua, ia sudah terbiasa mengurus dirinya agar tetap sehat sampai bisa hidup mandiri.

__________

"Bye Charlotte..~" ujar Jonathan mengusap kepala Charlotte

"Besok kak Joe datang lagi kan"

"Iya.. besok kita main lagi ya" ujar Jonathan raut mukanya sangat sedih, ia sudah bohong ke gadis kecil ini

"Charlotte boleh cium pipi kak Joe~"

"Hehe..~ boleh kok"

Raut muka Charlotte kecil sangat senang, ia langsung menempelkan bibir manyunnya ke pipi Jonathan, tanda perpisahan manis yang tidak akan Jonathan lupakan dari seorang gadis kecil.

Bab 3 Berjumpa Kembali

Jakarta, 2017

"Hei...!! Jonathan my friend..~" teriak Harris menyambut Jonathan di bandara

"Yoo..!! Bro...!!" Jonathan langsung melambaikan tangan

"Loh lu pulang sendiri, si Anggie mana??" Harris kaget Jonathan tidak pulang sama pacarnya

"Kan lu tau si Anggie, gak bakalan mau pulang kalau cita-citanya belum tercapai" ujar Jonathan, baru kembali dari Amerika setelah tiga tahun disana.

"Gua pikir lu gak bakalan pulang lagi ke Indonesia, kaget juga tiba-tiba lu kabarin gua secepat ini" ujar Harris

"Yah..~ ada sedikit masalah sih di keluarga gua, makanya gua pulang" raut muka Joe tidak senang

"Oo okay, kalau butuh bantuan gua bilang aja"

"Ah.. iya gua butuh tempat tinggal sebenarnya" ujar Jonathan yang gak tau malu

"Hahaha..dasar kebiasaan" ledek Harris, ia tahu Jonathan gak mungkin tinggal di rumah ayahnya

___________

"Charlotte tungguin gua dong..." teriak Johanson ngos-ngosan mengejar Charlotte

"Ada apa lagi?, aku mau langsung les biola nih" Charlotte dan Johanson kebetulan bersekolah ditempat yang sama

"Ini buat kamu, aku bikin sendiri loh" ujar Johanson malu-malu memberikan hasil kerajinan tangannya

"Makasih" ujar Charlotte datar, dia langsung masuk mobil, Johanson teman sekolahnya dari dulu sangat baik pada Charlotte, banyak memberikan barang dan jajanan padahal Charlotte gak pernah minta.

"Brmm...brmm..." mobil terparkir di rumah

"Selamat datang non Charlotte" ujar Bibi Gendhis kepala para pelayan

"Halo Bi.., mama papa ada dimana?" tanya Charlotte

"Mereka lagi pergi ke acara makan malam spesial yang diundang pejabat setempat"

"Okey, kak Harris udah pulang kerja?"

"Iya tuan muda lagi sama temannya di ruang TV" ujar Bibi Gendhis

"Hmm.., temannya siapa??" gumam Charlotte, setahu dia, semenjak kakaknya baru balik dari Amerika, tidak pernah membawa temannya ke rumah lagi

Karena penasaran Charlotte langsung ke ruang TV.

"Kakak...!!"

"Oh hai Charlotte..~" ujar Harris sedang main catur dengan Jonathan

"....." Charlotte tertegun melihat kehadiran orang yang ia suka secara tiba-tiba

"Hei.. Lotte~ long time no see~" Sapa Jonathan dengan senyuman

"Hmmp...!!" raut muka Charlotte tidak senang melihat Jonathan

"Brak...!!!" pintu ditutup, di banting keras

"Upss.. sorry Joe, kayaknya adek gua masih marah sama lu"

"I..iya gua maklum kok" Jonathan tidak kaget, adik Harris memang anak yang pintar, tidak heran kalau Charlotte bisa mengingat dengan baik semua peristiwa yang terjadi dulu

Setelah kepergian Jonathan ke Amerika, Charlotte terus menunggunya, terus bertanya pada kakaknya Harris, makin bertumbuh besar ia makin sadar kalau sudah di bohongi oleh orang yang ia sukai, tapi walaupun begitu Charlotte tidak membencinya

"Uugghh..!!" Charlotte menenggelamkannya wajahnya di bantal, kakinya tidak bisa diam terus menendang-nendang ranjang, mukanya sangat merah merona hatinya merasa senang, orang yang ia rindukan selama ini, akhirnya datang juga

___________

Tahu kak Joe akan tinggal beberapa hari dirumah, Charlotte berdandan tiap saat makan malam.

"Lu ngapain sih pakai dress..??" ujar Harris yang bingung melihat dandanan adik kecilnya

Charlotte berdandan rapih, dengan bando pita cantik di rambutnya.

Jonathan hanya tersenyum, melihat Charlotte yang sudah besar, tiga tahun sudah mengubah banyak penampilan gadis kecil ini.

