NovelToon NovelToon

FORMUISIKA

0-Prolog

Panggil saja aku Aon, seorang maniak yang suka sekali pengetahuan dan penemuan.

Teman-teman ku menganggap ku adalah orang yang jenius dan gila akan ilmu pengetahuan terutama pada pada ilmu pengetahuan sains, aku bahkan membuat beberapa penemuan-penemuan yang unik yang dapat memecahkan segala masalah.

Tak heran terkadang mereka sering meminta ku untuk membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas mereka.Yah walaupun begitu aku menjalani hidup ini layaknya seperti orang biasa dan menjalani hubungan dengan orang disekitar ku. Sedang orang tua ku hanya berharap yang terbaik untuk ku asal aku tidak melupakan kehidupan sosial ku dan tetap dijalan yang lurus.

Aku sekarang seorang mahasiswa di fakultas ilmu sains dibidang penemuan.

Aku memiliki teman dekat dikampus ku yang berasal dari berbagai negara.

Diantaranya Horou seorang gadis cantik keturunan jepang dengan rambut pendek berwarna aqua namun dia terkadang berbicara tidak nyambung tapi kadang hal yang tak terduga selalu membuat diri ku senang ketika bersamanya dan dia berasal dari kelas yang sama dengan ku.

Win seorang pria keturunan thailand yang energi yang suka berolah raga berasal dari kelas ekonomi , pria ramah dan menggemaskan ini sangat senang mengajak ku dan teman-teman lain untuk berolahraga denganya.

Frans seorang pemuda keturunan francis yang penuh kharisma cinta dari prancis terkadang orang geli melihat tindakanaya yang selalu menggoda dengan ala- ala cinta hahahaha…termasuk dia menggoda kami, dia berasal dari kelas kesenian.

Elanda cewek manis yang suka berselfi dari korea dia selalu melakukan hampir setiap saat karena ingin mengabdikan moment-momment yang ia lewati , dia turunan korea selatan dan amerika, dia berasal dari fakultas sosial.

Terakhir adalah teman baikku sejak kecil , Bright dari fakultas hukum. Pria yang dingin dan suka bermain musik, yah tak heran kalau dia memiliki banyak fans di kampus.

Tak banyak hal yang ia sukai selain menghabiskan waktu bersama ku.tak heran ku melihat dia jarang berteman dengan yang lain tetapi fans-fans nya banyak.

Tapi terkadang dia menjadi orang yang suka sekali membuatku dalam masalahnya kalau aku tidak menuruti kemauanya.

Walaupun begitu terkadang dia menunjukan sisi yang tak terduga kepadaku yang selalu membuat ku kagum padanya.

Bagaimana kami bisa bertemu hingga menjadi teman seperti itu?

Ya hal itu terjadi karena dosen atasan fakultas kami yaitu Profesor Annis.Di menengaskan bahwa setiap mahasiswa fakultas ilmu sains wajib membentuk kelompok sosial untuk manjaga sosial kami dari kecanduan sains.

Ha..., sangat merepotkan sekali untuk orang seperti ku. Tapi terpaksa kulakukan karena takut akan kegalakan dari Profesor Annis.

Disini lah pertemuan kami dimulai dari Horou yang bergabung dengan suka relanya karena tidak begitu mengerti sama aturan profesor annis sehingga memutuskan hanya mengikuti aku saja. ( Yah kalian pasti tau la Horou seperti apa (-_-) )

Win, secara kebetulan aku yang membantu menyelesaikan tugas proyeknya.

Elanda yang ikut karena merasa tertarik dengan orang-orang didalamnya .

Frans yang ikut karena tergiur dengan kecantikan horou dan Elanda.

Bright, yah tentu dia akan ikut dengan senang hati tanpa repot-repot harus kupaksa.

Sehingga terbentuk kelompok kami bernama FORMUISIKA hingga pada akhirnya hubungan kami terbangun dengan baik.

