wanita cantik berumur 23 tahun itu mengendarai mobilnya secepat mungkin,pagi ini mood nya buruk, ketika ia bangun tidur tapi tak mendapati suaminya, padahal jelas jelas semalam mereka tidur berdua tapi paginya suami nya sudah tak ada di sampingnya,
Namanya Alicia Azzura, wanita karir sekaligus ibu rumah tangga, bekerja di salah satu perusahaan ternama di ibu kota, memegang jabatan sebagai sekretaris CEO.
Alice biasanya orang orang memanggilnya, wanita cantik dengan tubuh semampai itu berjalan sedikit terburu buru menuju kantor.
"selamat pagi " sapa staf bawahannya membungkuk dan Alice hanya tersenyum ramah.
Alice bekerja di perusahaan orang lain padahal keluarganya mempunyai perusahaan yang cukup besar tapi gadis itu ingin mandiri, tidak di pandang sebelah mata, ia ingin semua orang tahu jika ia mampu dan berbakat bukan karena keturunan dari orang kaya, suatu saat ia akan kembali pada perusahaannya sendiri.
suaminya menjadi wakil CEO di perusahaannya, CEO nya sendiri adalah kakak kandung Alice. Ayah Alice sudah meninggal 3 bulan lalu karena sebuah kecelakaan. sedangkan ibunya masih koma di rumah sakit akibat kecelakaan bersama ayahnya.
"Ali tunggu" teriak seorang pria saat alice akan masuk ke dalam lift
"bisa gak sih gak usah pake i, kayak cowok tau gak sih" gerutu Alice saat sahabat serta partner kerjanya memanggil namanya.
"ahhaha,udah kebiasaan kali" jawab pria yang bernama lengkap Kevin Anggara.
"Al entar jam makan siang ikut gue ya coba cafe baru di seberang jalan, hari ini grand opening" ucap Kevin
"loe amnesia atau apa,jam makan siang kan gue nganter makanan ke suami" ucap Alice lalu ia berjalan keluar dari lift
"ya udahlah entar malam hangout yuk, si Johan ngajakin katanya dia naik jabatan ingin syukuran gitu" ucap kevin mengekor di belakang Alice
"ya liat entar malam aja ya" ucap alice lalu masuk ke ruangannya yang ada di sebelah ruangan direktur utama
***
"aah..hmmm faster baby " ucap seorang wanita yang berada di bawah Kungkungan pria
"sesuai keinginanmu baby" ucap pria itu memacu pinggulnya lebih cepat
"ahhh ahh ahhh"
"baby sekali dong" manja seorang wanita menahan prianya yang akan beranjak
"aku harus ke kantor sayang, nanti malam kita lanjut lagi oke" ucap pria itu mengusap wajah wanitanya
Alexander Bara Aditama, pria tampan 30 tahun dengan sejuta pesona, sudah menikah selama 3 tahun tapi Sampai saat ini belum di karuniai seorang anak, pria itu mandi secepat kilat karena sudah sangat telat gara gara wanitanya mengajak Olah raga pagi.
"sayang aku lemas, kamu ambil baju sendiri yaa" ucap wanita cantik itu yang tak lain adalah istri bara yang bernama yasmine, yasmine istri yang sangat patuh, kemana mana ia selalu izin dengan suaminya, membuat bara sangat menyayanginya.
"tak masalah baby,kau tidur lagi saja" ucap bara menuju walk in closet. ia secepat kilat sudah keluar lalu mencium lembut kening istrinya yang sudah tertidur pulas.
hidup bara cukup bahagia dengan yasmine meskipun mereka belum di karuniai anak sampai saat ini. bara tak pernah memaksa yasmine untuk promil, ia akan ikuti semua yang yasmine inginkan termasuk menunda kehamilan karena tasmine adalah wanita karir,menjadi model di salah satu agensi ternama.
meskipun ia seorang bos tapi bara adalah tipikal orang yang disiplin dalam bekerja.
"tuan pagi ini kita ada pertemuan dengan perusahaan xx di restoran biasanya" ucap asisten sekaligus supir bara yang bernama Eden.
"jam berapa pertemuannya?"
"harusnya sepuluh menit lalu tuan" ucap Eden
"kenapa baru bilang sekarang,lebih cepat lagi ed" titah bara, Dan eden langsung menambah kecepatan mobilnya menuju restoran.
