NovelToon NovelToon

Pianis Di Tengah Hujan

Prolog

"Kita Sudahi semuanya"

Seperti Sambaran petir di siang hari, si gadis terpaku dengan apa yang di ucapkan oleh pria tampan di depannya. Sudah setahun keduanya menjalin hubungan. Banyak hal indah, bahkan tidak sekalipun keduanya terlibat dalam pertengkaran. Namun hari ini, dia tidak kuasa menahan tangis akan ucapan yang di lontarkan oleh kekasihnya.

"Ma-maksud? Maksud kamu kita putus?" Ucap si gadis dengan berlinang air mata.

"Iya, aku mau kita putus"

"Tapi kenapa? Selama ini kita baik baik aja" tolak si gadis.

"Aku hanya.....merasa tidak bisa lagi." Si pria berbalik untuk berniat pergi. Namun belum genap satu langkah, si gadis merengkuh erat punggung si pria dengan tangisan berurai.

"Ara, aku mohon jangan lakuin ini. Apa salah aku?" Si pria menghembuskan nafas pelan sambil mendongak kelangit yang nampaknya mulai menetaskan hujan. Ada satu hal yang membuat dia bertindak kejam dan memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih. Tidak lain karena ancaman keluarganya sendiri.

Di era kerajaan Saat itu, jurang antara kasta rendah dan kasta tinggi semakin dalam. Status yang tak sama, ditambah dengan kepercayaan yang berbeda. Sejak awal keduanya tau, jalan yang mereka tempuh tidak akan mudah. Zahran nur kahiri, terlahir dengan kesempurnaan dan kebahagiaan yang tiada Tara. Lahir dari keluarga Kerajaan kelas atas. Pangeran tampan yang banyak di puja oleh banyak orang.

Sedangkan sang kekasih, Yessica Tamara Ecclestone. Adalah putri tunggal dari seorang tukang jahit di kerajaan Felip. Namun kedua orang tuanya sudah renta. Dan Yessica menjadi tulang punggung keluarga saat ini. Hubungan keduanya tidak di ketahui siapapun. Namun genap satu tahun, sang raja yang tak lain adalah ayah pangeran Ara, mengetahui putranya menjalin Hubungan dengan Gadis biasa dengan status sangat rendah. Hal itu membuat murka sang raja. Raja Gracio memaksa Ara Untuk memutuskan Hubungannya dengan Yessica dengan ancaman akan membuat gadis itu menderita. Perintah raja adalah mutlak, Ara tidak mempunyai pilihan lain selain mengorbankan semuanya. Meski Hal itu akan membuat keduanya berpisah.

Yessica menangis tersedu di balik punggung tegap Ara. Sesuai dugaan, Guntur yang tidak lama di sertai rintik hujan pun turun. Bagaikan kisah dalam telenovela, keduanya masih berdiri Basah di Guyur air Hujan. Di sebuah Bukit Violet, Ara secara paksa melepaskan tangan Yessica dengan sedikit kasar. Hal itu menyebabkan Yessica yang tidak siap terjatuh ketanah dengan Cukup keras. Ara sedikit berbalik kebelakang sebelum akhirnya menunggangi kuda Putih dan melaju Meninggalkan Yessica sendirian dibawah air Hujan.

Yessica merengkuh dirinya sendiri, meski hujan membasahi gaun kelabunya. Yessica tidak perduli. Dia tidak merasa kedinginan. Tubuhnya bergetar bukan karena dingin, namun karena tangisan yang kian kencang. Takdir memang sangat kejam, terlahir di keluarga sederhana, yessica selalu bermimpi Ingin di persunting oleh seorang pangeran. Kenyataan indah datang lebih awal ketika yessica tidak sengaja bertemu dengan Ara ketika mencari herbal di Gunung. Ara yang saat itu sedang terluka akibat gigitan Binatang buas saat berburu sendirian. Awalnya Yessica tidak mengetahui identitas Ara yang sebenarnya. Sampai pada suatu hari, Ara menyatakan perasaan padanya dan mengungkap identitasnya. Yessica Mencintai Ara bukan karena dia seorang putra mahkota. Tapi sikap Ara yang terkesan romantis dan lembut-lah yang membuat gadis yang satu itu jatuh hati.

Kenyataan indah itu hanya berlangsung setahun, sampai Ara mengucapkan kata kata keramat yang meremukan hati seorang yessica Tamara.

