NovelToon NovelToon

Obsesi Mantan Pacar

Berselingkuh dengan Sahabatku sendiri

Jakarta.

Pukul 16.00 waktu setempat.

Seorang gadis cantik berumur dua puluh satu tahun sedang duduk di bangku panjang yang letaknya berada di sebuah taman di pusat ibu kota.

Gadis itu menatap ke arah kolam yang di depannya ada sebuah air mancur yang sangat indah, ditambah dengan pemandangan sore hari dengan langit cerah dan semilir angin, membuat suasana semakin nyaman.

Sehingga, sang gadis pun masih betah untuk tetap duduk lebih lama di tempat itu.

"Ahhh! Cuaca hari ini sungguh sangat indah! Hehehe... Tidak sia-sia aku ingin datang ke sini dan.... " Gadis cantik itu pun melihat ke arah layar ponsel yang ada di tangannya.

"Emmm... Di mana Chris? Kenapa dia tidak datang untuk menyusul aku? Bukannya tadi dia mau menyusul aku ke sini?" Ucapnya dengan tatapan penasaran, gadis itu pun membuka kunci layar ponselnya dan membaca pesan yang sempat dia kirimkan dan ternyata, pesan terakhirnya belum dibaca oleh sang kekasih.

"Ini? Kenapa Chris tidak membaca pesan dari aku? Apa yang terjadi dengannya?" Ucapnya yang tiba-tiba saja, merasakan perasaan tidak nyaman.

"Ada apa ini? Mengapa aku merasa ada yang aneh dengan hatiku? Apa yang terjadi? Apakah ada sesuatu dengan kamu Chris?" Ucapnya yang semakin gusar dan rasa cemas itu semakin membuat dirinya tak tenang.

"Chris! semoga saja tidak terjadi hal buruk padamu! Walaupun akhir-akhir ini sering mengacuhkan aku, tapi aku percaya kalau kamu masih mencintai aku, ya kan?" Ucapnya, yang masih memiliki pikiran positif, walaupun hatinya menyangkal, karena gadis ini sudah memiliki pikiran negatif tentang perubahan sikap sang kekasih.

Apalagi, beberapa hari yang lalu.

Dia tidak sengaja melihat kekasihnya sedang jalan bersama dengan sahabat yang sangat dia percayai dan baginya terlihat cukup mencurigakan.

Namun, keduanya langsung menjelaskan apa yang terjadi, sehingga dirinya pun percaya, jika hubungan mereka hanyalah sebatas teman.

"Apakah mungkin... Chris dan Jessie, mereka jalan berdua lagi?" Ucapnya yang secepatnya menggelengkan Kepalanya.

"Tidak mungkin! Mereka kan hanya bertemu karena tidak sengaja, jadi tidak mungkin kalau mereka ketemuan lagi kan?" Ucapnya yang terus membuang semua pikiran negatif dari kepalanya.

"Tidak mungkin! Aku percaya kalau Chris mencintai aku dan Jessie adalah sahabat aku yang paling baik, jadi dia tidak mungkin melakukan hal yang seperti yang tadi aku pikirkan! Hahaha... Nadira kamu tidak boleh berprasangka buruk pada mereka berdua, tidak boleh!" Ucapnya yang kembali tersenyum untuk menghibur dirinya sendiri.

Sampai Nadira merasa dirinya cukup tenang.

Dia pun mencoba mengirim pesan kembali pada kekasihnya.

"Sayang, kamu di mana? Aku ada di taman biasa. Kapan kamu mau menyusul aku ke sini?"

Ting!

Pesan pun terkirim dan Nadira pun menunggu pesan itu dibalas oleh sanga kekasih.

Namun, tidak ada balasan sama sekali dan pesan itu masih berwarna abu-abu. Membuat Nadira kembali tidak tenang.

"Bagaimana ini? Kenapa Chris belum membalas pesan dariku? Apa yang terjadi dengan dia? Aku... Ah... Lebih baik aku meneleponnya saja!" Ucap Nadira yang langsung membuat panggilan telepon saat itu juga.

***

Sementara itu.

Di tempat lain.

Saat ini.

Chris yang sedang dikhawatirkan oleh Nadira pun, baru saja selesai dengan urusannya sebagai ketua BEM di kampusnya dan dia pun lupa dengan janjinya.