Bara langsung duduk di kursi yang di tunjuk oleh pelayan.
"maaf saya_"
"Anda telat 30 menit Tuan" ucap seorang wanita yang sudah berdiri dan tangan kanannya sudah membawa beberapa berkasnya.
"bisa kah anda duduk kembali nona,saya tadi masih ada urusan mendesak" ucap bara menaikkan satu oktaf suaranya dengan mata memicing melihat klien nya yang hendak pergi.
Alice duduk kembali ketika melihat wajah otoriter bara.
"Oke untuk kali ini kami memaafkan anda tuan bara yang terkenal dengan kedisiplinannya tingkat dewa, semoga saja urusan anda sudah selesai dengan semestinya" ucap Alice tersenyum mengejek karena ia melihat bekas kissmark di leher bara, Alice tidak bodoh ia tahu urusan yang di maksud kliennya pasti urusan ranjang sebenarnya sudah sejak tadi Alice dongkol, kalau bukan karena bos nya menyuruhnya menunggu sebentar lagi Alice sudah pergi dari tadi, 30 menit bukan sebentar ia bisa melakukan banyak hal dalam 30 menit contohnya membuat rekapan jadwal meeting mingguan, tapi 30 menitnya terbuang sia sia karena klien nya yang ternyata tak sesuai dengan yang bos nya bilang jika bara adalah orang yang sangat disiplin.
"bisa lebih sopan nona Alicia Azzura?" ucap bara yang membaca tage name di dada alice
"ini proposal dari perusahaan kami" ucap Alice memberikan proposalnya agar perdebatan mereka selesai, lalu bara membaca setiap pointnya.
sedangkan Alice bermain di ponselnya berbalas pesan dengan kakaknya.
"Oke kami setuju, proyek nya bisa di mulai secepatnya" ucap bara lalu memberikan kembali berkas itu pada Alice.
"terimakasih atas kerjasamanya, lusa kami akan memberikan surat resminya ke perusahaan anda" ucap Alice memberikan berkas itu pada temannya.
"besok, lusa terlalu lama" ucap bara lalu menyeruput minumannya, Alice mengembuskan nafasnya kasar, kerjaannya di kantor masih banyak,belum lagi ia membuat laporan mingguan dan lusa harus meeting.
"sesuai keinginan anda tuan" ucap Alice tersenyum terpaksa,
"terimakasih kami pamit undur diri dulu" ucap Alice membungkukkan badannya lalu beranjak pergi dari restoran tersebut, dan bara memilih memesan makanan, karena memang ia belum sarapan.
"Clara kau lihat wajahnya tadi? rasanya aku ingin memukulnya" gerutu Alice ketika masuk ke dalam mobilnya
"tuan bara memang benar benar otoriter, baru kali ini saya bertemu langsung" ucap clara yang menjabat sebagai sekretaris 2 di perusahaan xx
"sepertinya hidupnya hanya untuk bercinta saja" ucap Alice yang teringat dengan bekas kissmark di leher bara
"maksudnya?"
"ah lupakan saja" ucap Alice.
***
"Halo iya tuan?" ucap Alice mengangkat telepon dari bos nya.
"Alice kamu sekarang di mana?" tanya pria yang beurumur setengah abad lebih bernama tuan David
"saya sudah menuju ruangan anda tuan" ucap Alice
"oke saya tunggu" ucap David lalu mematikan ponselnya
tok tok tok
"tuan ini proposalnya, perusahaan x sudah setuju saya akan segera membuat suratnya" ucap Alice membungkuk sopan.
"jadwal saya besok apa?" tanya David
"besok siang meeting mingguan,dan malam acara ulang tahun nyonya besar" ucap Alice, bukan hanya di kantor saja bahkan di luar jam kantor pun Alice harus tahu semua jadwal david termasuk urusan pribadi laki laki tua itu, karena dulu pernah mengalami kecelakaan otak David sedikit mengalami gangguan alhasil efeknya dia mudah lupa dengan hal hal kecil dan juga faktor usianya yang hampir memasuki kepala 6,meskipun hampir kepala 6 David masih mempunyai ibu yang usianya sudah 80 tahun lebih, meskipun sudah sakit sakitan dan sudah tidak bisa berjalan dengan normal ulang tahun nyonya besar tetap di adakan dan itu di hadiri oleh keluarga besarnya beserta para kekasih anak muda di keluarga tersebut.
