NovelToon NovelToon

Kesayangan Keluarga Xilyan

aku menyesal

'Jangan kan manusia langit saja bisa berubah jika sudah waktu nya. '

Andai saja bisa balik ke masa lalu mungkin hal yang pertama yang ku lakukan adalah tidak menikah ! . Bukan tidak menikah sama sekali tapi lebih tepatnya tidak menikah dengannya semua perubahannya perlahan semakin menyakiti batinku.

Tulis Dea di sebuah buku dairy nya mungkin terkesan jadul, di zaman yang sekarang serba canggih,tapi itulah kebiasaan Dea untuk melepaskan rasa sedihnya.

Firda Sadea nama lengkapnya, dan orang-orang biasanya memanggil nya Dea.

Jabatan Dea sekarang adalah IRT alias ibu rumah tangga di usia nya yang masih terbilang muda 2 bulan yang lalu umurnya baru saja genap 19 tahun. Pertemuan nya dengan seorang pemuda bernama Rido putra 2 tahun lebih tua dari pada Dea dan hubungan mereka berakhir ke jenjang yang lebih serius. Baru saja pacaran 5 bulan Rido pun melamar Dea namun setelahnya Dea harus rela menunggu 2 tahun lagi supaya mereka bisa melangsungkan akad nikah ,karena Rido beralasan ingin mengumpulkan uang dulu untuk modal resepsi nanti, dikarenakan Rido juga berasal dari kalangan bawah, banyaknya cobaan serta masalah tak merubah tekad Dea untuk tetap menikah dengan Rido,semenjak menikah dengan suaminya Rido 2 tahun yang lalu saat itu pula Dea juga tak bekerja lagi.

. Karena sang suami melarang nya bekerja dengan alasan Rido sanggup menafkahi nya, tentu saja Dea cukup bangga mendengar nya, padahal gajih Dea saat bekerja terbilang cukup besar sekitar 2,5 juta untuk setengah bulan dari pada gaji Rido yang 3 juta untuk 1 bulan tapi Dea sebagai istri yang sholehah dan taat pada suami Dea pun rela melepaskan pekerjaan nya tersebut.

Sampai sekarang mereka belum juga di karuani anak para tante tetangga julid sering kali menanyai nya kenapa sampai sekarang belum hamil juga.

" Tante juga udah lama hidup kapan mati" celetuk Dea menjawab pertanyaan para tante julid yang membuat tante-tente julid terdiam ya mungkin menahan marah pikir Dea.

1 tahun pernikahan semua berjalan lancar selancar jalan tol tak ada tikungan dan belokan. Dan juga tak ada kekerasan. Namun 1 tahun selanjutnya perubahan itu mulai terasa yang awal mula nya dulunya saat gajian Rido selalu menyerahkan seluruh uangnya untuk Dea kelola bahkan mereka sempat memiliki tabungan berkat Dea yang pandai mengelola uangnya. Tak hanya gaji Rido pun sangat perhatian dan selalu Memprioritaskan Dea tapi sekarang jangankan dikasih semuanya di beri 200 ribu ssaja, ea bersyukur dari pada tidak di kasih sama sekali. Sepulang kerja pun Rido langsung keluar kembali dari rumah entah kemana terkadang Dea merasa apa Rido tak mencintai nya lagi. Hingga suatu malam Rido datang dalam keadaan teler alias mabuk berat.

Beberapa kali Dea bertanya kenapa jadi sampai mabuk bukannya menjawab Rido malah marah-marah.

" Kamu kenapa sih mas? " Tanya Dea pada Rido yang sudah tak sadar.

Saat waktu subuh Dea mencoba membangunkan Rido untuk melakukan ibadah sholat subuh, namun bukannya sholat Rido malah kembali marah bahkan sampai memukul Dea.

" Abah " Lirih Dea di sela tangisnya teringat orang tuanya di kampung Dea memang sangat dekat dengan abah nya semasa bujangnya abahnya lah tempat Dea mengeluarkan keluh kesahnya. Sebenarnya Dea sangat ingin bercerita pada kedua orng tua tentang masalah rumah tangganya kepada kedua orang tua nya, namun Dea terlanjur malu, Dea sangat malu orang yang sering dia bangga kan sekarang malah berbanding sebaliknya.

Pagi pun datang.

" Mas " Dea memanggil Rido.

" Hemm " Jawab Rido yang masih sibuk dengan ponselnya.

" Beras habis" Ucap Dea pada pelan pada Rido.

" Habis terus, bukannya aku juga sudah beri kamu uang, beli de kalau habis " Jawab Rido tanpa melihat ke arah Dea.

