NovelToon NovelToon

Ujian Cinta

TUGAS BARU DI SEKOLAH

Author : Hai balik lagi ke kisah percintaan Nicken dan Satria yang baru dimulai. Walaupun cinta mereka harus dipisahkan oleh jarak, tapi tidak mengurangi keromantisan mereka berdua. Di part inilah kekuatan cinta mereka diuji.

Terimakasih buat yang sudah mampir. Like dan komen kalian sangatlah berarti..

...***...

...PENGENALAN TOKOH...

...Nicken Namiera Bramantyo...

...Satria Rivandra...

...Adam Zaferino...

...Tristan Nathaniel...

...Nicky Adhya Bramantyo...

...Nicholas Diandra Bramantyo...

...Vicky Satya Bramantyo...

...Danise Ayu...

...Deandra Milano Pratama...

...Axelino Nugraha...

...Reno Sastrawijaya...

...Dude Aditya...

...Rania Sastrawijaya...

...Ragil Adhitama...

...Devandra Marcello Pratama...

...***...

JAKARTA.

Mungkin Nicken adalah cewek paling beruntung di dunia, menurut dia dan keluarganya sih dan untuk para cewek yang sirik sama dia, dan tidak terkecuali untuk orang-orang yang sangat mengidolakan dia, karena dia masih dikasih kesempatan hidup yang kedua setelah kecelakaan yang dia alami bersama Maira.

Nicken juga ternyata masih dikasih kesempatan untuk mengaku ke Satria kalau dia sayang banget sama idolanya itu. Bukan sekedar rasa sayang antara fans sama idola. Dan Nicken sangat bersyukur untuk itu.

Biarpun mereka menjalani LDR (Long Distance Relationship) tapi mereka bisa langsung beradaptasi karena tudak setiap waktu bisa bertemu. Untungnya lagi, Satria itu pembalap internasional. Jadi jarak Jakarta – Jogja bisa dia tempuh dalam hitungan beberapa jam saja.

Waktu media memberitakan Satria dan Nicken mengumumkan secara resmi kalau mereka pacaran, ada 2 orang yang beneran galau. Ivan dan Sara. Ivan sih keliatan banget kalau dia berusaha untuk menerima kenyataan, tapi menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Ivan sebenarnya masih menyimpan rasa cinta yang besar ke Nicken, tapi kenyataannya dia harus rela melepas Nicken buat Satria.

Nah kalau Sara beda lagi. Dia lebih memilih angkat kaki dari Canopus pas tahun ajaran baru dan dihari setelah dia tahu kalau Nicken beneran jadian sama Satria, dia sudah tidak menunjukkan hidungnya yang mancung itu di sekolah. Kalau kata biang gosip di Canopus sih, dia malu banget tentang insiden ditolak mentah-mentah sama Satria.

Semenjak anak Canopus tahu tentang kejadian itu, mereka langsung menatap sebelah mata ke Sara. Dan dia langsung dikucilkan temen se-genknya, makanya dia lebih milih pindah ke sekolah lain daripada dia mengalami tekanan batin yang teramat sangat.

Tahun ajaran baru pun jadi awal tahun tersibuk Nicken. Selain dia sibuk balapan –karena sekarang dia sudah resmi menjadi pembalapnya Nascar, karena itu dia langsung punya Manajer dan merangkap sebagai pelatih pribadi yang mengurus jadwal latihan dan kejuaraan dia- dia pun dinobatkan jadi Ketua Keamanan Canopus menggantikan kepemimpinan Nicky cs yang sekarang sudah masuk kampus.

Nico menolak tanggung jawab besar itu karena dia mau fokus ke penerimaan atlet basket nasional karena kalau berhasil masuk, dia bakal dapat beasiswa kuliah sampai lulus di New York sekaligus memperdalam skill-nya dalam bermain basket. Jadi dia bakal jadi penasihat pribadi Nicken saja di Keamanan.

Banyak yang tidak yakin atas kemampuan Nicken memegang Ketua Keamanan terlebih dari para Senior di atas angkatannya Nicky biarpun mereka melihat dan menyaksikan sendiri kalau nilai Nicken berada di atas rata-rata dari semua kandidat. Terlebih dia jadi Ketua Keamanan cewek pertama dalam sejarah Keamanan Canopus ataupun sekolah-sekolah lain.