Nah dari sinilah kehidupan kami dimulai yang penuh berwarna-warni , penuh masalah, berbagi suka-cita dan saling membentuk diri.

Sesuai yang sering kukatakan formula yang tepat pasti dapat menyelesaikanya.

1-Proyek Baru

Pagi hari dikantin, perasaan ku benar-benar galau sekali. Sudah seminggu ini aku tidak pernah istirahat dengan cukup karena memikirkan proyek besar yang akan dibuat saat bimbingan dosen besar fakultas ilmu sains yaitu Profesor Annis.

“Kau kenapa dengan wajah jelek begitu ?” tanya Bright dengan nada yang mengejek.

“Hey kamu ini bisa sedikit membantu tidak, aku benar-benar pusing memikirkan hal penting.”

“Memikirkan tentang apa?” tanya Bright.

”Minggu ini kami diminta oleh profesor untuk membuat proyek baru. Tapi aku masih bingung harus membuat penemuan seperti apa bersama Horou,” jelasku dengan sedih.

“Bukannya kau ini si jenius yang suka membuat penemuan-penemuan gila tak berguna itu, kenapa harus bingung karna masalah ini.”

Kata-katanya membuatku sangat jengkel.

”Hey, kamu ini bukannya mamberi solusi malah meledek ku.”

“Hahaha sorry, sorry. Tapi ada seseuatu yang ingin kutanyakan padamu?”

“Apa?”

“Bagaimana hubungan mu dengan Horou?”

“Hubungan kami baik-baik saja, kenapa kamu bertanya seperti itu?“

“Apa kau suka padanya?”

“Ha ! kamu ini gila, kami inikan teman. Selain itu kami sekelompok dalam proyek ini. Kamu jangan berpikiran aneh-aneh, ” Jelasku dengan kesal.

“Baguslah kalau begitu.” ujar Bright.

“Dasar orang aneh.”

“Kau lebih aneh.”

Pernyataan tadi sungguh membuat ku sangat bingung.Tidak biasanya dia bertanya seperti kepadaku.

Tak lama muncul sosok gadis berambut cyan tepat berdiri disampingku. Kemudian diamenarik telingaku.

”Hey kamu ini malah berlama-lama disini, bukanya masuk ke kelas,” kata gadis dengan kesal.

”Adududuh sakit jangan ditarik tau, lepaskan sakit,” jeritku kesakitan.

“Kau ini terlalu lama membentuk CO2+H2O menjadi O2+OH disini dan berkencan, ayo pergi.”

“Apa hubunganya, aduduh sakit lepaskan Horou ! Bright tolong aku, aaa!!!”

“Selamat menikmati.”

“Hey kau!”

Ya...

Gadis itu adalah Horou, orang yang kami bicarakan tadi. Dia pun membawaku sambil menarik kupingku. Bright yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan tertawa terhadap kami.

Suasana yang tadinya cerah dan penuh ceria, kini menjadi gelap gulita dengan suasana Profesor Annis yang mengajar dikelas sekarang.

Kenapa bisa begitu?

Ya, kalian pasti tau seperti apa dosen super killer mengajar di kelas. Begitulah yang ku alami saat ini

Awalnya aku berencana untuk membuat rancangan ini diam-diam.Namun, situasi ini membuat ku sulit untuk fokus memikirkan hal-hal ilmiah.

Oh tuhan, Tolong aku.

”Aon, silahkan kamu kemukakan apa yang telah saya terangkan mengenai projek pengembangan proyek sains tadi.”

Sentak aku kaget dan panik. Aku terlalu fokus dalam memikirkan proyek ini, sampai lupa untuk memperhatikan keberadaan Profesor Annis.

“S-Saya?”

“Apakah ada yang bernama Aon lagi selain diri mu di fakultas ilmu sains ini?” tegas Profesor Annis.

"Aa..."

Keringat dingin keluar membasahi tubuhku. Aku yang tak memperhatikan dari tadi, tidak tau apatentang materi yang telah diajarkan Profesor.