" Uang nya habis mas, sudah 2 minggu mas gak ngasih Dea uang" Ucap Dea . Bukannya Dea yang boros atau tak bisa membelanjakan uangnya dengan baik, tapi apalah arti uang 200 ribu yang Rido kasih mana cukup untuk makan 1 bulan , beruntung kadang abahnya Dea mengirim uang untuk Dea, yang Dea gunakan untuk tambahan keperluan sehari-hari.

" DASAR ISTRI GAK GUNA MAKANYA KERJA JANGAN CUMA MENGHARAP UANG SUAMI AJA" bentak Rido.

" Bukannya kamu mas yang sedari dulu melarang aku bekerja katanya kamu sanggup nafkahin aku , hahhaha memang bodoh aku percaya gitu aja sama kamu,tapi kenapa sekarang kamu malah ngomong gitu. " Lawan Dea berani.

" Maaf ya Allah bukannya aku ingin jadi istri durhaka tapi aku sudah lelah" Batin Dea meringis.

" Oh sudah barani menjawab kamu! " Bentak Rido.

" Ini pasti gara-gara hasutan teman kamu kan mas, ya kan ! aku datangi mereka satu satu " Kata Dea ingin melangkah pergi. Tapi Rido lebih dulu menahan tangan Dea.

Plakkkk

Satu tamparan dari Rido melayang ke pipi kusamnya Dea. Dengan gampang nya.

" Begini nih aku aku jadi gak betah di rumah ngomel mulu , panas telinga ku dengerin ocehan mu SUDAH AKU BILANG JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR" Ucap Rido berlalu pergi tanpa rasa bersalah setelah menampar Dea.

Badan Dea merosot kelantai, Dea duduk memeluk lulut dan menenggelamkan kepalanya.

" Hikssss...... Abah Dea gak kuat mau pulang" Lirih Dea terisak.

" Sakit... Hikssss tega banget mas Rido "

" Hah " Dea menghapus air matanya dengan kasar.

" Aku gak boleh lemah, rakitan abah pasti kuat" Ucap Dea menyemangati dirinya sendiri.

Dengan perasaan yang masih sedih dea mengambil segenggam beras yang masih tersisa lalu memasaknya hingga menjadi bubur yang di tambah garam dan penyedap untuk memberi rasa.

" Alhamdulillah udah mantang " Ucap syukur Dea.

Dea membawa buburnya keruang depan untuk di santapnya sebagai sarapan yang sudah terlanjur kesiangan.

Sambil memakan bubur Dea membuka ponsel nya membaca novel di aplikasi novel.

" Senang nya ya jadi Kanya dia pasti bahagia di cintai oleh suaminya" Ucap Dea

" Dea juga mau" Dea sebenarnya adalah wanita yang manja tapi keadalah yang memaksanya untuk bersikap dewasa dan kuat.

" Hikss.... Harusnya lulus SMA Dea kuliah aja gak usah kerja supaya gak ketemu mas Rido" Sesal Dea.

" Harusnya aku gak Terima lamaran mas Rido " Kata Dea lagi.

" Andai dulu aku gak kemakan omongan mas Rido" Gumam Dea.

" Aku memang bodoh" Dea memukul kepalanya sendiri mengingat perlakuan baik Rido dulu yang cuma bertahan sebentar.

" Aku menyesal sungguh tapi kenapa baru sekarang, huh seharusnya sebelum nikah dulu " Kata Dea

" Pengen ganti laki Ya Allah " Mohon Dea merebahkan dirinya di kasur , siapa tau di kabulkan.

" Ngapain juga Dea nangisin mas Rido "

" Tapi siapa juga yang gak nangis habis di tampar suami " Ucap Dea bicara sendiri.

" Ya ampun Dea bodoh, dari pada tersiksa sama Suami yang gak perduli mending ganti suami "

"Mas Rido tuh pasti udah bosan sama kamu"

" Mending kamu buang ke laut aja " Ujar Dea bicara sendiri sembari menyemangati dirinya, yang baru saja tersakiti.

" Trus jadi janda, gak papa janda, aku cantik, baik, pinter masak, bisa ngerjain perkerjaan rumah angkat galon, pasang gas bisa cari duit, tapi sekarang aja pengangguran" Kata Dea seolah mempromosikan dirinya.

"Siapa juga yang gak mau sama aku " Ucap Dea.

" Hah mending aku cari pekerjaan, supaya gak di remehkan mas Rido lagi, liat aja mas kalo uangku banyak selera ku bukan kamu lagi" Kata Dea. Mengganti daster rumahnya dengan rok span berwarna hitam dan kemeja putih, serta memakai bedak bayi hanya bedak bayi karena hanya itulah yang dea punya. Setelah selesai bersiap Dea melangkahkan kakinya keluar rumah.

Lalu menguncinya Dea tak peduli lagi dengan Rido yang tadi pergi entah kemana mungkin itu makhluk nanti datang pasti dengan ke adaan mabuk , durhaka durhaka dah aku ' pikir Dea.