Mungkin itu jadi beban tersendiri buat Nicken cs, selain jadi perisai utama keamanan Canopus tentunya, yang memang lebih banyak pasukan ceweknya. Tapi Nicky cs yakin seyakin-yakinnya kalau Nicken dan timnya bisa menjalani tugasnya dengan baik dan memastikan kalau angkatan mereka memang anak-anak terpilih.

Beberapa hari setelah penobatan mereka, tidak ada yang berubah dari kondisi keamanan Canopus. Mereka anggap siapapun pasukan Keamanannya yang penting mereka bisa menjaga Canopus dengan baik. Biarpun dipegang 3 cewek dan 2 cowok, mereka tetap bisa tegas dan semua masalah bisa mereka atasi.

“Bu Presdir, ini laporan yang lo minta.” Nila -sahabat yang sekarang jadi wakil Nicken dalam bidang kedisiplinan Canopus, menggantikan posisi Vicky- menaruh sebuah map di meja Nicken yang keliatan lagi melamun biarpun matanya menatap laptop warna putih di depannya. "Melamun saja Neng, kenapa?” Nicken tersadar dan melihat Nila duduk di sofa dan masih melihat ke arahnya.

“Kangen Satria, La.”

Nila pun tertawa. Dia pikir sobatnya yang satu ini memikirkan masalah Keamanan yang lebih penting ternyata..

“Ya gitu deh kalau pacaran gaya LDR. Teleponlah suruh kemari.”

“Ya enggak mungkinlah, kan minggu kemarin dia sudah kemari.”

Salah seorang Punggawa cowok Nicken mengetuk pintu Gudang yang terbuka lebar lalu masuk dan menuju Nicken.

“Kak, ada titipan buat Kakak.” Nicken menerima amplop coklat besar. “Tadi yang mengantar kurir.”

“Oke, thanks ya.”

Dia pun keluar. Nila menghampiri Nicken yang lagi membuka amplop tadi. Penasaran. Mereka lalu mendapati sebuah kepingan CD.

“Apaan nih La? Enggak ada pengirimnya.”

“Coba lo cek.”

Nicken memasukan kepingan CD tadi ke laptopnya. Nila berpindah ke samping Nicken. Setelah beberapa menit, mereka pun terkejut.

“La..”

“Gue tahu, Cken.” Nila lalu keluar dan Nicken menutup laptopnya dan terdiam.

“Ini David, Cken.” Sahut Randy waktu melihat isi kepingan CD tadi di laptop Nicken.

Randy ini wakilnya Nicken yang mengurus attitude anak-anak Canopus. Dan dia terkenal sebagai Keamanan paling bijaksana dan baik hati kaya Aca dulu. Tidak hanya itu, dia juga yang setia mendampingi Nicken kalau ada tugas "negara" di luar Canopus. Sama seperti Aca dulu yang selalu setia jadi supir Nicky^^.

“Enggak terlalu jelas sih, tapi gue yakin.” Lanjutnya lagi.

“Kumpulkan semua yang terlibat.” Sahut Lika.

Dia ini anak baru dan juteknya berhasil memikat hati Ryan. Jadi dialah yang menggantikan posisi Ryan yang mengurusi kenakalan anak-anak Canopus.

“You’re right.” Timpal Nila.

“What are you waiting for?" (Terus apa yang kita tunggu?) Marvel –wakil Nicken yang terakhir ini mengurusi keamanan dan ketertiban Canopus meneruskan kerjaan Aril- beranjak dari duduknya lalu diikuti Lika dan Nila yang ingin keluar, tapi Nicken menahan mereka.

“Guys, gue tahu ini masalah yang serius, tapi jangan sampai senior tahu ya.”

“Don’t worry, we can handle this together without them." (Jangan khawatir, kita bisa atasi ini sama-sama tanpa bantuan mereka.) Sahut Marvel yang langsung diiringi anggukan kepala Nila dan Lika.

“Thanks.” Nicken tersenyum dan mereka pun keluar.

