NovelToon NovelToon

Dokter Nakal

Sheila

☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘

Tinggal didesa yang kecil ngak membuat Sheila merasa putus asa,berasal dari keluarga yang sederhana . Ibu dan ayah nya merupakan petani yang memiliki lahan tanah yang cukup luas dari hasil warisan mereka,sehingga kedua orang tua Sheila bisa menyekolahkan dirinya juga dua adik nya.

Dari kecil Sheila senang membantu warga desa,hingga saat dia SMP kelas tiga . Dia ikut membantu para warga di puskesmas pembantu di desa nya, dia menjadi asisten perawat karena memang saat itu di puskesmas hanya ada seorang perawat dan satu orang dokter wanita .

Sejak saat itu,Sheila yang memang memiliki keinginan membantu dan menolong orang mendapatkan rekomendasi dari dokter paruh baya yang bernama dokter Mala. Dokter itu membantu Sheila untuk menyiapkan berkas dan membawa nya sekolah kejuruan perawat di pinggiran kota, karena Sheila merupakan anak yang pintar maka Sheila mendapatkan beasiswa disana.

Setiap hari nya Sheila juga membantu di puskesmas setelah pulang sekolah,dia mendapatkan uang dari dokter wanita paruh baya itu. Walaupun ngak banyak,tapi dia mendapatkan ilmu juga disana .

Kedua orang tua Sheila mendukung dan merasa bangga pada sheila yang selalu bisa membantu orang lain,mereka menjual sebagian tanah nya untuk menyekolahkan Sheila dan kedua adik nya Sheila.

"Harus nya ibu dan ayah ngak usah menjual tanah ,Sheila ngak perlu kuliah. Sheila hanya perlu bekerja setelah tamat sekolah,dokter Mala akan membantu Sheila bekerja di puskesmas bu,yah " ucap Sheila saat mengetahui kalau sebagian tanah mereka akan dijual untuk biaya kuliah nya .

"Nak....kamu ngak mau menjadi dokter? Pengetahuan mu mengenai kedokteran sudah sangat luas,kami bisa menjual sebagian tanah yang penting kau bisa menjadi dokter yang baik dan membantu orang lain " jawab ayah Sheila dengan tegas .

Ayah dan ibu nya Sheila pernah mendengar beberapa dokter yang datang dari rumah sakit untuk meninjau puskesmas di desa mereka,dokter itu memuji kemampuan Sheila dalam merawat pasien di puskesmas itu .

Mereka bahkan menyuruh Sheila untuk melanjutkan pendidikan kuliah jurusan kedokteran karena kepintaran dan daya ingat Sheila yang cukup bagus,agar bisa bekerja di rumah sakit besar di kota . Karena hal itu lah ,kedua orang tua Sheila memutuskan untuk menjual tanah pada tuan Takur agar bisa menyekolahkan Sheila di kota besar dan menjadi dokter hebat seperti para dokter itu .

"Ngak usah yah,Sheila bisa bekerja di puskesmas saja jadi perawat . Lagian Sheila ngak mau meninggalkan ibu dan ayah ngak adik adik disini, biar gaji nya kecil tapi kita bisa kumpul bersama disini " jawab Sheila, dia tidak pernah memikirkan akan pindah ke kota besar. Dia masih takut untuk tinggal di kota besar,walaupun jarak kota dan desa nya hanya dua jam saja .

"Kami ngak apa-apa ,jika kau bisa menjadi dokter dikota. Kami bangga dan kedua adik mu bisa ikut kesana,mereka bisa sekolah dan mencari pekerjaan yang layak disana . Jangan pikirkan ayah dan ibu,kami disini saja " ucap ayah Sheila dengan tegas.

"Ngak usah yah,Sheila ngak mau . Biar sheila bekerja di puskesmas saja ,tanah kita bisa di sewa kan pada orang lain sementara kalau ayah capek ngurusin semua nya " jelas Sheila,dia masih ingin tinggal bersama keluarga nya .