" Uang gak punya , naik apa " Pikir Dea mulai berjalan kaki

Tin tin

Suara klakson dan motor yang berhenti di samping Dea.

" Kemana tung? " Tanya mang Opal pemilik sepeda motor tersebut. Pamannya Rido adiknya dari mama Rido.

" Kejalan besar mang" Jawab Dea.

" Jalan kaki jauh tung, biar mang antar , emang Rido gak ada? " Kata mang Opal bertanya.

"Alhamdulillah, mas Rido gak ada mang" Jawab Dea seraya naik ke atas kotor mang Opal.

(Tung atau atung \= anak kesayangan)

" Oh jadi mau cari kerja " Ujar mang Opal setelah mendengar cerita Dea.

" Iya mang, do'ain Dea ya mang supaya dapat kerjaan. " Sahut Dea.

" Amin mang doa yang terbaik buat atung" Kata mang Opal yang sudah menganggap Dea seperti anaknya sendiri.

Sepanjang jalan Dea mengobrol dengan mang Opal hingga tak terasa mereka sampai di jalan besar.

" Makasih mang" Ucap Dea.

Mang Opal tersenyum dan mengangguk, sambil tangannya merogoh kantung celana mengeluarkan selembar uang berwarna biru dan di berikan pada Dea.

" Makasih mang " Ucap Dea tanpa menolak.

Sedikit tahu mang Opal pasti nya Rido tak memberikan uangnya lagi pada Dea.

" Semoga kamu di berikan kebahagiaan tung "ucap mang Opal menatap Dea sendu menjalan kan kembali motornya.

Baru saja dea berbalik, matanya tak sengaja menangkap sosok pria yang meninggalkan nya tadi pagi sekarang malah ada di warung kopi yang pelayan nya para wanita seksi. Atau bisa disebut warung jablay.

" Ban*sat!! " Umpat Dea. Berjalan penuh amarah menghampiri Rido yang tengah berada di warung. Jika Rido yang suka mabuk dan memukuli nya Dea masih bisa terima, tapi jika Rido bermain wanita Dea takkan pernah bisa memaafkannya.

Keluar sudah sifat aslinya Dea yang dulu sempat berubah kala menikah dengan Rido Dea bertekad ingin menjadi wanita sholehah lemah lembut.

Brak..

Dea menendang kursi yang di duduki Rido hingga Rido beserta j*lang yang ada di pangkuan nya tersungkur ke bawah.

" Bungulnya mapa ikam di sini( b*doh kamu ngapain disini) " Kata Dea berkata pakai bahasa asli daerahnya. Dea aslinya berasal dari Banjar kalimantan selatan sedangkan Rido berasal dari Surabaya keduanya kompak merantau ke luar provinsi hingga bisa bertemu.

Rido bangun dan menatap nyalang ke arah Dea.

" Bikin malu, pulang kamu! " Usir Rido.

" Gak kamu yang bikin malu,! " Kata Dea kekeuh, ada rasa kecewa pada Rido apa kurangnya dia sampai Rido menyewa seorang jal*ng.

Rido sudah sangat marah dengan perlakuan Dea, hingga nekad menyeret Dea dengan kasar menjauh dari warung tersebut.

" LEPAS! " BENTAK DEA menarik tangannya dari genggaman Rido. Terbesit rasa takut Dea saat dia dan Rido sampai di rumah Rido pasti akan memukulinya. Dea berusaha berontak, ingin kabur harusnya Dea ikuti saja saatnya Rido menyuruhnya pulang.

" Berhasil" Senang Dea setelah genggaman Rido terlepas. Dea langsung berlari menjauh Naas entah setan apa yang merasuki Rido hingga melemparkan batu lumayan besar yang berhasil mengenai kepala Dea.

Duk..

Brukkkkkk.....

Dea tersungkur dengan darah yang menggenang .

Kembali

' cinta! jangan sekali- kali deh kalian jatuh cinta , jika itu dengan orang yang salah mereka hanya bisa membuat luka bukan tertawa.'

" Berhasil" Senang Dea setelah genggaman Rido terlepas. Dea langsung berlari menjauh Naas entah setan apa yang merasuki Rido hingga melemparkan batu lumayan besar yang berhasil mengenai kepala Dea.

Duk..

Brukkkkkk.....

Dea pun tersungkur dengan darah yang menggenang .

"Apa ini akhir ik

Tittttttt.....

Bunyi monitor detak jantung tanda berhenti, membuat para dokter yang menangani pasien tersebut panik luar binasa. Segala usaha mereka lakukan untuk mengembalikan denyut jantung pasien tapi tetap saja mereka berusaha semua nya kembali lagi jika Tuhan berkehendak.

" Hah, Catat kematian pasien pukul 23:41 " Kata dokter menghela nafas berat dan menggeleng lemah.