Dia berjalan dengan santai menuju parkiran tempat mobilnya berada dan tiba-tiba saja.

Jessie pun muncul dari arah belakang dan memeluk Chris saat itu juga.

"Sayang, kamu lama banget sih? Aku nunggu kamu loh," Ucap Jessie dengan nada manja.

Chris tidak tersenyum dan dia langsung membalikkan tubuhnya menatap wajah Jessie yang sudah berdandan sangat cantik demi bertemu dengan dirinya.

"Kenapa kamu menunggu aku di sini? Bukannya kamu seharusnya bersama dengan Nadira?" Tanya Chris yang segera melepaskan kedua tangan Jessie yang masih memeluk dirinya.

"Sayang! Kenapa kamu menyebut nama dia sih? Aku gak mau denger nama dia saat kita bersama seperti ini, " Ucapnya dengan manja.

Chris mendengus kecil.

"Dia sahabat kamu! Tapi kamu malah menyukai pacarnya dan rela menjadi selingkuhannya, apakah kamu tidak merasa bersalah kepadanya?" Tanya Chris yang sebenarnya tidak menyukai Jessie dan dia menerima Jessie sebagai selingkuhan nya, karena Jessie yang menawarkan dirinya kepada Chris.

Chris yang masih labil dan merasa ada kebosanan dalam hubungan dia bersama Nadira pun, menerima tawaran Jessie untuk menjadi selingkuhan nya tapi dengan Syarat, Jessie tidak memberitahu siapapun tentang hubungan mereka dan tak memiliki harapan tinggi agar Chris membalas cintanya.

Jessie yang sudah tergila-gila dengan Chris dan selalu iri pada Nadira pun, menerima syarat itu asalkan Chris mau bersama dengannya, dia tidak masalah jika harus menjadi selingkuhan dan harus menahan rasa cemburu ketika dia harus melihat, Chris bersama dengan pacar aslinya, yaitu Nadira.

"Emmm... Maafkan aku sayang! Aku bukan tidak merasa bersalah padanya, tapi kamu kan tahu kalau perasaan cinta aku sama kamu sangat besar dan aku tak mau harus mengorbankan perasaan aku hanya demi sebuah persahabatan yang mungkin, dia saja tidak terlalu menghargai nya," Jawab Jessie dengan enteng.

Chris hanya tertawa kecil saat mendengar ucapan Jessie.

"Oh! Ya, aku tahu itu! Karena kamu mencintai aku, kamu rela menjadi selingkuhan aku selama enam bulan dan aku minta maaf karena masih belum bisa membalas perasaan kamu. Tapi.... " Chris tersenyum miring dan mendekati telinga Jessie.

"Lain kali, jangan seperti ini lagi! Kalau ada yang melihat, apalagi sampai Nadira mengetahui semua ini, kamu akan tahu akibatnya," Ucap Chris yang setelah itu, langsung membuka pintu mobilnya.

"Masuk! Kamu temani aku mencari bunga untuk Nadira! Sudah lama aku bersikap dingin padanya, kasihan dia!" Ucap Chris yang langsung duduk di kursi kemudi.

Jessie menahan rasa cemburu di dalam hati dan memaksakan diri untuk tetap tersenyum di depan Chris.

"Iya sayang!" Jawabnya yang setelah itu, duduk tepat di sebelah Chris.

Setelah itu, mobil Chris pun melaju kencang meninggalkan kampus menuju toko bunga.

Namun, tiba-tiba saja.

Ban mobil pun bocor, Chris terpaksa menghentikan laju mobilnya.

"Jes, aku mau ganti ban dulu! Kamu tunggu di sini!" Ucap Chris yang langsung keluar meninggalkan semua barang di dalamnya termasuk ponsel miliknya.

"Iya sayang! Hati-hati ya!" Ucap Jessie dengan suara lembut seperti yang dilakukan Nadira dan lebih tepatnya, dia mengikuti semua gerak gerik Nadira, berharap agar Chris bisa memiliki perasaan yang sama kepada dirinya.

"Dira, maafkan aku yang egois! Tapi Chris hanya boleh menjadi milikku!" Ucap Jessie yang terus menatap Chris yang sedang mengganti ban belakang mobilnya yang bocor.

Namun.

Tiba-tiba saja.

Suara sering ponsel membuyarkan pikiran Jessie.

