NovelToon NovelToon

Little Wife Mr.Erland

Bab 1 menjemput calon suami

...Di ruang keluarga....

" Daddy Erland akan menikahi siapapun wanita pilihan Daddy dan Mommy tapi kenapa harus Bocil nakal itu . Erland bisa gila menghadapi tingkah nya setiap hari " keluh Erland yang belum bertemu bahkan hanya mengetahui informasi tentang calon istrinya saja sudah pusing membayangkan nya .

" Tidak Erland Daddy hanya mau Acia yang menjadi menantu Daddy " jawab Daddy Erland begitu tegas .

" Lagian dia sangat cantik dan lucu , bagaimana mungkin kau tidak menyukai nya?" tanya Daddy menatap putranya dengan heran .

" Daddy. kalau hanya cantik banyak kok yang lain yang lebih cantik dari nya , bahkan ada wanita karir yang lebih mandiri. Aku sudah sangat sibuk dengan tugas serta tanggung jawab ku , masa aku harus mengurus Bocil itu juga" keluh Erland yang merasa keputusan Daddy nya benar-benar tidak Logis .

Erland adalah seorang pengusaha dan king Mafia , dia tak akan punya kesabaran yang cukup untuk menghadapi tingkah nakal gadis kecil.

" Yang ada nanti aku malah memukul nya karena emosi " ucapan spontan Erland yang seperti keluar langsung dari dalam hatinya.

" Coba lah kalau kau berani memukul nya , jangankan hidup bernafas pun kau sudah tak akan bisa " ledek Mommy mengelus lengan putra yang berwatak keras penuh aura dingin yang membuat orang takut .

" Ya makanya jangan nikahkan aku dengan putri Om Zico kan banyak putri teman Daddy yang lain " jawab Erland .

Walaupun Erland hanya akan membuat pernikahan kontrak dengan istri pilihan Daddy nya, tapi Erland ingin nya adalah wanita yang sama dewasa dengan nya agar hidup berdampingan bersama wanita itu selama beberapa bulan tidak mengusik hidup nya .

Dimata Erland semua wanita itu sama saja belum lagi kebiasaan minum dan bermain di club malam adalah rutinitas nya , jadi bisa dipastikan bahwa istrinya tak akan pernah merasakan kebahagiaan jika hidup bersama nya nanti .

Tapi apapun itu Erland tetap akan menikah demi memenuhi janji perkataan nya dulu serta agar bisa mendapatkan maaf dari Daddy nya .

Karena disini Daddy nya hanya meminta nya menikah saja .

" Temui lah dulu Acia besok ya" Daddy nya sama sekali tak memberikan keputusan dia hanya berkata begitu lalu pergi meninggalkan Erland dan Mommy nya berdua .

" Mommy tolong bujuk Daddy aku tidak mau punya istri gadis belia , bisa rusak mental nya karena sifat keras ku " ucap Erland mencoba merayu Mommy nya agar mengerti.

" Hahahaha,,, yang ada mental mu yang akan dirusak nya nak" tawa Mommy Erland segera berdiri ingin pergi juga .

...Keesokan paginya....

Erland bersama keempat teman nya berjalan terburu-buru menuju ruang meeting karena waktu sudah sangat mepet bahkan kolega mereka semua sudah di dalam .

Brakk

Ponsel yang di pegang Erland langsung melayang di udara dan terpelanting cukup jauh saat dia di tabrak dengan kuat sekali orang seseorang yang sedang berlari kencang .

" Ihhhhh menghalangi jalan orang saja" kesal gadis kecil itu mendorong Erland yang berdiri terhuyung karena di tabrak nya tapi tetap bisa menyeimbangkan diri hingga tidak jatuh, bahkan Erland memegang pinggang gadis kecil itu agar dia tidak jatuh ke lantai .

" Kau yang menabrak ku sampai ponsel ku terpelanting jauh , sekarang kau pula yang marah pada ku" Erland mengepalkan tangannya menatap gadis kecil pendek berponi itu .