" Baik dok " Sahut dokter lainnya.

Setelah nya dokter pun keluar dari ruang ICU.

" Gimana dok keadaan nya? " Tanya mereka yang mengaku keluarga dari pasien wanita tersebut.

Dokter menggeleng dan meminta maaf, kalau pasien tak dapat di selamat kan.

" TIDAK" teriak seorang pria.

" DEA " Teriaknya lagi sembari berlari ke ruang ICU.

" Mommy " Histeris bocah laki-laki .

" Dean sayang lihat oma, tenang sayang"ujar wanita paruh baya, menenangkan sang cucu padahal dirinya sendiri sudah berderai air mata.

" Enggak oma mommynya nya Dean hiksss, mommy, mommy Dean mau mommy" Tangis bocah laki-laki tersebut.

" Kaka ipar " Lirih remaja laki-laki.

" Andra pi...

" Ssttt, sudah tidak apa- apa" Ucap suami dari wanita paruh baya tersebut.

Di dalam ruangan ICU.

" Hey sayangnya Aan bangun sayang" Ucap sang pria pada wanita yang masih berada di atas brankar. Butiran bening berjatuhan di pipi CEO yang terkenal dingin tersebut.

" Sayang gak asik ah massa kamu ninggalin aku gini" Ucapnya lagi seraya mengangkat tubuh wanita tersebut dan memeluknya. Menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher wanita tersebut, di sertai raungan tangis pilunya. Kehilangan sosok penyemangat .

Pria tersebut melonggarkan pelukannya karena merasa ada pergerakan dari tangan wanitanya. Seiring berbunyinya monitor jantung yang mulai kembali berdetak.

" Sayang, kamu kembali .....

Dan disini lah mereka semua berkumpul menunggu wanita tersebut siuman setelah dokter menyatakan kondisi kembali normal bahkan beberapa saat lagi kemungkinan wanita tersebut akan sadar. Tentu saja mereka semua menyambut berita tersebut dengan penuh gembira .

" Kapan mommy buka matanya ? " Tanya bocah laki-laki sangat antusias menunggu wanita yang di panggil nya mommy membuka matanya.

Dan benar seperti kata dokter tadi.

Sekejap cahaya menyilaukan retina nya. matanya yang mulanya tertutup pun perlahan terbuka.

" Mommy ya Allah terimakasih mommy nya Dean akhirnya bangun " Ucap bocah laki-laki. Suasana pun menjadi hari bahagia karena kesayangan mereka kembali sadar.

Sedikit perkenalan

Wanita yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit adalah Dea tapi bukan Firda Sadea melainkan Dealova Arta Xilyan 24 tahun,

sangat cantik, imut, sifatnya ramah, lemah lembut Istri dari Andra arta Xilyan 27 tahun

seorang CEO besar terkenal sekaligus Ketua mafia misterius, sifatnya sangat dingin, kecuali dengan keluarga nya, kejam dan brutal terhadap musuhnya.

Mereka berdua memiliki seorang buah hati berumur 4 tahun bernama Deandra Arta Xilyan

perpadua dari nama Dea dan Andra.

Serta 2 orang paruh baya orang tua dari Andra yaitu oma Aluna Arta Xilyan 47 tahun dan opa Jaehan Arta Xilyan 49 tahun Dan 1 lagi remaja adiknya Andra yang sekarang sudah kelask 12 bernama Kevano Arta Xilyan berumur 18 tahun

.

Dealova adalah seorang anak yatim piatu yang hidupnya sangat beruntung bisa di pertemukan dengan seorang Andra sosok putra sulung keluarga Xilyan, keluarga terkaya di negara nya. Tanpa melihat status nya bahkan seluruh keluarga Xilyan sangat menyanyangi Dealova. Jika orang lain mengatakan Dea lah yang beruntung berbeda dengan semua keluarga Xilyan mereka lah yang beruntung memiliki Dea di keluarga mereka.

Dea yang baru sadar dari komanya karena kecelakaan yang di sengaja oleh pihak musuh Andra sang suami . Dea membuka matanya dan hal pertama yang yang dia lihat adalah seorang pria tampan nan rupawan serta seorang bocah laki-laki duplikat dari pria tersebut berada di sampingnya menatapnya dengan binar bahagia.

" Sayang " Panggil Andra. Mengelus kepala Dea yang masih kebingunganNamun Dea juga tak menolak sentuhan dari pria tampan tersebut.

Dea heran dia tak kenal dengan kedua sosok di depannya. Dan kini bahkan dia melihat ada orang lain lagi yang mendekat ke arah nya.

Dea tau sekarang Dea tengah berada di rumah sakit pastinya karena si Rido fa*k yu mencelakai tadi.

' Tapi dimana dia, keluargaku juga mana?' Pikir Dea.