Alice merasa kasihan dengan David harusnya di usia David hanya bersenang senang menikmati usia tua bersama anak dan cucunya, tapi sayang sekali semua anaknya malah asik dengan karir masing masing,bahkan setahu Alice anak bungsu David masih berada di luar negeri untuk kuliah S3 nya.
"terimakasih Alice sejauh ini hanya kamu yang masih bertahan dengan pria tua seperti saya" ucap David di selingi tawa di akhir kalimatnya.
" tidak masalah tuan David, saya sudah menganggap anda seperti ayah saya sendiri" ucap Alice yang entah sejak kapan matanya sudah mengembun teringat dengan ayah nya yang sudah meninggal.
"andai saja kamu belum menikah pasti sudah saya jadikan menantuku Alice" ucap david tersenyum dan Alice hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan David,1 tahun Alice sudah bekerja dengan David membuat mereka seperti anak dan ayah sendiri, semua karyawan kantor juga mengetahui kedekatan mereka.
"besok malam datanglah ke mansion utama " ucap David
"ehhm tapi tuan,ini adalah acara nyonya besar dan di sana ada keluarga besar anda tak etis jika saya juga ikut" tolak alice halus
"tak masalah Alice, biasanya juga anak anak muda membawa pasangan mereka untuk ikut bersama, Dan aku sudah menganggap mu anak sendiri" ucap David
"akan saya fikirkan dulu tuan" ucap Alice lalu ia pamit undur diri keluar dari ruangan David.
pukul satu siang hari, Alice sudah keluar dari kantornya dan menuju perusahaan kakaknya yang Hanya memakan waktu 10 menit, alice sudah seperti biasa ia akan mengirim makan siang untuk suami serta kakaknya.
"selamat siang mbak" sapa beberapa karyawan perusahaan Z karena mereka semua mengenal siapa Alice
"siang,kalian sudah makan siang?" tanya Alice ramah
"ini kami menuju ke kantin" jawab karyawan tersebut
"di depan perusahaan xx ada cafe baru yang baru buka Dan hari ini grand opening mungkin kalian bisa coba " ucap Alice
"terimakasih mbk infonya" ucap salah satu karyawan, lalu Alice melanjutkan langkahnya ia menekan tombol lift lantai 15 di mana ruangan suaminya berada.
ceklek
"kak erick aku membawakan mu makan siang" ucap Alice berjalan menuju meja suaminya,
Erick Pratama, laki laki berumur 28 tahun, hidup Erick berubah 180° semenjak menikah dengan Alice, dia dulunya karyawan Biasa karena berkat kerajinan dan keuletannya dalam bekerja dalam waktu dua tahun ia sudah naik jabatan menjadi manager, ayah Alice yang bernama Leo sangat menyukai Erick, tidak Hanya pintar dalam bekerja tapi Erick juga termasuk kategori pria tampan dan juga sopan Lio lalu menjodohkan nya dengan alice, Alice hanya pasrah saja karena saat itu Alice juga sedang patah hati karena di putus oleh kekasihnya jadi ia menerima perjodohan itu, lambat laun alice pun mulai mencintai sosok erick.
" sudah bertemu dengan kak rei?" tanya erick lalu mencium lembut bibir Alice.
"belum, tadi aku langsung ke sini" ucap Alice saat erick melepas ciumannya ia lalu duduk di pangkuan Erick dan mengelus lembut dada bidang Erick
"kenapa sayang hemm?" tanya Erick lembut mengusap wajah cantik istrinya.
"kak Erick kapan kamu siap?" tanya Alice lagi dan lagi ,erick pun hanya tersenyum dengan pertanyaaan istrinya
"jika kamu siap menggunakan kontrasepsi maka akupun juga siap sayang" jawab erick tetap sama, ya selama satu tahun lebih mereka menikah alice dan erick belum pernah melakukan hubungan suami istri semestinya, paling jauh mereka hanya berciuman tapi saat hasrat menggelora erick buru buru mengakhiri ciumannya.