Gadis itu menatap ponsel Erland di sudut ruangan lalu segera pergi kesana .

" Ini , dasar pemarah " hujat gadis kecil menendang ponsel mewah Erland dengan sepatunya sampai ponsel Erland juga mendarat kembali di kaki Erland layaknya Bola .

Seluruh orang di lantai dasar sampai teman-teman Erland menelan ludah dengan susah melihat gadis kecil itu menendang ponsel presiden direktur sekaligus King Mafia .

Lalu tanpa dosa Bocil itu berlari lagi dengan kencang sekali sampai 5 detik sudah hilang entah kemana di lantai dasar perusahaan nya .

" Kalian bunuh gadis sialan itu kenapa dia bisa masuk kesini " kesal Erland yang benar-benar emosi saat Bodyguard kembali mengambilkan ponsel nya .

" Maaf Bos , gadis tadi adalah Acia Alzicovares tidak mungkin kami bisa membunuh nya" ucap Bodyguard Erland yang langsung membuat Erland serasa keseleo mendengar kenyataan.

" Kenapa Erland ?" tanya teman-teman Erland saat Erland terlihat goyah tiba-tiba sambil memijit pelipisnya.

" Apa kau tidak salah, mana mungkin putri mahkota itu memakai pakaian sederhana bahkan seperti rakyat biasa " tak percaya Hendric yang melihat gadis yang menabrak Erland tadi hanya gadis biasa .

" Dia memang selalu begitu untuk mengelabuhi orang-orang Tuan, sepertinya dia sedang lari dari,,," belum selesai bodyguard itu berucap beberapa orang ber stelan jas lengkap masuk dari pintu utama meminta izin resepsionis untuk mencari tuan putri mereka .

" Huftt,,, Astaga " Erland hanya bisa mengelus pelipisnya menatap pada bodyguard itu , Erland benar-benar tak mau menikah dengan gadis itu dan mencoba memikir kan sebuah cara .

Sepulang dari perusahaan Nya Erland langsung menuju club' untuk bersenang-senang seperti biasa bersama teman-teman nya .

..............

Jam 9 malam Acia yang sudah tidur itu di bangunkan oleh pelayan nya karena di panggil Papa nya bahkan saking mengantuk nya Acia berjalan diarahkan oleh pelayan nya .

" Ada apa Paa" tanya Acia yang sama sekali tak membuka mata saat di duduk kan pelayan di dekat Papa nya dia memeluk lengan Papa nya agar bisa tertidur dengan nyaman .

Mommy Erland sudah gemas duluan melihat Gadis gemoy yang sangat lucu itu terlihat sangat manja pada Papa nya .

" Acia pergi ke Club' cari pria ini jika tidak Papa tak akan memberimu uang jajan selama seminggu " ucap Papa Acia yang membuat gadis yang mengantuk itu kagetnya seperti tersambar petir .

Saat Acia membuka matanya dia melihat ada Om Jho dan istrinya juga ternyata lalu bersalam walaupun hanya sebatas kenal dengan teman Papa nya itu .

" Ke Club' " melek Acia lagi saat kali ini Papa nya menyuruhnya pergi ke tempat yang selama ini sangat di larang , Acia senang bukan main mendengar nya apalagi sekarang malam .

Kalau begini kan seru Acia tak harus berantem dan mengecoh pengawal hanya untuk pergi ketempat kesukaan nya .

" Baik Paaa" patuh Acia semangat sekali mengambil foto di atas meja yang entah siapa itu .

" Acia Papa belum selesai , kamu datang ke Club' bersama bodyguard jemput pria itu . Hanya itu saja tidak boleh melakukan yang lain dan jika kamu tidak bisa membawa pria itu pulang maka uang jajan kamu seminggu ini tidak ada " ucap Papa Acia yang tiba-tiba begitu tegas .

" Hahhh,,, Kok gitu Pah ?" rengek Acia menatap sebal pria di foto itu , kenapa dia yang pergi ke Club' tapi Acia yang tak melakukan apa-apa seperti terkena imbas nya .

