NovelToon NovelToon

Cerita Cinta Kita

Safia azahra

Safia azahra anak bungsu dari dua bersaudara,putri dari keluarga Wahyu supangat dan Vania andini. sedari sekolah dasar dia sudah mengeluti dunia modeling dari kerja keras nya mengikuti ajang perlombaan antara sekolah , acara di mall ,dan sampai akhir nya dia terpilih menjadi salah satu finalis ajang pencarian bakat putri Indonesia di saat dia masih menjadi siswa sekolah menegah atas. Dan sekarang di usia nya menginjak 24 tahun dia sudah meraih kesuksesan memiliki karir menjulang.

Kecantikan ,dan kecerdasan nya cukup di ajungkan jempol, sederet penghargaan atas prestasi nya terpampang di ruang tamu. Kedua putri Wahyu memiliki segudang prestasi di bidang mereka sendiri. namun sayang Safia memilih mundur menjadi seorang model di tengah - tengah karir nya yang sedang melambung tinggi, dia lebih memilih menjadi pegawai kantoran memanfaatkan gelar sarjana nya sebagai lulusan di bidang manajemen dan ekonomi.

Sudah dua tahun terakhir Safia menjadi salah satu pegawai bank swasta yang ada di indonesia, yang bertepatan berada di kota kelahiran safia , ya sudah dua tahun safia berkerja mejadi petugas bank di bagian teller. Di bagian terdepan untuk melayani nasabah maupun non nasabah yang ingin melakukan transaksi berhubungan dengan keuangan.

Dia melepas ketenarannya dua tahun lalu, dia ingin memiliki kehidupan yang sangat santai seperti orang kebanyakan dan menjadi sosok ibu yang baik untuk putri cantik yang mana saat ini baru berusia 15bulan. Walau sudah menjadi seorang ibu safia masih terlihat sangat cantik dan tubuh nya juga masih terlihat sangat indah.

Safia memiliki mata indah dengan bulu mata yang lentik, dan tebal . hidung mancung , bibir tipis, dan tubuh nya terisi di tempat tertentu menambah keindahan ciptaan tuhan.

Kini nama besar Safia berubah menjadi Zahra dia meninggalkan nama besar Safia menjadi Zahra. dia ingin menjadi pegawai kantoran bukan menjadi seorang model ternama seperti dulu. semua rekan kerja sekantor nya memangil Safia dengan pangilan Zahra tampa tahu dulu dia berkerja sebagai apa, yang mereka tahu zahra pegawai yang baik dan teladan selama berkerja di kantor tersebut.

Yang mereka tahu zahra lulusan dari perguruan tinggi Dijakarta dan setelah lulus pulang ke kampung halamannya menjadi salah satu pegawai, padahal selama empat tahun terakhir Zahra berkerja sembari kuliah dijakarta selaian mengejar karir dia juga mengejar pendidikan, menurut Zahra pendidikan sangatlah penting.

Selama 4 tahun Zahra hidup mandiri di jakarta di kediaman keluarga sang ayah yang berdomisili di kota metropolitan itu, Walau bagitu, Zahra berpegang teguh dia harus mendapat gelar sarjana dan meraih mimpinya menjadi model. Walau zahra hidup di kota metropolitan dia sama sekali tidak terjerumus ke dunia gelap, dia sangat pandai mengatur emosi nya, menepati diri nya di berbagai tempat.

Saat ini zahra sedang sibuk melayani nasabah di salah satu bank tempat dia berkerja , yang cukup ramai seperti biasa setiap hari senin samai kamis bank selalu ramai dan di hari jumat selalu senggang.

Sekarang waktu tepat jam 11 siang seorang wanita cantik baru keluar dari dalam kantor bersama seorang pria tampan yang menjabat sebagai kepala cabang.

" Zahra, mau ikut pergi makan siang ngak ? " Tanya rekan kerja zahra yang saat itu baru saja turun dari lantai atas

" Terimakasih tawarannya mbak, saya masih belum selesai " Ucap zahra dengan santai menolak ajakan senior nya

" Ya udah, mau di bungkus ngak ?" Tanya Riko kepala cabang bank tempat Zahra berkerja

" Gak payah pak, hari ini saya bawa bekal makan siang " Jawab Zahra dengan sopan

" Ya udah, kami mau pergi dulu " Ucap riko dengan santai.

Berlalu pergi namun, sebelum dia pergi pria tampan itu tidak lupa tersenyum manis kepada Zahra membuat siapapun yang melihat tahu Riko menyimpan rasa ketertarikan akan gadis cantik itu.