Chapter 1 : Yessica Tamara Ecclestone

Yessica mengerjapkan matanya perlahan. Tubuhnya terasa begitu letih dan sakit. Badannya terasa sangat dingin. Bisa di pastikan kalau saat ini, gadis itu tengah demam. Sejak kecil Yessica memang mudah terserang penyakit. Membuat kondisinya begitu lemah. Namun kelebihan yang dia miliki, Yessica tumbuh menjadi seorang gadis jelita dengan paras yang mempesona. Bahkan jika di bandingkan dengan putri Fiony, Adik Ara. Kecantikan yessica masih jauh di atasnya.

Yessica bangun perlahan dari tempat tidurnya, dia menoleh ke kanan dan kiri. Tunggu! Kamar ini bukan miliknya. Dekorasinya sangat indah meski dari kayu yang di ukir. Kenapa dia bisa berada di sini? Seingatnya, dia sedang menangis di Padang Violet saat Hujan deras. Siapa gerangan yang membawanya kemari? Bagaimana jika orang tuanya mencari?

KRIEET

"Sudah bangun, Gadis manis?" Yessica menoleh pada pintu yang terbuka dari Luar. Seorang wanita dengan gaun Hitam ala penyihir berjalan dengan santai ke arahnya. Di tangannya terdapat sebuah mangkok yang beraroma sangat enak.

"Anda siapa? Apa anda yang membawaku kemari?"

Wanita itu tersenyum lembut, dia menaruh mangkuk yang di bawanya di meja kayu dekat ranjang. Lalu wanita itu duduk di tepi dan menaruh punggung tangannya di kening yessica. "Demamu sangat tinggi, beristirahatlah beberapa hari di sini. Kau pasti lapar, aku membawakan sup yang ku buat Untukmu." Wanita itu kembali mengambil mangkuk tersebut dan menyuruh yessica untuk membuka mulutnya.

Entah dorongan dari mana, mulut yessica otomatis terbuka dan menerima suapan dari wanita asing tersebut. "Apa sup-nya enak?" Yessica mengangguk lembut.

"Terima kasih, Tapi anda sebenarnya siapa?"

Wanita itu kembali tersenyum lembut dan mengusap pucuk kepala yessica. "Namaku Nurhayati, kau bisa memanggilku Aya" Ucap perempuan itu.

"Nona Aya, terima kasih atas pertolonganmu. Tapi aku tidak bisa terlalu lama berada di sini, orang tuaku pasti sedang mencariku" Ucap Chika terdengar khawatir.

Aya kembali tersenyum dengan Lembut. "Jangan khawatir, Biar aku yang akan memberitahu mereka. Sekarang kau beristirahatlah."

"Tapi......"

"Shuuutt..." Aya meletakan satu jarinya di bibir Yessica Untuk memotong Ucapannya. Aya bangkit berdiri dan beranjak keluar dari kamar. Yessica masih penasaran, siapa sosok Aya yang sebenarnya. Perempuan itu memiliki rasa ke-ibuan yang membuat Yessica sangat nyaman. Awalnya yessica berniat untuk pergi dengan paksa, Tapi Ucapan Aya ada benarnya. Saat ini Kondisinya sedang tidak sehat. Yessica tidak memiliki tenaga untuk berjalan. Dia juga tidak tau Dimana dia sekarang. Dia berharap Aya adalah wanita yang baik, dan tidak akan berniat jahat padanya.

Yessica kembali merebahkan dirinya, tidak lama matanya terasa berat dan akhirnya dia terjatuh ke alam mimpi.

***

"Aku sudah melakukan apa yang ayahanda perintahkan. Sekarang ayah harus menepati janji, untuk tidak mencelaki Chika dan keluarganya" sorot tajam Ara dilemparkan pada sosok pria yang duduk di singgasana di depannya. Raja Gracio melihat Putranya dengan intens.

"Ara, apa yang membuatmu jatuh cinta dengan wanita desa seperti dia. Banyak putri raja yang menunggu untuk menjadi istrimu" Ucap raja Gracio dengan nada berat.

"Ini adalah hidupku, Aku berhak memilih siapapun untuk menjadi istriku"

"Ara, jangan lupa kalau kamu adalah seorang putra mahkota. Apa yang akan rakyat katakan, jika kelak kau menikah dengan gadis dari rakyat biasa" ucap Gracio sedikit geram.

