...~Happy Reading~...
Drrrtt … drrttt ..
Sebuah getaran ponsel yang ada di dalam saku seorang laki laki muda nan tampan terus berdering tanpa henti, membuat laki laki yang baru saja membuka pintu mobil nya itu sedikit berdecak.
‘’Iya Oma, iya sebentar lagi!’’ Helaan nafas terdengar begitu berat lantaran kesal sejak tadi terus mendapatkan panggilan telfon dari nenek nya.
‘’Ken udah ada di bawah, sebentar lagi sampai!”
‘’Iya Oma, astagfirullah! Udah sih, makanya Oma jangan kebanyakan tingkah! Udah di bilang hati hati, ngeyel sih. Udah tua juga, gak inget sama umur.’’ Decak nya semakin kesal.
Entah sudah berapa kali dirinya terus di ganggu oleh sang nenek yang saat ini tengah terbaring di rumah sakit. Meskipun oma nya masih terbilang muda dan sangat sehat, justru keaktifan nya menjadi boomerang untuk nya sendiri.
Seperti tragedi pagi ini, oma nya sengaja datang ke Bandung, karena mau menyusul sang suami tercinta yang tengah mengecek cabang rumah sakit. Berniat ingin memberikan kejutan untuk suaminya karena kedatangan nya yang tiba tiba, justru wanita paruh baya itu malah mengalami kecelakaan, yang membuat kaki nya terkilir dan tidak bisa berjalan.
Bukan hanya itu, selain kaki yang tidak bisa berjalan, wanita paruh baya yang menolak tua itu juga malah mendapatkan amukan dari sang suami. Meskipun suaminya terkenal begitu pendiam dan lembut, akan tetapi amukan nya justru semakin menyeramkan, karena hingga kini usai memeriksa kaki istrinya sendiri, laki laki itu malah mendiamkan sang istri dan meninggalkan nya begitu saja.
Maka dari itu, sejak tadi Ken lah yang harus menuruti semua kemauan oma nya. Seperti siang ini, ia terpaksa harus bolak balik ke luar rumah sakit untuk membelikan sang oma makanan, karena ia tidak menyukai rasa makanan di rumah sakit.
Sama hal nya seperti sang ayah, drama yang di buat oleh sang oma justru semakin beragam, hingga membuat laki laki muda itu begitu kesal dan tak segan mengajak ribut.
‘’Ken udah di lorong, sebentar lagi sampai!” kata nya lalu dengan cepat Ken segera mematikan sambungan telfon agar suara merdu sang oma tidak lagi membuat pening kepala nya.
Dengan langkah cepat dan sedikit terburu buru, Ken berlari kecil agar segera sampai di ruang perawatan nenek nya. Namun, saat ia berbelok di sebuah lorong, bersamaan dengan itu, seorang gadis yang mengenakan baju pasien dan membawa sebuah tiang infus juga tengah berlari tanpa melihat depan, hingga terjadilah sebuah tragedi yang tidak di inginkan.
Brukkk!
‘’Ahhh sakittt!” pekik gadis itu langsung memejamkan matanya erta saat tiba tiba ia sudah terbaring di lantai rumah sakit yang begitu dingin.
Bak seperti pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Hal itulah yang kini di alami oleh gadis tersebut. Ia sudah merasa sial karena bertabrakan dengan ken hingga terbaring di lantai, kini tubuh mungil nya juga harus tertimpa tubuh tegap dan kokoh dari laki laki asing yang tak ia kenal.
Tak hanya itu, bahkan saat gadis itu membuka mata, tubuh nya langsung di buat menegang dengan begitu sempurna. Jantung nya berdetak dengan sangat cepat, bahkan lebih cepat dari jantung seseorang yang habis lari marathon.
Bagaimana tidak, jika saat gadis itu membuka mata, dan matanya sukses bertemu mata milik Ken yang berada tepat di atas nya. Bahkan, kini jarak pandang wajah keduanya hanya berjarak beberapa centi saja, yang mana juga kini bibir keduanya hampir bertautan,. Kalau saja Ken tidak menahan kedua tangan nya.
Deg … deg … deg …
‘’O—om …’’
‘’Astagfirullah Ilona!”
Dug!
‘’Auwhhhsss!” pekik gadis itu saat terkejut mendengar suara yang sangat familiar di telinga nya, hingga membuat nya hendak bangkit dan malah berujung sebuah kecupan hangat yang berada tepat di bibir nya.