" Ya hati - hati " Ucap zahra singkat dan kembali fokus berkerja.

Tidak terasa waktu berlalu saat ini bank sudah tutup karena jam istirahat, semua nasabah sudah keluar dari kantor hanya tersisa pegawai bank dan dua satpam.

" Nita..., kamu bawa bekal atau mau pergi beli makan siang keluar ?" Tanya Zahra kepada teman satu kantor nya

" Makan siang di kantor dong, aku bawa bekal hari ini bangun pagi soal nya " Ucap Nita menjawab pertanyaan Zahra

" Kamu bawa bekal apa Zahra ?" Tanya Nita kepada Zahra yang saat itu sedang mencuci tangan

" Sambal udang petai, sama ayam, dan sama sayur capcai " Jawab Zahra

" Wah..! mantap " Ucap Nita sembari tersenyum, mereka berdua mulai menikmati bekal makan siang mereka dan tentu nya makan bersama dengan teman kantor yang lain yang mana saat itu juga membawa makan siang , mereka semua sering bertukar menu makan siang mereka

" Za.. , gimana menurut kamu pak Riko ?" Tanya dea teman Zahra yang berkerja di bagian cs

" Baik.., dia atasan yang ramah " Ucap Zahra singkat

" Gak ada rasa gitu kamu sama dia? " Tanya Dea

" Gak ada , biasa aja " Ucap Zahra

" Kamu yakin ?, pak Riko selalu kasih perhatian lebih loh ke kamu ?" Ucap Dea lagi

" Gak ada , aku sekarang ini mau nya mencari kehidupan aman, nyaman, dan damai bersama putri cantik ku " Ucap Zahra dengan wajah penuh keyakinan

" Sayang banget loh Za " Ucap Dea terus mendesak Zahra untuk menerima riko

" Dea, kamu kok semangat banget, jangan - jangan kamu lagi yang suka sama pak Riko, kamu cemburu ya lihat pak riko sering tersenyum sama Zahra? " Tanya Nita dengan sangat sepontan kepada Dea dia sungguh kesal melihat tingkah Dea yang bertanya penuh kecurigaan kepada Zahra.

" Sembarangan kamu nita, orang aku hanya bertanya saja kepada Zahra tantang perasaan nya kepada pak riko , secara pak Riko selalu memberi perhatian sedikit lebih dari pada kita semua, padahal Zahra baru tiga bulan bergabung di kantor cabang kita " Ucap Dea dengan kesal kepada Nita sedangkan Zahra tersenyum bahagia melihat pertengkaran Nita dan Dea

" Sudah jangan ribut, aku sudah memiliki hal yang sempurna di hidup aku sekarang, memiliki keluarga bahagia, pekerja ,dan tentunya teman yang baik seperti kalian " Ucap Zahra melerai kedua teman nya yang mana baru tiga bulan ini mereka bersama, sebelum pindah ke cabang baru ini zahra berkerja di bagian bank pusat atau cabang utama yang ada di kota nya.

" Zahra kalau boleh tahu, kenapa kamu pilih bekerja di sini? sedangkan kami yang di sini mau ke cabang pusat ?" Tanya Dea

" Dicabang pusat itu terlalu capek karena ramai, sedangkan di cabang tidak terlalu ramai " Ucap Zahra dengan enteng nya

" Kamu benar itu Za " Ucap Nita yang pernah meresakan bekerja di kantor pusat, berbeda dengan Dea yang belum pernah bekerja di kantor pusat

" Benar sekali " Jawab Zahra dan tidak lama kemudian ponsel Zahra berdering bertanya putri cantik nya menghubungi.

" Halo.. Mami... " Ucap baby cantik berusia 15 bulan menyapa Zahra dengan pangilan mami bocah centil yang menjadi penyemangat hidup zahra selama dua tahun ini

" Iya cantik.. kenapa tidak tidur siang? "

Tanya Zahra dengan wajah bahagia melihat wajah putri cantik nya

" Mau lihat mami balu " Ucapnya sembari memegang botol susu kesayangan milik nya

" Mana Nenek sayang? " Tanya Zahra kepada putri nya

" Nenek tu , di cana " Ucap bocah centil itu berlari menuju nenek nya yang baru saja selesai solat

" Ma.., Kenapa si cantik ku ini tidak tidur siang ?" Tanya Zahra kepada ibu nya

" Dia bilang rindu kamu, mau video call mami baru bobok " Ucap Ibu nya kepada Zahra