Hanya dalam 10 menit, mereka berhasil mengumpulkan anak-anak yang terlibat dalam pengeroyokan David yang terlihat dalam video yang mereka tonton. Marvel berdiri tidak jauh di belakang mereka. Nila dan Lika ada di sisi kanan dan kiri, sedangkan Nicken dan Randy berdiri di depan 7 orang yang sedang menunduk di lapangan.

Nicken sendiri tidak habis pikir, kenapa mereka bisa mengeroyok orang? Canopus emang pernah terlibat tawuran tapi itu sudah lama banget, sebelum adanya Keamanan. Tapi semenjak Keamanan berdiri, jangankan tawuran, kasus berantem antar anak Canopus saja bisa dihitung pakai jari 1 tangan, itupun belum habis.

“Kenapa kalian mengeroyok David?”

Mereka pun masih tertunduk diam.

“Jawab gue!!” Randy pun teriak. Ini menandakan kalau dia beneran marah. Soalnya dia jarang banget mengeluarkan teriakannya kalau untuk urusan Keamanan kalau emang lagi tidak marah banget.

“Ka.. karena dia enggak bisa jaga sikap dan omongannya waktu terakhir dia ke sini.” Jawab salah satu cowok yang berdiri di tengah.

“Kalau emang dia enggak bisa jaga sikap, apa kalian bisa seenaknya mengeroyok anak orang?!” Hardik Nila.

Mereka pun semakin tertunduk.

“Kalian sadarkan siapa yang kalian keroyok?” Nicken akhirnya buka suara yang langsung disambut anggukan kepala semuanya. “Kalian pikirin enggak akibatnya buat Canopus?” Semua terdiam. “Kalian pikirin gak?!”

“Kita minta maaf, Cken.”

“Gue enggak butuh maaf kalian!!”

Bel masuk pun berbunyi.

“Jangan disuruh masuk, Cken.”

“Enggak bakal, Ka. Vel, can you keep an eye to them? (Bisa lo awasin mereka?)”

“Many eyes, Cken.”

“Thanks. Gue mau kalian tetap di sini. Dan selama kalian di sini, gue mau kalian tetap menunduk. Mengerti?”

“Mengerti, Cken.”

Nicken, Randy, Nila dan Lika berbalik pergi.

“Kak Aril tahu masalah ini, Cken.”

“Dia pasti tahu, Ka. Tapi gue yakin, dia enggak bakal kasih tahu yang lain.”

“Don’t need to worry, Girls, we can handle this. (Enggak usah khawatir, kita bisa mengatasi ini).”

To be continued.....

KEKOMPAKAN TIM KEAMANAN NICKEN

Kabar pengeroyokan David langsung jadi trending topic di sosmed. Entah dari pihak mana kasus itu tersebar luas. Beberapa sekolah tetangga banyak yang menunjukkan simpatinya ke David dan sayangnya nama Canopus yang jadi jelek, biarpun sebenarnya mereka tidak tahu masalah yang sebenarnya apa. Mereka cuma tahu kalau David diserang anak Canopus.

Dan efek ke anak Canopus bisa dibayangkan terlebih anak Keamanannya. Ponsel Nicken enggak berhenti bunyi. Banyak yang minta penjelasan dari sang ketua Keamanannya langsung. Dan untungnya Nicken cukup sakti buat meredam emosi mereka dan membuat mereka menahan sekolah masing-masing buat tidak menyerang anak Canopus.

Salah satu sekolah tetangga, yang enggak jauh dari Canopus, mungkin hanya beberapa belas kilo, tampak 3 orang cowok sedang duduk di sebuah aula besar. Karena kapasitas ruangan yang besar, jadi suara mereka kedengeran menggaung sewaktu mereka ngomong.

Mereka adalah Keamanannya SMU Harapan Bangsa. Dan David adalah ketua Keamanan mereka. Jadi mereka sedang mendiskusikan masalah David yang dikeroyok tidak jauh dari Harapan Bangsa oleh anak Canopus beberapa hari yang lalu. Karena banyaknya orang yang mengeroyok, David harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Fisik masih bisa disembuhkan tapi kata dokter psikisnya yang mungkin agak lama pulih.

“Kita serang saja gimana?” Sahut Brandon. Cowok blasteran ini emang terkenal suka emosian.