" Cepat pergi sebelum larut malam " perintah Papa Acia yang begitu tegas tak seperti biasanya sampai Acia hanya merungut kesal lalu mengikuti bodyguard nya.

next .

Bab 2 membawa pulang

Di perjalanan.

" Benar-benar brengsek . Dia yang nggak ada otak nya pergi ke Club' malam-malam begini, malah Acia yang kena marah Papa sampai diancam nggak dapat jajan seminggu lagi gara-gara dia" sebal Acia meninju foto kecil yang di pegang nya itu dengan emosi .

Acia adalah tipe anak yang akan sangat kesal dan geram sekali ketika dia harus di marahi hanya karena perbuatan orang lain padahal dia nggak salah apa-apa.

Acia tidak tau siapa pria itu tapi yang jelas sekarang tugas Acia hanya membawa nya pulang agar setidaknya uang jajan nya tak di potong hanya karena gagal membawa pria sialan itu .

Acia berjalan memasuki Club' hanya memakai baju tidur pendek bahkan rambut nya dibiarkan terurai ,tapi dia dikawal sangat ketat oleh pengawal nya sehingga tak ada yang akan berani mengganggunya.

Begitu sampai diruang Vip itu Acia langsung mendobrak masuk pintu ruangan yang dijaga empat bodyguard yang mencoba menahan-nahan sedangkan Bocil nakal itu sudah benar-benar emosi .

" Maaf Boss" tunduk bodyguard itu saat gagal melarang Acia masuk kedalam ruangan Vip itu .

" Mana pria sialan itu " geram Acia memandangi kelima pria yang dikelilingi sepuluh wanita itu bergantian sambil terus menatap foto yang di pegang nya .

Lampu sorot yang terus berputar-putar diruangan khusus itu sama sekali tak menghalangi pandangan Acia untuk mengenali pria sialan yang sedang dicarinya.

" Sini kau,,, Balik " teriak Acia menunjuk Erland yang tengah duduk di tengah teman-teman serta beberapa wanita yang memberinya alkohol .

Semua orang yang duduk dalam sofa lingkar itu menatap Acia sambil melongo, belum lagi 10 bodyguard yang menjaga nya .

" Lama sekali pria sialan ini , bisa-bisa beneran di potong uang jajan Acia sama Papa " Acia menjadi sangat kesal saat lagi-lagi ingat Papa nya yang tiba-tiba memarahinya hanya karena pria ini pergi ke Club'.

Acia berjalan cepat menjemput Erland yang masih saja duduk itu bahkan Bocil nakal itu menginjak setiap kaki yang menghalangi jalan nya , sehingga teman-teman Erland bersama pada wanita itu hanya bisa mengangkat kaki mereka keatas sofa .

" Cepat pulang " teriak gadis kecil itu begitu galak menarik tangan Erland dengan tenaga Full dan menyeret nya .

" Aduh " Wanita yang duduk di atas pangkuan Erland terjatuh kelantai saat Acia menarik Erland yang duduk itu sampai berdiri .

" Pulang kau . merepotkan saja " marah Acia berjalan menyeret tangan Erland yang masih berjalan terhuyung itu , dia tidak mabuk hanya saja masih kaget dimarahi Bocil yang lebih galak lagi dari Mommy nya itu.

" Kau ini siapa hah?" marah Erland balik menatap gadis kecil itu tajam dengan tatapan mafia tak mau berjalan saat mereka hampir sampai di pintu keluar .

Padahal Erland tau dengan jelas bahwa itu adalah Bocil kematian calon istrinya.

" Kau yang siapa brengsek. Acia nggak kenal pun , giliran kau pergi ke Club' malam-malam begini Acia yang kena marah Papa sampai diancam nggak dikasih uang jajan seminggu kalau tidak bisa membawa kau pulang" Geram Acia lagi-lagi emosi akan meninju wajah Erland untung tangan nya cepat di pegang bodyguard nya .