" Oh seperti itu, Rindu mami nya, sekarang tidur lagi ya, mami mau kerja " Ucap Zahra kepada putrii nya

" Oke mami, da da da mmmuah." Ucap si centil sembari memberi kiss bay kepada zahra

" Bey-bay sayang momi " Ucap Zahra sebelum mengakhiri pangilan vc nya

" Nita, Dea aku udah kenyang, mau solat dulu " Ucap Zahra kepada kedua teman kerja nya

" Oke " jawab mereka berdua kepada Zahra dan gadis itu segera pergi ke ruangan yang biasa di gunakan untuk solat

" Dea gak usah jadi penjodoh , untuk Zahra dan pak Riko " Ucap Nita memberi tahu kepada dea agar berhenti menjodohkan zahra dan atasan mereka

" Kenapa? , Zahra kan singel lagian kalau pak Riko mau nerima dia dan putri nya gak masalah dong " Ucap Dea

" Kamu gak tahu Zahra, dia tidak kekurangan apa pun di hidup nya, dia berkerja untuk menghabiskan waktu " Ucap Nita

" Maksud mu? " Tanya Dea

" Ini, kamu lihat foto ini " Ucap Nita memberi ponsel nya kepada dea memperlihatkan satu foto yang dia simpan di ponsel nya

" Wah... ini... " Ucap Dea kaget setengah mati melihat foto Zahra bersama seorang pria tampan seperti oppa korea bertubuh tegap gagah dan sangat mapan

" Ini... , Zahra sama siapa? " Tanya Dea penasaran

" Mantan nya, jadi cukup sampai disini jangan membuat rumor yang tidak - tidak " Ucap Nita

" Kamu harus tahu wanita sederhana yang dihadapan kita ini bukan kelas kita " Ucap Nita

" Maksud kamu, dia simpanan om-om gitu ?" Tanya Dea dengan suara berbisik

" Ya engak lah, yang pasti nya selera dia lebih tinggi dari pak riko " Ucap Nita sembari membuka instagram @safia azahra

"Kamu lihat ini siapa? " Ucap Nita dengan kesal kepada dea yang otak nya sering telmi

" Wah... ini,ini Zahra? " Tanya Dea

" Iya Dea, itu teman sekantor kita, jadi jagan ikut campur terlalu dalam untuk menjodohkan Zahra dengan pak Riko, karena saingan pak Riko terlalu tinggi " Ucap Nita berbisik dan keasikan mereka berdua buyar akibat yang mereka ceritakan datang

" Apa yang kalian bicarakan, ayo cepat sebentar lagi kita kembali bekerja " Ucap Zahra menggagetkan dea dan nita

" Astagfirullah, puji tuhan " Ucap Nita dan Dea secara bersamaan membuat Zahra tertawa bahagia berhasil menggagetkan kedua sahabat nya yang berbeda agama itu

" Aku gak solat, lagi datang bulan Za " ucap Nita

" Iya mangkanya dia santai Za " Ucap Dea membela Nita, agar Zahra tidak curiga bahwa mereka berdua tidak ketahwan apa yang sedang mereka ceritakan tadi saat zahra solat.

" Ya udah ,ayo kita siap - siap kerja " Ucap Zahra

" Oke " Ucap Nita dan Dea

" Nit, kamu kenapa bisa tahu gebetan Zahra siapa? " Tanya Dea

" Itu aku tampa sengaja, saat tiga tahun lalu aku berlibur kejakarta bertemu dengan Zahra di sana, bahkan menginap di apartemen Zahra selama 2 hari " Ucap Nita

" Jadi jangan bilang baby cantik" Ucap Dea menggantung karena di bekap oleh nita

" Jangan di ceritakan kepada siapapun , ini rahasia kita ingat "

Ancam Nita kepada Dea, yang mana mereka berdua termasuk teman dekat zahra saat SMP, namun dea saat SMA berbeda sekolah hanya nita yang satu sekolah dengan zahra. rumah zahra dan nita sangat dekat hanya berbeda lorong saja jadi cukup membuat mereka sangat dekat bisa di bilang nita sahabat zahra.

