Di sebuah kota terbesar yang bernama kota Daston yang terletak di negara M merupakan kota terbesar yang ada di sana dan juga telah menjadi pusat terbesar perputaran segala bidang industri dunia.
Di sana di kota Daston terdapat sebuah keluarga besar yang telah menjadi penguasa di kota itu yaitu keluarga wibawa. Keluarga wibawa menjadi puncak keluarga teratas atau juga bisa di sebut keluarga paling berkuasa di sana. Juga bisa di bilang keluarga terkuat di negara M atau bahkan di dunia. Di mana tahta kekuasaan di pegang oleh kakek wibawa.
Suatu ketika di keluarga wibawa terjadi pertikaian keluarga yang mengakibatkan banyak keluarga yang tewas dengan cara aneh atau di bunuh. Sehingga kakek wibawa memerintahkan beberapa anak buahnya untuk membawa cucu lelaki kesayangan pergi meninggalkan kediaman secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi rencana kakek wibawa bocor sehingga banyak anggota keluarga juga memerintahkan anak buahnya untuk membunuh bayi itu. Mereka takut kelak bayi itu bila di biarkan hidup akan menjadi ancaman bagi mereka.
"Ketua mereka semakin dekat ketua sebentar lagi kita bisa tersusul" ucap empat pengawal di belakangnya.
Ketua berada di depan sambil memegang seorang anak bayi dengan erat. Anak bayi itu adalah cucu dari tuan kakek wibawa. Ketua juga bisa merasakan bahwa mereka di kejar setidaknya di kejar oleh belasan orang bahkan semuanya adalah para petarung. bahkan ia juga merasakan diantara mereka ada petarung dengan tingkatan atas. Ketua mengetahui jumlah mereka dari aura petarung yang memancar dari mereka bahkan banyak di antara mereka levelnya diatasnya.
tiba-tiba ke empat pengawal yang berada di belakang serempak berhenti.
"kenapa kalian berhenti" tanya ketua sambil membalikan tubuhnya mengarah ke mereka sambil tangannya memeluk bayi.
"ketua kau pergilah secepat mungkin kami akan tinggal di sini menghalau mereka" mereka berempat berucap dengan serentak dengan mata dingin dan tajam.
"baik aku paham bertarunglah sebagai seorang petarung" ketua segera membalikkan badan bergegas pergi berlari dengan kecepatan tinggi masuk ke dalam hutan.
Beberapa saat kemudian tibalah belasan orang dari balik pepohonan yang lebat keluar menuju ke arah mereka.
"berhenti kalian tidak akan kami biarkan lewat" ucap salah seorang pengawal dengan mengeluarkan aura petarung.
Belasan orang itu berhenti berjarak beberapa langkah dari mereka. Keluarlah seorang dari mereka dengan pembawaan dingin tetapi dengan mata yang sangat tajam. Sangat jelas dari aura nya dia lah yang terkuat di antara mereka dialah leo
"rupanya kalian seorang petarung pantas kalian juga bisa bekerja di keluarga wibawa" ucap Leo pemimpin belasan orang itu.
Tiba-tiba dari belasan orang itu seketika keluar aura petarung yang memancar sangat kuat dimana Leo menjadi yang terkuat dengan level petarung atas tingkat awal.
Petarung itu sendiri di bagi menjadi beberapa tingkatan, perbedaan kekuatan antara tiap tingkat ke tingkat selanjutnya sangatlah jauh di mana petarung di bagi menjadi beberapa level
Petarung bawah tingkat awal
petarung bawah tingkat menengah
Petarung bawah tingkat Akhir
Petarung tengah tingkat awal
petarung tengah tingkat menengah
petarung tengah tingkat akhir
petarung atas tingkat awal
petarung atas tingkat menengah
petarung atas tingkat akhir
petarung master tingkat awal
petarung master tingkat menengah
petarung master tingkat akhir
petarung grand master
Dari aura para petarung itu sendiri mereka bisa merasakan musuh berada di tingkatan yang mana.