"Ayo cepat , jangan biarkan waktu berharga saya terbuang !"

Kemudian aku yang melihat kearab Horor. Terlihat dia sedang menulis sesuatu dibuku.

Aha...

Mungkin dia sudah menulis apa yang telah disampaikan oleh Profesor Annis tadi.Tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil bukunya dan maju kedepan.

”Hari ini aku sangat senang sekali, Bisa berkencan dengan orang yang aku suka sambil memproduksi Na+Cl menjadi NaCl secara bersamaan dan itu rasanya aneh...”

Eh...

Apa !

Ke-kenapa buku ini berisi tentang kegiatan pagi tadi !

Buku apa ini Horouuuuu !

Se isi kelas menertawakan aku. Aku shock dan sangat malu. Bukan hanya itu, masalah sebenarnya adalah pada Pro-profesor Annis. Wajahnya terlihat marah dan kesal dengan tatapan yang tajam kepada ku.

“Ow ow ow, apakah kamu tidak memperhatikan saya menerangkan tadi, Aon, ” tanya Profesor Annis dengan aura yang menakutkan.

“Ma-maaf profesor,” ucapku dengan panik.

“Buka buku halaman 120-200, kerjakan sekarang jugaaa !” teriak Profesor Annis seperti raungan harimau bulan sabit.

"Ba-baik profesor," jawabku sambil berlari ke meja dan mengerjakanya dengan terbirit- birit.

Begitulah aku selama jam pelajaran Profesor Annis, Dipenuhi dengan tugas hukuman yang begitu banyak hingga membuat mataku berkunang-kunang.

Ah !

Ini semua gara-gara buku Horou, kalau tidak kuambil bukunya tadi aku pasti tidak akan mengalami ini.

Benar-benar menyebalkan !

Aku harus minta penjelasan kepadanya mengapa dia menulis kegiatan ku tadi pagi.

“Hey kenapa kau mencatat kegiatan ku pagi hari ini?” tanyaku dengan kesal.

"Bukan aku."

"Jelas-jelas kamu ..."

“Kau itu terlalu asik memikirkan hal lain sehingga tidak dapat membedakan hukum newton dan hukum phytagoras sehingga mengambil buku orang lain dan bukanya catatanku.”

"Ha...?"

"Sudahlah cepat kerjakan tugasmu itu."

"Oy, Horou. kita belum ..."

"Ehem..."

Profesor Annis kembalimenatapku dengan tajam dan Aku segera membuat kembali tugas itu.

Begitulah dia, tidak jelas dan tidak terus terang. Selalu menutupi sesuatu dari ku. Kadang hal ini sering membuatku jengkel dan merasa aneh padanya.

Hal ini membuat ku semakin penasaran sengan apa yang ia sembunyikan tersebut hingga akhir pelajaran.

Namun aku harus membuang pikiran itu karena Profesor kembali menggingatkan kami dengan hal yang aku takutkan.

“Aku harap proyek kalian besok tidak akan mengecawakan ku, terutama aku berharap banyak padamu ,Aon.”

Aku menelan air ludah ku dan mulai histeris kembali.

Diruang grup FORMUISIKA, semua anggota telah berkumpul. Diantaranya adalah Horou, Frans, Win, Elanda dan Bright termasuk juga diri ku.

“Wajah galau cis,” kata Elanda sambil berselfi bersama ku.

“Elanda, jangan mengambil fotoku disaat aku sedang seperti,” tegurku dengan kesal.

“Maaf Aon ,habis wajah mu menggemaskan kalau galau dan hal ini sangat jarang, harus diabadikan cis,” ujar Elanda.

“Kalau kamu butuh ide Aon, aku punya sebuah ide yang sangat brilian,” ujar Frans.

“Apa itu?”