" Siap.. ,lagian sekarang ini kita sudah tua tidak ada gunanya ngurusi urusan orang pekerjaan kita saja tidak selesai-selesai " Ucap Dea

" Mangkanya jangan jodohin Zahra sama pak Riko, kamu tahu gak pak Riko itu sudah inceran ibu Mala safitri, yang sekarang bertugas di kantor pusat dan karena dia juga Zahra pindah kesini agar gak ketemu sama pak Riko, eh,,,, malah ketemu lagi dengan Zahra di sini " Ucap Nita kesal

" Hahahaha..., Karma di bayar kontan " Ucap Dea tertawa terbahak bahak mendengar perkataan nita

" Iya kamu benar sekali " Ucap Nita ikut tertawa

kang dee hyun

Di lain tempat seorang pria sedang sibuk dengan setumpuk berkas yang harus dia tanda tangani, Entah berapa waktu dia tidak datang kekantornya sehingga membuat tumpakan berkas itu begitu tinggi

" Selamat siang presdir, Ada tamu yang ingin menemui anda " Ucap seorang wanita cantik mengetuk ruangan kerja seorang pria tampan

" Silahkan masuk " Ucapnya singkat tampa melihat ke arah lawan bicara

" Dee Hyun !, Sampai kapan kamu tidak kembali kerumah, apa kamu sudah lupa siapa diri mu, Dari mana kamu hadir ?" Tanya seorang pria setegah baya sedang emosi kepada pria yang sedang asik dengan semua perkerjaan nya

" Jangan terlalu emosi anda sudah tua, saya tidak ingin anda masuk rumah sakit setelah pulang dari sini " Ucapnya dengan nada suara dingin

" Kau.... , Dasar anak durhaka, bukan memyambut ku dengan sopan malah tetap saja memperlihatkan wajah datar mu " Ucap pria itu dengan kesal

" Jangan membuang waktu ku, aku sangat sibuk " Ucap Dee hyun

" Malam ini pulang lah, keluarga kita akan mengadakan makan malam bersama " Ucapnya kesal sembari berdiri dari tempat duduk, sembari memperlihatkan wajah merah padam menahan emosi melihat tingkah laku putra nya

" Jangan menunggu, karena saya cukup sibuk " Ucapnya tegas

" Jangan pulang jika kamu tidak bisa, saya yakin kamu bukan lagi keluarga saya, menikah saja dengan wanita tidak jelas peliharaan mu " Ucapnya kesal sebelum pergi keluar dari dalam kantor putra nya

" Setidaknya, saya lebih berani mempertanggung jawabkan semua yang saya ambil, tidak membuat mereka menderita dengan pilihan bodoh saya " Ucap Dee hyun dengan entengnya menjawab perkataan pria setegah baya itu

" Dasar anak durhaka " Ucap pria setegah baya itu sembari melempar salah satu pajangan yang ada di dalam kantor Dee hyun membuat tangan Dee hyun tergores oleh pecahan guci tersebut.

" tidak pulang juga tidak masalah, jangan berharap aku ingin menerima gadis tidak jelas masuk menjadi keluarga ku " ucapnya sebelum keluar dari dalam ruangan Dee Hyun

"Tuan besar , silahkan mobil sudah siap menunggu anda di bawah " Ucap salah satu ajudan tuan besar yang selalu ikut kemana pun tuan besar itu pergi

" Presdir.., anda tidak apa - apa? " Tanya wanita muda yang menjabat sebagai sekretaris di kantor dee hyun

" Tidak apa - apa hanya luka kecil " Ucap Dee hyun dengan nada dingin seperti biasa

" Presdir, malam ini anda mendapat undangan dari mantri mereka mengadakan pertunangan putri pertama mereka di hotel kita " Ucap seorang pria tampan yang baru saja tiba sembari membawa kartu undangan

" Ya... ,saya akan hadir " Ucapnya dengan santai

" Ada apa ini , kenapa seperti ini? " Tanya pria yang bernama jung woon

" Biasa, tuan besar yang ingin mengatur hidup ku, tapi hidup dia saja tidak becus " Ucap Dee hyun ,pria tampan itu kembali fokus dengan perkerjaan dia

Tidak terasa Waktu berlalu began sangat cepat semua perkerjaan sudah selesai di bereskan Kang dee hyun, pria tampan itu terlihat sangat rapi sedang berjalan menuju ballroom yang Ada di salah satu hotel nya, pria itu di sambut dengan wajah bahagia Semua orang . Karena semua orang yang berada di sama sangat ingin bekerja sama dengan pria yang sangat di puja, Dan di banggakan, Untuk saat ini pria itu menjadi miliader di usia muda tampa bantuan keluarga besar nya.