"Suara ponsel milik Chris!" Ucapnya yang kemudian, Jessie melihat ID di layar itu bertuliskan 'Honey' dan itu adalah dari Nadira.

Seketika, api cemburu langsung membakar hati Jessie saat melihat jika Nadira terus menelepon tiada henti.

"Nadira! Apa hak kamu terus menelepon Chris? Aku tidak akan membiarkan kamu mengganggu Chris yang sedang bersama aku dan.... " Tiba-tiba saja, ide gila pun muncul dari pikiran Jessie.

"Jika masih ada dalam hubungan aku bersama Chris, aku akan sulit untuk mendapatkan hatinya. Jadi.... " Jessie pun tersenyum seperti iblis, karena dia memiliki ide untuk mendapatkan Chris seutuhnya tanpa dia harus, menjadi simpanan Chris lagi.

"Nadira, hari ini hubungan kamu dan Chris akan berakhir dan akulah satu-satunya wanita yang ada disampingnya," Ucap Jessie yang setelah itu, dia menekan tombol merah untuk menolak panggilan telepon itu, lalu mengetik sebuah pesan yang sangat menyakitkan untuk Nadira.

Meminta putus tanpa alasan yang jelas

Jessie pun segera mengetik sebuah pesan untuk Nadira menggunakan ponsel milik Chris.

"Let's break up!"

Ting!

Pesan pun terkirim.

Jessie menahan tawanya, karena sudah membayangkan bagaimana ekpresi wajah Nadira.

"Hehehe ... Rasakan kamu, Nadira! Tapi ini belum cukup! Aku mau kamu dan Chris benar-benar berakhir!" Ucapnya.

Yang kemudian, dia mengetik kalimat selanjutnya untuk meyakinkan Nadira jika Chris ingin mengakhiri hubungan mereka saat itu juga.

"Nadira, kamu wanita yang sangat membosankan dan membuat aku benar-benar sudah hilang rasa sama kamu! Ada wanita yang jauh lebih menyenangkan dan lebih mengerti aku daripada kamu. Jadi, aku ingin mengakhiri hubungan kita sampai di sini dan setelah ini, jangan pernah hubungi aku lagi dan amggap saja, kita tidak pernah kenal sama sekali!"

Jessie tertawa sendiri, lalu mengirim pesan itu dengan penuh semangat.

Namun, setelah pesan itu terkirim.

Secepatnya Jessie menghapus kedua pesan serta semua panggilan telepon dari Nadira, agar Chris tidak tahu, jika Nadira sudah menghubungi dia berkali-kali.

"Hahahaha ...." Jessie tertawa saat semua pesan, panggilan telepon dari Nadira berhasil dia hapus, lalu memblokir nomor Nadira, agar Nadira tidak bisa membalas pesan itu.

"Setelah ini, hubungan kalian akan benar-benar berakhir! Hahahaha... Chris kamu hanya boleh menjadi milikku!" Ucap Jessie, dia tertawa kecil sambil menatap ponsel yang sudah berhasil dia hapus. Dan setelah itu, Jessie melihat jika Chris sudah selesai mengganti ban mobilnya dan bersiap untuk masuk kembali.

Secepatnya, Jessie pun menaruh ponsel itu ke tempat semula, namun sebelum nya.

Dia Memblokir nomor Nadira, agar dia tak bisa membalasnya.

"Maafkan aku karena sudah berbuat sekejam ini! Tapi, aku juga mencintai Chris, jadi aku ingin memiliki dia dan kamu harus mengalah Nadira," Ucap Jessie, yang kemudian menaruh ponsel milik Chris, lalu duduk dengan tenang seolah dia tidak melakukan apapun sampai Chris pun masuk dan kembali duduk di kursi kemudi.

Melihat Chris yang sudah kembali dan mulai menyalakan mesin mobilnya. Jessie pun tersenyum ke arah Chris.

"Sudah selesai sayang? Kamu pasti lelah sekali kan? Emmm... Biarkan aku.... " Jessie memegang lengan chris, namun Chris menghempaskan nya.

"Aku tidak lelah! Duduk diam dan jangan banyak tingkah!" Ucap Chris dengan ketusnya. Membuat Jessie menarik kembali tangannya.

"Emmm... Baiklah! Maaf kalau sudah membuat kamu kesal," Ucapnya Jessie dengan tatapan memelas, tapi Chris tak peduli sama sekali.