" Minum dulu mommy " Kata Dean sangat peka. Membuyarkan lamunan Dea,Dea yang memang haus pun segera minum dengan rakus seolah dia baru saja dari padang gurun pasir yang panas.

" Pelan-pelan sayang " Kata pria di samping nya.

" Kalian siapa? " Heran Dea dia gak kenal dengan semua orang yang berada di ruangan.

"Apa mereka salah masuk ruangan? " Batin Dea.

Deg.

" Mommy ini Dean anak mommy " Tangis Dean setelah. Mendengar Dea yang tak ingat siapa pun meraka. Oleh karenanya Andra segera menekan tombol darurat dan tak lama dokter pun datang dengan tergesa-gesa.

" Periksa istri saya dok kenapa dia tak ingat siapa kami " Perintah Andra.

Dokter pun mulai memeriksa Dea .

"Kondisi nyonya muda baik tuan muda " Jelas dokter.

Kemudian dokter tersebut bertanya pada Dea.

"kamu kenal mereka? " Tunjuk dokter pada semua keluarga Xilyan.

Tentu saja Dea langsung menggeleng tanda tak tau memang itu kenyataan nya.

" Kamu tahu siapa namamu? " Tanya dokter lagi.

" Firda Sadea kan? " Jawab Dea pelan seolah ragu, namun itulah nama yang ada dipikiranya. Dokter pun mengangguk.

" Benar kan nama aku Firda Sadea " Batin Dea.

" Tampaknya Nyonya muda mengalami amnesia sementara tuan muda, tapi tak perlu khawatir perlahan ingatannya bisa saja kembali tapi ingat jangan memaksa nyonya muda untuk berpikir keras " Jelas dokter.

" Hhmm" Ujar Andra, kembali kepengaturan awal dingin.

" Kalau begitu saya permisi pamit keluar " Ucap dokter.

" Iya dok terimkasih " Sahut oma Luna

Dea kembali melamun dia sebenarnya kenapa, dan siapa orang-orang yang di depannya sekarang pertanyaan tersebut kembali terlintas dipikirannya.

" Kenapa hemm? " Tanya Andra yang melihat Dea melamun sembari mengusap lembut rambut Dea.

Dea yang merasa ada pergerakan di atas kepala nya pun tersadar.

" Eh" Ucapnya menjauhkan tangan Andra dari kepadanya. Hingga mata mereka saling pandangan.

" MasyaAllah, bungas nya laki urang( MasyaAllah ganteng banget suami orang) " Batin Dea .

" Terpesona hemm" Ucap Andra menyentil dahi Dea pelan itulah.

" Awwww" Rintih Dea mengusap dahinya padahal tak terasa sakit sama sekali.

" Mommy, daddy ngapain mommy sih! " Marah Dean pada Andra.

" Mommy gak papa kan ? " Tanya Dean khawatir, jemari kecilnya mengusap-ngusap dahi Dea dengan lembut.

" Mommy? ( anak siapa nih lucunya jadi pengen bikin hihi) sambung Dea dalam hati.

"Iya mommy nya Dean"Peluk bocah laki-laki tersebut.

Dea sungguh Herman maksud heran gitu, kenapa orang-orang yang ada di sini mengaku keluarga nya pada mah dia gak kenal sama sekali.

Dea menatap wanita paruh baya siapa lagi kalau bukan oma Luna dengan tatapan polos bingung nya. Luna pun tersenyum.

" Kamu pasti bingung ya sayang" Kata oma Luna mendekati Dea.

Dea pun ikut tersenyum dan mengangguk menganggapi ucapan oma Luna.

" Ini mami Aluna mertua kamu, itu papi Jaehan di samping kamu ini Andra suami kamu, bocah laki-laki ini Deanrdra putra kalian sayang" Jelas oma Luna pada Dea.

" Jangan lupakan kenavo dong mami" Sahut Kev.

" Halo kaka ipar aku Kevano panggil kev " Ujarnya dengan gaya narsis.

" Kalian keluarga ku ? " Tanya Dea.

" Iya sayang, kamu itu kesayangannya keluarga Xilyan "ucap opa Jae.

" Ini apa sih? Lagi ada acara TV ya aku di orank gitu? " Ujar Dea dalam hatinya.

" Kamu mau kemana sayang? " Tanya Andra melihat Dea menurunkan kakinyandari ranjang.

" Hah, i-itu mau ke toilet " Jawab Dea.

Tanpa banyak bicara Andra langsung menggendong Dea menuju toilet di iringi oma Luna yang membawakan infusnya.

Andra pun menurunkan Dea setelah berada di dalam toilet.

" Mau aku bantu Lov? " Tanya Andra.

" Lov? " Herman Dea.

" Ya Lov panggil ku dan kamu biasa nya memanggilku Aan" Jelas Andra.