" Selamat tuan Jung, dan tuan Lee " Ucap Dee hyun memberi selamat kepada kedua orang pria yang baru saja menikahkan putri dan putra mereka

" Terimakasih banyak tuan Kang dee hyun " Ucap mereka serentak dengan wajah bahagia, Karena salah satu tamu kehormatan mereka bisa datang

" Ayo, silahkan nikmati jamuan kami " Ucap tuan Lee

" Tidak, Terimakasih saya harus segera pergi, masih harus bertemu salah dengan rekan kerja saya " Ucap Dee hyun dengan tegas membuat kedua tuan besar itu tidak bisa berkata apa -apa lagi

" Baiklah , Terimakasih sudah menyempatkan waktu tuan muda untuk hadir di acara anak kami " Ucap Tuan Jung

" Ya, tidak masalah " Ucap Dee hyun sembari memberi kode kepada Jung won yang membawa bingkisan untuk kedua mempelai

" Ini hadiah kecil untuk kedua mempelai, semoga mereka menyukai nya " Ucap dee hyun sebelum pergi meningalkan acara tersebut, dengan langkah gagah nya kedua pria tampan pergi keluar dari dalam ballroom acara tersebut

" Siapa pria tampan yang selalu bersama tuan muda itu? " Tanya salah satu tamu

" Dia, Jung woon tuan muda dari salah satu keluarga terpandang, identitas nya cukup rahasia, pria itu sudah berdiri di samping kang dee hyun sejak semasa sekolah " Ucap salah satu tamu

" Kalau menjadi istri salah satu pria seperti mereka berdua sungguh bahagia, tampan, tubuh kekar, perkerjaan mapan " Ucap pengunjung wanita yang baru saja bergabung

" Tidak semudah itu, karena kedua pria itu sangat dingin seperti gunung es yang tidak akan pernah terjamah orang bahkan seekor burung pun tidak berani melintas di atas gunung itu " Ucap seorang gadis

" Tahu dari mana kamu? " Tanya mereka lagi dengan penasaran

" karena sepupuku menikah dengan salah satu empat srigala " Ucap nya dengan penuh keyakinan

" maksud mu lee ha naa ?" Tanya mereka

" Ya. untuk mendapatkan suami seperti mereka harus membayar mahal, dan belum tentu bisa menalukan hati dingin mereka " Ucap nya

" Wah.. Sepertinya kamu harus mundur, lebih baik bersama dengan ku yang lebih baik dari mereka bisa mencintai kamu dengan tulus " ucap pria yang sedang bersama mereka semua

" Huuu...., Kamu jangan bermimpi bisa melawan karisma mereka walau uang mu sama " Ucap para gadis , mereka sangat setuju karena empat srigala berdiri dengan jeri payah mereka bukan dengan uang orang tua mereka.

di lain tempat

" Pergi kemana kita setelah ini? " Ucap Jung woon bertanya kepada dee hyun

" Kita mampir kerumah besar keluarga Kang " Ucap Dee hyun dengan wajah malas

" Kamu yakin? " Tanya Jung woon

" Ya.., Aku ingin melihat apa yang di banggakan tuan besar itu sehingga menyempatkan diri berkunjung ke kantor ku " Ucap Dee hyun dengan expresi datar

" Baiklah " Ucap Jung woon dengan wajah tak kala dengan dee hyun

Tidak butuh waktu lama kedua pria tampan sudah tiba di mansion mewah yang tidak meninggalkan ciri khas korea rumah besar itu terlihat bagai istana korea jaman dahulu, bentangan taman bungga kolam - kolam yang berisi ikan koi, pendopo tempat bermain catur atau hanya di gunakan untuk bersantai sembari minum teh terlihat sangat indah, puluhan pengawal dan pekerja berada di setiap sudut mansion itu

" Selamat datang tuan muda " Ucap mereka serentak sembari membungkuk memberi hormat namun pemuda tampan itu tidak memberikan reaksi sedikit pun

" Nenek .. " Ucap Dee hyun saat baru masuk kedalam rumah yang indah bagaikan istana ,dia merentangkan kedua tangannya untuk memeluk wanita lansia yang masih cukup sehat dengan rambut yang sudah memutih.

" Cucu-cucu kesayangan ku , akhirnya lengkap sudah berada di kediaman sunyi ini " Ucap nya dengan wajah bahagia

" Apa dia kembali juga? " Tanya Dee hyun bertanya kepada nenek nya

" Ya.. , mereka semua datang bahkan nenek sihir itu " bisik si nenek gaul

" Ada acara apa malam ini? " Tanya Dee hyun

" Entahlah, ayo masuk cucu - cucu kesayangan ku " Ucap Nenek membawa Dee hyun dan Jung woon menuju ruang makan menunggu bintang utama malam itu di kediaman kang.