"kalian hanya petarung tingkat bawah awal, berani sekali kalian menghadang kami" ucap Leo
Merasakan aura membunuh Leo sudah jelas ia jauh lebih kuat dari para pengawal, dengan cepat ke empat pengawal itu mencabut pedangnya serta bersiap siap untuk menghadapi Leo beserta belasan orang lainnya.
Mereka sadar inilah waktu ajalnya akan tetapi asalkan bisa mengulur waktu itu sudah cukup, walaupun mereka tidak yakin bisa menahannya berapa lama apa lagi mereka bisa merasakan aura petarung lawan mereka di atas mereka, ada beberapa yang tingkat bawah awal dan juga tingkat bawah menengah bahkan ada yang juga di tingkat petarung atas awal yaitu Leo.
Tiba-tiba Leo melaju dengan kecepatan tinggi sambil mencabut pedang dan langsung melemparkan pedangnya.
"mati kau dasar sampah" ucap Leo melempar pedang dengan kecepatan tinggi.
Bagaikan hembusan angin pedang itu melesat cepat langsung menembus tubuh salah satu pengawal itu yang mengakibatkan darah beterbangan sampai pedang itu tertancap di pohon.
Pengawal itu langsung jatuh tewas seketika di tempat. Ketiga pengawal sisanya terkejut melihat pergerakan Leo yang begitu cepat bahkan tangan mereka sampai gemetar membuat pedang yang di pegangnya bergetar
"inikah kekuatan petarung tingkat atas" ucap salah seorang pengawal.
"sial ayo maju kita serang bersama " ketiga pengawal itu segera berlari langsung menuju ke arah Leo sambil mengayunkan pedangnya.
"syut syat" suara hembusan ayunan pedang.
Dengan sangat mudahnya Leo menghindari tebasan pedang itu. "dasar bodoh matilah kalian" ucap Leo mengayunkan tinjunya.
"bukk" tinju keras mengenai wajah salah satu pengawal itu Hinga terbang belasan meter menggusur tanah.
"brak" tendangan keras dari kaki kanan Leo menghantam bagian dada pengawal itu. "krakk" suara tulang rusuk patah terdengar sangat jelas serta nyaring dan mengakibatkan pengawal itu terpental membentur pohon dengan keras dan tewas serta memuntahkan darah segar seketika.
Dua pengawal yang tersisa melihat rekannya tewas dengan begitu sangat mudah segera bergerak ke belakang Leo sambil mengayunkan pedangnya.
"mati kau" ucap kedua pengawal itu. Dengan mudahnya Leo menghindarinya dan langsung segera mencabut belati di pinggangnya. Dengan cepat Leo menusukkan belati itu ke leher mereka.
"cras cras" seketika darah merah mengalir mengakibatkan kedua pengawal itu tewas.
Tanpa basa-basi Leo dan yang lainnya Langsung kembali mengejar. Leo mencabut pedangnya dari pohon berlari sangat cepat dengan aura membunuh yang kuat.
Di sisi lain ketua tidak bisa berlari dengan kecepatan maksimal di karenakan ia menggendong bayi yang mengakibatkan kecepatannya menurun. "bila terus begini aku akan segera terkejar" ucapnya di dalam hati.
Tidak lama berselang ia berhenti berlari Dimana di depannya ada sebuah sungai dan di mana sungai itu mengarah ke arah air terjun yang sangat tinggi.
"apakah ini sungai yang di maksud oleh tuan kakek wibawa" ia mengingat ucapan kakek wibawa.
"kalo seperti yang di maksud kakek saya hanya perlu mengikuti sungai ini melewati sebuah gunung dan sampai di suatu desa" pikirnya di dalam hati.
Tidak lama berselang ia mulai merasakan aura pembunuh yang sangat kuat. Benar saja Leo dan belasan orang keluar dari pepohonan langsung berada di hadapan nya.
"kau tak akan bisa lari lagi " ucap Leo kepada ke tua.
Dengan segera ketua mengeluarkan aura petarung nya dan mengacungkan pedangnya ke arah Leo dan kelompoknya.