“Bagaimana kalau kamu menciptakan alat yang bisa menaburkan benih-benih bunga cinta. Baik sisiku maupun ke penjuru dunia.Benarkan Elanda sayang ? cis,” kata Frans sambil berfoto dengan Elanda.

"Itu benar."

“Kau ini selalu berpikir cinta-cinta terus, kau ini harus di sterilkan memakai Natrium bikarbonat supaya normal,” jawab Horou.

“Ow Horou cinta ku, takkan pernah berpaling dari kalian, aku hanya memberi Aon ide ,ma cherie.”

Ha kepala ku malah semakin pusing melihat kelakuan mereka semua terutama tingkah Frans yang mejijikan.

“Sebaiknya kamu pikirkan dulu dengan tenang, Aon, ” kata Win sambil memijat pundakku.

”Terima kasih Win.” ucapku.

“Halo pria tampan disana, kau kenapa diam disana saja ? kesini dan bantu cinta kita ini, ” panggil Frans pada Bright.

“Diam kau, jangan bicara denganku,” jawab Bright ketus.

"Oh ya !"

Mereka berdua pun mulai beradu mulut seperti biasanya.

Ha...

Benar-benar suasana yang sangat rimba sekali.

Walaupun kondisi disini sekarang tidak membantu sama sekali, mungkin aku bisa sedikit melupakan ketegangan tentang proyek tersebut sambil memeperhatikan kelompokan yang mereka lakukan.

Setelah semua pulang, ruangan kembali sepi. Hanya menyisakan aku sendiri. Aku menunduk sambil memikirkan rancangan proyek itu kembali. Tiba-tiba seseorang muncul dihadapanku. Akupun mengangkat kepala ku dan ternyata dia adalah Bright.

Kemudian ditambahkan dia duduk disampingku sambil memberikan sebuah minuman kaleng segar.

"Ambil ini, mungkin kepalamu sudah terbakar karena terlalu memikirkan itu sepanjang hari,” kata Bright.

“Terima kasih”

“Apa kau sudah menemukan ide untuk proyekmu? ” tanya Bright.

“Hm... masih belum,” jawabku dengan lesu.

”Tenang lah, jangan terburu-buru kali aku yakin kamu bisa melakukanya.”

"Ya, semoga."

"Mau ku nyanyikan sebuah lagu?" tawar Bright sambil mengambil gitarnya.

"Boleh juga."

Bright pun bernyanyi dengan alunan gitar yang merdu. Rasa gelisah yang ku rasa, seketika menjadi tenang dan membuat pikiran ringan. Aku pun mulai kembali berpikir. Kemudian aku memandangi kaleng minuman yang kuminum.

Tiba -tiba rambut ku naik...

Akhirnya aku sudah menemukann ide yang bagus untuk proyek itu sambil berkata.

“Akhirnya, aku menemukan formula yang tepat.”

Aku langsung bergerak menuju kepapan tulis dan menulis semua rumus formula ide yang telah kutemukan dengan bahagia.Tapi aku baru menyadari, ada satu kendala dalam formula ku.

“ Bright, bisa kah kau membantu ku?” tanyaku.

“Tidak”

"Kenapa?"

"Aku tidak mau terlibat dalam percobaan konyol mu itu ," ujar Bright.

“Hey ayolah bantu aku, aku mohon,” kataku sambil menarik-narik badanya.

“Boleh asal dengan satu syarat“

Awalnya aku sedikit terkejut mendengar persyarat yang dimintanya. Tapi dalam kondisi seperti ini aku biasanya tidak pernah pikir panjang hingga aku menyetujuinya demi formulaku.

Keesokan harinya Aku dan Horou membuat proyek itu dari hasil rancangan yang aku buat yaitu sebuah mesin terbaru pengahasil energi.

“Bisakah kalian menjelaskan apa yang kalian buat?” tanya profesor Annis.

Aku pun maju bersama Horou ke depan dan menjelaskanya bersama alat yang telah kami buat.

