...SYAIR...
...Bingung........
...Keyakinan membuat keterikatan........
...Hingga kepercayaan......
...Memberikan pembelaan.......
...Saat kebingungan muncul.......
...Dan......
...Menghancurkan kepercayaan........
...Saat itulah......
...Do'a pun ikut membela......
...Hingga bacaannya lah......
...Yang menyadarkan......
...Bahwa persamaan......
...Tidak akan pernah......
...Bersatu bersama perbedaan......
...Yang sebenarnya telah tersembunyi.......
...Hanya akan dipahami......
...Oleh mereka......
...Yang mengerti.......
BY: Syh.rahmah
07/02/2023
...CHAPTER 1...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kelas 12 Madrasah Aliyah yang bernama 'Junjungan Sayyid Hamim', Palembang, Indonesia. Ada seorang gadis cantik yang sedang duduk di bangkunya. Gadis itu menopang dagunya pada tangan yang disandarkan di atas meja.
Kedua bola mata gadis itu melirik ke sana dan kemari, melihat beberapa surat cinta yang ada di atas meja. Di depannya tertulis, 'Dari Evan untuk Shireenz', 'Dari Reno untuk Shireenz', dan judul-judul lain.
"Em?... Kalo nggak salah, seingat gue. Kevin pernah cerita, kalo keteknya Evan itu hitam. Is...! Menjijikan sekali, pasti nggak dirawat," umpat Shireenz.
"Hem... Kalo Reno...? Kayaknya, teman-temannya pernah cerita, deh. Kalo keteknya Reno itu bau' banget!.... Wajahnya doank yang tampan, tapi keteknya bau'. Pasti nggak pakek deodorant," lanjutnya. Masih membicarakan tentang ketiak.
"Heh Shireenz...! Ternyata lo disini, kami nyariin tauk. Lo lagi ngapain? Pasti lagi nolak surat dari cowok lagi, kan?," tanya salah seorang teman Shireenz yang menghampirinya.
"Ih... Dea...! Apa nggak ada, ya? Cowok yang sempurna!?" Pertanyaan Shireenz membuat Dea ternganga kebingungan.
"Ha? Shireenz....! Walau sampek tua, kalo lo mau nyari yang sempurna. Nggak akan dapet. Terima Evan aja kenapa, sih?"
"Kalo lo judes mulu, kek gini. Bisa-bisa lo jadi jomblo seumur hidup" lanjutnya.
"Biarin!... Dari pada nyium bauk ketek, sama mandangin ketek hitam, seumur hidup!" Shireenz yang to the point benar-benar membuat Dea terkejut hingga ternganga. Dea pun tertawa.
"Lo ni, emang dasar, ya"
Keesokan harinya, saat Shireenz berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, bersama Lisa (temannya). Tiba-tiba saja, mereka berpapasan dengan salah seorang guru disekolah mereka.
Shireenz pun tersenyum kepada Ibu guru itu, dan Ibu guru itu pun tersenyum. Namun bukan kepada Shireenz, melainkan kepada Lisa. Shireenz merasa kesal karna diacuhkan.
"Ok. Udah gue duga"
"Lo bilang sesuatu?"
Pertanyaan Lisa membuat Shireenz kesal
Dasar tidak peka
"Nggak. cuma tadi, ada orang yang jatuh dari langit." Lisa pun kebingungan, dan disepanjang jalan, dia terus memandangi langit.
Dasar bodoh
Sesampainya di sekolah, dikelas 12. Saat Bu guru melati sedang menjelaskan materi didepan. Bukannya memperhatikan, Shireenz malah tertidur nyenyak di bangkunya.
Dimimpinya, dia sedang berada disuatu tempat seperti langit biru yang diselimuti awan putih, dia berdiri sendirian disana.
"Tempat apa, ini?" Dia begitu kebingungan.
"Assalamualaikum Shireenz!" Suara itu terdengar seperti seorang Pria, namun tidak berwujud. membuat Shireenz merinding ketakutan.
"Kau siapa?!"
"Eh, apa kata itu cocok untuk sambutannya? Bukankah kita baru bertemu? Jadi, seharusnya kau menyambutku." Pria itu banyak bicara
"Aku tidak tau, kau ini Paman, Kakek, atau Moyang...?! Kau ini siapa?!"
"Hem... Masalahnya, ini bukan waktu yang ditetapkanNYA. Jadi, aku tidak akan memberitahu mu, siapa aku yang sebenarnya." Shireenz tidak mengerti maksud Pria itu
"Maksudmu?"
"Pulang sekolah nanti, hujan akan turun. Pada saat itulah, lihatlah aku dengan jelas." Jawaban Pria itu membuat Shireenz kesal
"Heh!... Bagaimana aku bisa melihat wajahmu dengan jelas. Jika sedang turun hujan?!" teriak Shireenz yang begitu kesal.
Pria itupun tertawa
"Hahaha... Kau memang cerdas!"
"Baiklah. Waktunya bagimu untuk pulang" lanjutnya yang membuat Shireenz terkejut.
"Pulang?!"