“Enggak ada serang-serangan.” Timpal Nuno langsung.

“Tapi No, gue enggak terima David dikeroyok begitu sama mereka.”

“Gue juga enggak terima Bro, tapi kita juga mesti dengar langsung dari pihak Canopus kenapa anak-anaknya bisa mengeroyok David.”

“Nuno benar.” Sahut Galih. “Sudah bertahun-tahun kita sama Canopus enggak pernah ada masalah lagi. Jadi kayanya enggak mungkin mereka masih dendam sama kita. Pasti ini ada hubungan sebab-akibat.”

“Jadi maksud lo, semua ini gara-gara David?”

“Gue enggak bisa memastikan itu, tapi itu mungkin saja.”

“Terus kita gimana? Rencana gue sih mau ketemu sama Nicken.”

“Atur waktu buat itu, No, biar masalahnya cepat kelar.”

Keesokan harinya, Nicken termenung di atap Gudang keramatnya. Dari atas sana, dia bisa melihat ke arah lapangan dan 7 cowok yang masih dia hukum berdiri. Ponselnya masih dia pegang. Beberapa menit yang lalu, Nuno menelpon dan meminta Nicken buat menyambut kedatangan mereka di Canopus besok. Sampai sekarang, dia masih belum tahu alasan mereka mengeroyok David. Mereka tetap bungkam. Makanya sekarang dia galau memikirkan apa yang harus dia bilang ke Nuno dan wakil David yang lain?

“Cken?” Marvel duduk di samping Nicken. “What’s wrong? (Ada apa?)”

“They’ll come here, tomorrow." (Mereka akan datang ke sini, besok.)

“So, let them come." (Biarkan mereka datang.)

“It’s not as simple as you think, Vel, enggak sesimple itu.” Karena galau, jadi dia rada kesal sama omongan cowok yang jarang mau pakai bahasa Indonesia ini.

“I don’t think this problem is simple, it’s very serious. But you don’t have to worry, let them know the truth." (Gue enggak bilang masalah ini sederhana, ini sangat serius tapi lo enggak usah khawatir, biarkan mereka tahu yang sesungguhnya.)

“What’s the truth? I don’t even know their reason. (Kebenaran apa? Gue saja enggak tahu alasan mereka.) They don’t even wanna say anything. Mereka belum ngomong apa-apa. ” Nicken menunjuk ke arah lapangan.

Marvel pun tersenyum.

“We’ll be ready to welcome them and we’ll be at your back, as usual." (Kita akan siap menyambut mereka dan kita akan selalu ada buat lo, seperti biasa.)

Marvel mengelus rambut Nicken lalu berdiri dan turun. Nicken pun terdiam.

Istirahat kedua, Nicken duduk di kantin sama Nico. Beberapa anak di sana tampak lagi ngomongin dia. Keliatan banget mereka mengobrol sambil sesekali melihat ke arah Nicken. Mungkin masih mempertanyakan kelanjutan kasus pengeroyokan yang membuat nama sekolah mereka jelek. Dan mereka juga mau tahu gimana Nicken cs bisa menyelesaikannya.

“Tetap enggak mau ngomong, Cken. Mereka lebih milih mengepel lapangan basket sama koridor daripada ngomong.” Randy duduk di samping Nicken lalu menyeruput es teh manis di hadapan Nicken.

Nicken menghela nafas. Makin galau. “Gue resign (mengundurkan diri) deh, Kak.”

“Lah kok lo malah ngomong begitu? Jangan dong. Kalau lo resign, gue juga ah.”

Nico yang duduk di hadapannya tersenyum lalu meraih tangan Nicken yang membuat dia menatap Nico.

“Look (dengar), lo sama anak-anak lo dipilih Nicky karena mereka yakin kalian bisa mengatasi semua masalah Canopus. Kalau gara-gara hal ini lo menyerah, Nicky bakal kehilangan muka depan Senior. Karena lo pasti tahu, dia sama angkatannya mati-matian meyakinkan Senior dan seluruh Canopus kalau kalian sanggup megang tanggung jawab besar ini. Saran gue, kalian jangan panik, pikirkan semuanya pakai kepala dingin. Kalian cari tahu kemungkinan apa saja, dan sekecil apapun yang bisa memicu anak-anak mengeroyok David. Atau kalian mau gue yang bertanya ke mereka?”