‘’Apa yang kamu lakukan pada cucu ku, hah!” dengan cepat, Mike mendorong tubuh Ken hingga berguling di samping Ilona, lalu ia segera membantu cucu nya untuk bangun dari posisi sebelumnya.
‘’Ilona, kamu gapapa nak? Dimana yang luka? Kamu tidak—‘’
‘’Kami tidak melakukan apapun, tadi hanya tidak sengaja, dan kami—‘’
‘’Tidak melakukan apapun? Kamu mencium cucu ku, bahkan di tempat umum seperti ini, kamu—‘’
‘’Sudahlah, kita bisa bicarakan baik baik,” ucap salah satu laki laki renta yang tak lain adalah kakek Ilona sendiri.
‘’hey, kamu bicaralah. Jangan hanya diam saja, kita memang tidak sengaja bertemu, dan kamu yang menabrak ku!” tuduh Ken pada gadis kecil yang bernama Ilona itu.
Sementara itu, Ilona hanya bisa terdiam. Ia seolah sedang berfikir dengan cukup keras. Ia hendak berlari dari masalah nya, dan kini ia di pertemukan dengan laki laki yang sebelumnya juga sudah ia temui.
Benar, Ilona ingat bahwa sebelumnya, ia pernah bertemu laki laki itu di toko kue. Saat ia hendak membelikan macaroon untuk kakak nya, dan berakhir sebuah drama yang begitu menyakitkan.
Ilona berpikir, bahwa Tuhan memang tidak pernah salah menghadirkan seseorang dalam hidup kita. Dan kini, Ilona berfikir, bahwa Tuhan sengaja mempertemukan nya kembali dengan laki laki itu karena ada sesuatu.
Apakah dia memang pangeran yang di janjikan Tuhan utnuk nya? Pikir Ilona.
‘’Ilona, katakana sesuatu nak. Kamu baik baik saja kan?” tanya opa Mike yang tak lain adalah kakek Ilona dari pihak Ibu.
‘’Opa, t—tadi Ilo … ‘’ gadis itu menggigit bibir nya, menatap sayu pada laki laki yang bernama Ken dengan tatapan yang sulit di mengerti.
‘Dia om baik kan? Dia yang udah ngerelain macaroon nya buat aku waktu itu kan? Benar, harusnya dia bisa menolong ku juga kan? Ya Allah, apakah ini jalan terbaik yang harus Ilo ambil?’ gumam nya dalam hati, Sambil terus menatap ke arah Ken.
‘’Kami berciuman!” gumam Ilona pelan, seketika membuat semua orang langsung terkejut dan membulatkan matanya dengan sempurna.
Bukan hanya kedua kakek Ilona, melainkan Ken juga tak kalah terkejut saat mendengar ucapan ngawur dari gadis tersebut.
‘’Sakit ya lo, woaahhh! Bisa gak kalau gak usah fitnah! Gue gak mungkin nyium bocah kaya lo, gue—“
‘’Singkirkan tangan kotor u itu dari cucu ku!” Dengan cepat, opa Mike segera menepis kasar tangan ken saat laki laki itu terus menunjuk tak terima ke arah Ilona.
‘’Kakak jangan jahat begitu hiks hiks. Katanya, kakak kan mau tanggung jawab, kakak serius sayang sama Ilo kan, kenapa sekarang begini! Katanya kakak Sudah siap ketemu keluarga Ilo, dan katanya kakak juga sudah siap dengan semua resiko yang akan datang. Kakak janji, bahwa kita akan lalui semua sama sama, tapi kenapa kakak bohong hiks hiks hiks.’’
Deg!
Seketika itu juga, ingatan Ken langsung tersadar. Benar, ia pernah bertemu dengan gadis rese itu beberapa hari yang lalu. Persis seperti yang saat ini terjadi, ia juga membuat drama yang membuat nya mau tak mau harus mengalah, dan sekarang, ia merasa seperti dejavu pada kejadian di depan toko kue saat ia hendak membeli macaroon untuk ibu nya.
...~To be continue …....
...~Happy Reading~...
‘’Ken … Ilona … “ Sontak kedua nama yang di panggil itu langsung menoleh kea rah sumber suara.
“Abang Fahmiii!” pekik Ilona langsung memasang wajah memelas dan sedih nya.
‘’Kakek, ada apa ini? Kenapa Ilona disini? Bukannya dia masih harus istirahat?” tanya laki laki yang baru datang itu dengan bingung.