”Ini adalah mesin penghasil energi baru yang dapat menggubah beragam energi dimana dalam tabung ini berisi cairan-cairan tertentu baik itu bahan organik maupun bahan non-organik yang tidak terpakai. Dengan bantuan musik lagu yang kudapatakan dari teman akan mengubah zat-zat tersebut untuk menghasilkan beragam energi dari listrik, panas, magnet dan sebagainya. Sekian dari kami terima kasih ”

Semua orang bertepuk tangan untuk hasil yang telah kami peroleh. Mereka terkagum dengan penemuan kami yang kami buat, terutama Profesor Annis.

“Hasil yang bagus, sesuai yang kuharapkan,” kata Profesor Annis sambil tersenyum.

Awalnya hal ini membuatku perasaan cemas dan panik karena sempat berpikir kalau penemuan ini akan ditolak oleh Profesor. Tapi untunglah hasilnya memuaskan dan disukai olehnya.

Sangking bahagianya aku dengan hasil yang kami capai, aku mentraktir makan dan minuman untuk semua teman-teman dari FORMUISIKA. Kecuali Brighton, dia tak terlihat sama sekali hari ini.

“Oya dimana Bright?” tanya ku.

“Sepertinya dia ada pelatihan diklub musiknya tadi kulihat,” jawab Win.

“Traktiran dari sijenius, cis,“ sambil Elanda mengambil foto kembali.

”Ngomong-ngomong dari mana kau menemukan ide itu?” tanya Horou.

”Ow Horou my ma chercie itu semua berkat ku, benarkan Elanda sayang?”

“Itu benar cis,” sambil berfoto bersama.

Sulit untuk ku jelaskan pada mereka.Karena itu berkat bantuan darinya, sayang sekali aku tidak bisa mentraktirnya disaat seperti ini.

“Hey Aon kau jangan lupa hari sabtu harus melanjutkan proyek itu,” kata Horou.

" Hmm, Ok."

Tak lama, Tiba-tiba pesan Bright muncul diponsel ku. Aku terkejut dan benar-benar kagak. Aku hampir lupa dengan janjiku padanya sore kemarin.

Oh my God...

1-Proyek Baru

Pagi hari dikantin, perasaan ku benar-benar galau sekali. Sudah seminggu ini aku tidak pernah istirahat dengan cukup karena memikirkan proyek besar yang akan dibuat saat bimbingan dosen besar fakultas ilmu sains yaitu Profesor Annis.

“Kau kenapa dengan wajah jelek begitu ?” tanya Bright dengan nada yang mengejek.

“Hey kamu ini bisa sedikit membantu tidak, aku benar-benar pusing memikirkan hal penting.”

“Memikirkan tentang apa?” tanya Bright.

”Minggu ini kami diminta oleh profesor untuk membuat proyek baru. Tapi aku masih bingung harus membuat penemuan seperti apa bersama Horou,” jelasku dengan sedih.

“Bukannya kau ini si jenius yang suka membuat penemuan-penemuan gila tak berguna itu, kenapa harus bingung karna masalah ini.”

Kata-katanya membuatku sangat jengkel.

”Hey, kamu ini bukannya mamberi solusi malah meledek ku.”

“Hahaha sorry, sorry. Tapi ada seseuatu yang ingin kutanyakan padamu?”

“Apa?”

“Bagaimana hubungan mu dengan Horou?”

“Hubungan kami baik-baik saja, kenapa kamu bertanya seperti itu?“

“Apa kau suka padanya?”

“Ha ! kamu ini gila, kami inikan teman. Selain itu kami sekelompok dalam proyek ini. Kamu jangan berpikiran aneh-aneh, ” Jelasku dengan kesal.

“Baguslah kalau begitu.” ujar Bright.

“Dasar orang aneh.”

“Kau lebih aneh.”

Pernyataan tadi sungguh membuat ku sangat bingung.Tidak biasanya dia bertanya seperti kepadaku.