"dasar sampah hanya di tingkat bawah akhir" ucap Leo sambil menyilangkan ke dua tangannya di dada.
"kalian bertiga maju habisi dia" ucap Leo memerintahkan tiga orang petarung bawahannya dengan level petarung bawah menengah untuk menghadapi ketua.
Segera dengan cepat mereka bertiga maju sambil mencabut senjata pedang dan mengayunkan tebasannya ke arah ketua.
Dengan cepat Segera ketua mengambil kuda kuda kaki Kakan di depan, tangan kanan memegang pedang tangan kiri bertahan menggendong melindungi bayi menjaga keamanannya.
"cras cras" suara ayunan pedang menggema di iringi Kilauan cahaya banyak darah berterbangan, tidak lama berselang terlihat ketua masih berdiri kokoh sementara ke tiga lawannya jatuh bersimbah darah dengan badan terkoyak dan tewas di tempat.
"ternyata kau cukup kuat juga wajar kau bisa mengalahkan mereka dengan mudah" ucap Leo.
"kalian berdua maju habisi dia" kali ini Leo memerintahkan dua orang dengan level petarung yang setara dengan ketua yaitu tingkat bawah akhir.
Dengan segera ke dua orang itu berlari ke arah ketua dengan kecepatan dan kekuatan jauh diatas dari ke tiga orang sebelumnya nya.
Dengan cepat ketua juga berlari ke arah mereka sambil mengayunkan pedangnya.
"syut" suara tebasan pedang ketua dengan cepat, akan tetapi kedua orang itu dengan mudah menghindari nya Hingga pedang itu hanya menghantam batu dengan keras di ikuti Kilauan cahaya mengakibatkan batu itu pecah beterbangan kemana mana.
Dengan cepat ketua kembali mengangkat pedang itu serta segera membalikan badan untuk melakukan serangan tebasan berikut nya, akan tetapi salah seorang dari musuhnya sudah lebih cepat dahulu membalikan badan serta mengepalkan tinjunya dan langsung memukul melesat mengarah ke ketua.
"buk" ketua tidak sempat untuk menghindar apalagi menangkisnya sehingga tinju itu dengan telak mengenai dada sebelah kanannya.
"krak" bunyi patah tulang rusuk ketua yang terdengar, sehingga ia terpental beberapa meter jauhnya dengan kondisi tetap berdiri.
Darah segar mengalir dari mulut ketua membasahi bibir dan dagunya di iringi rasa sakit yang luar biasa belum sempat ia bereaksi, muncul salah seorang lainnya dari belakang dengan tendangan super cepat dan keras.
"Trak" ketua dengan segera memblokir tendangan itu dengan menggunakan pedangnya. Pedang itu sampai patah terkena tendangan yang sangat keras itu sehingga ketua harus mundur beberapa langkah.
"sial jika terus begini aku akan segera terbunuh oleh mereka berdua" ujar ketua di dalam hati sambil menahan sakit tulang rusuknya yang telah patah.
Ketua terdiam beberapa saat sambil memikirkan cara agar bisa menang dan mengalahkan mereka, sambil mengumpulkan semua kekuatan yang ada dan memusatkan semua nya ke jari jari tangan kanannya.
Tiba-tiba ketua langsung berdiri bergerak berlari dengan cepat sambil melemparkan pedangnya melesat ke arah salah satu musuhnya.
"syut" pedang yang terbang dan terarah itu berhasil di hindari nya akan tetapi ketika ia kembali menoleh ketua sudah ada di hadapannya dengan cepat mencengkram bagian tenggorokan leher musuhnya.
Sontak Seketika musuh itu bereaksi langsung mengayunkan tinjunya ke arah ketua tepat mengenai bagian wajah ketua.
Seketika ketua yang terkena tinju itu langsung terpental sambil tangan mencengkram keras leher musuhnya hingga tenggorokan nya hancur dan tewas seketika.
Sementara ketua terpental berguling guling di tanah sambil terus melindungi bayi itu agar tidak terluka.