"Ya!" Jawab Chris dengan singkat, lalu setelah itu, mobil pun melaju kencang menuju tempat tujuan mereka, yaitu toko bunga yang ternyata letaknya tidak jauh dari taman tempat Nadira berada saat ini.

***

Sementara itu.

Di tempat lain.

Ponsel Nadira pun berbunyi dan dua notifikasi pesan masuk pun terdengar.

Nadira yang sedang duduk menunggu balasan dari Chris pun langsung tersenyum, melihat dua notif pesan masuk dari kekasih nya itu.

"Akhirnya kamu balas pesan dariku!" Ucap Nadira yang secepatnya, membaca pesan itu.

"Ini... " Seketika senyum Nadira pun menghilang, lalu tangannya gemetar hebat saat membaca pesan yang muncul di layar ponselnya itu.

"Ini! Ini tidak mungkin! Chris tidak mungkin dia... Dia tidak mengatakan hal semacam ini? bagaimana mungkin dia tidak mencintai aku lagi? Dia ... Dia memiliki wanita lain dibelakang aku?" Ucap Nadira yang benar-benar sangat terkejut saat membaca pesan dari kekasihnya dan pesan itu sungguh menghantan perasaannya sampai hancur.

"Tidak! Lucasku tidak mungkin seperti ini! Ini pasti, dia ... Sedang mabuk atau Mungkin dia...." Nadira semakin terkejut ketika melihat nomornya di blokir.

Membuat Nadira yang sempat masih memiliki sedikit harapan pun, hilang tak ada sama sekali.

"Nomor aku diblokir? Lucas, kamu memblokir nomor aku? Kalau begitu ... Hubungan kami ... Hubungan kami, benar-benar sudah berakhir?" Ucap Nadira yang mulai meneteskan air matanya serta tubuhnya gemetar hebat, karena semua ini sungguh sangat tiba-tiba baginya.

"Lucas! Ahhh ... Tidak! Chris ... Kamu benar-benar sudah tidak mencintai aku dan hubungan kita selama bertahun-tahun hancur karena kehadiran wanita baru itu? Hiks ... Hiks ... Mengapa jadi begini? Kenapa jadi begini?" Ucap Nadira masih tidak menyangka, jika hubungan yang dia pertahankan selama tiga tahun dengan susah payah, telah hancur begitu saja.

"Lucas! Kamu bukan Lucasku! Kamu Chris pria dingin yang acuh tak berperasaan itu! Hiks ... Hiks ... Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Kenapa?" Ucap Nadira, dia terus menangis karena tak terima dengan keputusan Chris yang sepihak itu.

Nadira memanggil Chris dengan panggilan Lucas, karena itu adalah panggilan istimewa darinya, karena dulu, awal mereka bertemu, Chris memperkenalkan dirinya sebagai Lucas. Sehingga, sampai saat ini, Nadira akan memanggil Chris sebagai Lucas sebagai panggilan sayang saat mereka bersama dan ketika marah, dia akan memanggil Chris bukan Lucas.

Sehingga, saat ini.

Karena Chris memutuskan hubungan mereka, bagi Nadira Lucasnya sudah pergi dan hanya ada Chris, yang kejam pada dirinya.

"Lucasku sudah pergi! Dia sudah pergi!" Nadira sudah tak memiliki semangat apapun lagi, hanya terus menangis sambil menatap kosong langit yang perlahan berubah warna dari biru menjadi jingga, serta, para pengunjung taman pun mulai berkurang, karena mereka kembali ke rumah mereka sendiri menyebabkan taman pun mulai terasa sepi. Hanya angin sore yang terus berhembus membuat daun serta ranting pohon menimbulkan bunyi yang membuat, hati Nadira semakin terasa pilu.

Karena hanya kesepian lah yang kini, menjadi satu-satunya pengurang rasa sakit yang menggerogoti hatinya.

Di taman yang mulai sepi dan langit sudah perlahan berubah menjadi gelap.

Nadira terus menangis, dia meratapi hubungannya yang sudah kandas bersama dengan pria yang sangat dia cintai dan butuh banyak waktu untuk menenangkan hatinya yang sudah sangat kacau ini.

Sehingga, Nadira hanya tetap diam dan tak mau beranjak dari taman itu.