Tak lama muncul sosok gadis berambut cyan tepat berdiri disampingku. Kemudian diamenarik telingaku.

”Hey kamu ini malah berlama-lama disini, bukanya masuk ke kelas,” kata gadis dengan kesal.

”Adududuh sakit jangan ditarik tau, lepaskan sakit,” jeritku kesakitan.

“Kau ini terlalu lama membentuk CO2+H2O menjadi O2+OH disini dan berkencan, ayo pergi.”

“Apa hubunganya, aduduh sakit lepaskan Horou ! Bright tolong aku, aaa!!!”

“Selamat menikmati.”

“Hey kau!”

Ya...

Gadis itu adalah Horou, orang yang kami bicarakan tadi. Dia pun membawaku sambil menarik kupingku. Bright yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan tertawa terhadap kami.

Suasana yang tadinya cerah dan penuh ceria, kini menjadi gelap gulita dengan suasana Profesor Annis yang mengajar dikelas sekarang.

Kenapa bisa begitu?

Ya, kalian pasti tau seperti apa dosen super killer mengajar di kelas. Begitulah yang ku alami saat ini

Awalnya aku berencana untuk membuat rancangan ini diam-diam.Namun, situasi ini membuat ku sulit untuk fokus memikirkan hal-hal ilmiah.

Oh tuhan, Tolong aku.

”Aon, silahkan kamu kemukakan apa yang telah saya terangkan mengenai projek pengembangan proyek sains tadi.”

Sentak aku kaget dan panik. Aku terlalu fokus dalam memikirkan proyek ini, sampai lupa untuk memperhatikan keberadaan Profesor Annis.

“S-Saya?”

“Apakah ada yang bernama Aon lagi selain diri mu di fakultas ilmu sains ini?” tegas Profesor Annis.

"Aa..."

Keringat dingin keluar membasahi tubuhku. Aku yang tak memperhatikan dari tadi, tidak tau apatentang materi yang telah diajarkan Profesor.

"Ayo cepat , jangan biarkan waktu berharga saya terbuang !"

Kemudian aku yang melihat kearab Horor. Terlihat dia sedang menulis sesuatu dibuku.

Aha...

Mungkin dia sudah menulis apa yang telah disampaikan oleh Profesor Annis tadi.Tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil bukunya dan maju kedepan.

”Hari ini aku sangat senang sekali, Bisa berkencan dengan orang yang aku suka sambil memproduksi Na+Cl menjadi NaCl secara bersamaan dan itu rasanya aneh...”

Eh...

Apa !

Ke-kenapa buku ini berisi tentang kegiatan pagi tadi !

Buku apa ini Horouuuuu !

Se isi kelas menertawakan aku. Aku shock dan sangat malu. Bukan hanya itu, masalah sebenarnya adalah pada Pro-profesor Annis. Wajahnya terlihat marah dan kesal dengan tatapan yang tajam kepada ku.

“Ow ow ow, apakah kamu tidak memperhatikan saya menerangkan tadi, Aon, ” tanya Profesor Annis dengan aura yang menakutkan.

“Ma-maaf profesor,” ucapku dengan panik.

“Buka buku halaman 120-200, kerjakan sekarang jugaaa !” teriak Profesor Annis seperti raungan harimau bulan sabit.

"Ba-baik profesor," jawabku sambil berlari ke meja dan mengerjakanya dengan terbirit- birit.

Begitulah aku selama jam pelajaran Profesor Annis, Dipenuhi dengan tugas hukuman yang begitu banyak hingga membuat mataku berkunang-kunang.

Ah !

Ini semua gara-gara buku Horou, kalau tidak kuambil bukunya tadi aku pasti tidak akan mengalami ini.

Benar-benar menyebalkan !

Aku harus minta penjelasan kepadanya mengapa dia menulis kegiatan ku tadi pagi.

“Hey kenapa kau mencatat kegiatan ku pagi hari ini?” tanyaku dengan kesal.

"Bukan aku."