Ketua terpental jatuh hingga hampir tidak sadarkan diri sangking kerasnya pukulan itu, tiba tiba ia kembali mengingat kejadian dulu bagaimana kakek wibawa menolong nya ketika dia nyaris mati di jalanan.
Kembali ke ingatan ketua ia berhutang Budi kepada kakek wibawa. Jika bukan karena pertolongan kakek wibawa menolong nya waktu ia akan mati kelaparan di sebuah kolong jembatan karena ketua sudah sebatang kara dari kecil. Tanpa sengaja Kakek wibawa menemukannya yang sekarat terkapar dengan tubuh kecilnya. Kakek wibawa menolongnya memberi nya makan memberinya pakaian bahkan memperkerjakan nya bahkan juga melatihnya hingga ketua bisa menjadi seorang petarung.
"bayi ini adalah cucu kakek Wibaya bagaimana pun aku harus menjaganya" ucapnya dalam hati mengingat jasa-jasa kakek wibawa.
Ketua kembali berdiri perlahan lahan dengan aura yang lebih kuat dari sebelumnya dan juga tekat yang kuat ia juga merasakan kekuatan dalam dirinya semakin beranjak dan bergejolak.
Ketika ketua sudah berdiri ia kemudian langsung di serang dengan cepat oleh satu musuh lainnya yang tersisa.
sebuah tendangan dengan kaki kanan mengarah ke arah wajah dari ketua. Ketua yang merasa kekuatan di dalam dirinya semakin bertambah dengan mudah sangat mudah menghindari tendangan itu serta langsung melakukan serangan balasan berupa pukulan keras ke arah dagu musuhnya.
"Trak" musuh itu langsung terbang ke atas dan jatuh ke bawah dalam keadaan dagu yang hancur serta seketika tewas. Tanpa di sadari ketua sudah menembus ke tingkat petarung tengah awal.
Leo sedikit terkejut melihat ia mampu menghabisi mereka. "kau cukup hebat mampu mengalahkan mereka berdua".
"rupanya kau sudah naik satu level ke dari bawah akhir ke tingkat tengah awal, tapi bagiku itu bukan apa apa" dengan segera Leo bersiap maju melesat dengan sangat cepat bahkan ketua hampir tidak dapat melihatnya.
Leo meluncurkan tinjunya dengan cepat dan sangat kuat, dengan segera ketua juga memusatkan seluruh kekuatan ke tangannya dan juga meluncurkan tinjunya.
"bum brakk" kedua tinju beradu dengan keras di udara di iringi suara hancurnya tulang. Benar saja ketua terpental mendekati air terjun dengan kondisi masih berdiri dan juga dengan tangan kanan yang tulangnya hancur.
Ketua menggertakkan giginya dengan kuat menahan rasa sakit yang menjalar keseluruhan tubuhnya. kekuatan Mereka benar benar sangat jauh sekali berbeda.
Belum sempat ketua bereaksi, kembali sebuah tinju langsung menghantam bagian dadanya. Tinju yang begitu keras mengakibatkan ketua terpental terbang langsung jatuh ke arah air terjun. Dengan sisa nyawanya ia memeluk bayi itu dengan erat oleh tangan kirinya sambil badannya mengarah ke dasar air terjun yang begitu dalam.
"tuan Leo dia telah jatuh ke dalam air terjun" ucap seseorang melihat ketua yang terluka sangat parah dan bayi itu jatuh ke dasar air terjun.
Leo melihat ke arah dasar air terjun itu "dengan luka seperti itu pasti dia sudah mati dan juga air terjun ini sangat dalam tidak mungkin ada orang yang akan selamat apa lagi hanya seorang bayi" ujar Leo kepada yang lain.
"sudahlah lebih baik kita kembali tidak mungkin kita melompat ke bawah mengejar nya, air terjun ini begitu dalam dan kita juga tidak tau di dasarnya ada apa sudah pasti kita akan tewas jika melompat" ujar Leo sangat kecewa tidak bisa membunuh mereka dan membawa mayatnya.