Drettt

Drettt

" Acia jika kau gagal membawa pria itu dalam 30 menit lagi Papa benar-benar akan membekukan uang jajan mu selama seminggu " ucapan tegas Papa Acia begitu to the points.

" Haaaa Papa " belum sempat Acia merengek telfon itu sudah mati .

" anj,,,," Acia sudah mengepal tangan saking emosi nya darahnya seperti naik mendengar uang jajan nya akan di potong .

" Ihhh,,, ayok cepat pulang " Tegas Acia memegang tangan Erland lalu menyeretnya keluar dari ruangan Vip itu .

Erland berjalan sedikit tak seimbang saat diseret Acia yang bertubuh pendek dan kecil tapi tenaga nya kuat sekali .

" Sebentar Aku mengambil ponsel ku dulu " Erland berhenti berjalan saat ingat ponsel, dompet serta kunci mobil nya di atas meja .

" ambilkan barang nya" ucap Acia yang tidak mau buang-buang waktu terus berjalan cepat menarik tangan Erland , layaknya istri yang menjemput Suaminya dari Club' karena Bocil itu masih memakai baju tidur.

" Masuk " ucap Acia saat bodyguard nya membuka pintu mobil .

" Aku membawa mo,," belum sempat Erland menjawab Acia sudah mendorong nya untuk masuk kedalam mobil , mungkin jika Erland tidak cepat menunduk kepala nya sudah kepentok diatas penyangga pintu mobil.

" Lama banget tinggal masuk pun " marah Gadis kecil itu sampai kedua kaki Erland yang masih diluar pun dimasukkan kedalam mobil dengan menggunakan tangan nya agar cepat .

" ini barang-barang anda tuan " ucap bodyguard Acia dengan sopan menyerahkan barang sekaligus jaket Erland dengan sopan .

" Terimakasih" sungkan Erland menerima barang-barang nya .

" Cepat jalan " ucap Acia yang masih terlihat begitu kesal duduk di samping Erland .

Erland memperbaiki posisi duduk nya agar nyaman sambil sesekali curi-curi pandang menatap Gadis galak yang sedang emosi itu .

" Apa yang kau lihat ?" tanya Acia galak menantang mata Erland yang menatap nya juga .

Seketika tatapan mafia Erland keluar dengan aura dingin nya saat untuk pertama kalinya dirinya di bentak seorang wanita .

" ehhhh, mata nya ya minta di congkel " omel Acia memelototi Erland balik yang menatapnya setajam mata elang .

" Astaga terbuat dari apa Bocil ini " batin Erland mengelus dada melihat mental Gadis itu .

Acia menaikkan kedua kakinya keatas kursi mobil lalu bersandar nyaman ingin kembali tidur .

Erland yang tengah duduk tenang menatap ke arah jalan itu kaget saat tiba-tiba Acia menarik jaket yang dipegang nya .

" pinjam" ucap Acia langsung menjadikan selimut jaket Erland yang saking besar nya bisa menutupi seluruh tubuh nya .

" Meminjam barang orang pun dia galak" geleng kepala Erland menatap Acia yang sudah langsung tertidur pulas begitu mendapatkan jaket sebagai selimut agar tak dingin .

Beberapa menit Berlalu Acia yang tertidur pulas sambil duduk itu kepalanya semakin miring ke arah kiri yaitu pada Erland.

" mhh" saat mobil mereka melewati belokan kepala Acia jatuh tepat pada paha kanan Erland dan Acia sama sekali tidak terbangun .

" Tuan tolong pegang tangan nya , Non Acia itu tidur sangat lasak nanti dia jatuh kebawah " pinta bodyguard Acia dengan sopan yang diangguki Erland walaupun dengan sedikit ragu memegang tangan Acia .

20 menit kemudian .

" Non kita sudah sampai" ucap bodyguard Acia membangunkan Bocil dengan lembut karena masih tidur menjadikan paha Erland bantal nya .

" Gila tampan-tampan sekali bodyguard nya" batin Erland menatap Bodyguard Acia yang ganteng nya luar biasa semua sampai Erland saja merasa minder di buatnya.