"Hah....baiklah,terserah pada mu saja . Ayah dan ibu ingin yang terbaik untuk mu dan adik adik mu,doa kami akan selalu bersama kalian " jawab ayah Sheila, dia merasa bingung dengan pemikiran anak nya tapi semua nya terserah keinginan Sheila.

Sheila tamat sekolah,dia sudah bekerja di puskesmas membantu dokter Mala selama beberapa bulan. Bahkan jika dokter Mala belum datang dan ada pasien yang sedang kritis maka Sheila lah yang merawat dan memeriksakan nya, dia begitu mendalami pekerjaan nya dengan baik.

Dokter Mala merupakan dokter umum di rumah sakit besar dikota,dia ditugaskan disana karena memang kurang nya dokter di desa itu. Dokter Mala bersama suami nya yang juga dinas di desa itu ,suami nya merupakan pengembang dari pihak pemerintahan kota sehingga suami nya dapat menemani dokter Mala disana.

Sudah beberapa tahun mereka menikah tapi dokter Mala dan suami nya belum mendapatkan anak ,makanya mereka selalu berdua dan mesra setiap kali berjumpa. Banyak yang berpikir,kalau seorang dokter pasti bisa mendapatkan keturunan karena mereka merupakan tenaga medis.

Padahal ngak semua dokter bisa memiliki anak karena memang pekerjaan mereka yang sibuk dan terutama karena belum di ijinkan oleh yang maha kuasa,makanya mereka tetap belum mempunyai anak .

"Sheila,apa kau ngak ingin bekerja di rumah sakit besar dikota ?" tanya dokter Mala saat mereka sedang berdua.

"Mungkin beberapa bulan lagi saya akan pindah kembali ke rumah sakit besar,apa kamu mau ikut dengan saya disana ?" ucap dokter Mala lagi yang melihat Sheila masih diam saja.

"Hhmmm.....Saya ngak tau dok,karena saya masih belum ingin meninggalkan ayah dan ibu . Lagi pula saya ngak punya siapa pun di kota " jawab Sheila dengan pelan

Hal yang dipikirkan oleh Sheila sejak lama,pekerjaan mungkin ada tapi tempat tinggal. Dia mendengar dari teman nya yang bekerja di salah satu apotik di kota ,kalau mereka harus membayar uang kontrakan disana. Untung nya mereka banyak, sehingga bisa membayar kontrakan secara patungan.

"Ayah dan ibu mu pasti setuju,kaku bisa bekerja jadi perawat di rumah sakit. Saya akan merekomendasikan mu pada pihak rumah sakit " jelas dokter Mala,dia merasa kalau Sheila memiliki bakat yang bagus dan sangat sayang sekali kalau harus terus berada di desa.

"Kalau untuk tempat tinggal,kamu bisa tinggal di mess rumah sakit. Saya akan mengurus nya ,tapi kalau di mess kamu harus selalu bersedia dipanggil pihak rumah sakit jika ada pasien darurat dan mereka membutuhkan orang " jelas dokter Mala

"Makanya banyak dari perawat yang ingin tinggal terpisah dan mengontrak di tempat lain,karena kalau di mess sering sekali ngak bisa beristirahat " ucap mala dengan tenang,dia menatap ke arah Sheila. Menunggu jawaban dari Sheila,tapi sheila masih terlihat bingung .

"Sheila ,walaupun tinggal di mess dan banyak pekerjaan tapi kamu akan mendapatkan tambahan uang disana. Kamu bisa kirim kan untuk adik mu disini,kamu bisa keluar jika kamu mau . Tidak ada yang memaksa mu untuk tinggal ,bagaimana ? Kau bisa memikirkan nya lebih dulu " jelas dokter Mala lagi .