Mereka terdiam sesaat.

“Enggak perlu, Nick, gue yakin banget, Bu Presdir dan kita bisa mengatasi ini semua.”

Nico tersenyum. “I trust you, 1000%.”

Nicken tersenyum. Randy pun mengusap bahu Nicken yang langsung disambut tonjokan pelan di bahunya.

“Let’s work hard (Ayo, kerja keras). Thanks, Kak.”

Nicken dan Randy bangun dari duduknya dan pergi. Nico meminum es jeruknya sambil tersenyum.

...***...

Nicken menyusuri koridor rumah sakit dan mencari kamar yang tadi dia tanya di bagian informasi. Kalau emang ke 7 anak yang mengeroyok David tidak mau mengaku, dengan terpaksa dia mencari jawabannya langsung ke korbannya. Butuh nyali besar sih, karena Nicken merasa bersalah David sekarang bisa ada di sini karena anak-anaknya.

Dan keputusan ini pun dia ambil sendiri tanpa kasih tahu yang lainnya dulu. Kalau sampai mereka tahu, percaya deh, mereka bakal kasih komando semua Punggawa mereka buat mengawal Nicken. Jadi lebih baik tidak usah bilang daripada rumah sakitnya jadi rusuh. Dan akhirnya dia menemukan kamar yang dia cari. Setelah menghela nafas dia pun masuk.

“Hi, Cken.” Nuno bangun dari duduknya waktu lihat Nicken datang.

“Hi, No..” Nicken berpaling ke David yang enggak suka sama kedatangan Nicken. “Hi, Vid, gimana keadaan lo?”

David mendengus sinis. “Enggak usah basa-basi. Mau apa lo ke sini?”

“Vid, be nice." (Yang ramah).

“Buat apa gue ramah sama dia? Lo lupa, gara-gara anak-anaknya, gue ada di sini!”.

“Gue atas nama Canopus mau minta maaf sama lo.”

“Maaf lo enggak akan merubah keadaan gue. ”

“David!” Nuno agak meninggikan suaranya.

“Dan lo enggak usah khawatir, anak-anak yang mengeroyok lo sudah gue proses dan mereka bakal diskors.”

“Ya emang sudah seharusnya kan?”

“David lo apa-apaan sih? Bisa enggak sih lo enggak bersikap kaya gitu? Dia kesini baik-baik mau minta maaf sama lo dan gue yakin banget, butuh keberanian buat menemui lo dan dia enggak memikirkan harga dirinya buat minta maaf sama lo. Hargai dong sedikit!”

“Jangan karena dia cewek terus lo malah lebih belain dia ya?”

“Kok lo malah makin ngaco ngomongnya?”

“No, please. It’s ok. Hak David buat enggak maafin gue atau Canopus, tapi yang pasti, gue benar-benar minta maaf dan gue pastikan enggak akan ada kejadian kaya gini lagi. Gue permisi.” Nicken lalu keluar yang diikuti oleh Nuno.

“Maafin David, Cken.”.

“Enggak apa-apa, No. Sikapnya wajar kok."

“Gue enggak mau masalah ini semakin berlarut-larut, jadi besok kita selesaikan bareng ya.”

Nicken tersenyum sambil menggangguk lalu pergi. Nuno kembali masuk ke dalam kamar David.

“Gue enggak menyangka lo bisa childish kaya gini, Vid. Gue yakin banget, lo babak belur begini gara-gara mulut lo. Dan kayanya luka-luka itu pantas buat menyadarkan lo.” Nuno lalu pergi dan David pun terdiam.

To be continued......

TERUNGKAP

Besoknya, semua anak Keamanan enggak terkecuali para Punggawa mereka kelihatan tegang banget. Dari pagi mereka sudah menyiapkan aula yang jadi tempat pertemuan mereka. Nicken juga tumben banget sampai lebay menyuruh para Punggawanya jaga di tiap titik buat antisipasi adanya gangguan dari pertemuan mereka.