" Selamat malam semua, Maaf menunggu " Ucap seorang wanita yang baru saja tiba bersama seorang pria yang bertubuh tegap

" Silahkan duduk Ha naa, ayo kita makan semua menu sudah selesai di hidangkan " Ucap wanita setegah baya yang terlihat elegan dia masih mengunakan celemek untuk menutupi gaun mahal nya

" Tidak usah mempersilakan dia makan, cepat duduk dia bukan siapa-siap anda lebih terhormat, dia bahkan tidak punya otak seorang menantu membiarkan ibu mertuanya menyiapkan hidangan makan malam " Ucap Dee hyun dengan tegas

" Jaga perkataan mu, harga dia, dia ibu mu " Ucap Tuan besar membentak Dee hyun yang berkata tidak sopan kepada istrinya

" Jangan salah kan dia, karena tuan muda benar sekali " Ucap pria yang baru saja melangkahkan kaki jenjang nya di ruang makan dia sangat setuju akan ucapan Dee hyun

" Kalian berdua ini sama saja, entah bagaimana saya bisa memiliki penerus seperti kalian berdua " Ucap tuan besar Kang kepala keluarga ayah dari Kang Dee Hyun san Kang In Woo

" Ayah mertua, jangan emosi hari ini saya meminta anda mengumpulkan semua keluarga untuk memberi tahu kabar bahagia " Ucap Lee Ha Naa menantu pertama sekaligus menantu kesayangan tuan besar

" Ibu mertua maafkan saya, menjadi menantu yang belum bisa berbakti karena saya sedang hamil tidak bisa mencium bahan masakan " Ucapnya sembari mengelus perut yang masih rata, membuat semua orang kaget tidak percaya bahkan sosok suami nya saja tidak terima mendengar ucapan sang istri.

" Kamu yakin itu anak ku? " Tanyanya tidak percaya akan ucapan sang istri bahkan pria itu memperlihatkan wajah marah

" Iya ini anak mu sayang " Ucapnya dengan wajah bahagia namun tidak dengan suami nya

" Aku tidak percaya dengan wanita ular seperti mu " Ucapnya menepis tangan sang istri cukup kuat membuat wanita cantik itu menjauh dari nya

" Kang In Woon " Teriak Tuan Besar membentak putra tertua nya saat melihat perlakuan kasar kepada sang menantu

" Apa. ! apa aku salah meragukan dia ? wanita yang mengaku suci dan bersih ternyata dia wanita pria lain " Ucap kang in woo kesal lalu pergi meninggalkan ruang makan di kediaman itu

" Sebaik nya kamu berkata jujur , karena sangat tidak mungkin untuk kakak ku menerima anak haram dari pria lain, dan saya tidak akan membiarkan anak haram itu menjadi ahli waris keluarga kami " Ucap Dee hyun penuh penekanan membuat lee ha naa, yang ada di pelukan ibu mertuanya gemetar menahan rasa takut dan kecewa dia sangat berharap kejutan ini bisa membuat keluarga itu bahagia namun ternyata semakin membuat retakan besar.

riri

Setelah kegaduhan di kediaman keluarga kang membuat ketiga pria tampan itu pergi menuju tempat yang cukup sering mereka datangi, atau lebih tepatnya markas mereka yang berada di sebuah clap malam terkenal di negara itu bukan, di dalam gedung melainkan di kapal pesiar yang berlayar di sungai Han sungai terbesar di negara itu.

" Kamu yakin itu anak mu? " Tanya Dee hyun dengan santai kepada in woo, atau lebih tepat nya kakak Dee hyun, tuan muda pertama di keluarga kang.

" Tidak yakin karena selama ini aku tidak pernah menyentuh nya " Ucap In woo kesal

" Kamu yakin ?, Tidak tergiur dengan tubuh indah nya ?" Tanya Song Hae Joon pria termuda dari keempat srigala, yang berkerja di bidang kesehatan, atau yang lebih tepat nya seorang dokter jenius. di usia 20 tahun sudah menjadi Dokter Sp.BtKV yang terkenal dia juga menjadi salah satu dosen termuda yang mengajar di salah satu kampus ternama dikorsel.