Sampai.

Tiba-tiba saja.

Sebuah tangan menepuk bahunya.

"Ahhh!" Nadira tersentak dan secepatnya, dia menghapus air matanya, karena takut ada orang lain yang melihat air matanya.

Sedangkan orang yang menepuk bahunya, langsung menaikan alisnya karena heran, melihat Nadira yang sedang menangis.

"Dira, kamu kenapa menangis'? Lalu ... Kenapa kamu masih di sini? Ke mana Lucas kesayangan kamu itu?" Tanyanya dengan tatapan heran.

Nadira yang sudah selesai menghapus air matanya pun, langsung memasang ekspresi tersenyum di depan wanita yang tidak lain adalah sahabat nya selain Jessie.

"Ahhh, Venna! Kenapa kamu bisa ada di sini?" Tanya Nadira yang berusaha tetap terlihat tenang dan dia tak mau kalau Venna mengetahui apa yang terjadi padanya.

Namun, Venna yang sangat mengerti tentang Nadira pun, tidak bisa dibohongi dan hanya dia satu-satunya orang yang memahami kondisi sahabatnya itu.

Sehingga, Venna pun segera menatap lebih dekat wajah Nadira dan dia pun bertanya lagi kepada Nadira.

"Dira, kamu kenapa? Cepat ceritakan padaku! Tolong, jangan membuat aku merasa khawatir," ucap Venna yang memaksa Nadira untuk bicara.

Nadira pun tak bisa menahan air matanya lebih lama lagi, sehingga tangisan pun kembali pecah dan Nadira segera memeluk erat Venna saat itu juga .

Venna yang mengetahui perselingkuhan antara Chris dan Jessie

Nadira menangis keras dalam pelukan Venna dan baru kali, Venna melihat sahabatnya sehancur ini.

"Dira, ada apa ini? Kenapa kamu jadi seperti ini? Siapa yang sudah berani membuat kamu hancur seperti ini?" Tanya Venna yang semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.

Nadira pun berusaha untuk bicara, tapi hatinya yang sesak membuatnya semakin kesulitan bicara bahkan untuk bernafas pun, dia benar-benar sangat bersusah payah.

"Hiks ... Aku ... Hiks ... Aku ...." Nadira kembali terisak dan Venna kembali memeluknya.

"Jangan dipaksakan dulu, kamu tenangkan dulu diri kamu, tarik napas pelan-pelan, lalu hembuskan juga perlahan ya! Jangan terburu-buru!" Ucap Venna sambil menepuk pelan punggung Nadira, untuk menenangkannya.

Nadira mengikuti perintah Venna dan perlahan, hatinya yang sesak mulai terasa lega, lalu perlahan nafasnya juga menjadi stabil.

"Terima kasih Ven! Jika tidak ada kamu, mungkin aku terus meratapi semuanya sendirian. Aku ... Aku tidak sanggup menghadapi semua ini sendirian Ven! Aku sungguh tidak sanggup, apalagi harus hidup tanpa Lucas, aku sungguh tidak sanggup Ven!" Ucap Nadira, dia masih terisak, namun sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Venna terkejut saat mendengar ucapan Nadira.

"Lucas? Maksudnya Chris? Pacar kamu itu? Kenapa dengan dia? Bukankah hubungan kalian baik-baik saja selama ini? Ya ... Walaupun dia selalu sibuk dan sering membuat kamu merasa feeling lonely selama ini. Tapi, selebihnya aku lihat hubungan kalian baik-baik saja," ucap Venna, walaupun sebenarnya dia tidak terlalu terkejut jika hubungan Nadira dengan Chris pasti dalam masalah, karena dia sebenarnya pernah melihat Chris dan Jessie di suatu tempat dan keduanya terlihat sangat mesra.

Membuat Venna curiga dengan hubungan mereka.

Namun, Venna tak berani memberitahu Nadira sebelum dugaan dia terbukti dan dia juga tak mau, jika hubungan Nadira dengan Chris hancur, karena informasi darinya yang berdasarkan penglihatannya tanpa bukti nyata, sehingga Venna hanya bisa menyimpan semuanya di dalam hatinya dan hingga saat ini, dia tak berani menceritakan semua itu pada Nadira.

Sementara itu.

Nadira yang sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya, dia menghapus air matanya, lalu melepaskan pelukannya dari Venna.