‘’Kamu kenal dia?” tanya kakek Abdul yang juga adalah kakek dari laki laki bernama Fahmi tersebut.
Jelas saja, ia langsung menganggukkan kepala nya cepat, “Dia Ken, sahabat Fahmi Kek. Dia yang dulu juga pernah main ke Pondok saat kami masih SD.”
Sahabat? Waktu Sd? Ilona kini terdiam. Otak nya langsung bekerja dengan sangat cepat, mengingat Kembali siapa saja sahabat abang kesayangan nya, yang mana memang tidak ada yang lain, selain Ken. Cowok yang dulu selalu mengusik nya tapi juga selalu ada saat ia membutuhkan.
‘Dia kakak nya semut itu berarti ya?’ gumam Ilona saat sudah teringat. Ia kembali menatap lekat laki laki itu, memang ada perubahan yang sangat jauh.
Walau wajah nya masih tampan seperti dulu, namun kini ketampanan nya jauh lebih dari yang dulu. Iloan mengucek matanya lalu menatap kembali ke arah Ken, yang mana laki laki terlihat begitu kesal saat menatap ke arah nya.
‘Sepertinya dia marah!’ gumam nya lagi.
‘Kalau bener, dia kakak nya semut yang waktu itu, kok gak kenal sama Ilo ya? Apakah wajah Ilo jadi jelek sekarang? Perasaan gak ada jerawat juga, tapi kenapa—‘
‘’Ilona … “ Lamunan gadis itu langsung buyar mana kala kini ternyata di sekitar nya sudah ramai orang.
‘’Sayang, kamu kenapa disini?” tanya seorang wanita yang tak lain adalah ibu nya, Khalifa.
‘’Bunda … “
‘’Bukannya tadi katanya kamu mau istirahat ya Na? Kenapa malah kesini? Baru juga kakak tinggal sebentar!” ucap seorang lagi dari arah belakang sang ibu, membuat langkah kaki Ilona yang hendak melangkah menghampiri ibu nya seketika terhenti.
“A—aku … “
‘’Sudah, lebih baik kita kembali ke ruangan Ilona. Kita bicara di sana, ayo Nak!” Dengan lembut, kakek Abdul menuntun cucu nya untuk kembali masuk ke dalam kamar.
Begitu pun dengan yang lain, juga segera mengekor di belakang, terkecuali dua laki laki yang kini masih tetap berdiri di tempat nya.
‘’Dia sepupu kamu?” tanya Ken to the point kepada sahabat nya.
“Hem,” Fahmi menganggukkan kepala nya cepat, “Kamu ingat kan, cewek semut yang sering kamu tanyain, dia Ilona. Udah gede kan sekarang? Cantik lagi,” imbuh nya terkekeh.
‘’Ckckckck! Gak heran sih pinter drama, karena bibit nya dari kecil udah drama queen,” Ken menghela napas nya berat.
‘’So, tadi kenapa? Apa yang terjadi sama kalian?” tanya Fahmi, lalu Ken pun menceritakan semua yang terjadi. Dari, dirinya yang sudah terburu buru akibat panggilan telfon dari oma nya, di tambah harus bertabrakan dengan Ilona. Sampai saat Ilona kembali membuat drama yang begitu menghanyutkan.
‘’Kamu percaya kan sama aku, dan kamu tahu pasti sepupu kamu itu kaya gimana, jadi tolong bantu aku.” Pinta Ken memohon, “Kamu tahu sendiri kakek kamu kaya apa. Kok aku jadi takut, Mi. Tolong dong.,”
‘’Hemm gimana ya Ken?” Fahmi melipat kedua tangan nya di dada lalu menghela napas nya berat, “Entah sengaja atau enggak, tapi kamu udah nyium vivir Ilona. Inget Ken, itu vivir bukan pipi atau kening. Dan emmtt gimana ya. Aku bingung jelasin nya!”
‘’Astagfirullah Fahmi, sumpah aku tuuh gak sengaja. Lagian itu juga cuman nempel doang, Cuma sedetik mungkin, karena aku langsung sadar dan—‘’
‘’Tapi kamu gak langsung bangun Ken, sampai saat kakek ku datang., iya kan? Ckckckck itu sama saja, kamu menikmati tatapan sama Ilona,” saut Fahmi dengan cepat memotong penjelasan sahabat nya.
Memang benar, ciuman itu hanya satu detik. Tapi perkataan fahmi juga ada benar nya, ia begitu menikmati pemandangan indah yang ada di depan nya. Tapi, semua itu di luar batas kesadaran Ken sendiri.