"Persetan dengan Tahta, Aku tidak berniat sedikitpun untuk menjadi raja. Jika ayah mau, ayah bisa memberikannya kepada pangeran pertama" Ara mulai terpancing Emosi. Tangannya mengepal dengan erat. Namun sebisa mungkin dia harus menahannya.

"ARA!! JANGAN LANCANG KAMU!!! perintah ayah adalah mutlak. Tidak ada yang tau Dimana pangeran pertama sekarang. Sudah lima tahun dia mengembara entah kemana. Satu satunya Calon pewaris Yang pasti adalah kamu." Tunjuk Gracio.

"Ayahmu benar Ara..." Ara berbalik, seorang wanita Cantik dengan rambut menjuntai dan mahkota kristal di kepalanya, berjalan dengan anggun.

"Ibu....." Ratu Shani, Ibu kandung Ara. Berjalan kedekat Putranya.

"Kau memiliki tanggung jawab yang besar, Ara. Sebagai putra mahkota, kau tidak bisa memutuskan berdasarkan ego-mu sendiri."

"Tapi ibunda......" Shani bergeleng.

"Ibu tau kamu mencintai gadis itu, tapi status kalian berbeda sangat jauh. Kamu harus bisa menerimanya" setelah itu Shani berjalan dan duduk di samping singgasana raja.

Ara menunduk, tangannya terkepal erat dengan kuat. 'status lagi? Lalu kenapa aku harus terlahir sebagai putra mahkota, jika aku tidak bisa mengendalikan hidupku sendiri'

***

KRIEETT

Tap

Tap

Tap

"Hum...Tidur ya..."" Gadis Cantik imut duduk berjongkok di samping ranjang yessica. Gadis itu tersenyum menggemaskan melihat sang bidadari sedang terlelap. Dengan iseng-nya gadis itu mencolek-colek pipi tembem yessica dengan jari. Di rasa tidak ada respon dari sang empunya, gadis itu kembali melakukan aktifitasnya.

"Ara...Ara...jangan pergi....Ara..."

Gadis itu sedikit terkejut, karena orang yang di jahilinya tengah mengigau dan menggumamkan nama seseorang. Akibat terlalu bergerak, kompres yang menempel di dahi yessica terjatuh, Gadis itu mengambilnya dan kembali menempelkan di dahi yessica.

"Kak Chika, cepat sembuh ya...Christy kangen."

"Yang mulia...ternyata Anda di sini" Gadis Bernama Christy itu menoleh pada asal suara. Aya berjalan mendekat.

"Yang mulia, saatnya makan siang" Ucap Aya. Christy menggeleng sambil cemberut.

"Nggak mau, pengen makan bareng kak Chika."

"Yang mulia, Putri Chika sedang sakit. Beliau butuh istirahat."

"Sampai kapan sih, Kak Chika harus di uji seperti ini..." Ucap Christy dengan jengkel.

"Yang mulia, Putri Chika memiliki tubuh Bulan suci. Tapi untuk menjadi seorang putri bulan, Putri Chika harus melewati rintangan rasa sakit dan penderitaan." Ucap Aya lembut. Berharap Gadis yang duduk di depannya ini bisa mengerti.

"Jadi tujuan kita kesini, adalah mengawasi kak Chika?" Aya mengangguk.

"Raja dan ratu meminta saya untuk mengawasi putri Chika, tapi saya di perintahkan untuk tidak ikut Campur dalam kehidupannya." Christy mengangguk.

"Kak Chika cepat sembuh ya, Biar kita Bisa pulang" Aya tersenyum dengan interaksi Christy yang menurutnya sangat lucu.

"Lalu kenapa kita nggak ngasih tau kak Chika aja, kalau....."

"Tidak bisa tuan putri, Jika kita memberitahu yang sebenarnya pada putri Chika, perjuangannya selama ini akan sia sia. Setelah segel bulan terbangun di tubuhnya, itulah saatnya putri Chika mengetahui kebenaran" Christy kembali mengangguk.

Aya mengajak Christy Untuk keluar ruangan. Setelah keduanya keluar, Cahaya silver Muncul di dahi yessica membentuk sebuah simbol Bulan sabit dengan Pola yang unik.

Chapter 2 : Jika aku di pelukmu

"Emm...Nyenyak banget—"

"KAK CHIKA!"

"ASTAGA YAAMPUN!" Yessica terperanjat. Dia baru saja bangun dari tidurnya, namun sesosok gadis sudah mengagetkannya saat itu. Gadis itu bukannya minta maaf, tapi langsung menampilkan cengirannya.