Dokter Mala ingin kembali menjelaskan mengenai semuanya di rumah sakit,tapi tak lama ada pasien yang datang dan harus mendapatkan perhatian serius sehingga percakapan mereka berakhir begitu saja.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Alhamdulillah baru episode perdana ya,semoga pada suka. Insya allah kalau ada waktu lagi,aku update lagi malam ini ya ....makasih 🙏

Bingung

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Setelah tamat sekolah menengah atas,Sheila membantu di puskesmas dengan gaji yang ngak seberapa tapi hati Sheila merasa senang karena membantu merawat dan memeriksa keadaan para warga. Banyak yang mengenal Sheila,karena sering membantu dan memeriksa warga di desa nya .

Bahkan ada yang berniat menjodohkan Sheila dengan anak mereka,hampir semua perempuan di desa Sheila selalu menikah saat sudah tamat sekolah. Terkadang masih usia lima belas tahun pun sudah menikah,makanya sebagian warga ingin menjodohkan anak nya dengan Sheila.

"Kamu kenapa ? " tanya ibu nya Sheila yang melihat anak pertama nya melamun di teras rumah mereka

Rumah juga tanah yang cukup lebar di belakang rumah mereka,merupakan warisan dari keluarga ayah nya Sheila. Sheila merasa bersyukur mereka memiliki tanah yang luas dan bisa di sewa Kan pada warga desa lainnya, sehingga hasil dari uang sewa tanah itu bisa membantu keuangan mereka selama ini .

"Ngak ada bu" jawab sheila dengan pelan ,dia menghela nafas nya dengan kasar.

Sheila masih memikirkan ucapan dokter Mala,dokter mala akan pindah ke kota bulan depan dan mengajak Sheila ikut bersama nya kerumah sakit di kota karena akan ada dokter muda lainnya yang akan datang menggantikan nya.

Sudah ada surat pemberitahuan dan Sheila mengetahui siapa dokter yang akan menggantikan dokter Mala,kemungkinan akan ada dua dokter. Wanita dan pria ,mereka akan menjadi pengganti dokter Mala dan kemungkinan juga mereka ngak akan membutuhkan asisten.

Di surat pemberitahuan nya pun terdapat nama dua perawat yang ikut,oleh sebab itu juga mungkin tenaga Sheila ngak akan dipakai lagi karena mereka sudah menjadi satu tim disana .

"Jangan bohong sama ibu,sebenar nya ada apa hhmmm? Ibu tau kalau kamu pasti sedang memikirkan sesuatu,katakan pada ibu . Siapa tau ibu bisa membantu mu,jadi kau ngak perlu terlihat bengong seperti ini " ucap Ibu Sheila dengan lembut .

Sheila kembali menghembuskan nafas nya dengan kasar hingga akhirnya dia menatap ke arah ibu nya,seolah agak ragu untuk mengatakan semua nya tapi benar ucapan ibu nya kalau dia harus membagi apa yang dia pikirkan agar bisa terasa lebih tenang .

"Dokter Mala akan pindah bulan depan ke rumah sakit di kota, sudah datang surat pemberitahuan nya bu" jelas Sheila dengan pelan,ada raut kesedihan di wajah nya .

Ibu Sheila masih mendengarkan penjelasan yang di katakan oleh Sheila,dia merasakan kesedihan dari nada bicara sheila. Mungkin karena Sheila sangat dekat dengan Dokter Mala makanya dia merasa sedih mendengar dokter Mala akan kembali ke kota,begitu lah yang di pikirkan oleh ibu nya Sheila.

"Dokter Mala mengajak Sheila ke rumah sakit besar di kota bu" ucap Sheila dengan pelan, ibu Sheila menatap ke arah wajah sheila yang kembali sedih.

"Jadi ? Kau ingin ke kota ?" tanya ibu nya Sheila.

"Sheila ngak tau bu,Sheila masih bingung" jawab Sheila yang kini menundukan kepala nya, dia belum tau harus bagaimana saat ini.