" O-oh, a-aku bisa sendiri " Ucap Dea malu-malu. Andra gemas melihat tingkah snag istri yang tengah malu tersebut ingin sekali Andra mengacak-ngacak rambut Dea, namun di tahannya.

" Ya sudah aku tunggu di luar ya, nanti panggil kalau sudah" Kata Andra.

" Iya " Ucap Dea mengangguk.

Selesai dengan hajatnya Dea menuju wastafel ingin mencuci tangannya, dengan pelan berjalan tertatih.

Dea terkejut kala melihat ke cermin bukan pantulan wajahnya yang keluar melainkan wajah seorang wanita cantik dengan pahatan yang sempurna.

" Uma ai bungasnya muha siapa ngini?( aduh cantik banget wajah siapa ini? ) " Kata Dea bertanya sendiri.

" Aku sakalinya ( ternyata itu aku) " Kata Dea lagi memengang muka mulus kek pantat bayi seperti yang ada di depan kaca.

" Lain muhaku ngini hah mimpi wara sako( tapi ini bukan wajah ku mungkin cuma mimpi kali. ) " Seraya mencubit pipinya.

" Ai bujuran sakit(aduh beneran sakit)" Kata Dea.

Tapi entah kenapa pandangan Dea mulai memburam padahal Dea sama tidak merasa sakit ataupun pusing pada kepalanya.

Brukkkk.

Suara benda jatuh di dalam toilet membuat Andra di luar merasa khawatir , Andra langsung membuka pintu toilet yang sebelumnya tak terkunci.

" LOV! " Khawatir Andra melihat Dea terbaring di lantai dengan ke adaan pingsan.

" Hey sayang" Andra menepuk pipi Dea seraya membangunkan nya. Namun Dea yang memang sedang pingsan takkan bisa merespon.Andra langsung keluar mengangkat Dea menuju ranjang.

" Ada apa ndra? " Tanya Luna ikut khawatir melihat Andra yang menggendong Dea lalu meletakkan nya di ranjang.

" Panggil dokter " Suruh Jae pada Kev. Yang melihat sang menantu kembali tak sadarkan diri.

"Mommy mommy, hiksss hiksss " Tangis Dean kembali. Melihat Mommy kembali takkan sadarkan diri.

" Lov....." Lirih Andra

jackpots

' Tidak ada yang baik-baik saja di dunia ini semua pasti sedang berjuang di ujiannya masing-masing, dan keberuntungan itu pasti akan datang walaupun kita tengah dalam keadaan terpuruk sekalipun, percaya lah Tuhan itu adil . '

Di ladang bunga yang luas seorang wanita berdiri mengagumi ke indahan yang terpampang indah di depan matanya. Dialah Firda Sadea.

" Di Surga kah aku? Beh kada sia-sia aku ba amal baik salawas di dunia( apa aku di surga? Ternyata gak sia-sia aku berbuat baik selama berada di dunia) " Ucap Sadea.

Di kejauhan Sadea melihat sesosok wanita cantik yang mendekat ke arahnya.

"Bidadari kah? " Ujarnya bertanya sendiri.

"Hai" Sapa sosok tersebut yang kini sudah berada di samping Sadea.

" Hai cantik" Balas Sadea.

" Kamu bidadari? " Pertanyaan dari Sadea membuat sosok wanita cantik itu pun terkekeh.

"Hehe, bukan ,kamu lupa wajahku? " Tanya wanita tersebut kembali.

" Ya... Kamu kan wanita cantik yang ada di dalam mimpiku" Ujar Sadea terperangah

" itu nyata bukan mimpi" Ujar nya ya ternyata sosok wanita cantik tersebut adalah Dealova.

"Trus kita sekarang ada dimana? " Heran Sadea celingukan ke kiri dan kanan.

" Kita ada di alam bawah sadarmu" Jawab Dealova.

" Apa aku sudah mati? " Tanya Sadea lagi dan di jawab Dealova dengan anggukan.

" Pasti mati lah gara-gara Rido fakyu" Gerutu Sadea mengingat Rido yang sekarang pasti surah jadi mantan suami.

"Jadi kita akan ke akherat bersama-sama " Lanjut sadea.

" Cuma aku kamu tidak ,,kamu memiliki kesempatan kedua Sadea " Jelas Dealova.

" Maksud mu? " Sadea merasa bingung dengan apa yang terjadi sekarang.

" Kamu bisa hidup kembali dengan ragaku, dan memiliki keluarga yang bahagia , itukan selama ini yang kamu inginkan " Jelas Dealova.

" Kenapa aku? Kenapa gak kamu aja yang kembali? " Tanya Sadea.

" Waktu ku sudah habis aku gak bisa, aku mohon jaga mereka, aku janji mereka takkan pernah menyakiti mu" Mohon Dealova. Menggenggam tangan Sadea.

" Sungguh! Wah siapa juga yang bakal nolak di beri kebahagiaan" Sadea tersenyum.