‘’Terus, menurut mu aku harus gimana ?’’
‘’ya gimana lagi, terima resiko nya nanti. Kita ke ruangan Ilona dulu, ayo!” Fahmi menggandeng tangan Ken untuk menyusul ke kamar sepupu nya.
Dan saat Fahmi membuka pintu ruangan itu, betapa terkejut nya Ken saat ia melihat kakek nya sendiri yang kini memeriksa kondisi Ilona.
‘’Kakek … “
‘’Ken, kamu gak jadi pulang?’ tanya laki laki yang baru saja selesai memeriksa kondisi Ilona, kini menatap ke arah cucu nya.
‘’I—itu, tadi—“
‘’Apa dia cucu mu?” tanya opa Mike langsung menatap dokter itu.
“Ah iya, dia cucu saya.’’ Jawab nya tersenyum sopan, “Ken, ayo kita keluar.”
‘’Tunggu dulu!” cegah opa Mike menghentikan Langkah kaki dokter yang tak lain adalah Kiano, adik ipar dari sahabat istri nya.
Tentu saja, opa Mike mengenal nya. Karena rumah sakit keluarga nya kini juga sudah menjalin kerjasama dengan rumah sakit keluarga Nolan. Yang mana juga kini rumah sakit yang merawat Ilona adalah rumah sakit yang baru beberapa tahun berjalan sebagai cabang pertama perkawinan antara Nolan dan Pranata Hospital.
‘’Sepertinya , ada suatu hal yang harus kita luruskan disini. Berhubung, kamu ternyata adalah keluarga atau kakek dari dia, maka sepertinya, kamu harus tetap disini.” Imbuh opa Mike, membuat dahi Kiano langsung mengerut, menatap bingung pada beberapa orang termasuk cucunya sendiri.
‘’Opa, sungguh, Ken tidak melakukan apapun! Demi Allah, Ken tidak sengaja, tadi Ken—‘’
‘’Kamu melakukan apa?” tanya opa Kiano dengan cepat memotong perkataan cucu nya, “Kamu tidak menyakiti siapapun kan Ken, jangan sampai—”
‘’Enggak Opa, sungguh Ken tidak menyakiti siapapun. Tdai Kne hanya tidak sengaja menabrak dia, dan kami—“
‘’Bohong!” seru Ilona tiba tiba membuat ken langsung menoleh tajam kea rah gadis itu.
‘jangan drama, plis. Tamat riwayat mu kalau sampai kamu fitnah aku lagi. Bocah kecil sialan!’ umpat Ken dalam hati .
‘’Kok kakak begitu sih, hiks hiks. Kakak kan yang udah janji sama Ilo kenapa bohong. Kenapa kakak jaid pengecut gini sih, katanya kakak udah siap, ya udah kenapa setelah semua keluarga berkumpul, kakak jadi kaya gini hiks hiks.’’
‘Dahlah, mati aja gue, anjrr!’ Ken langsung mengusap wajah nya dengan teramat kasar, melampiaskan segara rasa amarah yang ada di dadanya.
‘’Ilona, apa yang sudah di lakukan cucu dokter kepada kamu, hem?” tanya Kiano dengan begitu lembut, kini Kembali menghampiri brankar Ilona.
“Tadi kakak bilang, kalau kak Ken mencintai Ilo. Kak Ken udah maksa untuk nyium bibir Ilo, dan katanya kak Ken udah siap untuk menanggung semua resiko nya, tapi ternyata pas ketemu sama Opa dan kakek nya Ilo, omongan kak Ken berubah huhuhuhuhu!’' jelas Ilona sambil terisak, semakin menyempurnakan drama yang ia buat.
Bakat akting yang selama ini ia pelajari dan tekuni, kini pada akhirnya berguna hingga membuat smeua orang hampir mempercayai kebohongan yang sedang ia lakukan.
Bukan maksud Ilona untuk memfitnah Ken, ia tahu bahwa fitnah memang sangat lah kejam, akan tetapi ia tidak memiliki pilihan lain, ia terpaksa. Dan ia siap menerima semua konsekuensi yang akan ia hadapi dari Ken nanti nya.
‘Setidaknya, aku bisa lepas dari semua ini, untuk beban berikutnya, akan ku pikirkan lagi nanti. Dan aku yakin, kak Ken orang baik. Kak Ken tidak akan seperti kak Aca, benar kan?’ imbuh Ilona dalam hati semakin terisak mana kala ia menatap wajah kakak nya dan juga Ken secara bergantian.