"Shireenz...! Bangun...! Shireenz bangunlah...!" teriak Bu guru Melati yang sangat kesal, karna Shireenz tidak juga bangun. Meskipun, mejanya sudah digergaji. Shireenz pun terjatuh dari kursinya.
"Aduhhh...!" titih Shireenz yang terbangun dan kesakitan.
"Heh... Kasihan Shireenz." Teman-temannya merasa tidak tega melihatnya.
"Heh. Bukankah Bu guru berlebihan," bisik Lisa yang kecewa dengan sikap Bu guru.
"Bu guru sangat seram, ya!?" umpat beberapa siswi. Shireenz pun terkejut melihat mejanya yang patah
"Ih... Kok mejaku patah!?" Kedua anak lelaki dikelasnya pun menertawainya.
"Hahahahaha...!" Shireenz pun melirik dengan sinis kearah dua anak lelaki itu.
"Makanya, kalau Ibuk masih mengajar, jangan tidur dulu...! Kalau tidak mau memperhatikan materi yang sedang Ibuk jelaskan, keluar dari kelas...! Jangan tidur!" bentak Bu guru.
"Bu guru galak banget, ya," umpat Onako.
"Iya. Mungkin dia lagi dapet" jawab Nisa yang spontan.
"Untuk semuanya...! Kalau tidak suka dengan pelajaran Ibuk. Keluar dari kelas...! Bilang sama Ibuk, kalo kalian nggak suka sama Ibuk!" Bu guru Melati yang terus marah-marah, benar-benar membuat murid-murid merasa bosan.
"Dia pasti, memang lagi dapet" ulang Nisa. Sepulang sekolah, dijalan. Tiba-tiba saja turun hujan
"Heh...! " kompak Shireenz dan Lisa.
"Hujan?!"
Shireenz pun mengingat ucapan seseorang didalam mimpinya tadi, yang menjadi kenyataan. Saat itu juga, tiba-tiba ada Seorang Pria tampan yang wajahnya tidak terlihat jelas.
Pria itupun tersenyum kepadanya, membuatnya merasa takut.
"Ih?!"
Pria itupun menghilang. Beberapa Menit Kemudian, hujan pun mereda. Mereka berdua pun pulang kerumah mereka masing-masing.
...CHAPTER 2...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore harinya, disebuah Toko Roti. Shireenz sedang menghiasi sebuah kue.
"Mama!... Aku kasih leci, ya!?" Pertanyaannya mendapat sahutan dari sang Mama yang sedang berada didapur.
"Ini tinggal diaduk lagi, ya." kata sang Mama pada pegawainya.
"Baiklah." Sang Mama pun keluar, dan melihat kue yang sedang dihias oleh putrinya.
"Wah!... Cantik banget"
"Pastilah" jawab Shireenz.
"Mbak!... Saya pesan pancake durian 5, ya!" minta Pelanggan.
"Baiklah. Silahkan tunggu di sana"
"Mama ngurus itu dulu, ya"
"Ok." Sang Mama pun menghampiri Pelanggan.
Beberapa menit kemudian, kedua teman wanita, dan kedua teman lelaki Shireenz, berkunjung ketoko Rotinya.
"Hi, Shireenz!... Kami mau beef burger, 4 ya. Sama paketannya!" minta Dea.
"Ok." Pesanan pun siap
"Sini, biar aku aja." Shireenz pun mengambil pesanan teman-temannya dari sang pegawai.
"Makasih, ya"
"Sama-sama," jawab Tari (si pegawai). Waktunya dihidangkan
"Nah!... Silahkan disantap"
"Thank you. " Shireenz pun ikut bergabung bersama mereka.
"Eh, Dea...! Tumben nggak pakek jilbab?" tanya Shireenz.
"Em..?" Dea pun bingung ingin menjawab apa.
"Biasalah... Pembangkang," sahut Kevin yang mengejek Dea.
"Ih...! Panas tauk, pakek jilbab mulu," omel Dea. Yang tidak terima dengan ejekan Kevin.
"Eh, Reno...! Gue denger, lo dari nembak Shireenz. Diterima nggak, nih?" Pertanyaan Dea membuat Reno keselek, dan Shireenz melototinya.
Dasar nih, anak
"Ehem, ehem...," ejek Kevin.
"Eh, Onako kan suka sama Reno." Perkataan Shireenz membuat Onako keselek.
"Eh... Nggak-nggak...! Boong lo!" elak Onako yang tersipu malu.
"Eh, kok jadi Onako, sih?" tanya Dea.
"Em... Lo ngejek orang, lo sendiri gimana?" ejek Kevin.
"Apaan sih, kok nyambung ke gue?"
"Kalo Reno, gue duga... Shireenz pasti nolak, sih." Perkataan kevin membuat Reno batuk-batuk.
"Iya... Shireenz mah, orangnya pemilih." Jawaban Reno membuat Shireenz kesal. Shireenz pun menyolotinya.
"Ye... Gue nolak, karna gue nggak suka sama lo!" Teman-Temannya pun ternganga.
"Kenapa emangnya?" tanya Reno.
"Karna lo cuma tukang karet. gue nggak mau kali, nikah nanti ikut lo ngaret," celetus Shireenz. Yang terus mengiris hati Reno. Kevin, dan Dea pun tertawa.