" Iya, sayangi mereka terutama suami dan anakku " Ujar Dealova.

" Pastinya. Jackpots, hahhahaa Tuhan memang adil" Pekik Sadea senang.

" Ini pasti balas dari sabarku yang kemarin bisa menghadapi suami macam Dajjal " Ujar Sadea.

" Ingat jaga suami tampanku , dia banyak yang suka lo sama bayi kecilku juga." Peringat Dealova dengan candaannya.

" Iya pasti aku bakalan jaga suami tampan kita yang mirip tehyung itu, kalau perlu aku kurung saja dia di dalam kamar" Ujar Sadea si penggemar k pop.

" Kamu bisa kembali, semoga kita bertemu lagi Sadea " Ucap Dealova seraya mendorong Sadea masuk ke sebuah cahaya.

" Hah " Sadea terengah-engah setelah terbangun.

" Lov kamu sadar " Kata Andra senang.

" Mommy" Panggil Dean yang langsung naik ke atas ranjang memeluk Sadea yang sekarang berada di tubuh Dealova.

," Pelan- pelan boy" Kata Andra. Takut sang istri merasa kesakitan.

" Biarkan saja" Ucap Dea membalas pelukan Dean.

"Jangan sakit lagi ya mom" Ujar Dean.

" Iya sayang " Kata Dea.

" Nikmat mana lagi yang kau dustakan ya Allah, suami tampan, anak yang lucu, serta memiliki keluarga yang Sultan, definisi mati di karena suami gila, hidup lagi jadi bininya sultan." Batin Dea bersyukur.

" Emmm A-an" Ucap Dea ragu, berbeda dengan Andra yang sangat senang karena Dea kembali memanggil dengan panggilan ke sayangan mereka.

" Ya lov" Jawab Andra.

" Siapa aku? " Tanya Dea meminta penjelasan.

" Kamu Dealova Arta Xilyan, istrinya Andra Arta Xilyan " Jelas Andra.

" Ini anak kita ? " Tanya Dea mengusap lembut Dean.

" Ya putra pertama kita my Lov Deandra" Jawab Andra.

Para keluarga merasa senang karena Dea sudah mulai menerima semuanya kembali.

Brakk.

Pintu ruangan di buka kasar, membuat para penghuni nya kaget di buatnya.

" Astagfirullah " Ucap Dea Kaget seraya mengusap dadanya.

"Untung gak punya penyakit jantung, kalau gak bisa kembali ke maha yang kuasa." Batin Dea.

Andra menatap tajam ke arah pelaku yang membuat istrinya terkejut.

" Papa Max kenapa sih, bikin mommy Dean kaget tau" Kesal Dean pada sosok yang baru saja masuk.

Plak

Luna menabok kepala sosok yang di panggil Max karena dia juga kesal dengan tingkahnya yang mengagetkan semua orang.

" Aduh mami kenapa sih? Entar kalo Max bodoh gimana" Ucapnya pada Luna.

" Hajar aja mba emang gak ada sopan-sopannya ini anak" Kata wanita seumuran Luna masuk ke dalam ruangan Dea, di ikuti suami nya tentunya.

" Mama kok gitu" Ujar pemuda di panggil Max tersebut

" Minggir kau menghalangi Jalanku saja " Kata wanita tersebut, mengeser tubuh Max.

"Pelan-pelan sayang Dea juga gak akan pergi" Kata suami wanita tersebut.

"Mama senang banget saat mendengar kabar bahwa kamu udah sadar " Ucap wanita tadi memeluk Dea secara mendadak.

"Aduh oma Dean kegencet nih " Ucap Dean yang terhimpit di tengah-tengah.

" Hahaha maafin oma ya, saking senang nya oma sampai gak liat Dean " Katanya.

" Ya ampun kurang apa coba Dean sampai gak keliatan , opa ganti aja nih oma, Dean gak like sama oma " Seru Dean

" What! , siapa yang ngajarin Dean ngomong gitu? " Tanya wanita tersebut.

" Papa Max oma " Ucap Dean yang menumbalkan Max dengan polosnya. Membuat wanita tersebut melayang kan pukulan pada sang putra.

" Bagus ya ngajarin ponakan gak bener" Marah nya.

" Gak ada ma, Dean fitnah itu jangan su uzan sama anak sendiri mama ini. Astaghfirullah, kamu ini sholimin Dean sama papa" Kata Max pada Dean dan wanita tersebut dengan muka memelas.

" Zholim kali Max " Kata Luna membenarkan.

" Pleset dikit gak ngaruh kali mi" Kata Max.

Dea menatap Andra seolah bertanya siapa mereka, Andra yang peka pun langsung menjelaskan.

" Ini mama Alena sayang" Jelas Andra.