Segera mereka pergi meninggalkan tempat itu karena sangat tidak mungkin untuk ikut terjun ke bawah.
Di waktu sore hari diatas sebuah aliran sungai yang lebar ada seorang kakek tua yang sedang berlatih semedi di atas sungai. Kakek itu berjanggut panjang dengan sebagian rambut yang sudah memutih dan berbadan tegap. banyak energi energi alam yang berterbangan masuk ke dalam tubuhnya.
Kakek itu membuka matanya perlahan lahan karena dia merasakan samar samar aura seorang petarung yang nyaris hampir hilang di kejauhan. Seketika kakek tua itu berdiri dan berlari di atas air menuju ke arah aura yang nyaris hilang atau bahkan sudah hilang itu.
Sesampainya di sana di lihatnya seorang bayi yang terbalut kain dengan ada beberapa noda darah di atas seorang badan lelaki yang baru saja meninggal. Sangat jelas terasakan bahwa aura ini adalah berasal dari lelaki yang baru saja meninggal ini.
Ketua ketika terjatuh dari air terjun ternyata ia tidak langsung mati akan tetapi dia masih dalam keadaan sekarat. Dia mengerahkan sisa sisa tenaga terakhirnya agar dia tidak tenggelam dan terus menjaga bayi itu agar tetap hidup.
Kakek tua segera mengangkat dan membawa mereka berdua menuju ke sebuah gubuk di desa. Dia segera menaruh bayi itu di atas kursi dan juga segera menguburkan kan lelaki yang sudah tewas itu. Segera setela selesai menguburkannya kakek tua itu melihat dan menggendong bayi itu ia sangat heran melihat bayi itu tidak menangis sama sekali sembari tadi dia menemukannya.
Ketika kakek membuka kainnya iya sangat terkejut melihat sebuah kalung giok naga berwarna hijau yang menggantung di leher bayi itu juga terlihat sangat familiar baginya.
kakek tua itu kembali coba mengingat kejadian di masa lalu dimana dia melihat batu giok naga itu.
"ini jelas giok naga milik artur wibawa" ucap Kakek tua itu. Artur wibawa adalah nama dari kakek wibawa
Kakek wibawa dan kakek tua itu dulu adalah teman kecil di mana mereka sama sama sebatang kara menjalani kerasnya kehidupan. Mereka bermain, belajar, dan berlatih bela diri agar kelak mereka bisa mendapatkan apa yang mereka impikan. Mereka berkeinginan untuk kelak bisa menjadi seorang petarung kuat, hingga akhirnya kakek wibawa tidak terlalu berbakat dan hanya mampu sampai ke level tingkat petarung master awal, sedangkan kakek tua sudah menjadi seorang petarung legendaris di tingkat grand master. Pada akhirnya mereka berpisah di mana artur wibawa pergi berkelana ke kota kota memulai bisnis sedangkan kakek tua itu lebih memilih tinggal di desa sambil terus mempelajari ilmu bela diri petarung.
ada pertemuan ada perpisahan sebelum mereka berpisah kakek wibawa pernah menunjukkan kalung giok naga hijau itu kepadanya. Oleh karena itu kakek tua langsung mengenali giok itu. bahwa bayi ini adalah keturunan dari keluarga wibawa atau mungkin cucunya.
Kini usia kakek wibawa dan kakek tua berada di umur enam puluh tahunan karena mereka adalah petarung jadi memiliki kondisi fisik yang sehat dan tampak muda jauh lebih muda di antara orang normal.
sambil mengendong bayi itu dan mencoba memikirkan apa yang terjadi terhadap lelaki yang baru saja di kuburkan nya jelas lelaki itu menderita luka yang di akibatkan dari sebuah pertarungan. Kakek tua itu bisa dengan jelas menyimpulkan pasti sedang terjadi masalah di keluarga wibawa.
"sudah lama kita berpisah" ujar kakek tua itu mengingat artur wibawa.
"kau pasti mempunyai maksud tertentu terhadap bayi ini" ucap Kakek tua memandangi bayi tersebut.