"Lucas, dia ... dia ... Mengakhiri hubungan kita dan dia ...." Nadira tak kuat untuk mengatakannya dan dia memilih untuk memberikan ponselnya kepada Venna.

"Kamu baca pesan ini," ucapnya sambil menunjukkan pesan itu kepada Venna.

Venna pun langsung meraih ponsel itu dari tangan Nadira, lalu membaca semua pesan yang membuat Nadira menangis.

Deg!

Jantung Venna berdetak sangat cepat, dia benar-benar sudah yakin jika yang dia lihat sebelumnya itu adalah benar.

"Jadi, Chris memutuskan hubungan kalian yang sudah tiga tahun hanya untuk wanita murahan itu?" Ucap Venna, dia menggertakkan giginya, untuk menahan amarah agar tidak meledak di depan sahabatnya yang sedang terpuruk itu.

Nadira pun terkejut saat mendengar ucapan Venna.

"Wa... Wanita murahan? Siapa itu Ven? Apakah kamu mengenal wanita yang dikatakan oleh Lucas? Lalu, kapan? Kapan dia dan Lucas berhubungan? Bukankah Lucas selama ini sangat sibuk dengan urusannya sebagai Ketua BEM dan dia ... Dia bahkan jarang ada waktu untuk bersama denganku, tapi mengapa dia bisa memiliki wanita lain selain aku?" Tanya Nadira, dia masih tidak habis pikir dengan pacarnya yang bisa melakukan itu terhadap hubungannya yang jelas sekali, jika dulu Chris yang memiliki effort yang paling besar untuk menaklukkan hatinya.

Venna pun menyerahkan ponsel itu kembali ke Nadira.

"Ambil dulu! Aku takut terbawa emosi dan ponsel kamu hancur gara-gara aku. Jadi lebih baik, kita duduk dulu dan aku aku akan menceritakan sesuatu sama kamu tentang wanita ini. Maaf, karena aku tidak menceritakan apa yang sudah aku lihat, karena aku belum memiliki bukti yang kuat, makanya aku tidak berani bicara sama kamu Dira, apalagi aku tahu kamu sangat mencintai si brengsek ini jadi aku malah lebih takut, kalau kamu malah tidak percaya dengan ucapan aku," ucap Venna, yang kemudian menarik tangan Nadira untuk duduk di bangku panjang tempat dia sebelumnya duduk.

"Ayo duduk dulu! Aku harap setelah kamu mendengar semua ini, kamu bisa melepaskan si brengsek itu dan dia tak layak mendapatkan air mata kamu yang sangat berharga ini," ucap Venna.

Nadira pun mengikuti perkataan Venna, dia duduk bersama Venna di bangku panjang dan terus menggenggam tangan sahabatnya itu, karena saat ini. Hanya Venna yang menjadi satu-satunya kekuatan yang dia miliki.

"Baik! Aku akan berusaha melupakan perasaan cintaku padanya dan mungkin butuh waktu lama untuk melupakan Lucas. Karena hubungan kami tidaklah singkat dan kamu tahu kan, perasaan aku terhadap Lucas bagaimana, Ven?" Ucap Nadira, dia kembali menitikkan air matanya, namun Venna segera mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata itu.

"Sudah, jangan menangis lagi! Dia tidak layak untuk mendapatkan air mata kamu yang sangat berharga ini. Apalagi dia adalah seorang pria brengsek yang tak tahu diri, bisa-bisanya dia mengkhianati kamu yang cantik ini dengan wanita jelek seperti itu!" Ucap Venna yang langsung kesal ketika mengingat apa yang sudah dia lihat.

Nadira semakin penasaran dengan wanita yang dimaksud oleh sahabatnya itu.

"Siapa wanita itu Ven? Apakah kita mengenalnya?" Tanya Nadira.

Venna mengangguk.

"Tentu saja kenal bahkan dia adalah orang terdekat kamu! Dia adalah orang yang tidak pernah aku sukai tapi kamu bersikukuh ingin menerima dia menjadi bagian dari kita," jawab Venna.

Seketika, Nadira pun langsung berpikir kepada Jessie tapi dia masih belum percaya dengan pikirannya sendiri.

"Apakah itu Jessie?" Tanyanya dengan tatapan tak percaya.