"What! Ada apa nih?" Tahan Alena Alena menyerit heran seperti ada yang salah.

" Ngapain di jelasin lagi, kek gak kenal aja sama mama." Sambungnya.

" Mommy anemia oma " Ucap Dean.

" Amsia kali boy, anemia hahahaa bang anak lo belajar typo di mana dah."sahut Max dengan tawa.

" Cih, oma anaknya ganti aja Dean gak like " Desis Dean.

" Dean dendam apa sih sama papa di tumbalin terus perasaan " Gerutu Max.

" Kalian ini sama aja yang bener itu amnesia " Sahut Kev.

" Apa! , oh Tuhan maafkan mama Dea, kamu pasti bingung sekarang " Ucap Alena.

" Kaka ku yang cantik pasti tak lupa kan pada adik mu yang tampan ini" Ujar Max hendak Bergelayut manja pada Dea.

" Jangan sentuh istri ku" Larang Andra menepis tangan Max yang hendak menyentuh istrinya.

" Dasar pelit, dia juga kakak ku, dasar tuan posesif " Mencak-mencak karena kesal.

" Berhenti bo*oh!,kau tidak melihat putri ku yang sedang kebingungan! " Ucap Alena setengah berteriak.

" Maaf ma " Ujar Max merasa bersalah.

"Sudah-sudah, nanti saja kalau mau belut di rumah. " Kata pria paruh baya yang sedari tadi diam.

" Gelut kali appa bukan belut " Sahut Max hingga membuat mereka semua cekikikan termasuk Dea .

" Hahhaa opa masih aja suka salah ngomong " Kata Dean tertawa .

" Tau nih udah lama tinggal di indo masih saja suka typo" Ucap wanita tersebut menyenggol sang suami.

" Padahal cuma salah 1 kata" Gumamnya.

" Maafin Dea ya mama Lena,Dea lupa siapa kalian " Ucap Dea penuh sopan.

" Tidak, tidak bukan salah kamu sayang " Ujar Alena.

" Itu siapa mama Lena? " Tanya Dea.

" Aku Max ka Maxentius" Ujar Max memperkenalkan dirinya sendiri .

Maxentius kris Lee

nama lengkapnya pemuda tinggi tampan, 11 12 lah dengan Andra nama aja sodara ye kan walaupun bukan sodara kandung, Berkepribadian ramah, barbar serta narsis yang tak tertolong, dia anak tunggal dari pasangan Lee Joonjae 48 tahun dan Alena Arta Lee 47 tahun kenapa marganya mereka Lee karena setelah Alena menikah dengan pak Lee marganya mengikuti sang suami yang bermarga Lee. Dan juga Alena adalah adik kembarannya Aluna untuk sebagian yang tau karena muka mereka non identik.

" Ini appa Lee" Ucap Alena memperkenalkan suaminya pada Dea.

" Appa " Kata Dea membuat suasana hati pak Lee menghangat, pak Lee juga sangat menyayangi Dea karena dari dulu dia ingin sekali memiliki seorang putri akhirnya kesampaian, walaupun bukan berasal dari rahim sang istri.

" Ne " Jawab appa le dalam bahasa Korea.

" Ni keluarga pada good looking semua anjrit, gak kuat. " Batin Dea menjerit.

Krukkkk...

Di tengah obrolan terdengar perut Dea berbunyi membuat mereka semua langsung berpusat padanya.

" Ni perut bikin malu aja " Batin Dea meringis.

" Lov kamu lapar? " Tanya Andra, Dea pun menjawab mengangguk malu tertunduk.

" Ya ampun sayang mami lupa kalau kamu belum makan kamu pasti lapar kita malah asik ngobrol .Ucap Luna dengan nada khawatir.

" Aduh kaka pasti lapar banget sampai perutnya bunyi gitu" Kata Max.

" Biar appa ambilin makannya"

" Mama yang ambil minuman nya" Mereka berlari keluar saking paniknya mengetahui putri mereka kelaparan. Sampai lupa kalau di sana ada tombol darurat serta telpon yang menghubungkan langsung ke dokter dan perawat.

" Dea mau makan apa sayang biar papi yang beliin? Tanya Jae.

Dea yang di tanya malah terdiam melihat para keluarga barunya yang tengah di landa rasa khawatir serta panik hanya karena suara perut nya.

" Sayang hei my lov, kamu kenapa? " Tanya Andra yang bingung melihat Dea melamun.

." Daddy tolong mommy pasti sekarang tengah kelaparan, jadinya kurang respon " Ucap Dean random.

" Ya Allah ini kah jawaban dari doa-doaku" Batin Dea.

Tes tes

Air mata Dea mulai jatuh tak terbendung lagi Dea menahan harunya segitunya baiknya mereka memperlakukan nya, apa jadinya mereka jika tau kalau Dealova yang asli sudah tiada.

"Lov!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!