"Jelas-jelas kamu ..."

“Kau itu terlalu asik memikirkan hal lain sehingga tidak dapat membedakan hukum newton dan hukum phytagoras sehingga mengambil buku orang lain dan bukanya catatanku.”

"Ha...?"

"Sudahlah cepat kerjakan tugasmu itu."

"Oy, Horou. kita belum ..."

"Ehem..."

Profesor Annis kembalimenatapku dengan tajam dan Aku segera membuat kembali tugas itu.

Begitulah dia, tidak jelas dan tidak terus terang. Selalu menutupi sesuatu dari ku. Kadang hal ini sering membuatku jengkel dan merasa aneh padanya.

Hal ini membuat ku semakin penasaran sengan apa yang ia sembunyikan tersebut hingga akhir pelajaran.

Namun aku harus membuang pikiran itu karena Profesor kembali menggingatkan kami dengan hal yang aku takutkan.

“Aku harap proyek kalian besok tidak akan mengecawakan ku, terutama aku berharap banyak padamu ,Aon.”

Aku menelan air ludah ku dan mulai histeris kembali.

Diruang grup FORMUISIKA, semua anggota telah berkumpul. Diantaranya adalah Horou, Frans, Win, Elanda dan Bright termasuk juga diri ku.

“Wajah galau cis,” kata Elanda sambil berselfi bersama ku.

“Elanda, jangan mengambil fotoku disaat aku sedang seperti,” tegurku dengan kesal.

“Maaf Aon ,habis wajah mu menggemaskan kalau galau dan hal ini sangat jarang, harus diabadikan cis,” ujar Elanda.

“Kalau kamu butuh ide Aon, aku punya sebuah ide yang sangat brilian,” ujar Frans.

“Apa itu?”

“Bagaimana kalau kamu menciptakan alat yang bisa menaburkan benih-benih bunga cinta. Baik sisiku maupun ke penjuru dunia.Benarkan Elanda sayang ? cis,” kata Frans sambil berfoto dengan Elanda.

"Itu benar."

“Kau ini selalu berpikir cinta-cinta terus, kau ini harus di sterilkan memakai Natrium bikarbonat supaya normal,” jawab Horou.

“Ow Horou cinta ku, takkan pernah berpaling dari kalian, aku hanya memberi Aon ide ,ma cherie.”

Ha kepala ku malah semakin pusing melihat kelakuan mereka semua terutama tingkah Frans yang mejijikan.

“Sebaiknya kamu pikirkan dulu dengan tenang, Aon, ” kata Win sambil memijat pundakku.

”Terima kasih Win.” ucapku.

“Halo pria tampan disana, kau kenapa diam disana saja ? kesini dan bantu cinta kita ini, ” panggil Frans pada Bright.

“Diam kau, jangan bicara denganku,” jawab Bright ketus.

"Oh ya !"

Mereka berdua pun mulai beradu mulut seperti biasanya.

Ha...

Benar-benar suasana yang sangat rimba sekali.

Walaupun kondisi disini sekarang tidak membantu sama sekali, mungkin aku bisa sedikit melupakan ketegangan tentang proyek tersebut sambil memeperhatikan kelompokan yang mereka lakukan.

Setelah semua pulang, ruangan kembali sepi. Hanya menyisakan aku sendiri. Aku menunduk sambil memikirkan rancangan proyek itu kembali. Tiba-tiba seseorang muncul dihadapanku. Akupun mengangkat kepala ku dan ternyata dia adalah Bright.

Kemudian ditambahkan dia duduk disampingku sambil memberikan sebuah minuman kaleng segar.

"Ambil ini, mungkin kepalamu sudah terbakar karena terlalu memikirkan itu sepanjang hari,” kata Bright.

“Terima kasih”

“Apa kau sudah menemukan ide untuk proyekmu? ” tanya Bright.

“Hm... masih belum,” jawabku dengan lesu.

”Tenang lah, jangan terburu-buru kali aku yakin kamu bisa melakukanya.”