Venna menatap Nadira, lalu menganggukkan kepalanya.

"Ya! Dia Jessie, wanita ular yang mendekati kamu dan memanfaatkan kebaikan kamu hanya untuk merebut semua yang kamu miliki! Termasuk Lucas kesayangan kamu itu," jawab Venna yang langsung menunjukkan betapa marahnya dia.

"Dira, sudah dari awal aku tidak pernah menyukai dia, tapi kamu yang terlalu baik ini malah mau menerimanya sebagai teman dan sudah berapa kali dia menginginkan yang kamu mau, apakah kamu lupa kalau dia sering mengikuti apapun yang kamu lakukan? Bahkan gaya kamu dan pakaian kamu juga pernah dia ikuti?" Ucap Venna yang semakin berapi-api.

Nadira mengangguk setuju.

"Ya, aku sangat ingat sekali! Dia bahkan selalu bertanya apa saja yang aku sukai dan aku tidak sukai, dia juga sering merebut pusat perhatian dari banyak pria yang menyukai aku, aku juga masih ingat sekali, saat aku mendapatkan juara satu di kegiatan yang aku ikuti, dia pun ingin ikut bergabung bahkan mencari cara ingin menjadi seperti aku, tapi aku ... Ahh! Aku bodoh sekali! Mengapa aku tidak menyadari jika selama ini, dia sebenarnya tidak tulus ingin menjadi temanku dan dia malah ...." Nadira menatap Venna dan kembali berkaca-kaca.

"Venna, jangan katakan kalau wanita yang menjadi selingkuhan Lucas adalah dia dan jangan katakan kalau Lucas memilih dia daripada aku?" Tanya Nadira dengan tatapan penuh harap, jika itu masih tidaklah mungkin.

Venna menganggukkan kepalanya tanpa ragu sama sekali.

"Benar! Jessie adalah wanita itu! Dia adalah wanita yang menjadi selingkuhan Chris selama ini, aku sudah empat kali melihat mereka jalan bersama dengan Jessie yang terus menggandeng lengan Chris dengan mesra. Walaupun ekspresi wajah Chris yang selalu datar tak secerah saat bersama kamu, aku yakin mereka ada hubungan di belakang kamu dan lebih gilanya, tadi ... Di jalan saat aku hendak menuju ke sini. Aku juga tidak sengaja melihat mereka lagi di toko bunga di dekat taman ini, aku melihat Chris membeli bunga bersama dengan Jessie," ucap Venna yang setelah itu, langsung memeluk kembali Nadira.

"Dira, maafkan aku! Maafkan aku karena tidak menceritakan semua ini padamu, aku ...." Belum selesai Venna bicara, Nadira langsung menepuk pelan bahunya.

"Tidak apa-apa! Aku tahu, kalau yang kamu lakukan itu ada alasannya dan terima kasih sudah mau menjaga perasaan aku," ucap Nadira, dia berusaha tetap kuat agar sahabat satu-satunya yang kini dia miliki tak terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Ven, terima kasih sudah ada disisi aku saat aku sedang rapuh seperti ini dan ... Bisakah kamu temani aku untuk bertemu dengan Lucas untuk terakhir kalinya?" Pinta Nadira.

Venna melepaskan pelukannya, lalu menatap lekat Nadira.

"Bisa! Aku bisa menemani kamu, tapi kamu harus janji, setelah ini, kamu akan melupakan dia dan mau menjalani kehidupan seperti biasanya, jangan terlalu larut dalam kesedihan lagi," pinta Venna.

Nadira pun menyetujui permintaan Venna.

"Baik! Aku berjanji, tapi aku juga butuh waktu dan ... Mungkin setelah menyelesaikan semuanya, aku akan menerima tawaran dari kakak aku untuk ikut bersamanya tinggal di Surabaya," jawab Nadira, yang sebelumnya dia terus menolak tawaran tinggal bersama dengan saudara kembarnya yang sudah lebih dulu tinggal di Surabaya bersama kedua orang tuanya, dia rela hidup sendirian di Jakarta demi bersama dengan pria yang sangat dia cintai.

Tapi kini, semuanya sudah tak ada artinya dan Nadira tak ada alasan lagi untuk tetap bertahan di tempat yang akan membuat dirinya tersiksa.

Seketika, Venna terkejut mendengar jawaban dari Nadira.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!