...~To be continue …...
...~Happy Reading~...
“Ayah, Bunda, kakek, Opa dan semuanya. Sebenarnya, Ilo sama kak Ken udah saling suka dari dulu. Ayah inget kan, sama kakak Ken yang waktu gendong Ilo pulang, waktu Ilo sakit gara gara semut itu. Kak Ken bilang dia akan jagain Ilo, sampai besar nanti. Tapi, kak Ken malah ninggalin Ilo ke Jakarta sama Abang!” ucap Ilona begitu dramatis, lalu di akhiri dengan tatapan tajam ke arah Fahmi.
‘’Hiks hiks hiks, kak Ken janji, katanya kalau udah selesai kuliah akan Kembali lagi ke Bandung buat nemuin Ilo. Dan sekarang kak Ken nepatin janji nya, tapi—‘’ Ilona menarik napas nya Panjang, tanpa berani menatap ke arah sang empu yang ia fitnah.
‘’Tapi kak Ken mau buang Ilo setelah dapetin fisrt kiss nya Ilo, hiks hiks. Apakah Ilo begitu bodoh, segitu murah nya Ilo sampai mau di buang. Apakah Ilo tumbuh jadi gadis yang buruk? Ilo gak pernah jerawatan kan Bunda, wajah Ilo juga cantik, Ilo baik, tapi kenapa kak Ken mau ninggalin Ilo lagi, bahkan ngebuang Ilo huhuuuuu!”
‘Astagfirullah al adzim, ya Allah selamatkan hamba Mu ini. Walau pun aku jarang sholat, tapi percayalah ya Allah, aku masih hamba-Mu. Dan aku sungguh tidak sanggup dengan semua drama bocil ini!’ gumam Ken dalam hatinya ingin menjerit.
‘’Ken, jadi Ilona yang kamu maksud?” tanya opa Kiano tiba tiba membuyarkan lamunan Ken yang sedang memohon pada Tuhannya.
‘’M—maksud apa kakek Dokter?’’ tanya Ilona juga ikut menghentikan tangisan nya, ‘’Kak Ken sering ngomongin Ilo ya? Pantes saja sih, kuping Ilo sering dengungan soalnya.” Imbuh nya begitu polos.
‘’Allahuakbar!’’ gumam Ken pelan sambil mengusap wajah nya kasar.
“Ken memang pernah bilang, bahwa dia pernah kenal dengan anak kecil yang begitu hobi berantem dengan semut. Gadis kecil pencuri gula ibunya sampai mendapat karma dari para semut, juga—“
‘’Opa!” Potong Ken dengan cepat segera menggelengkan kepala nya.
‘’Tunggu dulu!” Ilona kini memberanikan diri untuk menatap ke arah Ken, “Ilo gak pernah nyuri gula nya Bunda ya Kak. Waktu itu, Ilo sudah izin sama Bunda! Tapinya bunda aja yang gak denger!” ralat nya enggan mengaku.
‘Gak nyuri, udah izin tapi Ayah yang kena amukan bunda kamu, sayang!’ celetuk Hilal pelan namun masih bisa di dengar oleh Khalifa yang berada tepat di sebelah nya.
‘’jadi, sebentar maaf!” Hilal memotong perdebatan anak nya, “Ilona, kamu sudah pacaran? Kamu tahu kan, usia kamu masih sangat belia, kenapa kamu—“
‘’Kami gak pacaran Ayah!” ralat Ilona dengan cepat,. “Kami hanya saling suka, saling mendoakan dan saling menyebut dalam doa, sampai Allah mempertemukan kami saat ini,’’ imbuh ya dengan penuh percaya diri.
‘’Astagfirullah, Ilona kamu tahu kan apa yang sedang kamu bicarakan?” tanya bunda Khalifa tak habis pikir.
“Bunda … Ilona sudah melakukan dosa yang sangattttt besar. Ilona sudah bersentuhan bahkan berciuman dengan laki laki yang bukan mahram nya Ilona. Ilona tahu kalau Ilona salah, maka dari itu, nikahkan kami!”
‘’Whatttt!” Tentu saja, ken langsung memekik tak percaya dengan apa yang baru saja di lontarkan oleh bocil kematian tersebut. Ia benar benar tidak menyangka bahwa bocah yang masih duduk di bangku menengah pertama bisa memiliki pemikiran begitu jauh.