Menjelang siang, 2 mobil masuk ke parkiran Canopus. Sepertinya mereka enggak bawa pasukan lengkap soalnya hanya ada 4 orang cowok turun dari mobil lalu menuju koridor yang langsung disambut sama Marvel dan Lika yang membawa mereka ke arah aula.

“7 anak di lapangan sudah diskors selama seminggu terhitung dari hari ini. Setelah kejadian pengeroyokan, mereka sudah dapat banyak hukuman.” Jelas Nicken setelah basa-basi yang sebenarnya tidak perlu.

“Kayanya lo enggak perlu melakukan itu, Cken.” Sahut Galih.

“Maksud lo?”

Nuno dan Galih berpaling ke arah David yang hari ini dipaksa keluar rumah sakit oleh Galih buat ikut ke acara pertemuan mereka. Dia pun hanya bisa tertunduk diam. Nuno kembali menatap Nicken.

“Awalnya kita emang enggak terima sama perlakuan anak-anak kalian, tapi setelah tahu penyebabnya, kita lebih marah sama satu orang.”

“No, please, just to the point ok?” (Langsung ke intinya) Marvel kelihatan sudah enggak sabar banget.

“Coba kalian pikir, kita sudah lama enggak ada masalah, tapi kenapa tiba-tiba Canopus menyerang David? Enggak mungkin penyebabnya hal sepele.”

Nicken menatap David yang kelihatan sudah gelisah. “Mereka emang enggak bilang apa maksud mereka menyerang David. Tapi mereka bilang, mereka dengar omongan enggak enak tentang Keamanan Canopus dari lo, Vid. Bisa jelasin ke gue, lo sudah ngomong apa?”

Semua pun akhirnya berpaling ke David yang masih tertunduk diam.

“Mereka mau kita dengar sendiri dari mulut lo. Lo ngomong apa sebenarnya tentang kita?”

Nila pun jadi keliatan mulai tidak sabar. Randy mengusap bahunya buat menenangkan dia.

“Kita harap lo jujur, Vid. Canopus sendiri enggak mau hubungan sama Harapan Bangsa rusak lagi gara-gara ini.”

Seperti biasa, Randylah yang terdengar sangat bijak buat mengimbangi posisi Nicken yang tidak pernah kasih lihat emosinya kalau ada acara kaya sekarang. Tapi kayanya dia melihat muka Nicken kencang yang artinya dia lagi menahan keras buat tidak mengeluarkan emosinya, jadi dia tidak mau lebih memancing emosi ketuanya.

Nicken berpaling ke Nuno dan Galih, berharap dapat jawaban. “Dia ngomong apa, Guys?”

“Lo mau ngomong sendiri atau kita yang bilang ke mereka?” Tanya Brandon ke David yang masih tertunduk.

“What did you say, Vid!!” (Apa yang sudah lo katakan?) Marvel akhirnya bangun dari duduknya dan teriak ke David. Lika langsung menenangkan dia dan berhasil menyuruhnya duduk lagi.

“Maafin gue, Cken.” Sahut David yang kedengaran kaya gumaman.

“Lo ngomong apa, Vid?”

David lagi-lagi terdiam.

Marvel kembali bangun dari duduknya lalu menghampiri David dan mencengkram kerah baju seragamnya.

“Tell her now, what did you say?!” (Jawab dia sekarang, apa yang sudah lo katakan?!)

Galih dengan sigap melepaskan cengkraman Marvel lalu menjauhkannya sambil menenangkannya. “Dia enggak akan mau mengaku walaupun lo mengancam mau bunuh dia.”

“Dia bilang..” Nuno menoleh ke arah David yang sekarang menutup mukanya, lalu ke Nicken cs. “Dia bilang, Keamanan Canopus sudah manja karena sekarang banyak pasukan ceweknya.”

“That’s it?” (Cuma itu?)

Aneh kalau itu jadi alasan anak-anak Nicken nekat mengeroyok seorang Ketua Keamanan.

“Lebih enggak ada apa-apanya karena..” Nuno menghela nafas. “Ketuanya lo, Cken.”

Kali ini Randy, Marvel, Nila dan Lika terkejut lalu menatap Nicken yang sekarang terdiam menatap Randy lalu berpindah ke David yang masih menutupi mukanya.