Yessica yang sudah menguasai dirinya kembali, menatap nanar pada gadis yang mengagetkannya. "Kamu siapa, tiba tiba ngagetin?"

"Aku Christy, adik kakak" ucapnya dengan polos.

"Adik?" Heran Chika. Bagaimana dia bisa mempunyai adik? Setahunya dia adalah anak tunggal di keluarga sederhana.

"Iya...aku—"

"Ekhmm..." Ucapan Christy terpotong dan keduanya menoleh pada perempuan yang berjalan mendekat. Aya tersenyum lembut pada keduanya. Christy baru menyadari kalau dia sudah salah bicara.

"Nona Yessica, bagaimana keadaan mu?" Tanya Aya.

"Lebih baik, terima kasih atas pertolongan nona Aya" Ucap Chika ramah.

"Tidak perlu sungkan" Aya kemudian menoleh pada Christy yang sedang menunduk. Aya tau gadis itu pasti merasa bersalah dengan Ucapannya. Untuk menunjukan bahwa Aya tidak marah, Aya mengusap pucuk kepala Christy Untuk membuatnya lebih baik.

"Nona Yessica, Ini Christy putri saya. Anaknya memang sedikit nakal, Saya harap Nona Yessica tidak terganggu" Ucap Aya. Christy menoleh pada Aya yang di balas senyuman olehnya. Christy segera mengerti maksud senyuman yang di berikan Aya.

"Salam kenal kak Chika, Aku Christy" Ucapnya sambil tersenyum lebar yang memperlihatkan Gigi putihnya yang Rapi.

"Tapi tadi kamu bilang....kalau kamu Adik aku?" Christy mulai bingung untuk menjawab pertanyaan dari Yessica.

"Christy adalah anak tunggal saya, dia selalu berharap memiliki seorang kakak perempuan. Jadi ketika dia tau kalau Nona Yessica ada di sini, dia sangat gembira. Saya harap Nona Yessica memakluminya." Ucap Aya. Christy bernafas lega.

"Jadi begitu, Aku juga anak tunggal. Kamu jangan sedih ya, Lain kali kita main bareng" Ucap Chika dengan lembut.

Christy langsung bersemangat setelah mendengar Ucapan Chika. "Beneran? Janji ya, Kak Chika mau main sama aku"

"Iya, Kakak janji" Ucap Yessica.

"Yey...Aku ada temen main" Ucap Christy kegirangan.

"Saya sudah mengabari orang tua Nona Yessica, mereka khawatir dengan kedaan nona. Tapi saya meyakinkan mereka kalau nona baik baik saja."

"Benarkah, sekali lagi saya berterima kasih pada Nona Aya"

"Tidak perlu sungkan" Nyatanya Aya berbohong. Bahkan Aya belum menghubungi orang tua Yessica sama sekali.

"Hari sudah larut, sebaiknya Nona Yessica menginap di sini." Ucap Aya.

"Tapi...Aku khawatir dengan orang tuaku"

"Mereka baik baik saja, berbahaya jika Nona Yessica keluar saat malam seperti ini" Ucap Aya.

"Kalau aku boleh tau, Nona Aya dan Christy ini....siapa?" Aya diam sebentar. Dia seperti mencari kata yang tepat untuk berbicara.

"Saya adalah seorang pengembara. Saya tidak sengaja datang ke kerajaan Felip setahun yang lalu bersama putri saya. Kerajaan ini sangat indah dan makmur. Kami memutuskan Untuk Tinggal lebih lama di sini." Ucap Aya.

"Apa Nona Aya seorang penyihir?" Tanya Chika.

"Saya hanya penyihir kelas menengah. Tidak ada yang perlu di banggakan soal itu. Bagaimana kalau sekarang kita makan malam.." Ajak Aya.

"Kak Chika, Kita makan malam Bareng ya.." Ajak Christy.

Yessica terkekeh dengan sifat Christy yang terkesan seperti anak kecil dan sangat manja. Kondisi tubuh Yessica sudah membaik, demamnya juga sudah turun. Yessica keluar dari kamar, dia terkesan dengan Dekorasi rumah Aya yang sangat Unik dan indah. Semua bahan dan perabotan di rumah ini terbuat dari kayu yang berkualitas tinggi. Di bagian sudut dekat jendela, terdapat sebuah Pianio Hitam dengan dekorasi Bunga rambat yang indah. Chika mendekati piano itu, mengusapnya lembut. Chika sangat menyukai seni musik. Ara pernah pernah mengajarinya bermain piano, Yessica cukup pintar memainkannya.