"Ya, semoga."

"Mau ku nyanyikan sebuah lagu?" tawar Bright sambil mengambil gitarnya.

"Boleh juga."

Bright pun bernyanyi dengan alunan gitar yang merdu. Rasa gelisah yang ku rasa, seketika menjadi tenang dan membuat pikiran ringan. Aku pun mulai kembali berpikir. Kemudian aku memandangi kaleng minuman yang kuminum.

Tiba -tiba rambut ku naik...

Akhirnya aku sudah menemukann ide yang bagus untuk proyek itu sambil berkata.

“Akhirnya, aku menemukan formula yang tepat.”

Aku langsung bergerak menuju kepapan tulis dan menulis semua rumus formula ide yang telah kutemukan dengan bahagia.Tapi aku baru menyadari, ada satu kendala dalam formula ku.

“ Bright, bisa kah kau membantu ku?” tanyaku.

“Tidak”

"Kenapa?"

"Aku tidak mau terlibat dalam percobaan konyol mu itu ," ujar Bright.

“Hey ayolah bantu aku, aku mohon,” kataku sambil menarik-narik badanya.

“Boleh asal dengan satu syarat“

Awalnya aku sedikit terkejut mendengar persyarat yang dimintanya. Tapi dalam kondisi seperti ini aku biasanya tidak pernah pikir panjang hingga aku menyetujuinya demi formulaku.

Keesokan harinya Aku dan Horou membuat proyek itu dari hasil rancangan yang aku buat yaitu sebuah mesin terbaru pengahasil energi.

“Bisakah kalian menjelaskan apa yang kalian buat?” tanya profesor Annis.

Aku pun maju bersama Horou ke depan dan menjelaskanya bersama alat yang telah kami buat.

”Ini adalah mesin penghasil energi baru yang dapat menggubah beragam energi dimana dalam tabung ini berisi cairan-cairan tertentu baik itu bahan organik maupun bahan non-organik yang tidak terpakai. Dengan bantuan musik lagu yang kudapatakan dari teman akan mengubah zat-zat tersebut untuk menghasilkan beragam energi dari listrik, panas, magnet dan sebagainya. Sekian dari kami terima kasih ”

Semua orang bertepuk tangan untuk hasil yang telah kami peroleh. Mereka terkagum dengan penemuan kami yang kami buat, terutama Profesor Annis.

“Hasil yang bagus, sesuai yang kuharapkan,” kata Profesor Annis sambil tersenyum.

Awalnya hal ini membuatku perasaan cemas dan panik karena sempat berpikir kalau penemuan ini akan ditolak oleh Profesor. Tapi untunglah hasilnya memuaskan dan disukai olehnya.

Sangking bahagianya aku dengan hasil yang kami capai, aku mentraktir makan dan minuman untuk semua teman-teman dari FORMUISIKA. Kecuali Brighton, dia tak terlihat sama sekali hari ini.

“Oya dimana Bright?” tanya ku.

“Sepertinya dia ada pelatihan diklub musiknya tadi kulihat,” jawab Win.

“Traktiran dari sijenius, cis,“ sambil Elanda mengambil foto kembali.

”Ngomong-ngomong dari mana kau menemukan ide itu?” tanya Horou.

”Ow Horou my ma chercie itu semua berkat ku, benarkan Elanda sayang?”

“Itu benar cis,” sambil berfoto bersama.

Sulit untuk ku jelaskan pada mereka.Karena itu berkat bantuan darinya, sayang sekali aku tidak bisa mentraktirnya disaat seperti ini.

“Hey Aon kau jangan lupa hari sabtu harus melanjutkan proyek itu,” kata Horou.

" Hmm, Ok."

Tak lama, Tiba-tiba pesan Bright muncul diponsel ku. Aku terkejut dan benar-benar kagak. Aku hampir lupa dengan janjiku padanya sore kemarin.

Oh my God...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!