"Disana kau akan kerja apa? Tinggal dimana ?" tanya ibu Sheila yang menatap tajam pada sheila,dia dan suami nya ingin Sheila kuliah agar bisa menjadi dokter saja tapi mereka juga ngak mau nanti nya Sheila terpaksa melakukan nya .

"Dokter Mala akan mengurus semuanya,Sheila akan menjadi perawat disana atas rekomendasi dari dokter Mala dan tinggal di mess rumah sakit bu" jelas Sheila dengan pelan.

Ibu Sheila pun tersenyum,jika sudah ada jalan nya dari dokter Mala maka lebih baik . Walaupun hanya menjadi perawat disana ,menurut nya ngak masalah . Pasti suami nya juga mendukung hak itu,dia masih mendengarkan apa yang dikatakan Sheila selanjut nya.

"Jika ingin keluar dari mess juga bisa bu,karena kalau di mess rumah sakit nanti ngak akan ada hari libur karena bisa saja setiap saat dipanggil jika kurang orang atau pun banyak pasien "jelas Sheila lagi .

"Jadi? Kau akan ikut bersama dokter Mala ?" tanya ibu Sheila

"Sheila bingung bu,sheila ngak mau jauh dari kalian " ucap Sheila dengan pelan,dia memang ngak mau berpisah dengan ibu dan ayah nya juga kedua adik nya.

"Kami baik-baik saja disini,kau bisa ikut bersama dokter Mala. Apalagi semua nya akan di atur oleh dokter Mala,Seharus nya kau bersyukur nak" ucap Ibu Sheila dengan semangat.

"Ngak semua orang bisa mendapatkan hal itu Sheila,kau bisa mencoba nya lebih dulu. Saat libur,kau bisa kembali kesini . Pasti dikasih kan ?" ucap sang ibu yang menatap ke arah Sheila

"Sheila rasa dikasih bu,yang penting ngak mengganggu yang lain nya. Tapi,apa sheila bisa bu?" ucap Sheila dengan tatapan bingung nya .

"Pasti bisa,kapan lagi kamu akan mandiri? Lagi pula ngak selama nya kamu akan bersama dengan ibu dan ayah kan? Kamu juga harus menikah dan memikirkan hidup mu nak " ucap Ibu Sheila dengan lembut.

Sheila terhenyak,dia baru sadar. Sebagian teman sekolah nya sudah menikah,bahkan sudah ada yang memiliki anak. Untungnya kedua orang tua nya ngak pernah memaksa Sheila untuk menikah,padahal bukan ngak ada pria di desa mereka yang ingin menjadikan Sheila sebagai istri .

Apalagi orang tua mereka yang ingin Sheila menjadi menantu nya ,mereka bahkan ingin melamar sheila secara resmi tapi baik sheila maupun kedua orang tua nya menolak nya dengan cara halus.

"Lagi pula,jika kamu disini. Apa dokter pengganti dokter Mala akan menerima mu jadi perawat disana ?" tanya ibu Sheila dengan tatapan penasaran,sheila menggelengkan kepala nya.

"Mereka membawa perawat dari kota bu,jadi mungkin hanya satu cara saja agar sheila bisa bekerja. Ikut bersama dengan Dokter Mala,karena kalau disini sheila ngak akan bisa bekerja di puskesmas lagi " jelas Sheila membuat sang ibu menganggukan kepala nya.

"Kalau begitu kita masuk,bicarakan semua nya pada ayah dan adik adik mu. Kita dengar pendapat mereka hhmm,bagaimana ?" ucap sang ibu,dia ingin Sheila membuka pikiran nya dan memilih untuk bekerja di rumah sakit kita sehingga mereka bisa sesekali pergi ke kota dan menginap disana seperti berlibur .

Sheila menganggukan kepala nya ,mereka pun masuk ke dalam rumah nya. Terlihat kedua adik sheila sedang duduk dan mengerjakan tugas sekolah mereka,sedangkan ayah Sheila duduk disamping mereka.