" Hahh iya . Ayok cepat masuk " Acia yang masih mengantuk itu berjalan menyeret tangan Erland memasuki rumah nya.

kedua orang tua Erland hanya bisa melongo melihat Acia yang memang bisa membawa pulang Erland dalam waktu kurang dari satu jam .

Next

Bab 3 calon suami Acia

"Ini Paa" ucap Acia membawa pria itu kepada Papa nya sambil cemberut walaupun terlihat sangat mengantuk.

" Baru pulang Erland" tanya Om Zico dengan suara tegas yang membuat Erland menjadi kaku seketika .

" Iya " jawab Erland sungkan bersalam pada Om Zico dan Istriku lalu duduk kedekat orang tuanya.

" Acia nggak telat berarti uang jajan nggak di Potong kan ?" tanya Acia manja yang besok sudah punya rencana untuk main sama teman nya .

Papa Acia hanya mengangguk dengan senyum smkir nya , lalu meminta Acia untuk membuat kan Erland minuman .

" Kan banyak pelayan Paa" rengek Acia yang sekarang sudah ingin tidur .

" Kamu ingin menyuruh pelayan membuatkan calon suamimu Kopi ?" tanya mendetail Papa Acia .

" Dia calon suami Acia " kaget Acia menatap pria yang barusan di jemputnya ke Club' .

Papa Acia memang sempat bilang kalau dia akan dinikahkan tapi Acia tidak tau dengan siapa .

Harapan baru seolah datang diwajah Erland melihat Acia yang terlihat sangat tak menyukai nya yang artinya perjodohan gila ini secara otomatis akan batal jika Acia menolak nya .

" Iya kalian akan menikah besok sore secara privat dulu untuk beberapa bulan kedepan " jawab Daddy Erland menatap Acia .

" Acia mau kan nak jadi menantu Tante ?" tanya Mommy Erland menatap gadis kecil yang sebentar lagi juga akan menjadi anak nya .

" Anak Tante nggak ada yang lain?" tanya Acia menatap Erland dengan julit sekali sampai pria itu kesal bahkan emosi melihat tatapan nya walaupun dalam diam .

Acia itu ingin sekali menentang perjodohan yang dilakukan oleh orang tua nya ini tapi , sedari dulu Papa Acia adalah orang yang kalau sudah punya keputusan tidak boleh di bantah jika iya maka terima konsekuensinya.

Walaupun Papa Acia adalah Ayah yang hangat dan penyayang tapi dia sangat tegas jika sudah punya keputusan serta keputusan itu pasti yang selalu terbaik untuk Acia makanya dia selalu menurut .

" Aciaaa" tegur Mama Acia menggeleng pertanda tidak boleh begitu , Acia langsung menunduk lalu berjalan kedapur membuatkan calon suaminya kopi .

" Ini " kata Acia tersenyum manis sekali memberikan segelas kopi untuk Erland lalu duduk dekat Mama nya .

" Minum lah nak " ucap Mommy mengelus lengan Erland yang duduk di samping nya melihat ketulusan Acia yang memberikan segelas minuman .

Begitu teguk kopi itu masuk kemulut Erland dia langsung menyemburkan bahkan muntah langsung di tempat duduk nya saking tidak tahan nya , walaupun sudah mencoba menahan untuk menjaga kesopanan.

" Acia kamu memberikan apa dalam kopi Erland " tegur Papa Acia memberikan Erland tisu untuk membersihkan mulut nya .

" Garam " jawab Acia tanpa dosa menatap Erland sambil terkekeh geli.

Erland menatap Bocil itu tajam setajam silet tak peduli di sana ada orang tua mereka .

Acia bukan nya takut malah menantang kembali mata Erland sambil melotot lalu mencibir sangat tak suka pada Erland yang hobi main wanita itu .

" Erland " tegur Daddy saat putranya yang biasa cool dan dingin itu malah seperti ikut-ikutan menjadi Bocil setelah berinteraksi dengan Acia sampai wibawa mafia nya hilang .