"Jujur banget, ya."
"Eh, Onako!... Lo kenapa diem aja?" tanya Shireenz.
"Lagi makan, nggak boleh ngomong"
"Alasan " sahut Kevin.
Keesokan Harinya, dikelas 12. Pak Guru sedang menjelaskan materi mengenai Beriman Kepada Malaikat.
"Malaikat hanya memiliki akal, dan tidak memiliki hawa nafsu. Mereka hanya melakukan apa yang Allah perintahkan kepada mereka"
"Pak...! Apakah Malaikat tidak pernah diberi kesempatan, untuk memiliki hawa nafsu?!" tanya Kevin.
"Pernah ada...!" Jawaban Pak Guru membuat semua Murid, yang tadinya bermain-main, dan memiliki urusan masing-masing pun terdiam, dan serius mendengarkan Pak Guru.
"Beberapa ratus tahun yang lalu. Ada 2 Malaikat yang diturunkan Allah kebumi, dan diberi Allah hawa nafsu. Salah satu dari mereka, ada yang menjadi seorang Hakim"
"Dan Malaikat itupun sadar, bahwa sulit menjadi seorang Manusia. Yang banyak masalah, banyak urusan"
"Apalagi seorang Hakim itu, berada diantara surga dan neraka. Jika mereka salah dalam memutuskan, atau memasukkan seseorang yang tidak bersalah kedalam penjara, dan membebaskan seseorang yang bersalah. Hakim itu akan masuk neraka."
"Karna lebih baik membebaskan seribu orang yang bersalah dari penjara, dari pada memasukkan 1 orang yang tidak bersalah kedalam penjara," tutur Pak Guru yang membuat hati Para Murid merinding.
"Makanya, bapak sarankan, lebih baik kalian jangan menjadi Hakim. Karna sangat sulit, menentukan mana yang salah dan mana yang benar," tegas Pak Guru.
"Disini, ada yang ingin menjadi hakim?!" Pertanyaan Pak Guru dijawab Shireenz.
"Aku!" Semua mata pun tertuju padanya.
"Nah... Hati-hati kamu!... Jangan sampai salah dalam memutuskan," tegas Pak Guru yang menakuti Shireenz.
Beberapa menit kemudian
"Jika Malaikat Jibril sholat, dalam 2 rakaat itu, dilakukannya selama 20 ribu tahun." Semua Murid pun ternganga.
"Beneran, pak?!" tanya Shireenz yang tak percaya.
"Iya"
"Suatu hari, Malaikat Jibril bertanya kepada Allah : "Ya Allah, apakah ada Umatmu yang sholatnya sepertiku?", tanya Malaikat Jibril pada Allah"
"Allah pun menjawab: "tidak ada yang sepertimu. Tapi aku lebih suka sholatnya Umat akhir zaman, dari pada sholatmu", jelas Allah yang membuat Malaikat Jibril bingung"
" 'Kenapa, ya Allah?', tanya malaikat Jibril pada Allah. Allah pun menjawab: "karna kau sholat atas kehendakmu. Tapi mereka sholat, atas perintahku," tutur Pak Guru yang membuat semua Murid merinding dan terharu mendengar jawaban Allah.
"MasyaAllah," ucap Shireenz dan Teman-temannya. Dan kedua mata mereka berkaca-kaca.
Sepulang Sekolah, Shireenz mampir dulu ke Perpustakaan Kota, dengan mengendarai sepeda putihnya.
Saat Shireenz sedang mencari buku, dia menemukan sebuah buku matematika kelas 12, 2007. (18 tahun yang lalu).
"Buku ini udah lama banget?" ujarnya bertanya-tanya.
Shireenz pun membaca buku itu. Didalam buku itu, ada sebuah foto seorang Bidadari wanita bersayap, dengan pakaian putih cerahnya. Dibawah foto itu, tertulis 'my heart from 2007'
"Hatiku... Dari tahun 2007?" bacanya. Dilembar setelah foto itu, ada tulisan lagi. Shireenz pun membacanya
"Bacalah sebanyak 7 kali, maka akan terjadi sebuah keajaiban didalam hidupmu" baca Shireenz pada tulisan yang ada dikertas itu.
"Allah humma sholli wasallim a'la sayyidina Muhammad, wa ala Ali sayyidina Muhammad"
Tiba-tiba lembaran-lembaran buku itu, terbang berhamburan tanpa habisnya, dan tiba-tiba terbukalah lubang yang besar dari buku itu, dan membawa Shireenz masuk ke dalamnya.
Beberapa detik kemudian, ternyata Shireenz dibawa keatas langit oleh buku tadi. Tempat itu seperti sebuah perpustakaan buku dunia yang besar.
Wajah dan bentuk tubuh Shireenz telah berubah seperti foto Bidadari wanita bersayap, yang ada dibuku tadi. Saat Shireenz melihat wajah dan tubuhnya dicermin.
"Aaaaaaaaaa!!!!!" teriak Shireenz yang panik melihat wajah dan bentuk tubuhnya yang berubah.
"Wajah siapa, ini?!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!