" Untuk apa tergiur akan bekas orang " Ucap In woo kesal

" Betul sekali, kalau untuk bersenang - senang tidak masalah, Kalau untuk di miliki tidak akan pernah " Ucap Dee hyun

" Hai..! jangan memberi saran, Kamu saja belum berhasil bertemu dengan kucing liar mu " Ucap Song Hae joon dengan berani kepada Dee hyun padahal usia mereka terpaut cukup jauh sekitar 7 tahun, yang mana saat ini Dee hyun berusia 30 tahun, dan berati dia baru berusia 23 tahun

" Anak bawang, Sejak kapan kau berani membentak ku? ku hancurkan rumah sakit mu nanti !" Ucap Dee hyun kesal sembari melempar bantal kursi yang ada di dekat mereka

" Sorry brother, Tapi yang saya katakan itu kenyataan kalian kakak dan adik sama saja yang satu kehilangan istri yang satu kehilangan calon istri " Ucapnya tertawa bahagia mengejek Kang In Woo dan Kang Dee Hyun, Sedangkan kedua pria yang sedang jadi lelucon song hae joon melihat sinis kearahnya

" Lihat saya, dan jung woon hidup santai tampa ada bayang - bayang wanita yang menyebalkan yang harus mengetahui kita dimana yang selalu minta perhatian " Ucapnya dengan bangga

" Itu semua karena kamu belum menemukan wanita yang cocok, Bila sudah bertemu aku sangat yakin kamu akan menjadi bucin melebihi kami berdua, ingat itu " Ucap In woo

" Dan akan ku doain, Kamu akan mati kutu di depan istri mu nanti " Ucap Dee hyun

" Iya tidak jung woon? " Tanya Dee hyun dengan sangat santai

" Entah lah " ucap jung woon dengan santai karena dia memang sama sekali belum pernah merasakan bahagia memiliki kekasih, yang ada di fikirannya pekerja dan pekerjaan

Di Lain Tempat

" Assalamualaikum...! Mami pulang " Ucap seorang wanita cantik saat masuk kedalam rumah sembari mencari keberadaan sang putri

" Mami... " Teriak baby cantik yang baru saja keluar dari dalam kamar nya sembari membawa boneka kesayangan dan di ikuti seorang remaja yang mengekor di belakang baby cantik

" Loh sama kakak kamu main sayang " Ucap Zahra kepada putri nya

" Iya mi Nenek, dan Kakek baru saja pergi ke acara pengajian di rumah nenek Ifa " Ucap remaja itu ikut serta memanggil mami ke Zahra

" Mami kenapa malam pulang nya? " Tanya si cantik yang masih ada di gendongan sang ibu

" Banyak pekerjaan sayang " Ucap Zahra dengan gemas sembari menciumi pipi gembul anak nya

" Mami mau makan sekarang ? biar Riri siap kan " Ucap Riri sembari memberikan segelas air putih

" Mami mau mandi dulu, setelah itu baru makan, kalian berdua sudah makan belum? " Tanya Zahra kepada riri dan baby cantik

" Sudah... " Ucap cantik cepat

" Mbak belum makan malam loh cantik " Ucap Riri dengan gemas

" Ya udah mami mandi dulu setelah itu kita makan malam bersama " Ucap Zahra kepada Cantik dan Riri

" Oke " Ucap Riri sembari mengambil cantik di pelukan Zahra

15 menit berlalu Zahra kini sudah berada di meja makan bersama riri dan baby cantik, mereka bertiga tampak bahagia sembari bercerita, tentang hari yang sudah mereka lalu gadis remaja itu tampak nyaman bercerita dengan zahra bahkan sesekali tertawa bersama baby cantik

" Mami.. tadi siang ponsel mami yang ada di kamar berdering " Ucap Riri memberitahu bahwa ponsel Zahra berdering

" Lalu mbak angkat ponsel mami? " Tanya Zahra dengan wajah sedikit berubah

" Tidak,,, mbak biarkan saja berdering, tadi mbak masuk saat mengambil botol susu adik cantik mi " Ucap Riri menjelaskan bahwa dia tidak melihat siapa yang menghubungi Zahra di ponsel lama nya

" Oh..., biarkan saja karena itu tidak terlalu penting " Ucap, Zahra

" Siap mi.. , kakak ingat pesan mami tidak boleh menjawab pangilan di ponsel mami itu, hanya boleh berdering saja " Ucap Riri sembari tersenyum, gadis belia ini sangat patuh terhadap orang rumah nya

" Anak pintar , Anak siapa ini? " Tanya Zahra bangga kepada remaja yang ada di hadapannya, dia memperlakukan remaja itu bak anak kecil