“Sorry kalau kata-kata itu keluar dari mulut seorang Ketua Keamanan.”

Nicken menghela nafas lalu berdiri dari duduknya dan keluar. Randy pun mengejarnya. Kali ini Lika menghampiri David.

“Bukan berarti cewek enggak bisa jadi Keamanan. Bukan berarti cewek enggak bisa ngapa-ngapain. Mungkin di tempat lain enggak bisa, tapi bukan di Canopus!! Satu penyesalan gue, Vid, kenapa anak-anak itu enggak mukulin lo sampai lo enggak bisa bangun lagi!!”

Marvel langsung merangkul Lika dan memaksanya keluar dengan diikuti oleh Nila.

“Kita kecewa banget sama lo, Vid. Awalnya gue bersikeras mau membela lo, membalas perlakuan mereka. Tapi setelah gue tahu apa yang sebenarnya, gue malah mau banget ikut menonjok lo.” Sahut Brandon.

“Gue benar-benar minta maaf.”

“Maaf lo sudah enggak berguna. Gue enggak tahu gimana nasib lo kalau sampai Deandra tahu hal ini.”

“Lo yang harus tanggung jawab atas apa yang sudah lo mulai.”

Nicken berjalan ke arah lapangan sambil mengepalkan tangannya. Jadi ternyata mereka membela dia karena David sudah komentar seenaknya tentang dia dan anak-anaknya.

Damn! Kenapa dari awal kalian enggak bilang!

Nicken pun sampai di hadapan mereka.

“Lihat gue sekarang.”

7 cowok tadi pun menatap Nicken lalu kearah Randy yang berjalan menyusul Nicken.

“Kenapa dari awal kalian enggak jujur sama gue?”

Salah seorang dari merekapun tersenyum.

“Jawab gue.”

“Karena kita yakin, kalian enggak akan percaya sama apa yang kita omongin. Pasti kalian lebih percaya dia yang Ketua Keamanan daripada kita yang bukan siapa-siapa.”

“Tapi itu penting buat kita. Kita enggak perlu menghukum kalian kaya gini. Dan satu hal, gue bakal lebih percaya kalian daripada orang lain.”

“Yang penting sekarang kalian tahu alasan kita kenapa bisa menyerang dia. Kita paling enggak bisa dengar ada yang menjelekkan Canopus terlebih tentang Keamanan.” Sahut cowok yang badannya agak atletis. Dia ini termasuk dalam tim basket inti Canopus kaya Nico. “Dan buat kita, Keamanan Canopus tetap yang terbaik biarpun ketua dan pasukannya banyak ceweknya.”

“Thank you so much, Guys.”

“Nyantai saja, Cken. Yang penting, kita enggak jadi diskorskan?”

Randy dan Nicken tersenyum.

“Enak saja kalian. Kalian tetap harus dihukum karena kalian sudah enggak mau jujur sama kita.”

Muka mereka pun langsung berubah kecewa dan pasrah.

“Please, Ran, enggak yang parah lagi.”

“Terserah gue lah. Berhubung sikap kalian enggak bisa dimaafin, jadi..” Randy menoleh ke Nicken yang tersenyum dan kembali ke mereka. “Seharian ini kalian harus.. makan di kantin, sepuasnya. Kita yang bayar.”

Semuanya tampak tidak percaya. Tidak mungkin banget mereka memanjakan anak bersalah sampai segitunya. Ini pasti jebakan, pikir mereka.

“Kalian jangan bercandalah.”

“Oh, enggak mau, Ran, kita suruh mengepel parkiran saja gimana?”

“Kalian serius?”

“Gue hitung sampai 3, kalau kalian enggak pergi juga ke kantin, gue ganti hukuman kalian. Satu!!”

7 cowok tadi pun langsung berlari. Beberapa detik kemudian, si Cowok atletis tadi kembali ke hadapan mereka.

“We just wanna say.. thanks.” (Kita cuma mau bilang, makasih)

“Dua!!”

Cowok itu tertawa lalu kembali berlari menyusul yang lainnya. Randy pun tersenyum lalu mengacak rambut Nicken.

“Thanks.”

To be continued.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!