" Sepertinya pernikahan putraku akan seru sekali dengan Bocil kematian ini" batin Mommy Erland yang diam-diam terkekeh melihat Acia .

Acara pertemuan keluarga itu selesai di akhiri makan malam dan sebuah keputusan bahwa pernikahan Erland dan Acia akan di laksanakan besok walaupun kedua insan itu masih sama-sama menolak .

..........

Tengah malam ponsel Acia berdering berulang kali menganggu tidur nyenyak nya dan Akhirnya mengangkat setelah 10 panggilan tak terjawab karena Acia pikir ada informasi penting.

" Ehhh,,, Bocil pergi kemana kau semalam ini sampai aku menelfon sedari tadi tak kau jawab" geram Erland yang sudah sejari tadi menelfon karena harus membicarakan Hal penting.

" Ya tidur lah . Kau ini siapa baru juga diangkat sudah marah-marah" Acia malah memarahi balik orang yang menelfon nya itu .

" Calon suami mu" jawab Erland dengan spontan.

" uuuuuh,, calon suami ku" suara nakal Acia langsung duduk mendengar Erland yang menelfon nya tengah malam .

Erland yang juga tengah berbaring itu langsung duduk saat Bocil nakal itu menggoda nya usai mulutnya keceplosan padahal Erland menelfon Acia agar membatalkan pernikahan mereka .

" Aku ingin kau membatalkan pernikahan kita Bocil " ucap Erland tegas .

" kenapa harus Aku ?" pertanyaan mendasar Acia .

" Ya karena Aku tak berdaya Bocil , mungkin jika bisa sudah dari kemarin aku membatalkan nya" jelas Erland secara transparan agar Acia paham .

" jadi menurut Om Acia berdaya gitu buat batalin nya" jawab Acia .

" Ehhh,, Aku tidak setua itu ya berani sekali tau memanggil ku Om. Apa aku setua itu di matamu?" sebal Erland tak terima di panggil Om .

" Berapa umur Om?" tanya Acia serius .

" Umurku baru 25 tahun dan berhenti kau memanggilku dengan sebutan Om" jawab Erland merasa tak suka saja di panggil Om oleh Bocil itu .

" Sadar lah Om, umur udah seperempat abad pun masih merasa muda sampai tak mau di panggil Om" ledek Acia menertawai Erland yang tua kemuda-mudaan itu.

" Ehhh. Yang dipanggil Om itu yang umur setengah abad bukan yang seperempat" jelas Erland merasa semakin kesal saat Acia memanggil dengan panggilan yang tidak dia sukai .

" baiklah Sayang ,,, Aku juga tidak berdaya jadi mau tak mau kita harus menjalani " ucap Acia yang membuat Erland mengelus dada saat Bocil itu sengaja memanggil nya Sayang dengan main-main.

" Aku serius . Kau tau kebiasaan ku seperti apa dan kau tak akan bahagia nanti menikah dengan ku . Coba lah menentang perjodohan ini dengan caramu" ucap Erland yang hanya bisa berharap Acia lah yang membatalkan pernikahan mereka.

" Kenapa tidak bahagia, apa kau berniat menganiaya ku Sayang?" tanya Acia semakin menggoda Erland sampai pria dingin itu tak tau lagi harus berkata apa .

" Aku tidak bisa mencintai wanita mana pun , jadi akan sulit bagi ku untuk menerima mu dalam kehidupan ku " ucap Erland benar-benar serius mengingat hatinya yang sudah seperti mati.

" elehhh bacot kayak Acia bisa aja. Terpaksa tau nggak" umpat Bocil itu bicara keras sekali dengan emosi lalu menutup telfon nya bahkan mematikan ponsel nya hingga tak bisa Erland telfon lagi .

" aarrggg" Erland berteriak frustasi dan menghempaskan tubuh nya ke atas ranjang , kepala nya semakin pusing setelah menelfon dengan Bocil nakal itu bukan nya mendapatkan solusi .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!