"sayang, kau tahu kan aku takut menggunakan KB, bagaimana jika suatu saat malah sulit mempunyai anak? kamu aja yang pakai kontrasepsi yaa?" ucap Alice mengelus rahang tegas Erick
"no sayang aku takut kebobolan" ucap erick tetap sama,
"mau sampai kapan kita seperti ini kak er?" ucap Alice turun dari pangkuan Erick
"sayang kita masih muda,jalan kita masih panjang"ucap Erick memeluk istrinya dari belakang agar Alice tidak marah.
"sudahlah ayo kita makan nanti keburu dingin" ucap Alice lalu mereka makan siang bersama tanpa ada obrolan lagi
"semalam kamu kemana?" tanya Alice saat sudah selesai
" ke rumah sakit, temanku kecelakaan dia tak mempunyai siapa siapa" ucap Erick
" temanmu siapa?
"namanya feri, kapan kapan aku kenalin " ucap Erick lalu Alice mengangguk faham, ia lalu mencium bibir suaminya dan berpamitan kembali ke kantornya.
"kak mau kemana?" ucap Alice yang melihat rei berjalan keluar dari perusahaan lalu Alice memeluknya.
" meeting di luar, Kamu sudah selesai?" tanya Reivan setelah melepas pelukan adiknya.
"hemm, hati hati kak di jalan" ucap Alice
"mau bareng kakak sekalian kita searah" tanya Reivan
"aku bawa mobil sendiri" tolak alice.
***
"sayang aku keluar makan malam bersama teman teman" izin Alice yang akan keluar dari mansionnya dan berpapasan dengan Erick yang baru datang
"hati hati ya,jangan ngebut " ucap Erick mencium lembut dahi alice lalu Alice menuju cafe yang sudah di Sherlock oleh Kevin.
"udah datang tuh" ucap Kevin yang melihat Alice baru datang,padahal janjian mereka pukul 7 tapi Alice baru datang pukul 8
"sorry masih nungguin kak Erick tadi belum pulang" ucap Alice lalu cipika cipiki dengan Jenni Dan Lizzi.
"Al gak bisa ya panggilan ke suami Lo di rubah, mas atau baby gitu kan so sweet" ucap johan
"udah kebiasaan dari dulu, saat pertama kali ketemu dah nganggap seperti kakak sendiri" ucap Alice
"suami Lo kan wakil CEO Al,kok pulangnya malem malem sih,gue yang bawahannya aja udah pulang sore tadi" ucap jenni
Jenni bekerja di perusahaan Reivan jadi ia tahu kapan waktunya pulang.
"iya Al, di perusahaan gue sore juga udah pulang tuh" ucap Lizzi
"biasalah lembur" ucap Alice
"udah gak usah ngomongin kerjaan, kita disini mau seneng seneng" ucap Johan lalu mengangkat gelas winenya ke atas dan mereka semua bersulang.
"lama kita gak ngeband,panggung lagi kosong tuh" ucap Kevin
"gue mah siap aja Vin,noh vocalnya gimana tuh" ucap Jenni melirik Alice
"let's Goo baby" ucap Alice yang sudah berdiri duluan Dan di ikuti ke empat sahabatnya.
mereka berlima adalah sahabat sejak masih SMA, membentuk grup music untuk mengisi waktu saat kosong dan saat pikiran mereka sedang jenuh.
Kevin Dan jenni sudah siap dengan gitarnya, Lizzi bagian piano dan Johan yang sebagai drummernya.
"yang mellow dulu kayaknya enak nih" ucap Kevin.
akhirnya mereka berlima tampil di panggung cafe yang lumayan besar, orang orang yang datang pun malah merapat menyaksikan ke randoman kelima sahabat itu.
tepuk tangan meriah saat alice sudah selesai dengan satu lagunya.
lalu Kevin mengambil satu mic lagi Dan bernyanyi lagu genre rock bersama alice, Lizzi pun langsung mengambil gitar Kevin.
meskipun dengan penampilan yang feminim Alice sangat bersemangat membawakan lagu rock nya.
setelah dua lagu itu mereka berlima turun dari panggung dan menuju meja mereka.
"udah 2 tahun, suara Lo tetep sama Al"
"gimana gak sama setiap mandi gue nyanyi terus kok" seloroh Alice
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!