"Kak Joe sampai kapan tinggal di jakarta??" tanya Caroline

"Cuma seminggu aja disini, sekalian urus perpanjangan SIM, gini-gini aku masih warga negara yang baik loh~"

"Gua kira lu bakalan jadi warga Amrik"

"Gak lah gua masih cinta tanah air hehe~, tinggal disana kan cuma buat menghindari emak tiri gua"

"Yah bagus deh~, mendingan lu ajak si Anggie skalian, trus kalian nikah aja disini"

"BRUSSSHHH.....!!!" Charlotte terkejut dan menyembur minumnya, ia kaget kak Joe udah punya pacar terus mau nikah

"Charlotte kamu kenapa..??" Caroline kebingungan tingkah Charlotte agak aneh dari kemarin

"Uhuk...uhuk..uhuk.." Charlotte terbatuk-batuk

"Kamu gak apa-apa kan..,apa ada yang sakit...??" Jonathan panik langsung menghampiri Charlotte

"...." Sontak Charlotte melotot melihat muka kak Joe dekat sekali dengan wajahnya

"Aagghh..!! Jangan dekat-dekat..!!" teriak Charlotte langsung menjauh dari Jonathan

"Udahlah Joe, adek gua masih marah sama lu" ujar Harris mengingatkan

"...." Jonathan tidak ingin di benci Charlotte

"Sorry ya Charlotte kakak minta maaf udah bohongin kamu dulu" ujar Jonathan raut mukanya sedih, ia tidak menyangka kebohongan kecilnya membuat Charlotte sangat membencinya

Charlotte tidak sanggup bicara, ia mau bilang "aku gak marah kak Joe" tapi bukannya angguk, Charlotte malah geleng-geleng kepala.

Menyadari tidak bisa menahan rasa sedihnya, Charlotte langsung lari naik ke kamarnya.

Semua yang melihat reaksi Charlotte, tentu saja mengira, ia tidak mau memaafkan Jonathan.

___________

"Hikss...hikss...hikss" Charlotte menangis merasa putus cinta

"Aku juga mau cepat dewasa..!!" rengek Charlotte, ia sedih tidak bisa jadi pacar kak Joe karena masih anak kecil

Tapi Charlotte tidak pantang menyerah, walaupun masih anak kecil ia mau mencoba merebut hati kak Joe, sambil menghapus air matanya, ia mulai meriset cara-cara menggoda lawan jenis di internet.

"Wah..wah...nih bocah udah mulai centil..??" ujar Caroline geleng-geleng kepala melihat Adik kecilnya, udah coba-coba dandan di meja rias

"Kak Carol, ini namanya apa?"

"Itu blush-on, pakainya di pipi" ujar Caroline rebahan sambil main hp

"Kalau yang ini?"

"Maskara, pakai aja di bulu mata"

Sambil mengikuti petunjuk, Charlotte belajar merias wajah sejak dini.

"Aaagghhhh...!!" tiba-tiba Charlotte kaget melihat wajahnya di cermin

"Buahahaha..~" Caroline tertawa keras, muka adiknya kayak bencong

"Hikss..kak Carol jahat..." Charlotte putus aja, cara menarik perhatian lawan jenis dengan make-up sudah pasti gagal

"Splash......splash......." Jonathan dan Harris sedang santai berenang di taman belakang rumah, Charlotte tidak mau melewatkan kesempatan, ia datang menghampiri, sudah memakai baju renang dan siap merebut hati pria pujaannya.

"Ya ampun lu kan gak bisa berenang..!!, udah sana masuk aja ke dalam" ujar Harris mengusir adiknya

"Aku mau belajar renang hari ini.." ujar Charlotte tatapan matanya serius

"Ya udah, kalau mau sini kakak ajarin" Harris menyerah Charlotte selalu membuatnya mengalah

"Gak maoo...!!" rengek Charlotte

"Lah....!! kok gak mau..??"

"Lotte....., mau belajar....sama....kak....Joe" bibir Charlotte manyun mukanya malu-malu kucing, tidak berani menatap kakaknya

"Ehh..??" Harris bingung yang ia tahu adiknya ini membenci Jonathan, tapi tiba-tiba hari ini maunya sama Jonathan, memang sedari kecil perempuan itu suka sulit ditebak

"Hehe...~ sini kak Joe ajarin" Jonathan bersyukur Charlotte tidak membencinya lagi

Hati Charlotte langsung berbunga-bunga, ia sangat senang bisa dekat lagi dengan kak Joe seperti dulu.

Sambil diperhatikan Harris, Charlotte mulai banyak belajar caranya berenang, Jonathan benar-benar memperlakukan Charlotte seperti adiknya, menjaganya agar tidak ke tempat dalam.

"Kak Joe aku mau ikut juga dong...~" ujar Charlotte dengan riang, ia sudah siap berdandan mau ikutan pergi sama kakaknya

"Udah di rumah aja.., filmnya bukan buat anak kecil....!!" Harris mulai gerah sama sikap adiknya yang terus nempel sama Jonathan

"Mau..ikutt...!! pokoknya mau ikutt..!!" Charlotte mulai merengek

"Ya ampuunn...!!" Harris kesal

"Udah gak apa-apa, mungkin dia bosen di rumah terus" ujar Jonathan bantu membujuk temannya

"Eh....!! gak enak nanti sama Theo dan Rendy, mereka bakalan kaget liat gua tiba-tiba bawa anak kecil"

"Gak apa-apa, biar gua aja yang jagain dia main di mall, lu tenang aja have fun sama mereka okay~" Jonathan meyakinkan

"Ya udah deh..~" Harris mengalah

"Yess...!!!" Charlotte kegirangan rencananya berhasil

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!