" Anak Mami " Ucapnya menirukan suara anak kecil membuat Zahra tertawa

" Riri kapan ujian akhir mu? " Tanya Zahra kepada gadis remaja itu

" 2 bulan lagi mi " Ucap Riri

" Mau kuliah kemana ? bagian apa? apa cita-cita mu ?" Ucap Zahra bertanya kepada riri

" Ingin menjadi dokter mi, tapi uang nya tidak memungkinkan jadi, jadi perawat atau bidan saja tidak apa-apa yang penting bisa mengandalkan beasiswa mi " Ucap Riri

" Kamu yakin ?" Tanya Zahra kembali bertanya kepada riri

" Sangat yakin mi, aku ingin menolong semua orang yang tidak mampu untuk berobat, aku ingin mewujudkan mimpi ayah yang ingin melihat aku menjadi orang yang mampu menolong orang yang tidak mampu mi " Ucapnya dengan wajah penuh keyakinan

" Oke... semangat ya, Mami yakin kamu mampu dan bisa karena selama ini kamu tidak pernah mengecewakan mami, Ini kartu keangotan tempat kamu les besok mulai besok kamu les setelah pulang sekolah, Boleh pergi bermain bersama teman mu hanya di hari minggu kejar mimpi mu dan buat kami bangga memiliki mu Riri " Ucap Zahra sembari tersenyum dan memberi harapan kepada Riri agar gadis remaja itu bisa mengejar cita-cita nya

" Mami... terimakasih " Ucap Riri dengan suara segugukan menahan derai air mata

Dia sangat terharu akan kebaikan Zahra kepada nya , bukan hanya Zahra tapi seluruh keluarga ini yang mau menerima dia sebagai angota keluar, dan memperlakukan nya seperti anak sendiri,menyekolahkan nya sejak 6 tahun lalu saat ayah dan ibu nya meninggal karena kecelakaan.

Riri bukan keluarga dari ayah, atau ibu zahra melainkan anak art di kediaman Zahra, sejak riri kecil sudah sering berada di kediaman zahra di bawa ibu nya bekerja, dan ayah riri bekerja sebagai supir pribadi ayah zahra, jadi wajar keluarga zahra sayang kepada riri. riri kecil sangat pintar berlaku baik, tidak segan menolong pekerjaan ibu nya dan menjadi hiburan ibu atau ayah zahra karena saat itu zahra sangat sibuk dengan pekerjaan nya sebagai model dan kakak nya berada di luar kota dan merintis karir nya sebagai seorang chef dan kini dia tinggal di negeri tetangga.

Riri yang tidak bisa membalas kebaikan keluarga zahra hanya bisa belajar dengan giat membuat keluarga itu bangga akan prestasi yang bisa dia raih dan miliki, Riri membantu pekerjaan di rumah itu setelah dia pulang sekolah, kini pekerjaan nya semakin menyenangkan setelah kehadiran baby cantik di keluarga itu , yang dulu rumah itu sunyi hanya ada Riri, dan kedua orang tua Zahra, kini rumah itu menjadi ramai semakin membuat Riri sangat betah dirumah dan ingin cepat pulang sekolah.

" Ya... sayang, Ingat kamu harus membuat kami bangga dan jangan membuat mami kecewa kejar cita - cita mu menjadi dokter. buat ayah, dan ibu kamu bangga tersenyum bahagia melihat kamu nanti bisa menjadi dokter " Ucap Zahra memeluk tubuh riri dengan penuh kasih sayang seperti seorang ibu yang sedang membujuk putri nya

" Mami... hik.. hik....mau peluk " Ucap si beby cantik ikut menangis saat melihat Zahra memeluk riri yang sedang menangis

" Hahahah kenapa sayang kamu mau peluk mami juga ya?" Ucap Zahra tersenyum bahagia melihat tingkah laku baby nya

" Gak boleh , ini mami mbak.. " Ucap Riri menggoda si cantik yang masih duduk di kursi kusus milik nya, Riri semakin erat memeluk tubuh Zahra

" Mami... hiks.. hiks.. hiks " Ucap si cantik semakin menangis kesal di goda oleh riri

" Riri kamu ini udah besar kenapa suka sekali buat baby cantik ini menangis " Ucap Zahra segera mengambil anak nya yang menangis

" Mumpung ada mami, jadi gak susah diami dia " Ucap Riri tertawa bahagia sembari mencium dan mencubit pelan pipi baby cantik, membuat Zahra semakin tertawa melihat tingkah laku Riri, dan dan si baby yang saling tidak mau mengalah merebut perhatian Zahra.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!