Tatapan sheila menatap ke arah ayah nya ,dia masih enggan meninggalkan sang ayah di desa itu. Walaupun dia tau kalau mereka akan baik-baik saja disini ,Sheila mendekati ayah nya dan memeluk tubuh ayah nya dengan erat .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Keputusan

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Sheila masih memeluk tubuh sang ayah,dia malah menangis terisak didalam pelukan ayah nya membuat ayah nya terkejut dan bingung. Begitu juga dengan kedua adik nya, mereka pun meninggalkan tugas sekolah mereka dan mendekati Sheila yang masih menangis di pelukan ayah nya.

Mereka ikut memeluk tubuh sheila dan ayah nya, ikut menangis. Walaupun mereka ngak tau kenapa sang kakak menangis tapi mereka tetap ikut menangis,sang ibu juga ikut menangis dan menatap seluruh nya dengan sedih.

Ayah sheila menatap ke arah istri nya, meminta jawaban pada istri nya melalui mata nya tapi ibu Sheila hanya mengangkat bahu nya saja. Dia ikut menangis, sedangkan ayah Sheila hanya bisa mengelus punggung sheila dan kedua anak nya dengan lembut.

"ada apa sayang hhmm?kenapa pada menangis semua nya sih ?" tanya ayah Sheila yang sudah melepaskan pelukan nya pada sheila

Anak ibu dan ayah nya Sheila perempuan semua nya ,mereka masih sekolah. Beda tiga dan enam tahun sama sheila,tapi mereka selalu kompak. Tidak pernah berkelahi atau iri satu sama lainnya,karena baik ibu dan ayah nya selalu memberikan apa pun secara adil .

Sheila menjelaskan semua nya ,ibu nya juga sudah duduk di dekat mereka . Mendengar kan kembali apa yang disampaikan oleh Sheila,ayah sheila pun menatap ke arah kedua anak nya yang terlihat senang .

"enak dong kak,kok malah nangis ?" tanya Shita yang ikutan nangis juga tadi.

"Iya,nanti kalau kakak disana. Aku bisa sering sering main ke kota ,aku bisa menginap di tempat kakak " ucap Sherry

Sheila menatap kedua saudari nya ,dia tidak pernah memikirkan hal itu. Dia hanya takut kalau dirinya jauh dari keluarga nya, tapi kedua saudari nya sangat ingin ke kota tapi ngak tau harus kemana makanya mereka memilih di desa saja .

"Benar yang dibilang Shita dan Sherry,mereka bisa menjenguk mu disana. Mana tau mereka juga bisa mendapatkan suami dokter " ucap Ibu nya Sheila.

Ibu nya Sheila memang ingin sekali sheila menikah saja ,jangan kuliah atau pun bekerja karena mereka masih memiliki tanah warisan yang bisa diolah dan dijadikan mata pencaharian tapi kesungguhan yang ditunjukkan oleh Sheila membuat kedua orang tua nya hanya bisa menuruti apa yang diinginkan anak nya .

Mereka ngak mau memaksa apa pun,untuk urusan sekolah ataupun pekerjaan. Apalagi untuk urusan jodoh,mereka menyerahkan semuanya pada anak nya . Yang terpenting pria nya sayang dan cinta pada anak nya ,dapat menjaga dan melindungi anak anak nya dengan baik.

Untuk urusan pekerjaan,bagi mereka yang penting mau berusaha dan bekerja saja. Terserah kerja apa yang penting halal ,karena menurut mereka rejeki sudah ada yang atur. Tinggal kita berusaha saja dan bekerja keras,begitu lah pemikiran kedua orang ya Sheila.

"Ayah juga setuju,yang penting kita semua sehat . Kalau ayah dan ibu ngak bisa kesana,ya kamu yang kesini . Syukur-syukur datang nya sama calon suami mu " ucap ayah Sheila dengan senyuman yang lebar dibibir nya ,dia juga ingin Sheila menikah.