Pernikahan? Bukankah itu adalah suatu hal yang sangat sakral. Pernikahan hanya satu kali dalam seumur hidup, dan di usia dia yang sangat belia, bagaimana bisa memiliki jalan pikiran sejauh itu.
Ken saja, yang usia nya sudah menginjak hampir 22 tahun, sama sekali belum memiliki pemikiran ke sana. Sedangkan Ilona yang mungkin usia nya baru 14/15 tahun, kenapa bisa memiliki pemikiran yang sangat teramat jauh.
‘’Enggak!” tolak Ken dengan cepat,. “Jangan konyol, kita gak pernah sedekat itu ya, apalagi bahas pernikahan enak aja! Gak mungkin!”
‘’Kalau memang kakak gak berani ngakuin hubungan kita, ya sudah biarkan Ilona yang bicara. Kakak diam saja, oke!’’ ucap Ilona dengan begitu santai, seolah benar benar meyakinkan bahwa di antara keduanya memang ada sebuah hubungan spesial.
‘’Kakek … Opa … “ kini Ilona menatap kedua kakek nya dengan tatapan yang begitu sayu.
Menarik napas nya cukup Panjang, kakek Abdul kini mendekati Ilona dan mengusap kepala nya dengan begitu lembut, “Sebenarnya, apa yang di katakana oleh Ilona benar. Daripada mereka semakin berbuat dosa, mungkin lebih baik kita nikahkan mereka. Biarkan mereka berpacaran secara halal. Mengingat pergaulan sekarang di luar sana yang begitu bebas dan keras, saya takut kalau kita melarang kedekatan mereka, maka akan terjadi hal yang semakin tidak di inginkan.”
‘’Mungkin sekarang mereka hanya berciuman, bibir lagi. Tapi kita tidak tahu, hasutan setan apalagi yang akan menguasai diri mereka. Daripada kita menyesal di kemudian hari, mungkin memang lebih baik kita nikahkan mereka,” imbuh kakek Abdul memberikan solusi menurut sudut pandang nya.
“Tapi Ilona masih kecil! Dia masih SMP!” protes opa Mike seolah tidak setuju.
Benar, Ilona masih sangat kecil untuk menikah. Tentu saja Mike tidak setuju, bahkan Abidzar, Adam, Agam serta Aisyah saja yang usia nya jauh di atas Ilona, mereka belum menikah, mengapa Ilona yang masih sangat belia harus segera menikah.
‘’Kita bisa nikahkan mereka secara sirih terlebih dulu. Setelah usia Ilona genap 17 tahun, maka kita bisa meresmikan nya.” Ujar kakek Abdul lagi, yang langsung di sambut anggukkan kepala dan senyuman sumringah oleh Ilona.
‘Fahmi, lo gak mau bantuin gue? Gue di jebak, plis, tolongin gue. Mereka keluarga elo!’ biskk Ken begitu panik terus mengguncang lengan sahabat nya.
‘’Aku sangat setuju kek!” ucap fahmi tiba tiba membuat mata Ken langsung membola dengan sangat sempurna.
Ia meminta bantuan agar pernikahan itu batal dan tidak terjadi, namun Fahmi malah mengatakan sangat setuju. Oh Tuhan, andai saja membunuh orang tidak dosa, mungkin Ken sangat ingin melakukan kejahatan saat itu juga. Melemparkan Ilona serta Fahmi mungkin dari jendela kamar perawatan itu. Lumayan, terjun dari 4 lantai bisa membuat mereka dengan cepat bertemu Sang Pencipta, batin ken dalam hati.
‘’Jika memang itu yang terbaik. Saya akan dukung! Lagipula, pacaran setelah menikah tidak ada salah nya, justru akan lebih indah, insyaallah!” sambung opa Kiano kini pada akhirnya ikut bersuara.
Pacaran setelah menikah, tentu saja. Karena dulu, dirinya dan sang istri juga seperti itu. Mulai mengenal satu sama lain setelah pernikahan, daripada anak nya, Gentaka yang berpacaran namun berakhir tidak sejalan. Kiano merasa takut jika hal seperti itu akan terjadi lagi pada cucu nya. Maka dari itu, Kiano menyetujui usul tersebut, untuk menghindari hal yang tidak di inginkan.
Cukup Gentaka saja yang rusak, Takashi jangan. Begitu pikir Kiano.
...~To be continue ….. ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!