Ting

Ting

Ting

Jari jemari Yessica dengan anggun menari di atas keyboard. Terkadang Pandangan Yessica tertuju pada Air Hujan yang menghantam jendela. Melalui nada yang di mainkannya, Yessica kembali mengenang saat-saat kebersamaan dengan Ara. Mulai dari pertemuan pertama, Awal mula Hubungannya terjalin, sampai kenangan terburuk saat Ara memutuskan Hubungannya.

Ah, hanya dengan menatap Segala yang ada di dirimu~

Ah, hatiku ini terpuaskan Perasaan pun menjadi nyaman~

Ah, malam musim panas yang Seperti radiasi panas cinta~

Ah, ciumanmu di siang ini Masih tersisa di kulit bibirku~

Walau kembang api jauh tak terlihat Hanya terdengar bunyinya~

Dalam hati ini terbang dan meledak Dirimu seutuhnya kucintai~

Jika aku dipelukmu~

Sekejap ku terbakar dan akan menjadi abu~

Jika aku terus begini~

Menghilang dari dunia ini pun ku tak apa Dibanding tak disentuhmu Dan menjadi sebuah fosil~

Better~

Ah, mengapa kau tersenyum Begitu manis kepadaku~

Ah, sejak tadi dirimu Tidak mau berbicara apa pun~

Ah, sampai kapan dirimu Akan menunggu di sini?~

Ah, kamu cukup bangun sejenak Dan mengulurkan tanganmu padaku~

Demi hari ini ku sudah memakai Baju yang paling kusuka~

Yang mana kubuka bagai kupu-kupu~

Ini adalah lagu yang paling berbekas untuk Yessica. Lagu pertama yang dia mainkan untuk Ara. Tanpa terasa Air mata Yessica terjatuh perlahan. Gadis itu sangat menghayati sampai tak sadar kalau Aya sedang memperhatikan sedari tadi. Aya tidak berniat Untuk mengganggu kegiatan Yessica, Tapi seketika Aya tersentak, Saat memperhatikan dengan detail Pada dahi Yessica. Saat suara indah Yessica mengalun, simbol Bulan sabit dengan Pola Unik bercahaya di dahinya, dan itu sontak menyita perhatian Aya.

Yessica tidak menyadarinya sama sekali. Lengkungan bibir Aya tertarik keatas. Seperti sebuah kegembiraan yang baru terlahir setelah sekian lama.

'Sebentar lagi, penderitaanmu akan selesai, Tuan putri' Batin Aya.

Sepasang sayap ini kurentangkan~

Jika aku dipelukmu~

Akankah ku menyala dan berubah menjadi abu?~

Sejak lahir sampai sekarang Tak ada sesal dalam isi hidupku ini~

Dibandingkan menjaganya Sesuatu yang berharga~

Better~

Di sofa yang rendah diriku bersandar Padamu di sampingku Harusnya kau sadar beratnya cintaku Diriku seutuhnya, milikilah~

Jika aku dipelukmu~

Sekejap ku terbakar dan akan menjadi abu~

Jika aku terus begini~

Menghilang dari dunia ini pun ku tak apa Dibanding tak disentuhmu Dan menjadi sebuah fosil~

Better~

Dengan Alunan yang indah, Yessica mengakhiri Lagunya. Tiba tiba dari arah lain, sosok Gadis manis berwajah imut berlari dan langsung memeluk Yessica. Sontak Yessica terkejut akan tingkah anak itu.

"Christy..kamu bikin kaget"

"Hehehe....Kak Chika Bisa main piano? Ajarain aku ya..." Pintanya.

"Nggk mau ah, kamu nakal..." Goda Yessica.

"Ih...kak Chika...Ajarin.." Christy merengek sambil menghentakan kakinya seperti anak kecil. Yessica terkekeh dengan kemanjaan bocah yang satu ini. Dari lubuk hati terdalamnya, Yessica merasa sangat dekat dan akrab dengan Christy, padahal kenyataannya, mereka baru pertama kali bertemu.

"Nona Yessica, saatnya makan malam" Ucap Aya, Yang tiba tiba datang.

"Yey...makan. kak Chika Ayo.." Christy menarik tangan Chika dengan erat. Aya mengelengkan kepalanya melihat Tingkah dua gadis itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!