Sebagian warga desa memang menikah di usia muda,bahkan teman-teman ayah nya Sheila sudah ada yang memiliki cucu. Makanya ayah Sheila sedikit iri pada mereka,dia juga ingin cucu yang banyak .

Sheila hanya tersenyum saja,dia menghapus air matanya yang masih terus mengalir di pipi nya . Dia tidak pernah memikirkan untuk menikah,makanya dia ngak pernah mau dekat dengan pria mana pun jika pria itu sudah mengajak ke jenjang yang serius.

"Sebaiknya kamu terima saja ajakan buk dokter, ngak akan ada kesempatan kedua nak. Buk dokter juga ngak akan mengajak mu kalau bukan karena keahlian mu,kamu bisa ikut ke kota dan mencari pengalaman. Jika sudah bosan,kau bisa kembali kesini dan menikah " jelas ayah Sheila dengan tegas

Ayah sheila sudah mendengar hal itu dari kepala desa, kalau akan ada dua orang dokter muda bersama perawat nya sehingga kemungkinan sheila ngak akan ada pekerjaan lagi di puskesmas desa.

Bagi ayah Sheila ngak masalah,karena memang sheila bekerja disana karena suka dan senang . Bukan karena mereka membutuhkan uang untuk keperluan mereka ,karena mereka memang merupakan keluarga yang sederhana dan tidak kekurangan.

"Sheila akan pikirkan yah" jawab Sheila,dia akan memikirkan nya malam ini .

Semua keluarga nya sudah mendukung nya,benar kata ayah nya . Dia memang harus keluar dari desa ini dan mencari pengalaman di kota,dia juga berharap bisa berkumpul lagi bersama keluarga nya suatu saat nanti.

Apalagi jika dirinya bisa membawa keluarga nya untuk pindah ke kota dan tinggal bersama disana,pasti mereka akan lebih senang lagi . Sheila jadi ingin memiliki rumah yang layak di kota,agar bisa membawa keluarga nya disana juga tidak akan membiarkan ayah dan ibu nya bekerja di ladang lagi .

Ladang mereka di desa bisa mereka sewa kan,setiap bulan nya mereka akan memperoleh penghasilan dari tanah itu. Sheila tersenyum memikirkan nya ,dia sudah memutuskan untuk ikut dengan Dokter Mala.

Malam sudah menjelang,kini semua nya makan malam bersama disana . Mereka membicarakan mengenai aktifitas yang mereka kerja kan seharian ini,baik di sekolah atau pun di ladang . Saling bertukar cerita dan saling berbagi pengalaman ,karena di sekolah Shita ada kedatangan tamu dari kota yang menjelaskan mengenai fungsi ponsel android.

"Ternyata yah,bu. Ponsel yang dijelaskan oleh kakak-kakak yang datang tadi tu,ponsel nya bisa video dari jarak jauh hhmmm Anisya anak nya pak kades juga sudah punya duluan " jelas Shita dengan wajah yang sudah bersinar dan semangat .

"Benarkah? Kalau begitu kita perlu beli dua " ucap Ibu Sheila membuat semua mata menatap ke arah sang ibu dengan bingung

"Ya....kalau Sheila jadi ke kota bersama buk dokter,pasti kita bisa videoan dan lihat Sheila berada dimana kan " jelas ibu Sheila dengan tegas sambil tersenyum.

"Oh iya ya bu,bener tu. Tadi kata nya sih harga nya murah dan masih promo,karena pas Anisya beli harga nya hampir dua jutaan. Kalau tadi harga nya ngak sampe sejuta,tapi bisa video an bu" ucap Shita yang sudah bersinar.

"Kok cuma dua? Nanti buat kak Sheila dan kak Shita aja dong,trus Sherry apa ?" tanya Sherry dengan wajah nya yang cemberut .

Shita tertawa terbahak-bahak,dia belum menjelaskan kalau beli dua gratis satu karena dia ingin menggoda si bungsu lebih dulu .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!