Dengan melihat batu giok naga itu kakek tua dapat memahami maksud sahabat lamanya yaitu kakek wibawa.
"baiklah" ucap Kakek tua itu sambil mengelus wajah bayi itu. Iya berjanji pada dirinya sendiri dan akan menjaga bayi ini sebaik mungkin serta akan mendidik nya menjadikan seorang petarung terkuat yang pernah ada.
Di rumah kediaman keluarga wibawa Leo melaporkan bahwa dia belum berhasil membunuh bayi itu.
"tuan panca saya telah menghajar pengawal itu dan dia jatuh ke arah air terjun bersama bayi itu" ucap Leo sambil berlutut memberikan hormat.
Panca wibawa adalah salah satu anak dari kakek wibawa. Di mana kakek wibawa memiliki tiga orang anak dua laki laki dan satu perempuan yang pertama bernama Kevin wibawa, yang kedua panca wibawa serta yang terakhir seorang perempuan yang bernama bernama Aliya wibawa.
Kakek wibawa sangat menyayangi anak pertamanya yaitu Kevin wibawa di mana kakek melihat ke dalam diri Kevin mempunyai jiwa kepemimpinan yang luar biasa dan kakek wibawa hendak menjadikannya sebagai penerusnya menjadi pemimpin sekaligus ketua keluarga wibawa yang akan mewarisi segala macam bisnis keluarga wibawa. Hal tersebut membuat panca wibawa tidak bisa menerimanya dan perlahan lahan mulai melakukan kudeta.
"plak" suara tamparan keras dari panca Kepa Leo.
"bodoh apakah kamu yakin bahwa mereka telah mati" ucap panca dengan mengeluarkan aura membunuh yang kuat.
"maafkan saya tuan akan tetapi pengawal itu sudah terkena pukulan telak saya serta saya yakin dia langsung tewas apa lagi mereka jatuh ke dalam dasar air terjun yang begitu dalam" jawab Leo yang tertekan oleh aura pembunuh dari panca wibawa.
Beberapa orang di belakang Leo sampai bergetar ketakutan mereka berpikir akan di bunuh di tempat ini.
"dasar bodoh walaupun mereka sudah mati aku ingin melihat jasadnya" ucap panca sambil mengepalkan tinjunya.
Leo segera bereaksi "baik tuan kami paham kami akan kembali ke sana mencari mayat mereka" segera Leo memberikan instruksi kepada anggota lainnya untuk segera pergi dan bergerak kembali menyusuri sungai dan air terjun itu.
panca kembali duduk di atas kursi dengan sedikit rasa tidak tenang. Jika bayi itu masih hidup mungkin saja dia akan kembali ke keluarga wibawa dan mengacaukan segalanya pikirnya. Sontak memikirkan hal itu panca mengeluarkan aura pembunuh dan menghentakkan kakinya ke lantai membuat lantai itu retak pecah mengakibatkan ruangan itu bergetar.
Bayi yang di temukan oleh kakek tua itu adalah anak laki laki dari Kevin wibawa di mana beberapa waktu lalu Kevin dan istrinya di serang oleh sekelompok orang misterius. Di mana Kevin yang juga seorang petarung dengan tingkat atas akhir tewas dengan banyak luka sayatan pedang. Tetapi istrinya yang menggendong anaknya berhasil selamat lari kemudian kembali ke kediaman keluarga wibawa. Kevin berjuang keras sebagai seorang petarung memblokir segala serangan pedang yang mengarah ke istri nya hingga akhirnya dia mendapatkan banyak luka dan tewas.
Kakek yang mengetahui anak laki laki tewas seperti itu di tambah banyak anggota pengawal setianya yang menghilang tiba tiba menyadari bahwa terjadi masalah besar di dalam keluarga wibawa. Kakek wibawa segera untuk memerintahkan pengawal terpercaya nya untuk membawa cucunya atau anak dari Kevin pergi dari kediaman keluarga wibawa. kakek takut anak ini juga akan menjadi sasaran pembunuhan.
mohon berikan dukungan agar author semangat untuk menulis terima kasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!